Oleh :
1. Viona Indah Dewi Swastika (20.33.018)
2. Anastasia Viona Winnestri Bela Pastia (20.33.019)
3. Sakiya Puji Lestari (20.33.026)
4. Alfaza Lucky Hermawanando Rustman (20.33.027)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Pembukaan UUD 1945 ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Bapak
Muljono pada mata kuliah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Selain itu,
makala ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang UUD 1945 bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Muljono selaku Dosen
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.
ii
DAFTAR ISI
JUDUL ........................................................................................i
KATA PENGANTAR ...............................................................ii
DAFTAR ISI ..............................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................1
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................1
B. Rumusan Masalah .............................................................................2
C. Tujuan Pembahasan ..........................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................3
A. Pembukaan UUD 1945 Sebagai Tertib Hukum Tertinggi ................3
B. Syarat Adanya Tertib Hukum di Indonesia ......................................4
C. Pembukaan UUD 1945 Sebagai Pokok Kaidah Negara yang
Fundamental ......................................................................................5
D. Inti Alinea demi Alinea .....................................................................5
BAB III PENUTUP ....................................................................8
A. Kesimpulan .......................................................................................8
B. Saran .................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA .................................................................9
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, atau
disingkat UUD 1945 adalah hukum dasar tertulis, konstruksi pemerintah Negara
Republik Indonesia saat ini. UUD 1945 disahkan sebagai undang-undang dasar
Negara oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945. Sejak tanggal 27 Desember
1949, di Indonesia berlaku Konstitusi RIS, dan sejak tanggal 17 Agustus 1950 di
Indonesia berlaku UUDS 1950. Dekrit Presiden 5 Juli !959 kembali
memberlakukan UUD 1945, dengan dikukuhkan oleh DPR pada tanggal 22 Juli
1959.
Undang-undang dasar merupakan sebagian dari hukum dasar yaitu hukum
dasar yang tertulis. Dalam kedudukan yang demikian, maka undang-undang dasar
merupakan hukum yang menempati kedudukan tertinggi. Oleh karena itu, maka
undang-undang juga mempunyai kedudukan atau fungsi, sebagai alat control, alat
mengecek apakah norma hukum yang lebih rendah yang berlaku itu sesuai atau
tidak dengan ketentuan undang-undang dasar.
Didalam UUD 1945 banyak bagian-bagian yang terpenting, khususnya
bagi Warga Negara Indonesia. Salah satu bagian penting itu adalah Pembukaan
UUD 1945. Pembukaan Undang-Undang Dasar bisa juga disebut sebagai
preambule. Preambule merupakan pandangan yang melandasi pembentukan
sebuah kontruksi.
Kedudukan Pembukaan Undang-Undang 1945 sangat penting. Terbukti
dari tidak diubahnya preambule oleh MPR-RI saat siding pertama perubahan
Undang-Undang Dasar. Berdasarkan pandangan ketatanegaraan, preambule
merupakan citra hukum, yang mendasari pemerintahan. Preambule merupakan
hakikat terdalam dari sebuah Negara dan kekuatan yang membentuk Negara. Oleh
karena itu, perubahan dalam preambule akan merubah jati Negara.
Berdasarkan TAP MPRS No. XX/MPRS/1966 juga menyebutkan bahwa
pembukaan undang-undang dasar 1945 tidak dapat diubah oleh siapa pun. Hal ini
dipertegas di pasal 3 bahwa mengubah pembukaan undang-undang dasar berarti
pembubaran Negara.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa syarat adanya tertib hukum di Indonesia ?
2. Mengapa UUD 1945 dijadikan tertib hukum tertinggi di Indonesia ?
3. Mengapa pembukaan UUD 1945 sebagai pokok kaidah Negara yang
fundamental ?
4. Apa inti alinea demi alinea dalam UUD 1945 ?
5. Bagaimanakah kedudukan pembukaan dalam UUD 1945 ?
6. Bagaimanakah pengaruh tiap pokok pemikiran pembukaam UUD
Tahun 1945 ?
C. Tujuan Penulisan
1. Menjalaskan kedudukan UUD 1945 sebagai tertib hukum tertinggi di
Indonesia.
2. Menjelaskan syarat adanya tertib hukum di Indonesia.
3. Menjelaskan kedudukan UUD 1945 sebagai pokok kaidah Negara yang
fundamental.
4. Menjelaskan inti alinea demi alinea dalam UUD 1945.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
1. Menjadi dasar tertib hukum, karena Pembukaan UUD 1945 memberikan
empat syarat adanya tertib hukum Indonesia.
2. Menjadi ketentuan hukum tertinggi sesuai kedudukannya sebgai asas
hukum dasar tertulis (UUD ) maupun tidak tertulis atau konvensi serta
peraturan peraturan hukum lainnya yang lebih rendah.
4
merubah isi pembukaan UUD 1945 berarti pembubaran Negara. Pembukaan UUD
1945 yang di dalamnya memuat nila-nilai pancasila mengandung 4 pokok pikiran
yang bila mana di analisis makna yang terkandung di dalamnya tidak lain adalah
merupakan devirasi atau penjabaran pancasila.
1. Pokok pikiran pertama menyatakan bahwa Negara Indonesia adalah
Negara persatuan.
2. Pokok pikiran kedua bahwa Negara hendak mewujudkan suatu keadilan
social bagi seluruh rakyat Indonesia.
3. Pokok pikiran ke tiga menatakan bahwa berkedaulatan rakyat.
4. Pokok pikiran keempat menyatakan bahwa,Negara berdasarkan atas
ketuhanan yang maha esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab.
Hal ini dapat disimpulkan bahwa keempat pokok pikiran tersebut tidak lain
merupakan perwujudan dari sila-sila pancasila.
5
akan menentukan keadaan yang akan datang. Nilai-nilai yang tercermin dalam
kalimat di atas adalah negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat adil dan
makmur hal ini perlu diwujudkan.
3. Alinea Ketiga,
Yang berbunyi:”atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan
didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas,
maka rakyat Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaannya”.
Pernyataan ini bukan saja menengaskan lagi apa yang menjadi motivasi
riil dan materil bangsa Indonesia untuk menyatakan kemerdekaannya, tetapi juga
menjadi keyakinan menjadi spritualnya, bahwa maksud dan tujuannya
menyatakan kemerdekaannya atas berkah Allah Yang Maha Esa. Dengan
demikian bangsa Indonesia mendambakan kehidupan yang berkesinambungan
kehidupan materiil dan spritual, keseimbangan dunia dan akhirat.
4. Alinea Keempat,
Yang berbunyi : "kemudian daripada itu untuk membentuk suatu
pemerintah negara Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdasakan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah
kemerdekaan kebangsaan Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara
Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada :
Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan
Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan"
Dengan rumusan yang panjang dan padat ini pada aline keempat
pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 ini punya makna bahwa
6
Adanya asas politik negara yaitu Republik yang berkedaulan rakyat,
Adanya asas kerohanian negara, yaitu rumusan Pancasila, Ketuhanan
Yang Maha Esa, Kemanusian yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia,
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melakukan pembahasan, penulis menyimpulkan bahwa :
Pembukaan UUD 1945 merupakan motivasi dan aspirasi perjuangan
tekad bangsa indonesia umtuk mencapai tujuan nasional. Pembukaan UUD
1945 juga mengandung pokok-pokok pikiran yang merupakan sumber dari
cita hukum dan cita moral yang ingin ditegakkan baik dilingkungan nasional
maupun internasional.
Seperti pada alinea pertama memiliki makna hak atas kemerdekaan,
alinea kedua mempunyai makna perjuangan dan cita-cita bangsa Indonesia,
alinea ketiga bermakna motivasi spiritual dan tekad bangsa Indonesia
menyatakan kemerdekaannya, Sedangkan alinea kempat bermakna fungsi dan
tujuan negara, bentuk negara Indonesia, negara yang berdaulat, dasar negara
Indonesia dan negara yang berdasarkan konstitusi dan hukum.
Yang memiliki kesimpulan bahwasannya negara yang didirikan
berwawasan kebangsaan. Dimana kuatnya wawasan kebangsaan ini erat
kaitannya dengan persatuan Indonesia, yang harus terus dibina demi
terwujudnya kelancaran dan keberhasilan pembangunan nasional.
Maka dari itu Permbukaan UUD 1945 sangatlah penting dan tak dapat
di ubah oleh siapapun karena dapat membubarkan suatu negara.
B. Saran
Dalam makalah ini penyusun ingin memberikan saran kepada pembaca:
1. Agar pembaca memahami makna pembukaan UUD 1945.
2. Semoga pembaca dapat lebih memahami nilai luhur yang terkandung
dalam pembukaan UUD 1945
8
DAFTAR PUSTAKA
1. https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/20/150000269/uud-1945-
sebagai-konstitusi-negara?page=all#:~:text=UUD%201945%20berisi
%20norma%2Dnorma,perundangan%20yang%20ada%20di
%20bawahnya.
2. https://www.edukasippkn.com/2015/09/empat-syarat-tertib-hukum-
yang.html
3. https://www.slideshare.net/Mc_DC/makna-pembukaan-uud-1945-sebagai-
kaidah-pokok-fundamental-bangsa
4. https://umum-pengertian.blogspot.com/2016/05/makna-alinea-dalam-
pembukaan-uud-1945.html