Anda di halaman 1dari 21

BIAYA OVERHEAD

PABRIK

Dosen Pengampu : Firda Zulfa Fahriani, M.Sy


NAMA ANGGOTA KELOMPOK 5

01 Zhakia Jeynes
(126403202159)
03 Adhelia Choerunnisa
(126403203211)

02 Zenni Juniawati
(126403203209)
04 Muhammad Rifaldi
(126403203218)
PENGERTIAN BIAYA OVERHEAD
PABRIK

Biaya Overhead Pabrik adalah semua


biaya yang dikeluarkan selain bahan
langsung dan biaya tenaga kerja tidak
langsung atau yang tidak bisa dikaitkan
langsung dengan proses produksi suatu
perusahaan
KARAKTERISTIK BIAYA OVERHEAD PABRIK

Karakteristik yang
Karakteristik yang
berhubungan dengan
berhubungan dengan
Produk itu sendiri
jumlah volume produksi
TUJUAN PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA OVERHEAD
PABRIK

1 2 3 4
Mengetahui Menentukan Mengetahui Sebagai alat
penggunaan harga pokok pengalokasian pengawasan biaya
biaya secara produk secara biaya overhead overhead pabrik
lebih efisien lebih cepat pabrik sesuai
dengan tempat
(departemen)
dimana biaya
dibebankan
PENGGOLONGAN BIAYA OVERHEAD PABRIK

Menurut Perilakunya Dalam Menurut


Menurut Sifatnya Hubungan Dengan Perubahan Hubungannya
Volume Produksi Dengan Departemen

1. Biaya bahan penolong


1. Biaya Overhead 1. Biaya Overhead
2. Biaya Reparasi dan
Pabrik variable Pabrik langsung
Pemeliharaan
departemen
3. Biaya Tenaga Kerja Tidak
2. Biaya Overhead 2. Biaya Overhead
Langsung
Pabrik tetap Pabrik tidak
4. Biaya yang timbul sebagai akibat
langsung
penilaian terhadap aktiva tetap
3. Biaya Overhead departemen
5. Biaya yang timbul sebagai akibat
berlalunya waktu Pabrik
6. Biaya Overhead Pabrik lain yang semivariabel
secara langsung memerlukan
pengeluaran uang tunai
PENENTUAN TARIF BIAYA OVERHEAD PABRIK
Perusahaan yang proses produksinya berdasarkan pesanan, biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada
produk yaitu atas dasar tarif yang ditentukan dimuka. Berikut ini diuraikan alasan pembebanan biaya overhead pabrik kepada
produk atas dasar tarif yang ditentukan dimuka dan penentuan tarif Biaya Overhead Pabrik :
1) Alasan pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk atas dasar tarif yang ditentukan dimuka
a.) Pembebanan BOP atas dasar biaya yang sesungguhnya
Pembebanan ini terjadi seringkali mengakibatkan berubahnya harga pokok per satuan produk yang dihasilkan
dalam bulan satu ke bulan lain. Yang berakibat penyajian harga toko persediaan dalam neraca dan besar kecilnya
laba atau rugi yang disajikan dalam laporan laba rugi.
b.) Dalam perusahaan yang menghitung harga pokok produksinya dengan metode harga pokok pesanan, manajemen
memerlukan informasi harga pokok produksi per satuan pada saat pesanan selesai dikerjakan. Padahal ada elemen
biaya overhead pabrik yang baru dapat diketahui jumlahnya pada akhir setiap bulan,dan akhir tahun. Contoh : bila
perusahaan memakai listrik dari PLN ,tagihan baru dapat diketahui pada akhir bulan.
2) Langkah-langkah penentuan tarif Biaya Overhead Pabrik
a.) Menyusun anggaran BOP
Dalam menyusun anggaran BOP harus diperhatikan tingkat kegiatan (kapasitas) yang akan dipakai sebagai dasar penaksiran
biaya overhead pabrik. Ada 3 macam kapasitas yang dapat dipakai sebagai dasar pembuatan anggaran BOP :
 Kapasitas Teoritis
 Kapasitas Normal
 Kapasitas sesungguhnya yang diharapkan
b.) Memilih dasar pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk
Berikut ini uraian beberapa dasar pembebanan BOP kepada produk :

 Satuan produk
Rumusnya :
𝑇𝑎𝑘𝑠𝑖𝑟𝑎𝑛 𝐵𝑂𝑃
= Tarif BOP per satuan
𝑇𝑎𝑘𝑠𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙𝑘𝑎𝑛

 Biaya bahan baku


Rumusnya :

𝑇𝑎𝑘𝑠𝑖𝑟𝑎𝑛 𝐵𝑂𝑃
𝑇𝑎𝑘𝑠𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑢𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖
x 100% = Tarif BOP dari biaya bahan baku yang dipakai

c
 Biaya Tenaga Kerja
Rumusnya :

Taksiran BOP
Taksiran biaya tenaga kerja
x 100% = Tarif BOP dari biaya tenaga kerja langsung

 Jam Tenaga Kerja Langsung


Rumusnya :

𝑇𝑎𝑘𝑠𝑖𝑟𝑎𝑛 𝐵𝑂𝑃
𝑇𝑎𝑘𝑠𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑗𝑎𝑚 𝑡𝑒𝑛𝑎𝑔𝑎 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎
= Tarif BOP per jam tenaga kerja

 Jam Mesin
Rumusnya :

Taksiran BOP
Taksiran jam mesin
= Tarif BOP per jam mesin
c.) Menghitung tarif Biaya Overhead Pabrik
Setelah tingkat kapasitas yang akan dicapai dalam periode anggaran ditentukan dan anggaran BOP telah
disusun, serta dasar pembebanannya telah dipilih dari perkiraan, maka langkah terakhir adalah menghitung tariff
BOP.
Rumus :

𝐵𝑂𝑃 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎𝑟𝑘𝑎𝑛


= Tarif BOP
𝑇𝑎𝑘𝑠𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑠𝑎𝑟 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛𝑎𝑛
PEMBEBANAN BOP KEPADA PRODUK ATAS DASAR
TARIF
 Jika perusahaan menggunakan metode full costing didalam penentuan harga pokok produksinya
,produk akan dibebani biaya overhead pabrik dengan menggunakan tarif BOP tetap dan tarif BOP
variabel.
Maka jurnalnya :
Barang dalam Proses BOP Rp xxx
BOP yang dibebankan Rp xxx

 Jika perusahaan menggunakan metode variabel costing didalam penentuan harga pokok produksinya,
produk akan dibebani biaya overhead pabrik dengan menggunakan tarif biaya overhead pabrik saja.
Maka jurnalnya :
Barang dalam proses BOP Rp xxx
BOP variable yang dibebankan Rp xxx
PENGUMPULAN BIAYA OVERHEAD PABRIK
SESUNGGUHNYA
● Pengumpulan BOP sesungguhnya dalam metode full costing
Biaya Overhead Pabrik yang sesungguhnya terjadi dicatat dalam rekening kontrol BOP yang sesungguhnya.
Rekening ini dirinci lebih lanjut dalam kartu biaya untuk jenis BOP yang sesungguhnya terjadi.
Jurnalnya :
BOP sesungguhnya Rp xxx
Persediaan bahan penolong Rp xxx
Persediaan bahan bakar Rp xxx
Gaji dan upah Rp xxx
Persediaan suku cadang Rp xxx
Persekot asuransi gedung Rp xxx
Akumulasi depresiasi mesin Rp xxx
Kas Rp xxx
● Perhitungan dan analisis BOP dengan metode full costing
Pada akhir periode akuntansi dilakukan perhitungan selisih BOP yang dibebankan kepada produk.
Jurnalnya :
BOP yang dibebankan kepada produk Rp xxx
Selisih BOP Rp xxx
BOP yang sesungguhnya Rp xxx
Untuk mencatat selisih BOP tersebut ,perlu dibuat jurnal sebagai berikut :
a.) Jurnal untuk menutup rekening BOP yang dibebankan ke rekening BOP sesungguhnnya
BOP yang dibebankan Rp xxx
BOP sesungguhnya Rp xxx
b.) Jurnal untuk selisih BOP
Selisih BOP Rp xxx
BOP sesungguhnya Rp xxx
● Pengumpulan BOP sesungguhnya dalam metode variabel costing
Karena dalam metode variabel costing BOP tetap sesungguhnya dibebankan sebagai biaya dalam
periode terjadinya ,tidak diperhitungkan ke dalam harga pokok produksi maka BOP sesungguhnya yang telah
dicataat dalam rekening BOP sesungguhnya kemudian dipecah menjadi 2 kelompok biaya : BOP variabel
sesungguhnya dan BOP tetap sesungguhnya
Jurnal :
BOP sesungguhnya Rp xxx
Persediaan bahan penolong Rp xxx
Persediaan bahan bakar Rp xxx
Gaji dan upah Rp xxx
Persediaan suku cadang Rp xxx
Persekot asuransi gedung Rp xxx
Akumulasi depresiasi mesin Rp xxx
Kas Rp xxx
Jurnal yang dibuat untuk mencatat pemisahan BOP yang sesungguhnya terjadi menurut perilakunya :
BOP variabel sesungguhnya Rp xxx
BOP tetap sesungguhnya Rp xxx
BOP sesungguhnya Rp xxx
● Perhitungan dan analisis selisih BOP dengan metode variabel costing
Jurnalnya :
BOP variabel yang sesungguhnya Rp xxx
Selisih BOP variable Rp xxx
BOP variabel yang dibebankan kepada produk Rp xxx

Untuk mencatat selisih BOP tersebut perlu dibuat dua jurnal sebagai berikut :
Jurnal untuk menutup rekening BOP yang dibebankan ke rekening BOP variable
Sesungguhnya :
BOP variabel yang dibebankan Rp xxx
BOP variabel sesungguhnya Rp xxx

Jurnal untuk selisih BOP


Selisih BOP variabel Rp xxx
BOP variabel sesungguhnya Rp xxx
CONTOH PENGHITUNGAN PENGUMPULAN BIAYA OVERHEAD
PABRIK SESUNGGUHNYA

Contoh Soal :
 Penghitungan dan Jurnal :

1) Pengumpulan BOP sesungguhnya dalam metode full costing


Jurnalnya :
BOP sesungguhnya Rp 10.700.000
Persediaan bahan penolong Rp 1.100.000
Persediaan bahan bakar Rp 750.000
Gaji dan upah Rp 5.000.000
Persediaan suku cadang Rp 1.000.000
Persekot asuransi gedung Rp 600.000
Akumulasi depresiasi mesin Rp 800.000
Kas Rp 1.450.000

2) Perhitungan dan analisis BOP dengan metode full costing


Jurnal
BOP yang dibebankan kepada produk Rp 10.500.000
Selisih BOP Rp 200.000
BOP yang sesungguhnya Rp 10.700.000
Untuk mencatat selisih BOP tersebut ,perlu dibuat jurnal sebagai berikut :
Jurnal untuk menutup rekening BOP yang dibebankan ke rekening BOP sesungguhnnya
BOP yang dibebankan Rp 10.500.000
BOP sesungguhnya Rp 10.500.000
Jurnal untuk selisih BOP
Selisih BOP Rp 200.000
BOP ssesungguhnya Rp 200.000
3) Pengumpulan BOP sesungguhnya dalam metode variabel costing
Jurnal :
BOP sesungguhnya Rp. 10.700.000,-
Persediaan bahan penolong Rp. 1.100.000,-
Persediaan bahan bakar Rp. 750.000,-
Gaji dan upah Rp. 3.500.000,-
Persediaan suku cadang Rp. 500.000,-
Persekot asuransi gedung Rp. 600.000,-
Akumulasi depresiasi mesin Rp. 800.000,-
Kas Rp. 3.450.000,-

Jurnal yang dibuat untuk mencatat pemisahan BOP yang sesungguhnya terjadi menurut perilakunya :
BOP variabel sesungguhnya Rp. 5.300.000,-
BOP tetap sesungguhnya Rp. 5.400.000,-
BOP sesungguhnya Rp. 10.700.000,-
4) Perhitungan dan analisis selisih BOP dengan metode variabel costing
Jurnal :
BOP variabel yang sesungguhnya Rp. 5.300.000,-
Selisih BOP variable Rp. 137.500,-
BOP variabel yang dibebankan kepada produk Rp. 5.437.500,-
Untuk mencatat selisih BOP tersebut perlu dibuat dua jurnal sebagai berikut :
Jurnal untuk menutup rekening BOP yang dibebankan ke rekening BOP variabel sesungguhnya
BOP variabel yang dibebankan Rp. 5.437.500,-
BOP variabel sesungguhnya Rp. 5.437.500,-
Jurnal untuk selisih BOP
Selisih BOP variable Rp. 137.500,-
BOP variabel sesungguhnya Rp. 137.500,-

Selisih BOP variabel Rp. 137.500,- dan jumlah ini disebut selisih pengeluaran variabel.Karena metode
variabel costing tidak membebankan BOP tetap kepada produk,maka tidak ada selisih yang dihitung yang
bersangkutan dengan kapasitas
PERLAKUAN TERHADAP SELISIH BIAYA OVERHEAD
PABRIK

Setiap akhir bulan, Biaya Overhead Pabrik yang kurang atau lebih dibebankan dipindahkan dari rekening
Biaya Overhead Pabrik sesungguhnya ke rekening selisih Biaya Overhead Pabrik. Rekening selisih Biaya Overhead
Pabrik dicantumkan dalam neraca sebagai beban yang ditangguhkan.
Perlakuan terhadap selisih BOP pada akhir tahun tergantung pada penyebab terjadinya selisih tersebut.
Jika selisih BOP disebabkan karena ketidakefisienan pabrik atau kegiatan perusahaan diatas atau dibawah kapasitas
normal, maka selisih tersebut harus diperlakukan sebagai pengurang atau penambah rekening Harga Pokok
Penjualan.
Metode perlakuan terhadap selisih BOP ini seringkali digunakan tanpa memperhatikan
penyebabterjadinya selisih itu sendiri, dengan alas an sebagai berikut :
a. Manajemen tidak pernah mencoba menentukan penyebab terjadinya selisih BOP
b. Jumlah selisih tersebut relative kecil dibandingkan dengan saldo-saldo rekening yang akan dibebankan dengan
pembagian selisih tersebut.
c. Saldo rekening-rekening barang dalam proses dan persediaan produk jadi bisanaya relatif kecil bila
dibandingkan dengan harga pokok penjualan.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai