Anda di halaman 1dari 20

Prototipe Media

Pendidikan
Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia
dan Budaya
Anti Korupsi
Prakata
SALAM SEHAT TANPA KORUPSI,

Korupsi merupakan perbuatan mengambil sesuatu yang sebenarnya bukan Kendati dalam beberapa tahun terakhir makin banyak kasus tipikor
haknya, yang merugikan kepentingan publik atau masyarakat luas untuk terungkap, namun secara keseluruhan keberhasilan Pencegahan dan
keuntungan pribadi atau golongan. Korupsi merupakan tindak pidana pemberantasan Korupsi (PPK) belum memenuhi harapan publik tentang
sebagaimana dimaksud dalam ketentuan peraturan perundang-undangan penerapan karakter anti korupsi di lingkungan lembaga pemerintah,
yang mengatur tentang tindak pidana korupsi (UU No. 31 Tahun 1999 junto swasta dan masyarakat.
UU No.20 Tahun 2001).
Berdasarkan hasil Survei Perilaku Anti Korupsi (SPAK) pada bulan Oktober
Tindakan korupsi dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. 2012 di 33 provinsi, 170 kabupaten/kota (49 kota dan 121 kabupaten) yang
Faktor internal berasal dari pribadi yang terdiri dari (a) aspek moral, seperti: dilakukan terhadap 10.000 sampel rumah tangga menunjukkan bahwa
lemahnya keimanan, kejujuran, rasa malu, sikap atau perilaku hidup konsumtif sebagian besar (27 persen) responden menilai pemerintah merupakan
dan (b) aspek sosial seperti keluarga yang dapat mendorong seseorang untuk sumber yang paling efektif (mudah diterima, dapat membawa hasil,
berperilaku korup. berguna) dalam memberikan pengetahuan anti korupsi.

Faktor eksternal bisa tercermin dalam aspek ekonomi, misalnya: penghasilan Untuk itu upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi (PPK) harus
atau gaji tidak mencukupi kebutuhan, instabilitas politik, kepentingan politis, dilakukan lebih mendasar, intensif dan efektif. Kementerian Kesehatan
kekuasaan, ketiadaan akuntabilitas dan transparansi, serta lemahnya pada saat ini menjalankan program Pendidikan dan Budaya Anti Korupsi.
penegakan hukum serta aspek sosial yaitu lingkungan atau masyarakat yang
kurang mendukung perilaku anti korupsi. Buku Prototipe Media Budaya Anti Korupsi ini disusun sebagai sarana
penyebarluasan informasi dan pendidikan Anti Korupsi yang lebih baik
Tindak pidana korupsi di Indonesia sudah berkembang secara terutama aparatur negara di lingkungan Kementerian Kesehatan RI.
sistematis dan kronis termasuk Pejabat Publik, Pejabat Negara
Semoga buku ini dapat menjadi manfaat bagi berbagai kalangan.
atau Aparatur Negara. Hal ini berdampak tidak hanya merugikan
keuangan negara, akan tetapi juga melanggar hak-hak sosial dan ekonomi Kepala Pusat Promosi Kesehatan,
masyarakat secara luas. Hal ini bisa dilihat dari Indeks Persepsi Korupsi (IPK)
Indonesia pada 2011 baru mencapai 3,0 atau berada dibawah rata-rata negara
Asia lainnya. Sementara Indeks Integritas Nasional tahun 2012 sebesar 6,37 dr. Lily S. Sulistyowati, MM
atau meningkat dibandingkan Indeks Integritas Nasional tahun 2011 yang
mencapai 6,31.

1
Permasalahan
Meskipun kejujuran merupakan hal yang dijunjung tinggi oleh bangsa Salah satu saluran utamanya adalah melalui pendidikan dan internalisasi
Indonesia, namun praktik korupsi yang jelas bertentangan dengan nilai budaya anti korupsi dan perguruan tinggi atau pusat kajian antikorupsi
tersebut kerapkali terjadi. Salah satu akar penyebab berkembangnya praktik juga perlu dikembangkan seiring dengan perkuatan sangsi sosial.
korupsi patut diduga berasal dari rendahnya integritas para pelakunya dan
masih kentalnya budaya permisif terhadap tindakan korupsi. Rendahnya Gerakan sosial anti korupsi perlu diintegrasikan dengan nilai-nilai anti
efek deteren bagi pelaku korupsi inilah yang patut mendukung maraknya korupsi dalam system budaya lokal. Dengan demikian, selain tercipta
praktik korupsi. pemahaman terhadap perilaku-perilaku koruptif, pembangunan
karakter bangsa yang berintegritas dan anti korupsi diharapkan juga
Dalam budaya organisasi modern, sistem nilai tertentu yang bersifat akan memperkuat gerakan anti korupsi beserta sangsi sosialnya.
universal harus ditegakkan dalam organisasi, baik di lingkungan
pemerintahan maupun swasta. Masyarakat dengan kultur yang mendorong Menurut strategi nasional PPK, pendidikan merupakan sarana yang
struktur social berperilaku koruptif perlu diubah pola pikirnya agar terbebas paling effektif untuk melembagakan nilai-nilai anti korupsi, khususnya
dari nilai-nilai koruptif, terlebih lagi agar menjunjung integritas. Lebih dari menciptakan karakter bangsa yang berintegritas. Oleh karena itu,
itu, sangat diperlukan perilaku aktif dari masyarakat untuk mencegah penanaman nilai-nilai anti korupsi perlu dlakukan secara masif dan
perilaku koruptif di lingkungannya. Diperlukan individu-individu yang intensif melalui jalur pendidikan formal maupun non formal, baik melalui
mampu mempengaruhi dan bertindak untuk mencegah adanya tindakan kurikulum maupun di luar kurikulum.
koruptif, tidak hanya pasif untuk mencegah korupsi oleh dirinya sendiri.

Pengembangan sistem nilai dan sikap anti korupsi Masalah mendasar terkait pendidikan
tersebut perlu dilakukan melalui berbagai anti korupsi adalah belum terintegrasinya
kampanye yang memberikan ruang bagi pendidikan anti korupsi ke dalam kurikulum
masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam sekolah maupun perguruan tinggi.
pemberantasan korupsi.

2
Kendati beberapa lembaga pemerintah sudah melakukan kerjasama Untuk menilai seberapa jauh perilaku dan budaya anti korupsi bagi
dengan lembaga pendidikan formal baik negeri maupun swasta untuk karyawan di lingkungan Kementerian Kesehatan perlu dilakukan
menanamkan nilai-nilai anti korupsi, namun masih bersifat sektoral, kurang pre-assessment PBAK. Kementerian Kesehatan telah melaksanakaan
sinergis, dan cenderung berjalan sendiri-sendiri. Akibatnya, dampak pre-assessment PBAK sejak tanggal 20-28 Mei 2013. Pemilihan Satuan Kerja
positifnya belum berpengaruh maksimal dalam mewujudkan integritas untuk menjadi lokus pre-assessment PBAK setelah memenuhi beberapa
seseorang untuk menghargai dan lebih jauh lagi melaksanakan nilai-nilai kriteria yang ditetapkan seperti: memberikan layanan publik, melakukan
anti korupsi. pengadaan barang dan jasa, pelayanan administrasi pada Unit Layanan
Terpadu (ULT), dan mengelola Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Oleh karena itu, diperlukan pembudayaan anti korupsi dengan tujuan
menyamakan persepsi bahwa korupsi itu tindakan yang merugikan dan
harus dihindari. Persepsi tersebut akan mendorong lahirnya sikap anti
korupsi dan pada akhirnya, sikap anti morupsi akan menumbuhkan
prakarsa-prakarsa positif bagi upaya Pencegahan dan Pemberantasan
Korupsi (PPK) pada khususnya serta perbaikan tata-kepemerintahan pada
umumnya.

Kementerian Kesehatan terus berbenah diri dengan mengembangkan


kebijakan reformasi birokrasi menuju tata kelola pemerintahan yang bbaik
dan bersih (clean government). Salah satu upaya penting dalam
pelaksanaan reformasi birokrasi adalah upaya pencegahan dan
pemberantasan korupsi (PPK) di lingkungan Kementerian Kesehatan.

3
Empat Satuan Kerja yang menjadi lokus yang telah
dilakukan pre-assessment PBAK adalah:

3. Kantor
1.Politeknik 2.RSUP Kesehatan 4. Biro
Kesehatan Adam Malik Pelabuhan Umum
Manado. Medan. (KKP) Sekretariat
Tanjung Jenderal.
Priok.

4
Hasilnya:
Dari hasil pre-assessment PBAK ditemukan bahwa
‘KEBUTUHAN PRIBADI’ dan persepsi “GRATIFIKASI”
menempati skor yang paling rendah dan perlu diprioritaskan untuk dilakukan penanganan.

Pernyataan-penyataan yang berkaitan dengan hal tersebut adalah:

Kebutuhan Pribadi
• Penghasilan resmi saya dapat mencukupi gaya hidup saya
• Saya memanfaatkan fasilitas kantor untuk kepentingan pribadi
• Saya pernah menggunakan fasilitas pribadi untuk mendukung operasional satker
• Pimpinan satker saya akan memberikan tambahan dana pibadi apabila satker membutuhkannya
• Pembiayaan diluar DIPA masih diperlukan oleh Satker.

Derajat Toleransi (Persepsi Gratifikasi)


• Pemahaman mengenai Gratifikasi masih rendah
• Menerima pemberian dari rekanan merupakan hal yang wajar
• Memberikan hadiah pada atasan merupakan hal yang wajar
• Bertemu dengan rekanan di luar jam kantor merupakan hal yang wajar
• Menerima hadiah ulang tahun dari rekanan hal yang wajar.

5
Strategi Komunikasi:
Dari hasil asessment juga disimpulkan bahwa arah komunikasi yang
tepat adalah ADVOKASI. Oleh karena itu di sinergikan dengan
Rencana Aksi Komunikasi Berbasis Tema dari Kemenkomifo di tahun
2013 yaitu “Penguatan Karakter”. Melalui keterbukaan lembaga
pemerintah diharapkan peluang korupsi bisa ditekan dan
dihilangkan.

Sementara di tingkat masyarakat diharapkan dapat mengikis sikap


“permisif terhadap pelaku tindak korupsi.”- maka nilai-nilai yang
dimunculkan adalah:

Sehat
Tanggung Displin dengan tema utama Tanpa
Jawab Korupsi

6
Pesan Pendukung:
Pesan pendukung dapat dipilih sesuai kebutuhan
masing-masing lokus tempat kerja:

Tanggung
Malu dong Melayani Gunakan uang
Keren tidak Hari gini jawabmu
kalau belinya (bukan dengan bijak.
harus masih menentukan
pake Uang dilayani) Jangan lupa
mahal korupsi? kebahagiaan
Negara. dengan hati menabung
Tanggung keluarga

jawab
Segala bentuk Penuhi Korupsi
penyimpangan kewajiban, merampas hak
akan mendapat baru tuntut masyarakat
sanksi tegas! hak. untuk sehat

taati Atur Gunakan Taati


hari gini peraturan keuangan yang Tolak peraturan
nggak jalani pribadi, menjadi jalankan
disiplin? kewajiban korupsi hak mu kewajiban
terhindari
Disiplin
Minta imbalan
bukan
jamannya lagi

7
Sasaran:
Di dalam buku akan dijabarkan contoh-contoh, spesifikasi dan strategi komunikasi
penerapan media Pendidikan dan Budaya Anti Korupsi (PBAK) terutama di empat lokus
tempat kerja berikut :

TEMPAT KERJA SASARAN


Politeknik Kesehatan Manado. mewakili Dosen dan Mahasiswa

RSUP Adam Malik Medan. mewakili Dokter, perawat, staf


administrasi
Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Staf KKP
Tanjung Priok.

Biro Umum Sekretariat Jenderal. mewakili staf Pusat Kementerian


Kesehatan RI, satpam dan staf rumah
tangga

8
Logo

9
Warna yang di gunakan :
Penggunaan warna yang
seragam sebaiknya dipatuhi
agar terjadi kesesuaian antara
media satu dengan yang lain.

Menarik Berani Tegas &


perhatian kuat
Cyan 0,
Cyan 0, Magenta 100 Cyan 75,
Magenta 68 Yellow 100 Magenta 68
Yellow 96 Black 0 Yellow 67
Black 0 Black 90

10
Ilustrasi
penggunaan ilustrasi bisa
diaplikasikan sebagai penguat pesan.

11
Poster

KEREN
TIDAK HARUS
GUNAKAN
yang jadi
MAHAL HAK mu
B 300 TB

12
ATUR BIJAK malu dong,
Barang Pribadi
KEUANGAN GUNAKAN UANG belinya pakai
PRIBADI jangan lupa Uang Negara

KORUPSI
TERHINDARI
MENABUNG
Penuhi KEWAJIBAN
baru tuntut HAK Melayani
HAK (bukan dilayani)
KEWAJIBAN dengan hati
Spanduk
Malu dong,
Korupsi Merampas Barang Pribadi Belinya
Hak Masyarakat Untuk Sehat pakai Uang Negara

Keren tidak harus Mahal Bijak Gunakan Uang,


jangan Lupa Menabung!

Gunakan yang Menjadi Minta Imbalan,


Hak mu! BUKAN jamannya lagi.

Atur Keuangan Pribadi Melayani


(bukan dilayani)
KORUPSI terhindari. dengan hati.

13
Umbul-umbul

keren Korupsi melayani


tidak Merampas (bukan
harus Hak dilayani)
Masyarakat
mahal untuk dengan
Sehat hati

14
Pin

15
Merchandise

Malu
dong,
Barang
Pribadi
Belinya
pakai
Uang
Negara

Korupsi Korupsi
Merampas Merampas
Hak Hak
Masyarakat Masyarakat
untuk untuk
Sehat Sehat

14
16

Anda mungkin juga menyukai