Anda di halaman 1dari 12

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

TUGAS MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAN

DOSEN PENGAMPU: RIADHUL MUTTAQIN S.Kom.,M.Kom

Di Susun Oleh:

NOVEM NUZULA RAMADHANI (2306040036)

TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNK
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN
MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARI
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena berkat rahmat dari-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan
kepada junjungan kita, yaitu Nabi Muhammad SAW. yang telah menunjukkan
kepada kita jalan yang lurus yakni ajaran agama Islam yang sempurna dan menjadi
anugerah serta rahmat bagi seluruh alam semesta.
Sebagai penulis, kami bersyukur dapat menyelesaikan makalah yang menjadi
tugas mata kuliah Pancasila dengan judul “Pancasila Sebagai Dasar Negara”.
Disamping itu, kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam proses pembuatan makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat
dan mohon ajukan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya dapat
diperbaiki.

Banjarmasin, 17 Oktober 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ....................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Hubungan Pancasila dengan Pembukaan UUD 1945 ............................................... 3


B. Penjabaran Pancasila dalam Batang Tubuh UUD 1945............................................ 4
C. Kedudukan Pancasila ................................................................................................ 6

BAB I II PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................................... 8
B. Saran ......................................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia. Menurut Sudarmawan (2007:4)


yang menyebutkan bahwa “ideologi merupakan serangkaian pandangan atau sistem
nilai yang hidup dalam masyarakat, maka ideologi berfungsi sebagai keseluruhan
pengetahuan yang merupakan landasan untuk memaknai dan menafsirkan dunia
kepada manusia dan alam sekitar, orientasi dasarnya sebagai pembuka wawasan yang
memberikan makna serta menunjukkan tujuan dalam kehidupan masyarakat sebagai
norma yang dijadikan pegangan dan pedoman bagi seseorang untuk melangkah dan
bertindak, sebagai bekal jalan bagi seseorang untuk memaknai ideologinya, dan
sebagai keharusan yang mampu mempengaruhi dan mendorong seseorang untuk
menjalankan dan mencapai tujuan.

Secara Yuridis, kedudukan Pancasila sebagai dasar negara tercantum di dalam


Pembukaan UUD 1945. Sehubungan dengan itu, Pancasila memiliki kekuatan yang
mengikat. Seluruh tatanan hidup bernegara yang bertentangan dengan Pancasila
dinyatakan tidak berlaku dan harus dicabut.

Secara Kultural, Pancasila Sebagai dasar Negara adalah sebuah hasil budaya
bangsa. Oleh karenanya, Pancasila haruslah diwariskan kepada generasi muda
melalui pendidikan. Jika tidak diwariskan, negara dan bangsa akan kehilangan kultur
yang penting. Bangsa yang besar adalah bangsa yang memiliki kepedulian kepada
pewarisan budaya luhur bangsanya.

Pancasila sebagai satu-satunya ideologi yang dianut bangsa Indonesia dan tak ada
yang mampu menandinginya. Indonesia yang terdiri atas berbagai suku bangsa dapat
dipersatukan kembali oleh Pancasila. Itu sebabnya sering kali Pancasila dianggap
sebagai ideologi yang sakti. Siapa pun yang mencoba menggulingkannya, akan
berhadapan langsung dengan seluruh komponen-komponen kekuatan bangsa dan
negara Indonesia.

Penanaman nilai-nilai Pancasila dapat dilakukan melalui pendidikan formal dan


non formal. Dimana pendidikan formal dilakukan di sekolah dan pendidikan non
formal dapat dilakukan di lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat.
Penanaman nilai-nilai Pancasila merupakan bagian dari proses pembelajaran.

Dengan demikian penanaman nilai-nilai Pancasila menuntut sebuah pola umum


yang direncanakan pada proses pembelajaran kemudian diterapkan oleh guru di
sekolah untuk membentuk perilaku siswa yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

1
B. Rumusan Masalah

Adapun beberapa rumusan masalah yang akan dirumuskan dalam makalah ini, antara
lain :

1. Bagaimana Hubungan Pancasila dengan Pembukaan UUD 1945?


2. Bagaimana Penjabaran Pancasila dalam Batang Tubuh UUD 1945?
3. Bagaimana Kedudukan Pancasila?

C. Tujuan Penulisan

Adapun beberapa tujuan penulisan yang ingin dicapai dari pembuatan makalah ini,
antara lain :

1. Mengetahui Hubungan Pancasila dengan Pembukaan UUD 1945,


2. Mengetahui Penjabaran Pancasila dalam Batang Tubuh UUD 1945,
3. Mengetahui Kedudukan Pancasila.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hubungan Pancasila dengan Pembukaan UUD 1945

Sebelum Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Pancasila tidak ditulis secara resmi,


tetapi merupakan nilainilai luhur yang terkandung dalam jiwa bangsa Indonesia
semenjak jaman dahulu. Nilai-nilai luhur bangsa itu tumbuh dan berkembang dalam
pola budaya dan peradaban bangsa Indonesia. Pancasila secara tertulis resmi dalam
kehidupan bangsa dan negara, disusun dan disepakati pada saat menjelang proklamasi
dan sesudah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia diumumkan.
Riwayat singkat perumusan dan kesepakatan Pancasila adalah bersamaan dengan
perumusan naskah Proklamasi dan Undang-Undang Dasar yang dilakukan oleh para
tokoh pejuang kemerdekaan dan pendiri negara Republik Indonesia yang tergabung
dalam BPUPKI dan PPKI dari tanggal 29 Mei 1945 sampai dengan 18 Agustus 1945.
Pembukaan UUD 1945 adalah pokok kaidah yang dijadikan landasan serta
peraturan hukum tertinggi bagi bentuk hukum lainnya, termasuk hukum dasar tertulis
dan hukum dasar tidak tertulis.Antara Pancasila sebagai dasar negara dan UUD 1945,
khususnya pada bagian pembukaan, sebagai dasar hukum, keduanya memiliki
hubungan yang saling berkaitan atau tidak dapat dipisahkan.

Dapat digambarkan jika Pancasila adalah rohnya, sedangkan UUD 1945


adalah raganya. Pancasila merupakan unsur pokok dalam Pembukaan UUD 1945.
Unsur pokok ini kemudian dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal UUD 1945,
sebagai norma hukum dasar dalam kehidupan bernegara dan berbangsa. 1

Pancasila yang termuat dalam Pembukaan UUD 1945 berarti Pancasila


memiliki kedudukan yang kuat dan posisinya tidak dapat tergantikan. Pancasila
merupakan dasar filsafat negara yang termuat dalam Pembukaan UUD 1945. Artinya
setiap hal dalam konteks penyelenggaraan negara harus sesuai dengan nilai Pancasila,
termasuk peraturan, perundang-undangan, pemerintahan, sistem demokrasi, dan
lainnya.

Maka dapat disimpulkan jika hubungan antara Pancasila dengan Pembukaan


UUD 1945 merupakan hubungan yang sifatnya formal. Pancasila dijadikan dasar
dalam penyelenggaraan negara, serta sebagai norma positif. Pancasila memiliki
kedudukan yang kuat dan tidak dapat diubah. Sedangkan Pembukaan UUD 1945
berkedudukan sebagai tertib hukum tertinggi.

1
Irawaty, Pancasila, (Sidoarjo : Zifatama Jawara, 2019)

3
Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 juga memiliki hubungan material. Artinya
UUD 1945 merupakan kaidah hukum negara Indonesia, yang mana seluruh unsur dan
pokok kaidahnya bersumber dari Pancasila. Maka dapat dikatakan jika Pancasila juga
merupakan tertib hukum Indonesia.
Hubungan Pancasila dan pembukaan UUD 1945 secara formal menunjuk pada
dicantumkannya Pancasila secara formal dalam pembukaan UUD 1945. Pada
hubungan formal, rumusan Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia adalah
sebagaimana disampaikan dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat.
Dengan demikian, Pancasila dan UUD 1945 memiliki hubungan yang sangat erat.
Pancasila sebagai ideologi negara menjadi landasan moral dan filosofis bagi UUD
1945, yang mengatur tata cara pemerintahan dan hak-hak rakyat Indonesia.

B. Penjabaran Pancasila dalam Batang Tubuh UUD 1945

Pembukaan UUD 1945 mengandung pokok-pokok pikiran yang meliputi suasana


kebatinan, cita-cita dan hukum dan cita-cita moral bangsa Indonesia. Pokok-pokok
pikiran tersebut mengandung nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh bangsa Indonesia
karena bersumber dari pandangan hidup dan dasar negara, yaitu Pancasila. Pokok-
pokok pikiran yang bersumber dari Pancasila lah yang dijabarkan ke dalam batang
tubuh melalui pasal-pasal UUD 1945.

Hubungan Pebukaan UUD 1945 yang memuat Pancasila dalam batang tubuh
UUD 1945 bersifat kausal dan organis. Hubungan kausal mengandung pengertian
Pembukaan UUD 1945 merupakan penyebab keberadaan batang tubuh UUD 1945,
sedangkan hubungan organis berarti Pembukaan dan batang tubuh UUD tahun 1945
merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Dengan dijabarkannya popok-pokok
pikiran Pembukkan UUD 1945 yang bersumber dari Pancasila ke dalam batang
tubuh, maka Pancasila tidak saja merupakan suatu cita-cita hukum, tetapi telah,
menjadi hukum positif.

Hubungan langsung antara pembukaan UUD 1945 dengan batang tubuhnya


bersifat kausal organis karena isi dalam pembukaan dijabarkan ke dalam pasal-pasal
UUD 1945. Sehingga, pembukaan UUD 1945 yang memuat dasar filsafat negara dan
UUD merupakan satu kesatuan. Meskipun dapat dipisahkan, tetapi tetap merupakan
rangkaian kesatuan nilai dan norma yang terpadu.

4
Pembukaan UUD 1945 mengandung pokok-pokok pikiran persatuan Indonesia,
keadilan sosial, kedaulatan rakyat, berdasarkan atas permusyawaratan, perwakilan,
dan ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
Intisari dalam pembukaan UUD 1945 merupakan penjelmaan dari dasar negara
Pancasila. Pancasila itu sendiri memancarkan nilai-nilai luhur yang telah mampu
memberikan semangat kepada UUD 1945.

Dengan kata lain, UUD 1945 sebagai konstitusi negara merupakan uraian rinci
dan rangkaian makna dari nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 yang bersumber dan
dijiwai oleh Pancasila.

Rangakaian makna yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945 adalah:

1. Alinea I, II, dan III: Rangkaian peristiwa yang mendahului terbentuknya


negara. Rumusan dasar pemikiran yang mendorong kemerdekaan kebangsaan
Indonesia hingga terbentuknya negara Indonesia.
2. Alinea IV: Ekspresi dari peristiwa dan keadaan setelah negara Indonesia
terbentuk.

Dilihat dari rangkaian makna dan peristiwa dalam keempat alinea pembukaan
UUD 1945 tersebut, dapat ditentukan sifat hubungan antara masing-masing alinea
pembukaan dengan batang tubuh UUD 1945, yaitu: Alinea I, II, dan III tidak
memiliki hubungan kausal organis dengan batang tubuh UUD 1945. Alinea IV
memiliki hubungan yang bersifat kausal organis dengan batang tubuh UUD 1945.

Hubungan kausal organis alinea IV dengan batang tubuh UUD 1945 mencakup
beberapa segi, yaitu: Undang-Undang Dasar akan ditentukan. Yang diatur dalam
UUD adalah pembentukan pemerintahan negara yang memenuhi syarat dan meliputi
segala aspek penyelenggaraan negara. Negara Indonesia berbentuk Republik yang
berkedaulatan rakyat. Ditetapkannya dasar kerohanian negara (dasar filsafat negara
Pancasila). Oleh karena itu, dalam hubungannya dengan batang tubuh UUD 1945,
pembukaan UUD 1945 alinea IV ditempatkan pada kedudukan yang sangat penting.

Semua pasal-pasal yang terdapat dalam UUD 1945 memberikan bentuk konkret
dari prinsip-prinsip Pancasila dalam tata hukum dan pemerintahan Indonesia. Pasal-
pasal ini memastikan bahwa Pancasila bukan hanya sebuah ideologi, tetapi juga
diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari warga negara Indonesia melalui
hukum dan kebijakan yang diberlakukan oleh pemerintah.

5
C. Kedudukan Pancasila

Pancasila memiliki kedudukan yang sangat penting bagi bangsa Indonesia, salah
satunya sebagai dasar negara Indonesia. Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara
berarti Pancasila dapat mengatur penyelenggaraan negara dan seluruh warga negara
Indonesia. Nilai-Nilai yang Terkandung dalam Pancasila menjadi sumber dari segala
sumber hukum dan bagi seluruh peraturan perundang-undangan di Indonesia.

Pancasila berasal dari kata panca yang berarti lima dan sila yang berarti asas atau
dasar. Artinya, Pancasila merupakan lima asas yang akan digunakan masyarakat
Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ke depan. Pancasila memiliki
dua jenis kedudukan bagi masyarakat Indonesia, yaitu dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara.

Dalam hal kedudukan Pancasila dalam kehidupan berbangsa, Pancasila mengatur


relasi negara dengan warga negara dan relasi sesama warga negara secara nonformal,
yaitu sebagai pandangan hidup bangsa. Kedudukan Pancasila sebagai pandangan
hidup bangsa artinya Pancasila seperti budaya atau norma yang mengikat dan
memandu masyarakat. Kedudukan Pancasila dalam kehidupan bernegara ini terdiri
dari dua, yaitu sebagai dasar negara dan ideologi negara.

Sebagai dasar negara, Pancasila memiliki kedudukan sebagai pengatur


penyelenggaraan negara dan seluruh warga negara Indonesia. Jika Pancasila sebagai
dasar negara dihilangkan maka runtuhlah Indonesia. Sebab, negara tidak memiliki
landasan hukum yang membuat kehidupan warga negaranya menjadi tertib dan
teratur.

Pancasila bukan hanya konsep teoretis, tetapi juga harus tercermin dalam
kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Nilai-nilai seperti keadilan, persatuan,
demokrasi, dan toleransi diharapkan dihayati dan diamalkan oleh setiap warga
negara. Pemerintah Indonesia mendapatkan legitimasi dan otoritasnya dari Pancasila.
Kepemimpinan dan kebijakan pemerintah diharapkan selaras dengan nilai-nilai
Pancasila untuk mendapatkan dukungan rakyat.

Selain itu, Pancasila juga merupakan sumber dari segala sumber hukum bagi
seluruh peraturan perundang-undangan. Artinya, Pancasila ditetapkan sebagai sumber
dari segala sumber hukum negara. Kedudukan tersebut membuat seluruh peraturan
perundang-undangan di Indonesia tidak boleh bertentangan dengan Pancasila.

6
Kedudukan Pancasila sangatlah penting dalam membentuk identitas dan karakter
bangsa Indonesia. Pancasila bukan hanya sebuah konsep filosofis, tetapi juga
merupakan pijakan konkret bagi pembangunan dan kemajuan Indonesia sebagai
negara yang berdaulat, adil, dan berkepribadian.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa Pancasila adalah ideologi dasar yang menjadi


landasan bagi negara Republik Indonesia. Pancasila merupakan komitmen untuk
mewujudkan negara yang berdaulat, adil, makmur, dan bermartabat. Pancasila juga
mengandung nilai – nilai kearifan lokal dan universal yang mampu menampung
kepentingan dan kebutuhan seluruh rakyat Indonesia tanpa memandang perbedaan
agama, suku, ras, dan budaya.

Secara umum, makalah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan


penjelasan mengenai pentingnya Pancasila Sebagai Dasar Negara yang menjadi
kerangka dasar dalam pembangunan negara Indonesia. Diharapkan dengan
mengamalkan nilai – nilai Pancasila, serta meningkatkan kesadaran dan pemahaman
tentang Pancasila pada diri masyarakat Indonesia melangkah maju dengan adil,
sejahtera, dan bermartabat.

Oleh karena itu, Pancasila harus dijaga, dipelihara, dan ditingkatkan terus –
menerus sebagai pemersatu bangsa dan dasar negara Indonesia yang tetap kuat dan
sejalan dengan tuntutan zaman.

B. Saran

Untuk dapat mencapai suatu tujuan yang sama, yaitu menjunjung tinggi dan
menerapkan nilai-nilai luhur pancasila disegala bidang kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Maka , “marilah bersama-sama memahami mendalami
ajaran pancasila secara menyeluruh supaya kita paham dan dapat mengaplikasikannya
dalam kehidupan sehari-hari, dengan tujuandapat mengurangi sedikit demi sedikit hal
hal yang dapat mengancamdan membahayakan pancasila yang tidak hanya datang
dari luar tetapi juga dari dalam, terlebih lagi di era globalisasi sekarang
ini. Amandemen dirasakan perlu, karena makna dan isi dari UUD 45itu sendiri agar
bisa sesuai dengan perkembangan zaman. Dan selainitu juga agar UUD 45 dapat
terus dijadikan sebagai sumber hukum tertinggi di Indonesia.

8
DAFTAR PUSTAKA

Hukumonline, Tim. 2023. Makna dan Kedudukan Pancasila sebagai Dasar Negara.
Jakarta : hukumonline.com

Ishaq. 2021. Pendidikan Pancasila. Jakarta: Kencana

Pusdatin. 2021. Hubungan Pancasila dengan UUD 1945. Jakarta : Badan Pembinaan
Ideologi Pancasila

Surajiyo dan Wiyanto, Agus. 2006. Hubungan Proklamasi Dengan Pancasila Dan
Pembukaan UndangUndang Dasar 1945. Jurnal Lex Jurnalica. Vol.3. No.3.

Anda mungkin juga menyukai