Anda di halaman 1dari 28

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT, yang telah


memberikan nikmat, rahmat dan hidayah-Nya kepada kita sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Imunisasi Dasar Bayi”. Shalawat dan
salam semoga tercurahkan kapada nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan
kita sebagai generasi penerusnya hingga akhir zaman.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada dr. Ikhsan selaku dosen
Dasar Kesehatan Reproduksi dan Kesehatan Ibu Anak yang telah membimbing
kami, serta pihak lain yang ikut membantu baik secara langsung maupun tidak
langsung.

Kami menyadari bahwa, manusia tidak luput dari kesalahan, begitu juga
dalam pembuatan makalah ini yang masih banyak memiliki kekurangan dan
kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca kami butuhkan untuk
memperbaiki kesalahan dikemudian hari.

Akhir kata kami ucapkan terimakasih, dan semoga makalah ini bermanfaat
bagi setiap orang yang membacanya.

Makassar, 29 September 2019

Kelompok 2

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................1

DAFTAR ISI............................................................................................................2

BAB I.......................................................................................................................3

A. Latar Belakang..............................................................................................3

B. Rumusan Masalah.........................................................................................4

C. Tujuan...........................................................................................................4

D. Manfaat.........................................................................................................5

BAB II......................................................................................................................6

A. Pengertian Gizi Ibu dan Anak.......................................................................6

B. Gizi Ibu Hamil..............................................................................................7

C. Gizi Ibu Menyusui......................................................................................14

D. Gizi Bayi dan Anak Usia 1-6 Tahun...........................................................17

BAB III..................................................................................................................27

A. Kesimpulan.................................................................................................27

B. Saran............................................................................................................27

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................28

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan adalah suatu hal dalam kehidupan yang dapat membuat
keluarga bahagia. Masa penting pada pertumbuhan anak terdapat pada masa
kehamilan ibu, masa ibu menyusui, bayi dan anak usia 1-6 tahun itu sendiri.
Pada kehamilan terjadi perubahan fisik dan mental yang bersifat alami
dimanaparacalon ibu harus sehat dan mempunyai kecukupan gizi sebelum dan
setelah hamil. Agar kehamilan berjalan sukses, keadaan gizi ibu pada waktu
konsepsi harus baik dan selama hamil mendapatkan tambahan protein,
minimal sepertizat besi dan kalsium, vitamin, asam folat dan energi.
Kekurangan atau kelebihanmakanan pada masa hamil dapat berakibat kurang
baik bagi ibu, janin yangdikandung serta jalannya persalinan. Oleh karena itu,
perhatian terhadap gizi danpengawasan berat badan (BB) selama hamil
merupakan salah satu hal penting dalampengawasan kesehatan pada masa
hamil. Selama hamil, calon ibu memerlukan lebihbanyak zat-zat gizi daripada
wanita yang tidak hamil, karena makanan ibu hamildibutuhkan untuk dirinya
dan janin yang dikandungnya, bila makanan ibu terbatasjanin akan tetap
menyerap persediaan makanan ibu sehingga ibu menjadi kurus,lemah, pucat,
gigi rusak, rambut rontok dan lain-lain.
Setelah masa kehamilan ibu masuk kedalam masa menyusui. Ibu
menyusui memiliki kebutuhan yang banyak akan asupan gizi yang terkandung
di dalam setiap makanan yang dikonsumsinya dengan memperhatikan
kebutuhan yang diperlukan oleh tubuhnya. Gizi yang baik dikonsumsi ibu,
berpengaruh juga terhadap keadaan bayinya, karena makanan yang
dikonsumsi merupakan asupan gizi yang didapat bayi dari ibu. Selain itu ibu
pada masa ini juga mengalami masa nifas. Nifas merupakan suatu keadaan
yang dimulai dari setelah kelahiran placenta dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas umumnya
berlangsung selama 6 minggu akan tetapi seluruh alat genitalia baru akan
pulih kembali seperti sebelum ada kehamilan dalam waktu 3 bulan. Untuk

3
menunjang pemulihan alat-alat tersebut maka diperlukan pemenuhan nutrisi
dan juga cairan yang dapat membantu mengoptimalkan kerja sel-sel dalam
tubuh.
Selanjutnya masa penting dalam pertumbuhan anak adalah pada masa bayi
dan anak usia 1- 6 tahun. Nutrisi sangat penting dalam tumbuh kembang anak
selain kebutuhan sandang, papan, dan kesehatan, baik makronutrien
(karbohidrat, lemak dan protein) maupun mikronutrien (vitamin dan mineral).
Dalam menciptakan sumber daya manusia yang bermutu, perlu di atatasi sejak
dini yaitu dengan memperhatikan kesehatan bayi dan anak. Salah satu unsure
penting dari kesehatan adalah masalah gizi, kekurangan gizi pada bayi dan
anak dapat menimbulkan efek negative seperti otak mengecil, berat badan dan
tinggi badan tidak sesuai dengan umur dan rawan terhadap penyakit.
Kecukupan nutrisi dan zat gizi, dibutuhkan untuk mendukung proses
pertumbuhan anak, anak harus mempunyai tubuh yang sehat untuk melawan
beragam radikal bebas yang menyerang anak dengan antioksidan, dengan
memberikan asupan nutrisi yang seimbang. Anak harus mendapatkan unsur-
unsur gizi seimbang, yang dapat menutupi kekurangan asupan gizi, yang tidak
didapat karena kesulitan anak untuk makan, serta pola makan yang tidak sehat.
Dengan mendapat gizi seimbang, masalah akibat kekurangan gizi maupun
kelebihan gizi pada anak akan dapat diteka.
Berdasarkan pemahaman tersebut, maka penulis akan membahas tentang
kebutuhan gizi pada ibu hamil, ibu menyusui, bayi dananak usia 1-6 tahun.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas yaitu:
1. Apa itu gizi ibu dan anak?
2. Bagaimana kebutuhan asupan gizi untuk ibu hamil?
3. Bagaimana kebutuhan asupan gizi untuk ibu menyusui?
4. Bagaimana kebutuhan asupan gizi untuk bayi dan anak usia 1-6 tahun?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu:
Tujuan umum : untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar Kesehatan
Reproduksi dan KIA.

4
Tujuan khusus : 1. Untuk mengetahui pengertian gizi ibu dan anak
2. Untuk mengetahui kebutuhan asupan gizi ibu hamil.
3. Untuk mengetahui kebutuhan asupan gizi ibu menyusui.
4. Untuk mengetahui kebutuhan asupan gizi bayi dan anak
1-6 tahun.
D. Manfaat
Adapun manfaat penulisan makalah ini yaitu:
Memberikan informasi mengenai gizi ibu hamil, ibu menyusui, dan bayi juga
anak yang berusia 1-6 tahun.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Gizi Ibu dan Anak


Gizi atau disebut juga nutrisi, merupakan ilmu yang mempelajari perihal
makanan serta hubungannya dengan kesehatan. Ilmu pengetahuan tentang gizi
(nutrisi) membahas sifat-sifat nutrient (zat-zat gizi) yang terkandung dalam
makanan, pengaruh metaboliknya serta akibat yang timbul bila terdapat
kekurangan (ketidak cukupan) zat gizi.
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi,
penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan
untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan, dan fungsi normal dari
organ-organ, serta mengahasilkan energy.
Gizi ibu hamil adalah makanan sehat dan seimbang yang harus
dikonsumsi ibu selama masa kehamilannya, dengan porsi dua kali makanan
orang yang tidak hamil.
Gizi seimbang pada ibu menyusui dapat diartikan bahwa konsumsi
makanan ibu menyusui harus memenuhi kebutuhan untuk dirinya sendiri dan
untuk pertumbuhan serta pekembangan bayinya. Gizi seimbang pada saat
menyusui merupakan seuatu yang penting bagi ibu menyusui karena sangat
erat kaitannya dengan produksi air susu, Oleh karena itu, pemenuhan gizi
yang baik bagi ibu menyusui akan berpengauh terhadap status gizi ibu
menyusui dan juga tumbuh kembang bayinya.
Pertumbuhan dan perkembangan pada anak merupakan suatu perubahan
yang berlangsung dengan bertambahnya struktur dan fungsi tubuh dengan
aspek motorik kasar, motorik halus, bicara, bahasa serta sosialisasi, dan
kemandirian.
Proses tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh kognitif serta kesehatan
anak. Salah satunya mengenai asupan gizi yang seimbang dengan
perkembangan kognitif anak karena gizi yang baik akan membantu
perkembangan psikologis dan kognitif anak. Dengan itu kesehatan anak

6
tergantung dengan asupan gizi yang di dapatkannya selama proses
perkembangan dari umur 1-6 tahun. Gizi anak adalah makanan yang
dikonsumsi oleh anak dengan gizi seimbang dan juga makanan yang sehat
agar anak dapat tumbuh kembang dengan baik sebagai mana mestinya
B. Gizi Ibu Hamil
Makanan dengan gizi seimbang adalah makanan yang cukup
mengandung karbohidrat dan lemak sebagai sumber zat tenaga, protein
sebagai sumber zat pembangun, serta vitamin dan mineral sebagai zat
pengatur.Kebutuhan nutrien akan meningkat selama hamil, namun tidak
semua kebutuhan nutrien meningkat secara proporsional. Pada dasarnya menu
makanan ibu hamil, tidak banyak berbeda dari menu sebelum hamil. Oleh
karena itu, diharapkan tidak ada kesulitan dalam pengaturan menu selama
hamil. Selama hamil calon ibu memerlukan lebih banyak zat gizi daripada
wanita yang tidak hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya
dan janin yang dikandungnya, bila makanan ibu terbatas janin akan tetap
menyerap persediaan makanan ibu sehingga ibu menjadi kurus, lemah, pucat,
gigi rusak, rambut rontok, dan lain-lain. Demikian pula, bila makanan ibu
kurang, tumbuh kembang janin akan terganggu, terlebih bila keadaan gizi ibu
pada masa sebelum hamil telah buruk pula. Keadaan ini dapat mengakibatkan
abortus, Bayi lahir prematur, atau bahkan bayi lahir mati. Pada saat persalinan
dapat mengakibatkan persalinan lama, perdarahan, infeksi dan kesulitan lain
yang mungkin memerlukan pembedahan. Sebaliknya, makanan yang
berlebihan dapat mengakibatkan berat badan yang berlebihan, bayi besar dan
dapat pula mengakibatkan terjadinya preeklamsi (keracunan kehamilan). Bila
makanan ibu kurang kemudian diperbaiki setelah bayi lahir, kekurangan yang
dialami sewaktu dalam kandungan tidak dapat sepenuhnya diperbaiki.
Faktor yang mempengaruhi gizi ibu hamil antara lain :
1. Umur
2. Berat Badan
3. Suhu Lingkungan
4. Pengetahuan ibu hamil dan keluarga tentang gizi dalam makanan
5. Kebiasaan dan pandangan wanita terhadap makanan

7
6. Aktivitas
7. Status Kesehatan
8. Status Ekonomi
Hal yang perlu diperhatikan ibu hamil dalam mengatur menu makanan
selama hamil, antara lain:
1. Menghindari mengkonsumsi makanan kaleng, makanan manis yang
berlebihan, susu berlemak dan makanan yang sudah tidak segar.
2. Ibu hamil sebaiknya makan teratur sedikitnya tiga kali sehari.
3. Hidangan yang tersusun dari bahan makanan bergizi.
4. Mempergunakan aneka ragam makanan yang ada.
5. Memilih dan membeli berbagai macam bahan makanan yang segar.
6. Mengurangi bahan makanan yang banyak mengandung gas, seperti
sawi, kool, kubis dan lain-lain.
7. Mengurangi bumbu yang merangsang, seperti pedas, santan kental.
8. Menghindari merokok dan minum -minuman keras.
9. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil

Untuk pertumbuhan janin yang memadai diperlukan zat-zat makanan yang


adekuat, dimana peranan plasenta besar artinya dalam transfer zat-zat
makanan tersebut. Pertumbuhan janin yang paling pesat terutama terjadi pada
stadium akhir kehamilan. Misalnya pada akhir bulan ketiga kehamilan berat
janin hanya sekitar 30 g dan kecepatan maksimum pertumbuhan janin terjadi
pada minggu 32-38. Sehingga dibutuhkan lebih banyak zat-zat makanan pada
stadium akhir kehamilan tersebut (Soetjiningsih, 1995).
1. Karbohidrat
Janin mempunyai sekitar 9 g karbohidrat pada minggu ke 33
kehamilan, dan pada waktu lahir meningkat menjadi 34 g.
konsentrasi glikogen pada hati dan otot-otot skelet meningkat pada
akhir kehamilan.
Metabolisme karbohidrat ibu hamil sangat kompleks, karena terdapat
kecenderungan peningkatan ekskresi dextrone dalam urine. Hal ini
ditunjukkan oleh frekuensi glukosuria ibu hamil yang relatif tinggi
dan adanya glukosuria pada kebanyak wanita hamil setelah

8
mendapat 100 gram dextrose per oral. Normalnya, pada wanita hamil
tidak terdapat glukosa. Kebutuhan karbohidrat lebih kurang 65% dari
total kalori sehingga perlu penambahan.
2. Protein
Transport protein melalui plasenta terutama asam amino, yang
kemudian disintesis oleh fetus menjadi protein jaringan. Protein
dibutuhkan untuk pertumbuhan janin, uterus, payudara, hormon,
penambahan cairan darah ibu, dan persiapan laktasi. Kebutuhan
protein adalah 9 gram/hari. Sebanyak 1/3 dari protein hewani
mempunyai nilai biologis tinggi. Kebutuhan protein untuk fetus
adalah 925 gram selama 9 bulan. Efisiensi protein adalah 70%.
Terdapat protein loss di urine +30%. WHO menganjurkan intake
protein untuk ibu hamil sekitar 1,01 g/kg. BB/hari dan kalori sekitar
46 kkal/kg.BB/hari untuk rata-rata wanita dengan berat badan 55 kg.
Oleh karena itu tiap-tiap negara dapat membuat rekomendasi yang
khusus yang sesuai dengan pola makanan di negara tersebut dan
keadaan masyarakatnya. Jumlah protein yang dianjurkan dalam diet
harus disesuaikan dengan nilai hayati protein yang dimakan. Makin
rendah nilai hayati protein, makin besar jumlah protein dalam diet
yang diperlukan. Nilai hayati protein, makin besar jumlah protein
dalam diet yang diperlukan. Nilai hayati protein nabati lebih rendah
dari protein hewani.
3. Lemak
Selama hamil, terdapat lemak sebanyak 2-2,5 kg dan peningkatan
terjadi mulai bulan ke-3 kehamilan. Penambahan lemak tidak
diketahui, namun kemungkinan dibutuhkan untuk proses laktasi yang
akan datang.
Sebagian besar dari 500 g lemak tubuh janin ditimbun antara
minggu 35-40 kehamilan. Pada stadium awal kehamilan tidak ada
lemak yang ditimbun kecuali lipid esensial dan fosfolipid untuk
pertumbuhan susunan saraf pusat (SSP) dan dinding sel saraf.
Sampai pertengahan kehamilan hanya sekitar 0,5% lemak dalam

9
tubuh janin, setelah itu jumlahnya meningkat, mencapai 7,8% pada
minggu ke-34 dan 16% sebelum lahir. Pada bulan terakhir kehamilan
sekitar 14 g emak per hari ditimbun. Transport asam lemak melalui
plasenta sekitar 40% dari lemak ibu, sisanya disintesa oleh janin.
Baik lemak maupun protein meningkat dengan cepat pada tiga bulan
terakhir kehamilan bersamaan dengan meningkatnya BB janin.
Sebagian besar lemak ditimbun pada daerah subkutan, oleh karena
itu pada bayi atern 80% jaringan lemak tubuh terdapat pada jaringan
subkutan.
4. Zat Besi (Fe)
Dibutuhkan untuk pembentukan Hb, terutama hemodilusi,
pemasukan harus adekuat selama hamil untuk mencegah
anemia.wanta hamil memerlukan 800 mg atau 30-50 gram/hari.
Anjuran maksimal: penambahan mulai awal kehamilan, karena
pemberian yang hanya pada trisemester III tidak dapat mengejar
kebutuhan ibu/fetus dan juga untuk cadangan fetus. Kebutuhan zat
besi meningkat sehingga dibutuhkan tambahan 700-800 mg atau 30-
60 mg perhari yang didapat dari suplemen untuk mengganti
penggunaan zat besi oleh sum-sum tulang, fetus, dan plasenta. Ibu
hamil yang mengalami anemia akibat kekurangan zat besi akan
berdampak meningkatnya aborsi spontan, kelahiran dini, rendahnya
berat badan bayi saat dilahirkan (BBLR), kematian bayi saat
dilahirkan, dan kematian bayi sebelum dilahirkan. Sumber zat besi
diperoleh dari hati, sumsum tulang, telur, daging, ikan, ayam, dan
sayuran berwarna hijau tua.

10
5. Kalsium (Ca)
Kebutuhan kalsium pada ibu hamil mengalami peningkatankarena
terjadinya peningkatan pergantian tulang (turn over), penurunan
penurunan penyerapan kalsium, dan retensi kalsium karena adanya
perubahan hormonal. Kalsium diperlukan untuk pertumbuhan tulang
dan gigi, vitamin D membantu penyerapan kalsium, kebutuhan 30-40
g/hari untuk janin, wanita hamil perlu tambahan 600 mg/hari dan
total kebutuhan ibu hamil selama kehamilan adalah 1200 mg/hari.
Kalsium dapat diperoleh dengan mengonsumsi susu, keju, ikan teri,
rebon kering, kacang kedelai kering atau basah, dan brokoli segar.
6. Asam Folat
Asam folat digunakan untuk pertumbuhan janin dan erythropoiesis
ibu sehingga kebutuhan asam folat pada ibu hamil akan menigkat.
Anemia akibat kekurangan asam folat disebut anemia megaloblastik
yang akan menyebabkan kekurangan oksigen. Bila hal ini
berlangsung lama akan berdampak pada kerusakan oragna-organ
tubuh. Rendahnya kadar asam folat pada wanita hamil menyebabkan
kelahiran cacat, gangguan saraf, atau gangguan perkembangan
kecerdasan (retardasi mental). Kebutuhan asam folat pada wanita
hamil sebanyak 280 μg per hari selama kehamilan trisemester I, 660
ug pada trisemester II, dan 470 ug per hari pada trisemester III bisa
didapat dari sayuran hijau, hati, dan ayam.
7. Kolin
Kolin merupakan salah satu vitamin B kompleks yang dibutuhkan
oleh ibu hamil, terutama pada minggu kedelapan belas kehamilan.
Vitamin ini dapat meningkatkan kemampuan bayi untuk membentuk
hubungan antarneuron yang sedang tumbuh pesat. Kolin bisa didapat
dari kuning telur, daging tanpa lemak, ragi, kedelai, hati, otak, ginjal,
dan jantung.
8. Vitamin E

11
Vitamin E berfungsi sebagai anti-oksidan yang dapat melindungi
tubuh dari radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan
kromosom atau jaringan sel bayi, terutama paling rawan terjadi pada
tahap-tahap awal kehamilan. Vitamin E dapat ditemukan pada
gandum, sayuran hijau, biji-bijian, kedelai, minyak biji kapas, dan
minyak jagung.
9. Vitamin A
Kebutuhan ibu hamil akan vitamin A harus dipenuhi yaitu sekitar
500 SI. Kekurangan vitamin A selama kehamilan dapat
menyebabkan bayi prematur dan perlambatan pertumbuhan janin
serta rendahnya berat badan bayi saat dilahirkan. Dampak negatif
kekurangan vitamin A dapat dicegah dengan mengonsumsi hati,
susu, ikan laut, sayuran, dan buah berwarna hijau atau kuning.
10. Vitamin B1
Kekurangan vitamin B1 akan meingkatkan jumlah kasus kelahiran
sebelum waktunya dan gangguan perkembangan janin. Vitamin B1
bisa dipenuhi kebutuhannya dengan mengonsumsi biji-bijian,
kacang-kacangan, padi-padian, dan daging.
11. Iodine
Iodine adalah salah satu mineral yang dibutuhkan ibu hamil.
Penambahan kebutuhan iodine pada masa kehamilan adalah 25 μg.
kekurangan iodine pada masa kehamilan akan mengakibatkan kretin
(tubuh kerdil) yang ditunjukkan dengan adanya gangguan mental dan
fisik menyerupai karakteristik anak yang mengalami down
syndrome. Bahan makanan sumber iodine adalah garam dapur yang
sudah difortifikasi (diperkaya) iodine, bahan makanan yang berasal
dari laut, serta tumbuhan yang hidup dekat pantai.
12. Zinc (Seng)
Kebutuhan ibu hamil akan zinc (seng) meningkat 5 mg karena
tingkat zinc yang rendah akan menyebabkan kenaikan tingkat
kelahiran tidak normal. Zinc berperan untuk meningkatkan sistem
imun dan memperbaiki fungsi organ perasa (penglihatan, penciuman,

12
dan pengecap). Sumber zinc dapat diperoleh dari daging, hati, telur,
ayam, seafood, susu, dan kacang-kacangan.
Contoh pengaturan makanan untuk ibu hamil dalam sehari :

Contoh menu sehari untuk ibu hamil (menurut direktorat bina gizi, 2011) :

Pagi
 Nasi
 Ayam goreng bumbu lengkuas
 Pepes tahu
 Oseng-oseng jagung muda+wortel
 Susu
Jam 10.00 : Bubur kacang hijau
Siang
 Nasi
 Sop sayuran
 Ikan balado
 Kripik tempe
 Jeruk

Jam 16.00 : Selada Buah


Malam
 Nasi
 Telur balado
 Perkedel tahu
 Tumis taoge+bakso

13
 Pisang

C. Gizi Ibu Menyusui


Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi susu, yang
sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Bila pemberian ASI berhasil
baik, maka berat badan bayi akan meningkat, integritas kulit baik, tonus otot
serta kebiasaan makan yang memuaskan.
Ibu menyusui tidaklah terlalu ketat dalam mengatur nutrisinya, yang
terpenting adalah makanan yang menjamin pembentukan air susu yang
berkualitas dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan bayinya.
Dalam menyusun menu, penting untuk memperhatikan syarat-syarat dalam
menyusun menu ibu menyusui yaitu : seimbang, tidak ada pantangan makanan
(kecuali ibu memang alergi bahan makanan tertentu), mudah cerna dan tidak
terlalu merangsang pencernaan.
Gizi Seimbang Bagi Ibu Menyusui. Prinsipnya yaitu sama dengan
makanan ibu hamil, hanya jumlahnya lebih banyak dan mutu lebih baik.
Syarat-syarat bagi ibu menyusui:
1. Susunan menu harus seimbang
2. Dianjurkan minum 8-12 gelas/hari
3. Menghindari makanan yang banyak bumbu, terlalu panas/dingin, tidak
menggunakan alkohol, guna kelancaran pencernaan ibu
4. Dianjurkan banyak makan sayuran berwarna
Bahan makanan yang dianjurkan untuk ibu menyusui:
1. Jumlah dan mutunya lebih banyak daripada saat hamil / keadaan biasa
(tinggi kalori tinggi protein)
2. Bahan makanan sumber kalori : beras, roti, mie, kentang, bihun dan
sebagainya.
3. Bahan makanan sumber protein : daging, telur, hati, ayam, ikan, tahu,
tempe, kacang-kacangan sebagainya.
4. Bahan makanan sumber vitamin dan mineral yang dapat meningkatkan
produksi ASI yaitu sayuran yang berwarna hijau/kuning, buah-buahan
yang dagingnya berwarna merah/kuning, misalnya : bayam daun

14
singkong, daun katuk, lamtoro gung tanpa kulit, pepaya, pisang, jeruk,
jambu air, mangga sebagainya.
5. Mengkonsumsi aneka ragam bahan makanan sumber zat besi dalam
jumlah yang cukup setiap harinya misalnya: bayam, daun pepaya,
kangkung, kacang merah, kacang hijau dan kacang tanah. sebagainya.
6. Mengkonsumsi aneka ragam bahan makanan yang mengandung zat
kapur/kalsium misalnya daun singkong, daun katuk, bayam, daun
pepaya, singkong, keju, ikan teri dan susu. sebagainya.
7. Perlu lebih banyak minum air putih untuk membantu memperbanyak
produksi ASI
Bahan makanan yang dibatasi :
1. Bahan makanan yang berbau merangsang : petai, bawang, jengkol.
2. Bahan makanan yang merangsang, misalnya cabe, merica, jahe, karena
bisa menyebabkan bayi mencret.
3. Bahan makanan yang manis dan berlemak, karena bisa menyebabkan
ibu menjadi gemuk.
Selain makanan, produksi ASI sangat tergantung pada 3 hal penting, yaitu:
1. Permintaan bayi : hendaknya ibu sesering mungkin menyusui bayinya
karena dengan demikian produksi ASI akan bertambah banyak dan
cukup untuk kebutuhan bayi.
2. Psikologis ibu : ibu menyusui perlu istirahat cukup, ketenangan jiwa
dan pikiran
3. Perlu perawatan payudara untuk memberi rangsangan pada kelenjar
susu agar produksi ASI meningkat.
Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Ibu Menyusui
1. Pengaruh makanan erat kaitannya dengan volume ASI yang diproduksi
per hari.
2. Protein, dengan adanya variasi individu maka dianjurkan penambahan
15-20 gram protein sehari.
3. Suplementasi, jika makan sehari seimbang, suplementasi tidak
diperlukan kecuali jika kekurangan satu atau lebih zat gizi.
4. Aktivitas.

15
Kebutuhan gizi ibu menyusui :

Kebutuhan kalori selama menyusui proporsional dengan jumlah air susu


ibu yang dihasilkan dan lebih tinggi selama menyusui dibanding selama
hamil. Rata-rata kandungan kalori ASI yang dihasilkan ibu dengan nurisi baik
adalah 70 kal/ 100 ml, dan kira-kira 85 kal diperlukan oleh ibu untuk tiap 100
ml yang dihasilkan. Rata-rata ibu menggunakan kira-kira 640 kal/ hari untuk 6
bulan pertama dan 510 kal/ hari selama 6 bulan kedua untuk menghasilkan
jumlah susu normal. Rata-rata ibu harus mengonsumsi 2300-2700 kal ketika
menyusui (Dudek, 2001).

1. Protein. Ibu memerlukan tambahan 20 gram diatas kebutuhan normal


ketika menyusui. Jumlah ini hanya 16 % dari tambahan 500 kal yang
dianjurkan.
2. Cairan. Nutrisi lain yang diperlukan selama laktasi adalah asupan
cairan. Dianjurkan ibu menyusui minum 2-3 liter per hari, dalam
bentuk air putih, susu dan jus buah.
3. Vitamin dan mineral. Kebutuhan vitamin dan mineral selama
menyusui lebih tinggi daripada selama hamil.

Zat Gizi Wanita tidak Ibu menyusui bayi/anak umur


menyusui 0-6 bulan 7-12 bulan 13-24
bulan
Kalori 2100 +700 +500 +400
Protein (gr) 44 +16 +12 +11
Vit. A (RE) 500 +350 +300 +250
Thalamin(mg) 0,9 +0,3 +0.3 +0,2
Riboflapin(mg) 1,0 +0,4 +0,3 +0,2
Niasin (mg) 9,3 +3,1 +0,2 +1,8
Folat (mg) 150 +50 +40 +25
Vit. B12 (mg) 1,0 +0,3 +0,3 +0,3
Vit. C (mg) 30 +25 +10 +10
Kalsium 500 +400 +400 +300
Fospor (mg) 450 +200 +200 +200
Besi (mg) 26 +2 +2 +2
Seng (mg) 15 +10 +10 +5
Iodium (mg) 150 +50 +50 +25

16
D. Gizi Bayi dan Anak Usia 1-6 Tahun
1. Gizi Bayi
Bayi memerlukan karbohidrat dengan bantuan amilase untuk mencerna
bahan makanan yang berasal dari zat pati. Protein yang diperlukan berasal dari
ASI ibu yang yaitu dengan kadar 4 – 5 % dari total kadar kalori dalam ASI.
Lemak yang diperlukna 58% dari kalori total dalam susu matur. Mineral yang
diperlukan dalam masa ini terdiri dari kalsium, pospor, klor, kalium, dan
natrium yang menunjang pertumbuhan dan perkembangan si bayi. Sedangkan
untuk vitamin bervariasi sesuai dengan diet ibu. Setelah umur 6 bulan, setiap
bayi membutuhkan makanan lunak yang bergizi yang disebut dengan
Makanan Pendamping Asi (MP – ASI). MP-ASI merupakan makanan
peralihan dari ASI ke makanan keluarga. Pengenalan dan pemberian MP –
ASI harus dilakukan secara bertahap baik bentuk maupun jumlahnya, sesuai
dengan kemampuan pencernaan bayi.
Pada keadaan biasa, MP-ASI dibuat dari makanan pokok yang disiapkan
secara khusus untuk bayi, dan diberikan 2-3 kali sehari sebelum anak berusia
12 bulan. MP-ASI harus bergizi tinggi dan mempunyai bentuk yang sesuai
dengan umur bayi. Sementara itu ASI harus tetap diberikan secara teratur dan
sering.
Kebutuhan gizi pada bayi :
a. Energi
Kebutuhan energi pada usia 6 – 12 bulan adalah 650 kkal per hari.
Fungsi energi ialah untuk menunjang keseluruhan proses pertumbuhan
dan perkembangan anak.
b. Lemak
Lemak berperan penting dalam proses tumbuh kembang sel-sel
saraf otak untu kecerdasan anak. Lemak yang diperlukan adalah asam
lemak esensial (asam linoleat/omega 6, asam linolenat/omega 3) serta
asam lemak non-esensial (asam oleat/omega 9, EPA, DHA, AA).
c. Protein
Komponen dasar dari protein, yakni asam amino, terutama
berfungsi sebagai pembentuk struktur otak. Beberapa jenis asam amino

17
tertentu, yaitu taurin, triptofan, dan fenilalanin merupakan senyawa
yang berfungsi sebagai penghantar atau penyampaipesan
( neurotransmitter ).
d. Vitamin A
Berperan untuk menjaga kesehatan mata, menjaga kelembutan
kulit, membantu daya tahan tubuh, dan membuat pertumbuhan optimal
bagi anak.
e. Vitamin B Kompleks
Beberapa jenis vitamin B yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang
otak adalah ,vitamin B1, vitamin B6, dan asam folat (vitamin B9). Bila
kebutuhannya tidak terpenuhi, maka akan timbul gangguan terhadap
pertumbuhan dan fungsi otak dan sistem saraf.
f. Vitamin C
Berfungsi untuk pembentukan kolagen (tulang rawan),
meningkatkan daya tahan tubuh, dan menyerap kalsium yang
diperlukan untuk pembentukan tulang dan gigi yang kuat.
g. Kalsium
Penting dalam pembentukan tulang dan gigi, kontraksi otot,
membantu penyerapan vitamin B12.
h. Asam Folat
Penting pada masa pertumbuhan anak, memproduksi sel darah
merah, dan sel darah putih dalam sumsum tulang, berperan dalam
pematangan sel darah merah dan mencegah anemia.
i. Kholin
Senyawa ini merupakan pembentuk sejenis neurotransmitter yang
disebut asetilkolin. Kholin juga merupakan bagian dari lesitin, yaitu
suatu fosfolipid yang banyak terdapat di otak sebagai pembentuk
membran (dinding) sel saraf.
j. Yodium, Zat Besi, dan Zink
Yodium dibutuhkan untuk pembentukan hormon tiroksin (sejenis
hormon yang diperlukan dalam pembentukan protein yang membantu
proses tumbuh kembang otak). Zat besi dibutuhkan dalam proses

18
pembentukan mielin. Zat besi disimpan di dalam berbagai jaringan
otak selama 12 bulan pertama sejak bayi lahir. Seng merupakan bagian
darai sekitar 300 jenis enzim yang membantu pembelahan sel.
Kekurangan zat seng di dalam otak dapat menyebabkan gangguan
fungsi otak yang disebut ADHD (Attention Deficit Hyperactive
Disorder).

Standar kebutuhan gizi bayi setiap hari

ASI merupakan gizi bayi terbaik, sumber makanan utama dan paling
sempurna bagi bayi usia 0-6 bulan. ASI eksklusif menurut WHO (World
Health Organization) adalah pemberian ASI saja tanpa tambahan cairan lain
baik susu formula, air putih, air jeruk, ataupun makanan tambahan lain.
Sebelum mencapai usia 6 bulan sistem pencernaan bayi belum mampu
berfungsi dengan sempurna, sehingga ia belum mampu mencerna makanan
selain ASI. Setelah masa tersebut, bayi harus diperkenalkan dengan makanan
pendamping ASI. Contohnya bubur susu, bubur saring, dan nasi tim.

Pada usia 6 – 12 bulan kapasitas pencernaan, enzim pencernaan, dan


kemampuan metabolisme bayi sudah siap untuk menerima makanan lain
selain ASI. Kebutuhan gizi bayi tidak tercukupi dari ASI saja. Sekitar 70%
kebutuhan gizi bayi tercukupi dari ASI dan 30% dari makanan pendamping
ASI.

Agar bayi memiliki memori yang memudahkan dia mengonsumsi aneka


bahan makanan bergizi, maka perlu dikenalkan tekstur dan rasa sejak dini.
Pendisiplinan pemberian makan secara teratur juga membentuk kebiasaan
yang baik Disiplin ini penting untuk pertumbuhan fisik dan pembentukan pola
hidupnya kelak.

Adapun standar kebutuhan gizi bayi setiap hari adalah sebagai berikut :

a. Kalori: 100-120 per kilogram berat badan


Bila berat badan bayi 8 kilogram maka kebutuhannya: 8 x 100 /120 =
800/960 kkal

19
b. Protein: 1,5-2 gram per kilogram berat badan
Bila berat badan bayi 8 kilogram maka kebutuhannya 8 x 1,5/2 = 12/16
: 4 = 3/4 gram
c. Karbohidrat: 50-60 persen dari total kebutuhan kalori sehari
Bila kebutuhan kalori sehari 800 kkal, maka 50%-nya = 400 : 4 = 100
gram
d. Lemak: 20 persen dari total kalori
Bila kebutuhan kalori sehari 800 kkal, maka 20%-nya = 160 : 40 = 40
gram

Makanan Pendamping ASI

Makanan pendamping ASI (MP-ASI) adalah makanan atau minuman yang


mengandung gizi diberikan pada bayi atau anak yang berumur 6 -24 bulan
untuk memenuhi kebutuhan gizinya (Depkes, 2006).

Jenis-jenis MP-ASI

Jenis makanan pendamping ASI (MP-ASI) baik tekstur, frekuensi, dan


porsi makan harus disesuaikan dengan tahap perkembangan dan pertumbuhan
bayi. Kebutuhan energi dari makanan adalah sekitar 200 kkal per hari untuk
bayi usia 6 – 8 bulan, 300 kkal per hari untuk bayi usia 9 -11 bulan dan 550
kkal per hari untuk bayi 12 bulan (1 tahun).

a. Umur 6 – 8 bulan, kenalkan MP-Asi dalam bentuk lumat dimulai dari


bubur susu sampai nasi tim lunak, 2 kali sehari. Setiap kali makan
diberikan.
6 bulan : 6 sendok makan.
7 bulan : 7 sendok makan.
8 bulan : 8 sendok makan
b. Untuk umur 9 – 12 bulan, berikan MP-ASI dimulai dari bubur nasi
sampai nasi tim sebanyak 3 kali sehari. Setiap kali makan berikan
sesuai umur:
9 bulan : 9 sendok makan.
10 bulan : 10 sendok makan.

20
11 bulan : 11 sendok makan.
pada usia 12 bulan berikan nasi lembek 3 kali sehari.
Beri ASI terlebih dahulu kemudian makanan pendamping ASI.

Keterangan:

 Pada MP-ASI, tambahkan telur/ ayam/ ikan/ tahu/ tempe/ daging


sapi/ wortel/ bayam/ kacang hijau/ santan/ minyak pada bubur nasi
atau nasi lembek..
 Bila menggunakan makanan pendamping ASI dari pabrik, baca
cara menyiapkannya, batas umur, dan tanggal kadaluarsa.
 Beri makanan selingan 2 kali sehari di antara waktu makan, seperti
bubur kacang hijau, biskuit, pisang, nagasari, dan sebagainya.
 Beri buah-buahan atau sari buah, seperti air jeruk manis dan air
tomat saring.
 Bayi mulai diajarkan makan dan minum sendiri menggunakan
gelas dan sendok.

Tujuan Pemberian MP-ASI menurut sholihin (1999):

a. Untuk menambah energi.


b. Membantu dalam proses pertumbuhan pada bayi.
c. Sebagai makanan pelengkap.
d. Mengembangkan kemampuan bayi untuk mengunyah, mencium, dan
menelan serta melakukan adaptasi pada makanan yang mengandung
energi tinggi.
e. Guna melengkapi zat-zat gizi yang belum di penuhi oleh ASI guna
menunjang proses pertumbuhan supaya tetap optimal.

Manfaat Pemberian MP-ASI

Setelah usia 6 bulan, ASI hanya memenuhi sekitar 60-70% kebutuhan gizi
bayi. Sehingga bayi mulai membutuhkan makanan pendamping ASI (MP-
ASI). Pemberian makanan padat pertama ini harus memperhatikan kesiapan
bayi, antara lain keterampilan motorik, keterampilan mengecap, dan

21
mengunyah serta penerimaan terhadap rasa dan bau. Untuk itu pemberian
makanan pada pertama perlu dilakukan secara bertahap. Misalnya, untuk
melatih indera pengecap, berikan bubur susu satu rasa dahulu, baru kemudian
dicoba dengan multirasa (Depkes, 2000).

Makanan Pemenuhan Gizi Bayi 6 – 12 bulan

a. Wortel, mengandung betakaroten dan antioksidan yang tinggi.


Didalam tubuh, betakarotin dikonversi mnjadi vitamin A.
b. Ubi Jalar, merupakan salah satu makanan yang bisa mencegah
beberapa kanker dan melindungi dari radikal bebas karena
mengandung potasium, vitamin C, serat, dan sumber betakaroten yang
sangat baik dan antioksidan.
c. Pisang, kaya akan karbohidrat yang menyediakan energi dan
mengandung serat yang bermanfaat untuk kesehatan pncernaan bayi.
d. Alpukat, mengandung lebih banyak nutrisi dibandingkan dengan buah
lainnya. Selain itu memiliki kandungan protein tinggi dan kaya akan
lemak tak jenuh yang bisa mencegah penyakit jantung.
e. Telur, putih telur kaya akan protein dan kuning telur mengandung zinc,
vitamin A, D, E, dan B12. Kuning telurnya juga mengandung kolin
yang bermanfaat bagi kesehatan dan perkembangan otak bayi.
f. Yoghurt, mengandung probiotik yaitu bakteri baik untuk kekuatan,
kesehatan, tulang, dan gigi.
2. Gizi Anak Usia 1-6 Tahun
Anak usia 1- 3 tahun bersifat konsumen pasif dan usia 3-6 tahun
bersifat konsumen aktif. Konsumen pasif artinya pada usia 1-3 tahun
makanan yang dikonsumsi tergantung pada apa yang disediakan oleh ibu,
sedangkan konsumen aktif artinya anak dapat memilih makanan yang
disukainya (fauziah, 2009). Konsumsi pangan yang kurang akan
berdampak terhadap kurangnya zak gizi dalam tubuh. Secara umum
terdapat dua kriteria untuk menentukan kecukupan konsumsi pangan, yaitu
konsumsi energi dan protein.

22
Kebutuhan energi biasanya dipenuhi dari konsumsi pangan pokok,
sedangkan kebutuhan protein dipenuhi dari sejumlah substansi hewan,
seperti ikan, daging, telur dan susu. Angka kecukupan gizi (AKG) dapat
digunakan untuk menilai tingkat kecukupan zat gizi individu.
Kebutuhan gizi pada anak:
Menurut badriah (2011) kecukupan energi sehari anank dapat dilihat
sebagai berikut

Golongan Kecukupan Gizi (Kkal/Kg BB)


Umur Pria Wanita
1-3 tahun 100 100
4-6 tahun 90 90
a. Karbohidrat
Dianjurkan 60 – 70% energi total berasal dari karbohidrat.
Sumber makanan karbohidrat adalah padi-padian ( gandum dan
beras atau serealia, umbi-umbian (kentang, singkong, ubi jalar)
jagung, kacang-kacang kering dan gula.
b. Protein
Berikut tabel kecukupan protein anak pra sekolah sesuai umur

Golongan Umur Kecukupan protein (g/kg BB)


1-3 tahun 2
4-6 tahun 1,8
Sumber makanan protein adalah kacang-kacangan, bijain, ikan,
telur, susu dan hasil olahannya ( santoso dan ranti 2004)

c. Lemak
Dianjurkan 15-20% enenrgi total berasal dari lemak, disamping
itu untuk bayi dan anak-anak 1-2% energi total bersal dari asam
lemek esensial (asam linoleat). Asam lemak esensial dibutuhkan
untuk pertumbuhandan untuk kesehatan kulit.
d. Vitamin dan mineral
Dapat diperoleh dari sayur, buah, garam dan hati, berikut tabel
kebutuhan vitamin dan mineral usia 1-6 tahun:

23
Zat Gizi RDA RDA Perkiraan Kebutuhan
1-3 4-6 Satuan Gizi 1-3 4-6
tahu tahun
n
Vitamin A 400 500 Biotin (ug) 20 25
(RE)
Vitamin B (ug) 10 10 Klorida (mg) 350 500
Vitamin E 6 7 Copper (mg) 0,7- 1,0-
(mg) 1,0 1,5
Vitamin K 15 20 Mangan (mg) 1,0- 15-
(mg) 1,5 20
Vitamin C 90 45 Flouride 5-15 1,4-
(mg) 2,5
Tiamin (mg) 0,7 0,9 Kromium 20- 30-
(mg) 80 120
Riboflavin Sodium (mg) 225 300
(mg)
Niasin (mg) 9 12 Potassium(mg) 1000 1400
Vitamin B6 1,0 1,1
(mg)
Folat 50-
75
Vitamin B12 0,7 1,0
(ug)
Kalsium 800 800
Fosfor (mg) 800 800
Magnesium SO 120
Zat Besi (mg) 10 10
Seng (mg) 10 10
Yodium 70 90

Air kebutuahan air sehari pada anak

Golongan umur Kebutuhan sehari (ml/kg


BB/hari)
2-3 tahun
4-6 tahun 100-110

24
Berikut pola pemberiaan makanan anak pra sekolah per hari:

Golongan Umur Bahan Makanan Berat (gram) URT


1-3 tahun Nasi 250 1,5 gelas
Meizena 10 2 sdm
Daging 50 2 ptng kcl
Telur 50 1 butir
Tempe 50 2 potong
Sayuran 100 1 gelas
Pisang 100 2 buah
Biscuit 20 2 biji
Susu bubuk 30 6 sdm
Minyak 20 2 sdm
Gula pasir 30 2,5 gelas
4-5 tahun Nasi 300 2,5 gelas
Daging 1000 2 potong
Telur 50 1 butir
Tempe 50 2 ptng sdg
Kacang hijau 10 1 sdm
Pisang 200 2 buah
Sayuran 100 2
mangkok
Gula pasir 25 2,5 sdm
Minyak 10 1 sdm
Susu 400 2 gelas
Makanan selingan/snack untuk balita usia 4-5 tahun menurut
notowidjojo (2011 diberikan 2 kali, yaitu selingan pertama diantara
sarapan dan mkan siang, selingan kedua dinatara makan siang dan makan
malam, tujuannya adalah untuk mencukupi gizi anak. Kemudain untuk
frekuensi makan yang ideal menurut suryansyah (2012) adalah 3 kali
sehari dengan jam makan yang tertur sepeprti jam 8, jam 12 dan jam 18.

25
Faktor yang mempengaruhi pola pemberian makanan

a. Faktor ekonomi : berkaitan dnegan kualitan dan kuantitas


makanan yang akan dikonsumsi.
b. Faktor sosio budaya : pantangan berkaitan dengan makanan yang
akan dimakan
c. Agama : boleh tidaknya makanan tersebut diamakan dalam agama
d. Pendidikan : pemilihan makanan terhadap pengetahuan yang
dimilikinya
e. Lingkungan : keluarga, lingkungan sekolah, lingkunagn sekitar,
media dsb.

26
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Asupan gizi untuk ibu hamil dan sebelum hamil tidak jauh berbeda, hanya
saja pada ibu hamil calon ibu memerlukan lebih banyak zat gizi daripada
wanita yang tidak hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya
dan janin yang dikandungnya, bila makanan ibu terbatas janin akan tetap
menyerap persediaan makanan ibu sehingga ibu menjadi kurus, lemah, pucat,
gigi rusak, rambut rontok, dan lain-lain.
Kebutuhan nutrisi selama laktasi didasarkan pada kandungan nutrisi air
susu dan jumlah nutrisi penghasil susu. Ibu menyusui disarankan memperoleh
tambahan zat makanan 800 Kkal yang digunakan untuk memproduksi ASI dan
untuk aktivitas ibu itu sendiri
Untuk usia < 6 bulan asupan yang baik untuk bayi adalah ASI, kemudian
setelah 6 bulan perlu ditambah MP-ASI (Makanan Pendamping- ASI) berupa
makanan pokok yang bergizi tinggi yang cocok di setiap umur bayi dan
diberikan 2-3 kali sehari.
Dan pada anak usia prasekolah 1-6 tahun perlu diberikan makanan pokok
bergizi tinggi dengan frekuensi 3 kali sehari dan 2 kali selingan diantaranya,
untuk memenuhi kebutan diri dan tumbuh kembangnya.
B. Saran
Untuk para wanita, ibu hamil, suami dan keluarga harus menyiapkan
semua asupan dengan gizi yang baik untuk ibu sebelum hamil, selama hamil,
selama menyusui dan memperhatikan kebutuhan asupan gizi dari bayi, anak-
anak sampai dewasa, ini bertujuan untuk menghindari adanya gizi buruk dan
terwujudnya anak sehat penerus bangsa.
Untuk pemerintah khususnya tenaga kesehatan untuk terus aktif
mengentaskan gizi buruk dengan upaya promotif yang lebih serius dan upaya
preventif yang diimplementasikan dengan nyata.
Untuk seluruh masyarakat juga diharapkan dapat berperan serta dan
mendukung semua upaya yang dilakukan oleh pemerintah.

27
DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Bina Gizi. 2011. Makanan Sehat Ibu Hamil. Jakarta: Kementrian
Kesehatan RI
Fijratullahimmas, Muhammad. 2015. Makalah gizi ibu hamil, ibu menyusui, dan
anak. https://firjablog.wordpress.com/2015/11/3/first-blog-post/ (diakses pada 27
September 2019)
Lestari, Rina. 2013. Pemenuhan Gizi Ibu Hamil. (Online).
http://rinayarina.pun.bz/files/pemenuhan-gizi-ibu-hamil.pdf (diakses pada 28
September 2019)
Rusilanti, 2006. Menu Bergizi Untuk Ibu Hamil. Jakarta: Kawan Pustaka

28

Anda mungkin juga menyukai