Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL PENGAJUAN STUDI LAPANGAN POLRES

KUNINGAN
MATA KULIAH PENDIDIKAN BUDAYA ANTI
KORUPSI (PBAK)

Disusun Oleh ;
D3 Farmasi 1A

PRODI D3 FARMASI TAHUN 2021


STIKES MUHAMMADIYAH KUNINGAN
Jl. Raya Pangeran Adipati No.D4 Rt.09 Rw.03 Blok Cisumur Kelurahan Cipari Kecamatan
Cigugur Kabupaten Kuningan 45552 Jawa Barat Telp, 0232-871279
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena karunia-Nya sehingga proposal ini
dapat diajukan untuk bendapatkan ijin studi Pendidikan Anti Korupsi yang di rasa perlu dan
penting untuk mengembangkan rasa peduli dan menambah pengetahuan tentang Pendidikan anti
korupsi dengan tujuan yang mulia untuk menumbuhkan kejujuran dalam hidup berbangsa dan
bertanah air dimana sebagai remaja dianggap perlu utnuk menumbuhkan pemahaman anti
korupsi sehingga padasaat mereka dewasa sudah tertanam sikap anti korupsi sehingga tercipta
generasi yang anti korupsi menjadikan negara kita makmur dan sejahtera.Mudah-mudahan
proposal ini dapat di tindak lanjuti sehingga skampus kami dapat menerima program ini dan
mudah-mudahan berdampak besar pada generasi muda saat ini, Terima Kasih

Kuningan, Selasa 30 November 2021

Penulis

i
Daftar Isi
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
BAB 1
PENDAHULUAN....................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.....................................................................................1
B. TUJUAN..........................................................................................................2
C. SASARAN.......................................................................................................2
D. MANFAAT......................................................................................................2
BAB II
RENCANA KEGIATAN........................................................................................4
A. Identifikasi Kebutuhan dan strategi Pelaksanaan.............................................4
B. Program Pelaksanaan.......................................................................................4
C. Waktu Dan Tempat Pelaksanaan.....................................................................4
D. Kepanitiaan......................................................................................................4
E. Anggaran Biaya Kegiatan................................................................................5
F. Pendanaan Kegiatan.........................................................................................5
G. Peserta..............................................................................................................5
BAB III
PENUTUP................................................................................................................6

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Korupsi merupakan masalah paling krusial yang dihadapi negara dan bangsa Indonesia saat
ini. Tindak pidana korupsi yang terjadi terentang mulai dari korupsikecil-kecilan seperti
pemberian uang pelicin ketika berurusan di kelurahan sampai kekorupsi besar-besaran seperti
penyelewengan dana bantuan likuiditas Bank Indonesia(BLBI) yang bernilai triliunan rupiah.
Kejadian ini makin mempertegas anggapan bahwa korupsi sudah membudaya dalam kehidupan
masyarakat Indonesia. Berbagaiupaya telah dilakukan untuk memberantas korupsi di bumi
Indonesia antara laindengan membentuk badan Negara yang diberikan kewenangan luar biasa
sepertiKomisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Semenjak didirikan tahun 2002 sampaisekarang
KPK telah menindak berbagai kasus korupsi. Akan tetapi Indeks PersepsiKorupsi (IPK)
Indonesia sebagaimana dilansir oleh Transparansi Internasional (TI)tetaplah rendah. Bahkan
untuk tahun 2010 Indonesia berada pada peringkat Negaraterkorup di Asia Pasifik, dan tahun
2011 indek persepsi korupsi (IPK) Indonesiaadalah 3.0 peringkat 100 dari 183 negara di dunia
(Transparansi Internasional, 2011)Menyikapi fenomena tersebut diperlukan suatu upaya yang
holistik dalam pemberantasan korupsi baik dari segi aparat penegak hukum, kebijakan
pengelolaan Negara sampai ke pendidikan formal di sekolah. (Aditjondro, 2002) Beberapa
Negaratelah melaksanakan pendidikan antikorupsi di sekolah dan telah menunjukan hasilyang
signifikan. Hongkong yang melaksanakan semenjak tahun 1974 danmenunjukan hasil yang luar
biasa. Jika tahun 1974 Hongkong adalah Negara yangsangat korup dan korupsi dideskripsikan
dengan kalimat maka saat ini Hongkongadalah salah satu Negara di Asia dengan IPK yang
sangat tinggi yaitu 8,3 danmenjadi negara terbersih ke 15 dari 158 negara di dunia (Harahap,
2009).Keberhasilan ini merupakan efek simultan dari upaya pemberantasan korupsi dari

Segala segi termasuk pendidikan anti korupsi yang dilaksanakan di sekolah secaraformal.
( Tony Kwok Man-wai, 2002) Jika dibandingkan dengan strategi pemberantasan korupsi lainnya
pelaksanaan pendidikan anti korupsi di sekolah secaraformal akan memberikan berberapa
keuntungan kepada negara baik secara pragmatismaupun secara teoritis dan filosofis. Pertama,
lembaga pendidikan formal merupakanlembaga yang sudah stabil. Kedua, tidak menambah
budget pemerintah secara besar- besaran. Ketiga, dapat dilaksanakan secara sistematis dan
berkesinambungan, danterakhir merupakan investasi bangsa dalam jangka penajang. Perlunya
pendidikanantikorupsi sebenarnya sudah menjadi bagian dari pendidikan nasional
sebagaimanadinyatakan dalam peraturan menteri pendidikan nasional (Permendiknas) No.22 dan
No. 23 Th.2006 tentang standar isi dan Standar kompetensi lulusan untuk satuan pendidikan
dasar dan menengah. Dalam permendiknas tersebut dinyatakan bahwa pengembangan sikap dan
perilaku antikorupsi merupakan bagian dari kurikulum bidang studi Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn) Fenomena yang ditemui dilapangan menunjukan bahwa pembelajaran

1
tentang korupsi yang dilaksanakan dalammata pelajaran PBAK belum sesuai dengan sasaran
yang dikehendaki, terutamamenyangkut penanaman sikap dan perilaku antikorupsi pada remaja.
Pembelajaranmasih terkonsentrasi pada pembentukan kognisi melalui pemberian informasi
secaraverbal, tanpa memberi kesempatan kepada remaja untuk mengembangkan wawasandan
nalar akan dimensi moral dari korupsi.

B. TUJUAN

Pendidikan anti korupsi adalah program pendidikan tentang korupsi yang bertujuanuntuk
membangun dan meningkatkan kepedulian warganegara terhadap bahaya danakibat dari tindakan
korupsi. Target utama Pendidikan anti korupsi adalahmemperkenalkan fenomena korupsi yang
mencakup kriteria, penyebab dan akibatnya,meningkatkan sikap tidak toleran terhadap tindakan
korupsi, menunjukan berbagaikemungkinan usaha untuk melawan korupsi serta berkontribusi
terhadap standar yangditetapkan sebelumnya seperti mewujudkan nilai-nilai dan kapasitas untuk
menentang korupsi dikalangan generasi muda. Disamping itu remaja juga dibawa
untukmenganalisis nilainilai standar yang berkontribusi terhadap terjadinya korupsi sertanilai-
nilai yang menolak atau tidak setuju dengan tindakan korupsi. Karena itu pendidikan antikorupsi
pada dasarnya adalah penanaman dan penguatan nilai-nilaidasar yang diharapkan mampu
membentuk sikap antikorupsi pada diri peserta didik.Departemen pendidikan Lithuania yang
telah mengimplementasikan pendidikanantikorupsi di negaranya sejak 2005 mengatakan bahwa
tugas utama dari pendidikananti korupsi di sekolah adalah untuk memberikan pemahaman
kepada remaja bagaimana remaja bisa membedakan antara kejahatan korupsi dengan
bentukkejahatan lainnya, memberikan argumen yang logis dan rasional kenapa korupsidianggap
sebagai suatu kejahatan, serta menunjukan cara-cara yang bisa ditempuhdalam mengurangi
terjadinya tindakan korupsi. Sehingga tujuan pelaksanaan pendidikan anti korupsi ini untuk
mendidik anak usia sekolah untuk lebih peduli danmengetahui tindakan-tindakan apa saja yang
masuk kategori korupsi.

C. SASARAN

Remaja usia 16-20 tahun

D. MANFAAT

Program untuk memiliki pengetahuan yang benar dan tepat tentang korupsi, remaja perlu
mendapatkan berbagai informasi yang, terutama informasi yang memungkinkan mereka dapat
mengenal tindakan korupsi dan juga dapat membedakan antaratindakan kejahatan korupsi
dengan tindakan kejahatan lainnya. Untuk itu pembahasantentang kriteria, penyebab dan akibat
korupsi merupakan materi pokok yang harusdiinformasikan pada remaja. Disamping itu remaja
juga memiliki argumen yang jelasmengapa perbuatan korupsi dianggap sebagai perbuatan yang

2
buruk dan harusdihindari. Analisis penyebab dan akibat dari tindakan korupsi pada berbegai
aspekkehidupan manusia, termasuk aspek moralitas akan memberi remaja wawasan
tentangkorupsi yang lebih luas. Pada akhirnya berbagai alternatif yang dapat ditempuh untuk
menghindari korupsi dapat menjadi inpirasi bagi remaja tentang banyak cara yangdapat
dilakukan dalam memberantas korupsi. Kesemua ini merupakan modal dasardalam penanaman
atau pembentukan sikap dan karakter antikorupsi. Berdasarkan pengetahuan yang dimiliki
tersebut diharapkan remaja mampu untuk menilai adanya perilaku korup dalam masyarakat atau
institusi disekitarnya. Karena itu pemberianinformasi tentang korupsi bukanlah untuk
memberikan informasi sebanyak mungkinkepada remaja, melainkan informasi itu diperlukan
agar remaja mampu membuat pertimbangan pertimbangan tertentu dalam menilai. Dengan kata
lain berdasarkaninformasi dan pengetahuannnya tentang korupsi remaja mampu menilai apakah
suatu perbuatan itu termasuk korupsi atau tidak, dan apakah perbuatan tersebutdikategorikan
baik atau buruk. Dengan pertimbangan tersebut selanjutnya remajadapat menentukan perilaku
yang akan diperbuatnya.

3
BAB II
RENCANA KEGIATAN

A. Identifikasi Kebutuhan dan strategi Pelaksanaan

Berdasarkan kajian dan identifikasi mengenai sasaran maksud dan tujuan pelaksanaan
kegiatan pendidikan anti korupsi ini yang objek utamanya adalah remajasehingga perlu adanya
kegiatan yang menarik terukur dan terarah mengenai kegiatanyang dimaksud sehingga rencana
pelaksanaannya melibatkan seluruh komponen yang berkompeten di bidang anti korupsi;Remaja
sebagai objek dari seluruh kegiatan ini sehingga direncanakan yang ikut yaituremaja-remaja
bimbingan usia 16-20 tahun.

B. Program Pelaksanaan

a. Perencanaan
Diskusi yang melibatkan remaja bimbingan berupa pertanyaan secara terbuka
dan dimengisi kuisioner sampai remaja yang dapat memahami dan mengerti atas
materi yang di paparkan pada saat diskusi.

b. Implementasi
Kegiatan akan dilaksanakan secara fleksibel sehingga tersaji secara terbuka dan
santaiSehingga tujuan dapat tercapai; dan untuk jadwal, materi dan waktu kegiatan
akan menyesuaikan.

c. Evaluasi
Evaluasi kegiatan akan dilaksanakan setelah kegiatan selesai dilaksanakan dan
menyusun laporan sesuai dengan petujuk yang diberikan.

C. Waktu Dan Tempat Pelaksanaan

Hari / Tanggal :

Waktu :

Tempat :

D. Kepanitiaan

Mahasiswa STIKES Muhammdiyah Kuningan Prodi D3 Farmasi 1A Pa dengan


kepanitiaan berjumlah

4
(Struktur Kepanitiaan Terlampir I).

E. Anggaran Biaya Kegiatan

Anggaran biaya pelaksanaan terlampir I

F. Pendanaan Kegiatan

Sumber Dana :

1. Biaya masing – masing siswa yang akan berangkat

G. Peserta

Peserta kegiatan ini adalah 21 Mahasiswa Prodi D3 Farmasi 1A STIKES Muhammadiyah


Kuningan, 1 orang pembimbing.

5
BAB III
PENUTUP

Demikian Proposal Ini dibuat dan diketahui oleh semua unsur terkait dalamhal ini
bertanggung jawab terhadap pendidikan Anti Korupsi di sekolah baik secaralangsung maupun
tidak langsung.Harapan kami semoga dengan adanya Kegiatan Pendidikan anti Korupsi inidapat
meningkatkan pengetahuan terlebih kesadaran remaja bimbingan kami.Sudah menjadi harapan
kami kiranya proposal ini diterima dan menjadi bahanmasukan / pertimbangan serta dapat
direalisasikan sesuai dengan kegiatan yang di programkan Dosen. Terima Kasih.

Kuningan, Selasa 30 November 2021

Penulis

Anda mungkin juga menyukai