Anda di halaman 1dari 11

DHOROF ZAMAN DAN DHOROF MAKAN

MAKALAH INI DITULIS UNTUK MEMENUHI MATA KULIAH NAHWU


TEORITIS

DOSEN PENGAMPU :
MIFTAHUL MUFID, M.Pd.I

DISUSUN OLEH :
 AFRIDA LAILATUL ZAHRO’ ( 210601004 )
 ANISA NURUS SHOLIKAH ( 210601011 )

PROGAM STUDI BAHASA DAN SASTRA ARAB

FAKULTAS SYARI’AH DAN ADAB

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SUNAN GIRI BOJONEGORO

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa segala limpahan


Rahmat, taufik dan hidayah nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
Makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah Ini
dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi
pembaca dalam memahami mata kuliah NAHWU TEORITIS
Dalam peulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan
Baik dalam teknis penulisan maupun materi, dikarenakan terbatasnya pengalaman
Dan ilmu pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu kami mengharapkan Kritik
dan saran dari teman teman dan ustadz MIFTAHUL MUFID, M.Pd.i selaku Dosen
mata kuliah NAHWU TEORITIS
Kami menyadari dan mengucapkan terima kasih, bahwa dalam Penulisan
makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang dengan
Tulus memberikan do’a, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami dan para pembaca.

Bojonegoro, 20 Desember 2021

Penulis
i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR …………………………………………………………….. i

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………. ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................................


A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan..............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................................
A. Pengertian dhorof............................................................................................................2
B. Pengertian dhorof zaman.................................................................................................4
C.Pengertian dhorof makan..................................................................................................7
D.Pembagian dhorof zaman dan dhorof makan...................................................................9
BAB III PENUTUP .........................................................................................................................
A. Kesimpulan...................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................... 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG
Dharaf adalah isim yang menunjukan waktu atau tempat yang dibaca nashob.
Masing masing menyimpan (makna) ‫ فِي‬menurut orang arab. Dharaf makan (di-
nashob-kan menjadi dhorof) jika menunjukan makna mubham (tidak jelas).
Sedangkan dhorof zaman (di-nashob-kan menjadi dhorof) secara mutlak (baik
mubham maupun mukhtash). Jadi tujuan dari pemakalah kami adalah untuk
meningkatkan dan menambah pengetahuan tentang dharaf.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Dhorof?
2. Apa pengertian dari Dhorof Zaman?
3. Apa pengertian dari Dhorof Makan?
4. Bagaimana pembagian dari Dhorof Zaman dan Dhorof Makan?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Dhorof.
2. Untuk mengetahui pengertian dari Dhorof Zaman.
3. Untuk mengetahui pengertian dari Dhorof Makan.
4. Untuk mengetahui pembagian dari Dhorof Zaman dan Dhorof Makan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. DHOROF
Sebelum menjelaskan tentang ‫ف اَ ْل َمكَا ِن‬ ِ ْ‫ان َوظَر‬ ِ ‫ف اَل َّز َم‬
ِ ْ‫ ظَر‬secara rinci kita fahami dulu
istilah yang digunakan yang ada kaitannya dengan dhorof. Dalam Kitab Al Fiah
bahwa dhorof itu bisa disebut dengan Maf’ul Fiih, hal ini dikarenakan didalamnya
menyimpan makna “Fii”. ً ‫ْال َم ْفعُو ُل فِ ْي ِه َوهُ َو ْال ُم َس َّمى ظَرْ فَا‬
Jadi kalau isim zaman atau isim makan yang tidak menyimpan arti fii, maka bukan
dhorof, seperti berikut ini :
 Isim zaman atau makan yang dijadikan mubtada atau khobar, seperti :
‫مجلسك مجلس حسن‬

‫يوم الجمعة يوم المبارك‬

 Isim zaman atau makan yang dijarkan, seperti :


‫جلست فى مجلسك‬

‫سرت فى يوم االحد‬

 Isim zaman atau makan yang dijadikan maf’ul, seperti :


‫علمت مجلسك‬

 Isim zaman atau makan yang tidak biasa menyimpan arti fii, melainkan
hanya sewaktu-waktu saja, seperti :
‫ذهبت مكة‬

‫ذخلت الدار‬

Walaupun dinasabkan, bukan dhorof dan sebaliknya memakai huruf jar.


Dhorof dibagi menjadi Dua macam yaitu dhorof zaman dan dhorof makan
Sedangkan dhorof sendiri memiliki arti yaitu Isim yang menunjukkan waktu atau
tempat yang dibaca nashab dan menyimpan artinya fi (di).
Dhorof dibaca nashab dan yang menashabkan adalah amil yang mudhar atau
muqaddar.
‫كان واالفانوه مقدرا‬ ‫فانصبه بالواقع فيه مضهرا‬
Maka harus menasabkan kamu kepada dhorof dengan amil yang berada padanya
yang didhohirkan. Kalau tidak dhhohir maka harus menakdirkan kamu kepada amil
yang dikira-kirakan.
Maksudnya :
 Amil yang menasabkan dhorof itu ada yang dhohir dan ada yang
ditakdirkan.
 Amilnya itu adakalanya terdiri dari fi’il, seperti :
‫رايت زيدا يوم الجمعة امام الدار‬

2
 Atau dengan masdar, seperti :
‫عجبت من نظرى زيدا يوم الجمعة‬
 Atau dengan isim sifat, seperti :

‫انا ناظر زيدا يوم الجمعة امام المسجد‬

 Amil yang dibuang itu adakalanya jawaz, seperti karena menjadi jawaban :
‫متى جئت؟ يوم الجمعة‬

Wajib dibuang yaitu ketika :


1) Dhorofnya menjadi sifat, seperti :

‫مررت برجل عندك‬

2) Dhorofnya menjadi silah mausul, seperti :

‫جاءالذى عندك‬

3) Dhorofnya menjadi hal, seperti :

‫رايت زيدا امامك‬

4) Dhorofnya menjadi khobar, seperti :

‫ظننت زيدا عندك زيد عندك‬

Adapun amilnya sebagai berikut :

Kalau pada selain silah mausul dengan lafazh


‫ مستقر استقر‬، ‫كائن‬

Kalau pada silah mausul, dengan lafazh ‫ استقر‬sebab silah mausul itu harus jumlah
fi’liyah.
Adapun isim-isim yang suka dijadikan dhorof adalah :

‫يقبله المكان اال مبهما‬ ‫وكل وقت قابل ذاك وما‬

‫صيغ من الفعل كمرمى من رمى‬ ‫نحوالجهات والمقاديروما‬

B. DHOROF ZAMAN
1. Pengertian Dhorof Zaman
Dalam kitab Jurumiyah dikatakan bahwa ‫ف اَل َّز َما ِن‬
ِ ْ‫ ِ ظَر‬adalah
,ً‫ َو َعتَ َمة‬,‫ َو َغدًا‬,‫ َو َس َحرًا‬,ً‫ َوبُ ْك َرة‬,ً‫ َو َغ ْد َوة‬,‫ َواللَّ ْيلَ ِة‬,‫ير “فِي” نَحْ َو اَ ْليَوْ ِم‬ ِ ‫ان ه َُو اِ ْس ُم اَل َّز َما ِن اَ ْل َم ْنصُوبُ بِتَ ْق ِد‬
ِ ‫ظَرْ فُ اَل َّز َم‬
َ‫ َو ِحينًا َو َما َأ ْشبَهَ َذلِك‬,‫ َوَأ َمدًا‬,‫ َوَأبَدًا‬,‫ َو َم َسا ًء‬,‫صبَاحًا‬ َ ‫َو‬
Dhorof zaman adalah
‫اسم زمان الذى يقع فيه الحدث المنصوب بتقدير في‬

3
Isim zaman yang dinasabkan yang jatuh padanya pekerjaan serta menakdirkan fii
(pada/dalam).
Contoh :‫ت ْاليَوْ َم‬ ُ ‫ص ْم‬ُ
Artinya : saya telah puasa di malam hari ini.
Lafadz ‫ ْاليَوْ َم‬dibaca nasab, karena menjadi dhorof atau maf’ul bih serta menyimpan
makna ‫ فِي‬yaitu dhorfiyah.
2. Pembagian Dhorof Zaman
a) dhorof zaman mubham pada kira-kiranya
yaitu lafadz yang menunjukkan zaman yang tidak ditentukan.
Contoh : ‫ت يَوْ َم‬ ُ ‫ص ْم‬ ُ
Artinya saya telah puasa dalam satu hari.
b) dhorof zaman muhtas
yaitu lafadz yang menunjukkan pada kira-kiranya zaman yang ditentukan.
Contoh : ‫ْس‬ ِ ‫ت يَوْ َم ْال َخ ِمي‬
ُ ‫ص ْم‬
ُ
Artinya : saya puasa pada hari kamis.
Yang ditahsisi dengan sifat, seperti :
‫سرت يوما واحدا‬
Yang ditahsisi dengan adad, seperti :
‫سرت يومين‬
c. Lafadz – lafadz dhorof zaman
1) ‫ ْاليَوْ َم‬maknanya yaitu mulai terbitnya fajar sampai terbitnya matahari(siang
hari)
2) َ‫ اللَّ ْيلَة‬yaitu mulai terbenamnya matahari sampai terbitnya fajar shodiq(malam
hari)
3) ‫( َس َحرًا‬akhirnya malam sebelum mendekati fajar)
4) ‫( َغدًا‬Besuk)
5) ‫( َم َسا ًء‬Sore)
d. Lafadz dalam alquran :
‫يَوْ َمِئ ٍذ يَّصْ ُد ُر النَّا سُ اَ ْشتَا تًا لِيُرَوْ ا اَ ْع َما لَهُ ْم‬
Artinya: Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan berkelompok –
kelompok , untuk diperlihatkan kepada mereka (balasan) semua perbuatannya
(Q.S.Al-Zalzalah: 6)
‫اِنَا اَ ْنزَ ْلنَهُ فِ ْي لَ ْيلَ ِة ْالقَ ْد ِر‬
Artinya: Sesungguhnya Kami telah menurunkan (Al – Quran) pada malam qadar
(Q.S.Al-Qadr: 1)
َ ‫َوالَّي ِْل اِ َذا يَ ْغ‬
‫ش‬
Artinya: Demi malam apabila menutupi (cahaya siang) (Q.S.Al-Lail: 1)
‫َولَيَا ٍل َع ْش ٍر‬
Artinya: Demi malam yang sepuluh (Q.S.Al-Fajr: 3)

C. DHOROF MAKAN
1. Pengertian Dhorof Makan
Dalam kitab Jurumiyah dikatakan bahwa ‫ف اَل َّز َما ِن‬
ِ ْ‫ ِ ظَر‬adalah :
,‫ َو َم َع‬,َ‫ َو ِع ْند‬, َ‫ َوتَحْ ت‬,َ‫ َوفَوْ ق‬,‫ َو َو َرا َء‬,‫ َوقُ َّدا َم‬, َ‫ َو َخ ْلف‬,‫ير “فِي” نَحْ َو َأ َما َم‬
ِ ‫َان اَ ْل َم ْنصُوبُ بِتَ ْق ِد‬
ِ ‫َوظَرْ فُ اَ ْل َمكَا ِن هُ َو اِ ْس ُم اَ ْل َمك‬
َ ِ‫ َو َما َأ ْشبَهَ َذل‬,‫ َوهُنَا‬,‫ َوثَ َّم‬,‫ َوتِ ْلقَا َء‬,‫ َو ِح َذا َء‬,‫ َوِإ َزا َء‬.
‫ك‬

4
Dhorof makan adalah
‫اسم مكان الذى يقع فيه الحدث المنصوب بتقدير في‬

Isim makan yang dinasabkan yang jatuh padanya pekerjaan serta menakdirkan fii
(pada/dalam).
Contoh : ‫ْت أ َما َم اَأل ِمي ِْر‬
ُ ‫َخلَس‬
Artinya : saya duduk di depan gubernur.
Lafadz ‫ اَ َما َم‬dibaca nasab, karena menjadi dhorof atau maf’ul bih dan menyimpan
maknanya ‫( فِ ْي‬dhorfiyah).
Tidak menerima isim makan menjadi dhorof, kecuali harus :
1. Mubham, seperti :
‫ فوق‬، ‫ تحت‬، ‫ امام‬، ‫خلف‬
Contoh:
‫جلست امام ابيك‬
2. Arti ukuran, seperti :
‫ فرسخ‬، ‫ ميل‬، ‫متر‬
Contoh:
‫سرت ثالثة اميال‬
3. yang disegat dari fi’ilnya seperti :
‫ مرمى‬dari ‫ رمى‬,
‫ مجلس‬dari ‫ جلس‬serta amilnya dari fi’ilnya seperti :
‫جلست مجلس زيد‬
Kalau amilnya bukan dari fiilnya, mesti dijarkan dengan fii, seperti :
‫جلست فى مرمى زيد‬
2. Lafadz Dhorof Makan
a. lafadz yang mubham
Seperti Asma’uh jihah (isim yang menunjukkan arah), seperti:
1) ‫ اَ َما َم‬di depan
2) َ‫ َخ ْلف‬di belakang
3) ‫ فَوْ َق‬tempat yang tinggi (atas)
4) َ‫ تَحْ ت‬di bawah
5) ‫ ِع ْن َد‬tempat yang dekat (di sekitar)
6) ‫ َم َع‬tempat berkumpul (bersamaan)
7) ‫ اِزَ ا َء‬bermakna muqobil (diarah lurus)
8) ‫ ِح َذا َء‬tempat yang dekat (di sekitar)
9) ‫ تِ ْلقَا َء‬bermakna muqobil (di arah lurusnya)
10) ‫ هُنَا‬isim isyaroh yang bermakna tempat yang jauh (disini)
b. Asma’ul Muqodir
yaitu isim-isim yang menunjukkan makna ukuran, seperti :
a) ً‫ َم ْيال‬sepanjang penglihatan mata (yaitu 10 Gholawat/1848 M dalam fiqhul Islam)
b) 4 ‫ فَرْ َس ًخا‬mil
c) 4 ‫ بَ ِر ْيدًا‬farsah
c. isim makan yang nusytaq dari masdar amilnya
contoh : ‫س َز ْي ٍد‬ ُ ‫( َجلَس‬saya duduk di tempat duduknya Zaid)
َ ِ‫ْت َمجْ ل‬

5
Contoh dalam al Quran:
ِ َّ‫ب الن‬
‫ار‬ ۡ ‫ص ُرهُمۡ تِ ۡلقَآ َء َأ‬
ِ ‫ص ٰ َح‬ َ ٰ ‫ُرفَ ۡت َأ ۡب‬
ِ ‫َوِإ َذا ص‬

D. PEMBAGIAN DHOROF ZAMAN DAN DHOROF MAKAN

1. Dhorof Mutashorif yaitu suatu kalimat yang bisa diposisikan sebagai dhorof
juga bisa dipakai bentuk yang lain semisal fail, mubtada, khobar dll.
Seperti:
ً‫َشر شهرا‬
َ ‫السنةُ اثنا ع‬
2. Dhorof Ghoiru Mutashorif
-Adakalanya hanya bisa diposisikan sbagai dhorof saja dan selalu nashob.
Seperti:
‫باح وذاتَ ليل ِة‬
ٍ ‫ص‬ َ ‫قَط وعوْ ضُ وبَينا وبينما وإذا وَأيَّانَ وأنّى وذا‬
-Bisa dipakai dhorof akan tetapi terkadang juga dibantu dengan huruf jer.
Seperti:
‫قَبل وبَع َد وفوق وتحت ولدَى َولد ُْن وعن َد ومتى وأينَ وهُنا وثَ َّم وحيث واآلن‬

6
BAB III
KESIMPULAN

Dhorof yaitu Isim yang menunjukkan waktu atau tempat yang dibaca nashab dan
menyimpan artinya fi (di). Dhorof Zaman yaitu isim zaman (isim yang
menunjukkan waktu terjadinya suatu pekerjaan), manshub dan menyimpan artinya
fi (di).Dhorof Makan yaitu isim makan (isim yang menunjukkan tempat terjadinya
suatu pekerjaan), manshub dan menyimpan artinya fi (di).Pembagian dhorof zaman
dan dhorof makan Dhorof Mutashorif dan Dhorof Ghoiru Mutashorif

7
DAFTAR PUSTAKA

Nazdmul ‘imriti, Magelang, Lima’had tarbiyah alislamiyyah assalafiyyah.


M. Sholihuddin Shofwan, 2007. Pengantar Memahami Al-Ajurumiyyah, Jombang:
Darul Hikmah.
Sulamutashil fitarjamah alfiyah ibnu malik aljuz awwal, Magelang, maktabatu
mathba’ah setia kawan.
Terjemah Matan Aljurumiyah.
Abdullah Bin Daud As Shonhaji, Matan Jurmiyah,Sadiyatu Putra, Jakarta
H. Moch. Anwar, Tarjamah Matan Alfiyah, Al Maarif.
Al-Qur’an dan Terjemahannya, CV. Dipenogoro, Bandung

Anda mungkin juga menyukai