Anda di halaman 1dari 29

MENCUCI TANGAN

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSU
THALIA IRHAM 06/04/01 1/2

STANDAR TANGGAL DITETAPKAN OLEH


PROSEDUR TERBIT DIREKTUR RSU THALIA IRHAM
OPERASIONAL

1 januari 2016 dr. Irmastuti MARS


Pengertian Membersihkan tangan dari kotoran, kuman, virus, sebelum dan
sesudah melakukuan tindakan
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk mencuci tangan
Kebijakan Mengacu kepada
Prosedur Langkah-langkah
1. Melepas perhiasan dan menggulung lengan baju diatas
siku
2. Membuka kran air kemudian membasahi tangan
dengan air mengalir.
3. Mengambil sabun/anti septik sebanyak 3 – 5 ml
4. Gosok kedua telapak tangan
5. Gosok punggung tangan menggunakan telapak tangan
kiri,jari-jari saling menyilang dan lakukan sebaliknya
6. Gosok kedua telapak tangan, jari-jari tangan saling
menyilang
7. Gosok punggung jari-jari tangan pada telapak tangan
dengan posisi kedua tangan saling mengunci
8. Genggam ibu jari tangan kanan dengan tangan kiri,
gosokkan dengan cara memutar dan lakukan
sebaliknya.
9. Gosokkan ujung jari-jari tangan kanan ditelapak tangan
kiri dengan cara memutar dan lakukan sebaliknya.
10. Membilas tangan dengan pergelangan tangan sampai
bersih.
11. Menutup kran dan keringkan tangan dan jari-jari kearah
pangkal lengan dengan kertas tissue atau lap tangan
kering.
Unit terkait 1. Rekam medis
2. Poliklinik
3. Kamar operasi
4. R. Perawatan
5. Laboratorium
6. Radiologi
7. Farmasi
8. Instalasi gizi
9. Laundry
10. laboratorium
MEMBERIKAN OKSIGEN DENGAN NASAL CANULE
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
06/04/02
RSU ½
THALIA IRHAM

STANDAR TANGGALTERBIT DITETAPKAN OLEH


PROSEDUR DIREKTUR RSU THALIA IRHAM
OPERASIONAL 1Januari 2016

dr. Irmastuti MARS


Pengertian Kegiatan memberikan kebutuhan oksigen kedalam paru-paru melalui
saluran pernapasan dengan menggunakan alat khusus.
Tujuan - Memenuhi kebutuhan oksigen pasien yang tidak dapat dipenuhi
sendiri
- Membantu kelancaran metabolisme.
- Sebagai tindakan pengobatan.
Kebijakan Mengacu kepada standar operasional asuhan keperawatan
Prosedur 1. Buat lingkungan yang nyaman bagi pasien, bila perlu pasang
gorden sampiran.
2. Berikan salam atau memperkenalkan diri.
3. Cucilah tangan, bila perlu memakai sarung tangan.
4. Cek flowmeter untuk mengetahui apakah tabung oksigen dalam
keadaan kosong atau berisi.
5. Selang oksigen dipasang dari tempat tabung oksigen.
6. Tempelkan selang oksigen tempat keluarnya udara kepunggung
tangan atau ke pipi petugas agar petugas yakin oksigen dapat
digunakan.
7. Setelah ditempelkan, tekanan oksigen dinaikkan, bila keluar udara
dari selang oksigen berarti oksigen dapat digunakan.
8. Selang oksigen dipindahkan kepada pasien, lingkarkan selang
mengelilingi kepala sejajar dengan hidung pasien.
9. Letakkan lubang tempat keluarnya oksigen tepat di lubang hidung
pasien.
10. Setelah posisi benar tekanan oksigen dinaikkan dari tekanan
yang terendah hingga maksimal tekanan yang anjurkan
MEMBERIKAN OKSIGEN DENGAN NASAL CANULE
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
RSU 06/04/02
THALIA IRHAM 2/2
PROSEDUR 11. Tanyakan kepada pasien apakah sudah merasa adanya udara
yang keluar dari lubang selang oksigen.
12. Fiksasi selang oksigen dengan plester tepat dibawah cuping
hidung pasien agar selang oksigen tidak berpindah-pindah
letaknya.
Unit terkait 1. IGD
2. Poliklinik
3. Kamar bersalin
4. Kamar bayi
5. Kamar operasi
6. R. Perawatan

MEMASANG INFUS
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
RSU
THALIA IRHAM 06/04/03 1/2

STANDAR TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH


PROSEDUR DIREKTUR RSU THALIA IRHAM
OPERASIONAL 1 Januari 2016

dr. Irmastuti MARS


Pengertian Memasukkan obat atau cairan kedalam pembuluh darah vena dalam
waktu yang lama melalui jarum abocath dan disambungkan dengan
selang dan botol cairan (infus)
Tujuan - Untuk mempercepat proses penyembuhan penyakit
- Untuk memberikan pengobatan
- Untuk mencukupi kebutuhan tubuh akan cairan dan elektrolit
- Agar tidak ada keluhan kecemasan dari pasien, suami dan
keluarga
- Agar tindakan dapat dilakukan dengan baik dan benar
Kebijakan Mengacu pada standar operasional asuhan keperawatan
Prosedur 1. Informasikan tindakan yang akan dilakukan
2. Dekatkan peralatan yang sudah disiapkan dengan petuas
3. Cuci tangan sesuai SPO terkait
4. Cairan infus yang akan digunakan dibuka dari pemasangan
plastiknya
5. Perhatikan kembali jenis cairan yuang akan diberikan kepada
pasien
6. Tusuk cairan infus dengan menggunakan infus set, lalu
keluarkan udara dari dalam selang infus dengan menggunakan
pengatur tetesan
7. Siapkan plester yang akan digunakan ± 5 buah plester
8. Tentukan lokasi insersi dan pasang torniquet 5 cm di atas
lokasi insersi
9. Pakai handschoen di kedua tangan dan Lakukan asepsis
dengan kapas alkohol/alkohol swab pada lokasi insersi.
10. Lakukan insersi sesuai lokasi vena.

MEMASANG INFUS
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

RSU 06/04/03 2/2


THALIA IRHAM

PROSEDUR 11. Pastikan iv cath masuk vena dengan melihat darah yang
keluar di mandrain dari iv cath. lakukan penekanan pada
vena yang terdapat diujung jarum yang sudah masuk dengan
menggunakan jari telunjuk jangan terlalu kuat dengan maksud
agar tidak mengeluarkan darah pada saat dilakukan
pencabutan pada jarum
11. Cabut mandrain,Sambungkan iv cath dengan infus set
12. Lakukan fiksasi dengan menggunakan plester pada pangkal
jarum, sisi abocath / vasofix kiri dan kanan, pada pangkal
sambungan selang infus dan pada lipatan selang infus
13. Hitung jumlah tetesan permenit sesuai instruksi dokter.
14. Catat jam pemasangan infus dan isi cairan infus pada botol
infus
15. Catat dan dokumentasikan di status dan daftar pengawasan
istimewa jam pemasangan dan jenis cairan yang diberikan
serta jumlah tetesan.
16. Alat-alat dirapikan kembali dan disimpan di tempatnya
semula
17. Cuci tangan sesuai spo terkait.
Catatan:
A. Selang infus sebaiknya di ganti dalam 2x24 jam
B. Perhatikan tanda-tanda pada tempat pemasangan infus apakah
berwarna merah, bengkak dan sakit. Jika terjadi tanda-tanda
tersebut infus harus segera melepas dan dilaporkan segera pada
dokter
Unit terkait 1. Igd
2. R.Perawatan
3. Poliklinik
4. R.Bersalin
5. R. Ok
MENGUKUR SUHU TUBUH
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
RSU
THALIA IRHAM 06/04/04 1/3

STANDAR TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH


PROSEDUR DIREKTUR RSU THALIA IRHAM
OPERASIONAL
1 januari 2016
dr. Irmastuti MARS
Pengertian Mengukur suhu badan pasien dengan menggunakan thermometer
yang dletakkan pada ketiak, mulut dan anus pasien.
Tujuan - Untuk mengetahui/ mengambil tindakan keperawatan
- Untuk mengetahui suhu tubuh pasien dalam keadaan normal/
tidak
- Agartindakan dapat dilakukan dengan baik dan benar
Kebijakan Mengacu pada standar operasional asuhan keperawatan
Prosedur C. Mengukur suhu tubuh pada ketiak pasien
1. Informasikan tindakan yang akan dilakukan,Pasien diminta
dalam keadaan berbaring/ duduk
2. Cuci tangan sesuai spo terkait
3. Lengan baju pasien digulung / dibuka
4. Keringkan Daerah ketiak dengan tissue
5. Thermometer manual diturunkan hingga air raksa
menunjukkan angka 0®C
6. Untuk thermometer digital diturunkan dengan menekan
tombol hingga menunjukkan angka 18,8
7. Letakkan termometer pada ketiak pasien sambil meminta
pasien menjepit ketiak

MENGUKUR SUHU TUBUH


NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
RSU
THALIA IRHAM 06/04/04 2/3

PROSEDUR 8. Tunggu hingga 10 menit untuk thermometer manual atau


hingga alarm berbunyi untuk termometer digital
9. Angkat thermometer dan baca angka yang tercantum pada
indikator thermometer
10. Untuk thermometer manual, baca skala kenaikan air raksa
dan menunjukkan angka dalam ®C.
11. Setelah dibaca turunkan kembali air raksa pada
thermometer hingga kembali ke agka 0®C.
12. Thermometer setelah tidak dipakai rendam dalam air
larutan chlorin 0,5 % selama 10 menit.
13. Setelah 10 menit angkat kembali thermometer dan
bersihkan dengan alcohol 70 % dan keringkan kembali
dengan tissue
14. Letakkan thermometer pada tempatnya semula
15. Beritahu pasien hasil pemeriksaan
16. cuci tangan sesuai spo terkait
17. Catat hasil pemeriksaan kedalam status pasien/ buku
catatan suhu.
D. Mengukur suhu pada anus:
1. Informasikan tindakan yang akan dilakukan.
2. Posisikan Pasien dalam keadaan berbaring dan tidur miring
membelakangi petugas.
3. Petugas mencuci tangan dan memakai 2 sarung tangan.
4. Pakaian pasien diturunkan hingga bokong
5. Air raksa pada thermometer diturukan hingga air raksa
menunjukkan angka 0®C
6. Ujung thermometer diolesi dengan vaselin
7. Masukkan ujung thermometer kedalam anus ± 2 cm
8. Thermometer tetap dalam pegangan petugas
9. Arahkan air raksa kebagian luar agar mudah membaca

MENGUKUR SUHU TUBUH


NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

RSU 06/04/04 3/3


THALIA IRHAM

PROSEDUR melihat apakah thermometer mengalami kenaikan.


10. Angkat thermometer jika air raksa tidak mengalami kenaikan
11. Lepaskan thermometer lalu baca penunjuk air raksa
12. Setelah dibaca thermometer direndam dalam larutan chlorin
0,5 % selama 10 menit
13. Setelah 10 menit thermometer diangkat dan keringkan dengan
tisuue
14. Air raksa di turunkan hingga menunjukkan angka 0®C.
15. Thermometer diletakkan kembali pada tempatnya semula
16. Posisikan pasien dalam keadaan yang nyaman baginya.
17. Beritahu hasil pemeriksaan kepada pasien
18. Lepaskan sarung tangan
Unit terkait 1. IGD
2. Poliklinik
3. Kamar bersalin
4. Kamar bayi
5. Kamar operasi
6. R. Perawatan

MENGUKUR TEKANAN DARAH


NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

RSU 06/04/05 1/2


THALIA IRHAM

STANDAR TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH


PROSEDUR DIREKTUR RSU THALIA IRHAM
OPERASIONAL 1 januari 2016
dr. Irmastuti MARS
Pengertian Mengukur tekanan darah pasien melalui dinding arteri dengan
menggunakan tensimeter dan stetoscope.
Tujuan - Untuk mengetahui / mengambil tindakan keperawatan
- Untuk mengetahui tekanan darah pasien.
- Agar tindakan dapat dilakukan dengan baik dan benar
Kebijakan Mengacu pada standar operasiona asuhan keperawatan.
Prosedur A. Persiapan alat:
- Tensimeter
- Stetoscope
- Berkas catatan dan ATK
B. Persiapan pasien :
- Pasien diberi penjelasan tentang maksud dan tujuan dilakukan
pengukuran tekanan darah.
C. Tata laksana
1. Pasien diberitahu.
2. Petugas mencuci tangan
3. Pasien diminta dalam posisi tidur / duduk.
4. Lengan baju pasien dibuka/ digulung hingga lengan atas.
5. Manset tensimeter direkatkan pada ± 2 cm diatas lipatan
lengan, jangan terlalu kuat dan terlalu longgar.
6. Arah pipa manset berada pada sisi medial dan kebawah distal
7. Stetoscope diletakkan tepat diatas denyut arteri branchialis
dengan sebelumnya meraba arteri tersebut.
8. Manometer tensi dimiringkan sambil membuka kunci
manometer agar air raksa dapat naik saat dipompa.
9.
Balon pemompa dikunci/ dikencangkan.
MENGUKUR TEKANAN DARAH
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
RSU
THALIA IRHAM 06/04/05 2/2

PROSEDUR 10. Balon dipompa sampai denyut nadi tidak terdengar lagi atau
tidak teraba.
11. Buka kunci pada balon pemompa perlahan-lahan, lihat
penurunan air raksa dengan sambil mendengarkan detak/
denyut pertama yang terdengar dengan menunjukkan pada
nilai manometer disebut tekanan diastole.
12. Dengarkan terus denyutan sampai tidak terdengar dan
menunjukkan pada nilai manometer disebut tekanan sistole.
13. Mencatat kedalam buku catatan/ status pasien dan
memberitahukan hasil pemeriksaan saat itu kepada pasien.
14. Bila hasil tekanan darah tinggi lebih dari 130/ 80 mmHg lapor
kepada perawat jaga/ kepala ruangan atau dokter jaga.
15. Bila tekanan darah pasien tinggi pengukuran TD dilakukan
setiap 1 jam.
16. Setelah selesai melakukan pengukuran, manset dilepas dan
tensimeter dimiringkan kembali hingga air raksa tidak tampak
dan
lakukan penguncian kembali jika tensi meter tidak dipakai.
17. Rapikan kembali manset dan balon pemompa pada tempatnya
dan dikemas dengan rapi .
18. Pada anak-anak menggunakan manset khusus anak-anak.
19. Bila menggunakan tensimeter elektronok, penggunaannya
disesuaikan dengan petunjuk yang ada secara tepat dan benar.
20. Catat hasil pemeriksaan kedalam buku/status pasien
21. Petugas menjelaskan hasil pemeriksaan.
22. Petugas mencuci tangan.
Unit terkait 1. IGD
2. Poliklinik
3. Kamar bersalin
4. Kamar bayi
5. Kamar operasi
6. R. Perawatan
MENGHITUNG PERNAFASAN
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
RSU
THALIA IRHAM 06/04/06 1/2
STANDAR TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH
PROSEDUR DIREKTUR RSU THALIA IRHAM
OPERASIONAL
1 januari 2016
dr. Irmastuti MARS
Pengertian Suatu tindakan menghitung jumlah pernafasan pasien dalam 1 menit.
Tujuan 1. Untuk mengetahui berat ringannya penyakit yang diderita oleh
pasien

2. Untuk menentukan diagnosa dengan tepat.

3. Agar tindakan dapat dilakukan dengan baik dan benar.

Kebijakan Mengacu pada standar operasional asuhan keperawatan.


Prosedur A. Persiapan alat :
1. Arloji dilengkapi dengan jarum penunjuk detik.
2. Status dan ATK
B. Persiapan pasien :
1. Pasien diberi tahu maksud dan tujuan dilakukan
pemeriksaan pernafasan.
2. Pasien diberi penjelasan tentang langkah-langkah
tindakan yang dilakukan.
C. TATA LAKSANA
1. Petugas mencuci tangan dan mengeringkan dengan tissue.
2. Mengucapkan salam bila perlu memperkenalkan diri.
3. Petugas mulai menghitung dengan memperhatikan gerakan
dada atau gerakan naik turunnya perut.
4. Mulai dari menarik nafas hingga mengeluarkan nafas kembali
dihitung 1.
5. Pada saat mulai menghitung, perawat mulai melihat arah
jarum jam.

MENGHITUNG PERNAFASAN
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
RSU
THALIA IRHAM 05/04/06 2/2

PROSEDUR 6. Hitung jumlah naik turunnya gerakan perut atau dada selama 1
menit.
7. Bila pernafasan normal, lakukan pengawasan seperti biasa.
8. Bila mendapatkan pasien dengan pernafasan > 30x/menit, atau <
20x/menit, maka laporkan segera pada perawat atau dokter yang
bertanggung jawab.
9. Tuliskan hasil penghitungan dalam status pasien atau buku
observasi.
10. Beritahu pasien hasil observasi.
11. Perawat mencuci tangan dan keringkan dengan tissue kembali.
Unit terkait 1. IGD
2. Poliklinik
3. Kamar bersalin
4. Kamar bayi
5. Kamar operasi
6. R. Perawatan

MENGHITUNG NADI
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
RSU
THALIA IRHAM 06/04/07 1/1
STANDAR TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH
PROSEDUR DIREKTUR RSU THALIA IRHAM
OPERASIONAL
1 januari 2016
dr. Irmastuti MARS
Pengertian Menghitung denyut jantung melalui nadi dengan meraba
1. Arteri Brachialis pada siku bagian dalam
2. Arteri Radialis pada pergelangan tangan.
3. Arteri Karotis pada leher
4. Arteri fermoralis pada lipatan paha
5. Arteri dorsalis pedis pada kaki
6. Arteri frontalis pada ubun – ubun (Fentanel) bayi.
Tujuan - Mengetahui jumlah denyut nadi dalam satu menit

Kebijakan Mengacu pada standar operasiona asuhan keperawatan.


Prosedur 1. Perawat mempersiapkan alat antara lain arloji tangan dengan
penunjuk detik, buku catatan suhu dan nadi.
2. Perawat memberi penjelasan kepada pasien supaya tenang.
3. Perawat mengatur posisi pasien ( duduk atau berbaring ).
4. Perawat mencuci tangan.
5. Perawat melakukan perhitungan dengan menempelkan jari
telunjuk dan jari tengah diatas arteri selama satu menit.
6. Perawat mencatat hasilnya pada buku catatan suhu dan nadi.

Unit terkait 1. IGD


2. Poliklinik
3. Kamar bersalin
4. Kamar bayi
5. Kamar operasi
6. R. Perawatan

MENGGANTI CAIRAN INFUS


NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
RSU
THALIA IRHAM 06/04/08 1/2

STANDAR TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH


PROSEDUR DIREKTUR RSU THALIA IRHAM
OPERASIONAL 1 Januari 2016
dr. Irmastuti MARS
Pengertian Mengganti cairan IV dengan menggunakan tehnik steril dan
menghubungkan kembali slang ke wadah yang baru. .
Tujuan 1. Melepaskan wadah cairan yang kosong dan menggantikan dengan
wadah cairan yang baru.
Kebijakan Mengacu pada standar operasiona asuhan keperawatan.
Prosedur 1. Persiapan Alat :
- Botol/ Kantung cairan IV
2. Persiapan pasien
- Pasien diberitahu tentang tindakan yang akan dilakukan.
- Pasien diberitahu tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan
3. pelaksanaan
1. Perawat cuci tangan
2. Pastikan program dokter
3. Ambil cairan IV yang telah disiapkan;
a. Kantung plastic : lepaskan penutup pelindung dari tempat
entri.
b.Botol kaca ; Lepaskan penutup logam, dan plat karet.
4. Gerakan klem pengatur untuk mengurangi kecepatan aliran.
5. Lepaskan kantung atau botol cairan lama dari tiang gantung
IV.
6. Dengan cepat, lepaskan penusuk dari wadah yang lama tanpa
menyentuh ujungnya, kemudian masukkan ke dalam wadah yang
baru dengan gerakan memutar.
7. Gantung botol infus yang baru.
8. Yakinkan bahwa ruang tetes terisi cairan

MENGGANTI CAIRAN INFUS


NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
RSU
THALIA IRHAM 06/04/08 2/2

PROSEDUR 9.Periksa adanya udara dalam slang dan biarkan cairan baru mengalir
melalui slang.
10. Atur kecepatan aliran sesuai program
11. Catat jenis cairan, dan jumlah cairan pada lembar cairan
12. Cuci tangan
Unit terkait 1. IGD
2. Poliklinik
3. Kamar bersalin
4. Kamar bayi
5. Kamar operasi
6. R. Perawatan

MENGGANTI LINEN DENGAN PASIEN DI ATASNYA


NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
RSU
THALIA IRHAM 06/04/09 1/2

STANDAR TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH


PROSEDUR DIREKTUR RSU THALIA IRHAM
OPERASIONAL
1 Januari 2016
dr. Irmastuti MARS
Pengertian Mengganti alat tenun kotor pada tempat tidur tanpa memindahkan
pasien karena pasien harus beristirahat mutlak (total bedrest)
menderita sakit parah atau tidak sadar.
Tujuan 1. Memberi rasa nyaman pada pasien.
2. Mencegah terjadinya luka baring (Dekubitus).
3. Mempertahankan kebersihan dan kerapian
Kebijakan Mengacu pada standar operasiona asuhan keperawatan.
Prosedur 1. PERSIAPAN ALAT :
a. Alat tenun yang bersih
b. Kursi atau bangku
c. Tempat untuk kain kotor
d. Lap kering dan basah
2. TATA LAKSANA :
1. jelaskan tentang prosedur yang akan dilakukan.
2. Selimut dan bantal yang tidak diperlukan diletakkan diatas kursi
atau bangku.
3. posisikan Pasien dengan posisi miring .
4. lepaskan alat tenun yang kotor dari bawah kasur, lalu digulung
satu persatu sampai dibawah punggung pasien yaitu :
Perlak dibersihkan dengan lap lalu dikeringkan dan digulung
ketengah sejauh mungkin.Seprei besar digulung sejauh mungkin.
4. Seprei besar digulung setengah bagian, kemudian gulugannya
diletakkan dibawah punggung pasien dan yang setengah bagian
lagi dirataan serta dipasang pada kasur

MENGGANTI LINEN DENGAN PASIEN DI ATASNYA


NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
RSU
THALIA IRHAM 06/04/09 2/2

PROSEDUR 6. Perawat meratakan kembali perlak yang digulung tadi.


7. Seprei yang sebagian lagi diratakan lalu masukkan bersama –
sama kebawah kasur.
8. Perawat selanjutnya memiringkan pasien ke bagian yang
bersih.
9. Perawat melepaskan alat tenun yang kotor dari bawah kasur
dan memasukkan kedalam tempat bagian kotor.
10. Perawat membuka seprei dari gulungannya, diratakan dan
dipasang ke kedua sisi tempat tidur.
11. Perawat melepaskan sarung bantal yang kotor, selimut kotor,
danmenggantinya dengan yang bersih.
12. Perawat meletakkan selimut dan sarung bantal yang kotor
pada tempat alat tenun kotor.
13. Perawat mengatur posisi sesuai dengan kebutuhan pasien.
14. Perawat membersihkan peralatan, membereskan dan
mengembalikan ke tempat semula.
15. Perawat mencuci tangan.
Unit terkait 1. IGD
2. Poliklinik
3. Kamar bersalin
4. Kamar bayi
5. Kamar operasi
6. R. Perawatan

MENIMBANG BERAT BADAN


NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
RSU
THALIA IRHAM 06/04/10 1/1

STANDAR TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH


PROSEDUR DIREKTUR RSU THALIA IRHAM
OPERASIONAL
1Januari 2016
dr. Irmastuti MARS
Pengertian Menimbang berat badan dengan mempergunakan timbangan badan.
Tujuan 1. Mengetahui berat badan dan perkembangan berat badan pasien.
2. Membantu menentukan program, diet, dan lain – lain.
Kebijakan Mengacu pada standar operasiona asuhan keperawatan.
Prosedur 1. Perawat mempersiapkan alat timbangan, buku catatan.
2. Perawat memberi penjelasan tentang hal yang akan dilakukan.
3. Perawat mempersilahkan pasien naik keatas timbangan (bila
pasien dapat berjalan)
4. Perawat mencatat angka penunjuk jarum secara tepat, kemudian
hasilnya dicatat.
Unit terkait 1. IGD
2. Poliklinik
3. Kamar bersalin
4. Kamar bayi
5. Kamar operasi
6. R. Perawatan

MEMBERI INJEKSI SECARA INTRA CUTAN


NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
RSU
THALIA IRHAM 06/04/11 1/2

STANDAR TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH


PROSEDUR DIREKTUR RSU THALIA IRHAM
OPERASIONAL 1 Januari 2016

dr. Irmastuti MARS


Pengertian Tindakan yang dilakukan dengan menyuntikkan obat ke dalam
jaringan kulit yang dilakukan pada lengan bawah bagian dalam atau
tempat lain yang dianggap perlu untuk skin test maupun terapi
dengan posisi jarum 15 dari permukaan kulit.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pemberian obat melalui
intracuktan.
Kebijakan Mengacu pada standar operasiona asuhan keperawatan.
Prosedur A. Persiapan alat :
Baki/meja suntik berisi:
1. Spuit 1 cc atau 2,5 cc dengan jarum no.27G
2. Obat-obat yang akan diberikan
3. Alkohol swab
4. Cairan pelarut (aquadest/nacl 0,9%)
5. Bak spuit tertutup
6. Nierbekken
7. Safety box
8. Buku catatan
B. Persiapan pasien :
Ucapkan salam terapeutik, siapkan kondisi yang aman,
nyaman, menjaga privacy pasien, validasi data, jelaskan
prosedur yang akan dilakukan dan cocokkan identitas pasien
dentgan gelang pasien.
C. tata laksana:
1. cuci tangan sebelum melakukan tindakan.
2. Dekatkan peralatan ke arah pasien.
3. Siapkan obat dengan prinsip 6 benar;

MEMBERI INJEKSI SECARA INTRA CUTAN


NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
RSU
THALIA IRHAM 06/04/11 2/2

PROSEDUR a. benar pasien


b. benar obat
c. benar dosis
d. benar metode pemberian
e. benar waktu pemberian
f. benar dokumentasi
4. bila kemasan obat berbentuk flakon/vial,desinfeksi permukaan
karet penutup flakon terlebih dahulu.
5. Lakukan penusukan karet flakon dengan tegak lurus,lakukan
aspirasi sesuai dengan kebutuhan dengan cara membalikkan
flakon 180.
6. Ganti jarum spuit dengan needle no. 27G.
7. Desinfeksi permukaan kulit dengan alkohol swab secara sirkuler
atau satu arah pengolesan.
8. Yakinkan obat sudah terlarut dengan baik dan tidak ada
gelembung udara dalam spuit.
9. Tusukkan jarum 27 yang sudah terpasang dan terkunci pada
spuit dengan arah lubang ke atas serta membentuk sudut 15
dengan permukaan kulit.
10. Bila obat masuk pada intra cutan, maka akan tampak
gelembung pada kulit, perhatikan pada saat menusuk jangan
sampai menembus jaringan subcutan.
11. Setelah obat masuk jarum dicabut dengan cepat. Bekas tusukan
dihapus dengan alkohol swab, jangan di massage. Tandai area
penyuntikan dengan bentuk lingkaran diameter 5 cm.
12. Evaluasi respon pasien setelah pemberian obat.
13. Lakukan kontrak yang akan datang (sesuai jadwal)
14. Cuci tangan setelah melakukan tindakan.
15. Dokumentasikan tindakan dan respon pasien pada catatan
keperawatan.
Unit terkait 1. IGD
2. Poliklinik
3. Kamar bersalin
4. Kamar bayi
5. Kamar operasi
6. R. Perawatan

MEMBERI OBAT INTRA MUSKULER


NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
RSU
THALIA IRHAM 06/04/12 1/2

STANDAR TANGGALTERBIT DITETAPKAN OLEH


PROSEDUR DIREKTUR RSU THALIA IRHAM
OPERASIONAL
1 Januari 2016
dr. Irmastuti MARS
Pengertian Memberikan/memasukkan obat melalui spuit (jarum suntik) kedalam
jaringan otot yaitu otot pangkal lengan, otot paha bagian luar dan otot
gluteusmaximus yaitu 1/3 bagian dari spina iliaca anterior superior ke
coccygis.
Tujuan Sebagai acuan dalam menghindari alergi pada pasien rawat inap
Kebijakan Mengacu pada standar operasiona asuhan keperawatan.
Prosedur A. Persiapan alat :
a. baki atau Meja suntikan yang berisi :
- Obat-obat injeksi yang diperlukan
- Kapas alkohol/alkohol swab
- Spuit disposible 5 cc, 3cc, 2,5cc dan 1 cc (sesuai kebutuhan).
- Cairan pelarut aqua/NaCl
- Bak spuit tertutup
- nierbekken
- safety box
B. Persiapan pasien
- siapkan kondisi yang nyaman, aman, menjaga privasi pasien
dan validasi data.
- Pasien diberitahu maksud dan tujuan dilakukan penyuntikan
- Pasien diberi penjelasan tenteng hal-hal yang akan dilakukan
C. tata laksana
1. Alat-alat didekatkan ke pasien
2. Cuci tangan sebelum tindakan
3. Lakukan pengecekan dengan prinsip 6 benar;
a. Benar pasien
MEMBERI OBAT INTRA MUSKULER
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
RSU
THALIA IRHAM 06/04/12 2/2

PROSEDUR b. Benar obat


c. Benar dosis
d. Benar waktu pemberian
e. Benar metode/cara pemberian
f. Benar pendokumentasian.

4. Tentukan daerah yang akan disuntik, lakukan tindakan asepsis


pada daerah yang akan disuntik.
5. Pastikan spuit bebas dari udara dan obat terlarut dengan baik.
6. Pasien diminta untuk posisi tidur miring membelakangi petugas.
7. Jarum ditusukkan tegaklurus (90) dengan permukaan kulit.
8. Lakukan aspirasi sedikit bila yang keluar darah hentikan
penyuntikan, bila tidak ada darah, pemberian obat dilanjutkan
dengan mendorong pendorong spoit secara perlahan-lahan.
9. Setelah obat dalam spoit habis cabut jarum suntik dengan cepat
dan luka bekas suntikan ditekan dengan kapas alkohol/alkohol
swab.
10. Spoit yang sudah dipergunakan ditutup kembali dengan tehnik
one hand.
11. Bekas spoit yang sudah dipergunakan dibuang kedalam
bengkok /kesafety box
12. Evaluasi respon pasien.
13. Lakukan kontrak yang akan datang (sesuai jadwal injeksi)
14. Cuci tangan sesudah tindakan
15. Dokumentasikan tindakan dan respon pasien dalam catatan
keperawatan.
Unit terkait 1. IGD
2. Poliklinik
3. Kamar bersalin
4. Kamar bayi
5. Kamar operasi
6. R. Perawatan

MEMBERI OBAT SECARA INTRA VENA


NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
RSU
THALIA IRHAM 06/04/13 1/2

STANDAR TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH


PROSEDUR DIREKTUR RSU THALIA IRHAM
OPERASIONAL 1 Januari 2016

dr. Irmastuti MARS


Pengertian Prosedur tentang tata cara pemberian obat melalui pembuluh darah
vena dengan posisi jarum 45
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam pemberian terapi
obat melalui pembuluh darah vena.
Kebijakan Mengacu pada prinsip 6 benar
Prosedur A. Persiapan alat
- Spuit steril sesuai kebutuhan
- Obat-obat yang diperlukan sesuai intruksi dokter.
- Cairan pelarut (aquadest/nacl 0,9%)
- Alkohol swab
- Bak spuit tertutup
- Torniquet
- Nierbekken
- Plester
- Buku dokumentasi
- Safety box
B. Persiapan pasien
Ucapkan salam terapeutik, siapkan kondisi yang aman,
nyaman, menjaga privacy pasien, validasi data, jelaskan
prosedur yang akan dilakukan dan cocokkan identitas pasien
dentgan gelang pasien.
C. Tata laksana
1. cuci tangan sebelum melakukan tindakan.
2. Dekatkan peralatan ke arah pasien.
3. Siapkan obat dengan prinsip 6 benar;
a. benar pasien
b. benar obat
c. benar dosis
d. benar metode pemberian
e. benar waktu pemberian
f. benar dokumentasi

MEMBERI OBAT SECARA INTRA VENA


NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
RSU
THALIA IRHAM 06/04/13 2/2

PROSEDUR 4. Pada obat kemasan ampul:


a. Lakukan desinfeksi pada leher ampul
b. Aspirasi cairan obat menggunakan jarum dengan
mempertahankan prinsip steril.
5. Pada obat dengan kemasan flakon/vial:
a. Lakukan desinfeksi pada karet penutup.
b. Lakukan penusukan karet flakon dengan tegak lurus.
c. Aspirasi cairan obat dengan posisi flakon terbalik 180
6. Spuit diisi obat dengan dosis sesuai program, kemudian
udara dari dalam spuit dikeluarkan.
7. Pilih dan tentukan pembuluh darah untuk lokasi insersi.
8. Lakukan pembendungan dengan torniquet di atas lokasi
yang akan disuntik, anjurkan pasien mengepalkan tangan
dengan posisi ibu jari di dalam kepalan.
9. Desinfeksi lokasi penyuntikan dengan alkohol swab sekali
hapus, tunggu sampai kering.
10. Lakukan penyuntikan pada pembuluh darah vena dengan
ujung jarum menghadap ke atas dengan kemiringan sudut
45.
11. Lakukan aspirasi, bila ujung jarum mengenai lumen
pembuluh darah maka darah akan mengalir ke dalam
spuit.
12. Apabila aspirasi berhasil, torniquet dan kepalan tangan
dibuka.
13. Masukkan obat secara perlahan-lahan sampai habis dan
amati respon pasien terhadap kemungkinan adanya alergi.
14. Hentikan dan cabut segera jarum apabila pasien mengeluh
pusing dan ada perasaan lain di luar biasanya. Lakukan
desinfeksi kembali pada lokasi penyuntikan dengan
alkohol swab kemudian diplester.
15. Evaluasi respon pasien setelah pemberian obat.
16. Lakukan kontrak yang akan datang (sesuai jadwal)
17. Cuci tangan setelah tindakan
18. Dokumentasikan tindakan dan respon pasien pada catatan
keperawatan.
Unit terkait 1. IGD
2. Poliklinik
3. Kamar bersalin
4. Kamar bayi
5. Kamar operasi
6. R. Perawatan

MEMBERI INJEKSI SUB KUTAN


NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
RSU
THALIA IRHAM 06/04/14 1/2

STANDAR TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH


PROSEDUR DIREKTUR RSU THALIA IRHAM
OPERASIONAL 1 Januari 2016

dr. Irmastuti MARS


Pengertian Prosedur tentang tata cara pemberian obat melalui jaringan sub kutan
dengan posisi jarum 45
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam pemberian terapi
obat melalui jaringan sub kutan.
Kebijakan Mengacu pada prinsip 6 benar
Prosedur A. Persiapan alat
1. Spuit steril sesuai kebutuhan dengan jarum no25G / 27G
2. Obat-obat yang diperlukan sesuai intruksi dokter.
3. Cairan pelarut (aquadest/nacl 0,9%)
4. Alkohol swab
5. Bak spuit tertutup
6. Nierbekken
7. Buku dokumentasi
8. Safety box
B. Persiapan pasien
Ucapkan salam terapeutik, siapkan kondisi yang aman,
nyaman, menjaga privacy pasien, validasi data, jelaskan
prosedur yang akan dilakukan dan cocokkan identitas pasien
dentgan gelang pasien.
C. Tata laksana
1. cuci tangan sebelum melakukan tindakan.
2. Dekatkan peralatan ke arah pasien.
3. Siapkan obat dengan prinsip 6 benar;
a. benar pasien
b. benar obat
c. benar dosis
d. benar metode pemberian
e. benar waktu pemberian
f. benar dokumentasi

MEMBERI INJEKSI SUB KUTAN


NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
RSU
THALIA IRHAM 06/04/14 2/2

PROSEDUR 4. Pada obat kemasan ampul:


c. Lakukan desinfeksi pada leher ampul
d. Aspirasi cairan obat menggunakan jarum dengan
mempertahankan prinsip steril.
5. Pada obat dengan kemasan flakon/vial:
d. Lakukan desinfeksi pada karet penutup.
e. Lakukan penusukan karet flakon dengan tegak lurus.
f. Aspirasi cairan obat dengan posisi flakon terbalik 180
6. Spuit diisi obat dengan dosis sesuai program, kemudian
udara dari dalam spuit dikeluarkan.
7. Pilih dan tentukan lokasi penyuntikan.
8. Desinfeksi lokasi penyuntikan dengan alkohol swab sekali
hapus, tunggu sampai kering.
9. Angkat daerah tersebut dengan tangan kiri.
10. Lakukan penyuntikan dengan ujung jarum menghadap ke
atas dengan kemiringan sudut 45.
11. Lakukan aspirasi, bila ujung jarum mengenai lumen
pembuluh darah , obat jangan dimasukkan.
12. Bila tidak ada darah, masukkan obat secara perlahan-
lahan sampai habis, amati respon pasien.
13. Hentikan dan cabut segera jarum apabila pasien mengeluh
pusing dan ada perasaan lain di luar biasanya. Lakukan
desinfeksi dan lakukan penekanan pada lokasi
penyuntikan dengan alkohol swab.
14. Evaluasi respon pasien setelah pemberian obat.
15. Lakukan kontrak yang akan datang (sesuai jadwal)
16. Cuci tangan setelah tindakan
17. Dokumentasikan tindakan dan respon pasien pada catatan
keperawatan.

Unit terkait 1. IGD


2. Poliklinik
3. Kamar bersalin
4. Kamar bayi
5. Kamar operasi
6. R. Perawatan

Anda mungkin juga menyukai