Anda di halaman 1dari 7

1

BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Komunikasi, informasi, edukasi (KIE) yang dilakukan dengan pendekatan multimedia
dengan pesan-pesan yang disampaikan sesuai dengan sasaran dan melibatkan secara intensif
unsur-unsur potensial lainya dalam usaha untuk meningkatkan, memantapkan penerimaan
masyarakat.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari KIE ?
2. Apa saja jenis kegiatan KIE?
3. Apa saja prinsip langkah KIE?
4. Apa pengertian konseling?
5. Apa teknik konseling?
6. Apa langkah konseling?

C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian KIE.
2. Mengetahui berbagai jenis kegiatan KIE.
3. Mengetahui prinsip langkah dari KIE.
4. Mengetahui pengertian konseling
5. Mengetahui teknik konseling
6. Mengetahui langkah konseling
2

BAB II
PEMBAHASAN
A. KIE
1. Pengertian KIE
Komunikasi adalah penyampaian pesan secara langsung/tidak langsung
melalui saluran komunikasi kepada penerima pesan untuk mendapatkan efek.
Komunikasi kesehatan adalah usaha sistematis untuk mempengaruhi perilaku positif
dimasyarakat, dengan menggunakan prinsip dan metode komunikasi pribadi maupun
komunikasi massa.
Informasi adalah keterangan, gagasan maupun kenyataan yang perlu
diketahui masyarakat (pesan yang disampaikan)
Edukasi adalah proses perubahan perilaku kearah yang positif. Pendidikan
kesehatan merupakan kompetensi yang dituntut dari tenaga kesehatan karena
merupakan salah satu peranan yang harus dilaksanakan dalam setiap memberikan
pelayanan kesehatan.

2. Jenis kegiatan KIE


KIE dapat dikelompokkan menjadi 3 kegiatan :
a) KIE individu : Suatu proses KIE timbul secara langsung antara petugas KIE
dengan individu sasaran program.
b) KIE kelompok : Suatu proses KIE timbul secara langsung antara petugas KIE
dengan kelompok (2-15) orang.
c) KIE massa : Suatu proses KIE tentang sesuatu program yang dapat dilakukan
secara langsung maupun tidak langsung kepada masyarakat dalam jumlah besar.
Menurut media yang digunakan, kegiatan KIE dapat diperinci sebagai berikut :
a. Radio
b. Televisi
c. Pers surat kabar
d. Kegiatan promo
e. Pameran
3

3. Prinsip langkah KIE


Prinsip yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan KIE :
a) Memperlakukan klien dengan sopan, baik ramah.
b) Memahami, menghargai dan menerima keadaan Ibu sebagaimana adanya
c) Memberi penjelasan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami
d) Menggunakan alat peraga yang menarik dan mengambil contoh dari kehidupan
sehari-hari.
e) Menyesuaikan isi penyuluhan dengan keadaan dan resiko yang dimiliki

B. Konseling
1. Pengertian konseling
Proses pemberian informasi objektif dan lengkap, dilakukan secara sistematis
dengan paduan keterampilan komunikasi interpersonal, teknik bimbingan dan
penguasaan keterampilan klinik bertujuan untuk membantu seseorang mengenali
kondisinya saat ini, masalah yang sedanga dihadapi dan menentukan jalan keluar atau
upaya untuk mengatasi masalah tersebut.

2. Teknik-teknik konseling yang biasa digunakan


a) Cara supportif; untuk memberikan dukungan kepada peserta / calon peserta,
karena mereka dalam keadaan binggung dan ragu-ragu yaitu dengan
menenangkan menentramkan dan menumbuhkan kepercayannya bahwa ia
mempunyai kemampuan untuk membantu dirinya sendiri.
b) Katarsis; denagn memberi kesempatan kepada mereka untuk mengungkapkan dan
menyalurkan semua perasaan yang dipunyainya untuk menimbulkan perasaan
lega.
c) Membuat refleksi dan kesimpulan atas ucapan-ucapan serta perasaan-perasaan
yang tersirat dalam ucapan-ucapannya.
d) Memberikan informasi yang diperlukannya untuk membantu peserta/ calon
peserta membuat keputusan
4

3. Langkah-langkah konseling:
Dalam memberikan konseling, khususnya bagi klien yang baru,hendaknya
dapat diterapkan enam langkah yang sudah dikenal dengan kata kunci SATU TUJUH.
Penerapan satu tujuh tersebut tidak perlu dilakukan secara berurutan, karena petugas
harus menyesuaikan diri dengan kebutuhan klien. Beberapa klien membutuhkan lebih
banyak perhatian pada langkah yang satu dibandingkan langkah yang lainnya. Kata
kunci satu tujuh adalah sebagai berikut:
a) SA: Sapa dan Salam pada klien secara terbuka dan sopan. Memberikan perhatian
sepenuhnya pada meraka dan berbicara pada tempat yang nyaman serta terjamin
privasinya. Yakinkan klien untuk membangun rasa percaya diri. Tanyakan kepada
klien apa yang perlu dibantu serta jelaskan pelayanan yang dapat diperolehnya.
b) T: Tanyakan pada klien informasi tentang dirinya. Bantu klien untuk berbicara
mengenai pengalaman keluarga berencana dan kesehatan reproduksi,
tujuan,kepentingan,harapan,serta keadaan kesehatan dan kehiduypan keluarganya.
Tanyaka kontrasepsi yang di inginkan oleh klien. Berikan perhatian perhatian
pada kelien apa yang di sampaikan klien sesui dengan kata-kata , gerak isarat dan
caranya. Coba tempatkan diri kita didalam hati klien. Perlihatkan bahwa kita
memahami. Dengan memahami penngetahuan, kebuutuhan dan keinginan klien,
kita dapat membantunya .
c) U: Uraikan kepada klien mengenai pilihannya dan beritahu apa pilihan reproduksi
yang paling mungkin, termasuk pilihan beberapa jenis kontrasepsi. Bantulah klien
pada jenis kontrasepsi yang paling dia ingini , serta jelaskan pula jenis-jenis
kontrasepsi lain yang ada. Juga jelaskkan alternatif kontrasepsi lain yang mungkin
diingini olrh klien. Uraikan juga mengenai resiko penularan HIV/AIDS dan
pilihan metode ganda.
d) TU: Bantu lah klien menentukan pilihannya. Bantulah klien berpikir mengenai
apa yang paling sesui dengan keadaan dan kebutuhannya. Doronglah klien untuk
menunjukan keinginannya dan mengajukan pertanyaan. Tanggapilah secara
terbuka. Petugas membantu klien mempertimbangkan kritwria dan keinginan
klien terhadap setiap jenis kontrasepsi. Tanyakan juga apakah pasangannya akan
memberikan dukunga dengan pilihan tersebut. Jika memungkinkan diskusikan
5

mengenai pilihan tersebut pada pasangannya. Pada akhirnya yakinkan bahwa


klien telah membuat suatu keputusan yang tepat. Petugas dapat
menanyakan:apakah anda sudah memutuskan jenis kontrasepsi?atau apa jenis
kontrasepsi terpilih yang akan digunakan?
e) J: Jelaskan secara lengkap bagaimana menggunakan kontrasepsi pilihannya.
Setelah klien memilih jenis kontrasepsinya, juka diperlukan,perlihatkan alat atau
obat kontrasepsinya. Jelaskan bagaimana alat/obat kontrasepsi tersebut digunakan
dan bagai mana cara penggunaanya. Sekalilagi doronglah klien untuk bertanya
dan petuga menjawab scara jelas dan terbuka. Beripenjelasan juga tentang
manfaat ganda metode konrsasepsi, misalnya kondom yang dapat mencegah
infeksi menular seksual (IMS). Cek pengetahuan klien tentang penggunaan
kontrasepsi pilihannya dan puji klien apabila dapat menjawab dengan benar
f) U: Perlunya dilakukan kunjunagn Ulang. Bicarakan dan buatlah perjanjian kapan
klien akan kembali untuk melakukan pemeriksaan lanjutan atau permintaan
kontrasepsi jika dibutuhkan. Perlu juga selalu mengingatkan klien untuk kembali
apabila terjadi suatu masalah.
6

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Komunikasi kesehatan adalah usaha sistematis untuk mempengaruhi perilaku
positif dimasyarakat, dengan menggunakan prinsip dan metode komunikasi pribadi
maupun komunikasi massa.
Informasi adalah keterangan, gagasan maupun kenyataan yang perlu diketahui
masyarakat (pesan yang disampaikan)
Edukasi adalah proses perubahan perilaku kearah yang positif.
Koseling adalah Proses pemberian informasi objektif dan lengkap, dilakukan secara
sistematis dengan paduan keterampilan komunikasi interpersonal, teknik bimbingan
dan penguasaan keterampilan klinik bertujuan untuk membantu seseorang mengenali
kondisinya saat ini, masalah yang sedanga dihadapi dan menentukan jalan keluar atau
upaya untuk mengatasi masalah tersebut.

B. SARAN

Pembaca diharapkan dapat mengetahui serta memahami lingkup KIE sehingga


dapat diaplikasikan dalam kehidupannya tetapi tidak hanya terpaku pada makalah ini.
Karena masih banyak referensi terbaru yang dapat dipelajari.
7

DAFTAR PUSTAKA

Arjoso,S.2005.Rencana Strategis BKKBN.


Affandi,B.,2006.Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.Jakarta.
Makalah Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai