E. POHON MASALAH
F. MASALAH KEPARAWATAN
1. Resiko tinggi perilaku kekerasan, menciderai diri sendiri dan orang lain.
Ds : klien mengatakan mendengar suara negative tentang orang lain, ancaman atau ejekan.
Do : mudah tersinggung, jengkel, marah, ekspresi wajah tegang,, memukul atau menyakiti
orang lain, merusak lingkungan sekitar.
2. Perubahan persepsi sensori : Halusinasi
Ds : klien menyatukan mendengar suatu, melihat benda atau sesuatu mengecap rasa
sesuatu atau mencium bau yang tak nyata.
Do : klien berbicara curiga, tersenyum dan bermusuhan, berbicara kalau kadang-kadang
tidak masuk akal. Tidak dapat membedakan hal yang nyata dan tak nyata.
3. Defisit perawatan diri
Ds : klien menyatakan malas untuk beraktivitas seperti mandi, makan, ganti baju dan
lain-lain.
Do : pakaian tidak rapi, pakaian kotor,
rambut kusut, kotor, berbau tidak sedap,
PH yang kurang, menolak untuk makan.
4. Intoleransi aktivitas
Ds : klien menolak beraktivitas
Do : Pasif
Tidak menyadari/menghindar dari kegiatan yang ada dan
tidak peduli dengan aktivitas sehari-hari.
5. Perubahan pola tidur
Ds : klien mengatakan tidak bisa tidur takut diganggu suara-suara dan mimpi yang
menakutkan.
Do : klien tampak mengantuk
Gelisah
Malam hari tidak dapat tidur
Daerah sekitar mata kehitaman
Mata sayu atau sulit untuk berkonsentrasi
6. Menarik diri
Ds : klien hanya menjawab “ya”, “tidak”, “tidak tahu”.
Do : menghindar dari orang lain
Kontak mata kurang : sering menunduk
Posisi tidur seperti janin
Sulit diajak komunikasi.
7. Harga diri rendah
Ds : klien mengatakan merasa malu, tidak dapat berbuat sesuatu, mengatakan tidak
berharga, menyalahkan diri sendiri, menilai negative pada diri sendiri.
Do : tidak ada kontak mata
Sering menyendiri
Menghindari orang lain.
G. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko tinggi perilaku kekerasan = menciderai diri sendiri, orang lain dan lingkungan
b/d halusinasi.
2. Perubahan persepsi sensori = halusinasi b/d menarik diri.
3. Kerusakan interaksi social = menarik diri b/d HDR.
4. Perubahan persepsi sensori = halusinasi b/d penatalaksanaan regimen “terapeutik”
tidak efektif.
5. Penatalaksanaan regimen terapeutik tidak efektif b/d koping keluarga tidak afektif.
H. RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa : Resiko tinggi perilaku kekerasan pada diri sendiri, orang lain dan
lingkungan b/d halusinasi.
Tujuan umum : Klien tidak menciderai diri sendiri, orang lain dan lingkungan.
Tujuan khusus : a. klien dapat membina hubungan saling percaya.
b. klien dapat mengenal halusinasinya.
c. klien dapat mengontrol halusinasinya.
d. klien dapat memanfaaatkan obat dengan baik.
e. klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol
halusinasinya.
INTERVENSI
TUK 1 klien dapat membina hubungan saling percaya.
1). Bina hubungan saling percaya
Salam terapeutik, perkenalan diri, jelaskan tujuan, ciptakan lingkungan yang tenang,
buat kontrak yang jelas pada tiap pertemuan (topic yang akan dibicarakan, waktu bicara
dan tujuan bicara).
2). Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya.
3). Dengarkan ungkapan klien dengan empati.