Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN


REPUBLIK INDONESIA

Dosen Pengampu : Ibu Dr. Rofiqah, M.pd

Disusun Oleh :

1 Gita Ayu Cahyaningrum 230401110243


.

2 Muhammad Bryan Alvarheza 230401110254


. Erfano

3 Fika Ziyadatul Aunillah 230401110253


.

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

2023/2024

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang
"Pancasila dalam Konteks Ketatanegaraan Republik Indonesia.”

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini.
Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai
pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan,


baik dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini.
Oleh karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Malang, Oktober 2023

ii
Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................ii

DAFTAR ISI...................................................................................................iii

BAB I

PENDAHULUAN...........................................................................................1

A. Latar Belakang....................................................................................1

BAB II

PEMBAHASAN..............................................................................................2

A. Pembukaan UUD 1945.......................................................................2


a. Isi dari Pembukaan UUD 1945..............................................2
b. Peranan Pembukaan UUD 1945............................................3
B. Hubungan antara Pembukaan UUD 1945 dengan batang tubuh UUD
1945......................................................................................................3
C. Hubungan Pancasila dengan UUD 1945 ..........................................4
D. Hubungan antara Pembukaan UUD 1945 dengan proklamasi 17
Agustus 1945........................................................................................5

BAB III

KESIMPULAN...............................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-undang dasar 1945 memiliki peranan yang sangat penting dalam
pelaksanaan ketatanegaraan di Indonesia. Peranannya dapat dilihat dari
kandungan yang terdapat di dalamnya. UUD 1945 mengandung cita- cita dan
nilai-nilai luhur bangsa Indonesia, yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945
dan diikat oleh pasal dan ayat yang dijelaskan didalam batang tubuh UUD 1945.
Dalam perkembangannya, batang tubuh UUD 1945 telah diamandemen
sebanyak empat kali. Amandemen yang dilakukan bertujuan untuk memperjelas
hukum-hukum yang terkandung di dalamnya, atau untuk membentuk suatu hukum
yang belum dijelaskan, demi penyempurnaan UUD 1945. Dengan dilakukannya
amandemen UUD 1945 diharapkan dapat memenuhi kebutuhan hukum dalam
pelaksanaan ketatanegaraan. Sehingga tidak ada celah untuk melakukan
pelanggaran terhadapnya.
Pemikiran untuk melaksanakan amandemen didasarkan pada kenyataan
yang terjadi selama masa pemerintahan orde lama dan baru, sehingga kehidupan
ketatanegaraan berjalan secara sentralisasi kekuasaan sepenuhnya ditangan
presiden. Karena latar belakang inilah, UUD 1945 menjadi suatu peraturan dasar
yang tidak dapat diganggu gugat.

Amandemen UUD 1945 dilaksanakan oleh bangsa Indonesia sejak tahun


1999, amandemen pertama dilaksanakan dengan memberikan tambahan dan
perubahan terhadap 9 pasal UUD 1945. Selanjutnya amandemen kedua
dilaksanakan pada tahun 2000, amandemen ketiga dilaksanakan pada tahun 2001,
dan amandemen terakhir dilaksanakan pada tahun 2002 dan disahkano pada
tanggal 10 Agustus 2002.

iv
Amandemen UUD 1945 mengawali kehidupaan ketatanegaraan baru bagi
rakyat Indonesia yang diharapkan dapat meningkatkan kehidupan rakyat.
Disamping itu, Sebagai warga negara, kita hendaknya memahami UUD 1945.
Sehingga kita dapat menjalankan fungsi kita sebagi seorang intelek yang dapat
mengkritik jalannya pemerintahan. Untuk itu, penulis membahas makalah yang
bertemakan UUD 1945, yang berisi mengenai hukum dasar tertulis dan tidak
tertulis,konstitsi, struktur pemerintahan Indonesia berdasarkan UUD 1945, isi
pokok batang tubuh UUD 1945, hubungan antar lembaga-lembaga negara dan hak
asasi manusia.

v
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pembukaan UUD 1945


 Isi dari Pembukaan UUD 1945

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah


Undang-Undang Dasar tertulis yang dijadikan dasar negara Indonesia. Pembukaan
UUD 1945 terdiri atas empat ayat yang memuat nilai filosofis, tujuan dan
semangat dasar terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pembukaan UUD 1945 merupakan perwujudan nilai-nilai luhur dan semangat


perjuangan bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaan dan membangun
negara. Meskipun secara formal bukan merupakan bagian dari undang-undang
yang mengatur ketentuan mengenai lembaga negara dan hak-hak warga negara,
namun pembukaan ini mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam struktur
konstitusi Indonesia. Putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Nomor
021/PUU-I/2003 menyatakan bahwa walaupun tidak mempunyai kekuatan hukum
yang sama dengan pasal-pasal UUD 1945, namun merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari pembukaan UUD 1945. . mempunyai kekuatan hukum mengikat
menurut UUD 1945.

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN


1945
PEMBUKAAN
Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab
itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan perikeadilan.
Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat
yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke

vi
depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu,
berdaulat, adil dan makmur.
Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh
keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat
Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.
Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia
yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia
itu dalam suatu Undang-Undang Dasar. .Negara Indonesia, yang terbentuk dalam
suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan
berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab,
Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
 Peranan Pembukaan UUD 1945
1. Prinsip Filosofis, Pembukaan Undang Undang Dasar 1945 mencantukan prinsip
prinsip dasar yang dijadikan sebagai pinjakan filosofis bagi seluruh konstitusi.
Prinsip prinsip tersebut mencakup Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan,
Kerakyatan dan Keadilan Sosial.
2. Identitas dan tujuan Negara, Pembukaan ini menjelaskan tentang tujuan
berdirinya negara republik indosesia, yaitu menjadi warga negara yang
berketuhanan kepada tuhan yang maha esa, bersatu, berdaulat, menjaga keutuhan
negara kesatuan republik indonesia, memajukan kemakmuran umum, dan
mencerdaskn kehidupan bangsa.
B. Hubungan antar Pembukaan UUD 1945 dengan Batang Tubuh UUD
1945
Pembahasan terakhir yaitu mengenai hubungan antara setiap alinea dengan
batang tubuh Pembukaan UUD 1945. Sejatinya, Pembukaan UUD 1945
merupakan kumpulan pokok pikiran yang dituangkan dengan rinci pada pasal-
pasal UUD 1945.Maka dari itu, Pembukaan UUD 1945 bagian alinea memiliki

vii
hubungan dengan Pembukaan UUD 1945, serta identitas negara yang lain. Seperti
yang sudah tertera pada penjelasan pertama, bahwa Pembukaan UUD 1945
merupakan satu kesatuan rangkaian yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Siapapun yang memisahkan, mengubah, mengganti rangkaian maupun isi dari
Pembukaan UUD 1945 itu akan mendapatkan hukuman meskipun lembaga negara
sendiri.
Pembukaan UUD 1945 memiliki semangat juang yang tinggi di dalamnya
untuk mencapai negara yang diinginkan, yaitu negara merdeka, berdaulat, adil,
dan makmur. Semangat juang ini harus bisa diimplementasikan ke dalam
kehidupan sehari-hari oleh bangsa Indonesia itu sendiri. Di samping itu, rangkaian
isi Pembukaan UUD 1945 juga merupakan rangkaian peristiwa serta keadaan
bangsa Indonesia.Pada Pembukaan UUD 1945 dijelaskan bagaimana negara
Indonesia berdiri dengan kokohnya melalui pernyataan Kemerdekaan Indonesia
pada 17 Agustus 1945. Inilah alasan mengapa isi Pembukaan UUD 1945 dilarang
diubah, diganti, dipisahkan satu sama lainnya. Karena jika dibiarkan memisah,
maka makna yang terkandung di dalamnya juga tidak akan utuh.

C. Hubungan Pancasila dengan UUD 1945

Pancasila merupakan dasar negara Indonesia. UUD 1945 merupakan dasar


konstitusi negara Indonesia.Pancasila mengandung nilai-nilai yang hendaknya
dapat diterapkan masyarakat. Sedangkan UUD 1945 memuat dasar hukum yang
bentuknya tertulis.

Menurut Winarno dalam buku Paradigma Baru Pendidikan Pancasila (2016)


karya Winarno, Pancasila merupakan dasar negara Indonesia, kedudukan
pancasila sebagai dasar negara bersifat kuat tetap dan tidak dapat diubah karena
terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 pada alinea ke empat. Walaupun tidak
disebutkan secara eksplisit. Mengutip dari buku Pendidikan Pancasila (2019)
karya Irawaty, Pembukaan UUD 1945 adalah pokok kaidah yang dijadikan
landasan serta peraturan hukum tertinggi bagi bentuk hukum lainnya, termasuk
hukum dasar tertulis dan hukum dasar tidak tertulis. Antara Pancasila sebagai
dasar negara dan UUD 1945, khususnya bagian pembukaan, sebagai dasar hukum,
keduanya memiliki hubungan yang saling berkaitan atau tidak dapat dipisahkan.

viii
Dapat digambarkan jika Pancasila adalah rohnya, sedangkan UUD 1945 adalah
raganya.

Pancasila merupakan unsur pokok dalam Pembukaan UUD 1945. Unsur


pokok ini kemudian dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal UUD 1945, sebagai
norma hukum dasar dalam kehidupan bernegara dan berbangsa. Melansir dari
buku Pendidikan Pancasila: Pendekatan Berbasis Nilai-Nilai (2020) karya
Ardhamon Prakoso, Pancasila yang termuat dalam Pembukaan UUD 1945 berarti
Pancasila memiliki kedudukan yang kuat dan posisinya tidak dapat tergantikan.
Pancasila merupakan dasar filsafat negara yang termuat dalam Pembukaan UUD
1945. Artinya setiap hal dalam konteks penyelenggaraan negara harus sesuai
dengan nilai Pancasila, termasuk peraturan, perundang-undangan, pemerintahan,
sistem demokrasi, dan lainnya. Maka dapat disimpulkan jika hubungan antara
Pancasila dengan Pembukaan UUD 1945 merupakan hubungan yang sifatnya
formal.

D. Hubungan antara Pembukaan UUD 1945 dengan proklamasi 17


Agustus 1945

Dalam Ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966 yang kemudian dinyatakan


berlaku oleh Ketetapan MPR No. V/MPR/1973 ditandaskan dengan tegas
hubungan antara Pembukaan dengan Proklamasi adalah: Pembukaan UUD 1945
sebagai pernyataan kemerdekaan yang terperinci yang mengandung citacita luhur
dari Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 dan oleh karena itu tidak dapat
diubah oleh siapapun juga termasuk MPR hasil Pemilihan Umum (Pemilu).

Dengan demikian Pembukaan UUD 1945 merupakan rangkaian yang tak


dapat dipisahkan dari Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia pada hakekatnya adalah pencetusan segala perasaan-
perasaan yang sedalamdalamnya yang terbenam dalam kalbu rakyat Indonesia.
Proklamasi Kemerdekaan beserta anak kandungnya yang berupa Pembukaan
UUD 1945 telah melukiskan pandangan hidup, tujuan hidup, falsafah hidup, dan
rahasia hidup kita sebagai bangsa. Apabila Proklamasi itu merupakan suatu
Proclamation of Independence, maka Pembukaan UUD 1945 adalah merupakan
Declaration of Independenece Negara Republik Indonesia. (Kansil, 1986).

ix
Sulandra (!985) berpendapat bahwa isi pengertian yang terdapat dalam
proklamasi pada pokoknya memuat dua hal, yaitu : 1. Pernyataan kemerdekaan
bangsa Indonesia. 2. Tindakan-tindakan yang segera harus diselenggarakan
berhubung dengan kemerdekaan itu. (Darji Darmodiharjo, 1985).

Berpegang kepada isi pengertian dan dengan memperhatikan keseluruhan


isi pengertian yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 khususnya alinea
ketiga yang juga pada pokoknya memuat pernyataan kemerdekaan dan alinea
keempat memuat tindakan-tindakan yang harus dilaksanakan setelah adanya
negara, maka dapatlah ditentukan letak dan sifat hubungan antara Proklamasi dan
Pembukaan UUD 1945, yaitu:

1. Disebutkan kembali pernyataan kemerdekaan dalam alinea ketiga


Pembukaan UUD 1945 menunjukkan bahwa antara Proklamasi dan
Pembukaan UUD 1945 merupakan suatu rangkaian yang tidak dapat
dipisah-pisahkan.
2. Ditetapkannya Pembukaan UUD 1945 pada tanggal 18 Agustus 1945
bersama-sama ditetapkannya UUD, Presiden, dan Wakil Presiden
merupakan realisasi bagian kedua Proklamasi.
3. Pembukaan UUD 1945 hakekatnya merupakan pernyataan kemerdekaan
yang lebih terperinci dengan memuat pokok-pokok pikiran adanya cita-
cita luhur yang menjadi semangat pendorong ditegakkannya kemerdekaan,
dalam bentuk negara Indonesia merdeka, berdaulat, bersatu., adil, dan
makmur dengan berdasarkan asas kerohanian Pancasila.
4. Dengan demikian sifat hubungan antara Pembukaan UUD 1945 dan
Proklamasi adalah :
a. Memberikan penjelasan terhadap dilaksanakan Proklamasi pada tanggal
17 Agustus 1945, yaitu menegakkan hak kodrat dan hak setiap bangsa
akan kemerdekaan dan demi ini pulalah bangsa Indonesia berjuang terus-
menerus sampai pada akhirnya mengantarkan bangsa Indonesia ke depan
pintu gerbang kemerdekaannya. (Alinea I dan alinea II).
b. Memberikan penegasan terhadap dilaksanakannya Proklamasi 17 Agustus
1945, yaitu bahwa perjuangan gigih menegakkan hak kodrat dan hak
moral atas kemerdekaan itu adalah penjajahan atas bangsa Indonesia yang

x
tidak sesuai dengan perikeadilan dan perikemanusiaan. Bahwa perjuangan
bangsa Indonesia itu telah diridhoi oleh Tuhan yang Maha Esa sehingga
pada akhirnya berhasil memproklamirkan kemerdekaannya (Alinea I, II,
dan III).
c. Memberikan pertanggungjawaban terhadap dilaksanakannya Proklamasi
17 Agustus 1945, yaitu bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia yang
diperoleh melalui perjuangan luhur, disusun dalam suatu UUD Negara
Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada
Pancasila. (Alinea IV). (Darji Darmodiharjo, 1985).

xi
BAB III

KESIMPULAN

Pancasila adalah dasar falsafah dan ideologi Negara Kesatuan Republik


Indonesia. Dalam konteks konstitusi Indonesia, Pancasila memegang peranan
yang sangat penting dan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
a. Dasar Filsafat Negara: Pancasila adalah dasar filsafat negara Indonesia.Hal
ini menyoroti nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang mendasari pemerintahan
dan sistem hukum Indonesia.
b. Pancasila menekankan prinsip kemanusiaan, keadilan, dan keberagaman
sebagai dasar negara.
c. Ideologi Negara: Pancasila juga merupakan ideologi negara yang menjadi
pedoman kebijakan dan tindakan pemerintah.Prinsip-prinsip Pancasila
seperti Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab,
Solidaritas Indonesia, Demokrasi yang Berwawasan Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, dan Perhimpunan Keadilan Sosial, menjadi
pedoman bagi pemerintah dalam mengambil keputusan.Konsensus
Nasional: Pancasila mencerminkan semangat konsensus nasional di
Indonesia.Sebagai negara dengan keberagaman suku, agama, dan budaya,
Pancasila menjadi titik sentral yang mempersatukan bangsa Indonesia
menjadi satu bangsa.
d. Kelanjutan sejarah : Pancasila merupakan hasil sejarah perjuangan bangsa
Indonesia untuk merdeka dari penjajahan.Nilai-nilai Pancasila mewakili
semangat juang dan tekad para pahlawan Indonesia untuk membangun
negara yang mandiri dan berkeadilan.
e. Pandangan terbuka : Pancasila merupakan visi terbuka yang membantu
beradaptasi terhadap perubahan zaman dan tantangan baru.Prinsip-prinsip
tersebut dapat dimaknai dan diterapkan sesuai dengan perkembangan
masyarakat dan negara.

xii
Pancasila tidak hanya sekedar simbol tetapi juga merupakan landasan
penuntun bagi pertumbuhan dan pembangunan Indonesia sebagai negara yang
demokratis, adil, dan bernilai kemanusiaan.
Singkatnya, Pancasila berperan penting dalam pembentukan dan pemerintahan
negara Indonesia serta menjaga persatuan, stabilitas, dan pembangunan
berkelanjutan negara ini.

xiii
DAFTAR PUSTAKA

Sebagai negara yang berdasarkan atas hukum, tentu saja Indonesia memiliki suatu
konstitusi yang dikenal di Indonesia dikenal dengan Undang-Undang Dasar 1945.
(Kemendikbud, 2019)Kemendikbud. (2019). Undang-Undang Dasar. In News.Ge
(Issue d, p. https://news.ge/anakliis-porti-aris-qveynis-momava).
Wiyanto, A. S. (1945). Hubungan Proklamasi Dengan Pancasila Dan Pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945. Jurnal Ilmu Politik, 3(3), 168–181.

xiv

Anda mungkin juga menyukai