Anda di halaman 1dari 31

NOVERA KM

COST ACCOUNTING
MATERI-11

PENENTUAN HARGA
POKOK PRODUK BERSAMA
DAN SAMPINGAN

UNIVERSITAS ESA UNGGUL


JAKARTA
PRODUK SAMPINGAN (BY-PRODUCT)

Produk sampingan adalah suatu


produk dengan nilai total yang
relatif kecil dan dihasilkan secara
simultan atau bersamaan dengan
produk lain yang nilai totalnya
lebih besar yang disebut dengan
produk utama (main product)
Asal mula produk sampingan bervariasi, contoh:
1. Dihasilkan dari pembersihan produk utama,
seperti gas dan tar dari produksi arang.
2. Dari sisa atau sampah, seperti serbuk gergaji di
tempat penggergajian kayu.
3. Dari proses persiapan bahan baku sebelum
digunakan dalam proses produksi produk utama,
contoh: pemisahan biji kapas dari kapas,
pemisahan biji apel dari buah apel, kulit dari biji
cokelat.
Produk sampingan dapat diklasifikasikan
menjadi dua kelompok menurut kondisi dapat
dipasarkannya produk tersebut pada titik pisah
batas:
1. Yang dijual dalam bentuk asalnya tanpa
diproses lebih lanjut.
2. Yang membutuhkan proses lebih lanjut agar
dapat dijual.

Titik pisah batas (split-off point):


titik dimana produk sampingan. produk gabungan dan produk
utama dapat dipisahkan sebagai unit-unit individual.

Sebelum titik pisah batas, produk-produk tersebut masih dalam


satu kesatuan yang homogen.
PRODUK GABUNGAN (JOINT PRODUCT)

Produk gabungan adalah suatu


produk yang dihasilkan secara
simultan melalui suatu proses atau
serentetan proses umum, dimana
setiap produk yang dihasilkan dari
proses tersebut memiliki lebih dari
sekedar nilai nominal.
Contoh dari produk gabungan:
Industri pengemasan daging  berbagai jenis
potongan daging dan beberapa produk sampingan
dihasilkan dari satu hewan potong dengan satu total
biaya
Derivasi bensin menghasilkan produksi nafta,
kerosin dan minyak bakar terdistilasi.
Industri yang harus memilah bahan baku sebelum
diproses, seperti perusahaan pengalengan buah dan
sayuran.
BIAYA GABUNGAN (JOINT
COST)

- Biaya gabungan adalah biaya yang muncul dari


produksi yang simultan atas berbagai produk
dalam proses yang sama.
-Biaya gabungan terjadi sebelum titik pisah batas.
- Biaya gabungan terjadi dalam bentuk satu
jumlah total biaya yang tidak dapat dibagi untuk
semua produk yang dihasilkan.
-Biaya gabungan memerlukan alokasi ke produk-
produk individual.
Metode perhitungan biaya produk sampingan

 Ada 2 kategori untuk menghitung biaya produk sampingan:


1. Biaya produksi gabungan tidak dialokasikan ke produk
sampingan.
a. Metode 1 : dibedakan berdasarkan perlakuannya terhadap pendapatan
kotor dari produk sampingan
b. Metode 2 : dibedakan berdasarkan perlakuannya terhadap pendapatan
bersih dari produk sampingan
2. Sebagian biaya gabungan dialokasikan ke produk
sampingan tersebut.
a. Metode 3 : Metode biaya penggantian (replacement cost method).
b. Metode 4 : Metode nilai pasar ( market value method) atau metode
pembatalan atau pembalikan biaya ( reversal cost method)
Metode 1 : Pengakuan Pendapatan Kotor

 Dalam metode 1, pendapatan kotor dari penjualan


produk sampingan ditampilkan dalam laporan laba
rugi sebagai salah satu dari kategori ini:
a. Pendapatan lain-lain
b. Tambahan pendapatan penjualan
c. Pengurang harga pokok penjualan dari produk utama
d. Pengurang biaya produksi produk utama.
Metode 1a: Pendapatan kotor penjualan produk
sampingan sebagai pendapatan lain-lain

Contoh sbb, dengan asumsi pendapatan kotor dari penjualan


produk sampingan adalah sebesar $1.500:

Penjualan (produk utama: 10.000 unit @ $2) $ 20,000

Harga Pokok Penjualan:


Persediaan awal (1.000 unit @$1,50) $ 1,500
Total biaya produksi (11.000 unit @$1,50) $ 16,500
Tersedia untuk dijual $ 18,000
Dikurang: Persediaan akhir (2.000 unit @$1,50) $ 3,000
Harga Pokok Penjualan: $ 15,000
Laba kotor $ 5,000
Beban pemasaran dan administrasi $ 2,000
Laba operasi $ 3,000
Pendapatan lain-lain: penjualan produk sampingan $ 1,500
Laba sebelum pajak $ 4,500
Metode 1b: Pendapatan kotor penjualan produk sampingan
sebagai tambahan pendapatan penjualan

Penjualan:
Produk utama (10.000 unit @ $2) $ 20,000
Produk sampingan $ 1,500
Pendapatan Penjualan $ 21,500

Harga Pokok Penjualan:


Persediaan awal (1.000 unit @$1,50) $ 1,500
Total biaya produksi (11.000 unit @$1,50) $ 16,500
Tersedia untuk dijual $ 18,000
Dikurang: Persediaan akhir (2.000 unit @$1,50) $ 3,000
Harga Pokok Penjualan: $ 15,000
Laba kotor $ 6,500
Beban pemasaran dan administrasi $ 2,000
Laba operasi $ 4,500
Metode 1c : Pendapatan kotor penjualan produk
sampingan sebagai pengurang HPP dari produk utama

Penjualan (produk utama: 10.000 unit @ $2) $ 20,000


Harga Pokok Penjualan:
Persediaan awal (1.000 unit @$1,50) $ 1,500
Total biaya produksi (11.000 unit @$1,50) $ 16,500
Tersedia untuk dijual $ 18,000
Dikurang: Persediaan akhir (2.000 unit @$1,50) $ 3,000
Harga Pokok Penjualan: $ 15,000
Dikurang : pendapatan penjualan produk sampingan $ 1,500
HPP setelah dikurang penjualan produk sampingan $ 13,500
Laba kotor $ 6,500
Beban pemasaran dan administrasi $ 2,000
Laba operasi $ 4,500
Metode 1d: pendapatan kotor dari penjualan produk
sampingan sebagai pengurang biaya produksi produk
utama

Penjualan (produk utama: 10.000 unit @ $2) $ 20,000


Harga Pokok Penjualan:
Persediaan awal (1.000 unit @$1,35) $ 1,350
Total biaya produksi (11.000 unit @$1,50) $ 16,500
Dikurang: pendapatan dari penjualan produk sampingan $ 1,500
Biaya produksi bersih $ 15,000
Tersedia untuk dijual (12.000 unit @ $ 1,3625 (16.350/12.000)) $ 16,350
Dikurang: Persediaan akhir (2.000 unit @$1,3625 ) $ 2,725
Harga Pokok Penjualan: $ 13,625
Laba kotor $ 6,375
Beban pemasaran dan administrasi $ 2,000
Laba operasi $ 4,375
METODE 2: PENGAKUAN PENDAPATAN
BERSIH
 Metode pendapatan bersih (net revenue method): membebankan
biaya yang terjadi setelah titik pisah batas (yaitu biaya untuk
memproses maupun memasarkan produk sampingan) ke
pendapatan produk sampingan.

 Beberapa perusahaan memiliki akun ‘Produk Sampingan’,


dimana semua biaya yang terjadi setelah titik pisah batas di debit
ke akun ini, sementara pendapatan yang diperoleh dikreditkan ke
akun tersebut.

 Saldo dari produk sampingan ditampilkan di laporan laba rugi


dengan mengikuti salah satu cara yang dijelaskan dalam metode
1.
METODE 3: METODE BIAYA PENGGANTIAN

 Metode biaya penggantian (replacement cost method)


biasanya digunakan oleh perusahaan-perusahaan yang
produk sampingannya digunakan oleh perusahaan itu
sendiri.
 Adanya produk sampingan menghilangkan kebutuhan
untuk membeli bahan baku yang serupa dari pemasok.
 Biaya produksi produk utama yang menghasilkan produk
sampingan dikredit, dan debitnya diposting ke departemen
yang menggunakan produk sampingan tersebut.
 Jumlah yang diposting oleh ayat jurnal tersebut
merupakan biaya pembelian atau biaya penggantiannya.
METODE 4: METODE HARGA PASAR
(PEMBATALAN BIAYA)
 Metode ini mengurangi biaya produksi dari produk
utama, bukan dengan pendapatan aktual yang
diterima, melainkan dengan estimasi nilai produk
sampingan pada saat dijual.
 Akun produk sampingan dibebankan dengan nilai
estimasi ini, dan biaya produksi dari produk utama
dikredit.
 Tambahan biaya bahan baku, tenaga kerja atau
overhead pabrik yang terjadi setelah titik pisah batas
dibebankan ke produk sampingan.
 Nilai estimasi dari produk sampingan pada titik pisah
batas dapat dihitung dengan beberapa alternatif:
1. Mengestimasikan laba kotor dan biaya produksi setelah
titik pisah batas dari produk sampingan, lalu
mengurangkannya dari harga pasar finalnya.
2. Jika produk sampingan memiliki nilai pasar pada titik
pisah batas, maka akun produk sampingan dibebankan
dengan nilai pasar tersebut lalu dikurangi dengan
estimasi laba kotor. Lawannya dikreditkan ke biaya
produksi produk utama.
Contoh metode harga pasar dalam menghitung
biaya produk utama dan produk sampingan
Produk Utama Produk Sampingan
Bahan Baku $ 50.000
Tenaga kerja $ 70.000
Overhead pabrik $ 40.000
Total biaya produksi (40.000 unit) $ 160.000
Harga pasar produk sampingan (5.000 unit @ $1,80) $ 9.000
Estimasi laba kotor terdiri atas:
Asumsi laba operasi (20% dari harga jual) $ 1.800
Beban pemasaran dan administrasi (5% dari harga jual) $ 450
$ 2.250
$ 6.750
Estimasi biaya produksi setelah titik pisah batas:
Bahan baku $ 1.000
Tenaga kerja $ 1.200
Overhead pabrik $ 300
$ 2.500
Estimasi nilai produk sampingan dititik pisah batas yang akan
dikreditkan ke produk utama $ 4.250 $ 4.250
Biaya bersih dari produk utama $ 155.750

Ditambah biaya produksi aktual setelah titik pisah batas $ 2.300


Total $ 6.550

Total jumlah unit 40.000 5.000


Biaya per unit (biaya produksi/jumlah unit) $ 3,89 $ 1,31
METODE PERHITUNGAN BIAYA
PRODUK GABUNGAN
 Biaya produk gabungan (terjadi sebelum titik pisah
batas), dapat dialokasikan ke produk gabungan
menggunakan salah satu dari metode berikut:
1. Metode harga pasar, berdasarkan harga pasar relatif
dari produk individual.
2. Metode biaya rata-rata per unit.
3. Metode rata-rata tertimbang, berdasarkan pada faktor
pembobotan yang telah ditentukan sebelumnya.
4. Metode unit kuantitatif, berdasarkan pada ukuran
fisik unit seperti berat, ukuran linear atau volume.
METODE HARGA PASAR
 PRODUK GABUNGAN YANG DAPAT DIJUAL PADA
TITIK PISAH BATAS.
 Metode ini menggunakan total harga pasar dari setiap produk, yaitu
jumlah unit yang diproduksi dikalikan dengan harga jual per unit.
 Contoh:
Asumsikan produk gabungan A, B, C, D diproduksi dengan biaya
gabungan sebesar $120.000. Kuantitas yang diproduksi adalah : A=
20.000 unit, B=15.000 unit, C=10.000 unit dan D=15.000 unit.
Produk A dijual seharga $0,25 ; B seharga $3 ; C seharga $3,50
dan D seharga $5. Harga ini merupakan harga pasar dari produk
tersebut pada titik pisah batas. Diasumsikan produk-produk
tersebut dapat dijual pada titik tersebut.
Alokasi biaya gabungan dihitung sebagai berikut:

1 2 3 4 5

Harga
pasar per Rasio nilai produk Pembagian biaya
Total harga
Produk Unit Produksi unit pada terhadap total harga produksi
pasar
titik pisah pasar gabungan
batas
(Harga pasar per produk : total
(no.1 x no.2) ($120.000 x no.4)
harga pasar) x 100%

A 20,000 $ 0.25 $ 5,000 3.125% $ 3,750


B 15,000 $ 3.00 $ 45,000 28.125% $ 33,750
C 10,000 $ 3.50 $ 35,000 21.875% $ 26,250
D 15,000 $ 5.00 $ 75,000 46.875% $ 56,250

$ 160,000 100.000% $ 120,000


Pada metode harga pasar dengan asumsi bahwa unit dijual tanpa pemrosesan lebih
lanjut, maka setiap produk gabungan akan menghasilkan persentase laba kotor yang
sama.
Contoh (dengan asumsi tidak ada persediaan awal):
Total A B C D

Unit:
Penjualan 52,000 18,000 12,000 8,000 14,000
Persediaan akhir 8,000 2,000 3,000 2,000 1,000
Total produksi 60,000 20,000 15,000 10,000 15,000

$:
Penjualan (unit terjual x harga pasar per unit pada titik
pisah batas) $ 138,500 $ 4,500 $ 36,000 $ 28,000 $ 70,000

Biaya produksi $ 120,000 $ 3,750 $ 33,750 $ 26,250 $ 56,250


Dikurangi: persediaan akhir
((unit persediaan akhir : total produksi) x biaya produksi)) $ 16,125 $ 375 $ 6,750 $ 5,250 $ 3,750

Harga Pokok Penjualan $ 103,875 $ 3,375 $ 27,000 $ 21,000 $ 52,500

Laba kotor (Penjualan - HPP) $ 34,625 $ 1,125 $ 9,000 $ 7,000 $ 17,500

Persentase laba kotor 25% 25% 25% 25% 25%


 Produk gabungan yang tidak dapat dijual pada titik pisah
batas.
 Produk yang tidak dapat dijual di titik pisah batas
memerlukan pemrosesan tambahan sebelum dapat dijual.
 Untuk itu dasar untuk mengalokasikan biaya gabungan
adalah harga pasar hipotetis pada titik pisah batas.
 Harga Pasar Hipotetis =

Harga Pasar Final – biaya pemrosesan tambahan.


 Beban pemasaran & beban administratif yang dapat
ditelusuri langsung ke produk tertentu serta estimasi untuk
laba juga harus dikurangi jika jumlahnya berbeda secara
proporsional untuk produk gabungan yang berbeda.
Contoh : asumsi berikut ini ditambahkan ke contoh sebelumnya:

Harga pasar Biaya pemrosesan tambahan


Produk
per unit (setelah titik pisah batas)
A $ 0.50 $ 2,000
B $ 5.00 $ 10,000
C $ 4.50 $ 10,000
D $ 8.00 $ 28,000

Alokasi biaya gabungan :


1 2 3 4 5 6 7 8
Biaya
Harga pasar Unit Harga pasar Harga pasar Pembagian biaya Total biaya Persentase total
Produk pemrosesan
final per unit Produksi Final hipotetis produksi gabungan produksi biaya produksi
tambahan
((harga pasar hipotetis per
produk : total harga pasar
(no.1 x no.2) (no.3 - no.4) (no.6 + no.4) ( no.7 : no.3) x100%
hipotetis) x biaya produksi
gabungan)

A $ 0.50 20,000 $ 10,000 $ 2,000 $ 8,000 $ 4,800 $ 6,800 68.0%


B $ 5.00 15,000 $ 75,000 $ 10,000 $ 65,000 $ 39,000 $ 49,000 65.3%
C $ 4.50 10,000 $ 45,000 $ 10,000 $ 35,000 $ 21,000 $ 31,000 68.9%
D $ 8.00 15,000 $ 120,000 $ 28,000 $ 92,000 $ 55,200 $ 83,200 69.3%
$ 250,000 $ 50,000 $ 200,000 $ 120,000 $ 170,000 68.0%

Catatan : biaya produksi gabungan = $120


Laporan laba kotor berikut ini menggunakan jumlah unit terjual yang sama
dengan yang digunakan di contoh sebelumnya, tetapi harga jual telah dinaikkan
sebagai akibat dari adanya pemrosesan tambahan:

Total A B C D

Unit:
Penjualan 52,000 18,000 12,000 8,000 14,000
Persediaan akhir 8,000 2,000 3,000 2,000 1,000
Total produksi 60,000 20,000 15,000 10,000 15,000
$:
Penjualan (unit terjual x harga pasar final per unit ) $ 217,000 $ 9,000 $ 60,000 $ 36,000 $ 112,000

Harga Pokok Produksi:


Biaya produksi gabungan $ 120,000 $ 4,800 $ 39,000 $ 21,000 $ 55,200
Biaya pemrosesan tambahan $ 50,000 $ 2,000 $ 10,000 $ 10,000 $ 28,000

Total biaya produksi $ 170,000 $ 6,800 $ 49,000 $ 31,000 $ 83,200

Dikurangi: persediaan akhir


((unit persediaan akhir : total produksi) x biaya produksi)) $ 22,227 $ 680 $ 9,800 $ 6,200 $ 5,547

Harga Pokok Penjualan $ 147,773 $ 6,120 $ 39,200 $ 24,800 $ 77,653

Laba kotor (Penjualan - HPP) $ 69,227 $ 2,880 $ 20,800 $ 11,200 $ 34,347


Persentase laba kotor 32% 32% 35% 31% 31%
Metode biaya rata-rata per unit
 Metode biaya rata-rata per unit ( average unit cost
method) adalah metode yang mengalokasikan biaya
gabungan ke produk gabungan sedemikian rupa
sehingga setiap produk menerima alokasi biaya
gabungan per unit dalam jumlah yang sama, yang
disebut sebagai biaya rata-rata per unit.
 Biaya rata-rata per unit =
Total biaya produksi gabungan
Total jumlah unit yang diproduksi
Dari contoh sebelumnya:

Biaya rata-rata per unit = total biaya produksi gabungan = $ 120.000 = $2 per unit
Total jumlah unit yang diproduksi = 60.000

Produk Unit Produksi Pembagian biaya produksi gabungan


(unit produksi x biaya rata-rata per unit)

A 20,000 $ 40,000
B 15,000 $ 30,000
C 10,000 $ 20,000
D 15,000 $ 30,000

60,000 $ 120,000
METODE RATA-RATA
TERTIMBANG
 Metode rata-rata tertimbang menggunakan faktor pembobotan yang diberikan
ke setiap unit sebagai dasar untuk mengalokasikan biaya gabungan.
 Dasar alokasi =
Barang jadi dari semua jenis x faktor pembobotan
 Faktor pembobotan dapat didasarkan pada atribut seperti ukuran unit, tingkat
kesulitan, waktu yang diperlukan untuk memproduksi unit tsb, perbedaan
dalam jenis tenaga kerja yang digunakan, perbedaan jumlah bahan baku yang
digunakan.

 Contoh: asumsi faktor pembobotan yang dibebankan keempat produk :


Produk A = 3 poin
Produk B = 12 poin
Produk C = 13.5 poin
Produk D = 15 poin
Menggunakan data dari contoh sebelumnya, alokasi biaya
gabungan dengan metode rata-rata tertimbang adalah seperti
berikut:

1 2 3 4 5

Rata-rata Pembagian biaya


Produk Unit Produksi Poin Biaya per unit
tertimbang produksi gabungan
(total biaya produksi gabungan : total
(no.1 x no.2) (no.3 x no.4)
rata-rata tertimbang)

A 20,000 3 60,000 0.20 $ 12,000


B 15,000 12 180,000 0.20 $ 36,000
C 10,000 13.5 135,000 0.20 $ 27,000
D 15,000 15 225,000 0.20 $ 45,000

600,000 $ 120,000

Catatan : total biaya produksi gabungan = $120.000


METODE UNIT KUANTITATIF
 Metode unit kuantitatif (quantitative unit method): adalah
metode yang mengalokasikan biaya gabungan berdasarkan
satuan pengukuran yang sama, misalnya galon, ton, atau meter
persegi.
 Jika produk gabungan tidak bisa diukur dalam satuan ukuran
yang sama, maka ukuran tersebut harus dikonversikan ke
satuan yang sama. Misal ketika arang diproduksi,
batubara,benzol,amonia sulfat dan gas juga ikut diproduksi dan
masing-masing diukur dalam satuan yang berbeda.
 Contoh berikut ini menggunakan metode unit kuntitatif dengan
menggunakan berat sebagai dasar alokasi biaya gabungan
dengan asumsi biaya batubara adalah sebesar $40 per ton.
1 2 3 4

Produk yang Bobot produk


Distribusi limbah ke Biaya per produk per ton
Produk diperoleh per yang dihasilkan
produk yang dihasilkan batubara
ton batubara setelah revisi

((no.1 : (total berat produk-berat (no.3 : total bobot setelah revisi) x


(no.1+no.2)
limbah))x berat limbah biaya per ton batubara

Arang 1,320.00 69.47 1,389.47 $ 27.79


Batu bara 120.00 6.32 126.32 $ 2.53
Benzol 21.90 1.15 23.05 $ 0.46
Amonia Sulfat 26.00 1.37 27.37 $ 0.55
Gas 412.10 21.69 433.79 $ 8.68
Limbah (air) 100.00

2,000.00 100.00 2,000.00 $ 40.00

asumsi: batubara = $40 per ton

Anda mungkin juga menyukai