Korupsi sepanjang yang kita tahu selalu berhubungan dengan kejelekan dan
kebusukan perilaku seperti penyelewengan kekuasaan. Arti kata korupsi menurut
harafiah: kebusukan, keburukan, kebejatan, ketidakjujuran, dapat disuap, tidak
bermoral, penyimpangan dari kesucian.
Seperti yang kita tahu bersama, kebakaran terjadi di beberapa daerah di Indonesia,
seperti Riau, Jambi, Sumatera selatan, Kalimantan tengah dan Kalimantan barat pada
tahun 2014-2015. Dari kebakaran tersebut, kerugian bisa melebihi Rp 20 triliun. Dan
pastinya berdampak pada segala aspek, baik sosial, ekonomi, kesehatan, air, dan
transportasi.
Korupsi selalu berkonotasi negatif. Dilihat dari devinisi yang telah disebutkan,
dampak negatif korupsi terhadap lingkungan adalah:
1. Melemahnya peraturan tentang lingkungan hidup. Produksi dan konservasi
lingkungan sulit untuk terwujud dikarenakan adanya korupsi yang melemahkan
peraturan tata guna lahan dengan manipulasi keuangan yang ada dari skala kecil
(perizinan pemburuan) dan skala besar (melemahkan peraturan pembukaan hutan
lindung sebagai lahan perkebunan)
2. Degradasi hutan. Pembalakan liar yang dibiarkan oleh petugas, pengangkutan
hasil penebangan liar, izin penebangan oleh otoritas dengan sejumlah uang, izin
dari pihak konseksi, dan biaya pembalakan yang besar menyebabkan
pembalakan menyebar untuk menutupi biaya penyuapan. Terjadinya degradasi
hutan tidak dapat terjadi dengan mudah jika tidak ada izin angkut dan perizinan
yang telah disebutkan. Jadi, bisa kita lihat bahwa korupsi di dalam lingkungan
perhutanan memerlukan koneksi dengan yang lain. Sekali kita menyogok atau
menyuap salah satu instasi, maka secara otomatis kita harus melakukannya pada
instansi lainnya.
3. Deforestasi hutan. Penentuan arah subsidi pertanian, para petani besar yang
memiliki koneksi dengan politik cenderung akan berbuat curang dengan
meminimalisir pengolahan pada penggunaan lahan sehingga hasil tidak maksimal
dan kerusakan yang terjadi timbul agar mendapatkan subsidi, dan membatasi
inverstasi swasta pada sektor perhutanan.
4. Sumber daya manusia Indonesia memiliki kualitas rendah. Dengan adanya
penyelewengan penggunaan lahan pada hutan, akan timbul banyak kerusakan.
Efek dari kerusakan ini disebabkan banyak hal seperti pembakaran hutan. Dengan
adanya pembakaran hutan, maka udara tercemar dan memengaruhi kesehatan dan
dapat menurunkan kualitas sumber daya manusia dengan menurunnya kualitas
pendidikan akibat banyaknya hari libur karena asap dan menurunnya kesehatan
karena terpengaruh asap.
5. Dengan menurunnya kualitas sumber daya manusia, menyebabkan Indonesia
menjadi negara yang kurang kompetitif dan lemah.[6] Daya saing Indonesia
dengan negara lain mengalami penurunan dan bahkan dari level yang rendah
seperti tenaga kerja indonesia yang diisukan memiliki penghasilan lebih rendah
dari tenaga kerja dari negara lain.