Anda di halaman 1dari 15

FI’IL MADHI

Dosen Pembimbing:
MUHAMMAD ZIDNI ILMAN L.C., M.A

Disusun Oleh:
Nada Nur Najahah (221012100195)
Lia Nur Afriyanti (221012100204)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDKAN ISLAM


UNIVERSITAS PAMULANG
TAHUN AJARAN
2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan Karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “FI’IL MADHI”. Shalawat
serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Baginda besar Nabi kita yakni Nabi
Muhammad SAW.
Makalah ini disusun guna melengkapi tugas mata kuliah Bahasa arab
yang menjadi salah satu penilaian. Ucapan terimakasih kepada teman-teman yang
telah mau bekerja sama dalam proses penyelesaian makalah ini serta kepada Dosen
pembimbing yang telah membantu dan membimbing kami dalam mengerjakan
makalah ini.
Dalam penyusunan makalah kami berusaha mengambil pelajaran dari
berbagai sumber -sumber pelajaran yang relalvan dan akurat agar output yang
dihasilkan dapat maksimal di sesuaikan dengan yang di harapkan akan tetapi jika
nanti banyak terdapat kekurangan disana-sini kami memohon maaf dan harap dapat
di maklumi.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penyusun
khusus nya untuk itu kami mengharapkan saran dan kritik yang kontrukstif guna
perbaikan dimasa yang akan datang. Akhir kata kami mengucapkan Terima Kasih
Banyak.

Pamulang, 1 Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR…………………………………………………….... i
DAFTAR ISI……………………………………………………………….. ii
BAB I………………………………………………………………………...1
PENDAHULUAN…………………………………………………………..1
A. Latar belakang……………………………………………....1
B. Rumusan masalah…………………………………………...2
C. Tujuan pembahasan………………………………………....2
BAB II……………………………………………………………………….3
PEMBAHASAN…………………………………………………………….3
A. Definisi fi’il madhi…………………………………………………...3
B. Ciri-ciri fi’il madhi…………………………………………………..4
C. Bentuk-bentuk fi’il madhi…………………………………………..5
D. Wazan fi’il madhi……………………………………………………7
E. Contoh kalimat fi’il madhi …………………………………………9
BAB III………………………………………………………………………11
PENUTUP…………………………………………………………………...11
A. Kesimpulan ………………………………………………………….11
B. Saran ………………………………………………………………...11

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
informasi umat islam, Bahasa Arab juga merupakan kunci untuk

mempelajari ilmu-ilmu lain, dikatakan demikian karena buku-buku bermacam-

macam ilmu pengetahuan pada zaman dahulu banyak ditulis dengan

menggunakan Bahasa Arab, jadi jika ingin menguasai ilmu dalam buku-buku

tersebut terlebih dahulu harus bisa berbahasa Arab. Dalam fase

perkembangannya , yakni pada tahun 1973, Bahasa Arab telah dijadikan sebagai

1p ait resmi dalam lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang

sekaligus untuk meningkatkan kedudukan .

Bahasa Arab itu sendiri, karena itulah tidak berlebihan jika pengajaran

Bahasa Arab sekarang ini perlu mendapatkan penekanan dan perhatian seksama,

mulai dari tingkat dasar sampai pada 1p aitu 1p aitu1an tinggi, baik negeri

maupun swasta, umum maupun agama untuk digalakkan dan diajarkan, Dalam

pengajarannya tentu harus sesuai dengan taraf kemampuan dan perkembangan

siswa.

Dalam pelaksanaannya pemberian pelajaran Bahasa Arab sekarang ini

tidak hanya diajarkan di pondok-pondok pesanterin saja tetapi sudah

dikembangkan dalam 1p aitu 1p aitu1an formal bahkan dicantumkan dalam mata

pelajaran tersendiri di sekolah-sekolah khususnya di Madrasah.

1
B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian fi’il madhi ? jelaskan

2. Apa saja conyoh-contoh fi’il madhi ?

3. Apa kalimat fi’il madhi?

C. TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH

1. Untuk mengetahui apa itu fi’il madhi

2. Untuk memahami wazan fi’il madhi dan contohnya

3. Untuk memahami ciri-ciri fi’il madhi

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFINISI FI’IL MADHI

Pengertian kalimat fiil madhi secara bahasa adalah “kata kerja yang

lampau”, maksudnya adalah sebuah kata kerja yang menunjukan masa lampau.

Pengertian fiil madhi secara bahasa ini sejalan dengan pengertiannya menurut

istilah ilmu nahwu dalam bentuk bahasa arab yaitu :

‫َوا ْن َقضَى َمضَى َحدَث عَلى دَل َما‬

Artinya : Kata yang menunjukan kejadian (perbuatan) yang telah berlalu dan

selesai

Jadi, setiap kejadian yang terjadi di masa lampau maka itulah yang

dimaksud dengan fiil madhi. Kata ‫ماض فعل‬berasal dari dua kata, yaitu ‫ فعل‬dan

madhi, fiil adalah kata yang menunjukkan arti pekerjaan atau peristiwa .

Sedangkan ‫ ماض‬jika di artikan ke dalam bahasa Indonesia maka artinya adalah

dahulu, zaman dahulu atau masa lalu. Jadi, maksud dari fi’il madhi sesuai istilah

adalah :

‫علَى َمادَل‬ ِ ‫اكنَة تَا َءالتأْنِ ْي‬


َ ‫ث ت َ ْقبَ ْل ا َ ْن َوع َََل َمتُهُ َو ْنقَضَى ُمضَى َحدَث‬ ِ ‫الس‬

Artinya : Kata yang menunjukkan kejadian (perbuatan) yang telah berlalu.

3
B. CIRI FI’IL MADHI

ِ ‫ح فَا ْل َم‬
‫اضى‬ ُ ‫ْاْلَ ِخ ِرا َ َبدًا َم ْفت ُْو‬

Artinya : Fi’il Madhi selamanya di fathah-kan huruf akhirnya selamanya

Tanda-tanda antara lain tampak pada huruf asli kata kerjanya dan pada

umumnya mengandung suara “a” karena itu tadi bahwa setiap akhir huruf adalah

di-fathah-kan. Misalkan ‫ضرب‬ (telah memukul), ‫(نظر‬telah melihat) ,‫قرأ‬

(telahmembaca). Fathah huruf akhirnya itu harus diperkirakan juga apabila fi’il

madhi-nya bertemu dengan dhamir marfu’ (dhamir yang di rafa’kan) karena

menjadi fa’il-nya, seperti: “ ُ‫ع ََر ْفت‬, ُ‫نَص َْرت‬, ُ‫فَ َع ْلت‬

ِ ‫ح فَا ْل َم‬
‫اضى‬ ُ ‫ض َمر ًمحَرك ع َْن ْاْلَ ِخ ِراِ ْنقُ ِط ْع َم ْفت ُْو‬
ْ ‫ُر ِف ْع ِب ِه ُم‬

Fi’il Madhi selamanya di fathah-kan huruf akhirnya jika terlepas

dari dhamir mutaharrik yang di-rafa’-kan. 1

Tanda ini merupakan huruf ta’ ( ‫ ) تاء‬yang menunjukkan sebuah subjek

yang dikenalkan dengan pekerjaan/peristiwa. Adanya tanda ta’ ta’nits . Tanda ini

merupakan huruf ta’ berharokat sukun ( ‫ ) ت‬yang menunjukkan arti perempuan.

1
M. Anwar, Ilmu Nahwu (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2015), h. 55.

4
C. JENIS-JENIS FI’IL MADHI

Fi’il Madhi mempunyai 14 bentuk sesuai dengan banyaknya dhamir

(pelaku). Dhamir berfungsi sebagai fa’il (pelaku). Dengan mengambil contoh kata

‫ كتب‬, maka terdapat 14 bentuk sebagai berikut :

No Dhamir Fi’il Arti Keterangan


Madhi

1 ‫هو‬ ‫كتب‬ Dia (lk) telah menulis Bentuk asli tanpa


perubahan

2 ‫هما‬ ‫كتبا‬ Dia berdua (lk) telah + ‫ ا‬pada huruf terakhir


menulis

3 ‫هم‬ ‫كتبو‬ Mereka (lk) telah + ‫ ىو‬pada huruf


menulis terakhir

4 ‫هي‬ ‫كتبت‬ Dia (pr) telah menulis + ‫ىت‬pada huruf terakhir

5 ‫هما‬ ‫َكتَبَتَا‬ Dia berdua (pr) telah + ‫ىتا‬pada huruf terakhir


menulis

6 ‫هن‬ َ‫َكتَبن‬ Mereka (pr) telah + ‫ىن‬pada huruf terakhir


menulis

7 ‫انت‬ َ‫كتبت‬ Kamu (lk) telah + ‫ىت‬pada huruf terakhir


menulis

8 ‫انتما‬ ‫كتبت ُما‬ Kamu berdua (lk) + ‫ىتما‬pada huruf


telah menulis terakhir

9 ‫انتم‬ ‫كتبت ُم‬ Kalian (lk) telah + ‫ىتم‬pada huruf terakhir


menulis

5
10 ‫انت‬ ‫كتبت‬ Kamu (pr) telah + ‫ىبت‬pada huruf
menulis terakhir

11 ‫انتما‬ ‫كتبت ُ َما‬ Kamu berdua (pr) + ‫ىتما‬pada huruf


telah menulis terakhir

12 ‫انتنا‬ ‫كتبت ُن‬ Kalian (pr) telah + ‫ىتن‬pada huruf terakhir


menulis

13 ‫انا‬ ُ‫كتبت‬ Saya telah menulis + ‫ىت‬pada huruf terakhir

14 ‫نحن‬ ‫كتبنَا‬ Kami telah menulis + ‫ىنا‬pada huruf terakhir

Pada dasarnya dan kebanyakan bentuk fiil madhi ini hanya terdiri dari tiga

huruf yang asli, yang dikenal dengan istilah tsulatsi mujarrad (fiil si tiga huruf tanpa

huruf tambahan), namun untuk menyesuaikan makna penggunaannya ditambahlah

satu huruf dari yang tiga itu, dikenal dengan istilah tsulatsi mazid satu (fiil si tiga

huruf dengan satu huruf tambahan) total hurufnya menjadi empat, kemudian ada

juga fiil madhi yang hurufnya bertambah dua disebut dengan tsulatsi mazid dua (fiil

si tiga huruf dengan dua huruf tambahan) total hurufnya menjadi lima huruf, tidak

sampai di sini bahkan ada juga yang tambahan hurufnya berjumlah tiga huruf yang

dikenal dengan tsulasti mazid tiga (fiil si tiga huruf dengan tiga huruf tambahan)

total hurufnya berarti menjadi enam huruf.

Meskipun kebanyakan fiil madhi ini memiliki tiga huruf asli, namun ada

juga fiil madhi yang memiliki empat huruf asli, artinya bukan huruf tambahan. Fiil

madhi yang memiliki empat huruf asli ini dikenal dengan istilah ruba’i mujarrad

(fiil si empat huruf tanpa huruf tambahan), ruba’i mujarrad ini nanti memiliki

tambahan bentuk yang sama-sama empat huruf namun tidak disebut sebagai ruba’i

6
mujarrad, dia hanya disebut dengan mulhaq ruba’i mujarrad (penambahan lain dari

ruba’i mujarrad).

Kemudian ada juga dari ruba’i mujarrad ini yang hurufnya bertambah,

sehingga dari yang namanya mujarrad (kosong dari tambahan) berubah nama

menjadi mazid (memiliki tambahan), yang tambahan hurufnya satu dinamai dengan

ruba’i mazid satu (fiil si empat huruf dengan satu tambahan) total hurufnya menjadi

lima huruf, dan ada juga yang bertambah itu dua huruf yang disebut dengan ruba’i

mazid dua (fiil si empat huruf dengan dua tambahan) berarti total hurufnya menjadi

enam huruf dan ada juga nanti yang namanya bukan ruba’i mazid tapi mirip seperti

ruba’i mazid dia diberi nama mulhaq ruba’i mazid hanya sebagai penambahan saja

untuk ruba’i mazid.2

D. WAZAN FI’IL MADHI

Fi'il madhi tsulatsi mujarrod memiliki 3 wazan dan untuk membuat rumus

tashrif menggunakan huruf fa ‫ف‬, 'ain ‫ع‬, lam ‫( ل‬fa'ala ‫)فَ َع َل‬. Ada fi'il madhiy yang

rumusnya menggunakan :

1. fa'ala ‫ فَ َع َل‬dengan me-fathah-kan 'ain ‫ع‬

2. fa'ila ‫ فَ ِع َل‬dengan me-kasroh-kan 'ain ‫ع‬

3. fa'ula ‫ فَعُ َل‬dengan me-dhommah-kan 'ain ‫ع‬

2 khoiri.com/2020/12/fiil-madhi-pengertian-ciri-ciri-dan-contoh-kalimatnya.

7
Jadi ‘ain ‫ ع‬fi’il-nya ada yang fathah (َ ‫)ـ‬, kasroh (ِ ‫)ـ‬, dan dhommah

(ُ ‫)ـ‬.Sedangkan huruf fa ‫ ف‬dan lam ‫ ل‬nya sama semua harakatnya yaitu fathah (َ ‫)ـ‬

selalu fa ‫ف‬
َ dan la ‫ َل‬. Hanya harakat 'ain ‫ ع‬fi'il-nya yang berbeda.

Apa contoh fi'il yang wazannya fa'ala ‫? َف َع َل‬

kataba ‫َب‬ َ َ‫( ن‬telah melihat), nashoro ‫ص َر‬


َ ‫( َكت‬telah menulis), nadzoro ‫ظ َر‬ َ َ‫( ن‬telah

menolong). Ketiga kata ini terdiri dari tiga huruf dan setiap hurufnya berharakat

fathah (َ ‫)ـ‬.

Contoh fi'il yang mengikuti wazan fa'ila ‫( فَ ِع َل‬dengan me-kashroh-kan 'ain ‫ع‬

fi'ilnya), yaitu 'alima ‫( َع ِل َم‬telah mengetahui), sami'a ‫س ِم َع‬


َ (telah mendengar),fahima

‫( فَ ِه َم‬telah memahami). Ketiga kata ini mengikuti wazan fa'ila ‫ فَ ِع َل‬karena 'ain‫ ع‬fi'il-

nya kasroh (ِ ‫)ـ‬.

Contoh fi'il yang mengikuti wazan fa'ula ‫( فَعُ َل‬dengan me-dhommah-kan 'ain

‫ ع‬fi'ilnya), yaitu karuma ‫( ك َُر َم‬telah mulia), sholuha ‫صلُ َح‬


َ (telah baik). Kedua kata ini

mengikuti wazan fa'ula ‫ فَ ُع َل‬dengan me-dhommah-kan 'ain ‫ ع‬fi'il-nya.

Kemudian kita berlanjut ke rumus fi'il mudhori’ (rumus tashrif fi’il mudhori’

menggunakan huruf ya ‫ي‬, fa ‫ف‬, 'ain ‫ع‬, lam ‫( ل‬yaf'alu ‫) َيف َع ُل‬. Sama dengan fi'il

madhiy, fi'il mudhori’ juga memiliki 3 wazan. Dan sama juga dengan fi'il madhiy,

di fi’il mudhori’ yang berubah hanya 'ain ‫ ع‬fi'il-nya. Jadi rumusnya:

1. yaf'alu ‫ َيفعَ ُل‬dengan me-fathah-kan 'ain ‫ع‬

2. yaf'ilu ‫ يَف ِع ُل‬dengan me-kasroh-kan 'ain ‫ع‬

3. yaf'ulu ‫ يَفعُ ُل‬dengan me-dhommah-kan 'ain ‫ع‬

8
Sedangkan huruf ya ‫ي‬, fa ‫ف‬, dan lam ‫ ل‬nya sama semua harakatnya yaitu

yaf..lu ‫( َيفع ُل‬yaf'alu ‫ َيف َع ُل‬, yaf'ilu ‫ َيف ِع ُل‬, dan yaf'ulu ‫) َيف ُع ُل‬

a. Contoh fi’il yang mengikuti wazan yaf'alu ‫( َيف َع ُل‬fathah 'ain ‫ ع‬fi'il-nya) yaitu

yaftahu ‫( َيفت َ ُح‬sedang membuka), yamna'u ‫( َيم َن ُع‬sedang mencegah). Kita

bandingkan yaf'alu - yaftahu ‫ يَف َع ُل‬- ‫يَفت َ ُح‬

b. Contoh fi’il yang mengikuti wazan yaf'ilu ‫( َيف ِع ُل‬me-kasroh-kan 'ain‫ ع‬fi'il-nya),

yadhribu ُ‫( يَض ِرب‬sedang memukul), kita bandingkan yaf'ilu - yadhribu ‫ يَف ِع ُل‬-

ُ‫يَض ِرب‬

c. Contoh fi'il yang mengikuti wazan yaf'ulu ‫( يَفعُ ُل‬dengan me-dhommah-kan 'ain ‫ع‬

fi'il-nya), yaitu yaktubu ُ‫( يَكتُب‬sedang menulis), yanshuru ‫ص ُر‬


ُ ‫( يَن‬sedang

menolong). Kita bandingkan yaf'ulu - yaktubu ‫ يَفعُ ُل‬- ُ‫ َيكتُب‬mengikuti wazan

yaf'ulu ‫ َيفعُ ُل‬dengan me-dhommah-kan 'ain ‫ ع‬fi'il-nya.

E. CONTOH KALIMAT FI’IL MADHI

Adapun contoh kalimat menggunakan fi'il madhi yang ditandai dengan

warna kuning adalah sebagai berikut :

َ ‫ )إِندُونِي ِسيَا فِي َواألَمنُ الس َََّل ُم‬Keselamatan dan keamanan merata di Indonesia.
1. (َ‫ساد‬

َ ‫ )ال َحق‬Kebenaran akan muncul.


2. (‫ظ َه َر‬

َ َ ‫ش اِنت‬
3. (‫ص َر‬ ُ ‫ )ال َمع َر ِك ِة فِي ال َجي‬Pasukan menang di dalam peperangan.

4. (‫ )النَّبِي ِ زَ َم ِن فِي القَ َم ُر اِنش ََّق‬Bulan terbelah di zaman Nabi.

5. (‫ )ال ِفط ِر بِ ِعي ِد ال ُمس ِل ُمونَ فَ ِر َح‬Kaum muslimin bahagia (senang) dengan Idul Fitri.

9
6. (‫صلَّى‬ َ ِ‫ )ال َمس ِج ِد فِي الفَ َرائ‬Kaum muslimin mengerjakan shalat fardhu di
َ َ‫ض ال ُمس ِل ُمون‬

masjid.

َ ُ ‫ )النَّه ِر ِفي األَو ََلد‬Anak-anak berenang di sungai.


7. (‫س َب َح‬

َ ‫اء ِمنَ غ َِزير َم‬


8. (‫طر نَزَ َل‬ ِ ‫س َم‬
َّ ‫ )ال‬Turun hujan yang deras dari langit.3

3
Riwayat hidup Bahasa Arab 1” artikel di akses pada tanggal 19 november 2014

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Fi’il madhi ialah kata kerja yang menunjukan terjadinya suatu pekerjaan

atau peristiwa pada masa lampau. Ciri dari fi’il madhi adalah diakhiri TA’ ta’nits

yang mati. Bersambung dengan TA’ fa’il . dan secara bentuk bisa diketahui

berdasarkan wazan fi’il madhi.

B. Saran

Demikian makalah yang dapat kami sampaikan, tentunya dalam

penyusunan makalah ini banyak kata-kata atau penyampaian yang kurang jelas

ataupun dalam penyajian kurang lengkap, pastinya makalah ini jauh dari kata

sempurna, maka kritik dan saran sangatlah penulis harapkan untuk menjadikan

pelajaran.

11
DAFTAR PUSTAKA

M. Anwar, Ilmu Nahwu (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2015), h. 55.

khoiri.com/2020/12/fiil-madhi-pengertian-ciri-ciri-dan-contoh-kalimatnya.

Riwayat hidup Bahasa Arab 1” artikel di akses pada tanggal 19 november 2014

12

Anda mungkin juga menyukai