Anda di halaman 1dari 8

A.

Pengertian Inna wa Akhwatuha ( ‫)ِإَّن َو َأْخ َو ُتهَا‬


Inna wa akhwatuha (Inna dan saudara-saudaranya) adalah sekelompok harf(kata depan) yang
mendahului isim. Jika suatu jumlah ismiyah (susunan mubtada’ dan khabar) didahului oleh Inna atau
saudara-saudaranya, maka akan menyebabkan mubtada’ menjadi manshub dan disebut isim Inna, dan
khabar tetap marfu dan disebut khabar Inna. Seperti:

§ ‫ِإَّن الَّلَه ِمَس يٌع َعِليْم‬


(innallah samii’un alim)
yang artinya: sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui)
Kata sami’ marfu’ dengan tanda dhommah, isim mufrod sebagai khabar Inna.

§ ‫ِإَّن الِّديَن ِعْنَد الَّلِه اِإْل ْس اَل ُم‬


yang artinya : sesungguhnya agama yang diterima disisi Allah adalah Islam.
Kata Islam marfu’ dengan dhommah, isim mufrod, sebagai khabar inna.

B. Fungsi Inna wa Akhwatuha ( ‫)ِإَّن َو َأْخ َو ُتهَا‬


Inna wa wakhwatuha memiliki fungsi:
‫ِص ِا‬
‫َتْن ُب الْ ْس َم َو َتْر َفـُع اْل ـ ـَخرَب‬
Menasabkan isim inna merofa’kan khabar inna.
Perhatikan contoh pada tabel berikut ini dan perhatikan pula perubahan baris pada kalimat
berikut sebelum dan sesudah di masuki kata inna.
Sesudah dimasuki Sebelum dimasuki
Keterangan
‫ِإَّن‬ ‫ِاَّن‬
‫ َاَمْحَد‬: isim inna ‫إَّن َاَمْحَد ُاْس تـَـاٌذ‬ ‫َاَمْحُد ُاْس َتاٌذ‬
‫ ُاْس َتــاٌذ‬: khabar inna Kata Ahmad barisnya
berubah asalnya dhamah
Ahmad seorang guru

menjadi fathah
‫ َحُمَّم ًد ا‬: Isim Inna ‫ِإَّن َحُمَّم ـًد ا ِتْلِم يٌذ‬ ‫َحُمَّم ٌد ِتْلِم يْـٌذ‬
‫ ِتْلِم ْيٌذ‬: khabar Inna Kata Muhammad
barisnya
Muhammad seorang
murid
berubah, asalnya
dhamah menjadi fathah

C. Yang Termasuk ke Dalam Inna wa Akhwatuha ( ‫)ِإَّن َو َأْخ َو ُتهَا‬


‫ َلَعَّل‬, ‫ َليَت‬, ‫ َلِكَّن‬, ‫ َك َأَّن‬, ‫ َأَّن‬, ‫ ِإَّن‬: ‫ِإَّن َو َأخَو هُت َا‬
Inna dan saudara-saudaranya yaitu : Inna, Anna, Kaanna, Lakinna, Laita, La’alla.

‫َو َم عىَن ِإَّن للَتوِكيِد َو َك َأَّن للَتشِبيِه َو َلِكَّن لِإل سِتدَر اِك َو َليَت للَّتَم ىِّن َو َلَعَّل للَّتَر ِّح ى َو الَّتَو ُّقِع‬
Dan makna Inna dan Anna untuk taukid (mengukuhkan pembicaraan) dan Kaanna untuk tasybih
(menyerupakan) dan Lakinna untuk istidrak (susulan), yaitu menyusul perkataan yang lalu dengan
perkataan yang ada di belakangnya, dan Laita untuk tamanni, yaitu mengharapkan sesuatu yang
mustahil berhasil, dan Laalla untuk taraji dan tawaqqu’, ialah mengharapkan sesuatu yang baik, yang
mungkin berhasil.

1. ‫إَّن‬
Inna artinya : Sesungguhnya
Fungsinya : Untuk penegasan huruf atau mengokohkan pembicaraan
‫ٍء ِد‬ ‫ِإ‬
‫َّن الَّلَه َعَلى ُك ِّل َش ي َق يٌر‬
Artinya : Sesungguhnya Allah atas setiap sesuatu Maha Kuasa
Kata qodir marfu’ dengan dhommah, dan kata Allah mansub dengan fathah

2. ‫َأَّن‬
Anna artinya : bahwa
Fungsinya : Untuk penegasan huruf atau mengokohkan pembicaraan

‫َالُبَّد َأَّنُه م ُيِر يُد وَن ِم نُه َدِليلًال‬


Artinya: Sesungguhnya mereka pasti menghendaki dalil dari padanya.

‫َأْش َه ُد َأَّن َحُمَّم ًد ا َرُسْو ُل اهلل‬


Artinya: Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah.

3. ‫َك َأَّن‬
Kaanna artinya : seakan-akan
Fungsinya : penyerumpamaan
Contoh :
‫ِء‬
‫َك َأَّنَك َنا ٌل َم َر اَم َك‬
Artinya : agaknya engkau berhasil mencapai maksudmu

‫َك َأَّن َو ْجَه َك َبدٌر‬


Artinya : seakan-akan wajahmu itu bulan purnama.

4. ‫َلِكَّن‬
Lakinna artinya : akan tetapi
Fungsinya : menyangkal
Contoh :

‫ُه َو َعاٌمِل َلِكَّنُه َغُريَعاِم ٍل‬


Artinya : dia pandai tetapi tidak mengamalkan ilmunya.

5. ‫َلَعَّل‬
Laalla artinya: semoga/agar
Fungsinya : pengharapan
Contoh :
‫ِل‬
‫َلَعَّل َع ٌّي َم ِر يٌض‬
Artinya : Semoga Ali sakit.

6. ‫َلْيَت‬
Laita artinya : seandainya
Fungsinya : berangan-angan
Contoh :

‫َلْيَت الَّش بَّا َيُعوُد َيومًا‬


Artinya : seandainya masa muda itu bisa kembali.

D. Contoh ‫ِإَّن َو َاْخ َو اُتَه ا‬ dalam Al-Qur’an

‫ِس ِل‬ ‫ِإ‬


‫َّن اَهلل َو ا ٌع َع ْيٌم‬
‫ اَهلل‬: isim inna
‫ِس‬
‫ َو ا ٌع‬: khobar inna
‫َّو َاَّن ا َش ِد يُد ال َذ اِب‬
‫َع‬ ‫َهلل‬
‫اَهلل‬: isim inna
‫َش ِد يُد‬: khobar inna
‫ِل ِه‬ ‫ِهلل َّل ِذ‬ ‫ِحُّي‬ ‫ِج ِم ِن ِهلل‬ ‫ِم‬
‫َو َن الَّن اِس َم ن َّيَّت ُذ ن ُدو ا َانَد اًدا ُّب وَنُه م َك ُح ِّب ا َو ا يَن َاَم ُن وا َاَش ُّد ُح َّبا ل َو َل َو‬
(165 : ‫َي ى اَّلِذ ي َظَل واِاذَي وَن الَعَذ اَب َاَّن الُق َّوَة ِللِه ِمَج يًعا َّو َاَّن اَهلل َش ِد يُد الَعَذ اِب ) الَبَق ة‬
‫َر‬ ‫َن ُم َر‬ ‫َر‬
Artinya :
“Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan seperti Allah, mereka
mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat cinta
kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka
melihat siksa (pada hari kiamat) bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya dan bahwa Allah
amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal)”.

‫ي‬‫َف ن َّد َل عَد مَا ِمَس َفِإَمَّنَا ِاُمث َلى اَّلِذ ي ِّد ُلوَن ِاَّن ا ِمَس ي ِل‬
‫َن ُيَب ُه َهلل ٌع َع ٌم‬ ‫ُه َع‬ ‫َعُه‬ ‫َم َب ُه َب‬
(181 : ‫)الَبَق ة‬
‫َر‬
Artinya :
“Maka barangsiapa yang mengubah wasiat itu setelah ia mendengarnya, maka sesungguhnya
dosanya adalah bagi orang-orang yang mengubahnya. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui”

E. Qowaid
1. Tempat-Tempat Hamzah Inna Dibaca Fathah dan Dibaca Kasroh
Fathah
Apabila inna bila ditakwil sebagai masdar maka hamzahnya harus di fathah,
contoh:
‫ِئ‬ ‫ِج‬
‫ُيْع ُبيِن َأَّن َز ْيًد ا َقا ٌم‬
) ‫تأويالنيا (أي ُيْع ِج ُبيِن ِقَياُم َز ْيٍد‬
Kasroh
‫) ِإَذا ْت َأَّو ُل اْلَك َالِم‬, misalnya
1. Jatuh di awal al-kalam (
‫َو َقَع‬
‫ِئ‬ ‫ِإ‬
‫ َّن َز ْيًد ا َقا ٌم‬.
‫ْد الِّصَلِة‬
2. Jatuh dalam awalan shilah (
‫) َو َقَعْت َص ُر‬, misalnya
‫َّلِذ ِإ ِئ‬
‫َج اَء ا ي َّنُه َقا ٌم‬
‫ِئ‬ ‫ِهلل ِإ‬
3. Sebagai jawaban sumpah, misalnya
‫َو ا َّن َز ْيًد ا َقا ٌم‬
‫ِئ‬ ‫ِإ‬
4.
‫َقاَل َز ْيًد ا َّن َعْم ًر ٌم‬
Sebagai hikayat suatu ungkapan, misalnya ‫ا َقا‬
5. Menempati tarkib haal, misalnya ‫ُز ْر ُت َز ْيًد ا َو ِإيِّن ُذْو َأَم ٍل‬
6. Jatuh setelah af’al al-Qulub yang telah tetangguhkan amalannya oleh ‫ الّالم‬, misalnya ‫َعِلْم ُت ِإَّن َز ْيٌد‬
‫ ْالَعاُمِل‬.
‫ َأَال ْاِال ِتْف َتاِح َّيِة‬, misalnya ‫ َأَال ِإَّن ًد ا َقاِئ‬.
7. Setelah
‫ْس‬ ‫َز ْي ٌم‬
‫ِل‬ ‫ِا ِل‬
8. Setelah ‫ُث‬
‫ َح ْي‬, misalnya ‫ ْج ْس َح ْيُث ِإَّن َز ْيًد ا َج ا ٌس‬.
9. Bila jumlah inna menjadi sifat, misalnya ‫ٍل ِإَّن َفاِض‬ ‫ِب‬
‫ َم َر ْر ُت َر ُج ُه ٌل‬.
10. Bila jumlah inna menjadi khobar dan isim dzat, misalnya ‫َز ٌد ِإَّن َقاِر ٌئ‬
‫ْي ُه‬
Kasroh/ fathah

1. Ia berposisi setelah ‫( ِإَذا ْالُفَج اِئَّية‬tiba-tiba atau mendadak), misalnya: ‫ َخ َر ْجُت َفِإًذا ِإَّن َز ْيًد ا َقاِئٌم‬.
‫ِئ‬
Setelah fi’il sumpah, dimana pada khabarnya ‫ ِإَّن‬tidak terdapat ‫ الّالم‬, seperti ‫ِإَّن َز ًد ا َقا‬
2.
‫ْي ٌم‬ ‫ َح َلْف ُت‬.
‫ِت‬
3. Setelah ‫ فاء اجلواب‬/ ‫ فاء اجلزاء‬, seperti
‫ َمْن َيْأ يِن َفِإَّنُه ُمْك َر ٌم‬.
4. Setelah mubtada’ dengan makna ucapan, sedangkan khabarnya ‫ ِإَّن‬juga berarti ucapan sementara
subjeknya tunggal. Seperti

‫ َخ ْيُر ْالَق ْو ِل ِإيِّن َأَمْحُد‬.


2. Inna dan Saudaranya yang Dibatalkan Pengamalannya

Inna dan saudarnya bila diberi maa ( ‫ )َم ا‬zaidah itu bisa batal amalnya.
Contoh:
‫ِإَمَّنا َز ْيٌد َعاٌمِل‬
Tetapi terkadang ada yang tetap amal.
‫ِئ‬
Contoh:
‫َلْيَتَم ا َز ْيًد ا َقا ٌم‬
Adapun laita (
‫ ) َلْيَت‬, meskipun dimasuki maa (‫) َم ا‬, maka ia tetap beramal menashabkan
mubtada’ dan merafa’kan khabar atau boleh tidak beramal.
‫ِئ‬
Contoh:
‫ َلْيَتَم ا َز ْيًد ا َقا ٌم‬.
Kata ‫ َز ْيًد ا‬dibaca nashab menjadi isimnya ‫ َلْيَتَم ا‬, dan ‫ َقاِئٌم‬menjadi kata ‫ َلْيَتَم ا‬dalam contoh ini masih
tetap beramal. Boleh juga ‫ َل َت ا‬tidak beramal, dan kata ‫ َز ًد ا‬dibaca rafa’, sehingga susunannya
‫ْي َم‬ ‫ْي‬
menjadi
‫ِئ‬
‫َلْيَتَم ا َز ْيٌد َقا ٌم‬
3. Hukum Inna dan Saudara-saudaranya yang Ditakhfif (Nun-Nya Disukun)

‫ِإَّن‬
Inna ( ‫ ) ِإَّن‬hukumnya bila ditakhfif (nunnya disukun) itu boleh amal boleh tidak serta apabila
tidak beramal maka wajib memberi lam fariqoh( ‫ ) الم فارقة‬pada lafadz yang sesudahnya.
‫ِئ‬ ‫ِإ‬
Contoh:
‫ ْن َز ْيٌد َلَق ا ٌم‬.
Dan lebih banyak muhmal-nya ( tidak amal ) dari pada amalnya.

Huruf “ ‫ “ ِإْن‬di atas berasal dari “ ‫ “ ِإَّن‬yang ditakhfif, ia tidak lagi beramal menashabkan mubtada’.
Karena itu, kata sesudahnya tetap dibaca rafa’.

‫َأَّن‬
Anna ( ‫)َأَّن‬ hukumnya bila ditakhfif (nunnya disukun) dan kemudian isimnya pasti

berupa dhomir sya’an ( ‫ ) ضمري شأن‬yang disimpan dan khabarnya pasti berupa jumlah.
Contoh: ‫َز ٌد َقا‬
‫ِئ‬ ‫ِل‬
‫ َع ْم ُت ْي ٌم‬.
Dan bila ada yang isimnya bukan dlomir sya’an (‫ )ضمري شأن‬maka hukumnya langka. Contoh: ‫َل‬
‫َف ْو‬
‫ َأَّنَك يِف َيْو ِم الَّر َخ اِء َس َأْلَتيِن‬.

‫ َك َأَّن‬dan ‫َلِكَّن‬
Kaanna ( ‫) َك َأَّن‬ juga bisa ditakhfif dan yang kaprah isimnya berupa dlomir sya’an ( ‫ضمري‬
‫ ) شأن‬yang disimpan. Contoh: ‫ َك َأْن َش ْد َياُن ُخ َق اِن‬.
Tetapi ada juga yang ditetapkan walaupun sedikit. Contoh: ‫َك َأْن َز ْيًد ا َأَس ٌد‬
‫ ) َك َأْن‬adalah dari kata ( ‫) َك َأَّن‬, yang nunnya ditakhfif dan ia masih tetap beramal.
Kata ka’an (

‫ِك‬
Adapun lakinna ( ‫ ) َل َّن‬apabila nunnya ditakhfif maka tidak bisa beramal.

F. Soal dan Jawaban


Soal

1. Apa pengertian inna wa akhwatuha ( ‫?)ِإَّن َو َأْخ َو هُت َا‬


‫ِإ‬
2. Apa fungsi inna wa akhwatuha (‫هُت َا‬
‫?) َّن َو َأْخ َو‬
3. Sebutkan yang termasuk inna wa akhwatuha ( ‫?)ِإَّن َو َأْخ َو هُت َا‬
4. Berilah harokat kalimat berikut ini kemudian ubahlah menjadi kalimat dengan tambahan kata inna!

a. ‫حمّم د رسول اهلل‬


b. ‫أّنا طالب‬
c. ‫اهلل مع الصربين‬
5. Berilah harakat pada kalimat: ‫اّن اكرمكم عند اهلل اتقاكم‬
6. Berilah harakat pada kalimat: ‫واعلموا اّن اهلل شديد العقاب‬

7. Berilah harakat pada kalimat: ‫كأّن عل اأسد‬


‫ّي‬
8. Berilah harakat pada kalimat: ‫لك أخاه فقري‬
‫حمّم د غّين ّن‬
9. Berilah harakat pada kalimat: ‫ليت الّنت جة حسنة‬
‫ْي‬
10. Berilah harakat pada kalimat: ‫لع اجل معتدل غدا‬
‫ّل ّو‬
Jawaban:
1. Inna wa akhawatuha (Inna dan saudara-saudaranya) adalah sekelompok harf (kata depan) yang
mendahului isim.
2. Fungsi inna wa akhwatuha adalah
‫ِص ِا‬
‫َتْن ُب الْ ْس َم َو َتْر َفـُع اْل ـ ـَخرَب‬
Menasabkan isim inna merofa’kan khabar inna.

3. ‫ َلَعَّل‬, ‫ َليَت‬, ‫ َلِكَّن‬, ‫ َك َأَّن‬, ‫ َأَّن‬, ‫ ِإَّن‬: ‫ِإَّن َو َأخَو هُت َا‬
Inna dan saudara-saudaranya yaitu : Inna, Anna, Kaanna, Lakinna, Laita, La’alla.
‫َّم ٌد ُل اِهلل‬ ‫ِإَّن َّم ًد ا ُل اِهلل‬
4. a.
‫َحُم َرُسْو‬ ‫َحُم َرُسْو‬
‫ِل‬ ‫ِإ ِل‬
b.
‫َأَّنا َطا ٌب‬ ‫ْيِّن َطا ٌب‬
‫ِرِب‬ ‫ِرِب‬ ‫ِإ‬
c.
‫اُهلل َمَع الّٰص ْيَن‬ ‫َّن اَهلل َمَع الّٰص ْيَن‬
‫ِع ِهلل‬ ‫ِإ‬
5.
‫َّن َأْك َر َم ُك ْم ْنَد ا َأْتَق اُك ْم‬
‫اْع َل ا َأَّن ا ِد ِع‬
6. ‫َش ُد اْل َق اِب‬
‫َو ُمْو َهلل ْي‬
7. ‫ًّياَأ ٌد‬
‫َك َأَّن ِل‬
‫َع َس‬
‫ِق‬ ‫ِك‬
8.
‫َحُمَّم ٌد َغٌّيِن َل َّن َأَخ اُه َف ْيٌر‬
9. ‫َنٌة‬ ‫َة‬ ‫َل الَّنِت‬
‫َح َس‬ ‫َج‬ ‫ْي‬ ‫ْيَت‬
10. ‫َت ٌل َغًد ا‬
‫َل َّل ا َّو ِد‬
‫َع َجْل َمَع‬
Kesimpulan
Dari uraian atas penjelasan mengenai inna dan saudara-saudaranya, maka penulis dapat
menyimpulkan sebagai berikut:
Inna wa akhwatuha (Inna dan saudara-saudaranya) adalah sekelompok harf(kata depan) yang
mendahului isim. Jika suatu jumlah ismiyah (susunan mubtada’ dan khabar) didahului oleh Inna atau
saudara-saudaranya, maka akan menyebabkan mubtada’ menjadi manshub dan disebut isim Inna, dan
khabar tetap marfu dan disebut khabar Inna.
‫ِص ِإل‬ ‫ِإ‬
‫َو َأمَّا َّن َو َأخَو هُت َاَعَم ُلهَاَتن ُب ا سَم \ اُمليَتَد َأ َو َترَفُع اَخلَيُر‬
Dan adapun Inna dan saudara-saudaranya fungsinya/pekerjaanya menasabkan isim atau
mubtada’ dan merofa’kan khabar.

‫ َلَعَّل‬, ‫ َليَت‬, ‫ َلِكَّن‬, ‫ َك َأَّن‬, ‫ َأَّن‬, ‫ ِإَّن‬: ‫ِإَّن َو َأخَو هُت َا‬
Inna dan saudara-saudaranya yaitu : Inna, Anna, Kaanna, Lakinna, Laita, Laalla. Setiap kalimat
yang diawali dengan kata Inna atau saudara-saudaranya maka diwajibkan fathah/mubtada’ nya wajib
fathah, dan isimnya/khabarnya wajib marfu’.

Anda mungkin juga menyukai