Anda di halaman 1dari 24

TUGAS MANDIRI

RESUME MODUL KEPERAWATAN TRANSKULTURAL

DOSEN PEMBIMBING :

Sri Anik Rustini., S.H., S.Kep., Ns., M Kes.

DISUSUN OLEH :

PROGRAM STUDI DIPLOMA-III KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA

TAHUN AJARAN 2020 – 2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas modul yang
berjudul “RESUME MODUL KEPERAWATAN TRANSKULTURAL” ini
tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari modul ini adalah untuk
memenuhi tugas dosen pada Mata Kuliah Keperawatan Transkultural. Selain itu,
modul ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang keperawatan
transkultural bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bu Sri Anik Rustini., S.H.,


S.Kep., Ns., M Kes. selaku Dosen PJMK Keperawatan Transkultural yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang saya pelajari.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan modul ini.
Saya menyadari bahwa modul yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun saya untuk mencapai
kesempurnaan dalam modul ini.

Surabaya, 01 Maret 2021

Penulis
MATERI 1 ( KONSEP DASAR BUDAYA, RAS, DAN ETNIK )
Pemateri : Muh. Zul Azhri Rustam, S.KM., M.Kes.

 Apa Itu Budaya ??? Budaya atau Kebudayaan berasal dari bahasa
Sanskerta yaitu budhhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi;
diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia.
Bentuk lain dari kata budaya adalah kultur yang berasal dari bahasa inggris
yaitu culture dan bahasa Latin cultura.
 Transkultural = Lintas Budaya
 Budaya = Ciri khas atau karakteristik suatu kelompok yang membedakan
antara kelompok yang satu dengan yang lain.
 Apa itu Transkultural Nursing ??? Ilmu dan kiat yang humanis, yang
difokuskan pada perilaku individu atau kelompok, serta proses untuk
mempertahankan / meningkatkan perilaku sehat atau perilaku sakit secara
fisik dan psikokultural sesuai latar belakang budaya (Leininger, 1984).
 Transkultural Nursing Goals :
a. Mampu memahami kebutuhannya
b. Membantu perawat dalam mengambil keputusan
c. Stress dan konflik karena kesalahpahaman budaya
 Karakteristik Budaya :
a. Budaya dipelajari dan diajarkan
b. Budaya adalah berbagi
c. Budaya bersifat sosial
d. Budaya bersifat dinamis, adaptif, dan selalu berubah
 Unsur Budaya :
a. Material : berupa objek. Misal: Pakaian, Makanan
b. Non-Material : Kepercayaan, Kebiasaan, Bahasa
 Paradigma Transkultural Nursing :
a. Manusia
Individu, keluarga, atau kelompok yang memiliki nilai-nilai dan
norma-norma yang diyakini dan berguna untuk menetapkan pilihan
dan melakukan pilihan.
b. Sehat
Kesehatan adalah keseluruhan aktifitas yang dimiliki klien dalam
mengisi kehidupannya, terletak pada rentang sehat dan sakit.
Kesehatan merupakan suatu keyakinan, nilai, pola kegiatan dalam
konteks budaya yang digunakan untuk menjaga dan memelihara
keadaan seimbang/sehat yang dapat diobservasi dalam aktivitas sehari-
hari.
c. Lingkungan
Lingkungan didefinisikan sebagai keseluruhan fenomena yang
mempengaruhi perkembangan, kepercayaan, dan perilaku klien.
Lingkungan dipandang sebagai suatu totalitas kehidupan dimana klien
dengan budayanya saling berinteraksi. Terdapat tiga bentuk
lingkungan yaitu: fisik, sosial, dan simbolik.
d. Keperawatan
Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan
pada praktik keperawatan yang diberikan kepada klien sesuai dengan
latar belakang budayanya.
 Strategi :
a. Strategi I : Perlindungan / Mempertahankan budaya
b. Strategi II : Mengakomodasi / Negosiasi budaya
c. Strategi III : Mengubah / Mengganti budaya klien
 Proses Keperawatan Transkultural :
Pengkajian dirancang berdasarkan 7 komponen yang ada pada “Sunrise
Model” yaitu :
a. Faktor teknologi
b. Faktor agama dan filosofis
c. Faktor kekerabatan dan sosial
d. Faktor nilai budaya dan gaya hidup
e. Faktor politis dan legal
f. Faktor ekonomi
g. Faktor pendidikan
 Proses Keperawatan Transkultural
Diagnosa Keperawatan :
a. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan perbedaan kultur
b. Gangguan interaksi sosial berhubungan disorientasi sosiokultural
c. Ketidakpatuhan dalam pengobatan berhubungan dengan sistem nilai
yang diyakini
Intervensi :
a. Mempertahankan budaya = Bila menguntungkan dan tidak
bertentangan
b. Negosiasi budaya = Akomodasi bila kurang menguntungkan
c. Rekonstruksi budaya = Ubah bila bertentangan dengan kesehatan
 Pendekatan
a. Self Awareness
b. Non judgemental approach
c. Client education
 Penerapan
MATERI 2 ( KONSEP SEHAT SAKIT )
Pemateri : Muh. Zul Azhri Rustam, S.KM., M.Kes.

UU No. 23, 1992 tentang Kesehatan yaitu keadaan sejahtera dari badan, jiwa
dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi.
- Unsur fisik
- Unsur mental
- Unsur sosial
- Unsur kesehatan jiwa
Definisi sakit adalah seseorang dikatakan sakit apabila ia menderita penyakit
menahun atau gangguan kesehatan lain yang menyebabkan aktifitas terganggu.
Sakit dapat diinterpretasikan secara berbeda berdasarkan pengetahuan secara
ilmiah dan dapat dilihat berdasarkan pengetahuan secara budaya dari masing-
masing penyandang kebudayaan.
- Secara “Etik”
Secara ilmiah dapat diartikan sebagai gangguan fungsi fisiologis dari suatu
organisme sebagai akibat terjadi infeksi atau tekanan dari lingkungan
- Secara “Emik”
Konsep penyakit pada masyarakat tradisional
 Personalistik : munculnya penyakit disebabkan oleh intervensi dari
suatu agen yang aktif, yang dapat berupa makhluk supranatal
(makhluk gaib atau dewa), makhluk yang buka manusia maupun
makhluk manusia.
 Naturalistik : seseorang menderita sakit aibat pengaruh lingkungan,
makanan, kebiasaan hidup, ketidakseimbangan dalam tubuh,
termasuk juga kepercayaan panas dingin seperti masuk angin dan
penyakit bawaan.
Selanjutnya masyarakat menggolongkan penyebab sakit ke dalam 3 bagian yaitu :
- Karena pengaruh gejala laam (panas, dingin) terhadap tubuh manusia
- Makanan yang diklasifikasi ke dalam makanan panas dan dingin
- Supranatural (roh, guna-guna, setan, dan lain-lain)
MATERI 3 ( Faktor Penghambat Pengembangan Kompetensi Budaya,
Klasifikasi dan Variasi Budaya Berdasarkan Komunikasi, Sentuhan,
Organisasi Keluarga, Persepsi Sehat, Praktek Perawatan Diri )
Pemateri : Muh. Zul Azhri Rustam, S.KM., M.Kes.

 Faktor Penghambat Pengembangan Kompetensi Budaya

1) banyaknya budaya asing yang masuk ke Indonesia,sehingga


budaya luar mempengaruhi masyarakat untuk mengikuti budaya
luar.

2) tidak adanya kesadaran masyarakat akan indahnya berbagai macam


kebudayaan Indonesia.

3) mengganggap bahwa Kebudayaan indonesia merupakan


kebudayaan kuno yang sudah ketinggalan jaman.

 Klasifikasi dan Variasi Budaya Berdasarkan Komunikasi, Sentuhan,


Organisasi Keluarga, Persepsi Sehat, Praktek Perawatan Diri

Kondisi tenaga kesehatan yang disebut dengan cultural imposition


kemudian mendasari pemikiran Leininger untuk memaknai sebuah konsep
Paradigma keperawatan transkultural sebagai cara pandang, keyakinan,
nilai-nilai, konsep-konsep dalam terlaksananya asuhan keperawatan
terhadap empat sentral keperawatan yaitu manusia, sehat, lingkungan dan
keperawatan yang sesuai dengan latar belakang budaya (Putri, 2016):

1) Manusia atau individu dan keluarga atau kelompok memiliki


nilai-nilai dan norma-norma yang diyakini dapat berguna untuk
menetapkan pilihan dan melakukan suatu tindakan.

2) Kesehatan merupakan keseluruhan aktifitas klien dalam


mengisi kehidupannya yangterletak pada rentang sehat dan
sakit.
3) Lingkungan merupakan keseluruhan fenomena yang
mempengaruhi perkembangan,kepercayaan dan perilaku klien.
Bentuk lingkungan dibedakan menjadi tiga, yaitu fisik,sosial
dan simbolik.

4) Asuhan keperawatan adalah rangkaian kegiatanpada praktik


keperawatan yangdiberikan kepada keluarga yang disesuaikan
dengan latar belakang budayanya.
MATERI 4 ( Transkultural Nursing )
Pemateri : Lela Nurlela., SKP., M Kes

1. Pengertian

Leininger mendefnisikan “Transkultural Nursing” sebagai area yang luas dalam


keperawatan yang berfokus pada komparatif studi dan analisis perbedaan kultur
dan subkultur dengan menghargai perilaku caring, nursing care dan nilai sehat &
sakit, kepercayaan dan pola tingkahlaku dengan tujuan perkembangan ilmu dan
humanistic body of knowledge untuk kultur yang spesifk dan kultur yang universal
dalam keperawatan)

2. Konsep UtamaTranscultural Nursing

 Care : Perawat memberikan bimbingan dukungan kepada klien untuk


meningkatkan kondisi klien
 Caring : Tindakan mendukung berbentuk aksi atau tindakan
 Culture : Perawat mempelajari saling share/berbagi pemahaman tentang
kepercayaan dan budaya klien
 Cultural care : Kemampuan kognitif untuk mengetahui nilai, norma,
kepercayaan

 Nilai kultur : Keputusan,kelayakan untuk bertindak

 Perbedaan kultur : Berupa variasi-variasi pola nilai yang ada di masyarakat


mengenai keperawatan

 Cultural care university : Hal-hal umum dalam sistem nilai, norma dan
budaya

 Etnosentris : Keyakinan ide, nilai,  norma, kepercayaan lebih tinggi dari


yang lain

 Cultural Imposion : Kecenderungan tenaga kesehatan


memaksakan kepercayaan kepada klien
3. Tujuan

• Memahami perbedaan budaya itu ada


• Menghormati individu sebagai individu yang unik dimana faktor budaya
ikut berpengaruh dalam diri individu
• Menghormati sesuatu yang “unfamiliar”
• Mengidentifkasi budaya yang dimiliki diri sendiri
• Memahami beberapa kelompok budaya memiliki defnisi tentang konsep
sehat & sakit serta cara menjaga kesehatan dan mengobatinya yang
mungkin berbeda dengan budaya yang dimiliki oleh diri sendiri
• Memilki kemauan untuk memodifkasi asuhan keperawatan dengan
mempertimbangkan latar belakang budaya yang dimiliki oleh klien
• Tidak berharap semua anggota satukelompok budaya harus berperilaku
dengan cara yang sama

• Menghormati bahwa nilai budaya yang dimiliki seseorang sudah mengakar


sehingga sulit untuk dirubah

4. VARIABEL DALAM PENGKAJIAN BUDAYA

• Nilai
• Kenyakinan
• Customs
• Diet dan Nutrisi
• Pola Komunikasi
• Hubungan Keluarga
• Praktek Keagamaan
• Perilaku Sehat
• Keturunan/Herediter
• Status Sosial Ekonomi
5. Hubungan Model dan Paradigma Keperawatan

• MANUSIA
Seseorang yang diberi perawatan dan harus diperhatikan kebutuhannya
• KESEHATAN
Konsep yang penting dalam perawatan transkultural
• LINGKUNGAN

Tidak didefnisikan secara khusus, namun jika dilihat bahwa telah terwakili


dalam kebudayaan, maka lingkungan adalah inti utama dari teori M.Leininger

• KEPERAWATAN

M. Leininger menyajikan 3 tindakan yang sebangun dengan kebudayaan klien


yaitu cultural care preservation, accomdation dan repatterning

6. Perbedaan Budaya Menurut Leininger

PRESERVASI ASUHAN KULTURAL

• Preservasi asuhan cultural berarti bahwa keperawatan melibatkan


penghargaan yang penuh terhadap pandangan budaya dan ritual pasien
serta kerabatnya

• ADAPTASI ASUHAN KULTURAL

Akomodasi, adaptasi asuhan kultural melibatkan negosiasi dengan pasien dan


kerabatnya dalam rangka menyesuaikan pandangan dan ritual tertentu yang
berkaitan dengan sehat sakit dan asuhan

REKONSTRUKSI/Repatterning ASUHAN KULTURAL

• Rekonstruksi asuhan kultural melibatkan kerjasama dengan pasien dan


kerabatnya dalam rangka membawa perubahan terhadap perilaku mereka
yang berkaitan dengan sehat, sakit, dan asuhan dengan cara yang
bermakna bagi mereka
6. Penerapan Asuhan Keperawatan berdasarkanTeori Leininger

• Pengkajian

Pngkajian dilakukan terhadap respon adaptif dan maladaptif untuk memenuhi


kebutuhan dasar yang tepat sesuai dengan latar belakang budayanya

Pengkajian dirancang berdasarkan 7 komponen yang ada pada “Leininger’s


Sunrise models” dalam teori keperawatan transkultural

• Diagnosa Kepera&atan

Perawat merumuskan masalah yang dihadapi pasien dan keluarganya adalah


perlunya perlindungan, kebutuhan akan kehadiran oranglain dan rasa ingin
berbagi sebagai nilai yang penting untuk pasien dan keluarganya

perkembangan dari pola ini adalah kesehatan dan kesejahteraan yang bergantung
pada ketiga aspek tersebut.

al lain yang ditemukanadalah suatu pola yang dapat membangun kehidupan sosial
dan aspek penting lainnya yaitu masalah kerohanian, kekeluargaan dan ekonomi
yang sangat besar mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan.

• Perencanaan dan Implementasi

perencanaan dan implementasi keperawatan transkultural menawarkan


tiga strategi sebagai Pedomana Leininger(1984); Andrew W boyle,yaitu :

1. Perlindungan, mempertahankan budaya (cultural


care/preservation/maintenance bila budaya pasien tidak bertentangan
dengan kesehatan

2. Mengakomadasi,menegosiasi budaya cultural care accommodation atau


atau negotiations apabila budaya pasien kurang mendukung kesehatan

3. Mengubah dan mengganti budaya pasien dan keluarganya cultural care


repartening /recontruktion)

• Evaluasi
3 evaluasi asuhan keerawatan transkultural dilakukan terhadap :1.

1. Keberhasilan pasien mempertahankanvbudaya yang sesuai dengan


kesehatan

2. Negosiasi terhadap budaya tertentuyang lebih menguntungkan


kesehatannya

3. Restrukturisasi budaya yang bertentangan dengan kesehatan


MATERI 5 (Peran dan fungsi Perawat dalam keperawatan transkultural)

Pemateri : Lela Nurlela., SKP., M Kes


A. Pengertian
ilmu dengan kiat yang humanis yang difokuskan pada perilaku
individ/kelompok serta proses untuk mempertahankan perilaku sehat sakit
secara fisik dan psikokultural sesuai latar belakang budaya
Tujuan dari transkultural nursing adalah mengidentifikasi, menguji,
mengerti dan menggunakan norma pemahaman keperawatan transkultural
dalam meningkatkan kebudaayn spesifk dalam asuhan keperawatan
B. PARADIGMA TRANSKULTURAL NURSING
Adalah cara pandang, keyakinan, nilai-nilai, konsep-konsep dalam asuhan
keperawatan yang sesuai latar belakang budaya, Terhadap 4 konsep sentral
keperawatan, yaitu :
 MANUSIA
INDIVIDU, KELUARGA ATAU KELOMPOK YANG
MEMILIKI NILAI-NILAI DAN NORMA-NORMA YANG
DIYAKINI DAN BERGUNA UNTUK MENETAPKAN
PILIHAN DAN MELAKUKAN PILIHAN
 SEHAT
MERUPAKAN KESELURUHAN AKTIFITAS YANG DIMILIKI
PASIEN DALAM MENGISI KEHIDUPANNYA, TERLETAK
PADA RENTANG SEHAT SAKIT
 LINGKKUNGAN
DIDEFINISIKAN SEBAGAI KESELURUHAN FENOMENA
YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN,
KEPERCCAYAAN, DAN PERILAKU PASIEN
 KEPERAWATAN
SUATU PROSES ATAU RANGKAIAN KEGIATAN PADA
PRAKTIK KEPERAWATAN YANG DIBERIKAN KEPADA
PASIEN SESUAI DENGAN LATAR BELAKANG
BUDAYANYA
C. PERAN PERAWAT :
 PEMBERI ASUHAN KEPERAWATAN
 ADVOKAT PASIEN
 PENDIDIK/EDUKATOR
 KOORDINATOR
 KOLABORATOR
 KONSULTAN
 PERAN PERAWAT SEBAGAI PENGELOLA (MANAGER)
 PENELITI DAN PENGEMBANGAN ILMU KEPERAWATAN
D. FUNGSI PERAWAT
 FUNGSI INDIPENDEN
MERUPAKAN FUNGSI MANDIRI DAN TIDAK TERGANTUNG
PADA ORANG LAIN, DIMANA PERAWAT DALAM
MELAKSANAKAN TUGASNYA DILAKUKAN SECARA SENDIRI
DENGAN KEPUTUSAN SENDIRI DALAM MELAKUKAN
TINDAKAN DALAM RANGKA MEMENUHI KEBUTUHAN
DASAR MANUSIA
 FUNGSI DEPENDEN
MERUPAKAN FUNGSI PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN
KEGIATAN ATAS PESAN ATAU INTRUKSI DARI PERAWAT
LAIN
MATERI 6
(Issue Tentang Legal dan Etik Terkait Dengan Transcultural In Nursing dan
Health Belief Dalam Praktek Pelayanan Keperawatan )
Pemateri : Lela Nurlela., SKP., M Kes

A. Transcultural Nursing
Pengertian Transkultural bila ditinjau dari makna kata, transkultural
berasal dari kata trans dan culture, trans berarti alur perpindahan, jalan
lintas atau penghubung. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia; trans
berarti melintang, melintas, menembus, melalui. Culture berarti budaya.
Menurut (Sayuti, 2019) Transcultural Nursing adalah suatu
area/wilayah keilmuwan budaya pada proses belajar dan praktek
keperawatan yang fokus memandang perbedaan dan kesamaan diantara
budaya dengan menghargai asuhan, sehat dan sakit didasarkan pada nilai
budaya manusia, kepercayaan dan tindakan, dan ilmu ini digunakan untuk
memberikan asuhan keperawatan khususnya budaya atau keutuhan budaya
kepada manusia.

a) Prinsip Asuhan Keperawatan Transkultural

1. Culture care preservation/ maintenance, yaitu prinsip membantu,


memfasilitasi, atau memperhatikan fenomena budaya guna membantu
individu menentukan tingkan kesehatan dan gaya hidup yang diinginkan.

2. Culture care accommodation/ negatiation, yaitu prinsip membantu,


memfasilitasi, atau memperhatikan fenomena budaya, yang merefleksikan
cara-cara untuk beradaptasi, atau bernegosiasi atau mempertimbangkan
kondisi kesehatan dan gaya hidup individu atau klien.

3. Culture care repatterning/ restructuring, yaitu prinsip merekonstruksi atau


mengubah desain untuk membantu memperbaiki kondisi kesehatan dan
pola hidup klien kearah lebih baik.
b) Issue Legal Transcultural Nursing

● Isu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat di perkirakan terjadi
atau tidak terjadi di masa mendatang, yang menyangkut ekonomi,
moneter, social, politik, hukum, pembangunan nasional, bencana alam,
hari kiamat, hari kematian ataupun tentang krisis (Anam, 2017).

● Legal adalah sesuatu yang di anggap sah oleh hukum dan undang-undang
(Kamus Besar Bahasa Indonesia).

c) Issue Legal dalam Keperawatan Berkaitan dengan Hak Pasien


Kesadaran masyarakat terhadap hak-hak mereka dalam pelayanan
kesehatan dan tindakan yang manusiawi semakin meningkat, sehingga
diharapkan adanya pemberi pelayanan kesehatan dapat memberi pelayanan
yang aman, efektif dan ramah terhadap mereka. Jika harapan ini tidak
terpenuhi, maka masyarakat akan menempuh jalur hukum untuk membela
hak-haknya.
Pengkajian dirancang berdasarkan 7 komponen yang ada pada
"Sunrise Model" yaitu :
1. Faktor Teknologi (tecnological factors).
2. Faktor Agama dan falsafah hidup (religious and philosophical factors).
3. Faktor sosial dan keterikatan keluarga (kinship and social factors).
4. Nilai-nilai budaya dan gaya hidup (cultural value and life ways).
5. Faktor kebijakan dan peraturan yang berlaku (political and legal factors).
6. Faktor ekonomi (economical factors).
7. Faktor pendidikan (educational factors).

d) Perlindungan Legal dalam Keperawatan


Untuk menjalankan praktiknya secara hukum perawat harus
dilindungi dari tuntutan malpraktik dan kelalaian pada keadaan darurat
(Irawandi, 2018). Contoh :
 UU di AS yang bernama Good Samaritan Acts yang memberikan
perlindungan tenaga kesehatan dalam memberikan pertolongan
pada keadaan darurat.
 Di kanada terdapat UU lalu lintas yang memperbolehkan setiap
orang untuk menolong korban pada setiap situasi kecealakaan yang
bernama Traffic Acrt.
 Di Indonesia UU kesehatan No.23 tahun 1992. Undang-undang
praktik keperawatan sudah lama menjadi bahan diskusi para
perawat.PPNI pada kongres Nasional ke duanya di Surabaya tahun
1980 mulai merekomendasikan perlunya bahan-bahan perundang-
undangan untuk perlindungan hukum bagi tenaga keperawatan.

e) Trend dan Isu Transcultural Nursing


Banyak hal dalam budaya Indonesia termasuk dalam cara mereka
mempercayai dan mengobati diri mereka untuk membuat hidup mereka
mampu menangani sakit yang mereka alami, sebagai contoh budaya Jawa,
disini budaya jawa yang sering kami ketahui cara dan adat yang mereka
percayai untuk mengobati diri saat sakit adalah dengan kerokan, kerokan
bukan hal yang asing bagi budaya jawa, lebih dari banyak orang jawa yang
masih menggunakan kerokan untuk mengobati sakit mereka sampai saat
ini.

B. HEALTH BELIEFE DALAM PRAKTEK PELAYANAN KEPERAWATAN


HBM atau Health Belief Model dikembangkan pertama kali tahun
1950-an oleh seorang psikologis sosial di layanan kesehatan Publik AS
yaitu dimulai dengan adanya kegagalan pada program pencegahan dan
pencegahan penyakit (Hocbaum 1958,Rosenstok 1960.1974).
Health Belief Model (HBM) adalah model psikologis yang
mencoba untuk menjelaskan dan memprediksi perilaku kesehatan. Hal ini
dilakukan dengan berfokus pada sikap dan keyakinan individu. HBM
adalah perubahan prilaku kesehatan dan model psikologis.
Teori ini dituangkan dalam lima segi pemikiran dalam diri
individu,yang mempengaruhi upaya yang ada dalam diri individu untuk
menentukan apa yang baik bagi dirinya, yaitu perceivedsusceptibility
(kerentanan yang dirasakan/ diketahui), perceived severity (bahaya/
kesakitan yang dirasakan), perceived benefit of action (manfaat yang
dirasakan dari tindakan yang diambil), perceived barrier to action
(hambatan yang dirasakan akan tindakan yang diambil), cues to action
(isyarat untuk melakukan tindakan).
Ada beberapa model perilaku untuk melindungi kesehatan yang
umum digunakan yaitu :
1. Teori Tindakan Beralasan (Theory of Reasoned Action) disingkat dengan
TRA.
2. Teori Motivasi perlindungan (Protection Motivation Theory).
3. Teori manfaat yang diharapkan dan subjektif (Subjective Expected
Utility).

Tiga faktor penting dalam Health Belief Model, yaitu :


1. Kesiapan individu untuk merubah perilaku dalam rangka menghindari
suatu penyakit atau memperkecil risiko kesehatan.
2. Adanya dorongan dalam lingkungan individu yang membuatnya merubah
perilaku.
3. Perilaku itu sendiri

Faktor-Faktor Esensial Dalam Health Belief Model


Analisis terhadap berbagai faktor yang mempengaruhi partisipasi
masyarakat pada program tersebut kemudian dikembangkan sebagai model
perilaku. Health Belief Model didasarkan atas 3 faktor esensial :
1. Kesiapan individu intuk merubah perilaku dalam rangka menghindari
suatu penyakit atau memperkecil risiko kesehatan.
2. Adanya dorongan dalam lingkungan individu yang membuatnya merubah
perilaku.
3. Perilaku itu sendiri
MATERI 7 ( )
Pemateri : Lela Nurlela., SKP., M Kes
DAFTAR PUSTAKA

Materi Power Point yang dipaparkan oleh Bapak / Ibu dosen :

1. Muh. Zul Azhri Rustam, S.KM., M.Kes.


2. Lela Nurlela., SKP., M Kes

3. Putri, D. M. P. (2016). Keperawatan Transkultural (Pengetahuan Dan


Praktik Berdasarkan Budaya) (pp. 1–192).
http://repository.akperykyjogja.ac.id/102/1/Buku Keperawatan Transkultural
Lengkap.pdf

4.

Anda mungkin juga menyukai