Anda di halaman 1dari 18

Filsafat

kebenaran
Della,Leha,Yulyan
Pembahasan

Pengertian kebenaran biasa

Teori kebenaran Kebenaran ilmiah

Jenis-jenis kebenaran kebenaran dalam perspektif islam

Sifat-sifat kebenaran Hal-hal yang berkaitan dengan


kebenaran
Pengertian kebenaran
Kata “Kebenaran” dapat digunakan sebagai suatu kata benda yang konkrit maupun abstrak.
Menurut Purwadarminta kebenaran mengandung beberapa arti, yakni:

 Keadaan (hal dan sebagainya) yang benar (cocok dengan hal atau keadaan yang sesungguhnya) contoh
kebenaran ini masih saya sangsikan; kita harus berani membela kebenaran dan keadilan.
 Sesuatu yang benar (sungguh-sungghu ada, betul-betul demikian halnya dan sebagainya) contoh kebenaran-
kebenaran yang diajarkan oleh agama.
 Kejujuran; kelurusan hati; contoh tidak ada seorang pun sangsi akan kebaikan dan kebenaran hatimu.
 Selalu izin; perkenanan; contoh dengan kebenaran yang dipertuan.
 Jalan kebetulan; Contoh penjahat itu dapat dibekuk dengan secara kebenaran saja.
Pengertian kebenaran
•Thomas Aquinas

Thomas membagi Kebenaran menjadi dua yaitu Kebenaran ontologis dan Kebenaran Logis. Kebenaran
ontologis adalah kebenaran yang terdapat dalam kenyataan entah spiritual ataupun material, yang
meskipun ada kemungkinan untuk diketahui, masi lepas dari gejala pengetahuan, misalnya tentang
adanya segala sesuatu sesuai hakekatnya seperti kebenaran tentang adanya Tuhan. Sedangkan kebenaran
Logis adalah kebenaran yang terdapat dalam akal budi manusia si penahu dalam bentuk adanya
kesesuaian antara akal budi dan kenyataan.

•Plato

Menurut Plato “kebenaran” sebagai suatu karakter tersembunyi yang adanya itu tidak dapat dicapai
manusia selama hidupnya didunia ini. Pengertian kebenaran ini sama dengan pendapat Thomas Aquinas
sebagai kebenaran ontologis. Disini kebenaran dimengerti sebagai persesuaian antara subyek penahu
dengan obyek yang diketahui.
Teori kebenaran
1. Teori Kebenaran Korespondensi
Pernyataan dianggap benar kalau apa yang dinyatakan di dalamnya berhubungan atau punya keterkaitan
(correspondence) dengan kenyataan yang diungkapkan dalam pernyataan itu. Benar dan salah adalah soal
sesuai tidaknya apa yang dikatakan dengan kenyataan sebagaimana adanya.
Contoh: Pekanbaru ibu kota Provinsi Riau
Pernyataan ini disebut benar apabila pada kenyataannya Pekanbaru memang ibukota provinsi Riau.
Kebenarannya terletak pada pernyataan dan kenyataan.

2. Teori Kebenaran Koherensi


Menurut teori ini, kebenaran tidak ditemukan dalam kesesuaian antara proposisi dengan kenyataan,
melainkan dalam relasi antara proposisi baru dengan proposisi yang sudah ada sebelumnya dan telah
diakui kebenarannya. Suatu pengetahuan, teori, pernyataan proposisi, atau hipotesis dianggap benar kalau
sejalan dengan pengetahuan, teori, proposisi, atau hipotesis lainnya. Artinya proposisi itu konsisten
dengan proposisi sebelumnya yang dianggap benar.
Contoh: semua manusia akan mati
3.Teori Kebenaran Pragmatis
Bagi kaum pragmatis, kebenaran sama artinya dengan kegunaan. Ide, konsep, pernyataan, atau
hipotesis yang benar adalah ide yang berguna. Ide yang benar adalah ide yang paling
memungkinkan seseorang melakukan sesuatu secara paling berhasil dan tepat guna. Dengan kata
lain, berhasil dan berguna adalah kriteria utama untuk menentukan apakah suatu ide benar atau
tidak.
Contohnya, Yadi mau bekerja di sebuah perusahaan minyak karena diberi gaji tinggi. Yadi bersifat
pragmatis, artinya mau bekerja di perusahaan tersebut karena ada manfaatnya bagi dirinya, yaitu
mendapatkan gaji tinggi.

4. Teori Kebenaran Sintaksis


Para penganut teori kebenaran sintaksis, berpangkal tolak pada keteraturan sintaksis atau gramatika
yang dipakai dalam suatu pernyataan atau tata-bahasa yang melekat. Kebenaran ini terkait dengan
bagaimana suatu hasil pemikiran diungkapkan dalam suatu pernyataan bahasa (lisan atau tertulis)
yang perlu dirangkai dalam suatu keteraturan sintaksis atau gramatika yang digunakannya.
contoh
5.Teori Kebenaran Semantis
Teori kebenaran semantis sebenarnya berpangkal atau mengacu pada pendapat Aristoteles dengan
ungkapan sebagai berikut: “Mengatakan sesuatu yang ada sebagai yang ada dan sesuatu yang tidak ada
sebagai yang tidak ada, adalah benar”, juga mengacu pada teori korespondensi, yang menyatakan
bahwa: “kebenaran terdiri dari hubungan kesesuaian antara apa yang dikatakan dengan apa yang
terjadi dalam realitas”.
Contoh:

6. Teori Kebenaran Performatif


Menurut teori performatif, suatu pernyataan dianggap benar kalau pernyataan itu menciptakan realitas.
Pernyataan yang benar bukanlah pernyataan yang mengungkapkan realitas tapi justru dengan pernyataan itu
tercipta suatu realitas sebagaimana yang diungkapkan dalam pernyataan itu.
Contoh: “Dengan ini, saya mengangkat kamu menjadi bupati Bantul.” Dengan pernyataan itu, tercipta sebuah
realitas baru, yaitu realitas kamu sebagai bupati Bantul.
Jenis-jenis kebenaran
Menurut A.M.W. Pranaka dalam Surajiyo (2015: 102), ada tiga jenis kebenaran yaitu: kebenaran
epistemological, ontologikal dan semantikal

1.Kebenaran epistemo logikal


Yaitu kebenaran dalam hubungannya dengan pengatahuan manusia.Disebut juga kebenaran logis/
veritas logis. Kapan sebuah pengetahuna disebut benar? Jawabannya, bila apa yang terdapat dalam
pikiran subjek sesuai dengan apa yang ada dalam objek.
Contoh: dua ditambah dua sama dengan empat. Ini logis. Subjek menyatakan benar dan objeknya juga
benar.

2.Kebenaran ontologikal
Yaitu kebenaran sebagai sifat dasar atau kodrat yang melekat kepada segala sesuatu yang ada ataupun
diadakan. Kadang disebut juga kebenaran sebagai sifat dasar yang ada di dalam objek pengetahuan itu
sendiri.
Contoh: kita mengatakan batu adalah benda padat dan keras.Ini sebuah kebenaran ontologism, sebab
batu pada hakikatnya merupakan benda padat yang sangat keras.
3.Kebenaran semantikal
Adalah kebenaran yang terdapat dan melekat dalam tutur kata manusia. Berkaitan dengan pemakaian
bahasa. Bahasa merupakan ungkapan dari kebenaran. Ini tergantung pada manusia yang mempunyai
kemerdekaan untuk bertutur kata/ berbahasa. Terlepas dari kebenaran epistemologikal dan ontologikal.
Intinya seseorang mengemukakan suatu pengetahuan yang dianggap benar apabila mempunyai
pangkal acu/ referensi yang jelas.
Contoh: pipis memiliki arti dalam bahasa sunda sebagai air kencing, pada bahasa Bali pipis adalah
uang jajan.
Sifat kebenaran
Berbagai kebenaran dalam Tim Dosen Filsafat Ilmu Fak, Filsafat UGM Yogyakarta (1996) dibedakan
menjadi tiga hal, yakni sebagai berikut.

1. Kebenaran berkaitan dengan kualitas pengetahuan. Artinya, setiap pengetahuan yang dimiliki oleh
seseorang yang mengetahui sesuatu objek ditilik dari jenis pengetahuan yang dibangun. Maksudnya
apakah pengetahuan itu berupa:
• Pengetahuan biasa,Pengetahuan seperti ini memiliki kebenaran yang sifatnya subjektif, artinya amat
terikat pada subjek yang mengenal.
• Pengetahuan ilmiah,Kebenaran yang terkandung dalam pengetahuan ilmiah bersifat relatif, yakni
kandungan kebenaran dari jenis pengetahuan selalu mendapat revisi yaitu selalu dpercaya dalam
pengetahuan yang paling mutakhir.
• Pengetahuan filsafat,Sifat kebenaran yang terkandung dalam pengetahuan filsafati adalah absolut-
intersubjektif
• Pengetahuan agama,memiliki sifat dogmatis

2. Kebenaran dikaitkan dengan sifat atau karakteristik dari bagaimana cara atau dengan alat apakah
seseorang membangun pengetahuannya

3. Kebenaran yang dikaitkan atas ketergantungan terjadinya pengetahuan.


Kebenaran Biasa
Kata “Kebenaran” dapat digunakan sebagai suatu kata benda yang konkrit maupun abstrak.
Menurut Purwadarminta kebenaran mengandung beberapa arti, yakni:
 Keadaan (hal dan sebagainya) yang benar (cocok dengan hal atau keadaan yang
sesungguhnya) contoh kebenaran ini masih saya sangsikan; kita harus berani membela
kebenaran dan keadilan.
 Sesuatu yang benar (sungguh-sungghu ada, betul-betul demikian halnya dan sebagainya)
contoh kebenaran-kebenaran yang diajarkan oleh agama.
 Kejujuran; kelurusan hati; contoh tidak ada seorang pun sangsi akan kebaikan dan
kebenaran hatimu.
 Selalu izin; perkenanan; contoh dengan kebenaran yang dipertuan.
 Jalan kebetulan; Contoh penjahat itu dapat dibekuk dengan secara kebenaran saja.
Kebenaran ilmiah
Kebenaran ilmiah tidak bisa dilepaskan dari proses kegiatan ilmiah sampai dengan menghasilkan karya
ilmiah yang diungkapkan atau diwujudkan. Suatu kebenaran tidak mungkin muncul tanpa adanya prosedur
baku yang harus dilaluinya. Prosedur baku yang harus dilalui mencakup langkah-langkah, kegiatan-
kegiatan pokok, serta cara-cara bertindak untuk memperoleh pengetahuan ilmiah, hingga hasil pengetahuan
ilmiah itu diwujudkan sebagai hasil karya ilmiah.
suatu konsep, teori, pengetahuan memiliki kebenaran, bila memiliki sifat yang berhubungan
(korespondensi) dengan fakta-fakta yang merupakan obyek dari kegiatan ilmiah yang dilakukan. Setelah
menetapkan batasan tentang obyek yang disajikan sebagai pokok persoalan, lebih lanjut perlu dibuat
kerangka sistematis untuk menentukan langkah dalam mengusahakan jawaban.

Contoh: seseorang yang mempunyai ide tentang suatu hal, seperti ide berbicara jarak jauh dan
kemudian menciptakan alat yang dapat membuat komunikasi jarak jauh, seperti hp.
Kebenaran dalam perspektif islam
Salah satu filsuf Islam, al-Kindi menyebutkan bahwa kebenaran merupakan kesesuaian antara
akal dan apa yang ada diluar akal.Dalam perspektif Islam, dalam mencari kebenaran dapat
melalui jalan kebenaran Wahyu yang diyakini berasal dari Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT.
Wahyu merupakan kebenaran universal dan kekal.

Contoh Terdapat kandungan kebenaran hanya dari contoh beberapa ayat Al-Qur’an . Dalam
perspektif Islam, Surah al- Baqarah, 2: 111 ini berkorespondensi dengan fakta bahwa hanya Al-
Qur’an kitab suci yang terjaga konsistensi antar-ayat (misal, QS. Yunus, 10: 36 dan QS. Al-
Baqarah, 2: 111) bahwa kebenaran itu perlu bukti, hindari dugaan-dugaan), dan kebenaran
isinya berkorespondensi (se- suai) dengan realitas kehidupan dan alam raya. Ayat-ayat Al-
Qur’an sudah terbukti, baik dengan langsung mengindera bukti fisik alam se- mesta maupun
melalui berbagai penelitian ilmiah.
hal hal yang berkaitan dengan kebenaran

Some readers can't tolerate the thought of single books since they find that they can only really get into
reading when they have an entire series to get lost in.
Thak you
Series Junkies

Some readers can't tolerate the thought of single books since


they find that they can only really get into reading when they
have an entire series to get lost in.
Series Junkies

Some readers can't tolerate the thought of single books since


they find that they can only really get into reading when they
have an entire series to get lost in.
Series Junkies

Some readers can't tolerate the thought of single books since


they find that they can only really get into reading when they
have an entire series to get lost in.

Anda mungkin juga menyukai