PANCASILA
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
menganugrahkan banyak nikmat sehingga saya dapat menyusun Critical Book Report ini
dengan baik. Makalah CBR ini berisi tentang uraian atau ringkasan sebuah buku mengenai
“Pendidikan Pancasila”.
Makalah ini saya susun secara cepat dengan bantuan dan dukungan berbagai pihak
diantaranya Dosen dan teman-teman saya. Saya yang telah berkontribusi secara maksimal. Oleh
karena itu saya sampaikan terima kasih atas waktu, tenaga dan fikirannya yang telah diberikan.
Dalam penyusunan makalah ini, saya menyadari bahwa hasil makalah mengenai CBR
Bahasa Indonesia ini masih jauh dari kata sempurna. Sehingga saya selaku penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian.
Akhir kata Semoga makalah mengenai CBR Pendidikan Pancasila ini dapat memberikan
manfaat untuk saya khususnya, dan masyarakat Indonesia umumnya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................3
I. PENDAHULUAN..............................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................4
1.2 Tujuan Penulisan .......................................................................................................4
1.3 Manfaat.......................................................................................................................4
1.4 Identitas Buku ............................................................................................................5
III. PEMBAHASAN............................................................................................................23
1. Keunggulan isi buku...................................................................................................23
2. Kelemahan isi buku....................................................................................................23
DAFTR PUSTAKA...............................................................................................................25
3
BAB I
PENDAHULUA
Pancasila adalah rumusan dari pandangan dasar para pendiri Negara Republik
Indonesia ini. Nilai – nilai yang terkandung didalam pancasila bahkan bisa berperan
sebagai keseimbangan contohnya ideologi dan filsafat. Nilai yang terkandung dalam
pancasila ialah sebgai penjaga keseimbangan antara dua ideologi dunia yang
bertentangan, karena dalam ideologi pancasila ada hak – hak individu dan masyarakat
diakui secara proporsional, tetapi digali akar budaya masyarakat bangsa Indonesia itu
sendiri.
Dari sini penulis akan membahas apa itu pancasila sebagai ideologi negara dan
pancasila sebagai filsafat. Ini diperlukan agar kita tau karakter bangsa kita dan harus
kita lestarikan dari ancaman gelombang globalisasi yang semakin besar yang bisa saja
menghapuskan nilai – nilai pancasila tersebut didalam kehidupan kita sehari hari.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan Critical Book Review ini yaitu sebagai berikut:
1. Penyelesaian tugas individu pada mata kuliah pendidikan pancasila
2. Untuk memperoleh pengetahuan pendidikan pancasila
3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan buku yang di analisa
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari pengerjaan Critical Book Review ini yaitu sebagai berikut:
1. Dapat dengan mudah suatu proses pembelajaran dengan mengulas isi buku
tersebut.
2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan buku
4
1.4 Identitas Buku
Buku utama
Buku Pembanding
5
BAB II RINGKASAN ISI BUKU
1.BUKU UTAMA
Bab I
Berisi tentang sejarah Indonesia dalam situasi sebelum proses perumusan Pancasila
sebagai dasar negara dimana rangkaian sejarah yang cukup panjang terdapat dua kerajaan
kuno yang besar dan megah, yaitu masa Kerajaan Sriwijaya dan masa Kerajaan
Majapahit. Kemudian dilanjutkan dengan perjuangan bangsa Indonesia melawan
penjajahan, perjuangan rakyat Demak melawan Portugis, perlawanan rakyat Aceh
melawan Portugis, perlawanan rakyat Ternate melawan Portugis.
Bab II
Pancasila Dalam Konteks Ketatanegaraan
Pancasila merupakan landasan dan dasar negara Indonesia yang mengatur seluruh
struktur ketatanegaraan Republik Indonesia. Dalam perumusan ketatanegaraan Indonesia
tidak boleh melenceng dari nilai-nilai Pancasila, pembentukan karakter bangsa dilihat dari
system ketatanegaraan Indonesia harus mencerminkan nilai-nilai dari ideologi bangsa
yaitu Pancasila. Sistem kenegaraan dengan berdasarkan pada nilai-nilai dan yang
berhubungan dengan Pancasila, dapat menjadikan karakter suatu bangsa memiliki moral
yang sesuai dengan yang tercermin dalam sila-sila Pancasila. Negara Indonesia dan
masyarakat Indonesia dengan ketatanegaraannya berdasar pada Pancasila akan membawa
dampak positif bagi terbentuknya bangsa Indonesia.
Bab III 6
Konsensus Nasional Tentang Dasar Negara RI
Bab IV
Pancasila Dalam Sistem Ideologi Politik Indonesia
Terdapat Pancasila sebagai dasar negara. Merupakan bagian lama dari kedudukan
Pancasila dalam sistem kenegaraan Indonesia. Pancasila dan ideologi bangsa Indonesia.
Merupakan bagian terpenting dari fungsi dan kedudukan Pancasila dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Ideologi adalah kumpulan ide-ide yang muncul dan tumbuh
dalam suatu pemerintahan negara. Pancasila dan persatuan nasional. Merupakan cita-cita
bangsa karena terdiri dari beragam suku, etnis, budaya, adat, latar belakang sejarah, serta
agama dan kepercayaan, memungkinkan terjadinya perbedaan pandangan, cara hidup,
bahkan perbedaan cita-cita dan tujuan. Oleh karena itu memerlukan satu konsep dasar
yang harus dipedomani oleh seluruh komponen bangsa.
Bab V
Pancasila Dan Sistem Filsafat
Filsafat berarti cinta kebijaksanaan dan merupakan pengetahuan yang timbul dari
prinsipprinsip yang diketahui dengan kekuatan budi kodrati dengan mencari sebab
musababnya yang terdalam. Objek material filsafat adalah seluruh realitas, sedangkan
objek material ilmu pengetahuan lainnya senantiasa khusus dan terbatas. Pancasila
merupakan hasil perenungan jiwa dan tumbuh serta lahir dalam kehidupan sehari-hari
bangsa Indonesia (pengkajian yang mendalam dari dalam diri bangsa Indonesia).
Pancasila selain memiliki fungsi ideologi, hokum dan politik, juga memiliki dan
mengandung fungsi
7
filsafat. Kandungan filsafat dalam Pancasila bisa dilihat dengan pemikiran-pemikiran
yang ada dalam sila Pancasila tersebut. Bahkan kandungan pemikiran dalam sila-sila itu
memiliki substansi yang sangat luas, mencakup berbagai cara dan etic kehidupan
masyarakat.
Bab VI
Pancasila Sebagai Etika
Pancasila sebagai etika mengajak kita untuk berpikir kritis, otokritik, kaji banding
sehingga Pancasila yang kita terima sebagai dasar negara dan dasar kehidupan berbangsa
benar-benar hasil pilihan bangsa dan negara Indonesia, bukan sesuatu yang dipaksakan.
Dalam suasana reformasi Pancasila juga merupakan etika politik. Artinya, kehidupan
berpolitik (berpemerintahan, bernegara, dan sebagainya) harus dilandasi nilai-nilai
Pancasila sehingga arah perjuangan reformasi benar-benar sesuai dengan cita-cita
nasional Indonesia. Kehidupan berpolitik diarahkan tidak untuk kepentingan pribadi,
golongan ataupun partai politik tertentu tetapi untuk kelangsungan bangsa dan negara
Indonesia.
Bab VII
Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Nasional
Paradigma adalah cara pandang, nilai-nilai, metode-metode, prinsip dasar, atau cara
memecahkan sesuatu masalah yang dianut oleh suatu masyarakat pada masa tertentu.
Karena itu, pancasila harus dijadikan paradigma dalam melaksanakan pembangunan
nasional, yaitu sebagai landasan, acuan, metode, nilai dan sekaligus tujuan yang ingin
dicapai. Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang
berkesinambungan dan meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan negara untuk
melaksanakan tugas mewujudkan tujuan nasional yang termaktub dalam Pembukaan
UUD 1945, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan sosial.
9
suasana yang aman, tenteram, tertib serta dinamis dan dalam lingkungan pergaulan dunia
yang merdeka, bersahabat, tertib, dan damai.
Bab VIII
Pancasila, Demokrasi Dan Sistem Penyelenggaraan Negara
Bab IX
Peristiwa Dan Istilah Politik Dalam Sejarah Politik Indonesia
Asas Tunggal Pancasila adalah konsep politik Orde Baru berupa penyatuan asas bagi
partaipartai politik maupun organisasi massa dan organisasi keagamaan. Konseppolitik ini
yang dimasukkan dalam Undang-Undang Politik tahun 1985. Asas, bagi Pemerintah Orde
Baru, merupakan faktor utama bagi terbangunnya format politik yang ideal. ABRI dan
umat Islam sesungguhnya merupakan dua komponen penting dalam melahirkan
pemerintahan baru pasca peristiwa 30 September. Berbagai kasus dianggap oleh rezim
Orde Baru, sebagai bentuk ancaman dari “ekstrem kanan” yang bertujuan mengganti dasar
negara dan agama. Selain sebagai konsekuensi pemberlakuan asas tunggal, munculnya
kelompok ini justru akibat adanya upaya mengkerdilkan “Islam politik.” Rekayasa politik
ini dilakukan dengan kebijakan penyederhanaan partai-parrtai. Belasan partai Islam
menjadi satu wadah, Partai Persatuan Pembangunan. Sementara belasan partai nasionalis
dan partai Kristen dilebur menjadi satu partai, Partai Demokrasi Indonesia.
10
2. Buku Pembanding
BAB 1
A. Tujuan,Manfaat,dan Kompetensi Dasar Pendidikan Pancasila
1. Tujuan Pendidikan Pncasila
Secara umum Tujuan Utama pendidikan pancasila adalah untuk menumbuhkan wawasan dan
kesadaran berbangsa dan bernegara, sikap dan perilaku cinta tanah air dan bersendikan
kebudayaan bangsa,wawasan nusantara.
Tujuan pendidikan pancasila terkandung dalam tujuan pendidikan nasioal yaitu:
meningkatkan manusia yang kualitas, berimtak, berbudi pekerti luhur, berkepribadian,
mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja, profesional,
bertanggung jawab, dan produktif.
11
d) Secara praktispedagogis dan andragogis, sistem nilai, yang terkandung dalam
pancasila itu, harus diwujudkan sebagai proses belajar anak dan orang dewasa
sepanjang hayat melalui proses belajar yang bersifat konsentris tentang pancasila
(knowing pancasila).
1) Masa sebelum kedatangan bangsa barat sampai keruntuhan negara kerajaan majapahit
tahun 1925;
2) Masa kedatangan bangsa barat;
3) Masa perjuangan melawan imperialisme belanda;
4) Bangkitnya kesadaran nasional menuju cita-cita indonesia merdeka dalam satu wadah
negara kesatuan;
5) Berakhirnya pemerintahan kolonialisme belanda di indonesia;
6) Tiga setengah tahun di bawah pemerintahan militer jepang;
7) Zaman kemerdekaan sampai sekarang.
2. Alinea kedua
Alinea kedua dari undang-undang dasar 1945 berbunyi sebagai berikut:
“Dan perjuangan pergerakan indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia
dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat indonesia ke depan pintu gerbang
kemerdekaan negara indonesia, yang merdeka, bersatu, erdaulat, adil dan makmur.”
3. Alinea ketiga
Alinea ketiga undang-undang dasar 1945 berbunyi sebagai berikut:
“Atas berkat rahmat allah yang maha kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur,
supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat indonesia menyatakan dengan ini
kemerdekaannya.”
16
4. Alinea Keempat
Alinea keempat dari undang-undang dasar 1945 berbunyi sebagai berikut:
“Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara indonesia yang
melindungi segenap bangsa indonesia dan seluruh tumpah darah indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka
disusunlah kemerdekaan kebangsaan indonesia itu dalam suatu undang-undang dasar negara
Indonesia”
BAB 5 Hak Asasi Manusia Dalam Pancasila Dan Undang-Undang Dasar 1945
A. Pengertian dan Istilah Hak Asasi Manusia
Menurut Mustafa Kamal Fasha (2002), bahwa yang dimaksud hak asasi manusia adalah
hak-hak dasar yang dibawa manusia sejak lahir yang melekat pada esensinya sebagai
anugerah Allah Swt. Pendapaat lain yang senada menyatakan bahwa hak asasi manusia
adalah hak-hak dasar yang dibawa sejak lahir dan melekat dengan potensinyasebagai
makhluk dan wakil tuhan (Cazali, 2004).
Istilah Hak Asasi Manusia telah ditemukan di Timur Tengah jauh sebelum barat
memperjuangkan hak asasi manusia dengan istilah “Al Huquuqul Insan”. Di barat istilah
hak asasi manusia dikenal dengan istilah “rights of man” untuk menggantikan “natural
rights”.karena istilah “rights of man” tidak mencakup “rights of women”, maka oleh
Eleanor Roosevelt diganti dengan istilah human rights yang lebih universal dan netral
(Winarno, 2013).
B. Macam-Macam Hak Asasi Manusia
Secara garis besar hak-hak asasi manusia dapat dikelompokkan menjadi dua macam
yaitu hak-hak asasi individu (personal rights) dan hak asasi kolektif atau masyarakat
(community rights).
Dari kedua kelompok hak asasi manusia tersebut, dapat dibagi menjadi tujuan 7 macam
sebagai berikut:
1) Hak-hak asasi pribadi atau personal rights yaitu hak bagi setiap orang untuk bebas
menyampaikan pendapat, kebebasan memeluk agama,kebebasan bergerak dan
lain sebagainya selama tidak melanggar hak-hak orang lain.
2) Hak-hak asasi ekonomi atau property rights yaitu hak untuk memperoleh sesuatu,
membeli dan menjualnya serta memanfaatkannya.
3) Hak-hak asasi untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan
pemerintahan atau rigts of legal quality.
4) Hak-hakk asasi politik atau political rights yaitu hak untuk ikut serta dalam
pemerintahan, hak pilih (memilih dan dipilih dalam pemilu),hak mendirikan
partai politik, organisasi kemasyarakatan dan lain sebagainya.
5) Hak-hak asasi sosial dan kebudayaan atau social and cultural rights yaitu hak bagi
setiap orang untuk mengikuti kegiatan sosial, memilih pendidikan dan
memajukannya serta mengembangkan kebudayaan.
6) Hak-hak asasi untuk mendapatkan perlakuan tata cara peradilan dan
perlindungan atau procedural rights.
7) Hak-hak asasi untuk membangun suatu negara atau rights to development yaitu ha
bagi setiap negara untuk membangun negaranya tanpa campur tangan negara lain.
17
C. Sejarah Perkembangan Hak Asasi Manusia
Perjuangan perlindungan terhadap hak asasi manusia telah ada sejak manusia ada di muka
bumi ini untuk melindungi hak-hak dasar yang dibawa manusia sejak lahir sebagai
anugerah tuhan yang maha esa. Hal ini dapat diketahui melalui sejarah para Nabi dan
Rasul Allah Swt.mulai nabi adam As. Sampai nabi dan rasul terakhir nabi muhammad
Saw.
18
2. Sejak zaman purbakala hingga pintu gerbang kemerdekaan negara indonesia, masyarakat
nusantara telah melewati ribuan tahun pengaruh agama-agama lokal, yaitu sekitar 14 abad
pengaruh hindu dan buddha 7 abad pengaruh islam, dan 4 abad pengaruh kristen,
3. Sila Kemanusiaan yang adil dan Beradab
4. Nilai-nilai kemanusiaan dalam masyarakat indonesia dilahirkan dari perpaduan pengalaman
bangsa indonesia dalam menyejarah. Bangsa indonesia sejak dahulu dikenal sebagai bangsa
maritim telah menjajah ke berbagai penjuru nusantara, bahkan dunia.
5. Sila Persatuan Indonesia
6. Kebangsaan indonesia merefleksikan suatu kesatuan dalam keragaman serta kebaruan dan
kesilaman, indonesia adalah bangsa majemuk paripurna yang menakjubkan karena
kemajemukan sosial,
7. Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
8. Demokrasi sebagai bentuk pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat memang
merupakan fenomena baru di indonesia, yang muncul sebagai ikutan formasi negara
republik indonesia merdeka.
9. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia
10. Masyarakat adil dan makmur adalah impian kebahagiaan yang lebih berkobar ratusan tahun
lamanya dalam dada keyakinan bangsa indonesia.
19
B. Pancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila merupakan suatu sistem karena pancasila memenuhi syarat disebut sebagai suatu
sistem. Sebagai suatu sistem, pancasila merupakan suatu kesatuan yakni disebut sebagai
pancasila yang terdiri dari bagian-bagian silanya,
Pancasila sebagai sistem etika berarti pancasila merupakan kesatuan sila-sila pancasila,
sila-sila pancasila itu saling berhubungan, saling bekerja sama untuk suatu tujuan tertentu
dan secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh.
21
2. Tujuan negara hukum materiil dalam hal ini merupakan tujuan khusus atau
nasional, adalah memajukan kesejahteraan umum, dan mencerdaskan kehidupan
bangsa.
3. Tujuan Internasional, adalah ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
4. Pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional megandung suatu konsekuensi
bahwa dalam segala aspek pembangunan nasional kita harus berdasar pada hakikat
nilai sila-sila pancasila yang didasari oleh ontologis manusia sebagai subjek
pendukung pokok negara.
23
BAB III
PEMBAHASAN
1.BUKU UTAMA
1. KELEBIHAN
1. Buku ini mengingatkan kembali tentang perjuangan pahlawan pada setiap zaman nya
Dilihat dari aspek tampilan buku, buku yang direview adalah buku yang memiliki
cover bagus untuk dilihat membuatnya menjadi buku yang menarik .
2. Dari aspek layout dan tata letak, serta tata tulis, termasuk penggunaan font adalah
buku yang memiliki tata letak dan ukuran font yang bagus dan mudah untuk dibaca
bagi kalangan mahasiswa
3. Buku ini telah menghasilkan kumpulan gambar-gambar yang di pasaran tidak
diragukan lagi sebagai yang terperinci dan paling akurat.
2. KEKURANGAN
4. Buku ini menggunakan ukuran huruf yang terlalu kecil sehingga kita harus lebih
dekat untuk membacanya.
5. Buku ini memiliki banyak halaman/ terlalu tebal.
2.BUKU PEMBANDING
1. KELEBIHAN
a. Buku ini mempunyai pembahasan yang terperinci dengan banyak sub-bab
sehingga pembaca tidak bingung dengan isi dari buku ini.
b. Buku ini menggunakan bahasa ilmiah sehingga cocok digunakan oleh
mahasiswa
c. Buku ini mudah dipahami karena penggunaan bahasa yang tidak berbelit-
belit
d. Buku ini mengingatkan kembali tentang perjuangan pahlawan pada setiap
zaman nya
2. KEKURANGAN
e. Buku ini tidak terdapat gambar,sehingga pembaca akan bosan dengan tulisan
yang sangat banyak
24
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
25
DAFTAR PUSTAKA
26