Anda di halaman 1dari 13

Makalah Kelompok

PENYULUHAN ANTI KORUPSI

DI

OLEH :

KELOMPOK 1 :
FIFIN AYU IKA LESTARI (P07124419048)
LISA YUNIARTI (P07124419055)
MAULINA (P07124419056)
RISMAYANTI (P07124419067)
RANGGI PURNAMA SARI (P07124419063)
RIZKA AMALIA PUTRI (P07124419070)
SHINTA IIS SAFITRI (P07124419072)
YULI HARTINA (P07124419080)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES ACEH
JURUSAN D-IV KEBIDANAN BANDA ACEH
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kelompok panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

makalah yang berjudul “Penyuluhan Antikorupsi” Shalawat beriring salam

tidak lupa kelompok panjatkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW,

yang telah membawa umat manusia dari alam kebodohan kepada alam yang

penuh ilmu pengetahuan.

Kelompok ucapkan terima kasih banyak kepada ibu “Nurdahliana, SKM,

M.Kes” selaku dosen pengajar mata kuliah Pendidikan Budaya Anti Korupsi.

Kelompok menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari

kesempurnaan, untuk itu kelompok mengharapkan kritikan dan saran yang yang

bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.Akhirnya dengan satu

harapan, semoga penulisan makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita

semua, Amin.

Banda Aceh, 07 Mai 2020

Kelompok 1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Upaya pemberantasan korupsi tidak dapat hanya dilakukan melalui
upaya-upaya penindakan pelaku, tetapi juga upaya-upaya pencegahan melalui
perbaikan sistem serta pembangunan perilaku dan budaya antikorupsi
(Kepmenaker, 2016).
Berdasarkan SKKNI penyuluh antikorupsi ada 7 keterampilan dasar
yang harus dimiliki seorang penyuluh anti korupsi yaitu merencanakan
penyuluhan, mengorganisasikan penyuluhan, melaksanakan penyuluhan,
mengevaluasi kegiatan penyuluhan, membuat laporan kegiatan, menerapkan
K3 dalam penyuluhan dan menangani konflik yang muncul dalam kegiatan
penyuluhan. Tindak lanjut yang harus dilakukan masyarakat/kelompok
sasaran adalah mengimplementasikan rencana aksi pemberantasan korupsi
sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Penyuluh Antikorupsi
mempunyai peran meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kelompok
sasaran sehingga mampu mengimplementasikan rencana aksinya di masing-
masing fokus area yang dipilih.
Dalam rangka mengajak keterlibatan masyarakat dalam gerakan
pemberantasan korupsi, KPK telah melakukan kampanye kepada masyarakat
melalui berbagai program antara lain seperti sosialisasi, festival, lomba-
lomba, buku, poster, iklan layanan masyarakat, dan film. Dampak dari
kampanye tersebut, kesadaran masyarakat untuk terlibat dalam
pemberantasan korupsi semakin tinggi yang ditandai dengan peningkatan
jumlah pelaporan dugaan tindak pidana korupsi oleh masyarakat, peningkatan
jumlah undangan kepada KPK sebagai narasumber dalam kegiatan sosialisasi
dan pendidikan antikorupsi yang dilakukan secara mandiri oleh masyarakat,
dan kunjungan ke gedung KPK untuk berdiskusi dan mempelajari antikorupsi
(Kepmenaker, 2016).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu mengetahui tentang penyuluhan antikorupsi
dan dapat menerapkan tahap-tahap dalam penyuluhan antikorupsi.
2. Tujuan Khusus
a. Agar mahasiswa mengetahui pengertian penyuluhan antikorupsi
b. Agar mahasiswa mengetahui tentang persiapan/rencana penyuluhan
antikorupsi
c. Agar mahasiswa mengetahui tahap-tahap/pengorganisasian
penyuluhan antikorupsi
d. Agar mahasiswa mengetahui tentang metode penyuluhan antikorupsi
e. Agar mahasiswa mengetahui media yang digunakan dalam
penyuluhan anti korupsi
f. Agar mahasiswa mengetahui evaluasi dalam penyuluhan antikorupsi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Penyuluhan Antikorupsi


Penyuluh Antikorupsi adalah seseorang yang sudah mengikuti
proses asesmen kompetensi mengacu ke SKKNI tentang penyuluh
Antikorupsi. Penyuluh Antikorupsi adalah agen perubahan yang turut serta
bersama KPK memberantas korupsi melalui kegiatan penyuluhan
antikorupsi.
Penyuluh Antikorupsi adalah seorang yang memiliki kemampuan
menyampaikan nilai antikorupsi, mengkomunikasikan, meyakinkan,
menyadarkan, mengajak, melatih, memberdayakan, membimbing,
mendampingi, dan menggerakkan masyarakat, aparatur sipil negara dan
aparat penegak hukum dan militer, swasta, dan komunitas untuk
menjadi agen perubahan dan menjadi role model dalam upaya
pemberantasan korupsi (Kepmanaker, 2016 ).
B. Persiapan/Rencana Penyuluhan Antikorupsi
Persiapan/rencana penyuluhan antikorupsi ialah pemilihan dan
penetapan metode dan langkah-langkah pembeajaran yang interaktif sesuai
dengan tujuan, materi, dan kelompok sasaran. Atau identifikasi kelompok
sasaran dan merumuskan sosok ideal yang akan dihasilkan sesuai dengan
kedudukan dan perannya di masyarakat.
Merencanakan penyuluhan memiliki beberapa perencanaan yaitu:
1. Training Needs Analysis
Mengapa penyuluh antikorupsi perlu menyusun perencanaan?
Karena: satu, perencanaan diperlukan untuk mengantisipasi terjadinya
gap atau penyimpangan antara tujuan yang ingin dicapai dengan hasil
yang diperoleh. Perencanaan yang baik akan mampu memberikan
jaminan terhadap pencapaian mutu hasil penyuluhan.
2. Format Laporan Analisis
Berikut ini contoh format Laporan Training Need Analysis
(TNA) sebagai alat bantu bagi Penyuluh Antikorupsi untuk menyusun
Laporan hasil dari TNA sesuai kebutuhan kelompok sasaran. Format
ini dilengkapi dengan pertanyaan kunci yang perlu dituangkan dalam
laporan.

C. Tahap-Tahap/Pengorganisasian Penyuluhan Antikorupsi


1. Mengorganisasi Pembelajaran Antikorupsi
Hal-hal yang harus dipersiapkan lainnya adalah
mengorganisasikan pelaksanaan pembelajaran pengetahuan
antikorupsi. Tahapan ini meliputi :
a) Pengorganisasian waktu
b) Tempat
c) Pelaksana penyuluhan
d) Menyiapkan bahan ajar dan media pembelajaran yang
dibutuhkan.
Pengorganisasian waktu, tempat, dan pelaksana penyuluhan
biasanya dituangkan dalam sebuah Kerangka Acuan Kerja (KAK).
2. Checklist Mempersiapkan Penyuluhan Antikorupsi
Berdasarkan perencanaan yang disusun, perlu disiapkan
checklist sebagai alat kontrol. Contoh check list adalah :
a) Daftar kebutuhan seperti fasilitas (lokasi/tempat, tempat duduk)
b) Kelengkapan pelatihan (lembar/poster, audio/video, alat bantu
visual, banner)
c) Kelengkapan pelatih (dress-code pelatih, draft pointers kata,
handout peserta), dan lain-lain.
D. Metode Penyuluhan Antikorupsi
Cara menarik menyampaikan materi penyuluhan terletak pada cara
menarik membuka penyuluhan, kegiata inti dan cara menarik menutup
penyuluhan. pembukaan yang kuat, audiens akan ingat. Setelah segala
sesuatunya dipersiapkan, kini tibalah saatnya untuk menyampaikan materi
penyuluhan sesuai dengan rencana.  Berikut beberapa metode yang bisa
digunaan saat penyuluhan antikorupsi:
1. Menyampaikan Presentasi dengan Metode Pecha Kucha
Pecha kucha artinya chit-chat. Metode ini ditemukan oleh
Astrid Klein dan Mark Dytham sebagai metode presentasi atau format
presentasi yang cukup unik dan menarik. Presentasi pecha kucha
pertama kali diadakan di Tokyo pada bulan februari 2003. Seiring
dengan berjalannya waktu metode ini berkembang cukup pesat.
2. Menyuluh dengan Boardgame
Beberapa manfaat memainkan boardgame adalah mampu
mengasah kemampuan berpikir dan kreativitas, menjadi lebih aktf,
bersosialisasi dan komunikatif, mengasah kemampuan dalam
menyusun strategi, menanamkan rasa saling menghormati, keakraban
dan kejujuran, dan mengasah ketelitian dalam menyelesaikan sesuatu.
3. Menyuluh dengan Role Playing
Strategi pembelajaran role playing adalah metode
pembelajaran berbentuk permainan gerak yang di dalamnya terdapat
sistem, tujuan dan juga melibatkan unsur keceriaan. Beberapa
keunggulan menggunakan metode role playing adalah mampu
menumbuhkan semangat serta rasa kebersamaan melalui pembelajaran
yang menyenangkan.
4. Menyuluh dengan Diskusi Studi Kasus
Studi kasus dalam hal ini bukan hanya berarti kasus tindak
pidana korupsi. Penyuluh sebelumnya menyiapkan bahan diskusi bagi
peserta, dimana studi kasus terdiri dari topik, deskripsi fakta, hipotesa,
dan skenario jawaban. Studi kasus merupakan pengujian secara rinci
terhadap satu latar atau satu orang subjek atau satu tempat
penyimpanan dokumen.
5. Menyuluh dengan Metode Demonstrasi
Pengertian metode demonstrasi menurut Syah (2000:208)
adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian,
aturan dan urutan melakukan kegiatan, baik secara langsung maupun
melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok
bahasan atau materi yang sedang disajikan.
6. Menyuluh dengan Metode Brainstorming
Metode brainstorming disebut juga metode sumbang saran.
Suatu bentuk metode diskusi untuk menghimpun gagasan, pendapat
dan pengalaman peserta. Metode ini adalah teknik mengajar dengan
cara melontarkan suatu masalah ke peserta, kemudian peserta
menjawab, menyatakan pendapat, ata memberi komentar sehingga
memungkinkan masalah tersebut berkembang menjadi masalah baru.

7. Menyuluh dengan Metode Advesory & Fishbowl


Menyuluh menggunakan metode advesory dan metode
fishbowl adalah metode diskusi yang mengedepankan fokus pada
solusi. Terdapat fasilitator yang menyiapkan skenario dimana dalam
setiap kelompok diskusi, dipilih 1-2 orang yang menghadapi
tantangan.

E. Media Penyuluhan Antikorupsi


1. Poster
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), poster adalah
plakat yang dipasang di tempat umum (berupa pengumuman) dengan
dan tulisan gambar yang mencolok (Kementrian Riset, 2016).
Poster biasanya mempunyai tujuan untuk mengajak,
membujuk, mengingatkan kembali, mengarahkan atau menghimbau
(persuasi) masyarakat untuk melakukan atau menjalankan sesuatu
sesuai dengan isi dalam poster tersebut. Karena poster bertujuan untuk
mempersuasi orang banyak, maka prinsipnya poster tersebut harus bisa
dilihat oleh masyarakat banyak, untuk itu poster harus diletakkan pada
tempat-tempat strategis yang bisa diakses oleh banyak orang dengan
mudah seperti; tempat umum atau fasilitas umum (public
space/facility), jalan-jalan utama, sekolah dan kampus, pusat
perbelajaan dan tempat-tempat lainnya yang banyak didatangi orang
(Kementrian Riset, 2016).
2. Video/Audio
3. Film
4. Banner
5. Alat bantu visual

F. Evaluasi Penyuluhan
Cara melakukan evaluasi penyuluhan menjadi kegiatan yang
strategis untuk menilai apakah suatu penyuluhan berjalan sesuai tujuan
pelatihan yang dirancang sebelumnya. Evaluasi ala Kirk Patrick
menyatakan evaluasi level 1 atau reaksi, evaluasi level 2 atau evaluasi
belajar, evaluasi level 3 atau tingkah laku (behavior) dan evaluasi tahap 4
atau evaluasi hasil. Fungsi melakukan evaluasi penyuluhan menjadi
kegiatan yang strategis untuk menilai apakah suatu penyuluhan berjalan
sesuai tujuan pelatihan yang dirancang sebelumnya.
Langkah-langkah mengevaluasi penyuluhan antikorupsi ala Krik
Patrick, yaitu:
a. Evaluasi Level 1 : Reaksi (Reaction)
Level Reaction mengevaluasi bagaimana respon, tanggapan
peserta pelatihan atau dapat juga disebut participants satisfaction.
Apakah peserta akan merekomendasikan orang lain untuk mengikuti
pelatihan. Manfaat lain dari hasil evaluasi level 1 ini adalah bagaimana
pun peserta pelatihan seperti customer, dan meningkatnya kepuasan
dalam pelatihan salah satu indikatornya adalah meningkatnya
keinginan customer untuk belajar, berbagi dan bersama-sama dalam
memberantas korupsi.
b. Evaluasi Level 2 : Evaluasi Belajar (Learning)
Level ini mengevaluasi dampak penyuluhan terhadap peserta.
Apakah setelah penyuluhan berakhir ada perubahan dari aspek
pengetahuan, keterampilan atau prilaku kerja kearah yang lebih baik,
sesuai dengan tujuan diselenggarakan penyuluhan.
Knci pertanyaan dari evaluasi pada level ini adalah :
1) Ilmu pengetahuan apa yang dipelajari peserta?
2) Skill (keterampilan/keahlian) apa yag dipelajari atau ditingkatkan?
3) Attitude (sikap) apa yang diharapkan berubah?
4) Dengan pengetahuan, perspekif berbeda dan skill baru, sikap apa
yang diharapkan berubah pada peserta?
c. Evaluasi Level 3 : Tingkah Laku (Behavior)
Mengkur dari aspek perubahan perilaku yang berdampak pada
kinerja. Cara mengukurnya dengan melakukan serangkaian test dan
observasi.
d. Evaluasi Level 4 : Evaluasi Hasil (Result)
Mengukur dari hasil akhir (result)setelah mengikuti
penyuluhan. Hasil akhir dalam hal ini dapat berupa indikator-indikator
kinerja yang nyata seperti kenakan produktifias, penurunan tingkat
kesalahan, peningkatan kualitas, penurunan keluhan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penyuluh Antikorupsi adalah seorang yang memiliki kemampuan
menyampaikan nilai antikorupsi, mengkomunikasikan, meyakinkan,
menyadarkan, mengajak, melatih, memberdayakan, membimbing,
mendampingi, dan menggerakkan masyarakat, aparatur sipil negara dan
aparat penegak hukum dan militer, swasta, dan komunitas untuk
menjadi agen perubahan dan menjadi role model dalam upaya
pemberantasan korupsi.
Persiapan/rencana penyuluhan antikorupsi ialah pemilihan dan
penetapan metode dan langkah-langkah pembeajaran yang interaktif
sesuai dengan tujuan, materi, dan kelompok sasaran. Untuk tahap-tahap
dalam penyuluhan antikorupsi ada 2 yaitu mengorganisasi pembelajaran
anti korupsi dan checklist mempersiapkan Penyuluhan Antikorupsi.
Dalam melakukan penyuluhan tentunya menggunakan metode
yang menarik. Cara menarik menyampaikan materi penyuluhan terletak
pada cara menarik membuka penyuluhan, kegiata inti dan cara menarik
menutup penyuluhan. Pembukaan yang kuat, audiens akan ingat.
Penggunaan media juga sanggat mendukung dalam proses penyuluhan
dan yang terakhir melakukan evaluasi yang bertujuan untuk menilai hasil
akhir dari penyuluhan antikorupsi yang diberikan.

B. Saran
Diharapkan agar mahasiswa dapat mempersiapkan tentang
penyuluhan antikorupsi, dan diharapkan kepada dosen agar dapat
membimbing mahasiswa dalam mengenal penyuluhan antikorupsi.
DAFTAR PUSTAKA

Kepmenaker. 2016. Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia


Kategori Aktivitas Profesional, Ilmiah, Dan Teknis Golongan Pokok
Aktivitas Profesional, Ilmiah, Dan Teknis Bidang Penyuluhan Pada
Jabatan Kerja Penyuluh Antikorupsi. Jakarta : Kepmenaker RI
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. 2016. Buku Panduan
Dosen Pembelajaran Pendidikan Anti Korupsi untuk Perguruan Tinggi,
Cetakan 1. Jakarta : Biro Kerja Sama dan Komunikasi Publik.
Pusat Edukasi Antikorupsi. Evaluasi Penyuluhan Antikorupsi.
https://aclc.kpk.go.id/materi/pengetahuan-keterampilan-antikorupsi
(diakses tanggal 7 Mei 2020).
Pusat Edukasi Antikorupsi. Evaluasi Penyuluhan Antikorupsi.
https://aclc.kpk.go.id/materi/keterampilan-dasar-penyuluh/infografis/
evaluasi-penyuluhan-antikorupsi (diakses tanggal 7 Mei 2020).

Anda mungkin juga menyukai