Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

“Pendidikan Kewarga Negaraan Di Kawasan Asia


(Jepang.Fiilipina,Taiwan)”
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah:

DOSEN PENGAMPU: MUTIARA NURMANITA, M.Pd


DISUSUN OLEH KELOMPOK 13:

Syahrul Putra Patamani (22136037)


Rizaldi Armando Sunandita (22136031)
Hirma Khumaira Tampolo (22135005)
Sri Rahayu Mokodongan (22142039)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MANADO


ANGKATAN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik
dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah
satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam
profesi keguruan.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat
kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Manado,September 2022
Kelompok 13
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan Penelitian 2
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………… …3
A. Pendidikan kewarganegaraan di Kawasan asia jepang…………………………...... 4
1. Sejarah Negara Jepang………………………………………………………… 5
2. Konteks Kelahiran……………………………………………………………... 6
3. Sistem Politik Negara Jepang………………………………………………......7
4. Ekonomi Negara Jepang………………………………………………………. 8
5. Pendidikan Negara Jepang…………………………………………………….. 9
6. Populasi Negara Jepang………………………………………………………. 10
7. Budaya Negara Jepang……………………………………………………….. 11
B. Pendidikan Kewarganegaraan di Kawasan asia filipina…………………………. 12
1. Sejarah Negara Filipina……………………………………………………… 13
2. Sistem Politik Negara Filipina……………………………………………….. 14
3. Ekonomi Negara Filipina…………………………………………………….. 15
4. Pendidikan Negara Filipina…………………………………………………... 16
5. Populasi Negara Filipina……………………………………………………... 17
6. Budaya Negara Filipina………………………………………………………. 18
C. Pendidikan Kewarganegaraan di Kawasan asia Taiwan…………………………. 19
1. Sejarah Negara Taiwan………………………………………………………. 20
2. Sistem Politik Negara Taiwan……………………………………………….. 21
3. Ekonomi Negara Taiwan…………………………………………………….. 22
4. Pendidikan Negara Taiwan…………………………………………………... 23
5. Populasi Negara Taiwan……………………………………………………... 24
6. Budaya Negara Taiwan………………………………………………………. 25

BAB III PENUTUP………………………………………………………………………….. 26


A. Kesimpulan………………………………………………………………………. 27
B. Saran……………………………………………………………………………... 28
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………... 29
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap warga negara hakekatnya dituntut untuk dapat hidup berguna dan bermakna bagi
negara dan bangsanya. Dalam konteks Pendidikan kewarga negaraan nilai budaya
bangsa menjadi pijakan utama.

B. Rumusan Masalah
1.Bagaimana Pendidikan kewarganegaraan di Jepang?
2.Bagaimana Pendidikan kewarganegaraan di Filipina?
3.Bagaimana Pendidikan kewarganegaraan di Taiwan?

C. Tujuan
Adapun tujuan kami dalam penyusunan makalah ini ialah untuk ,menumbuhkan,
memperluas wawasan dan kesadaran bernegara, juga sikap dan perilaku cinta tanah air
yang bersendikan budaya bangsa.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pendidikan Kewarganegaraan di Kawasan Asia Jepang


Berakhirnya perang dunia kedua berpengaruh besar terhadap perjalanan bangsa dan negara
jepang, terlebih pada aspek pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas yang di
perlukan bagi pembangunan kembali jepang yang porak poranda akibat perang. Perhatian besar
jepang terutama di fokuskan pada aspek Pendidikan. Periode setelah kekalahan jepang dalam
perang, menjadi titik balik yang sangat penting bagi Pendidikan di jepang.
Pendidikan kewarganegaraan di jepang yang di kenal dalam terminologi social studies, living
exsperience and moral education (Kerr, 1999), berorientasi pada pengalaman, pengetahuan ,
dang kemampuan warga negara berkaitan dengan upaya untuk membangun bangsa jepang.
Dalam tulisan ini,Pendidikan kewarganegaraan di jepang akan menfokuskan diri
kepada kajian tentang konteks kelahiran,landasan pengembangan, kerangka sistematik, dan
kurikulum bahan ajar Pendidikan kewarganegaraan di jepang.

1. Sejarah Negara Jepang


Penelitian arkeologi menunjukkan bahwa Jepang telah dihuni manusia purba setidaknya
600.000 tahun yang lalu, pada masa Paleolitik Bawah. Setelah beberapa zaman es yang terjadi
pada masa jutaan tahun yang lalu, Jepang beberapa kali terhubung dengan daratan Asia melalui
jembatan darat (dengan Sakhalin di utara, dan kemungkinan Kyushu di selatan), sehingga
memungkinkan perpindahan manusia, hewan, dan tanaman ke Kepulauan Jepang dari wilayah
yang kini merupakan Republik Rakyat Tiongkok dan Semenanjung Korea.
Zaman Paleolitik Jepang menghasilkan peralatan bebatuan yang telah dipoles yang pertama di
dunia, sekitar tahun 30.000 SM.
Dengan berakhirnya zaman es terakhir dan datangnya periode yang lebih hangat,
kebudayaan Jomon muncul pada sekitar 11.000 SM, yang bercirikan gaya hidup pemburu-
pengumpul semi-sedenter Mesolitik hingga Neolitik dan pembuatan kerajinan tembikar terawal
di dunia. Diperkirakan bahwa penduduk Jomon merupakan nenek moyang suku Proto-Jepang
dan suku Ainu masa kini.
Dimulainya periode Yayoi pada sekitar 300 SM menandai kehadiran teknologi-teknologi baru
seperti bercocok tanam padi di sawah yang berpengairan dan teknik pembuatan perkakas
dari besi dan perunggu yang dibawa serta migran-migran dari Tiongkok atau Korea.
Dalam sejarah Tiongkok, orang Jepang pertama kali disebut dalam naskah sejarah klasik, Buku
Han yang ditulis Pada tahun 111 Masehi.[18] Setelah periode Yayoi disebut periode Kofun pada
sekitar tahun 250 Masehi, yang bercirikan didirikannya negeri-negeri militer yang kuat.
Menurut Catatan Sejarah Tiga Negara, negara paling berjaya di kepulauan Jepang waktu itu
adalah Yamataikoku.
2. Konteks kelahiran
Konteks kelahiran Pendidikan kewarganegaraan di jepang dapat di telusuri, terutama setelah
perang dunia kedua (1945). Pada masa itu,perhatian pemerinta jepang terhadap Pendidikan
mulai menunjukan peningkatan. Pendidikan menadi pusat perhatian pemerintah sebagaimana
di rencanakan seja periode meiji (abad ke-19) (otsu, 1998:51: ikeno, 2005:93). Pendidikan di
jepang mengubah oirientasinya dari yang bersifat militer kearah pendekatan yang lebih
demokratis. Pendidikan untuk para warga negara dan pengajaran disiplin ilmu-ilmu sosial
yang terkait dangan upaya untuk membangun bangsa jepang, kearah Pendidikan kewarga
negaraan untuk semua warga negara (ikeno 2005:93).
Sasaran pengajaran Pendidikan kewarganegaraan pada periode kedua ini terdiri atas empat
unsur (ikeno, 2005:93), yaitu untuk mengembangkan:
1. Pengetahuan dang pemahaman
2. Keterampilan berpikir dan ketetapan
3. Ketrampilan dan kemampuan, dan
4. Kemauan, minat, dan sikap warga negara.

3. Sistem Politik Negara Jepang


Jepang menganut sistem negara monarki konstitusional yang sangat membatasi
kekuasaan Kaisar Jepang. Sebagai kepala negara seremonial, kedudukan Kaisar Jepang diatur
dalam konstitusi sebagai "simbol negara dan pemersatu rakyat". Kekuasaan pemerintah berada
di tangan Perdana Menteri Jepang dan anggota terpilih Parlemen Jepang, sementara kedaulatan
sepenuhnya berada di tangan rakyat Jepang. Kaisar Jepang bertindak sebagai kepala
negara dalam urusan diplomatik.

4. Ekonomi Negara Jepang


Bursa Saham Tokyo, bursa efek terbesar nomor dua di dunia.Sejak periode Meiji (1868-1912),
Jepang mulai menganut ekonomi pasar bebas dan mengadopsi kapitalisme model Inggris dan
Amerika Serikat. Sistem pendidikan Barat diterapkan di Jepang, dan ribuan orang Jepang
dikirim ke Amerika Serikat dan Eropa untuk belajar. Lebih dari 3.000 orang Eropa dan
Amerika didatangkan sebagai tenaga pengajar di Jepang. Pada awal periode Meiji, pemerintah
membangun jalan kereta api, jalan raya, dan memulai reformasi kepemilikan tanah. Pemerintah
membangun pabrik dan galangan kapal untuk dijual kepada swasta dengan harga murah.
Sebagian dari perusahaan yang didirikan pada periode Meiji berkembang menjadi zaibatsu, dan
beberapa di antaranya masih beroperasi hingga kini.

5. Populasi Negara Jepang


Populasi Jepang diperkirakan sekitar 127,614 juta orang (perkiraan 1 Februari 2009).
Masyarakat Jepang homogen dalam etnis, budaya dan bahasa, dengan sedikit populasi pekerja
asing. Di antara sedikit penduduk minoritas di Jepang terdapat orang Korea Zainichi, Cina
Zainichi, orang Filipina, orang Brazil-Jepang, dan orang Peru-Jepang. Pada 2003, ada sekitar
136.000 orang Barat yang menjadi ekspatriat di Jepang.
Kewarganegaraan Jepang diberikan kepada bayi yang dilahirkan dari ayah atau ibu
berkewarganegaraan Jepang, ayah berkewarganegaraan Jepang yang wafat sebelum bayi lahir,
atau bayi yang lahir di Jepang dengan ayah/ibu tidak diketahui/tidak
memiliki kewarganegaraan. Suku bangsa yang paling dominan adalah penduduk asli yang
disebut suku Yamato dan kelompok minoritas utama yang terdiri dari penduduk asli suku
Ainudan Ryukyu, ditambah kelompok minoritas secara sosial yang disebut burakumin.

6. Pendidikan Negara Jepang


Pendidikan dasar dan menengah, serta pendidikan tinggi diperkenalkan di Jepang pada 1872
sebagai hasil Restorasi Meiji. Sejak 1947, program wajib belajar di Jepang mewajibkan setiap
warga negara untuk untuk bersekolah selama 9 tahun di Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah
Pertama (dari usia 6 hingga 15 tahun). Di kalangan penduduk berusia 15 tahun ke atas, tingkat
melek huruf sebesar 99%, laki-laki: 99%; perempuan: 99% (2002).
Hampir semua murid meneruskan ke Sekolah Menengah Atas, dan menurut MEXT sekitar
75,9% lulusan sekolah menengah atas pada tahun 2005 melanjutkan ke universitas, akademi,
sekolah keterampilan, atau lembaga pendidikan tinggi lainnya. Pendidikan di Jepang sangat
kompetitif, khususnya dalam ujian masuk perguruan tinggi. Dua peringkat teratas universitas di
Jepang ditempati oleh Universitas Tokyo dan Universitas Keio. Dalam peringkat yang
disusun Program Penilaian Pelajar Internasional dari OECD, pengetahuan dan keterampilan
anak Jepang berusia 15 tahun berada di peringkat nomor enam terbaik di dunia.

7. Budaya Negara Jepang


Budaya Jepang mencakup interaksi antara budaya asli Jomon yang kokoh dengan pengaruh
dari luar negeri yang menyusul. Mula-mula Cina dan Korea banyak membawa pengaruh,
bermula dengan perkembangan budaya Yayoi sekitar 300 SM. Gabungan tradisi
budaya Yunani dan India, memengaruhi seni dan keagamaan Jepang sejak abad ke-6 Masehi,
dilengkapi dengan pengenalan agama Buddha sekte Mahayana. Sejak abad ke-
16,pengaruh Eropa menonjol, disusul dengan pengaruh Amerika Serikat yang mendominasi
Jepang setelah berakhirnya Perang Dunia II. Jepang turut mengembangkan budaya yang
original danunik,dan, kerajin
tangan (pahatan, tembikar,persembahan(boneka bunraku,taria, kabuki, noh, rakugo),tradisi(per
mainan Jepang, onsen, sento, upacara minum teh, taman Jepang), serta makanan Jepang.

Kini, Jepang merupakan salah sebuah pengekspor budaya pop yang


terbesar. Anime, manga, mode, film, kesusastraan,permainanvideo dan musik Jepang
menerima sambutan hangat di seluruh dunia, terutama di negara-negara Asia yang lain.
Pemuda Jepang gemar menciptakan trend baru dan kegemaran mengikut gaya mereka
memengaruhi mode dan trend seluruh dunia. Pasar muda-mudi yang amat baik merupakan
ujian untuk produk-produk elektronik konsumen yang baru, di mana gaya dan fungsinya
ditentukan oleh pengguna Jepang, sebelum dipertimbangkan untuk diedarkan ke seluruh dunia.
B. Pendidikan Kewarganegaraan di Kawasan Asia Filipina

Filipina,dengan nama resmi disebut sebagai Republik Filipina (bahasa Filipino:Repbulik ng


Pilipinas) adalah sebuah negara kepualuan dan negara kesatuan yang bersistem presidensial
dengan berbentuk republic konstitusional di Asia Tenggara,sebelah utara di indonesia,dan
timur laut Tenggara,Sebelah utara Indonesia,dan timur laut sabah.
Filipina adalah negara paling maju di Benua Asia setelah perang dunia II, namun sejak
saat itu telah tertinggal di belakang negara-negara lain akibat pertumbuhan ekonomi yang
lemah, penyitaan kekayaan yang luas, dan pengaruh-pengaruh neo-kolonial.Meskipun begitu,
saat ini Filipina mengalami pertumbuhan ekonomi yang berat, yang banyak di sumbangkan
dari pengiriman uang oleh pekerja-pekerja Filipina di luar negeri, dan sektor teknologi
informasi yang sedang tumbuh pesat.Filipina sering kali di anggap sebagai satu-satunya negara
di Benua Asia di mana pengaruh budaya Barat terasa sangat kuat.

1. Sejarah Negara Filipina


Peninggalan tertulis Filipina dimulai sekitar abad ke-8 berdasarkan temuan lempeng tembaga
di dekat Manila. Dari tulisan pada lempeng itu diketahui bahwa Filipina berada dalam
pengaruh Sriwijaya. Namun bukti tertulis ini sangat sedikit sehingga bahkan ahli-ahli sejarah
Filipina masih beranggapan sejarah Filipina dimulai pada era kolonialisme.
Sebelum orang-orang Spanyol datang pada abad ke-16, di Filipina berdiri kerajaan-kerajaan
kecil yang bercorak animisme yang terpengaruh sedikit kultur India, dan yang bercorak Islam
di bagian selatan kepulauan. Kerajaan-kerajaan muslim ini mendapat pengaruh kuat
dari Kerajaan Malaka.
Sepanjang masa 265 tahun, Filipina merupakan koloni Kerajaan Spanyol (1565-1821), dan
selama 77 tahun berikutnya diangkat menjadi provinsi Spanyol (1821-1898). Negara ini
mendapat nama Filipina setelah diperintah oleh penguasa Spanyol, Raja Felipe II.
Setelah Perang Spanyol-Amerika pada tahun 1898, Filipina diperintah Amerika Serikat. Ia
kemudian menjadi sebuah persemakmuran di bawah Amerika Serikat sejak tahun 1935.
Periode Persemakmuran dipotong Perang Dunia II saat Filipina berada di bawah pendudukan
Jepang. Filipina akhirnya memperoleh kemerdekaannya (de facto) pada 4 Juli 1946. Masa-
masa penjajahan asing ini sangat memengaruhi kebudayaan, dan masyarakat Filipina. Negara
ini dikenal mempunyai Gereja Katolik Roma yang kuat, dan merupakan salah satu dari dua
negara yang didominasi umat Katolik di Asia selain Timor Leste.

2. Sistem Politik Negara Filipina


Sistem Politik Filipina berbentuk Sistem presidensial dimana Presiden dipilih melalui Pemilu
Presiden Filipina dan Legislatif dipilih secara terpisah melalui Pemilu Legislatif Filipina.
Eksekutif dipimpin oleh Presiden yang berperan sebagai Kepala Pemerintahan dan Kepala
Negara bersama Dewan Menteri . Parlemen berbentuk bikameral, dengan Majelis tinggi yang
berupa Senat yang dipilih dalam Pemilihan Umum di seluruh Negeri yang dapat mengesahkan
Konstitusi, dan Majelis rendah yang berupa Dewan Perwakilan.
Pemerintah Filipina mengikuti Pemerintah Amerika Serikat. Dia ditata sebagai
sebuah republik, di mana Presiden berfungsi sebagai kepala negara, kepala pemerintahan,
dan Panglima Tertinggi angkatan bersenjata. Presiden dipilih dalam pemilu untuk masa jabatan
6 tahun, dan memilih, dan mengepalai kabinet. Dewan Legislatif Filipina mempunyai dua
kamar: Kongres terdiri dari Senat, dan Dewan Perwakilan; anggota keduanya dipilih oleh
pemilu. Ada 24 senator yang menjabat selama 6 tahun di Senat, sedangkan Dewan Perwakilan
terdiri dari tidak lebih dari 250 anggota kongres yang melayani selama 3 tahun. Cabang
yudikatif pemerintah dikepalai oleh Mahkamah Agung, yang memiliki seorang Ketua
Mahkamah Agung sebagai kepalanya, dan 14 Hakim Agung, semuanya ditunjuk oleh Presiden.
Filipina merupakan anggota aktif dari PBB sejak penerimaannya pada 24 Oktober 1945.
Filipina juga merupakan negara pendiri ASEAN, dan merupakan pemain aktif
dalam APEC, Uni Latin, dan anggota dari Grup 24.Filipina juga merupakan sekutu Amerika
Serikat, tetapi juga merupakan anggota dari Gerakan Non-Blok.
Filipina bersengketa dengan Republik Tiongkok (Taiwan), Republik Rakyat
Tiongkok, Vietnam, dan Malaysia atas minyak, dan gas alam di Kepulauan Spratly,
dan Scarborough Shoa, dan dengan Malaysia atas Sabah, dan dengan Indonesia terkait
kepemilikan Pulau Miangas. Sultan Sulu yang menerima Sabah sebagai hadiah pada 1703
setelah menolong Sultan Brunei mengalahkan pemberontak, telah memberikan Pemerintah
Filipina kuasa untuk mengklaim wilayahnya yang hilang. Sampai saat ini, keluarga Sultan
Sulu masih menerima pembayaran "sewa" untuk Sabah dari Pemerintah Malaysia.

3. Ekonomi Negara Filipina


Filipina terkenal dengan pertanian padi bukitnya, yang diperkenalkan kira-kira 2.000 tahun lalu
oleh suku Batad. Padi-padi bukit tersebut terletak di lereng-lereng
perbukitan Banaue dan Sagada di provinsi Ifugao, dan berada di ketinggian 5.000 kaki dpl.
Luasnya mencakup 4.000 mil² serta diusahakan secara tradisional tanpa penggunaan pupuk. Ia
dinyatakan sebagai Warisan Dunia oleh UNESCO (Badan PBB untuk Pendidikan, Ilmu
Pengetahuan, dan Kebudayaan) pada tahun 1995.
Pada 1998 ekonomi Filipina, sebuah campuran dari pertanian, industri ringan, dan jasa
pendukung; mengalami kemunduran sebagai akibat dari krisis finansial Asia, dan cuaca yang
buruk. Pertumbuhan jatuh ke 0,6% pada 1998 dari 5% pada 1997, tetapi kembali ke sekitar 3%
pada 1999, dan 4% pada 2000. Pemerintah telah menjanjikan untuk terus mereformasi
ekonominya untuk membantu Filipina setanding dengan perkembangan negara industri Asia
Timur. Hutang besar ("public debt" sekitar 77% dari PDB), menghambat perbaikan situasi
ekonomi. Alokasi dana untuk hutang lebih tinggi daripada untuk Departemen Pendidikan, dan
militer digabungkan.
Strategi yang dilakukan termasuk peningkatan infrastruktur, merombak sistem pajak untuk
menambah pendapatan pemerintah, juga deregulasi, dan penswastaan ekonomi, dan
meningkatkan integrasi perdagangan di wilayah sekitar. Prospek masa depan sangat tergantung
dari performa ekonomi dari dua partner dagang utama, Amerika Serikat, dan Jepang, dan
administrasi yang lebih tepercaya, dan kebijakan pemerintah yang konsisten.
4. Populasi Negara Filipina
Filipina berada di urutan ke-12 di dunia dalam jumlah penduduk dengan jumlah 100,981,437
jiwa pada 2015. Sekitar dua per tiga penduduk tinggal di Pulau Luzon, dan Manila, ibu
kotanya, berada di urutan ke-11 dalam jumlah penduduk area metropolitan. Orang-orang
Filipina dikenal dengan nama Filipino yang berasal dari orang aborigin Taiwan, dan bercampur
dengan orang-orang Tiongkok Selatan, Polinesia, dan Spanyol/Amerika. Orang Filipina terbagi
dalam 12 kelompok etnolingustik dengan yang terbesar adalah Tagalog, Cebuano, dan Ilocano.
Penduduk asli Filipina ialah suku Aeta namun sudah terpinggir, dan populasinya tinggal 30
ribu jiwa.
Tiga kelompok minoritas terbesar asing adalah orang Tionghoa, Amerika, dan Asia
Selatan. Sisanya adalah orang-orang Eropa, Arab, Indonesia, Korea, dan Jepang. Orang-
orang Mestizo adalah minoritas sebesar 1-2% yang berpengaruh. Dalam penelitian
dari Universitas Stanford, ditemukan bahwa 3,6% populasi memiliki turunan dari bangsa
Eropa.
95,9% penduduk Filipina bisa membaca, salah satu yang tertinggi di Asia, dan setara
untuk pria maupun wanita. Angka harapan hidup penduduknya adalah 69,29 tahun; 72,28
untuk wanita, dan 66,44 untuk pria. Pertumbuhan penduduk per tahunnya sebesar 2,1%, dan
sekarang Filipina sedang mengalami masalah kepadatan penduduk karena angka kelahirannya
tinggi.
Filipina mempunyai kira-kira 92,2 juta penduduk menurut perkiraan sensus.

5. Pendidikan Negara Filipina


Filipina menetapkan bahwa pendidikan wajib yang mesti di tempuh para siswa, dan siswi di
negara itu adalah 13 tahun. Kebijakan itu diambil sebagai salah satu kunci mengurangi angka
kemiskinan.
Selama ini sistem pembelajaran di Filipina hanya mengenal enam tahun belajar di Sekolah
Dasar serta empat tahun di Sekolah Menengah. Dengan undang-undang yang baru, siswa wajib
masuk taman kanak-kanak selama satu tahun sebelum duduk di bangku SD. Selanjutnya,
pemerintah juga meminta pengelola sekolah menengah menambah waktu belajar, dari empat
tahun menjadi enam tahun. Siswa harus mengikuti pendidikan tambahan jika akan melanjutkan
ke perguruan tinggi.
Presiden Filipina Aquino mengatakan sistem wajib belajar di Filipina masih jauh dari
sempurna. Hal ini menyebabkan para siswa di sana berada di posisi kurang menguntungkan
untuk dapat bersaing di dunia pekerjaan atau persaingan lain.Pemerintah Filipina mengklaim,
mereka telah membangun puluhan ribu ruang kelas baru, mempekerjakan 18 ribu guru, dan
mencetak puluhan juta buku setiap tahun untuk meningkatkan pendidikan. Anggaran
pendidikan juga dinaikkan 44 persen dari tahun 2010, yaitu mencapai 5,6 miliar dolar Amerika
atau mencapai 1 triliun Peso Filipina (40 triliun Rupiah).
Sebagai negara yang termasuk bekas jajahan Amerika Serikat, Bahasa Inggris menjadi bahasa
utama di dunia pendidikan di Filipina dengan tujuan memudahkan para siswa, dan siswi
Filipina untuk bersaing dengan siswa, dan siswi dari negara lain di tingkat global. Telah
sejak Bahasa Inggris sebagai bahasa utama di pendidikan formal di Filipina, walaupun ada
lebih dari 150 bahasa asli yang dipakai, termasuk bahasa nasional,Bahasa Tagalog.
6. Budaya Negara Filipina
Kebanyakan masyarakat Filipina gemar menyanyi serta menari pada setiap kali pesta
keramaian. Tarian bambu ini memerlukan pergerakan kaki yang cocok.
Bahay Kubo merupakan rumah tradisional yang terkenal di Filipina, yang dibuat dari daun
kelapa, nipah, dan bambu. Terdapat tanglung berbentuk bintang yang digantung di hadapan
rumah yang bernama parol. Semasa Natal, kebanyakan masyarakat di sana gemar menjadikan
parol sebagai hiasan rumah mereka.
Organ bambu ini menggunakan lebih kurang 1.000 batang bambu. Konon ini adalah satu-
satunya
organ yang dibuat dari bambu di dunia

C. Pendidikan Kewarganegaraan di Kawasan Asia Taiwan


Republik Tiongkok, atau lebih dikenal sebagai Taiwan adalah sebuah negara
pengakuan terbatas di Asia Timur yang saat ini wilayahnya mencakup daerah Pulau
Taiwan, Kepulauan Penghu, Kabupaten Kinmen, dan Kepulauan Lienchiang.Kata "Taiwan"
biasanya digunakan untuk merujuk kepada wilayah yang dikuasai Republik Tiongkok secara
keseluruhan, sementara istilah "Tiongkok" lebih merujuk kepada Republik Rakyat Tiongkok,
yang menguasai Tiongkok Daratan, Hong Kong dan Makau.
Republik Tiongkok sendiri bermula di Tiongkok Daratan, setelah penggulingan
pemerintahan Dinasti qing pada tahun 1912 menandakan berakhirnya 2.000 tahun masa
pemerintahan kekaisaran. Kemunculannya di Tiongkok Daratan adalah secara kemunculan
Panglima Perang, Pendudukan Jepang, dan Perang Saudara. Pemerintahannya di tanah besar
tamat pada tahun 1949 saat Partai Komunis Tiongkok menggulingkan pemerintahan Partai
Nasionalis Tiongkok.
Pemerintah Republik Tiongkok dipindahkan ke Pulau Taiwan dan mendirikan ibu kota
sementaranya di Taipei, di mana mereka terus mengklaim sepihak bahwa dirinya adalah
pemerintah tunggal seluruh bangsa Tiongkok yang sah, termasuk tanah daratan. Pada masa
yang sama, komunis di tanah daratan menafikan kemunculan Republik Rakyat Tiongkok dan
mendakwa menjadi negara pengganti Republik Tiongkok di seluruh negara Tionghoa dan
menganggap pemerintahan nasionalis di Taiwan tidak sah. Dari pendiriannya hingga
pemindahannya ke Pulau Taiwan, Republik Tiongkok telah dikatakan sebagai suatu produk
Partai Nasionalis, sebuah partai politik yang muncul sebagai hasil revolusi yang telah
mendirikan negara republik, sekalipun partai itu tidak lagi memerintah di Republik Tiongkok.

1. Sejarah Negara Taiwan


Taiwan pernah dijajah oleh Belanda pada tahun 1624, kemudian dibebaskan oleh Cheng
Cheng-Kung pada tahun 1662, seorang loyalis Dinasti Ming ketika dinasti itu mengalami
kekalahan dan digantikan oleh Dinasti Qing, dan mendirikan pemerintahan Kerajaan
Tungning pada 1662. Dengan Tainan sebagai ibu kotanya, Dinasti Cheng melakukan
serangkaian operasi militer dan upaya untuk kembali merebut Tiongkok Daratan yang sudah
dikuasai oleh Dinasti Qing. Seperti halnya pemerintahan Republik Tiongkok pada masa
pelarian Chiang Kai Shek dan Chiang Ching Kuo yang menyatakan akan merebut kembali
Tiongkok Daratan. Dinasti Qin akhirnya merebut pulau ini dari tangan Dinasti Cheng di bawah
pimpinan Admiral Shi Lang sampai Jepang menguasai pulau ini pada 1895.
Wilayah Taiwan yang sekarang secara de facto merupakan wilayah Republik Tiongkok pernah
menjadi protektorat Jepang setelah peperangan Tiongkok-Jepang pada 1894-1895, ketika
Tiongkok masih berada di bawah Dinasti Qing dari Manchuria yang berbuah kekalahan
Tiongkok dan perjanjian Shimonoseki pada 1895, sampai berakhirnya masa Perang Dunia
II dan Taiwan diambil alih oleh pemerintahan Partai Nasionalis Tiongkok.
Republik Tiongkok didirikan pada tahun 1912 menyusul revolusi yang dilancarkan oleh Sun
Yat-sen melawan pemerintahan Dinasti Qing. Di kemudian hari, sesuai dengan tradisi
pemerintahan di Tiongkok, tahun pemerintahan diganti menjadi tahun 1 Republik untuk tahun
1912 Masehi. Republik Tiongkok beribu kota di Nanjing.
Selepas kekalahan yang dialami Jepang pada Perang Dunia II, Taiwan telah diberikan kepada
tentara Sekutu dan diduduki oleh Republik Tiongkok. Taiwan diperintah oleh pemerintahan
militer yang korup, lantas terjerumus ke dalam keadaan kalang-kabut yang mencapai
puncaknya pada Peristiwa 228. Keadaan darurat telah dihadirkan pada tahun 1948.
Pada tahun 1949, Republik Tiongkok dipimpin oleh Chiang Kai Shek yang berhaluan
nasionalis kalah dari perang saudara dengan Partai Komunis Tiongkok pimpinan Mao
Zedong dan mundur ke Pulau Taiwan. Mao Zedong kemudian memproklamirkan berdirinya
negara baru Republik Rakyat Tiongkok di Beiping, yang kemudian diubah namanya
menjadi Beijing dan ditetapkan sebagai ibu kota negara baru tersebut.
Semasa era Perang Dingin, Republik Tiongkok dicap negara Barat sebagai "Tiongkok Liberal",
dan merupakan suatu bentuk penentangan terhadap komunisme, sedangkan Republik Rakyat
Tiongkok dipandang sebagai "Tiongkok Merah" atau "Tiongkok Komunis". Pemerintahan
Republik Tiongkok 1912 diakui sebagai satu-satunya pemerintah seluruh Tiongkok Daratan
dan Taiwan yang sah oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa dan kebanyakan negara Barat hingga
tahun 1970-an. Negara-negara Timur juga berpendapat demikian.
Republik Tiongkok terus berada di bawah pemerintahan darurat seperti yang dinyatakan di
dalam "Undang-Undang Darurat Selama Pemberontakan Komunis", dan pemerintahan satu
partai hingga empat dekade dari tahun 1948 hingga 1987, saat Presiden Chiang Ching-kuo
dan Lee Teng-hui, yaitu presiden pertama merupakan keturunan penduduk asli setempat,
secara berangsur-angsur meliberalisasi dan mendemokrasi sistem pemerintahan.
Pada tahun 2000, Chen Shui-bian dari partai pro-kemerdekaan Partai Progresif
Demokrat memenangi pemilu presiden dan menjadi presiden pertama Republik Tiongkok yang
bukan berasal dari Partai Nasionalis. Dalam pemilihan presiden yang berlangsung pada tahun
2004, setelah Insiden 319 yang terjadi satu hari sebelum hari pemilu. Chen dan wakil
presiden Annete Lu ditembak sewaktu berpawai dalam satu kampanye di kota Tainan. Chen
dilantik kembali sebagai presiden Republik Tiongkok dengan kemenangan tipis 0,2%. Partai
pimpinan Chen juga gagal menguasai dewan majelis dengan memenangkan mayoritas kursi,
dan kalah atas Partai Nasionalis yang menginginkan penyatuan kembali dengan Tiongkok
Daratan pada tahun 2005. Namun, Partai Progresif Demokrat berhasil menguasai Dewan
Nasional Republik Tiongkok.

2. Sistem Politik Negara Taiwan


Republik Tiongkok memiliki sistem politik yang berbeda dengan sistem politik di RRT,
menggunakan asas demokrasi dan liberalisme yang umum digunakan negara -negara barat.
Ketika pemerintahan nasionalis KMT berpindah dari Tiongkok karena kalah perang terhadap
pasukan komunis, maka Chiang Kai Shek menerapkan sistem pemerintahan darurat dengan
asas tunggal satu partai Kuomintang (KMT). Keadaan darurat ini guna mempersiapkan diri
dalam merebut kembali daratan Tiongkok. Dalam situasi ini, terjadi pembatasan kegiatan pers
politik dan pembungkaman kaum oposisi yang justru banyak berpengaruh di kalangan
penduduk Taiwan asli.

3. Ekonomi Negara Taiwan


Ekonomi Taiwan sebelum abad ke-20 hampir keseluruhannya berbentuk pertanian.
Namun pertanian kini hanya menyumbang 2% PDB, kurang dari 35% pada tahun 1952.
Industri-industri yang dahulunya dijalankan buruh kini diambil alih oleh keuangan dan
teknologi yang intensif.Taiwan telah menjadi mitra beberapa negara
seperti Malaysia, Thailand, Indonesia, Filipina, Vietnam, dan termasuk di Tiongkok Daratan;
kini terdapat 50.000 perusahaan Taiwan di negara Tiongkok.
Semasa penjajahan Jepang (1895-1945), industrinya mulai dibangun, dengan orang Jepang
membangun sebagian besar infrustruktur yang menolong ekonomi Taiwan dengan pesat.
Contohnya landasan kereta api yang menghubungkan utara dan selatan Taiwan. Berbeda
dengan keadaan politik Taiwan yang selalu bergejolak baik karena kepentingan partai politik di
Taiwan, juga karena pengaruh tekanan dan kepentingan RRT, di sektor ekonomi Taiwan
tumbuh dengan pesat, khususnya di bidang industri dan perdagangan selain sektor pertanian
dan pariwisata.
Republik Tiongkok modern mempunyai ekonomi kapitalis yang dinamis dengan berkurangnya
keterlibatan pemerintah dalam pekerjaan dan perdagangan asing. Di samping ini, beberapa
bank dan perusahaan umum milik republik juga telah diswastanisasikan. Pertumbuhan PDB
sekitar 8% dalam tiga dekade yang telah berlalu dengan ekspor yang banyak membantu. Jurang
surplus perdagangan juga agak banyak, dan simpanan mata uang asing menjadi yang ketiga
terbesar di dunia.
Saat ini, ekonomi Taiwan bergerak dibidang industri jasa konstruksi, perbankan,
industri elektronika, komputer serta semikonduktor yang sudah diakui kualitasnya di pasar
internasional, perkapalan, jasa penerbangan dan transportasi. Sebelumnya, industri di Taiwan
bergerak di bidang barang-barang domestik dan rumah tangga bahkan pada masa lalu, Taiwan
dikenal sebagai penghasil barang-barang tiruan dari produk Jepang dengan kualitas di bawah
kualitas produk made in Japan khususnya dikalangan pasar Indonesia, produk made in
Taiwan berkonotasi produk tiruan dari produk Jepang.

4. Populasi Negara Taiwan


Menurut data pemerintah, lebih dari 95% populasi Republik Tiongkok/Taiwan yang berjumlah
23,4 juta terdiri dari Tionghoa Han, sedangkan 2,3% adalah penduduk asli
Formosa Austronesia. Kategori Tionghoa Han terdiri dari tiga kelompok utama: Hoklo, Hakka,
dan orang Tiongkok daratan.Namun, akulturasi, perkawinan, dan asimilasi telah
mengakibatkan suatu taraf pencampuran keturunan orang Han dan penduduk asli Formosa.
Meskipun konsep "empat kelompok etnis besar" diduga menjadi usaha yang disengaja
oleh Partai Progresif Demokrat yang didominasi orang Hoklo untuk meredakan ketegangan
etnis, konsepsi ini telah menjadi kerangka acuan dominan untuk menangani isu etnis Republik
Tiongkok/Taiwan dan nasional.
Meskipun penggunaan luas dari "empat kelompok etnis besar" dalam wacana publik sebagai
identitas yang dirumuskan secara esensial, hubungan antara orang-orang Formosa telah dalam
berada keadaan konstan konvergensi dan negosiasi selama berabad-abad. Kelanjutan proses
percampuran lintas etnis dengan etnis dari dalam dan luar Formosa, dikombinasikan dengan
hilangnya hambatan etnis karena pengalaman sosial politik bersama, telah menyebabkan
munculnya "orang Republik Tiongkok/Taiwan" sebagai kelompok etnis yang lebih besar.

5. Pendidikan Negara Taiwan


Sistem pendidikan umum di Taiwan merentang dari sekolah kelompok bermain sampai
universitas. Pendidikan umum juga diwajibkan dari sekolah dasar sampai sekolah menengah
pertama sejak tahun 1968. Di tahun 2001, secara kasar 16% anggaran pusat disisihkan untuk
pendidikan. Di bulan Januari 2011, Presiden Ma mengumumkan rencana
mengimplementasikan program wajib belajar dua belas tahun pada tahun 2014.Sebagai
tambahan, dukungan finansial untuk pendidikan prasekolah dimulai, diawali dengan
keringanan biaya.
Akses terhadap sekolah menengah atas dan universitas dikendalikan oleh serangkaian ujian
nasional. Disiplin dalam sekolah-sekolah negeri di seluruh tingkatan pada umumnya sangat
ketat dengan norma menggunakan seragam sekolah dan terompet bangun pagi. Siswa semua
tingkatan sampai sekolah menengah atas bertanggung jawab membersihkan ruang kelas
mereka sendiri dan area di sekitar sekolah. Bersih-bersih merupakan ritual harian siswa.
Hukuman jasmani resminya dilarang, tapi banyak laporan mengindikasikan hukuman semacam
itu masih dipraktikkan oleh banyak guru, karena faktanya tak sedikit orang tua yang
mendukungnya.Tahun sekolah terdiri dari dua semester. Semester musim gugur dimulai
September awal dan berlangsung hingga Januari akhir atau Februari awal. Liburan musim
dingin biasanya berlangsung tiga sampai empat minggu sekitar Tahun Baru Imlek. Semester
musim semi dimulai setelah Festival Lampion di pertengahan Februari dan berakhir di akhir
bulan Juni. Sejak sekolah menengah, banyak sekolah yang menyelenggarakan "kelas tambahan
pilihan" selama liburan musim dingin dan musim panas dan juga seusai jam sekolah biasanya.
Meskipun namanya pilihan, banyak kelas memberlakukan wajib hadir. Bahasa instruksinya
adalah Mandarin.

6. Budaya Negara Taiwan


Budaya Taiwan masa kini mengalami transformasi yang besar hasil pemisahannya dengan
tanah besar Tiongkok yang telah mencecah lebih dari 100 tahun. Taiwan kini mempunyai
budaya tersendiri dengan bersumberkan budaya Tiongkok, budaya Jepang dan budaya Amerika
Serikat, terutama dalam politik dan arsitektur. Penduduk asli Taiwan juga mempunyai budaya
mereka sendiri. Kesenian, tradisi nenek moyang, dan budaya pop merangkumi corak pelbagai
motif berdasarkan Asia dan Barat.
Setelah pindah ke Taiwan, pemerintah KMT bertindak melestarikan budaya Tiongkok.
Pemerintah melaksanakan pelbagai gerakan tulisan kaligrafi Tiongkok, lukisan seni Tiongkok,
seni moyang Tiongkok dan opera Tiongkok. Salah satu daya tarik kota Taipei adalah Museum
Nasional Tiongkok yang mempunyai lebih dari 650.000 koleksi perunggu, giok (jade),
kaligrafi, lukisan dan porselen Tiongkok. Kerajaan KMT di bawah Chiang Kai-Shek telah
memindahkan koleksi ini dari Beijing pada tahun 1949 semasa melarikan diri ke Taiwan.
Koleksi ini dipercaya menjadi sebagian harta budaya Tiongkok, dan hanya 1% yang
dipamerkan pada setiap periode masa.
Minuman Taiwan juga telah berhasil dikenali merata di seluruh dunia. Teh berbuih dan teh
susu ⁹merupakan minuman Taiwan yang terkenal di Malaysia, Eropa, Kanada dan Amerika
Serikat.
Taiwan juga menerbitkan film-film berkualitas setiap tahun. Sutradara terkenal dari Taiwan
antara lain Ang Lee yang mendapat nama dari film besutannya Crouching Tiger, Hidden
Dragon dan Eat Drink Man Woman.
Kira-kira 80% orang Taiwan merupakan bangsa etnik Han dan bisa bercakap bahasa
kebangsaan, yaitu Bahasa Mandarin sekali dengan Bahasa Hokkian yang berasal dari selatan
sungai Min di provinsi Fujian di Tiongkok Daratan. Bahasa Hokkian ini yang dikenali
sebagai Taiyu di Taiwan merupakan bahasa yang sama yang dituturkan oleh kebanyakan orang
Tionghoa-Indonesia. Golongan pro-Merdeka di Taiwan telah mempromosikan bahasa ini sejak
tahun 1990-an, tanpa menyadari bahwa bahasa ini hanya sekadar salah satu dialek yang
dituturkan di Tiongkok Daratan. Terdapat lagi 10% penduduk Taiwan yang menggunakan
bahasa Hakka. Golongan penduduk asli, walaupun mempunyai bahasa sendiri, juga bisa
bertutur dalam bahasa Mandarin dan Hokkian
Gerakan Setempat Taiwan terus menjadi sumber berkembangnya budaya Taiwan yang berbeda
daripada Tiongkok Daratan, sebagai suatu reaksi terhadap pemerintahan tangan besi KMT dan
permusuhan RRT. Politik identitas dengan lebih 100 tahun pemisahan Taiwan dengan tanah
besar dengan 50 tahun daripadanya di bawah pemerintahan Jepang, terus mnjadi isu dan
mewujudkan perbedaan budaya dengan Tiongkok di tanah besar dalam pelbagai bidang, antara
lain masakan, film, fotografi, opera dan musik.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan kita mempelajari Pendidikan Kewarganegaraan Negara Asia Tenggara,kita bisa
Mengetahui sistem-sistem ketatanan negara baik dalam politik,ekonomi,budaya dan
norma-norma di Negara-Negara Asia Tenggara.Dan kita juga bisa memantapkan wawasan
dan semangat kebangsaaan,cinta tanah air,demokrasi,kesadaran hukum,penghargaan atas
keragamaan dan partisipasi dalam membangun Bangs kita.

B. Saran
Salah Satu Untuk memperluas wawasan kita tentang perkembangan perkembangan negara
negara luar,kita bisa mempelajari Pendidikan kewarganegaraan negara-negara luar, dan
Sebagai warga negara yang mencintai negaranya, kita harus memahami dan mengetahui
sejarah perkembangan PKn, agar dalam melaksanakan pendidikan tidak terjadi kesalahan. Dan
untuk kedepannya bisa menambah pengetahuan bagi penerus-penerus bangsa kita.
DAFTAR PUSTAKA

Baehaqi.wordpress.com/2009/03/05/pendidikan-kewarganegaraan-di-jepang/Ikeno, N. (2005).
“Citizenship Education in Japan After World War II”. In  Citized
Dentsu Communication Institute, Japan Research Center: Sixty Countries' Values Databook.
Cogan, J.J. and Ray Derricott (ed). (1998). Citizenship Education for the 21st Century: An
International Perspective on Education. London: Kogan Page.

 "Republic act no. 8491". Republic of the Philippines. Diarsipkan dari versi asli  tanggal
March 8, 2014. Diakses tanggal March 8, 2014.

"2019 Philippines In Figures" 29 Juni 2020, hal. 23

 "Philippine Population Density (Based on the 2015 Census of Population)". September 1,


2016.

 "Highlights of the Philippine Population 2015 Census of Population". www.psa.gov.ph.


Philippine Statistics Authority.

 Shih, Hsiu-chuan (27 January 2018). "Taiwan mulling English as an official language, but is
it ready?". Central News Agency.

 "Taiwan". The World Factbook. United States Central Intelligence

 "General Statistical analysis report, Population and Housing Census" (PDF). National


Statistics, ROC (Taiwan)

Anda mungkin juga menyukai