Dosen Pengampu :
KELOMPOK VI
SEMESTER 1/B
KRAKSAAN PROBOLINGGO
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Karena atas limpahan rahmat dan karunia-
Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
"Manshubatul Asma’ (Maf’ul Liajlih & Maf’ul ma’ah)". Shalawat serta salam tetap
tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw, serta segenap keluarga dan
sahabatnya. Dan tentunya tidak lupa kami mengucapkan Terimakasih kepada Ustadz
Muhammad Al-Kabir S.Pd. Sebagai Dosen Pengampu yang telah membantu kami secara moral
maupun materi.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat masih jauh dari kata sempurna
baik dari segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, Kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi tolak ukur
untuk penulis agar bisa lebih baik dimasa mendatang.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL...................................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................2
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................4
3.2 Saran....................................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Maf’ul liajlih dan maf’ul ma’ah ditinjau dari segi posisi pembahasannya dalam ilmu
bahasa Arab merupakan bagian dari pembahasan ilmu Nahwu. Ilmu Nahwu adalah salah satu
cabang dari ilmu-ilmu bahasa Arab yang sangat penting dipelajari. Ilmu-ilmu Bahasa Arab
yang dimaksud adalah meliputi ilmu al-aswat atau phonology (ilmu tentang bunyi bahasa), al-
sarf atau morphology (ilmu tentang pecahan kata), dan ilmu al-Nahwu atau syntax (ilmu
tentang struktur kalimat), al-mufradat atau vocabulary (ilmu tentang perbendaharaan kata), dan
al-balaghah atau ilmu tentang gaya bahasa.1
Secara literatur, ilmu Nahwu didefinisikan sebagai “ilmu yang mempelajari prinsip-
prinsip untuk mengenali kalimat-kalimat bahasa Arab dari sisi i’rab dan bina’-nya” (Jami’ud
Durus, Syaikh Musthafa).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas maka penulis merumuskan permasalahan
sebagai berikut :
1
Radhi al-Hafid, Pengembangan Materi dan Metode Pengajaran Bahasa Arab, (Ujung Pandang: Berkah, 1993),
hlm. 17
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Maf’ul li ajlih
Maf’ul li ajlih adalah isim yang dinashab yang dinyatakan sebagai penjelasan bagi
penyebab terjadinya fi’il (perbuatan).2 Maf’ul li ajlih disebut juga dengan maf’ul min ajlih dan
maf’ul lahu, (menurut istilah ahli nahwu adalah ungkapan tentang isim mansub yang
disebutkan sebagai sebab dilakukannya fi’il. Maf’ul li ajlih digunakan sebagai jawaban
terhadap pertanyaan لماذا (limadza) yang artinya “mengapa” seperti kalau ada sebuah
pertanyaan “mengapa anda membaca banyak buku?” jawabannya yang menggunakan maf’ul
liajlihi adalah “Saya membaca banyak buku karena cinta ilmu”, ungkapan “karena cinta” itulah
yang berposisi sebagai maf’ul liajlihi.
a. Contoh Maf’ul li ajlih :
2
Moch. Anwar, Ilmu Nahwu Terjemahan Matan AL-Jurumiyyah dan Imrithy (Bandung: Sinar Baru
Algensindo,2018), h.115.
3
Ahmad Yazid dan Umar Hubeis, Belajar Mudah Ilmu Nahwu Shorof-Jilid II, (Cet.I; Surabaya: Pustaka
Progressif , 2011), h. 170
2.2 Maf’ul Ma’ah
Maf’ul ma’ah ialah isim manshub yang disebutkan untuk menjelaskan zat yang
menyertai dilakukannya fi’il tersebut. Yakni bahwasanya maf’ul ma’ah adalah isim yang
dinashob yang disebutkan untuk menjelaskan zat yang menyertai pekerjaan yang
dilakukannya. Maful ma’ah adalah isim yang lebih yang berada di belakang المعیة ( واوwaw
ma’iyyah) yang artinya “bersamaan”.
a. Contoh Maf’ul Ma’ah :
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan
lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber-sumber yang
lebih banyak yang tentunya dapat dipertanggung jawabkan.
Untuk saran bisa berupa kritik maupun saran yang membangun terhadap penulisan juga
bisa untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah dijelaskan.
DAFTAR PUSTAKA
Yazid, Ahmad dan Umar Hubeis. 2011. “Belajar Mudah Ilmu Nahwu Shorof-Jilid II. Cet.I”,
diakses pada 5 November 2022 pukul 18.01
al-Hafid dan Radhi. 1993. “Pengembangan Materi dan Metode Pengajaran Bahasa Arab”,
diakses pada 5 November 2022 pukul 18.12
Indah Fauziah. 2019. “Antara Bahasa Arab, Nahwu dan Sharaf”, diakses pada 5 November
2022 pukul 19.41
Anwar, Moch. 2018. “Ilmu Nahwu Terjemahan Matan AL-Jurumiyyah dan Imrithy”, diakses
pada 5 November 2022 pukul 19.50
Yazid, Ahmad dan Umar Hubeis. 2011. “Belajar Mudah Ilmu Nahwu Shorof-Jilid II. Cet.I”, diakses pada
5 November 2022 pukul 20.03