Anda di halaman 1dari 12

SOAL KEP.

JIWA (BIMBINGAN NERS, Pebruari, 2018)

1. Seorang laki-laki berusia 35 tahun sejak 4 minggu yang lalu suka menyendiri dan
berdiam dalam kamar. Saat dikunjungi oleh perawat jiwa puskesmas tampak malu-
malu, tidak banyak berbicara dan lebih banyak menunduk. Perawat telah melakukan
tahapan komunikasi terapeutik pada fase orientasi.
Pertanyaan :
Manakah fase selanjutnya yang sesuai dengan tahapan komunikasi tersebut diatas ?

Pilihan jawaban :
A. Fase kerja
B. Fase terminasi
C. Fase pencairan
D. Fase perkenalan
E. Fase pra orientasi
Pembahasan :
Tahapan Komunikasi Terapeutik dalam keperawatan jiwa yaitu :
 Fase Pra Interaksi
Evaluasi diri
 Kemampuan yang dimiliki
 Kelemahan yg dimiliki

Rencana Interaksi

 Pertemuan keberapa
 Tujuan pertemuan
 Tujuan tindakan provider
 Strategi komunikasi pelaksanaan tindakan
provider (SP)
 Fase Perkenalan / Orientasi
 Bina hubungan saling percaya
 Kaji keluhan utama
 Komunikasi terbuka
 Kontrak interaksi
 Kaji: pikiran, perasaan, perilaku
 Identifikasi masalah / kebutuhan klien
 Apa beda perkenalan dan orientasi ?
 Fase Kerja
 Merupakan inti hubungan peraw pasien yang terkait erat deng pelaksanaan rencana tindakan
keperawatan yang akan dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
 Fase Terminasi
 Merupakan akhir dari setiap pertemuan perawat dan pasien
 Terminasi dibagi dua:
- Terminasi sementara pada akhir dari tiap pertemuan perawat & pasien
- Terminasi akhir pada pada akhir pertemuan jika seluruh masalah telah selesai dan
pasien telah mandiri dan pulih
2. “Sesuai dengan janji kita, bahwa kita akan berbincang-bincang tentang cara
mengendalikan perasaan marah dengan tarik napas dalam, berapa lama kita akan
berbincang-bincang? Di mana?.”
Pertanyaan :
Manakah tahapan komunikasi pada fase orientasi yang sesuai dengan hal tersebut
diatas ?

Pilihan jawaban :
A. Kontrak yang akan datang
B. Rencana tindak lanjut
C. Evaluasi dan validasi
D. Salam terapeutik
E. Kontrak interaksi
Pembahasan :
Fase Orientasi :
 Salam terapeutik: nama panggilan
 Evaluasi & validasi:
◦ Evaluasi : data terkait diagnosis
◦ Validasi : kemampuan pertemuan sebelumnya
 Kontrak Interaksi:
◦ Topik/tindakan
◦ Waktu
◦ Tempat/posisi
3. Seorang perempuan berusia 30 tahun dirawat di RSJ sejak 1 bulan yang lalu karena
selalu berbicara sendiri, pandangan mata kosong, dan membanting-banting pintu
dirumah. Pengkajian saat ini pasien merasakan makanan yang disajikan rumah sakit
adalah bangkai, busuk dan berbau amis.
Pertanyaan:
Manakah masalah keperawatan utama yang sesuai dengan kasus tersebut diatas ?

Pilihan jawaban :
A. Resiko perilaku kekerasan
B. Harga diri rendah
C. Isolasi sosial
D. Halusinasi
E. Waham
Pembahasan :
Waham adalah keyakinan klien yang tidak sesuai dengan kenyataan yang tetap dipertahankan
dan tidak dapat dirubah secara logis oleh orang lain. Keyakinan ini berasal dari pemikiran klien
yang sudah kehilangan kontrol
Waham sering ditemui pada gangguan jiwa berat dan beberapa bentuk waham yang spesifik
sering ditemukan pada skizophrenia.Semakin akut psikosis semakin sering ditemui waham
disorganisasi dan waham tidak sistematis .
Waham (dellusi) adalah keyakinan individu yang tidak dapat divalidasi atau dibuktikan dengan
realitas. Haber (1982) keyakinan individu tersebut tidak sesuai dengan tingkat intelektual dan
latar belakang budayanya. Rawlin (1993) dan tidak dapat digoyahkan atau diubah dengan
alasan yang logis  (Cook and Fontain 1987)serta keyakinan tersebut diucapkan berulang -ulang.
4. Seorang perempuan berusia 40 tahun dirawat di RSJ sejak 2 minggu yang lalu. Saat
ini perilaku masih sering mondar-mandir, senyum-senyum sendiri dan menceritakan
kepada perawat bahwa ada pikiran lain yang masuk ke pikirannya. Perawat
menegakkan diagnosis keperawatan waham.
Pertanyaan:
Manakah jenis waham yang sesuai dengan kasus diatas ?

Pilihan jawaban :
A. Waham curiga
B. Waham somatik
C. Waham siar pikir
D. Waham sisip pikir
E. Waham kontrol pikir
Pembahasan :
Jenis-jenis waham antara lain,
a. Waham Kebesaran
Penderita merasa dirinya orang besar, berpangkat tinggi, orang yang pandai sekali, orang kaya.

b. Waham Berdosa
Timbul perasaan bersalah yang luar biasa dan merasakan suatu dosa yang besar. Penderita percaya
sudah selayaknya ia di hukum berat.
c. Waham Dikejar
Individu merasa dirinya senantiasa di kejar-kejar oleh orang lain atau kelompok orang yang
bermaksud berbuat jahat padanya.
d. Waham Curiga
Individu merasa selalu disindir oleh orang-orang sekitarnya. Individu curiga terhadap sekitarnya.
Biasanya individu yang mempunyai waham ini mencari-cari hubungan antara dirinya dengan orang
lain di sekitarnya, yang bermaksud menyindirnya atau menuduh hal-hal yang tidak senonoh
terhadap dirinya. Dalam bentuk yang lebih ringan, kita kenal “Ideas of reference” yaitu ide atau
perasaan bahwa peristiwa tertentu dan perbuatan-perbuatan tertentu dari orang lain (senyuman,
gerak-gerik tangan, nyanyian dan sebagainya) mempunyai hubungan dengan dirinya.
e. Waham Cemburu
Selalu cemburu pada orang lain.
f. Waham Somatik atau Hipokondria
Keyakinan tentang berbagai penyakit yang berada dalam tubuhnya seperti ususnya yang membusuk,
otak yang mencair.
g. Waham Keagamaan
Waham yang keyakinan dan pembicaraan selalu tentang agama.
h. Waham Nihilistik
Keyakinan bahwa dunia ini sudah hancur atau dirinya sendiri sudah meninggal.
i. Waham Pengaruh / Sisip Pikir
Yaitu pikiran, emosi dan perbuatannya diawasi atau dipengaruhi oleh orang lain atau kekuatan.
5. Seorang perempuan berusia 35 tahun dikunjungi oleh perawat jiwa puskesmas
dirumahnya. Keluarga mengatakan kepada perawat bahwa pasien beberapa kali
berkata: “ Tolong jaga anak-anak saya, saya akan pergi jauh” atau “ Segala sesuatu
akan lebih baik tanpa saya”.
Pertanyaan:
Manakah tahapan bunuh diri yang sesuai dengan kasus diatas ?

Pilihan Jawaban :
A. Isyarat bunuh diri
B. Rencana bunuh diri
C. Ancaman bunuh diri
D. Perlakuan bunuh diri
E. Percobaan bunuh diri
Pembahasan :
PasienResiko Bunuh Diri pada tahap : Isyarat bunuh diri
Data Subjektif:
a. Merasa tidak berguna lagi
b. Tidak mampu mengontrol pikiran bunuh diri melalui pikiran positif diri

Data Objektif:

a. Ekspresi murung
b. Tak bergairah
c. Banyak diam
6. Seorang laki-laki berusia 50 tahun diantar ke UGD RSJ oleh keluarga karena
mengamuk dan mengancam akan membakar rumah. Pengkajian perawat saat itu,
pasien berteriak - teriak, bicara kasar, mondar – mandir, mata melotot, tegang dan
sudah tidak dapat diatasi atau dikontrol perilakunya yang agresif dengan modifikasi
lingkungan.
Pertanyaan:
Manakah tindakan perawat yang prioritas dengan kondisi pasien diatas ?

Pilihan Jawaban :
A. Terapi aktifitas kelompok
B. Mengajak berdiskusi
C. Terapi individu
D. Restrain
E. ECT
Pembahasan :
Cara mengontrol rasa marah/perilaku kekerasan:
Diskusikan cara mengontrol perilaku kekerasan, yaitu dengan cara patuh minum obat,
cara fisik, cara verbal, dan spiritual. Apabila dalam keadaan pasien gaduh gelisah dan
tidak dapat mengontrol perilakunya akan dilakukan fiksasi fisk dan farmakologi
7. Seorang laki-laki remaja berumur 17 tahun dirawat di RS sejak 2 bulan yang lalu
karena sesak napas, batuk yang disertai dengan darah, dan berat badan menurun
secara drastis. Hasil diagnosa dokter Ca. Paru Stadium II. Pasien saat ini merasa
bersalah, menutup diri, mudah marah dan tersinggung. Perawat merencanakan
tindakan keperawatan untuk membantu menerima perasaan dan pikirannya.

Pertanyaan:
Manakah tindakan perawat yang sesuai dengan kasus diatas ?

Pilihan Jawaban :
A. Identifikasi kemampuan klien
B. Merespon yang tidak mengadili
C. Orientasikan klien ke dunia nyata
D. Buat batasan perilaku yang tidak pantas
E. Dorong mengekspresikan emosi, keyakinan perilkau dan pikiran
Pembahasan :
Tindakan keperawatan pasien masalah psikososial dengan keputusasaan :
 Beri kesempatan bagi individu untuk mengungkapkan perasaan keputusasaannya.
 Tetapkan adanya perbedaan antara cara pandang klien terhadap kondisinya dengan cara
pandang orang lain terhadap kondisi individu tersebut
 Bantu individu mengidentifikasi tingkah laku yang mendukung putus asa : pembicaraan negatif,
menghindari interaksi dengan orang lain dan kurangnya partisipasi dalam aktivitas dengan
lingkungan sekitar
 Beri dukung untuk menggunakan cara yang positif yang pernah digunakan

8. Seorang laki-laki berusia 30 tahun di rawat RS Jiwa sejak 3 minggu yang lalu karena
marah-marah dan membanting prabotan rumah tangga saat dirumah. Pengkajian saat
ini pasien mengatakan marahnya sudah berkurang dengan latihan tarik nafas dalam,
pukul kasur dan bantal serta minum obat.

Pertanyaan:
Manakah tindakan perawat selanjutnya yang sesuai dengan kasus diatas ?

Pilihan Jawaban :
A. Latihan cara meningkatkan harga diri
B. Latihan melakukan kegiatan
C. Latihan secara spiritual
D. Latihan bersosialiasasi
E. Latihan secara verbal
Pembahasan :
Mengontrol rasa marah / perilaku kekerasan
Latih pasien mengontrol perilaku kekerasannya secara :
 Fisik: tarik nafas dalam, pukul kasur atau bantal.
 Patuh minum obat
 Verbal/sosial: menyatakan secara asertif rasa marahnya
 Spiritual: sholat/ berdoa sesuai keyakinan pasien
9. Seorang laki-laki berusia 25 tahun dibawa ke Poli Jiwa oleh keluarga karena
mengurung diri dalam kamar, tidak mau bertemu dengan orang lain , dan tidak
mengurus diri setelah di PHK dari tempat kerjanya 2 bulan yang lalu. Saat ini kontak
mata kurang, hanya mengangguk, menggelangkan kepala dan saat ditanya merasa
dirinya orang orang tidak berguna .

Pertanyaan:
Manakah masalah keperawatan utama yang sesuai dengan kasus diatas ?

Pilihan Jawaban :
A. Harga diri rendah situasional
B. Harga diri rendah kronik
C. Berduka Disfungsional
D. Defiisit Perawatan Diri
E. Isolasi sosial
Pembahasan :
 Harga diri rendah situasional adalah suatu keadaan ketika individuyang sebelumnya
memiliki harga diri positif mengalami perasaan negatif  mengenai diri dalam berespon
terhadap suatu kejadian(kehilangan,perubahan).
 Harga diri rendah situasional adalah evaluasi diri negatif
yang  berkembang  sebagai  respons terhadap hilangnya  atau berubahnya perawatan diri
seseorang yang sebelumnya mempunyai evaluasi diri positif (NANDA,2005).
 Harga diri rendah situasional yaitu terjadi trauma yang tiba-tiba,misalnya harus operasi,
kecelakaan, dicerai suami, putus sekolah, putus hubungan kerja, perasaan malu karena
sesuatu terjadi ( korban perkosaan,dituduh KKN, dipenjara tiba-tiba ).  (Dalami dkk, 2009)

10. Seorang perempuan berusia 30 tahun dibawa keluarga ke RSJ sejak 3 minggu lalu
karena marah-marah, mengamuk dan memukul adiknya dirumah. Saat ini sudah
mulai tenang, ekspresi wajah tidak tegang, dan tidak banyak bicara. Perawat
mengkaji penyebab perasaan marah, perasaan saat marah, dan apa yang dilakukan
saat marah.

Pertanyaan:
Manakah pengkajian keperawatan selanjutnya yang sesuai dengan kasus diatas ?

Pilihan Jawaban :
A. Apakah ada perasaan tidak aman
B. Apakah akibat dari cara marah yang dilakukan
C. Bagaimana pendapat tentang orang-orang sekitarnya
D. Adakah anggota keluarga yang tidak dekat dengan anda
E. Bagaimana perasaan anda saat beriinteraksi dengan orang lain
Pembahasan :
Tindakan Pengkajian Perilaku Kekerasan :
 Bina hubungan saling percaya
 Diskusikan penyebab marah/kekerasan pasien saat ini dan yang lalu
 Diskusikan perasaan pasien yang muncul saat terjadi penyebab marah/kekerasan
Tanda dan gejala subjektif)
 Diskusikan tanda-tanda perilaku kekerasan yang tampak bersama pasien
Tanda dan gejala objektif : tanda fisik
 Diskusikan bersama pasien akibat perilakunya
11. Seorang laki-laki berusia 45 tahun dibawa ke RSJ oleh keluarga 2 minggu yang lalu
karena marah-marah, merusak pintu kamar, mengancam keluarganya serta tidak
mengurus kebersihan dirinya. Saat ini lebih banyak diam, menunduk saat ditanya,
kontak mata kurang, dan mengatakan dirinya menjadi beban dalam keluarga.

Pertanyaan:
Manakah masalah keperawatan utama yang sesuai dengan kasus diatas ?

Pilihan Jawaban :
A. Isolasi sosial
B. Harga diri rendah
C. Perilaku kekerasan.
D. Defisit perawatan diri.
E. Risiko perilaku kekerasan.
Pembahasan :
Masalah Keperawatan Harga Diri Rendah :
Subjektif:
Pasien mengungkapkan tentang:
• Hal negatif diri sendiri
• Perasaan sedih, hilang minat & kebahagiaan
• Pandangan hidup yang pesimis dan merasa malu
• Penolakan terhadap kemampuan diri
• Perasaan mudah lelah dan menurunnya aktivitas
Objektif:
 Afek depresif
 Kehilangan minat dan kegembiraan
 Penurunan produktivitas
 Tidak berani menatap lawan bicara
 Lebih banyak menundukkan kepala saat berinteraksi
 Bicara lambat dengan nada suara lemah

12. Seorang perempuan berusia 30 tahun dibawa oleh ibunya ke Poli Jiwa. Saat
pengkajian ibunya mengatakan sejak 1 minggu yang lalu anaknya sering mengeluh
dan mengatakan bahwa hidupnya tidak berarti dan tidak ada gunanya. Ia merasa malu
karena tidak bekerja sehingga menjadi beban keluarga. Perawat memulai interaksi
dengan membina hubungan saling percaya.

Pertanyaan:
Manakah tindakan keperawatan selanjutnya yang sesuai dengan kasus diatas?

Pilihan Jawaban :
A. Menetapkan tujuan hidup
B. Menyusun jadwal kegiatan
C. Mengidentifikasi aspek positif diri
D. Melibatkan keluarga dalam perawatan pasien
E. Menilai kemampuan yang masih dapat digunakan
Pembahasan :
Tindakan keperawatan dengan masalah keperawatan Harga Diri rendah
 Membina hubungan saling percaya
 Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
 Menilai kemampuan yang dapat digunakan
 Menetapkan/ memilih kegiatan yang sesuai kemampuan
 Melatih kegiatan yang telah dipilih sesuai kemampuan
 Merencanakan dan melaksanakan kegiatan yang telah dilatih
13. Seorang laki – laki berusia 45 tahun dikunjungi perawat jiwa puskesmas setelah
dilaporkan oleh kader kesehatan jiwa. Saat pengkajian penampilan pasien nampak
kotor dan bau karena malas mandi, kumis panjang menutupi mulut, dan tidak
keramas sejak 1 bulan yang lalu. Berdasarkan data tersebut perawat merumuskan
masalah keperawatan defisit perawatan diri yaitu kebersihan diri.
Pertanyaan:
Manakah data objektif yang sesuai dengan kasus diatas ?

Pilihan Jawaban :
A. Tidak menggunakan alas kaki/sandal
B. Jenggot panjang dan tidak dicukur
C. Makan di sembarang tempat
D. BAB di sembarang tempat
E. Kulit berdaki dan kotor
Pembahasan :
Data Objektif Defisit Perawatan Diri :
• Badan bau, kotor, berdaki, rambut kotor, gigi kotor, kuku panjang, tidak menggunakan alat-alat
mandi,tidak mandi dengan benar
• Rambut kusut, berantakan, kumis dan jenggot tidak rapi,pakaian tidak rapi, tidak mampu
berdandan, memilih, mengambil, memakai pakaian, memakai sandal, sepatu, memakai resleting,
memakai barang-barang yang perlu dalam berpakaian, melepas barang-barang yang perlu
dalam berpakaian
14. Seorang perempuan berusia 20 tahun dibawa keluarganya ke poli jiwa karena 1
minggu yang lalu mencoba melakukan percobaan bunuh diri dengan menyayat
pergelangan tangannya. Keluarga mengatakan anaknya merasa malu karena gagal
untuk masuk ke Perguruan Tinggi Negeri yang diharapkan kedua orang tuanya. Saat
ini masih tampak murung, diam, tidak bergairah.

Pertanyaan:
Manakah tindakan keperawatan yang sesuai untuk mengatasi keinginan bunuh diri
pada kasus diatas?

Pilihan Jawaban :
A. Memastikan pasien benar telah meminum obatnya, jika pasien mendapatkan obat
B. Menjauhkan semua benda yang berbahaya (pisau, silet, gelas, tali pinggang)
C. Melatih berpikir positif terhadap diri, keluarga dan lingkungan
D. Memberi kesempatan mengungkapkan perasaannya
E. Meyakinkan pasien bahwa dirinya penting
Pembahasan :
Tindakan keperawatan dengan masalah keperawatan Resiko Bunuh Diri :
a. Membina hubungan saling percaya
b. Mengontrol pikiran bunuh diri melalui pikiran positif diri
c. Mengontrol pikiran bunuh diri melalui pikiran positif keluarga dan lingkungan
d. Menyusun rencana masa depan
e. Melakukan kegiatan rencana masa depan
15. Seorang perempuan berusia 40 tahun dirawat di RSJ sejak 2 minggu yang lalu.
Pengkajian saat ini sering bicara dan tertawa sendiri, menggerak-gerakkan mulut
seperti sedang bercakap-cakap, melirikkan mata ke kanan dan ke kiri, ekspresi wajah
tegang dan berjalan mondar-mandir.

Pertanyaan:
Manakah masalah keperawatan utama yang sesuai dengan kasus diatas?

Pilihan Jawaban :
A. Isolasi sosial
B. Perilaku kekerasan.
C. Defisit perawatan diri.
D. Risiko perilaku kekerasan.
E. Gangguan sensori persepsi: halusinasi
Pembahasan :
Tanda dan gejala masalah keperawatan halusinasi:
 Bicara, senyum dan tertawa sendiri, Mengatakan mendengar suara atau melihat bayangan,
Merusak diri sendiri / orang lain / lingkunga, Tidak dapat membedakan hal yang nyata dan hal
yang tidak nyata, Tidak dapat memusatkan konsentrasi / perhatian, Pembicaraan kacau kadang
tidak masuk akal, Sikap curiga dan bermusuhan, Menarik diri, menghindar dari orang lain, Sulit
membuat keputusan, Ketakutan, Mudah tersinggung, jengkel, mudah marah. Menyalahkan diri
sendiri / orang lain.
Tidak mampu melaksanakan asuhan mandiri : mandi, berpakaian, Muka merah kadang
pucat, Ekspresi wajah tegang, Tekanan darah meningkat, Nadi cepat, Banyak keringat.

16. Seorang perempuan berusia 20 tahun dirawat di RSJ karena marah-marah, sering
menyendiri dalam kamar dan termenung. Saat perawat melakukan pengkajian
didapatkan informasi bahwa perempuan tersebut pernah melakukan percobaan bunuh
diri.
Pertanyaan :
Manakah tanda dan gejala yang menunjukkan fase percobaan bunuh diri dari kasus
diatas ?
Pilihan jawaban :
A. Melakukan tindakan untuk mengakhiri hidupnya
B. Mempersiapkan alat untuk bunuh diri
C. Berisi keinginan ingin mati
D. Belum mencoba bunuh diri
E. Diucapkan oleh pasien
Pembahasan :
Data Subjektif dan Objektif masalah keperawatan Resiko Bunuh Diri
Data Subjektif:
 Merasa hidupnya tak berguna lagi
 Ingin mati
 Pernah mencoba bunuh diri
 Mengancam bunuh diri
 Merasa bersalah / putus asa
Data Objektif:
 Ekspresi murung
 Tak bergairah
 Banyak diam
 Ada bekas percobaan bunuh diri
17. Seorang perempuan berusia 30 tahun di rawat di RSJ sejak 3 minggu yang lalu karena
sering teriak-teriak dan mengatakan dirinya seorang artis yang terkenal. Saat ini suka
menyendiri dan mondar mandir. Perawat mengajarkan untuk mengenal orang, waktu
dan tempat, serta melakukan perkenalan dengan mengikut sertakan dalam terapi
aktifitas kelompok.
Pertanyaan :
Manakah Terapi Aktfitas Kelompok (TAK) yang sesuai dengan kasus diatas?

Pilihan jawaban :
A. TAK Stimulasi persepsi
B. TAK Penyaluran energi
C. TAK Stimulasi sensori
D. TAK Orientasi realita
E. TAK Sosialisasi
Pembahasan :
Terapi aktivitas kelompok :
adalah terapi modalitas yang dilakukan perawat kepada sekelompok klien yang mempunyai masalah
keperawatan yang sama. Aktivitas yang digunakan sebagai terapi, dan kelompok digunakan sebagai
target asuhan. Di dalam kelompok terjadi dinamika interaksi yang saling bergantung, saling
membutuhkan dan menjadi laboratorium tempat klien berlatih perilaku baru yang adaptif untuk
memperbaiki perilaku lama yang maladaptif.
Jenis-jenis TAK
Terapi Aktifitas Kelompok berdasarkan masalah keperawatan jiwa yang paling banyak ditemukan
dikelompok sebagai berikut : 
1. TAK sosialisasi (untuk klien dengan menarik diri yang sudah sampai pada tahap mampu
berinteraksi dalam kelompok kecil dan sehat secara fisik). 
2. TAK stimulasi sensori (untuk klien yang mengalami gangguan sensori). 
3. TAK orientasi realita (untuk klien halusinasi yang telah mengontrol halusinasinya, klien
waham yang telah dapat berorientasi kepada realita dan sehat secara fisik).
4. TAK stimulasi persepsi : halusinasi (untuk klien dengan halusinasi)
5. TAK peningkatan harga diri (untuk klien dengan HDR) 
6. TAK penyaluran energy (untuk klien perilaku kekerasan yang telah dapat mengekspresikan
marahnya secara konstruktif, klien menarik diri yang dapat berhubungan dengan orang lain
secara bertahap dan sehat secara fisik).
18. Seorang perempuan berusia 25 tahun dibawa oleh keluarganya ke Poli Jiwa karena
sejak 6 hari yang lalu hanya berdiam diri dalam kamar, menolak bertemu dan tidak
banyak bicara. Saat ditanya, ia hanya menjawab seperlunya, tidak ada ekspresi,
suaranya seperti robot, dan pandangan matanya kosong. Hasil pengkajian saat ini
pasien mengalami gangguan afek.
Pertanyaan :

Manakah gangguan afek yang sesuai dengan kasus diatas ?


Pilihan jawaban :
A. Afek tidak serasi
B. Afek terbatas
C. Afek tumpul
D. Afek serasi
E. Afek datar
Pembahasan :
Afek disebut datar apabila tidak terdapat ekspresi perasaan, muka tidak berubah dan suara monoton.
Pada afek tumpul, ekspresi perasaan sangat kurang. Emotional numbnes dapat diartikan seperti
mati rasa. Afek sempit adalah keadaan dimana ekspresi perasaan berkurang tetapi tidak seberat afek
tumpul. Sedangkan afek luas adalah menunjukkan keadaan normal dimana semua perasaan
diekspresikan penuh. Dengan menyebut keserasiannya. Dianggap tidak serasi (in appropriate)
apabila terdapat ketidak cocokan yang menyertai pikiran atau pembicaraan (tertawa pada waktu
menceritakan bahwa semua orang sedang dalam ketakutan).
19. Seorang laki-laki berusia 30 tahun dirawat di RSJ sejak 3 minggu yang lalu karena
menarik diri, tidak banyak bicara, kontak mata kurang dan kebersihan diri kurang.
Saat ini sudah mulai berinteraksi dengan orang lain, sudah mulai ngobrol dan
kooperatif. Perawat merencanakan untuk mengikutkan dalam TAK Sosialisasi dengan
langkah kegiatan membuat kontrak dengan pasien.
Pertanyaan :
Manakah tahapan fase awal kegiatan Terapi Aktifitas Kelompok (TAK) yang sesuai ?
Pilihan jawaban :
A. Tahap Orientasi
B. Tahap konflik
C. Tahap Terminasi
D. Tahap kerja
E. Tahap Kohesif
Pembahasan :
Fase Awal Kelompok
Fase ini ditandai dengan ansietas karena masuknya kelompok baru, dan peran baru. Yalom
(1995) dalam Stuart dan Laraia (2001) membagi fase ini menjadi tiga fase, yaitu orientasi,
konflik, dan kohesif. Sementara Tukman (1965) dalam Stuart dan Laraia (2001) juga membaginya
dalam tiga fase, yaitu forming, storming, dannorming. 
1)      Tahap Orientasi
Anggota mulai mencoba mengembangkan sistem sosial masing-masing, leader
menunjukkan rencana terapi dan menyepakati kontrak dengan anggota.
2)      Tahap Konflik
Merupakan  masa  sulit  dalam  proses  kelompok.  Pemimpin  perlu memfasilitasi
ungkapan perasaan, baik positif maupun negatif dan membantu kelompok mengenali
penyebab konflik. Serta mencegah perilaku perilaku yang tidak produktif (Purwaningsih
& Karlina, 2009).
3)      Tahap Kohesif
Anggota kelompok merasa bebas membuka diri tentang informasi dan lebih intim satu sama
lain (Keliat, 2004).
20. Seorang perempuan berusia 35 tahun dibawa ke poli jiwa oleh keluarga karena
mengurung diri dalam kamar dan menolak bertemu dengan orang lain. Keluarga
mengatakan pasien kehilangan suami 3 minggu yang lalu akibat kecelakaan lalu
lintas. Saat ini sangat merasa sedih, kehilangan dan berduka.

Pertanyaan:
Manakah tanda dan gejala yang mendukung masalah keperawatan kehilangan sesuai
dengan kasus diatas?

Pilihan Jawaban :
A. Berbicara kacau dan tidak jelas
B. Menerima kehilangan yang signifikan
C. Suara tinggi, bicara kasar dan pandangan tajam
D. Mengekspresikan distress dari potensial kehilangan
E. Melakukan negosiasi dengan kondisi yang ada dan menerima
Pembahasan :
Tanda dan gejala masalah keperawatan Kehilangan :
 Mengungkapan kalimat kehilangan
 Menangis
 Mengalami gangguan tidur
 Penurunan nafsu makan
 Sulit berkonsentrasi, terlihat murung, sedih
 Penurunan aktifitas, tidak mau melakukan kegiatan

Anda mungkin juga menyukai