Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Mengatasi Urtikaria Pada An. K

Disampaikan Pada Penyuluhan Kesehatan

Di Rumah Keluarga Tn. R

Oleh:

Rahayu Tri Utami

183110228

3B

Dosen Pembimbing:

PRODI DIII KEPERAWATAN PADANG

POLTEKKES KEMENKES RI PADANG

2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Pendidikan Kesehatan Urtikaria

Waktu pertemuan : 35 menit

Tanggal : 18 November 2020

Tempat : Ruang keluarga Tn. R

Sasaran : Keluarga Tn. R

Metode : Ceramah dan tanya jawab

Presentator : Rahayu Tri Utami

TUJUAN:

1. Tujuan Instruksional Umum


Agar pasien dan seluruh anggota keluarga dapat memahami konsep materi tentang Urtikaria
tersebut termasuk cara penatalaksanaan dan pencegahan dari Urtikaria.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mendapatkan penjelasan mengenai Pendidikan Kesehatan tentang Urtikaria peserta
dapat:
1. Menyebutkan Pengertian urtikaria
2. Menyebutkan Faktor penyebab urtikaria
3. Menyebutkan Tanda dan gejala urtikaria
4. Menyebutkan Akibat urtikaria
5. Menyebutkan Cara penatalaksanaan urtikaria
6. Menyebutkan cara perawatan & mencegah urtikaria/ biduran di rumah
SUB POKOK BAHASAN

1. Pengertian urtikaria
2. Faktor penyebab urtikaria
3. Tanda dan gejala urtikaria
4. Akibat urtikaria
5. Cara penatalaksanaan urtikaria
6. cara perawatan & mencegah urtikaria/ biduran di rumah
KEGIATAN PENYULUHAN

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Peserta


1 5 menit Pembukaan

1. Mengucapkan salam 1. Menjawab


2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan
3. Apersepsi 3. Mengemukakan pendapat
4. Menjelaskan tujuan penyuluhan 4. Mendengarkan dan
memperhatikan

2 20 menit Kegiatan inti

1. Menjelaskan pengertian urtikaria 1. Memperhatikan


2. Menjelaskan Faktor penyebab 2. Memperhatikan
urtikaria
3. Menjelaskan tanda dan gejala 3. Memperhatikan
urtikaria
4. Menjelaskan akibat urtikaria 4. Memperhatikan
5. Menjelaskan cara penatalaksanaan 5. Memperhatikan
urtikaria
6. Mejelaskan cara perawatan & 6. Memperhatikan
mencegah urtikaria/ biduran di
rumah
7. Memberikan kesempatan peserta 7. Mengajukan pertanyaan
untuk bertanya
8. Memberikan kesempatan peserta 8. Mengemukakan pendapat
untuk menjawab
9. Memberikan reinforcement positif 9. Mendengarkan

3 10 menit Penutup

1. Bersama peserta menyimpulkan apa 1. Bersama-sama menyilkan


yang telah disampaikan
2. Evaluasi tentang materi yang telah 2. Menjawab pertanyaan
disampaikan
3. Melakukan terminasi
3. Memperhatikan dan

4. Memberikan salam untuk menutup mendengarkan

pertemuan 4. Menjawab salam

Metode

1. Ceramah
2. Tanya jawab

Media/ alat bantu

1. Leaflet/ Lembar balik


Urtikaria
I. Pendahuluan
Urtikaria adalah penyakit kulit yang sering di jumpai. Urtikaria ialah reaksi di kulit akibat
bermacam-macam sebab, biasanya ditandai dengan edema (bengkak) setempat yang cepat
timbul dan menghilang perlahan-lahan, berwarna pucat dan kemerahan, meninggi di
permukaan kulit serta disertai keluhan gatal, rasa tersengat atau tertusuk. Di Indonesia,
urtikaria dikenal dengan nama lain biduran atau kaligata. Walaupun pathogenesis dan
penyebab yang di curigai telah di temukan,ternyata pengobatan yang di berikan kadang-
kadang tidak member hasil seperti yang di harapkan.
Berdasarkan waktunya, urtikaria dapat berlangsung singkat (akut,kurang dari 6 minggu),
lama (kronis, lebih 6 minggu) dan berulang (kambuhan). Berdasarkan angka kejadiannya,
disebutkan bahwa sekitar 15-20% populasi mengalami urtikaria dalam masa hidupnya.
Kemungkinan mengalami urtikaria, tidak ada perbedaan ras dan umur (terbanyak pada
kelompok umur 40-50 an) . Hanya saja, pada urtikaria kronis (berulang dan lama), lebih
sering dialami pada wanita (60%).
Singkatnya, urtikaria terjadi sebagai akibat pelebaran pembuluh darah (istilah kerennya:
vasodilatasi) dan peningkatan kepekaan pembuluh darah kecil (kapiler) sehingga
menyebabkan pengeluaran cairan (transudasi) dari membran pembuluh darah, akibatnya
terjadi bentol pada kulit. Kondisi ini dikarenakan adanya pelepasan histamin yang dipicu
oleh paparan alergen (bahan atau apapun pencetus timbulnya reaksi alergi).

II. Konsep urtikaria


A. Definisi urtikaria
Urtikaria (dikenal juga dengan “hives, nettle rash, gatal-gatal, kaligata, atau biduran”) adalah
suatu lesi kulit yang meninggi yang terjadi sebagai respon terhadap pencetus imun. Reaksi
dari pembuluh darah berupa erupsi pada kulit yang berbatas tegas dan menimbulkan
(bentol), berwarna merah, memutih bila ditekan, dan disertai rasa gatal. Urtikaria dapat
berlangsung secara akut, kronik, atau berulang. Urtikaria akut umumnya berlangsung 20
menit sampai 3 jam, menghilang dan mungkin muncul di bagian kulit lain. Satu episode akut
umumnya berlangsung 24 - 48 jam.
Urtikaria (urticaria, biduran, kaligata, liman) adalah reaksi alergi (melibatkan pembuluh
darah atau vaskuler) pada kulit (dan mukosa) yang ditandai dengan bentol-bentol
(adakalanya hanya berupa bercak merah) pada kulit, berwarna merah atau berwarna
keputihan dan gatal, sebagai akibat pembengkaan (edema) interseluler.
Berdasarkan waktunya, urtikaria dapat berlangsung singkat (akut, kurang dari 6 minggu),
lama (kronis, lebih 6 minggu) dan berulang (kambuhan).
Urtikaria dapat bersifat akut (berlangsung kurang dari 6 minggu) atau kronis (lebih dari 6
minggu). Urtikaria, yang dikenal dengan hives, terdiri atas plak edematosa (wheal) yang
terkait dengan gatal yang hebat (pruritus). Wheal dipercaya terjadi bila terdapat kebocoran
cairan dari pembuluh darah sebagai respons terhadap degranulasi sel mast. Aktivasi sel mast
adalah mekanisme fisiologik primer dari hives. Urtikaria terjadi akibat pelepasan histamine
selama respons peradangan terhadap alegi sehingga individu menjadi tersensitisasi. Urtikaria
sering dikenal oleh orang awam dengan biduran.

B. Etiologi urtikaria
Berdasarkan kasus-kasus yang ada, paling banyak urtikaria di sebabkan oleh alergi,
baik alergi makanan, obat-obatan, dll.
1. Obat
Bermacam-macam obat dapat menimbulkan urtikaria,baik secara imulogik maupun
imunologik,hampit semua obat dapat menimbulkan urtikaria secara imunologik tipe I dan
II.contohnya adalah obat-obat tipe penicilin,sulfonamid,analgesik,pencahar,hormon dan
diuretik.aspirin menimbulkan urtikaria karena menghambat sintesis prostaglandin dari
asam arakidonat.
2. Makanan
Peranan makanan ternyata lebih penting pada urtikaria yang akut,umumnya akibat reaksi
imunolgik,makanan berupa protein atau bahan lain yang di campurkan ke dalam nya
seperti zat warna,penyedap rasa,atau bahan pengawet.sering menimbulkan urtikaria.
3. Gigitan/sengatan serangga
Gigitan serangga dapat menimbulkan urtikaria setempat,agaknya hal ini di perantarai
oleh IgE(tipe I) dan tipe seluler(tipe IV).nyamuk,lebah dan serangga lainnya
menimbulkan urtikaria bentuk papul di sekitar tempat gigitan,biasanya sembuh sendiri.
4. Bahan Fotosensitizer
Bahan semacam ini,biasanya griseofulvin,Fenotiazin,sulfonamid,bahan kosmetik,dan
sabun germisid.
5.  Inhalan
Berupa serbuk sari bunga,spora jamur,debu,bulu binatang,dan aerosol,umumnya lebih
mudah menimbulkan urtikaria alergik (tipe I).
6.  Kontraktan
Yang sering menimbulkan urtikaria adalah bulu binatang,serbuk tekstil,air liur binatang
,tumbuh-tumbuhan buah-buahan ,bahan kimia dan bahan kosmetik.
7. Trauma fisik
Dapat di akibatkan oleh faktor dingin,yakni berenang atau memegang benda
dingin,Faktor panas misalnya sinar matahari,radiasi dan pana pembakaran.Faktor tekanan
yaitu,goresan,pakaian ketat,ikat pinggang,dan tekanan berulang-ulang
yakni,pijatan,keringan,pekerjaan berat dan demam.
8. Infeksi dan infestasi
Bermacam-macam infeksi misalnya infeksi bakteri,virus,jamur,maupun infestasi
parasit.infeksi oleh bakteri contohnya infeksi pada tonsil,infeksi gigi,dan sinusitis,dan
infestasi cacing pita,cacing tambang,dapat menyababkan urtikaria.
C. Tanda dan gejala urtikaria
Gejalanya di sebabkan oleh reaksi dan serangan imunologi terhadap serum dan obat,
Keluhan utama biasanya gatal, rasa terbakar atau tertusuk. Tampak eritema (kemerahan) dan
edema (bengkak) setempat berbatas tegas, kadang-kadang bagian tengah tampak lebih pucat.
Urtika biasa terjadi dalam berkelompok. Satu urtika sendiri dapat bertahan dari empat
sampai 36 jam. Bila satu urtika menghilang, urtika lain dapat muncul kembali. Bila
mengenai organ dalam, misalnya saluran cerna dan napas, disebut angioedema. Pada
keadaan ini jaringan yang lebih sering terkena ialah muka, disertai sesak napas dan serak.
Sekitar 40% penderita urtikaria kronis akan menderita angioedema.
Dermografisme berupa edema dan eritema yang linear di kulit yang terkena goresan benda
tumpul,timbul dalam waktu kurang lebih 30 menit,urtikaria akibat penyinaran biasanya pada
gelombang 285-320 dan 400-500 nm,timbul setslah 18-72 jam penyinaran.

D. Akibat urtikaria atau biduran


Kondisi ini juga bisa menjadi salah satu komplikasi dari penyakit lain. Salah satu penyakit
autoimun yang paling banyak dikaitkan dengan kasus biduran kronis adalah penyakit
tiroid. Penyakit tiroid sendiri adalah gangguan pada kelenjar tiroid yang menyebabkan
ketidakseimbangan hormon.
Selain penyakit tiroid, ada beberapa jenis penyakit autoimun lainnya yang ditunjukkan
dengan gejala urtikaria, seperti rematik, diabetes tipe 1, lupus, penyakit Celiac, dan vitiligo.

E. Cara penatalaksanaan urtikaria


1. Non Farmakologi
Yang bisa dilakukan untuk pengobatan secara non farmakologi ini adalah dengan
menghindari alergen yang diperkirakan sebagai penyebab dari urtikaria, tetapi pada
umumnya hal ini sulit dilaksanakan
2. Farmakologi
Untuk pengobatan secara farmakologi yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan
obat antihistamin. Antimistamin ini sendiri sekarang sudah terbit 2 generasi, generasi I
dengan efek sedative nya (yang dapat menyebabkan kantuk) dan antihistamin generasi II
yang tidak lagi mempunyai efek sedative. Antihistamin generasi II ini lebih aman untuk
mereka yang mempunyai pekerjaan berat yang harus tahan kantuk, misalnya supir.
Selain dengan antihistamin, kortikosteroid pun bisa dipakai untuk kombinasi.

Penanganan dan pengobatan urtikaria dapat berbeda tergantung pada kondisi pasien dan
penyakit yang dideritanya. Pilihan pengobatan :
a. Antihistamin
b. Epinefrin
c. Imunomudulator
d. Imunosupresan
e. Kortikosteroid

F. Cara perawatan dan mencegah urtikaria atau biduran di rumah


1. Cari penyebab biduran dengan mengecek makanan yang dikonsumsi anak, hal-hal yang
menjadi penyebab terasa gatal pada anak
2. Taburi bagian yang gatal dengan bedak anti gatal
3. Gunakan pakaian yang longgar
4. Hindari produk yang bisa mengiritasi kulit
5. Kompres dingin
DAFTAR PUSTAKA
Hamzah,mochtar,2007,Ilmu penyakit kulit dan kelamin,Jakarta,fakultas kedokteran universitas
Indonesia.

Fitria. 2013. Aspek Etiologi dan klinis Pada Urtikaria dan Angioedema. Jurnal Kedokteran
Syiah Kuala. Vol (13) No (2).

Potter, Patricia A. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan Praktik.
Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai