Anda di halaman 1dari 5

Dampak Korupsi Terhadap Lingkungan

Kebanyakan manusia menempatkan lingkungan hidup hanya sebagai bahan


eksploitasi untuk tujuan jangka pendek. Kondisi ini tentu sangat medesak untuk
segera dikendalikan. Perlu diadakan suatu sistem yang konkrit untuk melakukan
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup secara berkelanjutan. Jika tidak,
kerusakan lingkungan hidup sudah pasti akan menjadi ancaman besar bagi peradaban
masyarakat dunia. Paradigma yang menempatkan lingkungan sebagai obyek
eksploitasi telah membawa kerusakan lingkungan fatal yang berujung kepada
berbagai bencana alam yang sangat merugikan.
Hal ini pun dikuatkan oleh Emil Salim yang menyimpulkan bahwa ada lima
tantangan besar yang harus dihadapi gerakan penyelamatan lingkungan hidup,
diantaranya :
1. penyelematan air dari eksploitasi secara berlebihan dan pecemaran yang kian
meningkat, baik air tanah, sungai, danau, rawa, maupun air laut.
2. merosotnya kualitas tanah dan hutan akibat tekanan penduduk dan eksploitasi
besar-besaran untuk keperluan pembangunan.
3. menciutnya keanekaan hayati akibat rusaknya habitat lingkungan berbagai
tumbuh-tumbuhan dan hewan.
4. perubahan iklim, dan yang terakhir adalah meningkatnya jumlah kota-kota
berpenduduk banyak.

Melihat kerusakan lingkungan hutan yang begitu parah seharusnya sudah


membuat negara ini menindak dengan keras terhadap pelaku-pelaku kejahatan
kerusakan lingkungan, terutama yang disertai praktik KKN. Dalam praktik KKN di
ranah lingkungan hidup yang patut diwaspadai adalah para pelaku perusak lingkungan
yang datang dari kalangan pemodal besar seperti perusahaan-perusahaan besar yang
terlibat di sektor kehutanan maupun pertambangan. Hal ini ditegaskan oleh mantan
wakil ketua KPK Chandra Hamzah dalam sebuah worksop investigasi kasus
lingkungan di Jakarta, dimana menurutnya, perusahaan-perusahaan yang melakukan
kerusakan terhadap alam umumnya sulit ditindak karena mereka mengantongi izin
usaha yang cukup. Karena itu menurutnya, yang perlu diwaspadai adalah proses
kontrol administrasi dalam pemberian izin sebelum perusahaan-perusahaan tersebut
beroperasi. Baik itu izin usaha baik dari pemerintah daerah maupun dari pemerintah
pusat. Lalu menurut beliau, perusahaan-perusahaan kecil yang bergerak di bidang
kehutanan namun pada RKAT tahun berikutnya tercatat memiliki jumlah keuntungan
yang sangat besar, maka patut dicurigai perusahan tersebut mendapatkan hasil bukan
dari pohon-pohon yang mereka tanam melainkan dari hutan-hutan alam yang
seharusnya tidak boleh ditebang.
Permasalahan yang terjadi, masyarakat kita kurang peduli akan kerugian ekologis
ini, seringkali pelaku-pelaku usaha yang menyebabkan kerusakan lingkungan hanya
terfokus mengenai ganti rugi terhadap penduduk setempat. Memang benar ganti rugi
itu perlu bahkan itu kewajiban mereka, namun ganti kerugian oleh para pelaku usaha
jangan hanya sebatas ganti rugi materi kepada manusia, namun juga kepada alam.
Alam yang rusak tidak bisa diperbaiki hanya dengan semalam perlu waktu
berpuluh-puluh tahun bahkan mungkin saja kerusakan tersebut tidak akan bisa
diperbaiki.

Dampak Korupsi terhadap Kerusakan Lingkungan


Tindakan korupsi dapat mengkacaukan segala hal yang ada. Kata korupsi dapat
merusak segala aspek yang ada di pemerintahan. Adapun dampak – dampak akibat
korupsi yang terjadi salah satunya yaitu berdampak korupsi terhadap lingkungan.
Dampak korupsi terhadap lingkungan yaitu:
1. Merusak tatanan lingkungan masyarakat apabila dana pembangunan jalan di
ambil separuh dananya.
2. Terjadinya banjir apabila pembangunan dan membenahi gorong – gorong
dananya di kurangi oleh pihak – pihak atas dan kualitas gorong – gorongnya sangat
rendah dan mudah rusak.
3. Kebakaran hutan disebabkan oleh oknum – oknum yang menginginkan lahan
tersebut dan menyogok pihak perhutanan untuk menjual hutan tersebut untuk di
bangun pabrik.
4. Eksploitasi tanah seharusnya tanah yang tidak boleh di keruk namun karena
oknum – oknum yang nakal maka tanah tersebut di jual dengan iming–iming harga
mahal tanpa mengetahui akibatnya apa bila terkeruk terlalu lama.
5. Kerusakan lingkungan yang berlebihan.
6. Terjadinya longsor di karena penebangan hutan liar tanpa sepengetahuan
pemerintah namu dilakukan oleh para oknum – oknum nakal yang tidak bertanggung
jawab.

Korupsi sepanjang yang kita tahu selalu berhubungan dengan kejelekan dan
kebusukan perilaku seperti penyelewengan kekuasaan. Arti kata korupsi menurut
harafiah: kebusukan, keburukan, kebejatan, ketidakjujuran, dapat disuap, tidak
bermoral, penyimpangan dari kesucian.
Seperti yang kita tahu bersama, kebakaran terjadi di beberapa daerah di Indonesia,
seperti Riau, Jambi, Sumatera selatan, Kalimantan tengah dan Kalimantan barat pada
tahun 2014-2015. Dari kebakaran tersebut, kerugian bisa melebihi Rp 20 triliun. Dan
pastinya berdampak pada segala aspek, baik sosial, ekonomi, kesehatan, air, dan
transportasi.
Korupsi selalu berkonotasi negatif. Dilihat dari devinisi yang telah disebutkan,
dampak negatif korupsi terhadap lingkungan adalah:
1. Melemahnya peraturan tentang lingkungan hidup. Produksi dan konservasi
lingkungan sulit untuk terwujud dikarenakan adanya korupsi yang melemahkan
peraturan tata guna lahan dengan manipulasi keuangan yang ada dari skala kecil
(perizinan pemburuan) dan skala besar (melemahkan peraturan pembukaan hutan
lindung sebagai lahan perkebunan)
2. Degradasi hutan. Pembalakan liar yang dibiarkan oleh petugas, pengangkutan
hasil penebangan liar, izin penebangan oleh otoritas dengan sejumlah uang, izin
dari pihak konseksi, dan biaya pembalakan yang besar menyebabkan
pembalakan menyebar untuk menutupi biaya penyuapan. Terjadinya degradasi
hutan tidak dapat terjadi dengan mudah jika tidak ada izin angkut dan perizinan
yang telah disebutkan. Jadi, bisa kita lihat bahwa korupsi di dalam lingkungan
perhutanan memerlukan koneksi dengan yang lain. Sekali kita menyogok atau
menyuap salah satu instasi, maka secara otomatis kita harus melakukannya pada
instansi lainnya.
3. Deforestasi hutan. Penentuan arah subsidi pertanian, para petani besar yang
memiliki koneksi dengan politik cenderung akan berbuat curang dengan
meminimalisir pengolahan pada penggunaan lahan sehingga hasil tidak maksimal
dan kerusakan yang terjadi timbul agar mendapatkan subsidi, dan membatasi
inverstasi swasta pada sektor perhutanan.
4. Sumber daya manusia Indonesia memiliki kualitas rendah. Dengan adanya
penyelewengan penggunaan lahan pada hutan, akan timbul banyak kerusakan.
Efek dari kerusakan ini disebabkan banyak hal seperti pembakaran hutan. Dengan
adanya pembakaran hutan, maka udara tercemar dan memengaruhi kesehatan dan
dapat menurunkan kualitas sumber daya manusia dengan menurunnya kualitas
pendidikan akibat banyaknya hari libur karena asap dan menurunnya kesehatan
karena terpengaruh asap.
5. Dengan menurunnya kualitas sumber daya manusia, menyebabkan Indonesia
menjadi negara yang kurang kompetitif dan lemah.[6] Daya saing Indonesia
dengan negara lain mengalami penurunan dan bahkan dari level yang rendah
seperti tenaga kerja indonesia yang diisukan memiliki penghasilan lebih rendah
dari tenaga kerja dari negara lain.

Tabel 1. Dampak korupsi terhadap lingkungan


Korupsi Dampak
Sektor SDA a. Adopsi kebijakan-kebijakan yang merusak lingkungan
tetapi menguntungkan para pejabat pemerintahan.
b. Sumber daya dana untuk lingkungan yang tidak
dialokasikan semestinya
c. Penyimpangan penggunaan dana-dana publik untuk
program-program SDA ke kantong pribadi
Tanah a) Hilangnya tanah mengakibatkan petani jatuh miskin
b) Keamanan makanan yang beresiko
c) Penjajahan masyarakat asli

Sumber daya a. Hilangnya kepemilikan air


air
b. Merununnya produksi dan produktifitas
Perikanan a) Rusaknya ekosistem yang rawan
b) Komunitas nelayan kecil kehilangan mata pencarian
Kehutanan a. Hilangnya pendapatan publik
b. Rusaknya hutan-hutan alami
c. Pelepasan karbon doksida ke atmosfir
d. Hilangnya integritas publik
e. Hilangnya keanekaragaman hayati
f. Terjadinya bencana alam, longsor, dan erosi
g. Hilangnya mata pencarian
h. Bank dunia memperkirakan kehilangan tahunan akibat
pembalakan liar di seluruh dunia mencapai USD 10
Milyar
i. Memengaruhi kehidupan 90% warga termiskin di dunia
yang bergantung pada hutan untuk mata pencarian hidup.
j. Perusakan hutan melepaskan karbon dioksida,
diperkirakan dua kali dari jumlah yang ada di atmosfir
dunia sekarang ini.
k. Pembuakaan hutan memengaruhi kemampuan
pohon-pohon untuk berfungsi sebagai carbon sink
Mineral a) Hilangnya pendapatan publik
b) Rusaknya SDA
c) Hilangnya tanah pertanian memiskinkan petani dan
meningkatkan resiko keamanan makanan
d) Hilangnya keanekaragaman hayati
Flora dan a. Perhatian terhadap perdagangan gelap kehidupan hutan
Fauna Hutan dan sumber daya alam lainnya.

Anda mungkin juga menyukai