I. PENDAHULUAN
Bahasa Arab merupakan bahasa Al-Qur’an, Hadis Nabi, maka untuk mengkaji keduanya dibutuhkan
seperangkat alat atau sarana agar tidak salah dalam membaca dan memahami teks arab yang belum ada
harakatnya serta untuk mengetahui perubahan-perubahan kata. Sebab apabila salah dan keliru dalam
pembacaan tesk akan mengakibatkan salah dan keliru dalam pemaknaan. Untuk menghindari itu,
sarannya adalah Ilmu Nahwu dan Shorof. Keduanya merupakan keutuhan yang tidak boleh diabaikan.
Dalam tugas ini saya akan membahas mengenai Al Aushof Al Alwan, Al Asykal, Al Asma’, Al Adad, Al
Jihah, Dhorfu Zaman, dan As Saa’ah
A. Al Aushof
B. Al Alwan
C. Al Asykal
D. Al Asma’
E. Al Adad
F. Al Jihah
G. Dhorfu Zaman
H. As Saa’ah
III. PEMBAHASAN
A. Al Ausof
Sifat terbagi menjadi 2 macam, sifat musabbihah dan sifat mubalaghoh. Adapun pengertian dari sifat
musabbihah seperti berikut.
Sifat musabbihah adalah sifat yang di bentuk untuk seseorang yang berbuat tetapi tidak dari segi
pekerjaan namun ia merupakan sifat yang tetap. Contoh:
فرحة/ فرح-فرح
Kata sifat adalah lafadz yang menunjukkan makna dan dzat. Contoh :
Bentuk asalnya:
Sifat mubalagoh adalah isim yang di bentuk dari fiil dan isim tersebut menunjukkan arti isim fail
yang disertahi pengukuhan atau penguatan arti.[2]Contohnya:
علم – عالم
Kata sifat disebut صفةsifat, sedangkan yang disifati disebut موصوفmausuf, setiap mausuf pasti ada
sifat. Apabila yang disifati adalah jenis mudzakkar maka sifatnya menyesuaikan diri, begitu pula
sebaliknya, apabila yang disifati adalah muannas maka sifatnya pun di muannaskan.sifat juga berfungsi
sebagai sebutan selalu tanpa awalan alif lam. Adapun kata- kata sifat dibawah ini:[3]
Contoh kalimat :
B. Al Alwan
Perubahan
Berhati- hatilah menggunakan kata yang menunjukkan warna itu, apabila benda yang memiliki warna
tertentu jenis mudzakar atau muannas.[4] Seperti contoh :
(اللون) Berwarna
C. Al Asykal
االشكالBentuk
Contoh:
a. Kata benda ditinjau dari segi jumlahnya ada tiga macam :
Contoh :
2) Untuk membentuk jama’ diperlukan hafalan dan ingatan yang kuat, perlu banyak membaca dan
mendengarkannya.
1. Jama’ taktsir : jama’ yang huruf- hurufnya sudah berubah dari bentuk mufrodnya.(kolom 4 no.
1,2,7,dan 8)
2. Jama’ mudzakkar salim : berasal dari mufrod ditambah dengan wawu dan nun (kolom 4 no. 9 dan
10)
3. Jama’ muannas salim : berasal dari mufrod ditambah dengan alif dan ta’.
c. Bacaan :
d. Kosa kata :