Kelompok 3
Penyusun :
FAKULTAS TEKNIK
PURBALINGGA
2022
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“KEDUDUKAN PEMBUKAAN UNDANG - UNDANG DASAR 1945” ini tepat waktu.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada Mata Kuliah
Pancasila. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang konsep
kewarganegaraan bagi pembaca dan juga bagi penulis. Kami mengucapkan terima kasih
kepada Bapak Muhammad Baedowi, S.Pd.I., M.Pd. selaku Dosen Pancasila yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagikan pengetahuannya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari, makalah yang kami tulis
ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan
kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN.................................................................................................... 1
1.1. LATAR BELAKANG ........................................................................................... 1
1.2. RUMUSAN MASALAH ....................................................................................... 3
1.3. TUJUAN .............................................................................................................. 3
BAB II. PEMBAHASAN..................................................................................................... 4
2.1. PERNYATAAN KEMERDEKAAN ...................................................................... 4
2.2. SUMBER TERTIB HUKUM ................................................................................ 6
2.3 KAIDAH FUNDAMENTAL ...................................................................................... 7
BAB III. KESIMPULAN .................................................................................................. 11
3.1. KAIDAH FUNDAMENTAL ............................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 12
ii
1
PENDAHULUAN
2
1.2. RUMUSAN MASALAH
1.3. TUJUAN
Tujuan dari pembahasan topik pada makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Dapat mengetahui dan memahami UUD RI Tahun 1945 sebagai pernyataan
kemerdekaan.
2. Dapat mengetahui dan memahami fungsi UUD RI Tahun 1945 dalam
sumber tertib hukum.
3. Dapat mengetahui dan memahami UUD RI Tahun 1945 sebagai kaidah
fundamental.
3
4
PEMBAHASAN
Pembukaan UUD 1945 merupakan satu rangkaian kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan dengan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 (Kristina,
2021). Proklamasi Kemerdekaan Indonesia adalah merupakan perumusan daripada cita-
cita bangsa Indonesia yang terkandung dalam hati sanubarinya, suatu cita-cita moral
yang hendak dicapai oleh bangsa Indonesia baik dalam lingkungan bangsa Indonesia
sendiri maupun dalam pergaulan bangsa-bangsa di dunia. Di dalamnya pun lelah terlukis
pandangan hidup dan tujuan hidup bangsa Indonesia. Proklamasi merupakan Pernyataan
Kemerdekaan "Declaration of Independence" dari rakyat Indonesia. Pernyataan
Kemerdekaan atau Proklamasi Kemerdekaan 1ni merupakan sumber hukum dari adanya
Republik Indonesia .
Jadi Proklamasi Kemerdekaan Itu merupakan sandaran hukum berdirinya negara
Republik Indonesia. Proklamasi Kemerdekaan yang merupakan Pernyataan
Kemerdekaan bangsa Indonesia itu dimuat dalam alinea ketiga Pembukaan UUD 1945.
Maka dari itu, sudah terang bahwa Proklamasi Kemerdekaan yang merupakan sumber
hukum berdirinya negara Republik Indonesia tidak dapat dipisahkan dari Pembukaan
UUD 1945. Pembukaan UUD 1945 jelas merupakan penuangan darlpada cita-cita
bangsa Indonesia.
Dalam Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat tahun 1999 disepakati
untuk tidak mengubah Pembukaan UUD 1945 karena hal itu dipandang sudah final.
Kesepakatan untuk tidak mengubah Pembukaan UUD 1945 dulu pernah dilakukan oleh
Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS). Penegasan tersebut ditegaskan
dalam Ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966.
Dalam lampiran Ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966 tentang Memorandum
DPR-GR Mengenal Sumber Tertib Hukum Rl dan Tata Urutan Peraturan Perundang-
undangan Rl, Bagian I, No. 3 sub 0., dinyatakan bahwa: "Pembukaan UUD 1945 sebagai
Pemyataan Kemerdekaan yang terperinci yang mengandung cita-cita luhur dari
Proklamasi 17 Agustus 1945 dan yang memuat Pancasila sebagai Dasar Negara
merupakan satu rangkaian dengan Proklamasi 17 Agustus 1945 dan oleh karena itu tidak
dapat dirubah oleh siapapun juga, termasuk MPR hasil Pemilu, yang berdasarkan Pasal
3 dan Pasal 37 UUD berwenang menetapkan dan merubah UUD karena merubah isi
Pembukaan berarti pembubaran Negara. Dalam kedudukannya yang demikian tadi
Pembukaan UUD 1945 merupakan dasar dan sumber hukum dari batang tubuhnya."
Pemyataan tersebut kemudian ditegaskan kembali dalam Ketetapan MPR No.
lll/MPR/1983 jo Ketetapan MPR No. Ill/MPR/ 1988 (kedua Ketetapan MPR tersebut
rumusannya sama). Adapun pandangan atau dasar pikiran yang melatar belakangi iaiah
karena Pembukaan UUD 1945:
1. mengandung cita-cita luhur Proklamasi Kemerdekaan 1945
2. memuat Pancasila sebagai Dasar Negara
3. merupakan satu kesatuan dengan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945
4. merubah isi Pembukaan UUD 1945 berarti membubarkan Negara
Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
Penegasan ini ada kemiripannya dengan pendapat Notonagoro pada Seminar
Pancasila tahun 1955 yang mengatakan, Pembukaan UUD 1945 itu merupakan pokok
kaidah fundamental Negara Republik Indonesia dan mempunyai kedudukan tetap
terlekat kepada kelangsungan Negara Republik Indonesia atas Proklamasi Kemerdekaan
tanggal 17 Agustus 1945. Oleh karena itu, tidak dapat diubah dengan jalan hukum
(Surajiyo & Agus Wiyanto, 2006).
5
2.2. SUMBER TERTIB HUKUM
6
Dalam kedudukannya sebagai sumber tertib hukum yang tertinggi, UUD Negara
RI Tahun 1945 juga memiliki fungsi sebagai alat kontrol (yudicial review), alat untuk
mengecek apakah suatu peraturan sesuai atau tidak. Jika terbukti sesuai, maka Undang-
Undang tersebut tetap berlaku. Sedangkan jika terbukti tidak sesuai maka Undang-
Undang yang diuji materi tersebut harus dicabut, atau diubah hingga sesuai dengan
amanat UUD Negara RI Tahun 1945.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa UUD NKRI 1945 dalam halnya
sebagai sumber tertib hukum tertinggi memiliki fungsi sebagai berikut.
1. Sebagai pedoman dalam mengatur penyelenggaraan kehidupan bernegara.
2. Sebagai pedoman dalam menyusun peraturan perundang-undangan.
3. Dan sebagai alat kontrol (Pudjowati, 2018).
7
Pada alinea pertama “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala
bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak
sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan”. Hal ini bermakna bahwa Indonesia
dan dunia harus menghapus dan melawan penjajahan yang ada di dunia ini.
Pada Alinea kedua, “Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah
sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat
Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka,
bersatu, berdaulat, adil, dan makmur”. Dalam alinea ini bermakna untuk menunjukan
kebanggaan dan penghargaan atas perjuangan kemerdekaan Indonesia yang diraih
dengan hasil kerja keras pada pejuang yang rela mengorbankan harta, jiwa, dan
nyawanya.
Pada aline ketiga, “Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan
didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka
rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya”. Hal ini bermakna bahwa
kemerdekaan Indonesia juga didapat atas bantuan Tuhan yang masa esa dan juga
keinginan luhur bangsa untuk kehidupan yang bebas.
Pada Alinea terakhir atau keempat, “Kemudian dari pada itu untuk membentuk
suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah
kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-undang Dasar Negara
Indonesia yang terbentuk dalam suatu susunan negara RI yang berkedaulatan rakyat
dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Masa Esa, Kemanusian yang adil dan beradab,
Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.” makna yang terkandung pada alinea keempat dalam pembukaan UUD
8
1945 ini yaitu prinsip-prinsip bangsa Indonesia yang akan menjadi penuntun bangsa
untuk meraih cita-citanya (Pudjowati, 2018).
9
11
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Kristina. (2021). Ini Pernyataan Kemerdekaan Bangsa Indonesia dalam Pembukaan UUD
1945. Detik.Com.
Pudjowati, N. (2018). Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Paket B Setara SMP/MTs
Kelas VII. In Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Ditjen
Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat-Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2018.
Surajiyo & Agus Wiyanto. (2006). Hubungan Proklamasi dengan Pancasila dan Pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945. Lex Jurnalica, 3(3), 168–184.
Susanto, M. (2021). Kedudukan Dan Fungsi Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945:
Pembelajaran Dari Tren Global. Jurnal Legislasi Indonesia, 18(2), 184.
https://doi.org/10.54629/jli.v18i2.739