Dosen Pembimbing:
MUHAMMAD ZIDNI ILMAN L.C., M.A
Disusun Oleh:
Nada Nur Najahah (221012100195)
Lia Nur Afriyanti (221012100204)
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR…………………………………………………….... i
DAFTAR ISI……………………………………………………………….. ii
BAB I………………………………………………………………………...1
PENDAHULUAN…………………………………………………………..1
A. Latar belakang……………………………………………....1
B. Rumusan masalah…………………………………………...2
C. Tujuan pembahasan………………………………………....2
BAB II……………………………………………………………………….3
PEMBAHASAN…………………………………………………………….3
A. Definisi fi’il madhi…………………………………………………...3
B. Ciri-ciri fi’il madhi…………………………………………………..4
C. Bentuk-bentuk fi’il madhi…………………………………………..5
D. Wazan fi’il madhi……………………………………………………7
E. Contoh kalimat fi’il madhi …………………………………………9
BAB III………………………………………………………………………11
PENUTUP…………………………………………………………………...11
A. Kesimpulan ………………………………………………………….11
B. Saran ………………………………………………………………...11
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
informasi umat islam, Bahasa Arab juga merupakan kunci untuk
menggunakan Bahasa Arab, jadi jika ingin menguasai ilmu dalam buku-buku
perkembangannya , yakni pada tahun 1973, Bahasa Arab telah dijadikan sebagai
Bahasa Arab itu sendiri, karena itulah tidak berlebihan jika pengajaran
Bahasa Arab sekarang ini perlu mendapatkan penekanan dan perhatian seksama,
mulai dari tingkat dasar sampai pada 1p aitu 1p aitu1an tinggi, baik negeri
maupun swasta, umum maupun agama untuk digalakkan dan diajarkan, Dalam
siswa.
1
B. RUMUSAN MASALAH
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian kalimat fiil madhi secara bahasa adalah “kata kerja yang
lampau”, maksudnya adalah sebuah kata kerja yang menunjukan masa lampau.
Pengertian fiil madhi secara bahasa ini sejalan dengan pengertiannya menurut
Artinya : Kata yang menunjukan kejadian (perbuatan) yang telah berlalu dan
selesai
Jadi, setiap kejadian yang terjadi di masa lampau maka itulah yang
dimaksud dengan fiil madhi. Kata ماض فعلberasal dari dua kata, yaitu فعلdan
madhi, fiil adalah kata yang menunjukkan arti pekerjaan atau peristiwa .
dahulu, zaman dahulu atau masa lalu. Jadi, maksud dari fi’il madhi sesuai istilah
adalah :
3
B. CIRI FI’IL MADHI
ِ ح فَا ْل َم
اضى ُ ْاْلَ ِخ ِرا َ َبدًا َم ْفت ُْو
Tanda-tanda antara lain tampak pada huruf asli kata kerjanya dan pada
umumnya mengandung suara “a” karena itu tadi bahwa setiap akhir huruf adalah
(telahmembaca). Fathah huruf akhirnya itu harus diperkirakan juga apabila fi’il
menjadi fa’il-nya, seperti: “ ُع ََر ْفت, ُنَص َْرت, ُفَ َع ْلت
ِ ح فَا ْل َم
اضى ُ ض َمر ًمحَرك ع َْن ْاْلَ ِخ ِراِ ْنقُ ِط ْع َم ْفت ُْو
ْ ُر ِف ْع ِب ِه ُم
yang dikenalkan dengan pekerjaan/peristiwa. Adanya tanda ta’ ta’nits . Tanda ini
1
M. Anwar, Ilmu Nahwu (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2015), h. 55.
4
C. JENIS-JENIS FI’IL MADHI
(pelaku). Dhamir berfungsi sebagai fa’il (pelaku). Dengan mengambil contoh kata
5
10 انت كتبت Kamu (pr) telah + ىبتpada huruf
menulis terakhir
Pada dasarnya dan kebanyakan bentuk fiil madhi ini hanya terdiri dari tiga
huruf yang asli, yang dikenal dengan istilah tsulatsi mujarrad (fiil si tiga huruf tanpa
satu huruf dari yang tiga itu, dikenal dengan istilah tsulatsi mazid satu (fiil si tiga
huruf dengan satu huruf tambahan) total hurufnya menjadi empat, kemudian ada
juga fiil madhi yang hurufnya bertambah dua disebut dengan tsulatsi mazid dua (fiil
si tiga huruf dengan dua huruf tambahan) total hurufnya menjadi lima huruf, tidak
sampai di sini bahkan ada juga yang tambahan hurufnya berjumlah tiga huruf yang
dikenal dengan tsulasti mazid tiga (fiil si tiga huruf dengan tiga huruf tambahan)
Meskipun kebanyakan fiil madhi ini memiliki tiga huruf asli, namun ada
juga fiil madhi yang memiliki empat huruf asli, artinya bukan huruf tambahan. Fiil
madhi yang memiliki empat huruf asli ini dikenal dengan istilah ruba’i mujarrad
(fiil si empat huruf tanpa huruf tambahan), ruba’i mujarrad ini nanti memiliki
tambahan bentuk yang sama-sama empat huruf namun tidak disebut sebagai ruba’i
6
mujarrad, dia hanya disebut dengan mulhaq ruba’i mujarrad (penambahan lain dari
ruba’i mujarrad).
Kemudian ada juga dari ruba’i mujarrad ini yang hurufnya bertambah,
sehingga dari yang namanya mujarrad (kosong dari tambahan) berubah nama
menjadi mazid (memiliki tambahan), yang tambahan hurufnya satu dinamai dengan
ruba’i mazid satu (fiil si empat huruf dengan satu tambahan) total hurufnya menjadi
lima huruf, dan ada juga yang bertambah itu dua huruf yang disebut dengan ruba’i
mazid dua (fiil si empat huruf dengan dua tambahan) berarti total hurufnya menjadi
enam huruf dan ada juga nanti yang namanya bukan ruba’i mazid tapi mirip seperti
ruba’i mazid dia diberi nama mulhaq ruba’i mazid hanya sebagai penambahan saja
Fi'il madhi tsulatsi mujarrod memiliki 3 wazan dan untuk membuat rumus
tashrif menggunakan huruf fa ف, 'ain ع, lam ( لfa'ala )فَ َع َل. Ada fi'il madhiy yang
rumusnya menggunakan :
2 khoiri.com/2020/12/fiil-madhi-pengertian-ciri-ciri-dan-contoh-kalimatnya.
7
Jadi ‘ain عfi’il-nya ada yang fathah (َ )ـ, kasroh (ِ )ـ, dan dhommah
(ُ )ـ.Sedangkan huruf fa فdan lam لnya sama semua harakatnya yaitu fathah (َ )ـ
selalu fa ف
َ dan la َل. Hanya harakat 'ain عfi'il-nya yang berbeda.
menolong). Ketiga kata ini terdiri dari tiga huruf dan setiap hurufnya berharakat
fathah (َ )ـ.
Contoh fi'il yang mengikuti wazan fa'ila ( فَ ِع َلdengan me-kashroh-kan 'ain ع
( فَ ِه َمtelah memahami). Ketiga kata ini mengikuti wazan fa'ila فَ ِع َلkarena 'ain عfi'il-
Contoh fi'il yang mengikuti wazan fa'ula ( فَعُ َلdengan me-dhommah-kan 'ain
Kemudian kita berlanjut ke rumus fi'il mudhori’ (rumus tashrif fi’il mudhori’
menggunakan huruf ya ي, fa ف, 'ain ع, lam ( لyaf'alu ) َيف َع ُل. Sama dengan fi'il
madhiy, fi'il mudhori’ juga memiliki 3 wazan. Dan sama juga dengan fi'il madhiy,
8
Sedangkan huruf ya ي, fa ف, dan lam لnya sama semua harakatnya yaitu
yaf..lu ( َيفع ُلyaf'alu َيف َع ُل, yaf'ilu َيف ِع ُل, dan yaf'ulu ) َيف ُع ُل
a. Contoh fi’il yang mengikuti wazan yaf'alu ( َيف َع ُلfathah 'ain عfi'il-nya) yaitu
b. Contoh fi’il yang mengikuti wazan yaf'ilu ( َيف ِع ُلme-kasroh-kan 'ain عfi'il-nya),
yadhribu ُ( يَض ِربsedang memukul), kita bandingkan yaf'ilu - yadhribu يَف ِع ُل-
ُيَض ِرب
c. Contoh fi'il yang mengikuti wazan yaf'ulu ( يَفعُ ُلdengan me-dhommah-kan 'ain ع
َ )إِندُونِي ِسيَا فِي َواألَمنُ الس َََّل ُمKeselamatan dan keamanan merata di Indonesia.
1. (َساد
َ َ ش اِنت
3. (ص َر ُ )ال َمع َر ِك ِة فِي ال َجيPasukan menang di dalam peperangan.
5. ( )ال ِفط ِر بِ ِعي ِد ال ُمس ِل ُمونَ فَ ِر َحKaum muslimin bahagia (senang) dengan Idul Fitri.
9
6. (صلَّى َ ِ )ال َمس ِج ِد فِي الفَ َرائKaum muslimin mengerjakan shalat fardhu di
َ َض ال ُمس ِل ُمون
masjid.
3
Riwayat hidup Bahasa Arab 1” artikel di akses pada tanggal 19 november 2014
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Fi’il madhi ialah kata kerja yang menunjukan terjadinya suatu pekerjaan
atau peristiwa pada masa lampau. Ciri dari fi’il madhi adalah diakhiri TA’ ta’nits
yang mati. Bersambung dengan TA’ fa’il . dan secara bentuk bisa diketahui
B. Saran
penyusunan makalah ini banyak kata-kata atau penyampaian yang kurang jelas
ataupun dalam penyajian kurang lengkap, pastinya makalah ini jauh dari kata
sempurna, maka kritik dan saran sangatlah penulis harapkan untuk menjadikan
pelajaran.
11
DAFTAR PUSTAKA
khoiri.com/2020/12/fiil-madhi-pengertian-ciri-ciri-dan-contoh-kalimatnya.
Riwayat hidup Bahasa Arab 1” artikel di akses pada tanggal 19 november 2014
12