Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“ alasan alasan mengapa pasien non adherent ( tdk patuh) dengan treatment obat ”

MAKALAH INI DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS

MATA KULIA; FARMOKOLOGI KEPERAWATAN

DOSEN MENGAMPU: Ns Hj.SUNARTI BASSO,S Kep,M.Kes

OLEH:

KELAS: 2A KEPERAWATAN

KELOMPOK 5

 NAZLY AKBAR LATIF NIRM : 2101003


 SUGANDI NIRM :2101004
 NURHADIAH MAYAU NIRM : 2101008
 VANESA ABIGAEL LEWIER NIRM:2101013

PRODI NERS S1 KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MANADO


KATA PENGANTAR

Bismilah, alhamdulilah puji syukur atas rahmat, Kesehatan dan kesempatan yang di
berikan kepada allah SWT sehingga kelompok kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan
waktu yang tempoh.

Dengan membuat makalah ini banyak pengetahuan yang kami dapat dan juga
kekompakan dalam kelompok kami dalam mengerjakan makalah ini. kami berusaha menyusun
makalah ini dengan segala kemampuan, namun kami menyadari bahwa makalah ini masih
banyak memiliki kekurangan baik dari segi penulisan maupun segi penyusunan, oleh karena itu
kritik dan saran yang bersifat membangunkan, kami terima dengan senang hati demi perbaikan
makalah selanjutnya. Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi kita dan juga bagi para
pembacanya, atas perhatian dan kesempatan yang diberikan untuk membuat makalah ini kami
ucapkan

terimakasih
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………………………………………………………………………………..…...i

Daftar isi …………………………………………………………………………………….


…….ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang ……………………………………………………………………….……1


B. Rumusan Masalah ………………………………………………….……………………..2
C. Tujuan ……………………………………………………………………………….…....2
D. Manfaat ……………………………………………………………………………….…..2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kepatuhan ……………………………………………………………………………..…3
1. Pengertian
B. Alasan-alasan mengapa pasien non adherent (tidak patuh) dengan treatment obat
……...3
C. Dampak Ketidakpatuhan Pasien dalam Proses treatment obat ………………….
………..4
D. Faktor yang Mempengaruhi Ketidak Patuhan ……………………………………..………
5
a. pendekatan dan upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kepatuhan
pasien ..6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………………………………………….7
B. Saran ………………………………………………………………………………………
8
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kepatuhan pasien berpengaruh terhadap keberhasilan suatu pengobatan. Hasil terapi
tidak akan mencapai tingkat optimal tanpa adanya kesadaran dari pasien itu sendiri, bahkan
dapat menyebabkan kegagalan terapi, serta dapat pula menimbulkan komplikasi yang sangat
merugikan dan pada akhirnya akan berakibat fatal. Terapi obat yang aman dan efektif akan
terjadi apabila pasien diberi informasi yang cukup tentang obat-obat dan penggunannya. Pada
pemberian informasi obat ini terjadi suatu komunikasi antara apoteker dengan pasien dan
merupakan salah satu bentuk implementasi dari Pharmaceutical Care yang dinamakan
dengan konseling (Rantucci, 2007).

Diabetes telah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia. Kabar buruknya adalah, jumlah
penderitanya tiap tahun terus bertambah, dan komplikasinya yang sangat meruntuhkan
mental penderitanya terus menemukan bentuk-bentuk baru. Salah satu penyebab
kecenderungan ini adalah kurangnya pengetahuan yang benar tentang diabetes. (Anonim,
2010)

Jumlah pengidap diabetes di Indonesia menurut data WHO pada tahun 2009 mencapai
8 juta jiwa dan diprediksi akan meningkat menjadi lebih dari 21 juta jiwa pada tahun 2025.
Itu yang membuat Indonesia menempati peringkat empat negara dengan jumlah penderita
diabetes terbanyak di dunia. (Anonim, 2009)Data Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo tahun
2011 mengenai penyakit tidak menular menunjukkan bahwa Diabetes Militus menduduki
peringkat ke empat dengan jumlah penderita sebanyak 509 jiwa. Sedangkan di kabupaten
Bone Bolango, jumlah penderita Diabetes militus pada bulan januari sampai dengan
September 2010 mencapai 162 jiwa. (Anonim, 2012)

Menurut Rowley (1999) dalam Asih (2011) mengemukakan bahwa upaya yang dapat
dilakukan oleh petugas kesehatan dalam meningkatkan kepatuhan penderita DM dalam
menjalani pengobatan adalah dengan menciptakan komunikasi yang terbuka dengan
penderita DM dan memberikan suatu perhatian dalam komunikasi tersebut. Tenaga
kesehatan sangat diperlukan dalam memonitor perkembangan kepatuhan penderita DM dan
juga harus terfokus pada perkembangan motivasi penderita DM dan berupaya
mengintegrasikan penyakit kedalam konsep diri penderita DM untuk meningkatkan
kepatuhan jangka panjang, serta membantu penderita DM melakukan perubahan gaya hidup
yang sesuai dengan anjuran kesehatan.

Konseling dapat mengatasi ketidakpatuhan penderita DM. Edukasi yang baik dan tepat akan
menggugah kesadaran penderita untuk mau melaksanakananjuran kesehatan. Penderita DM
yang tidak mendapatkan edukasi memiliki risiko 4 kali lebih tinggi terkena komplikasi
dibandingkan yang mendapatkan edukasi. Dengan adanya latar belakang di atas, maka
penulis mengangkat judul “Pengaruh Konseling Terhadap Tingkat Kepatuhan Pasien
Penderita Diabetes Militus Dalam Mengkonsumsi Obat di Rumah Sakit Umum Daerah Toto
”.

B. Rumusan Masalah
bagaimana cara untuk membuat pasien bisa patuh dengan treatment obat

C. Tujuan
- Mendapat gambaran factor -faktor apasaja yang mempengaruhi pasien non adherent
dengan treatment obat
- Mengetahui alasan-alasan Mengapa pasien non adherent (tidak patuh) dengan treatment
obat
- Untuk mendapatkan pemahaman secara teoritis tentang konsep kepatuhan dalam
mengkonsumsi obat harian
D. Manfaat
1. Bagi Penulis, pembuatan makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman lapangan tentang alasan dan sebab kenapa pasien tidak patuh dengan
treatment obat

BAB II
PEMBAHASAN
A. Kepatuhan
1. Pengertian

Kepatuhan atau Ketaatan (Compliance/adherence) adalah tingkat pasien melaksanakan


cara pengobatan dan perilaku yang disarankan oleh dokternya atau oleh orang lain

Kepatuhan pasien sebagai sejauh mana perilaku pasien sesuai dengan ketentuan yang
diberikan oleh Profersional Kesehatan (Nive,2002).

Ketika seorang apoteker atau dokter menyerahkan obat kepada pasien, muncul satu
pertanyaan – apakah pasien akan menggunakan obat seperti yang diinstruksikan. Faktanya,
banyak pasien tidak mematuhi instruksi penggunaan obat dan bukti penelitian juga
mendukung hal tersebut.
Menurut World Health Organization (WHO), hanya sekitar setengah terapi penyakit kronis
yang digunakan secara teratur di negara-negara maju dan hanya ada sedikit peningkatan
kepatuhan selama lima dekade terakhir ini. Selain itu, peneliti juga menemukan belum ada
solusi atas masalah ini hingga sekarang.

B. Alasan-alasan mengapa pasien non adherent (tidak patuh) dengan treatment obat
Ketidak patuhan pasien pada terapi penyakit nyatanya dapat memberikan efek negative
yang sangat besar, persentase kasus penyakit-penyakit tersebut di seluruh dunia mencapai
54% dari seluruh penyakit dari tahun 2001. Angka ini bahkan diperkirakan akan meningkat
menjadi lebih dari 65% pada tahun 2020 mendatang

Disamping itu ada beberapa hal penting yang mempengaruhi kepatuhan. Antaranya
pasien, factor terapi, factor system Kesehatan, factor lingkungan, dan factor sosial ekonomi.
Selain itu, diperlukan strategis khusus terhadap pasien dengan penyakit tertentu untuk
mengembangkan peningkatan kepatuhan dengan mempertimbangkan factor-faktor yang
mempengaruhinya.

Beberapa indikator untuk menilai rasionalitas pengobatan, yaitu

a. Tepat pasien,
b. Tepat indikasi
c. Tepat Obat
d. Tepat dosis
e. Waspada terhadap efek samping obat
Dalam mewujudkan praktek pengobatan yang rasional ini, kepatuhan pasien menjadi bagian
yang penting, artinya dengan peresepan yang sudah tepat pasien, tepat indikasi, dan tepat
obat pun, apabila pasien tidak menggunakan obat tersebut sebagaimana mestinya, maka
keberhasilan terapi akan sulit dicapai.
C. Dampak Ketidakpatuhan Pasien dalam Proses treatment obat
Ketidakpatuhan pasien menjadi permasalahan tidak hanya di negara maju namun juga
di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Angka kepatuhan yang rendah terbukti
menimbulkan masalah seperti peningkatan angka penyakit kronis beserta komplikasinya,
penurunan kualitas hidup pasien, biaya pengobatan yang membengkak dan tidak efisien,
bahkan peningkatan angka mortalitas (kematian).
beberapa hal yang dapat dikategorikan sebagai ketidakpatuhan pasien dalam
menggunakan obat antara lain:

1. Tidak menebus obat yang telah diresepkan oleh dokter


2. Dosis yang tidak sesuai (under dose ataupun over dose)
3. Menghentikan pengobatan sebelum waktunya
4. Mengonsumsi obat pada waktu yang tidak tepat
5. Mengonsumsi obat bersamaan dengan makanan, minuman, cairan ataupun obat lain yang
berinteraksi
6. Mengonsumsi obat yang sudah melewati masa kadaluwarsa
7. Menyimpan obat-obatan tidak sesuai dengan aturan penyimpanannya

D. Faktor yang Mempengaruhi Ketidak Patuhan


1) Faktor Komunikasi

Berbagai aspek komunikasi antara lain pasien dengan dokter mempengaruhi tingkat
ketidak taatan, misalnya informasi dengan pengawasan yang kurang, ketidakpuasan
terhadap aspek hubungan emosional dengan dokter, ketidak puasan terhadap obat yang
diberikan
2) Pengetahuan

Ketetapan dalam memberikan infomasi secara jelas dan eksplisit terutama sekali
penting dalam pemberian antibiotik, karena sering kali pasien menghentikan obat tersebut
setelah gejala yang dirasakan hilang bukan saat obat itu habis.
3). Fasilitas Kesehatan

Fasilitas Kesehatan merupakan sarana penting dimana dalam memberikan penyeluhan


terhadap penderita diharapkan penderita menerima penjelasan dari tenaga Kesehatan
yang meliputi jumlah tenaga Kesehatan, Gedung serba guna penyuluhan dan lain-lain

a. pendekatan dan upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kepatuhan pasien
Hal yang dapat diupayakan antara lain:
 Pasien
Faktor yang terpenting adalah bagaimana pasien dapat menerima kondisi klinis tertentu
yang mengharuskan pasien menjalani terapi. Dengan demikian pasien termotivasi untuk
sembuh dengan cara menggunakan obat-obatan yang diterimanya secara patuh serta
melakukan perubahan gaya hidup untuk mendukung kesembuhan. Faktor psikologis lain
seperti ketakutan akan peralatan medis atau takut mengalami ketergantungan obat dapat
diatasi dengan pemberian informasi yang cukup dan pendampingan dari keluarga dan
tenaga kesehatan. Pendamping Minum Obat (PMO) memegang peranan penting bagi
peningkatan kepatuhan pasien terutama pasien-pasien lanjut usia dan pasien dengan
penyakit kronis seperti diabetes mellitus, hipertensi, TBC, dan lain sebagainya.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kepatuhan pasien dalam mengkonsumsi obat harian adalah perilaku untuk kerja
sama antara penyedia jasa layanan Kesehatan,khususnya dokter yang memberikan
resep obat,dan pasien selaku seseorang yang menunjukkan perilaku Kesehatan.
Hasil kerja sama antara kedua bela pihak ditunjukkan oleh kepatuhan pasien
dalam mengkomsumsi obat harian.

B. Saran
Bagaimana kitab isa mebangun kepercayaan kepada pasien agara dapat
mengetahui bahwah sangat penting patuh terhadap treatment obat karena itu juga
bermanfaat bagi mereka agara bisa mendapatkan Kesehatan yang optimal
DAFTAR PUSTAKA
http://pharmaceuticalcommerce.com/brand-marketing-communications/improving-medication-adherence-

somethings-got-give/

https://www.pharmaceutical-journal.com/news-and-analysis/features/non-adherence-medicines-weakest-

link/20204378.article#fn_4

http://www.letstakecareofit.com/wp-content/uploads/2015/10/The-True-Cost-of-Medication-Non-Adherence-

Report.pdf

https://www.npr.org/sections/health-shots/2017/08/22/538153337/smart-pill-bottles-arent-enough-to-help-

the-medicine-go-down

Anda mungkin juga menyukai