Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

Dosen Pengampu: Wahyu Wiji Utomo. M.Pem.I

Disusun Oleh:

AHYUN WIDIYA NINGSIH 0301222090

SYAHRIL AMIN 0301223129

FAJAR SITEPU 0301221030

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

T.A 2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Assalamu`alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan tugas makalah ini
dapat terselesaikan. Kami juga berterima kasih kepada Bapak Wahyu Wuji
Utomo,M.Pem.I yang memberikan tugas ini untuk pembelajaran dan penilaian untuk
mata kuliah Pancasila ini.

Dalam makalah ini kami membahas tentang “Pancasila Sebagai Dasar Negara”.
Kami berharap agar makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
ilmu pengetahuan pembaca. Kami menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari
kesempurnaan. oleh karena itu, masukan berupa kritikan dan saran sangat penulis
harapkan demi penyempurnaan makalah ini.

Penulis

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................... iii

BAB I ............................................................................................................................ 1

PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 2

1.3 Tujuan Makalah ................................................................................................... 2

BAB II .......................................................................................................................... 3

PEMBAHASAN .......................................................................................................... 3

2.1 Hubungan Pembukaan UUD 1945 NRI Tahun 1945 Dengan Pancasila ...... 3

2.1.1 Hubungan Secara Formal.............................................................................. 4

2.1.2 Hubungan secara material ............................................................................. 5

2. 2 Penjabaran Pancasila dalam Batang Tubuh Pembukaan UUD NRI 1945 . 6

2.3 Implementasi Pancasila Dalam Pembuatan Kebijakan Bernegara Dalam


Bidang Politik, Ekonomi, Sosial Budaya dan Hankam ....................................... 8

2.3.1 Implementasi Pancasila dalam Bidang Politik.............................................. 8

2.3.2 Implementasi Pancasila dalam Bidang Ekonomi ......................................... 8

2.3.3 Implementasi Pancasila dalam Bidang Pertahanan dan Keamanan


Pertahanan .............................................................................................................. 9

2.3.4. Implementasi Pancasila dalam Bidang Sosial Budaya ................................ 9

BAB III ....................................................................................................................... 11

PENUTUP .................................................................................................................. 11

iii
3.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 11

3.2 Saran ................................................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 12

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari
dua kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila
merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh
rakyat Indonesia. Pancasila sebagai dasar filsafat negara Republik Indonesia yang
secara resmi disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 dan tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945 yang diundangkan dalam berita Republik Indonesia tahun II
No.7[1] bersamaan dengan batang tubuh UUD 1945.

Pancasila sebagai dasar filsafat negara Republik Indonesia yang secara resmi
disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 dan tercantum dalam Pembukaan
UUD 1945 yang diundangkan dalam berita Republik Indonesia tahun II No.7[1]
bersamaan dengan batang tubuh UUD 1945. Pancasila sebagai dasar Negara
mempunyai arti yaitu mengatur penyelenggaraan pemerintahan. Konsekuensinya
adalah Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum. Hal ini menempatkan
pancasila sebagai dasar Negara yang berarti melaksanakan nilai-nilai Pancasila dalam
semua peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Secara yuridis-konstitusional kedudukan Pancasila sudah jelas, bahwa Pancasila
adalah pandangan hidup bangsa, dasar negara Republik Indonesia, dan sebagai ideologi
nasional. Sebagai pandangan hidup bangsa, Pancasila merupakan kristalisasi nilai-nilai
yang kebenarannya diakui, dan menimbulkan tekad untuk dilaksanakan dalam
kehidupan seharihari
Pada zaman reformasi saat ini pengimplementasian pancasila sangat dibutuhkan
oleh masyarakat, karena di dalam pancasila terkandung nilai-nilai luhur bangsa
Indonesia yang sesuai dengan kepribadian bangsa. Selain itu, kini zamanglobalisasi
begitu cepat menjangkiti negara-negara di seluruh dunia termasuk Indonesia.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana hubungan pembukaan UUD NRI Tahun 1945 dengan Pancasila?


2. Bagaimana penjabaran Pancasila dalam Batang tubuh UUD NRI tahun 1945?
3. Bagaimana implementasi Pancasila dalam pembuatan kebijakan negara dalam
bidang Politik,Ekonomi,Sosial Budaya dan Hankam?

1.3 Tujuan Makalah

1. Menjelaskan hubungan pembukaan UUD NRI Tahun 1945 dengan Pancasila


2. Menjabarkan Pancasila dalam Batang Tubuh UUD NRI tahun 1945
3. Menjelaskan tentang implementasi Pancasila dalam pembuatan kebijakan negara
dalam bidang Politik,Ekonomi,Sosial Budaya dan Hankam

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Hubungan Pembukaan UUD 1945 NRI Tahun 1945 Dengan Pancasila

Pancasila adalah sebagai inti Pembukaan UUD 1945, sehingga


mempunyai kedudukan kuat, tetap dan tidak dapat diubah. Pembukaan UUD 1945
sebagai pokok kaidah negara fundamental secara hukum tidak dapat diubah oleh
siapapun termasuk MPR dan DPR. (Landasan Hukumnya Tap MPRS Nomor
XX/MPRS/1966 No Tap MPR No. V/MPR/ 1973 dan TAP MPR No.
IX/MPR/1978). Mengubah Pembukaan UUD 1945 berarti membubarkan negara
proklamasi. Oleh karena itu, alinea keempat (yang memuat Pancasila) juga
bersifat tetap (tidak dapat diubah), melekat kuat pada kelangsungan hidup negara
Republik Indonesia. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum dan
tertib hokum Republik Indonesia, perumusan otentiknya termuat dalam
pembukaan yang telah pasti demi kepastian hukumnya. Oleh karena itu, Pancasila
merupakan substitusi esensial Pembukaan UUD 1945. Pancasila merupakan
pandangan hidup yang berakar dalam kepribadian bangsa, maka Pancasila
diterima sebagai dasar negara yang mengatur hidup kenegaraan. Hubungan
Pancasila dengan Pembukaan UUD 1945 adalah bahwa pokok-pokok pikiran
Pembukaan tidak lain adalah sila-sila Pancasila.
Pokok-pokok pikiran tersebut antara lain negara persatuan, negara
hendak mewujudkan keadilan seluruh rakyat Indonesia, Negara yang
berkedaulatan rakyat berdasar atas kerakyatan dan permusyawaratan dan negara
berdasar atas Ketuhanan yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil
dan beradab Pancasila sebagai cerminan dari jiwa dan cita-cita hukum bangsa
Indonesia tersebut merupakan norma dasar dalam penyelenggaraan bernegara dan
yang menjadi sumber hukum sekaligus sebagai cita hukum (recht-idee), baik
tertulis maupun tidak tertulis di Indonesia. Cita-cita ini secara langsung
merupakan
cerminan kesamaan-kesamaan kepentingan di antara sesama warga bangsa.
Pancasila dasar negara kita dirumuskan dari nilai-nilai kehidupan masyarakat

3
Indonesia yang berasal dari pandangan hidup bangsa yang merupakan
kepribadian, bangsa perjanjian luhur serta tujuan yang hendak diwujudkan.
Karena itu pancasila di jadikan ideologi negara. Pancasila merupakan kesadaran
cita-cita hukum serta cita-cita moral luhur yang memiliki suasana kejiwaan serta
watak bangsa Indonesia, melandasi prolamasi kemerdekaan RI 17 Agustus 1945.
Dengan demikian Pancasila secara yuridis formal ditetapkan sebagai
dasar filsafat Negara Republik Indonesia bersamaan dengan ditetapkan
Pembukaan UUD 1945 dan UUD 1945. Maka Pancasila dan Pembukaan UUD
1945 mempunyai hubungan timbal balik sebagai berikut :

2.1.1 Hubungan Secara Formal


Dengan dicantumkannya Pancasila secara formal di dalam Pembukaan
UUD 1945, maka Pancasila memperolehi kedudukan sebagai norma dasar hukum
positif. Dengan demikian tata kehidupan bernegara tidak hanya bertopang pada
asas-asas sosial, ekonomi, politik, yaitu perpaduan asas-asas kultural, religigius
dan asasasas kenegaraan yang unsurnya terdapat dalam Pancasila. Jadi
berdasarkan tempat terdapatnya Pancasila secarta formal dapat disimpulkan
sebagai berikut :

a. Bahwa rumusan Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia adalah


seperti yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alenia IV.
b. Bahwa Pembukaan UUD 1945, berdasarkan pengertian ilmiah, merupakan
pokok kaedah Negara yang Fundamental dan terhadap tertib hukum
c. Bahwa dengan demikian Pembukaan UUD 1945 berkedudukan dan berfungsi,
selain sebgai Mukaddimah dan UUD 1945 dalam kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan, juga berkedudukan sebagai suatu yang bereksistensi sendiri, yang
hakikat kedudukan hukumnya berbeda dengan pasal-Pasalnya. Karena
Pembukaan UUD 1945 yang intinya adlah Pancasila tidak tergantung pada
batang tubuh UUD 1945, bahkan sebagai sumbernya.
d. Bahwa Pancasila dengan demikian dapat disimpulkan mempunyai hakikat,
sifat, kedudukan dan fungsi sebagai pokok kaedah negara yang fundamental

4
yang menjelmakan dirinya sebagai dasar kelangsungan hidup negara Republik
Indonesia yang di proklamirkan tanggal 17 Agustus 1945.
e. Bahwa Pancasila sebagai inti Pembukaan UUD 1945, dengan demikian
mempunyai kedudukan yang kuat, tetap dan tidak dapat di ubah dan terletak
pada kelangsungan hidup Negara Republik Indonesia.

2.1.2 Hubungan secara material


Hubungan pembukaan UUD 1945 dengan Pancasila selain hubungan
yang bersifat formal, sebagaimana di jelaskan di atas juga hubungan secara
material sebagai berikut: Bilamana kita tinjau kembali proses perumusan
Pancasila dan pembukaan UUD 1945, maka secara kronologis, materi yang di
bahas oleh BPUPKI yang pertama-tama adalah dasar filsafat Pncasila baru
kemudian Pembukaan UUD 1945. Setelah pada sidang pertama pembukaan
UUD 1945 BPUPKI membicarakan dasar filsafat negara Pancasila berikutnya
tersusunlah piagam jakarta yang di susun oleh panitia 9, sebagai wujud bentuk
pertama pembukaan UUD 1945. Jadi berdasar urut-urutan tertib hukum
Indonesia Pembukaan UUD 1945 adalah sebagai tertib hukum yang tertinggi,
adapun tertib hukum Indonesia bersumber pada Pancasila, atau dengan kata lain
sebagai sumber tertib hukum Indonesia.

Hal ini berarti secara material tertib hukum Indonesia dijabarkan dari
nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila. Pancasila sebagai sumber tertib
hukum indonesia meliputi sumber nilai, sumber materi, sumber bentuk dan sifat.
Selain itu dalam hubungannya dengan hakikat dan kedudukan pembukaan UUD
1945 sebagai pokok kaidah negara yang fundamental, maka sebenarnya secara
material yang merupakan esensi atau inti sari dari pokok kaidah negara
fundamental tersebut tidak lain adalah Pancasila Pembukaan yang berintikan
Pancasila merupakan sumber bagi batang tubuh UUD NRI Tahun 1945. Hal ini
disebabkan karena kedudukan hukum Pembukaan berbeda dengan pasal-pasal
atau batang tubuh UUD NRI Tahun 1945, yaitu bahwa selain sebagai
Mukadimah, Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 mempunyai kedudukan atau
eksistensi sendiri. Akibat hukum dari Pembukaan ini adalah memperkuat
kedudukan Pancasila sebagai norma dasar hukum tertinggi yang tidak dapat

5
diubah dengan jalan hukum dan melekat pada kelangsungan hidup Negara
Republik Indonesia.

2. 2 Penjabaran Pancasila dalam Batang Tubuh Pembukaan UUD NRI


1945

Pembukaan UUD NRI tahun 1945 mengandung pokok-pokok pikiran


yang meliputi suasana kebatinan, cita-cita dan hukum dan cita-cita moral bangsa
Indonesia. Pokok-pokok pikiran tersebut mengandung nilai-nilai yang dijunjung
tinggi oleh bangsa Indonesia karena bersumber dar pandangan hidup dan dasar
negara, yaitu Pancasila. Pokok-pokok pikiran yang bersumber dari Pancasila
itulah yang dijabarkan ke dalam batang tubuh melalui pasal-pasal UUD NRI tahun
1945. Hubungan Pembukaan UUD NRI tahun 1945 yang memuat Pancasila dalam
batang tubuh UUD 1945 bersifat kausal dan organis. Hubungan kausal
mengandung pengertian Pembukaan UUD NRI tahun 1945 merupakan penyebab
keberadaan batang tubuh UUD NRI tahun 1945, sedangkan hubungan organis
berarti Pembukaan dan batang tubuh UUD tahun 1945 merupakan satu kesatuan
yang tidak terpisahkan.
Dengan dijabarkannya popok-pokok pikiran Pembukkan UUD NRI tahun
1945 yang bersumber dari Pancasila ke dalam batang tubuh, maka Pancasila tidak
saja merupakan suatu cita-cita hukum, tetapi telah menjadi hukum positif. Sesuai
dengan penjelasan UUD NRI tahun 1945, pembukaan mengandung 4 pokok
pikiran yang diciptakan dan dijelaskan dalam batang tubuh. Keempat pokok
pikiran tersebut adalah sebagai berikut:
a. Pokok pikiran pertama berintikan “Persatuan”, yaitu “negara
melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dengan berdasar atas persatuan dengan mewujudkan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.
b. Pokok pikiran kedua berintikan “Keadilan sosial”, yaitu “negara
hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat.”
c. Pokok pikiran ketiga berintikan “Kedaulatan Rakyat”, yaitu “negara
yang berkedaulatan rakyat, berdasar atas kerakyatan dan
permusyawaratan perwakilan”

6
d. Pokok pikiran keempat berintikan “Ketuhanan Yang Maha Esa”, yaitu
negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab”. Pokok pikiran pertama
menegaskan bahwa aliran pengertian negara persatuan diterima dalam
Pembukaan UUD NRI tahun 1945, yaitu negara yang melindungi
bangsa Indonesia seluruhnya. Negara, menurut pokok pikiran pertama
ini, mengatasi paham golongan dan segala paham perorangan.
Demikian pentingnya pokok pikiran ini maka persatuan merupakan
dasar negara yang utama. Oleh karena itu, penyelenggara negara dan setiap
warga negara wajib mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan
golongan atau perorangan. Pokok pikiran kedua merupakan causa finalis dalam
Pembukaan UUD NRI tahun 1945 yang menegaskan suatu tujuan atau suatu
cita-cita yang hendak dicapai. Melalui pokok pikiran ini, dapat ditentukan jalan
dan aturan-aturan yang harus dilaksanakan dalam UUD sehingga tujuan atau
cita-cita dapat dicapai dengan berdasar kepada pokok pikiran pertama, yaitu
persatuan.
Bahwa pokok pikiran keadilan sosial merupakan tujuan negara yang
didasarkan pada kesadaran bahwa manusia Indonesia mempunyai hak dan
kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pokok pikiran ketiga mengandung
konsekuensi logis yang menunjukkan bahwa sistem negara yang terbentuk ke
dalam UUD harus berdasar atas kedaulatan rakyat dan permusyawaratan
perwakilan. Menurut Bakry (2010: 209), aliran sesuai dengan sifat masyarakat
Indonesia. kedaulatan rakyat dalam pokok pikiran ini merupakan sistem negara
yang menegaskan kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya
oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Pokok pikiran keempat menuntut
konsekuensi logis, yaitu UUD harus mengandung isi yang mewajibkan
pemerintah dan lain-lain penyelenggara negara untuk memelihara budi pekerti
kemanusiaan yang luhur. Pokok pikiran ini juga mengandung pengertian taqwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan pokok pikiran kemanusiaan yang adil dan
beradab sehingga mengandung maksud menjunjung tinggi hak asasi manusia
yang luhur dan budi pekerti kemanusiaan yang luhur.

7
2.3 Implementasi Pancasila Dalam Pembuatan Kebijakan Bernegara
Dalam Bidang Politik, Ekonomi, Sosial Budaya dan Hankam

Nilai-nilai pancasila bersifat fundamental, mutlak, universal dan abadi


dan nilai-nilai yang merupakan berasal dari luhur budaya masyarakat yang
tersebar di seluruh nusantara. Nilai-nilai pancasila sebelum Negara terbentuk
dasarnya terdapat fragmentaris kebudayaan yang tersebar di seluruh Indonesia
baik pada abad ke dua atau pada sebelumnya, masyarakat Indonesia telah
mendapatkan kesempatan untuk berkulturasi dengan beberapa budaya lain. Nilai-
nilai dari pancasila ini perlu diimplementasikan dalam berbagai bidang demi
menjaga eksistensi bangsa Indonesia diantaranya:

2.3.1 Implementasi Pancasila dalam Bidang Politik


Perkembangan bidang politik harus Berdasarkan kepada dasar ontologis
manusia yang pada kenyataan objektif bahwa manusia merupakan bagian dari
subjek Negara maka dari itu kehidupan politik harus benar-benar direalisasikan
demi harkat dan martabat manusia. Perkembangan politik Negara pada proses
reformasi harus mendasar kepada moralitas seperti hal nya nilai-nilai yang
terkandung dalam sila-sila pancasila dalam esensinya sehingga beberapa bidang
politik yang selalu menghalalkan segala cara demi mendapatkan hasil harus
segara diakhiri. Pada bidang Politik ini nilai-nilai pancasila dapat
diimplementasikan seperti saling menghormati dan menghargai pilihan setiap
orang, aktif dan ikut serta dalam proses pemilihan pemimpin baik desa maupun
Negara, dan tidak menyebarkan isu lawan politik dengan berita hoax atau tidak
benar (fitnah)

2.3.2 Implementasi Pancasila dalam Bidang Ekonomi


Kebijakan ekonomi di Indonesia harus berdasar dan mengacu pada
Pancasila dan UUD 1945. Menurut Huriah, R (2013) keberhasilan dari suatu
bangsa dapat dilihat dari sumberdaya ekonomi masyarakatnya. Asas ketuhanan
yang Maha Esa merupakan dasar moral dari perilaku ekonomi manusia di
Indonesia, kebijakan yang dibuat oleh pemerintah mencakup sila ketuhanan yang

8
Maha Esa yakni mempertimbangkan moral serta sifat-sifat sistem moral ekonomi
Indonesia itu memang telah melandasi atau menjadi pedoman perilaku ekonomi
dalam masyarakat. Dalam ilmu ekonomi ada beberapa istilah kuat yang menang
sehingga pengembangan ekonomi mengarah pada persaingan bebas dan jarang
mementingkan moralitas kemanusiaan. Perkembangan ekonomi demi
kemanusiaan dan kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesia sehingga sistem
ekonomi Indonesia mendasar kepada kekeluargaan seluruh bangsa Indonesia.
Pada bidang Ekonomi pancasila dapat diimplementasikan dengan cara-cara yang
sederhana pada kehidupan sehari-hari seperti aktif dalam koperasi, selalu
membeli dan menggunakan produk local (dalam negeri), melakukan kerjasama
ekspor impor.

2.3.3 Implementasi Pancasila dalam Bidang Pertahanan dan Keamanan Pertahanan

Merupakan suatu usaha untuk dapat mempertahankan kedaulatan Negara,


keutuhan dari kesatuan Negara republic Indonesia dan untuk keselamatan
segenap bangsa Indonesia dari berbagai ancaman dan gangguan terhadap
keutuhan bangsa dan Negara Indonesia. Pada bidang Pertahanan dan Keamanan
merupakan suatu kewajiban yang wajib dimiliki oleh warga Negara, hal ini
mengacu pada nilai-nilai yang terkandung pada sila ke 3 yakni persatuan
Indonesia. Sebagai warga Negara hendaknya memiliki tanggung jawab untuk
melakukan pertahanan dan keamanan kepada negaranya. Penerapannya dengan
cara melakukan aksi bela Negara. Bangsa Indonesia berhak dan wajib membela
serta mempertahankan kemerdekaan sesuai dengan pembukaan UUD 1945 yakni
meliputi segenap rakyat Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Adanya
prinsip pertahanan bangsa Indonesia untuk menentang segala bentuk penjajahan
yang menganut politik bebas aktif, bentuk pertahanan Negara bersifat semesta
serta pertahanan Negara disusun atas dasar prinsip demokrasi HAM.

2.3.4. Implementasi Pancasila dalam Bidang Sosial Budaya

Pengembangan sosial budaya pada masa ini perlu mengangkat nilai-nilai


yang dimiliki bangsa Indonesia sebagai dasar Negara yakni nilai-nilai pancasila
itu sendiri. Pada prinsipnya pancasila bersifat humanistic yang berarti pancasila

9
berdasar pada nilai yang sumbernya berasal dari harkat dan martabat manusia
sebagai makhluk sosial yang berbudaya. Hal tersebut dapat diimplementasikan
dengan cara saling menjaga dan menghargai juga mempelajari budaya antar
daerah yang terdapat di Indonesia.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pancasila adalah pandangan hidup bangsa dan dasar negara Republik


Indonesia. Pancasila juga merupakan sumber kejiwaan masyarakat dan negara
Republik Indonesia. Maka manusia Indonesia menjadikan pengamalan Pancasila
sebagai perjuangan utama dalam kehidupan kemasyarakatan dan kehidupan
kenegaraan. Oleh karena itu pengalamannya harus dimulai dari setiap warga
negara Indonesia, setiap penyelenggara negara yang secara meluas akan
berkembang menjadi pengalaman Pancasila oleh setiap lembaga kenegaraan dan
lembaga kemasyarakatan, baik dipusat maupun di daerah.Pancasila sebagai dasar
Negara dan mendasarkan diri pada hakikat nilai kemanusiaan monopluralis maka
pertahanan dan keamanan negara harus dikembalikan pada tercapainya harkat
dan martabat manusia sebagai pendukung pokok negara. Dasar-dasar
kemanusiaan yang beradab merupakan basis moralitas pertahanan dan keamanan
negara. Oleh karenanya pertahanan dan keamanan negara harus
mengimplementasikan nilainilai yang terkandung dalam sila-sila pancasila.

3.2 Saran

Pancasila merupakan kepribadian bangsa Indonesia yang mana setiap


warga negara Indonesia harus menjunjung tinggi dan mengamalkan sila-sila dari
Pancasila tersebut dengan setulus hati dan penuh rasa tanggung jawab. Agar
pancasila tidak terbatas pada coretan tinta belaka tanpa makna. Demikianlah
makalah mengenai implementasi pancasila dalam perumusan kebijakan yang
dapat penulis sampaikan, penulis berharap kepada pembaca agar dapat
memberikan penulis kritikan maupun masukkan yang positif demi
penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini memberikan faedah bagi kita
semua

11
DAFTAR PUSTAKA

Rey Manda Sianipar. 2013. “Pancasila Dalam Batang Tubuh UUD NRI 1945”.
Online. Diakses 18 September 2022.

Anak Ciremai. 2016. “PPKN tentang Hubungan Pancasila”. Online. Diakses 20


September 2018.

Ria Vinola. 2014. “Hubungan Antara Pembukaan UUD 1945”. Online. Diakses
22 September 2018.

Oktavia Safitri Alvira dan Anggraeni Dewi Dinie. Pancasila Sebagai Dasar
Negara Dan Implementasinya Dalam Berbagai Bidang. Journal
Of Education, Psychology dan Conseling. Volume 3, Nomor 1,
2021

12

Anda mungkin juga menyukai