PABRIK
01 Zhakia Jeynes
(126403202159)
03 Adhelia Choerunnisa
(126403203211)
02 Zenni Juniawati
(126403203209)
04 Muhammad Rifaldi
(126403203218)
PENGERTIAN BIAYA OVERHEAD
PABRIK
Karakteristik yang
Karakteristik yang
berhubungan dengan
berhubungan dengan
Produk itu sendiri
jumlah volume produksi
TUJUAN PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA OVERHEAD
PABRIK
1 2 3 4
Mengetahui Menentukan Mengetahui Sebagai alat
penggunaan harga pokok pengalokasian pengawasan biaya
biaya secara produk secara biaya overhead overhead pabrik
lebih efisien lebih cepat pabrik sesuai
dengan tempat
(departemen)
dimana biaya
dibebankan
PENGGOLONGAN BIAYA OVERHEAD PABRIK
Satuan produk
Rumusnya :
𝑇𝑎𝑘𝑠𝑖𝑟𝑎𝑛 𝐵𝑂𝑃
= Tarif BOP per satuan
𝑇𝑎𝑘𝑠𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙𝑘𝑎𝑛
𝑇𝑎𝑘𝑠𝑖𝑟𝑎𝑛 𝐵𝑂𝑃
𝑇𝑎𝑘𝑠𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑢𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖
x 100% = Tarif BOP dari biaya bahan baku yang dipakai
c
Biaya Tenaga Kerja
Rumusnya :
Taksiran BOP
Taksiran biaya tenaga kerja
x 100% = Tarif BOP dari biaya tenaga kerja langsung
𝑇𝑎𝑘𝑠𝑖𝑟𝑎𝑛 𝐵𝑂𝑃
𝑇𝑎𝑘𝑠𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑗𝑎𝑚 𝑡𝑒𝑛𝑎𝑔𝑎 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎
= Tarif BOP per jam tenaga kerja
Jam Mesin
Rumusnya :
Taksiran BOP
Taksiran jam mesin
= Tarif BOP per jam mesin
c.) Menghitung tarif Biaya Overhead Pabrik
Setelah tingkat kapasitas yang akan dicapai dalam periode anggaran ditentukan dan anggaran BOP telah
disusun, serta dasar pembebanannya telah dipilih dari perkiraan, maka langkah terakhir adalah menghitung tariff
BOP.
Rumus :
Jika perusahaan menggunakan metode variabel costing didalam penentuan harga pokok produksinya,
produk akan dibebani biaya overhead pabrik dengan menggunakan tarif biaya overhead pabrik saja.
Maka jurnalnya :
Barang dalam proses BOP Rp xxx
BOP variable yang dibebankan Rp xxx
PENGUMPULAN BIAYA OVERHEAD PABRIK
SESUNGGUHNYA
● Pengumpulan BOP sesungguhnya dalam metode full costing
Biaya Overhead Pabrik yang sesungguhnya terjadi dicatat dalam rekening kontrol BOP yang sesungguhnya.
Rekening ini dirinci lebih lanjut dalam kartu biaya untuk jenis BOP yang sesungguhnya terjadi.
Jurnalnya :
BOP sesungguhnya Rp xxx
Persediaan bahan penolong Rp xxx
Persediaan bahan bakar Rp xxx
Gaji dan upah Rp xxx
Persediaan suku cadang Rp xxx
Persekot asuransi gedung Rp xxx
Akumulasi depresiasi mesin Rp xxx
Kas Rp xxx
● Perhitungan dan analisis BOP dengan metode full costing
Pada akhir periode akuntansi dilakukan perhitungan selisih BOP yang dibebankan kepada produk.
Jurnalnya :
BOP yang dibebankan kepada produk Rp xxx
Selisih BOP Rp xxx
BOP yang sesungguhnya Rp xxx
Untuk mencatat selisih BOP tersebut ,perlu dibuat jurnal sebagai berikut :
a.) Jurnal untuk menutup rekening BOP yang dibebankan ke rekening BOP sesungguhnnya
BOP yang dibebankan Rp xxx
BOP sesungguhnya Rp xxx
b.) Jurnal untuk selisih BOP
Selisih BOP Rp xxx
BOP sesungguhnya Rp xxx
● Pengumpulan BOP sesungguhnya dalam metode variabel costing
Karena dalam metode variabel costing BOP tetap sesungguhnya dibebankan sebagai biaya dalam
periode terjadinya ,tidak diperhitungkan ke dalam harga pokok produksi maka BOP sesungguhnya yang telah
dicataat dalam rekening BOP sesungguhnya kemudian dipecah menjadi 2 kelompok biaya : BOP variabel
sesungguhnya dan BOP tetap sesungguhnya
Jurnal :
BOP sesungguhnya Rp xxx
Persediaan bahan penolong Rp xxx
Persediaan bahan bakar Rp xxx
Gaji dan upah Rp xxx
Persediaan suku cadang Rp xxx
Persekot asuransi gedung Rp xxx
Akumulasi depresiasi mesin Rp xxx
Kas Rp xxx
Jurnal yang dibuat untuk mencatat pemisahan BOP yang sesungguhnya terjadi menurut perilakunya :
BOP variabel sesungguhnya Rp xxx
BOP tetap sesungguhnya Rp xxx
BOP sesungguhnya Rp xxx
● Perhitungan dan analisis selisih BOP dengan metode variabel costing
Jurnalnya :
BOP variabel yang sesungguhnya Rp xxx
Selisih BOP variable Rp xxx
BOP variabel yang dibebankan kepada produk Rp xxx
Untuk mencatat selisih BOP tersebut perlu dibuat dua jurnal sebagai berikut :
Jurnal untuk menutup rekening BOP yang dibebankan ke rekening BOP variable
Sesungguhnya :
BOP variabel yang dibebankan Rp xxx
BOP variabel sesungguhnya Rp xxx
Contoh Soal :
Penghitungan dan Jurnal :
Jurnal yang dibuat untuk mencatat pemisahan BOP yang sesungguhnya terjadi menurut perilakunya :
BOP variabel sesungguhnya Rp. 5.300.000,-
BOP tetap sesungguhnya Rp. 5.400.000,-
BOP sesungguhnya Rp. 10.700.000,-
4) Perhitungan dan analisis selisih BOP dengan metode variabel costing
Jurnal :
BOP variabel yang sesungguhnya Rp. 5.300.000,-
Selisih BOP variable Rp. 137.500,-
BOP variabel yang dibebankan kepada produk Rp. 5.437.500,-
Untuk mencatat selisih BOP tersebut perlu dibuat dua jurnal sebagai berikut :
Jurnal untuk menutup rekening BOP yang dibebankan ke rekening BOP variabel sesungguhnya
BOP variabel yang dibebankan Rp. 5.437.500,-
BOP variabel sesungguhnya Rp. 5.437.500,-
Jurnal untuk selisih BOP
Selisih BOP variable Rp. 137.500,-
BOP variabel sesungguhnya Rp. 137.500,-
Selisih BOP variabel Rp. 137.500,- dan jumlah ini disebut selisih pengeluaran variabel.Karena metode
variabel costing tidak membebankan BOP tetap kepada produk,maka tidak ada selisih yang dihitung yang
bersangkutan dengan kapasitas
PERLAKUAN TERHADAP SELISIH BIAYA OVERHEAD
PABRIK
Setiap akhir bulan, Biaya Overhead Pabrik yang kurang atau lebih dibebankan dipindahkan dari rekening
Biaya Overhead Pabrik sesungguhnya ke rekening selisih Biaya Overhead Pabrik. Rekening selisih Biaya Overhead
Pabrik dicantumkan dalam neraca sebagai beban yang ditangguhkan.
Perlakuan terhadap selisih BOP pada akhir tahun tergantung pada penyebab terjadinya selisih tersebut.
Jika selisih BOP disebabkan karena ketidakefisienan pabrik atau kegiatan perusahaan diatas atau dibawah kapasitas
normal, maka selisih tersebut harus diperlakukan sebagai pengurang atau penambah rekening Harga Pokok
Penjualan.
Metode perlakuan terhadap selisih BOP ini seringkali digunakan tanpa memperhatikan
penyebabterjadinya selisih itu sendiri, dengan alas an sebagai berikut :
a. Manajemen tidak pernah mencoba menentukan penyebab terjadinya selisih BOP
b. Jumlah selisih tersebut relative kecil dibandingkan dengan saldo-saldo rekening yang akan dibebankan dengan
pembagian selisih tersebut.
c. Saldo rekening-rekening barang dalam proses dan persediaan produk jadi bisanaya relatif kecil bila
dibandingkan dengan harga pokok penjualan.
TERIMA
KASIH