Anda di halaman 1dari 9

UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL TA 2020/2021

MATA KULIAH : PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI


PROGRAM STUDI : D4 PROMOSI KESEHATAN
SEMESTER : I (SATU)
HARI/TANGGAL : MENYESUAIKAN
WAKTU : MENYESUAIKAN
METODE : Online DAN Take Home Exam
NAMA : SHELA RAMADANIA
TINGKAT : 1B PROMOSI KESEHATAN

SOAL TAKE HOME EXAM


BUATLAH SEBUAH PERENCANAAN KEGIATAN PENYULUHAN ANTIKORUPSI
dalambentuk Proposal yang MELIPUTI

1. Pengertianpenyuluhanantikorupsi
2. Persiapan/Rencanapenyuluhanantikorupsi (SASARAN PENYULUHAN)
3. Tahap-tahap/ Pengorganisasianpenyuluhanantikorupsi (MEDIA YANG DIPAKAI)
4. Metodepenyuluhanantikorupsi
5. Media penyuluhanantikorupsi (MEDIA EDUKASI DAN KAMPANYE)
6. Evaluasipenyuluhan

Soal no 1-40 Dikumpulkandengantenggatwaktu 30 MENIT (Nilai 40%)


Soal Take Home exam diberitenggatwaktu 4 x 24 jam (Nilai 60%)

( SELAMAT BERKREASI )
(JAGA JARAK,TETAP PAKE MASKER BILA DILUAR RUMAH, CUCI TANGAN PAKE SABUN)

SEMOGA WABAH COVID 19 INI SEGERA BERAKHIR….AAAMIIN…..


PROPOSAL
PENYULUHAN ANTI KORUPSI

DISUSUN OLEH

SHELA RAMADANIA

1B PROMOSI KESEHATAN

POLTEKKES KEMENKES BENGKULU


TAHUN AKADEMIK 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena karunia-Nya sehingga proposal ini
dapat diselesaikan dengan baik dan diajukan untuk mendapatkan ijin Penyuluhan Anti Korupsi
yang dirasa perlu dan penting untuk mengembangkan rasa peduli dan pengetahuan tentang
Pendidikan Anti Korupsi dengan tujuan yang mulia untuk menumbuhkan kejujuran dalam hidup
berbangsa dan bertanah air dimana sebagai remaja dianggap perlu untuk menumbuhkan
pemahaman anti korupsi sehingga pada saat mereka dewasa nanti sudah tertanam sikap anti
korupsi dan tercipta generasi anti korupsi kemudian menjadikan negara kita makmur dan
sejahtera.

Bengkulu,30 September 2020

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………. i

KATA PENGANTAR……………………………………………………………….…..ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….iii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………….……… 4

a. Latar Belakang…………………………………………………………………... 4
b. Tujuan……………………………………………………………………….........4

BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………………..… 4

a. Pengertian penyuluhan anti korupsi………………………………………………5


b. Persiapan/Rencana penyuluhan anti korupsi (SASARAN PENYULUHAN)
…………………………………………………………….…..5
c. Tahap-tahap/Pengorganisasian penyuluhan anti korupsi (MEDIA YANG
DIPAKAI)………………………………………………………………………. 6
d. Metode penyuluhan anti korupsi……………………………………………….... 6
e. Media penyuluhan anti korupsi (MEDIA EDUKASI DAN KAMPANYE)
…………………………………………………………………....6

BAB III EVALUASI PENYULUHAN ANTI KORUPSI………………......................7


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tindak korupsi di negeri ini bisa dikatakan mulai merajalela, bahkan menjadi kebiasaan,
dan yang lebih memprihatinkan adalah korupsi dianggap biasa saja atau hal yang sepele.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk mencegah terjadinya korupsi, namun
tetap saja korupsi menjadi hal yang sering terjadi. Memerangi korupsi bukan cuma menangkapi
koruptor. Sejarah mencatat, dari sejumlah kejadian terdahulu, sudah banyak usaha menangkapi
dan menjebloskan koruptor ke penjara. Era orde baru, yang berlalu, kerap membentuk lembaga
pemberangus korupsi. Mulai Tim Pemberantasan Korupsi di tahun 1967, Komisi Empat pada
tahun 1970, Komisi Anti Korupsi pada 1970, Opstib di tahun 1977, hingga Tim Pemberantas
Korupsi. Nyatanya, penangkapan para koruptor tidak membuat jera yang lain. Koruptor junior
terus bermunculan.
Upaya pemberantasan korupsi semata-mata hanya lewat penuntutan korupsi, padahal
yang perlu saat sekarang ini adalah kesadaran setiap orang untuk taat pada undang-undang
korupsi.Bangsa Indonesia sekarang butuh penerus bangsa yang berakhlak mulia, dalam artian
mempunyai sikap dan perilaku yang baik. Kesadaran tersebut membuat pemerintah memutar
otak untuk bagaimana menciptakan hal tersebut. Lebih khusus kepada penanaman nilai
antikorupsi pada setiap individu putra bangsa. Namun masalahnya adalah Membentuk hal
tersebut tidaklah mudah seperti membalikkan telapak tangan.

B. Tujuan
 Agar masyarakat dapat mengetahui betapa pentingnya pengetahuan mengenai anti
korupsi
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Penyuluhan Anti-Korupsi

Perubahan dapat terjadi jika penyuluh berperan dengan baik. Hal ini ditandai dengan
kredibilitas yang dimiliki penyuluh. Semakin kredibel seorang penyuluh, maka semakin
memungkinkan terjadinya perubahan ke arah yang lebih baik. Kredibilitas dapat dinilai salah
satunya dengan kemampuan berkomunikasiyang baik antara peternak dengan penyuluh,
penyuluh dengan pihak pemerintah ataupun penyuluh dengan sumber informasi yang lain.
Menjadikan Indonesia bebas dari korupsi tentu merupakan cita-cita kita bersama. Untuk
mewujudkan cita-cita tersebut bukanlah pekerjaan mudah, walaupun sudah ada KPK (Komisi
Pemberantasan Korupsi) yang bertugas untuk memberantas para korupsi di Indonesia. Peran
aktif masyarakat maupun LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) yang memperjuangkan anti
korupsi serta didukung kesungguhan jajaran pemerintah di tingkat pusat maupun daerah serta
perbaikan dan pemberdayaan instansi dan aparat penegak hukum merupakan bentuk konkrit dari
peran serta masyarakat dalam memberantas korupsi. Upaya pencegahan dan penindakan terus
dilakukan KPK secara konsisten. Koruptor-koruptor terus ditangkapi, dan pada saat yang sama,
usaha pembentukan mental antikorupsi dan pembangunan semangat perlawanan terhadap
korupsi di kalangan masyarakat semakin gencar dilakukan.
Oleh karena itu, saya ingin mengusulkan sebuah ide yaitu kampanye sosial. Penyuluh
Antikorupsi adalah agen perubahan yang turut serta bersama KPK memberantas korupsi melalui
kegiatan penyuluhan antikorupsi.

B. Persiapan/Rencana penyuluhan anti korupsi (SASARAN PENYULUHAN)


Sasaran dari penyuluhan ini adalah kepada masyarakat atau remaja
 Identifikasi kelompok sasaran
Melakukan kajian terhadap karakteristik kelompok sasaran mencakup tingkat
perkembangan (usia),gaya belajar,harapan dan kebutuhan mereka,tuntutan profesi
dan potensi untuk menjadi agen korupsi.
 Rumusan profile outcomes
Menggambarkan sosok ideal dengan keutuhan kompetensi
(pengetahuan,keterampilan dan sikap) yang harus dimiliki sesuai dengan
posisi,kedudukan dan peran mereka di masyarakat.
 Rumusan indikator pencapaian
Kompetensi (profile outcomes). Menggambarkan ukuran atau parameter
ketercapaian kompetensi (profile outcomes),rumusannya terukur dan atau dapat
diamati perwujudannya dalam tindakan atau perilaku (observable). Setiap
indikator mengandung satu ukuran/parameter agar kita dapat menentukan
metode,teknik dan instrument evaluasinya.
 Pemilihan Konten
Konten mencakup materi yang perlu disampaikan dengan kompetensi
sebagaimana yang dirumuskan dalam SKKNI anti korupsi. Namun untuk
keefektifan proses penyuluhan,penyuluh perlu mengolah materi tersebut dan
memilihnya sesuai dengan kelompok sasaran.

C. Tahap-tahap/Pengorganisasian penyuluhan anti korupsi (MEDIA YANG


DIPAKAI)
Perencanaan penyuluhan anti korupsi :
1. Identifikasi kelompok sasaran dan merumuskan sososk ideal yang akan dihasilkan
(profile outcomes) sesuai dengan kedudukan dan perannya dimasyarakat.
2. Merumuskan parameter (indikator) ketercapaian profile outcomes sebagai dasar untuk
melakukan evaluasi proses dan hasil pembelajaran.
3. Pemilihan dan penetapan konten yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan kelompok
sasaran.
4. Pemilihan dan penetapan metode darn langkah-langkah pembelajaran yang interaktif
sesuai dnegan tujuan,materi dan kelompok sasaran.
5. Pemilihan dan penyiapan bahan ajar serta media pembelajaran yang mencakup pemilihan
dan penetapan sumber informasi/referensi dan penyedian akses kepada sumber informasi.
6. Pemilihan dan penyiapan teknik dan instrumen evaluasi sesuai dengan tuntutan profile
outcomes.

D. Metode Penyuluhan Anti Korupsi


1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang
bertujuan menggambarkan keadaan atau status sebuah fenomena. Bersifat deskriptif
kualitatif, dimana prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriftif berupa kata-
kata atau lisan dari orangorang yang diperlukan dan dapat diamati.
2. Pendekatan
Pendekatan yang digunakan dalam proses penelitian ini adalah pendekatan
Phenomenologis. Pendekatan Phenomenologis yakni mendekati secara mendalam
suatu fenomena (peristiwa-kejadian, dan atau fakta) yang menyita perhatian
masyarakat luas karena keunikan atau kedahsyatan fakta tersebut mempengaruhi
masyarakat.

E. Media penyuluhan anti korupsi (MEDIA EDUKASI DAN KAMPANYE)


 Poster
BAB III
EVALUASI PENYULUHAN

Evaluasi penyuluhan antikorupsi adalah kegiatan untuk menilai suatu


program penyuluhan. Evaluasi penyuluhan ini dilakukan dengan proses pengumpulan data,
penentuan ukuran, penilean serta perumusan keputusan yang digunakan untuk perbaikan atau
penyempurnaan perencanaan berikutnya yang lebih lanjut demi tercapainya tujuan dari program
penyuluhan.
1. Evaluasi Program Penyuluhan
Evaluasi yang dilakukan dimaksudkan untuk melihat kembali apakah suatu
program atau kegiatan telah dapat dilaksanakan sesuai dengan perencanaan dan
tujuan yang diharapkan.
2. Evaluasi Metode
Evaluasi metode yaitu evaluasi metode pelaksaaan kegiatan penyuluhan anti
korupsi yang dilakukan dalam rangka mencapai perubahan perilaku sasaran.
3. Evaluasi Sarana Prasarana
Sarana dan Prasarana adalah pendukung penyuluhan anti korupsi,sangat penting
dalam kegiatan penyuluhan anti korupsi,efektifitas penyuluhan anti korupsi
sebagian tergantung pada alat bantu penyuluh,perlengkapan,peralatan,bahan-
bahan sarana prasarana yang digunakan.
4. Evaluasi Pelaksana Kegiatan Penyuluhan Anti Korupsi
Fokus utama evaluasi ini menyangkut proses pelaksanaan kegiatan yang berkaitan
dengan :
a) Tingkat efisiensi dan efektifitas pelaksanaan.
b) Kemungkinan keberhasilan kegiatan sebagaimana yang direncanakan.
c) Tindakan korektif yang diperlukan untuk memperbaiki efisiensi dan
efektifitas pelaksanaan.
d) Tindakan-tindakan yang diperlukan sebagai pelengkap kegiatan yang
direncanakan.
5. Evaluasi Hasil Penyuluhan Anti Korupsi
Tujuan penyuluhan anti korupsi adalah perubahan perilaku.
a) Kognitif : kemampuan mengembangkan intelegensia
(pengetahuan,pengertian,penerapan,analisis,sintesis)
b) Afektif : sikap minat,nilai,menanggapi,menilai/tata nilai dan menghayati.
c) Psikomotor : Gerak motor :
kekuatan,kecepatan,kecermatan,ketepatan,ketahanan dan keharomonisan.
6. Evaluasi Dampak Penyuluhan
Hasil dari evaluasi pelaksanaan kegiatan penyuluhan biasanya digunakan untuk
membantu pengambilan keputusan / penentu kebijakan dalam mengatasi
permasalahan dan tindakan penyesuaian/perbaikan atas pelaksanaan kegiatan.

Anda mungkin juga menyukai