Anda di halaman 1dari 11

PROGRAM STUDI PANCASILA

LANDASAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA

Dosen Pembimbing:Nor Hayati,S.E M.M

Disusun Oleh :

1. Nurul Hamida
2. Nindyah Siska Handayani
3. Nur Kholisah
4. Muhammad Husni
5. Muhammad Ilkham Khairuzzaman

FAKULTAS EKONOMI & BISNIS ISLAM


JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM ZAINUL HASAN GENGGONG
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang,kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya,yang telah melimpahkan
rahmat,hidayah,dan inayah-Nya kepada kami,sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah mata kuliah pancasila ini dengan baik dan benar tanpa kesulitan yang berarti.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal sesuai dengan referensi yang kami
dapatkan sehingga dapat membantu kita semua untuk dapat memahami isi materi dari
makalah ini dengan sebaik-baiknya.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah yang kami buat ini.

Akhir kata kami berharap para pembaca dapat dengan mudah memahami dan mengerti
dengan makalah yang kami buat dengan judul “LANDASAN DAN TUJUAN
PENDIDIKAN PANCASILA “, sehingga mampu menambah pengetahuan para
pembaca.

Kraksaan, 30 Agustus 2022

PENYUSUN
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................... 1


KATA PENGANTAR ......................................................................... 2
DAFTAR ISI ......................................................................... 3

BAB 1 : PENDAHULUAN .......................................................................... 4


A. Latar Belakang .......................................................................... 4
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 4
C. Tujuan .......................................................................... 4

BAB 2 : PEMBAHASAN .......................................................................... 5


A. Landasan pendidikan .......................................................................... 5
pancasila
B. Tujuan pendidikan .......................................................................... 9
Pancasila
11
BAB 3 : PENUTUP ..........................................................................
11
Kesimpulan ..........................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dasar Negara Rebuklik Indonesia adalah pancasila yang terdapat dalam pembukaan
UUD 1945 dan secara resmi di sahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945,
kemudian di undangkan dalam berita publik Indonesia tahun II no 7 bersama-sama
dengan batang tubuh UUD 1945.

Pancasila adalah ideologi dasar Negara Indonesia. Pancasila berasal dari bahasa
(SANSEKERTA) dimana pasca berarti lima dan sila berarti prinsip/asas pancasila
merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi rakyat
Indonesia.

Lima atas berdasarkan pancasila adalah ketuhanan yang maha esa kemanusiaan yang
adil dan beradap, persatuan Indonesia. kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusarawatan/perwakilan dan kedilan social bagi rakyat
Indonesia dan tercantum pada paragrapf ke-4 pembukaan undang-undang dasar 1945.

Pancasila yang memiliki semboyan “Bhinekatunggalika”yang berarti “berbeda-beda


tetapi tetap satu” yang menggambarkan persatuan dan kesatuan bangsa dan Negara
kesatuan republic Indonesia yang terdiri dari atas beraneka ragam budaya, bahasa, ras,
suku, agama, dan kepercayaan.

B. Rumusan Masalah

- Pengertian landasan historis, kultural, yuridis dan filosofis

- Tujuan pendidikan nasional dan pendidikan pancasila dalam Perguruan tinggi.

C. Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini adalah mahasiswa diharapkan mampu untuk memahami
arti penting pacasila beserta landasan pancasila dan keterkaitannya dalam kehidupan
sehari-hari.
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Landasan pendidikan pancasila

1). Landasan historis

Setiap bangsa memiliki ideologi dan pandangan hidup yang berbeda satu dengan yang
lainnya, di ambil dari nilai-nilai yang tumbuh,hidup dan berkembang di dalam
kehidupan bangsa yang bersangkutan. Demikianlah halnya dengan pancasila yang
merupakan ideologi dan pandangan hidup bangsa Indonesia digali dari tradisi dan
budaya yang tumbuh, hidup dan berkembang dalam kehidupan bangsa
Indonesia sendiri sejak kelahirannya dan berkembang menjadi bangsa yang besar
seperti yang dialami oleh dua kerajaan besar tempo dulu yaitu kesatuan sriwijaya dan
keprabuan majapahit.

Setelah berproses dalam rentang perjalanan sejarah yang panjang sampai kepada
tahap pematangannya oleh para pendiri Negara pada saat akan mendirikan Negara
Indonesia merdeka telah berhasil merancang dasar Negara yang justru bersumber pada
nilai –nilai yang telah tumbuh, hidup dan berkembang dalam kehidupan masyarakat dan
bangsa Indonesia yang kemudian diformulasikan dan disistematisasikan dalam
rancangan dasar Negara yang diberinama pancasila. Nama tersebut untuk pertama
kalinya diberikan oleh salah seorang penggagasnya yaitu Ir.Soekarno dalam pidatonya
tanggal 1 Juni 1945 dalam persidangan Badan Penyelidik Usaha-usaha Persian
Kemerdekaan Indonesia(BPUPKI) atas saran petunjuk seorang temennya yang ahli
bahasa.

Dengan demikian kiranya jelas pada kita bahwa secara historis kehidupan bangsa
Indonesia tidak dapat dilepas pisahkan dari nilai-nilai pancasila serta telah melahirkan
keyakinan demikian tinggi Dari bangsa Indonesia terhadap kebenaran dan ketetapan
pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan dasar Negara RI, sejak resmi disahkan
menjadi Dasar Negara republik Indonesia pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh panitia
persiapan kemerdaan Indonesia sampai dengan saat ini dan insyaallah untuk selama-
lamanya.

2.) Landasan Kultural

Pancasila merupakan salah satu pencerminan budaya bangsa,sehingga harus diwariskan


kegenerasi penerus.

Secara kultural unsur-unsur pancasila terdapat pada istiadat, tulisan, bahasa, slogan,
kesenian, kepercayaan, agama, dan kebudayaan pada negara Indonesia secara umum.
Bangsa Indonesia mendasarkan pandangan hidupnya dalam bermasyarakat,berbangsa
dan bernegara pada suatu asas kultural yang dimiliki dan melekat pada bangsa itu
sendiri. Nilai-nilai kenegaraan dan kemasyarakat yang terkandung dalam sila-sila
Pancasila bukanlah merupakan hasil konseptual seseorang saja melainkan merupakan
suatu hasil karya bangsa Indonesia sendiri yang diangkat dari nilai-nilai kultural yang
dimiliki melalui proses refleksi filosofi para pendiri negara.

Pandangan hidup pada suatu bangsa adalah sesuatu hal yang tidak dapat dipisahkan
dengan kehidupan bangsa itu sendiri. Suatu bangsa yang tidak mempunyai pandangan
hidup adalah bangsa yang tidak mempunyai kepribadian dan jati diri sehingga bangsa
itu mudah terombang ambing dari pengaruh yang berkembang dari luar negerinya.

3.) Landasan Yuridis

Dengan dituangkan rumusan pancasila dalam pembukaan UUD 1945, mengandung


konsekensi bahwa pancasila secara yuridis konstitusional telah secara formal menjadi
Dasar Negara Republik Indonesia,Pncasila mempunyai kekuatan-kekuatan mengikat
secara yuridis. Seluruh tatanan hidup bernegara yang bertentangan dengan pancasila
sebagai kaidah yuridis konstitusional pada dasarnya tidak berlaku dan harus dicabut.

Kirdi Dipoyudo menyatakan (1984:52) bahwa dengan penepatan pancasila sebagai


dasar falsafah Negara berati bahwa moral bangsa telah menjadi moral Negara. Hal itu
berarti bahwa moral Pancasila telah menjadi sumber tertibnegara dan sumber tertib
hukumnya,serta jiwa seluruh kegiatan negara dalam segala bidang kehidupan. Dengan
demikian, pancasila sebagai dasar negara harus menjadi landasan bagi peraturan-
peraturan dalam tertib hukum Indonesia atau sumber dasar nasional, yaitu menjadi
sumber bagi penyusunan peraturan perundang-undangan. Aturan-aturan hukum yang
dimaksudkan adalah seperti undang-undang Dasar RI Tahun 1945, Undang-undang atau
peraturan Pemerintah pengganti undang-undang, Peraturan pemerintah, peraturan
presiden dan peraturan daerah (pasal 7 ayat (1) UU RI No.10 Tahun 2044 tentang
pembentukan peraturan perundang-undangan).

Apabila aturan-aturan itu dibuat berdasarkan ketentuan yang ada dan pancasila atau
UUD 1945 sebagai dasarnya,maka selain hal itu menjamin sifatnya yang resmi,dapat
pula diharapkan bahwa segala sesuatunya akan menjadi lebih jelas,pelaksanaanya
teratur dan dapat dipertanggung jawabkan secara yuridis. Kongkritisasi landasan yuridis
pendidikan pencasila dapat dijelaskan berikut ini :

a. Pembukaan UUD 1945

Pancasila sebagai dasar negara terdapat dalam alinea ke-4 pembukaan UUD 1945.
Konsekuensinya maka pancasila merupakan pokok kaidah yang fundamental, peraturan
hukum tertinggi, merupakan rangka susunan dasar dan tujuan pendidikan.

b. Undang-Undang Dasar 1945


Pasal 31 UUD 1945 menyebutkan bahwa (1) Tiap-tiap warga negara berhak mendapat
pelajaran, (2) Pemerintahan mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem
pengajaran nasional yang diatur dengan Undang-undang. Ketentuan tersebut merupakan
realisasi dari salah satu tujuan Negara yang terdapat pada Pembukaan UUD 1945.
Penyelenggaraan pendidikan pancasila merupakan usaha dari pemerintah indonesia,
agar setiap warga negara dapat mengembangkan kecerdasan yang tinggi disertai budi
pekerti yang luhur sehingga mampu dan siap menjadi manusia pembangunan yang
berjiwa pancasila.

c. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Pancasila

Dalam Pasal 1 Ketentuan umum ditegaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan,pengendalian dini,kepribadian ,kecerdasan,akhlak mulia,serta keterampilan
yang diperlakukan dirinya,masyarakat,bangsa dan negara.

d. Peraturan Pemerintahan No. 60 Tahun 1999 ( tentang pendidikan tinggi)

Dalam Pasal 2 ayat (2) dinyatakan bahwa “Penyelenggarakan Kegiatan untuk


mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berpedoman pada tujuan
pendidikan nasional,kaidah moral dan etika ilmu pengetahuan,,kepentingan
masyarakat,serta memperhatikan minat,kemampuan dan prakarsa pribadi. Lebih lanjut,
dari PP ini dijabarkan dalam keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan serta
direktorat yang terkait.

Memperhatikan berbagai uraian di atas, dijelaskan bahwa secara yuridis formal


terdapat kewajiban yang mengikat yang bersifat imperatif untuk mempelajari pancasila,
sebab pancasila telah menjadi kesepakatan atau konsensus nasional yang didudukan
sebagai asas kerohanian atau dasar filsafat negara indonesia.

Dilaksanakannya pendidikan pancasila merupakan pelaksanaan amanat pokok-pokok


pikiran keempat pembukaan yang intinya mewajibkan pemerintah dan lain-lain
penyelenggara negara untuk memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur dan
memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur. Seperti diketahui bahwa pancasila
tidak lain adalah asas-asas moral atau budi pekerti rakyat yang dijadikan pandangan
hidup dan kemudian diumumkan dan dipadatkan menjadi Dasar Negara Indonesia pada
tanggal 18 Agustus 1945 sebagai warga negara, kita wajib tunduk kepada hukum yang
mengikat kita termasuk mempelajari pancasila yang merupakan dasar filsafat negara.
Tentunya ada keharusan untuk mengaktualisasikan dalam sikap dan perbuatan yang
nyata dalam hidup sebagai bangsa yang bernegara. Pendidikan Pncasila adalah upaya
membekali peserta didik untuk dapat mengaktualisasikan pancasila dasar filsafat negara
dalam sikap dan perbuatannya.
4.) Landasan Filosofis

Filosofis berasal dari bahasa Yunani yang terdiri atas suku kata phi lein/philos yang
artinya cinta dan sophos/sophia yang artinya kebijaksanaan,hikmah,ilmu,kebenaran.
Secara maknawi filsafat dimaknai sebagai suatu pengetahuan yang mencoba untuk
memahami hakikat segala sesuatu untuk mencapai kebenaran atau kebijaksanaan. Untuk
mencapai dan menemukan kebenaran tersebut, masing-masing filosof memiliki
karakteristik yang berbeda antara yang satu dengan lainnya. Demikian pila kajian yang
dijadikan objek telaahan akan berbeda selaras dengan cara pandang terhadap hakikat
segala sesuatu.

Hakikat pendidikan tiada lain adalah hurmanisasi. Tujuan pendidikan adalah


terwujudnya manusia ideal atau manusia yang dicita-citakan sesuai nilai-nilai dan
norma-norma yang dianut. Contoh manusia ideal yang menjadi tujuan pendidikan
tersebut antara lain : manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan YME,
berakhlak mulia, sehat, cerdas, terampil. Sebab itu, pendidikan bersifat normatif dan
mesti dapat dipertanggung jawabkan. Mengingat hal diatas, pendidikan tidak boleh
dilaksanakan secara sembarang melainkan harus dilaksanakan secara bijaksana.
Maksudnya, pendidikan harus dilaksanakan secara disadari dengan mengacu kepada
suatu landasan yang kokoh, sehingga jelas tujuannya, tetap isi kurikulumnya, serta
efesien dan efektif cara-cara pelaksanaanya. Implikasinya dalam pendidikan menurut
Tatang S (1994) mesti terdapat momen berfikir dan momen bertindak. Secara lebih luas
dapat dikatakan bahwa dalam rangka pendidikan itu ( Redja M. 1994 ), terdapat momen
studi pendidikan dan momen praktek pendidikan. Momen studi pendidikan yaitu saat
berfikir atau saat mempelajari pendidikandengan tujuan untuk memahami/menghasilkan
sistem konsep pendidikan. Contoh : Mahasiswa UNZAH sedang membaca buku
Landasan Filosofis Pendidikan. Para guru sedang melakukan konferensi kasus untuk
mencari pemecahan masalah bagi murid B yang sering membolos. Momen praktek
pendidikan yaitu saat dilaksanakannya berbagai tindakan/praktek pendidikan atas dasar
hasil studi pendidikan, yang bertujuan membantu seseorang atau sekelompok orang
(peserta didik) agar mencapai tujuan pendidikan.

Nilai-nilai pancasila seacar intrinsik berwujud dan bersifat filosofis, sedang secara
ekstrintik (praktis) berupa pandangan hidup. Nilai-nilai tersebut merupakan kebutulan
ajaran tentang berbagai bidang kehidupan masyarakat bangsa indonesia. Ajaran filsafat
itu sedemikian kuat mempengaruhi alam pikiran manusia indonesia, berupa cara
pandangnya mengenai arti hidup dan kehidupan masyarakat dan bernegara.

Pancasila sebagai dasar filsafat negara harus menjadi sumber bagi segala tindakan
para penyelenggara negara, menjadi jiwa dari perundang-undangan yang berlaku dalam
kehidupan bernegara. Oleh sebab itu, dalam menghadapi tantangan kehidupan bangsa
memasuki globalisasi, bangsa indonesia harus tetap memiliki nilai-nilai, yaitu pancasila
sebagai sumber nilai dalam pelaksanaan kenegaraan yang menjiwai pembangunan
nasional dalam bidang politik, ekonomi, sosial-budaya, dan pertahan keamanan.

Pancasila adalah sebagai dasar filsafat negara dan pandangan filosofis bangsa
indonesia. Oleh karena itu, sudah merupakan suatu keharusan moral untuk secara
konsisten merealisasikannya dalam setiap aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara. Hal itu berdasarkan pada kenyataan secara filosofis dan objektif bahwa
bangsa indonesia dalam hidup bermasyarakat dan bernegara mendasarkan pada nilai-
nilai yang tertuang dalam sila-sila pancasila yang secara filosofis merupakan filosofis
bangsa indonesia sebelum mendirikan sebuah negara.

Landasan Filosofis Pendidikan Pancasila, berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan


bahwa landasan filosofis pendidikan pancasila adalah asumsi filosofis yang dijadikan
titik tolak dalam rangka studi dan praktek pendidikan pancasila. Dalam pendidikan
pancasila mesti terdapat momen studi pendidikan pancasila dan momen praktiknya.
Dengan demikian, landasan filosofis pendidikan sebagai hasil studi pendidikan
tersebut, dapat dijadikan titik tolak dalam rangka studi pendidikan-pendidikan yang
bersifat filasafah, yaitu pendekatan yang lebih komprehensif,spekulatif, dan normatif.

B. Tujuan Pendidikan Pancasila

Tujuan pendidikan pancasila dapat dilacak ketertarikannya dengan tujuan nasional dan
tujuan pendidikan nasional. Rumusan tujuan nasional terdapat pada alinea 4 pembukaan
UUD 1945, yaitu melindungi segenap bangsa indonesia dan seluruh tumpuh darah
indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial.

Tujuan pemdidikan pancasila adalah agar subjek didik memiliki moral yang sesuai
dengan nilai-nilai pancasila dan moralitas itu mampu terwujud dalam kehidupan sehari-
hari (UUD No. 2 tahun 1989).

Tujuan pendidikan pancasila di perguruan tinggi adalah agar mahasiswa (1)dapat


memahami dan mampu melaksanakan jiwa pancasila dan UUD 1945 dalam
kehidupannya sebagai warga negara indonesia, (2)menguasai pengetahuan tentang
beragam masalah dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang
hendak diatasi dengan penerapan pemikiran yang berlandaskan pancasila dan UUD
1945, (3)memupuk sifat dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai dan norma
pancasila, sehingga mampu menanggapi perubahan yang terjadi dalam rangka
keterpaduanipteks dan pembangunan, dan (4)membantu mahasiswa dalam proses
belajar, proses berfikir,memecahkan masalah, dan mengambil keputusan dengan
menerapkan strtegi heuristik terhadap nilai-nilai pancasila.

BAB 3
PENUTUP

KESIMPULAN

Pancasila adalah dasar filsafah Negara Indonesia sebagaimana tercantum


dalampembukaan UUD 1945. Oleh karena itu, setiap Negara Indonesia harus
mempelajari, mendalami, menghayati, dan mengamalkan dalam segala bidang
kehidupan. Pancasila telah digunakan sebagai alat untuk memaksa rakyat agar setia
kepada pemerintah yang berkuasa dengan menepatkan pancasila sebagai satu-satunya
asa dalam kehidupan bermasyarakat. Monopoli pancasila demi kepentingan kekuasaan
oleh penguasa inilah yang harus segera diakhiri, kemudian dunia pendidikan tinggi
memiliki tugas untuk mengkaji dan memberikan pengetahuan kepada semua mahasiswa
untuk benar-benar mampu memahami pancasila secara ilmiah dan objektif.

Oleh karena itu, kiranya merupakan tugas berat kalangan intelektual untuk
mengembalikan sistem negara ini pada demokrasi yang subsensial, demokrasi yang
benar-benar berbasis pada kedaulatan rakyat dan bukannya para penguasa politik,
penguasa negara, serta kapalitas yang oligarkhi ini. Meminjam istilah soekarno dewasa
ini sebenarnya sistem demokrasi yang diterapkan denagarakita adalah demokrasi tanpa
demos, yaitu demokrasi yang tidak berakar pada kedaulatan rakyat.

Landasan pendidikan pancasila seperti telah diutarakan diatas sepatutnya dapat


dijadikan sebagai acuan kita dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sebagai warga
yang baik sesuai dengan nilai pancasila.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai