Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

NILAI-NILAI PANCASILA DALAM UUD NEGARA


REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas kelompok untuk mata kuliah Kewarganegaraan

Dosen Pengampu:

Disusun oleh:
Kelompok 9
Mochammad Reza Resly Viralis
Dicky
Diki Gungun
Lutfi Hakim

FAKULTAS SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM CIPASUNG
Jalan Muktamar NU XXIX No. 1, Cipakat, Cipasung, Kec. Singaparna, Kab. Tasikmalaya
46417
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, juga yang telah memberikan kesehatan jasmani dan
rohani sehingga kita masih tetap bisa menikmati indahnya alam ciptaan-Nya. Sholawat dan
salam semoga senantiasa tercurahkan kepada teladan kita Muhammad SAW yang telah
menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama yang sempurna dan menjadi
rahmat bagi seluruh alam.

Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang menjadi tugas
kelompok untuk mata kuliah kewarganegaraan dengan judul nilai-nilai Pancasila dalam UUD
RI 1945. Di samping itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu hingga terselesaikannya makalah ini.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu,
kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari
bebagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia pendidikan.

Cipasung, 15 Desember 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI
JUDUL ………………………………………………………………………………………i
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………..iii
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………………..1
A. Latar Belakang……………………………………………………..1
B. Rumusan Masalah …………………………………………………1
C. Tujuan ……………………………………………………………..1
BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………………………2
A. Pengantar ………………………………………………………….2
B. Undang-Undang Dasar ……………………………………………2
C. Konstitusi …………………………………………………………2
D. Struktur Pemerintahan Indonesia Berdasarkan UUD 1945 ………3

BAB III PENUTUP ………………………………………………………………………..7


A. Kesimpulan ………………………………………………………7
B. Saran ……………………………………………………………..7
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………8

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah hukum
dasar tertulis (basic law), konstitusi pemerintahan negara Republik Indonesia saat ini.
UUD 1945 ini sendiri, disahkan sebagai Undang-Undang dasar negara oleh PPKI
pada tanggal 18 Agustus 1945. Dalam kajian ilmiah tentang UUD 1945, banyak yang
melontarkan ide untuk melakukan amandemen terhadap UUD 1945. Memang
amandemen tidak dimaksudkan untuk mengganti UUD 1945 , akan tetapi merupakan
suatu prosedur penyempurnaan terhadap UUD 1945 tanpa harus langsung mengubah
UUD-nya itu sendiri. Dengan sendirinya amandemen dilakukan dengan melakukan
berbagai perubahan pada pasal-pasal maupun memberikan tambahn-tambahan. Ide
tentang amandemen terhadap UUD 1945 tersebut didasarkan pada suatu kenyataan
sejarah selama masa orde lama dan orde baru.
Suatu hal yang sangat mendasar bagi pentingnya amandemen UUD 1945
adalah tidak adanya system kekuasaan dengan ’’checks and balances’’ terutama
terhadap kekuasaan eksekutif.Oleh karna itu bagi bangsa Indonesia proses reformasi
terhadap UUD 1945 adalah merupakan suatu keharusan, karena hal itu akan
mengantarkan bangsa Indonesia kea rah tahapan baru melakukan penataan terhadap
ketatanegaraan.

B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, kami mengambil rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa saja yang disebut nilai dasar Pancasila?
2. Apakah badan konstitusi berhak menyatakan UUD?
3. Apa pengertian konstitusi menurut para ahli?
4. Bagaimana filosofis demokrasi di Indonesia?
5. Bagaimana kedaulatan yang menyatakan kedudukan tertinggi dimiliki oleh rakyat?

C. Tujuan
Kami memiliki tujuan dalam pembuatan makalah ini sebagai berikut:
1. Mengetahui nilai dasar Pancasila.
2. Menjelaskan badan konsitusi yang berhak menyatakan Undang-Undang.
3. Dapat menjelaskan pengertian dari konstitusi.
4. Dapat menjelaskan demokrasi yang ada di Indonesia.
5. Mengetahui penjelasan dari kedauatan tertinggi yang dimiliki oleh rakyat.

iv
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengantar
Dalam proses reformasi hukum dewasa ini, berbagai kajian ilmiah tentang
UUD 1945, banyak yang melontarkan ide untuk melakukan amandemen terhadap
UUD 1945. Memamng amandemen tidak dimaksudkan untuk mengganti UUD 1945 ,
akan tetapi merupakan suatu prosedur penyempurnaan terhadap UUD 1945 tanpa
harus langsung mengubah UUD-nya itu sendiri. Dengan sendirinya amandemen
dilakukan dengan melakukan berbagai perubahan pada pasal-pasal maupun
memberikan tambahn-tambahan.
Ide tentang amandemen terhadap UUD 1945 tersebut didasarkan pada suatu
kenyataan sejarah selama masa orde lama dan orde bsru, bahwa penerapan terhadap
pasal-pasal UUD memiliki sifat ‘’multi interpretable’’atau dengan kata lain berwayuh
arti atau memiliki makna ganda, sehingga mengakibatkan adanya sentralisasi
kekuasaan terutama kepada presiden. Karena latar belakang politik inilah maka masa
orde baru berupaya untuk melestarikan UUD 1945 seakan-akan bersifat keramat yang
tidak dapat digagnggu gugat.
Suatu hal yang sangat mendasar bagi pentingnya amandemen UUD 1945
adalah tidak adanya system kekuasaan dengan ’’checks and balances’’ terutama
terhadap kekuasaan eksekutif.Oleh karna itu bagi bangsa Indonesia proses reformasi
terhadap UUD 1945 adalah merupakan suatu keharusan, karena hal itu akan
mengantarkan bangsa Indonesia kea rah tahapan baru melakukan penataan terhadap
ketatanegaraan.

B. Undang-Undang Dasar
Adapun yang saya kutip Menurut E.C.S Wade dalam bukunya Constitusional
Law UUD menurut sifat dan fungsinya adalah suatu naskah yang memaparkan
kerangka dan tugas-tugas dan badan-badan pemerintahan suatu negara dan
menentukan pokok-pokok cara kerja badan-badan tersebut.
Jadi pada prinsipnya mekanisme dan dasar dari setiap system pemerintahan diatur
dalam UUD. Bagi mereka yang memandang dari sudut pandang kekuasaan dan
menganggapnya sebagai suatu organisasi kekuasaan, maka UUD dapat dipandang
sebagai Lembaga atau sekumpulan asas yang menetapkan bagaimana kekuasaan
tersebut dibagi men

C. Konstitusi

Disamping pengertian Undang-Undang Dasar, dipergunakan j juga istilah lam


yaitu "Konstitusi". Istilah berasal dari bahasa Inggris "Constitunon" atau dari bahasa
Belanda "Constitutie", Terjemahan dari istilah tersebut adalah Unlang-Undang Dasar,
dan hal ini memang sesuai dengan kebiasaan orang Belanda dan Jerman, yang dalam
percakapan sehari-hari memakai kata "Grond:. We?” (grond — dasar, wet » undang-
undang) yang kedua-duanya menunjukkan taskah tertulis. : Namun pengertian
konstitusi dalam praktek ketatanegaraan umumnya dapat mempunyai arti :

v
[23.50, 14/12/2022] Resly Pmii: 1. Lebih luas daripada Undang-Undang Dasar 2.
Sama dengan pengertian Undang-Undang Dasar. Kata konstitusi dapat memupunyai
arti lebih luas dari pada pengertian Undang-Undang Dasar, karena pengertian
Undang-Undang Dasar hanya meliputi konstitusi tertulis saja, dan selain itu masih
terdapat konstitusi tidak ter. tulis, yang tidak tercakup dalam Undang-Uadang Dasar .
-

Dalam prkatek ketatanegaraan negara Republik Indonesia pengertian


konstitusi adalah sama dengan pengertian Undang-Undang Dasar. Hal ini ter, bukti
dengan disebutnya istilah Konstitusi Republik Indonesia Serikat bagi Undang-Undang
Dasar Republik Indonesia Serikat (Totopandoyo, 1981: 25 26). 0. . .

D. Struktur Pemerintahan Indonesia Berdasarkan UUD 1945

Demokrasi Indonesia Sebagaimana Dijabarkan dalam Undang-Undang Dasar


Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Demokrasi sebagai sistem pemerintah dari rakyat, dalam arti rakyat se. bagai
asal mula kekuasaan negara sehingga rakyat harus ikut serta dalam peinerintahan
untuk .mewujudkan suatu cita-citanya. Suatu pemerintahan dari rakyat haruslah sesuai
dengan filsafat hidup rakyat itu sendiri yaitu filsafat Pancasila, dan inilah dasar
filsafat demokrasi Indonesia.

Demokrasi di Indonesia yang tertuang dalam UUD 1945 selain 1 mengakui


adanya kebebasan dan persamaan hak juga sekaligus mengakui perbedaan serta
keberanekaragaman mengingat Indonesia adalah "Bhinneka Tunggal Ika”, berdasar
pada moral. Persatuan, Ketuhanan dan Kemanusiaan yang adil dan beradab.

Secara filosofis bahwa demokrasi Indonesia mendasarkan pada rakyat . adalah


sebagai asal mula kekuasaan negara dan sekaligus sebagai tujuan kekuasaan negara.
Rakyat merupakan penjelmaan sifat kodrat manusia sebagai makhtuk individu dan
makhluk sosial, oleh karena itu dalam pengertian demokrasi kebebasan individu harus
diletakkan dalam kerangka tujuan bersama, bukan bersifat liberal yang hanya
mendasarkan pada kebebasan individu saja dan juga bukan demokrasi klass.
Kebebasan individu yang diletakkan demi tujuan kesejahteraan bersama inilah yang
menurut istilah pendiri negara disebut sebagai asas kebersamaan, asas kekeluargaan
akan tetapi 'Bukan Nepotisme”. - Secara umum di dalam sistem pemerintahan yang
demokratis senantiasa, mengandung unsur-unsur yang paling penting dan mendasar
yaitu: 214 [23.50, 14/12/2022] Resly Pmii: -
(1) Keterlibatan warganegara dalam pembuatan keputusan politik.
(2) Tingkat persamaan tertentu di antara warganegara.
(3) Tingkat kebebasan atau kemerdekaan tertentu yang diakui dan dipakai oleh
warganegara.
(4) Suatu sistem perwakilan I
(5) Suatu sistem pemilihan kekuasaan mayoritas.

vi
Berdasarkan unsur-unsur tersebut maka demokrasi mengandung ciri yang
merupakan patokan yaitu setiap sistem demokrasi adalah ide, bahws warganegara
seharusnya terlibat dalam hal tertentu dalam bidang pembuatan keputusan-keputusan
politik, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan melalui wakil pilihan
mereka. Ciri lain yang tidak boleh diabaikan adalah adanya keterlibatan atau
partisipasi warga negara baik langsung maupun tidak langsung di dalam proses
pemerintahan negara (Thaib, 1994: 44).

Oleh karena itu di dalam kehidupan kenegaraan yang menganut sistem


“demokrasi, kita akan selalu menemukan adanya Supra Struktur Politik dan Infra
Struktur Politik sebagai komponen pendukung tegaknya demokrasi. Dengan
menggunakan konsep Montesguieu maka Supra Struktur Politik meliputi lembaga
Legislatif, Lembaga Eksekutif dan Lembaga Yudikatif. Untuk negara-negara tertentu
masih ditemukan lembaga-lembaga negara yang lain, misalnya negara Indonesia
dibawah sistem Undang-Undang Dasar 1945, lembagalembaga Negara atau alat-alat
perlengkapan negara adalah: Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan
Rakyat, Presiden, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, Badan Pemeriksa
Keuangan.

Adapun Infra Struktur politik suatu negara terdiri atas lima komponen sebagai
berikut: Partai Politik, Golongan (yang tidak berdasarkan pemitu), Golongan Penekan,
Alat Komunikasi Politik, Tokoh-tokoh Politik, Baik Supra Struktur politik maupun
Infra Struktur Politik yang terdapat dalam sistem ketatanegaraan masing-masing
saling mempengaruhi serta merapunyai kemampuan untuk mengendalikan pihak lain.
Dalam sistem demokrasi, mekanisme interaksi antara Supra Struktur Politik dan Infra
Struktur Politik dapat dilihat di dalam proses penentukan kebijaksanaan umum atau
menetapkan keputusan politik, maka kebijaksanaan atau keputusan politik itu
merupakan masukan (input) dari Infra Struktur, kemudian dijabarkan sedemikian rupa
oleh Supra Struktur Politik.

Dengan demikian dalam sistem demokrasi proses pembuatan kebijaksanaan


atau keputusan politik merupakan keseimbangan dinamis entara prakarsa pemerintah
dan partisipasi aktif rakyat atau warganegara.

Z5 ,

2 Keikutsertaan rakyat yang terumuskan dalarn UUD 1945 oleh PATA pen, Giri
negara dicantumkan bahwa "kedaulatan di tangan rakyat" yang terms dalam pasal 1
ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945 (Thaib, 1994: 99,100), Penjabaran Demokrasi
menurut UUD 1945 dalam Sistem Ketatanep, raan Indonesia Pasca Amandemen 2002

Berdasarkan ciri-ciri sistem demokrasi tersebut maka penjabaran demy, krasi


dalara ketatanegaraan Indonesia dapat ditemukan dalam konsep deng, krasi
sebagaimana terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 sebagai "staatsfim,
damentalnorm" yaitu: "Suatu susunan negara Republik Indonesia yang ber, daulatan
Rakyat....", dan kemudian dilanjutkan dalam pasal 1 UUD Negar Republik Indonesia

vii
Tahun 1945 yang berbunyi "Negara Indonesia ialah Neg, ra Kesatuan yang berbentuk
Republik (ayat T). "Kedaulatan adalah di tangay Rakyat" (ayat 2), selanjutnya di
dalam penjelasan UUD 1945 tentang sisten pemerintahan Negara angka Romawi III
dijelaskan "Kedaulatan rakyat...".

Rumusan kedaulatan di tangan rakyat menunjukkan bahwa kedudukan


rakyatlah yang tertinggi dan paling sentral. Rakyat adalah sebagai asal muk kekuasaan
negara dan sebagai tujuan kekuasaan negara. Oleh karena itu "rak. yat" adalah
merupakan paradigma sentral kekuasaan negara. Adapun rincian struktural ketentuan-
ketentuan yang berkaitan dengan demokrasi menury UUD 1945 adalah sebagai
berikut Konsep Kekuasaan Konsep kekuasaan negara menurut demokrasi sebagai
terdapat dalam UUD 1945 sebagai berikut : Kekuasaan di Tangan rakyat | | aa a).
Pembukaan UUD 1945 Alinea IV | "Maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan
Indonesia itu dalam suatu

Undang-Undang Dasar Negara Republik indonesis yang berkedaulat , an


rakyat" . . b). Pokok Pikiran dalam Pembukaan UUD 1945 "Negara yang berkedaw
latan rakyat, berdasarkan atas kerakyatan dan permusyawaratan per wakilan" (pokok
Pikiran III). ,

c). Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 1 (D , "Negara Indonesia ialah Negara


Kesatuan yang berbentuk Republik : Kemudian penjelasan terhadap pasal ini UUD,
1945 menyebutk# "Menetapkan bentuk kesatuan dan Republik mengandung isi Pok?
£. Isi Pokok Pasal-pasaf UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945

UUD 1945 hasil Amandemen 2002 tetap memuat 37 pasal akan tetapi dibagi
menjadi 26 Bab, tiga pasal aturan peralihan dan dua pasal aturan tambahan. Selain
jumlah Bab bertambah juga banyak pasal yang dikembangkan. Pasal tersebut antara
lain pasal 3 menjadi 3 ayat, pasal 6 dua ayat, ditambah : pasal 6A berisi 5 ayat, pasal 7
ditambah pasal 7A, pasal 7B terdiri atas 7 ayat, " asal 7C, pasal 8 menjadi berisi 3
ayat, pasal 9 menjadi berisi 2 ayat, pasal 10 tetap, pasal 11 menjadi 3 ayat, pasal 12
tetap, pasal 13 menjadi berisi 3 ayat, pasal 14 menjadi 2 ayat, pasal 15 tetap, pasal 16
1 ayat, pasal 17 menjadi 4 ayat, pasal 18 menjadi 7 ayat, ditambah pasal 18 A terdiri
atas 2 ayat, pasal 18B terdiri atas 2 ayat, pasal 19 menjadi 3 ayat, pasal 20 menjadi 5
ayat, ditambah pasal 20A terdiri atas 4 ayat, pasal 21 tetap 2 ayat, pasai 22 tetap 3
ayat, ditambah pasal 22A 1 ayat, 22B terdiri atas 1 ayat, 22C terdiri atas 4 ayat, pasal
22D terdiri atas 4 ayat, pasal 22E 6 ayat, pasal 23 berubah menjadi 3 ayat, ditambah
pasal 23A 1 ayat, 23B 1 ayat, 23C 1 ayat, 23D 1 ayat, pasal 23E 3 ayat, 23F 2 ayat,
pasal 23G2 ayat. Pasal 24 3 ayat, ditambah pasal 24A 5 ayat, 24B 4 ayat, 24C 6 ayat,
pasal 25 1 ayat, pasal 26 3 ayat, pasal 27 3 ayat, pasal 28 1 ayat, ditambah pasal 28A
1 ayat, 28B 2 ayat, pasal 28C 2 ayat,pasal 28D 4 ayat, pasal 28F 3 ayat, pasal 28F 1
ayat, pasal 28G 2 ayat, pasal 28H 4 ayat, pasal 281 5 ayat, pasal 28J 2 ayat, pasal 29 2
ayat, pasal 30 ayat, pasal 30 5 ayat, pasal 31 5 ayat, pasal 32 2 ayat, pasal 33 5 ayat,
pasal 34 4 - ayat, pasal 35 1 ayat, pasal 36 I ayat, ditambah pasal 36A 1 ayat, pasal
36B 1 ayat, pasal 36C 1 ayat, serta pasal 37 berisi 5 ayat. Demikianlah isi UUD 1945

viii
hasil amandemen yang masing-masing pasal ada yang g dikurangi dan ada yang
ditambah. Bentuk dan Kedaulatan (Bab ID)

Dalam pasal 1 ayat (1) UUD.1945 ditegaskan bahwa negara adalah Ne. gara
Kesatuan yang berbentuk Republik. Dari ketentuan pasal jelaslah bahwa bentuk
negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, dan bentuk Pemerintahan Indonesia adalah
Republik, dengan Presiden sebagai kepala negara yang dipilih dari dan oleh rakyat
untuk suatu jangka waktu tertentu Kemudian dalam pasal I ayat (2) disebutkan bahwa
kedaulatan adalah di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar.
Dengan demikian negara Indonesia menganut paham kedaulatan rakyat di seluruh
negara, dan kekuasaan tertinggi itu dijalankan sepenuhnya oleh rakyat menurut
Undang-Undang Dasar. Dengan demikian kekuasaan rakyat itu didistribusikan -
berdasarkan Undang-Undang Dasar. Dengan demikian dalam sistem ketatanegaraan
Indonesia menurut UUD 1945 hasil Amandemen 2002, tidak dikenal lagi adanya
lembaga negara yang memiliki kekuasaan tertinggi Berdasarkan ketentuan hasil
amandemen 2002 tersebut maka MPR tidak lagi merupakan lembaga tertinggi di
negara Indonesia, melainkan setingkat dengan DPR, Presiden, BPK, MA maupun
Mahkamah Konstitusi. Dengan demikian UUD hasil amandemen 2002 itu menganut
sistem bikameral, sedangkan sistem UUD 1945 sebelum dilakukan amandemen
menganut sistem unikameral (Yamin, 1957). Sistem ini ditandai pula dengan
hilangnya utusan golongan dari keanggotaan MPR. Hal ini dimaksudkan agar benar-
benar wakil rakyat di MPR itu sepenuhnya merupakan hasil permilihan umum
(Kompas, 12 Agustus 2002). Namun perlu dilakukan kritik bahwa dengan sistem
seperti itu sebenarnya tidak relevan dan tidak koheren dengan esensi Negara Kesatuan
- berdasar Pancasila.

Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bab II) Dalam pasal 2 UUD 1945
disebutkan bahwa MPR terdiri atas anggota-anggota Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR), dan Anggota Dewan Perwakilan Daerah. Keanggotaan MPR menurut UUD
1945 hzsil amandemen 2002 ini menunjukkan bahwa seluruh anggota MPR,
sepenuhnya merupakan hasil dari pemilihan umum. Adapun menurut UUD 1945
sebeium diamandemen anggota MPR ditambah dengan utusan golongan dan utusan
daerah. Adapun kewenangan MPR berubah bukan lagi sebagai memiliki kekuasaan
tertinggi melainkan terbatas pada tiga hal yaitu ayat (1) MPR mengubah serta
menetapkan UUD.

ix
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ide tentang amandemen terhadap UUD 1945 tersebut didasarkan pada suatu
kenyataan sejarah selama masa orde lama dan orde bsru, bahwa penerapan terhadap pasal-
pasal UUD memiliki sifat ‘’multi interpretable’’atau dengan kata lain berwayuh arti atau
memiliki makna ganda, sehingga mengakibatkan adanya sentralisasi kekuasaan terutama
kepada presiden. Karena latar belakang politik inilah maka masa orde baru berupaya untuk
melestarikan UUD 1945 seakan-akan bersifat keramat yang tidak dapat digagnggu gugat.
UUD menurut sifat dan fungsinya adalah suatu naskah yang memaparkan kerangka
dan tugas-tugas dan badan-badan pemerintahan suatu negara dan menentukan pokok-pokok
cara kerja badan-badan tersebut. Jadi pada prinsipnya mekanisme dan dasar dari setiap
system pemerintahan diatur dalam UUD.
Dalam prkatek ketatanegaraan negara Republik Indonesia pengertian konstitusi adalah
sama dengan pengertian Undang-Undang Dasar. Demokrasi sebagai sistem pemerintah dari
rakyat, dalam arti rakyat se. bagai asal mula kekuasaan negara sehingga rakyat harus ikut
serta dalam peinerintahan untuk .mewujudkan suatu cita-citanya. Suatu pemerintahan dari
rakyat haruslah sesuai dengan filsafat hidup rakyat itu sendiri yaitu filsafat Pancasila, dan
inilah dasar filsafat demokrasi Indonesia. Demokrasi di Indonesia yang tertuang dalam UUD
1945 selain 1 mengakui adanya kebebasan dan persamaan hak juga sekaligus mengakui
perbedaan serta keberanekaragaman mengingat Indonesia adalah "Bhinneka Tunggal Ika”,
berdasar pada moral. Persatuan, Ketuhanan dan Kemanusiaan yang adil dan beradab.

B. Saran
Sebelumnya, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pembuatan makalah sehingga berhasilnya suatu karya tulis. Semoga
makalah ini dapat membantu para pembaca khususnya dalam pengetahuan tentang
kewarganegaraan. Dan kami juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan,untuk itu kami mengharapkan kritik yang membangun serta saran dari para
pembaca untuk kemajuan ilmu pengetahuan.

x
DAFTAR PUSTAKA
KAELAN. (2016). Pendidikan Pancasila. Yogyakarta. Paradigma.

xi

Anda mungkin juga menyukai