MAF’UL LIAJLIH
()مفعول ﻷجله
Disusun Oleh :
Puji syukur saya panjatkan kehadirat allah swt, yang atas rahmat-Nya dan karunianya
penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tema dari makalah ini
adalah “Maf’ul Liajlih”
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
dosen mata kuliah bahasa Arab yaitu Ibu Yenni Yunita, S. Pd.I., M. Pd.I yang telah
memberikan tugas terhadap kami. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-
pihak yang turut membantu dalam pembuatan makalah ini.
Makalah ini jauh dari kata sempurna. Dan ini merupakan langkah yang baik dari studi
yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan penulis, maka kritik
dan saran yang membangun senantiasa penulis harapkan semoga makalah ini dapat berguna
bagi saya pada khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar belakang ......................................................................................................... 1
B. Rumusan masalah ................................................................................................... 2
C. Tujuan penulisan ..................................................................................................... 2
D. Manfaat penulisan ................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 4
A. Pengertian Maf’ul Liajlih ........................................................................................ 4
B. Pembagian Maf’ul Liajlih ....................................................................................... 4
C. Penggunaan Maf’ul Liajlih ..................................................................................... 5
D. Syarat Untuk Maful Liajlih ..................................................................................... 5
E. Hukum Maf’ul Liajlih ............................................................................................. 6
F. Contoh Maf’ul Liajlih ............................................................................................. 7
BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 9
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 9
B. Saran ....................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada masa pra-Islam atau yang lebih dikenal dengan jaman jahiliyah- bahasa Arab
mulai mencapai masa puncaknya (prime condition). Hal ini diawali dengan keberhasilan
orang-orang Arab Badui di bawah pimpinan suku Quraisy- menaklukan penduduk padang
pasir, sehingga mulai saat itu bahasa Arab dijadikan bahasa utama dan mempunyai
kedudukan yang mulia di tengah kehidupan masyarakat sahara.
Bahasa Arab merupakan bahasa al-Qur'an dan menjadi salah satu alat komunikasi
Internasional. Oleh karena itu mempelajari bahasa Arab menjadi kebutulian setiap orang
khususnya umat Islam.
Bahasa Arab terdiri dari beberapa cabang ilmu antara lain: Nahwu, Sharaf,
Balaghah, Muthala ah, Mufradat dan Nushus Adab. Suatu sistem pembelajaran bahasa
Arab yang ideal disamping mampu mengantarkan orang yang mempelajarinya menguasai
cabang-cabang ilmu tersebut di atas, juga mengantarkan orang yang mempelajarinya
mempunyai keterampilan-keterampilan bahasa (maharatul-lughah). Keterampilan-
keterampilan bahasa itu antara lain :
1. Keterampilan mendengar ( )المهارات اﻻستماع
2. Keterampilan berbicara ( )مهارات الكﻼم
3. Keterampilan membaca ()مهارات القراءة
4. Keterampilan menulis ( )مهارات الكتابة
Pembelajaran bahasa Arab secara garis besar dapat diklasifikasikan menjadi dua
sistem. yaitu: Pertama. Sistem pembelajaran bahasa Arab yang berorientasi pada
penguasaan bahas sebagai ujaran secara langsung.
Sistem pembelajaran bahasa Arab model ini didasarkan pada asumsi bahwa bahasa
adalah gejala alami manusia untuk menyampaikan ide kepada orang lain atau menerima
ide dari orang lain. Dengan kata lain manusia sebagai makhluk sosial menggunakan bahasa
sebagai alat komunikasi dalam berinteraksi dengan sesamanya. Kedua, Sistem
pembelajaran bahasa Arab yang berorientasi pada gramatika. Sistem pembelajaran bahasa
Arab dengan cara ini didasarkan pada asumsi bahwa bahasa adalah merupakan kaidah-
kaidah atau peraturan-peraturan bahasa yang diambil dari teks-teks yang sudah baku.
1
2
Dalam bahasa Arab teks-teks itu adalah al-Qur'an, al-Hadis dan kitab-kitab keilmuan
lainnya yang sudah baku dari segi gramatikanya. Menurut asumsi ini barang siapa yang
ingin mengkaji al-Qur'an, al- Hadis atau kitab-kitab keilmuan lainnya yang mempunyai
konsentrasi kurat terhadap gramatika, maka penguasaan gramatika Arab adalah suatu
keharusan baginya. Diantara gramatika yang penulis maksudkan adalah al-mafail al-
khumsalt yang mencakup antara lain :
1. Maf’ul bih ( ) المفعول به
2. Maf’ul mutlaq ()المفعول مﻄﻠﻖ
3. Maf’ul liajlih ( )المفعول ﻷجﻠه
4. Maf’ul fiih ( ) المفعول فيه
5. Maf’ul ma’ah ( ) المفعول معه
Pada kesempatan kali ini penulis akan membahas tentang maf’ul liajlih.
B. Rumusan Masalah
Pada uraian latar belakang diatas, maka penulis dapat mengambil rumusan
masalahnya adalah sebagai berikut :
1. Pengertian Maf’ul Liajlih
2. Pembagian Maf’ul Liajlih
3. Penggunaan Maf’ul Liajlih
4. Syarat Untuk Maful Liajlih
5. Hukum Maf’ul Liajlih
6. Contoh Maf’ul Liajlih
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui Apa Itu Maf’ul Liajlih
2. Mengetahui Pembagian Maf’ul Liajlih
3. Mengetahui Pembagian Maf’ul Liajlih
4. Mengetahui Syarat Untuk Maf’ul Liajlih
5. Mengetahui Hukum Maf’ul Liajlih
6. Mengetahui Contoh Maf’ul Liajlih
3
D. Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan makalah ini adalah dapat memberikan wawasan baru bagi kawan-
kawan dan juga bagi penulis sendiri dalam ilmu bahasa Arab terutama dari tema yang kami
ambil yaitu, maf’ul liajlih.
BAB II
PEMBAHASAN
4
5
3. Apabila maful liajlih mudaf sandar, maka boleh dinasab atau dijar.
سعرات الﺒﻠقاء العﻠمية أو سافرات اﻻتﺤاد: أﻧا إذا ﺣان مﻀافا ً فيجوز ﻧصﻠة أو مراة ﻋﻦ مثال
العﻠﻢ
mengandung jawaban dari pertanyaan لماذاdan لما. Contoh dengan perkataan اقﻒ؟ لما
(Mengapa saya berdiri). Jawabnya: ارا لِﺰَ ْي ٍد
ً ظَ ِ( اِﻧَثثKarena untuk menunggu Zaid).
Semua isim yang memenuhi syarat-syarat diatas, boleh dii’rob dengan di-nashob-
kan atau di-jar-kan dengan huruf jar yang menunjukkan makna ta’lil (alasan), seperti huruf
الﻼم. Namun, terkadang amil dan isimnya bisa saja tidak bersamaan dalam satu waktu.
ِ ( ِج ْﺌتُﻚَ ْال َي ْو َم ِلAku datang padamu hari ini untuk memuliakanmu
َ ﻼ ْﻛ َر ِام
Contohnya: غدًا
besok). Dalam keadaan ini, maka digunakanlah huruh jar الﻼم.
Isim yang berkedudukan sebagai maf’ul li ajlih mempunyai 3 keadaan:
1. Ber-alif dan lam
Dalam keadaan ini isim yang menjadi maf’ul li ajlih harus di-jar-kan dengan الﻼم
( التعﻠيلlam sebagai alasan).
ِ ِض َربْﺖُ اِ ْبنِ ْﻲ ِلﻠتأ ْ ِدي
Contohnya: ﺐ َ (Aku memukul anak laki-lakiku dalam rangka
mendidiknya).
2. Sebagai mudhof
Jika kata itu adalah mudhof, maka boleh di-nashob-kan dan boleh pula dijar-kan.
Contohnya:
َ ( ُز ْرت ُ َﻚ َم َﺤﺒﱠةَ أ َ َد ِبSaya mengunjungimu karena saya menyenangi adabmu)
a) ﻚ
A. Kesimpulan
Maf’ul li ajlih adalah isim yang dinashab yang dinyatakan sebagai penjelasan bagi
penyebab terjadinya fi’il (perbuatan). Maful liajlih adalah masdar yang menunjukkan sebab
terjadinya suatu perbuatan dan menunjukkan kesatuan antara amil dan illatnya pada satu
waktu serta merupakan jawaban terhadap pertanyaan kenapa perbuatan tersebut dilakukan.
Maf’ul li ajlih digunakan sebagai jawaban terhadap pertanyaan اَمِ لatau اَاذَمِ لartinya
“mengapa”.
Syarat Untuk Maf’ul Li Ajlih
1. Harus mashdar
2. Harus berupa mashdar qalbi
3. Harus sebagai alasan (sebab) dari apa yang sebelumnya (sebab dilakukan fi’il yang
disebutkan sebelumnya).
4. Amil dan isimnya itu harus satu dalam hal waktu.
5. Isim dan amilnya harus satu pula dengan fa’ilnya.
Semua isim yang memenuhi syarat-syarat diatas, boleh dii’rob dengan di-nashob-
kan atau di-jar-kan dengan huruf jar yang menunjukkan makna ta’lil (alasan).
Hukum i'rab maf'ul liajlih ada 2 yaitu: wajib manshub mar’ul liajlih dan harus
didahului huruf jar
Contoh maf’ul liajlih: Saya datang dalam rangka menuntut ilmu : ط َﻠﺒًا ل ِْﻠع ِْﻠ ِﻢ
َ اَﻧَا قَا ِد ٌم
B. Saran
Makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kami sebagai penyusun
atau penulis makalah ini sangat mengharapkan kritik, saran, dan masukan dari pembaca
dan dosen pengampu mata kuliah bahasa Arab agar makalah ini jadi lebih sempurna.
Semoga makalah ini membawa manfaat bagi para pembaca.
9
Daftar PUSTAKA