Anda di halaman 1dari 10

KEBENARAN ILMIAH

KELOMPOK 4:
ARIFSYAH (222410111)
M.DZAKY AL FIQRI (222410143)
M.RIDHO HIFDZIL (222410150)
M.HIKMAL AKBAR (222410125)
REYNALDO ILHAM (222410148)
KEBENARAN ILMIAH
Secara umum, dikatakan benar jika sesuatu itu sering kali sesuai dengan fakta atau
kenyataan. Dalam konteks modernisasi, kebenaran itu selalu mengacu pada
gagasan kebenaran diri sendiri. Dalam filsafat, kebenaran itu adalah tidak mutlak.
Dalam pandangan Agama bahwa kebenaran itu mutlak. Dalam pandangan sosial
bahwa kebenaran itu sifatnya relatif pada kondisi sosial dan budaya tertentu. Teori
kebenaran menurut Socrates, Plato, dan Aristoteles adalah bahwa kebenaran atau
kepalsuan ditentukan sepenuhnya secara mendasar oleh bagaimana suatu
hubungan terjadi antara suatu hal dengan hal-hal lainnya, juga ditentukan oleh
apakah sesuatu itu secara tepat dan benar menggambarkan hal-hal lainnya itu.
TEORI KEBENARAN METAFISIK DAN FILSAFAT BAHASA

Teori kebenaran metafisik dan filsafat bahasa mengatakan bahwa


kebenaran adalah tujuan dari suatu keyakinan, sedangkan kepalsuan
adalah suatu kesalahan dan bahwa kebenaran adalah hubungan antara
isi dunia dengan dunia ini atau antara kata dengan dunia ini.

TEORI KOHERENSI
Teori Koherensi menyatakan bahwa kebenaran itu adalah hal-hal benar
yang selalu bertalian (koheren) dan konsisten dengan apa yang orang
lain juga anggap benar (veritas de raison).

TEORI KORESPONDENSI
Teori korespondensi menyatakan bahwa kebenaran itu adalah hal-hal
yang pasti selalu bersesuaian (koresponden) dengan keadaan yang
sebenarnya (fakta).
Kebenaran dapat dikalahkan dalam tiga makna: kebenaran moral,
kebenaran logis, dan kebenaran metafisik. Kebenaran moral menjadi
bahasan etika, ia menunjukkan hubungan antara yang kita nyatakan
dengan apa yang kita rasakan. Kebenaran logis menjadi bahasan
epistemologi, logika, dan psikologi, ia merupakan hubungan antara
pernyataan dengan realitas tujuan. Kebenaran metafisik berkaitan
dengan yang-ada sejauh berhadapan dengan akal budi, karena yang
ada mengungkapkan diri kepada akal budi. Yang ada merupakan dasar
dari kebenaran, dan akal budi yang menyatakannya.
ARTI KEBENARAN
Kebenaran adalah satu nilai utama dalam kehidupan manusia. Sebagai nilai-nilai
yang menjadi fungsi rohani manusia. Artinya sifat kemanusiaan atau martabat
kemanusiaan (martabat manusia) selalu berusaha “memeluk” suatu kebenaran.
Berbicara tentang kebenaran ilmiah tidak bisa dilepaskan dari makna dan fungsi
ilmu itu sendiri sejauh mana dapat digunakan dan dimanfaatkan oleh manusia.
Kebenaran ini mutlak dan tidak sama atau permainan kata langgeng, melainkan
bersifat nisbi (relatif), sementara (tentatif) dan hanya merupakan pendekatan.
Purwadarminta dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia,
menerangkan bahwa kebenaran itu adalah:

01 Keadaan (hal dan sebagainya) yang benar (cocok dengan hal atau
keadaan yang sesungguhnya.

02 Sesuatu yang benar (sungguh-sungguh ada, betul betul hal demikian


halnya, dan sebagainya).

03 Kejujuran, kelurusan hati, misalnya tidak ada seorangpun sanksi


akan kebaikan dan kebenaran hatimu.
TEORI-TEORI KEBENARAN
Teori Korespondensi (Correspondence Theory of Truth) yaitu teori yang berpandangan
01 bahwa pernyataan-pernyataan adalah benar jika berkorespondensi terhadap fakta atau
pernyataan yang ada di alam atau objek yang dituju pernyataan tersebut.

02 Teori Koherensi (Coherence Theory of Truth) sebuah pernyataan bisa dianggap benar hanya
jika pernyataan itu koheren atau tidak bertentangan dengan pernyataan sebelumnya yang
sudah terbukti benar.

Teori Pragmatis (The pramagtic theory of truth). Meletakkan dasar kebenarannya pada
03 manfaat praktis dalam memecahkan persoalan kehidupan. Tidak hanya berlaku pada dunia
empiris, teori pragmatisme lebih lanjut juga bisa diterapkan berkaitan dengan obyek
pengetahuan metafisik.

04
Teori Performa (The performance theory of truth). Pernyataan yang benar bukanlah
pernyataan yang mengungkapkan realitas, tetapi justru dengan pernyataan itu tercipta
realitas sebagaimana yang diungkapkan dalam pernyataan itu

05 Teori Konsensus (The consensus theory of truth). Teori ilmiah dianggap benar sejauh ia
mendapat dukungan atau terdapat kesepakatan (konsensus) dalam masyarakat ilmiah
terhadap kebenaran teori tersebut. Inilah yang disebut teori kebenaran konsensus.
SIFAT KEBENARAN
STRUKTUR YANG RASIONAL-LOGIS
Kebenaran dapat dicapai berdasarkan kesimpulan logis atau rasional dari proposisi
atau premis tertentu.
ISI EMPIRIS
Kebenaran ilmiah perlu diuji kenyataannya yang ada. Bahkan sebagian besar
pengetahuan dan kebenaran ilmiah.
ISI PRAGMATISME (DAPAT DITERAPKAN).
Sifat ini berusaha menggabungkan kedua sifat kebenaran sebelumnya (logis dan
empiris).
KESIMPULAN
Kebanaran itu sangat ditentukan oleh potensi subyek
kemudian pula tingkatan validitas. Kebanaran ditentukan
oleh potensi subyek yang berperanan di dalam penghayatan
atas sesuatu itu. Bahwa kebenaran itu adalah perwujudan
dari pemahaman (comprehension) subjek tentang sesuatu
terutama yang bersumber dari sesuatu yang diluar subyek
itu realita, perisitwa,nilai-nilai (norma dan hukum) yang
bersifat umum. Bahwa kebenaran itu ada yang relatif
terbatas, ada pula yang umum.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai