A. Pengetahuan
Salah satu ciri khas manusia adalah sifatnya yang selalu ingin tahu
tentang sesuatu hal. Rasa ingin tahu ini tidak terbatas yang ada pada dirinya,
juga ingin tahu tentang lingkungan sekitar, bahkan sekarang ini rasa ingin
tahu berkembang ke arah dunia luar. Rasa ingin tahu ini tidak dibatasi oleh
peradaban. Semua umat manusia di dunia ini punya rasa ingin tahu
walaupun variasinya berbeda-beda. Orang yang tinggal di tempat peradaban
yang masih terbelakang, punya rasa ingin yang berbeda dibandingkan
dengan orang yang tinggal di tempat yang sudah maju.
1
pendekatan apriori adalah pengetahuan yang diperoleh tanpa mengetahui
proses pengalaman, baik pengalaman yang bersumber pada panca indra
maupun pengalaman batin atau jiwa. Sebaliknya, pengetahuan yang
diperoleh melalui pendekatan aposteriori adalah pengetahuan yang
diperolehnya melalui informasi dari orang lain atau pengalaman yang telah
ada sebelumnya.
1. Empirisme
2. Rasionalisme
2
Spinoza memberikan penjelasan yang lebih mudah dengan
menyusunn sistem rasionalisme atas dasar ilmu ukur. Dalil ilmu ukur
merupakan dalil kebenaran yang tidak perlu dibuktikan lagi. Contohnya
“sebuah garis lurus merupakan jarak terdekat diantara dua titik”.
3. Intuisi
4. Wahyu
3
B. Ukuran Kebenaran
Berpikir merupakan suatu kegiatan untuk menemukan pengetahuan
yang benar. Apa yang disebut benar bagi seseorang belum tentu benar bagi
orang lain. Karena itu, kegiatan berpikir adalah usaha untuk menghasilkan
pengetahuan yang benar itu atau kriteria kebenenaran. Pada setiap jenis
pengetahuan tidak sama kriteria kebenarannya, karena sifat dan watak
pengetahuan itu berbeda.
4
pendapat dengan objek yang dituju oleh pernyaan atau pendapat tersebut.
(Suriasumantri, 2000. h:57)
4. Teori Performati
5
kebenaran satu tindakan yang dihubungkan dengan satu pernyataan.
(Suriasumantri, 2000. h:59) Misalnya, “Dengan ini saya mengangkat
anda sebagai manager perusahaan “Species S3”. Dengan pernyataan itu
tercipta sebuah realitas baru yaitu anda sebagai manager perusahaan
“Species S3”, tentunya setelah SKnya turun. Di sini ada perbuatan yang
dilakukan bersamaan dengan pengucapan kata-kata itu. Dengan
pernyataan itu suatu penampilan atau perbuatan (performance)
dilakukan.
Daftar Pustaka
Bakhtiar, Amsal. (2012). Filsafat Ilmu, Edisi Revisi. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
6
Susanto, A. (2011). Filsafat Ilmu: Suatu Kajian dalam Dimensi Ontologis,
Epistemologis dan Aksiologis, Jakarta: Bumi Aksara.
Lubis, Akhyar Yusuf. (2014). Filsafat Ilmu; Klasik Hingga Kontempore. Jakarta:
Rajawali Pers.