MATERI-7
BIAYA OVERHEAD PABRIK
Taksiran BOP
= Tarif BOP per
Taksiran jumlah satuan
satuan produk
yang dihasilkan
Contoh:
Taksiran BOP 1 tahun anggaran = Rp 2.000.000
Taksiran jumlah produk yg akan dihasilkan selama tahun anggaran tersebut =
4.000 unit.
Tarif BOP per satuan = (Rp 2.000.000 : 4.000 unit) = Rp 500 per unit produk.
Metode ini cocok digunakan dalam perusahaan yang hanya memproduksi
Contoh:
Taksiran BOP selama 1 tahun anggaran Rp 2.000.000
Taksiran Biaya Bahan Baku 1 tahun anggaran Rp 4.000.000
Taksiran BOP = (Rp 2.000.000 : Rp 4.000.000) x 100% = 50% dari biaya bahan
baku yang dipakai.
Metode ini terbatas pemakaiannya, karena semakin besar biaya bahan baku yang
dikeluarkan dalam pengolahan produk semakin besar pula BOP yang dibebankan
kepadanya.
BIAYA TENAGA KERJA
Taksiran BOP
X 100% = Persentase BOP
Taksiran Biaya dari Biaya
Tenaga Kerja Tenaga Kerja
Langsung Langsung
Contoh:
Taksiran BOP selama 1 tahun anggaran = Rp 2.000.000
Taksiran biaya Tenaga Kerja Langsung 1 tahun anggaran = Rp 5.000.000
Tarif BOP sebesar : (Rp 2.000.000 : Rp 5.000.000) x 100% = 40% dari biaya
tenaga kerja langsung yang dipakai.
Kelemahan metode ini:
1. BOP harus dipandang sebagai tambahan nilai produk.
2. Jumlah biaya tenaga kerja langsung merupakan jumlah total upah dengan tarif tinggi
dan rendah
JAM TENAGA KERJA
LANGSUNG
Taksiran BOP Tarif biaya
= overhead per jam
Taksiran jam
tenaga kerja tenaga kerja
langsung
Apabila BOP mempunyai hubungan erat dengan waktu untuk membuat produk,
maka dasar yang dipakai untuk membebankan adalah jam tenaga kerja
langsung.
Contoh:
Taksiran BOP selama 1 tahun anggaran = Rp 2.000.000
Taksiran jam tenaga kerja langsung selama tahun anggaran tersebut = 2.000 jam
Tarif BOP sebesar : (Rp 2.000.000: 2.000) = Rp 1.000 per jam tenaga kerja
langsung
JAM MESIN
Taksiran BOP
= Tarif BOP per jam
Taksiran jam mesin
kerja mesin
Jumlah V Rp 5.800.000
T 5.400.000
Jumlah Total Rp 11.200.000
Tarif BOP Variabel = Rp 5.800.000 : 80.000 = Rp 72,50 per jam mesin
Tarif BOP Tetap = Rp 5.400.000 : 80.000 = Rp 67,50 per jam mesin
Tarif BOP Total = Rp 140,00 per jam mesin
PEMBEBANAN BOP KEPADA PRODUK
ATAS DASAR TARIF
Tarif BOP yang telah ditentukan di muka, digunakan untuk
membebankan BOP kepada produk yang diproduksi.
Jumlah V Rp 5.300.000
T 5.400.000
Jumlah Total Rp 10.700.000
PENGUMPULAN BOP SESUNGGUHNYA DALAM
METODE FULL COSTING
Catatan :
Kas terdiri dari : Biaya listrik, biaya kesejahteraan karyawan dan
biaya reparasi & pemeliharaan.
PENGUMPULAN BOP SESUNGGUHNYA DALAM
METODE VARIABLE COSTING
Jurnal untuk mencatat BOP yang sesungguhnya terjadi :
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya 10.700.000
Persediaan Bahan Penolong 1.100.000
Persediaan Bahan Bakar 750.000
Gaji & Upah 3.500.000
Persediaan Suku Cadang 500.000
Asuransi dibayar di muka 600.000
Akumulasi Depresiasi Mesin 800.000
Kas 3.450.000
Jurnal untuk mencatat pemisahan BOP sesungguhnya terjadi menurut
perilakunya:
BOP Variabel sesungguhnya 5.300.000
BOP Tetap sesungguhnya 5.400.000
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya 10.700.000
Perhitungan & Analisis Selisih BOP dengan
metode Full Costing
Pada akhir periode akuntansi dilakukan penghitungan selisih BOP yang
dibebankan kepada produk sbb:
BOP dibebankan kpd produk:
75.000 jam mesin x Rp 140 Rp 10.500.000
BOP sesungguhnya 10.700.000
Selisih Biaya Overhead Pabrik (slsh kurang) 200.000