Anda di halaman 1dari 16

PANITIA PELAKSANA BASIC TRAINING

HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI)


ISLAMIC ASSOCIATION OF UNIVERSITY STUDENTS
KOMISARIAT FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
Commissariat Executive of Teacher Training and Education Faculty
Syiah Kuala University
unsyiahhmifkip@gmail.com

A. Pendahuluan
APA ITU HMI ?
1. Saat Berdirinya Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)
HMI lahir pada saat umat Islam Indonesia berada dalam kondisi yang memprihatinkan,
yaitu terjadinya kesenjangan dan kejumudan pengetahuan, pemahaman penghayatan
ajaran Islam sehingga tidak tercermin dalam kehidupan nyata. Pada saat HMI berdiri, sudah
ada organisasi kemahasiswaan, yaitu Perserikatan Mahasiswa Yogyakarta (PMY), namun
PMY didominasi oleh partai sosialis yang berpaham komunis. Akibat didominasi oleh partai
sosialis maka PMY tidak independen untuk memperjuangkan aspirasi mahasiswa, maka
banyak mahasiswa yang tidak sepakat dan tidak bisa membiarkan mahasiswa terlibat dalam
polarisasi politik. Sebagai realisasi dari keinginan tersebut maka di Yogyakarta pada tanggal
14 Rabiul Awal 1366 H, bertepatan dengan tanggal 5 Februari 1947 sebuah organisasi
kemahasiswaan, yaitu Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sebagai organisasi independen
dan sebagai anak umat dan anak bangsa.

2. Gagasan Pembaharuan Pemikiran KeIslaman


Untuk melakukan pembaharuan dalam Islam, maka pengetahuan, pemahaman,
penghayatan dan pengamalan umat Islam akan agamanya harus ditingkatkan, sehingga dapat
mengetahui dan memahami ajaran Islam secara benar dan utuh. Kebenaran Islam memiliki
jaminan kesempurnaannya sebagai peraturan untuk kehidupan yang dapat menghantarkan
manusia kepada kebahagian dunia dan akhirat.
Tugas suci umat Islam adalah mengajak umat manusia kepada kebenaran Illahi dan
kewajiban umat Islam adalah menciptakan masyarakat adil makmur material dan spiritual.
Dengan adanya gagasan pembaharuan pemikiran keislaman, diharapkan kesenjangan dan
kejumudan pengetahuan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan ajaran Islam dapat
dilakukan dan dilaksanakan sesuai dengan ajaran Islam.
Kebekuan pemikiran umat Islam telah membawa pada arti agama yang kaku dan
sempit, tidak lebih dari agama yang hanya melakukan peribadatan. Al-Qur’an hanya
dijadikan sebatas bahan bacaan, Islam tidak ditempatkan sebagai agama universal. Gagasan
pembaharuan pemikiran Islam ini pun hendaknya dapat menyadarkan umat Islam yang
terlena dengan kebesaran dan kejayaan masa lalu.

3. Gagasan Dan Visi Perjuangan Sosial Budaya


Ciri utama masyarakat Indonesia adalah kemajemukan sosial budaya, kemajemukan
tersebut merupakan sumber kekayaan bangsa yang tidak ternilai, tetapi keberagaman yang
tidak terorganisir akan mengakibatkan perpecahan dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Tujuan awal saat HMI berdiri juga tidak terlepas pada gagasan dan visi
perjuangan sosial budaya, yaitu Mempertahankan Negara Republik Indonesia dan
mempertinggi derajat rakyat Indonesia.

4. Menegakkan dan mengembangkan ajaran Islam


Dari tujuan tersebut jelaslah bahwa HMI ingin agar kehidupan sosial budaya yang ada
menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia guna mempertahankan
kemerdekaan yang baru diraih. Untuk menegakkan dan mengembangkan ajaran Islam pun
harus dipelajari kondisi sosial budaya agar tidak terjadi benturan kultur
Masyarakat muslim Indonesia yang hanya memahami ajaran Islam sebatas ritual harus
diubah pemahamannya dan keadaan sosial budaya yang telah mengakar ini tidak dapat
diubah serta merta, tetapi melalui proses panjang dan bertahap.

5. Komitmen Keislaman dan Kebangsaan Sebagai Dasar Perjuangan HMI


Dari awal terbentuknya HMI telah ada komitmen keumatan dan kebangsaan yang
bersatu secara integral sebagai dasar perjuangan HMI yang dirumuskan dalam tujuan HMI
yaitu:
a. Mempertahankan Negara Republik Indonesia dan mempertinggi derajat rakyat Indonesia
yang didalamnya terkandung wawasan atau pemikiran kebangsaan atau ke-Indonesian
b. Menegakkan dan mengembangkan ajaran Islam yang didalamnya terkandung pemikiran
ke-Islaman Komitmen tersebut menjadi dasar perjuangan HMI didalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.
c. Sebagai organisasi kader, wujud nyata perjuangan HMI dalam komitmen keumatan dan
kebangsaan adalah melakukan proses pengkaderan yang ingin menciptakan kader
berkualitas insan cita yang mampu menjadi pemimpin yang amanah untuk membawa
bangsa Indonesia mencapai asanya
d. Komitmen keislaman dan kebangsaan sebagai dasar perjuangan masih melekat dalam
gerakan HMI.
Spirit Perjuangan dan Komitmen ini sesuai dengan tujuan HMI yaitu:
“Terbinanya mahasiswa islam menjadi insan ulil al-bab yang turut bertanggungjawab atas
terbinanya tatanan masyarakat yang di ridhoi oleh Alloh SWT”.

HMI dihadapkan pada problematika umat dan bangsa yang semakin kompleks dan
memberikan tantangan terhadap kadernya untuk dapat menjadi inisiator pembangunan dan
mewujudkan kebersamaan dan silaturahmi antar golongan dalam mempercepat terwujudnya
tujuan bersama. Dengan dilandasi problematika yang kompleks seperti halnya yang
diinterpretasikan dalam pendahuluan diatas, maka Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat
FKIP USK Cabang Kota Banda Aceh bermaksud menggelar Basic Training (LK 1)

"HMI; Khittah Perjuangan Sebagai Media Menuju Insan Ulil Al-Bab"


1. Khittah Perjuangan
“Perjuangan merupakan peningkatan kualitas iman yang membentulk jati diri seorang
muslim. Kegagalan dalam perjuangan bukanlah titik kehinaan dalam keimanan seseorang.
Dan keberhasilan bukanlah titik kemuliaan keimanan.” M. Zakiul Fikri (Ketua Umum
HMI Cabang Yogyakarta Periode 2019-2020)
Khittah Perjuangan HMI merupakan dokumen yang menggambarkan konsepsi
ideologi sebagai upaya kader memberi penjelasan tentang cara pandang HMI mengenai
semesta eksistensi yang wajib diakui, kebenaran yang wajib diperjuangkan, jalan hidup yang
wajib dijunjung tinggi, cita-cita yang perlu diraih, dan nilai-nilai yang mengikat atau
menjiwai kehidupannya secara individual dan sosial. Muatan Khittah Perjuangan merupakan
penjabaran konsepsi filosopis; azas, tujuan, usaha, dan independensi. Khittah Perjuangan
mengandung azas Keyakinan Muslim, Wawasan Ilmu, Wawasan Sosial, Kepemimpinan,
Etos Perjuangan, dan Hari Kemudian.
2. Insan Ulil Al-bab
Salah satu kriteria manusia berorientasi akhirat yang diajarkan melalui nash Al-qur’an
ialah manusia yang Ulil Albab. Manusia Ulil Albab merupakan suatu figure dan kriteria
manusia yang patut dijadikan role model dikehidupan dunia. Manusia Ulil Albab terdiri dari
tiga kata, yaitu manusia, Ulil dan Albab. Secara Bahasa istilah manusia diistilahkan dalam
Al-Qur’an dengan beberapa penyebutan antara lain insan, annas, dan
basyar. Penyebutan insan/ins disebutkan sebanyak 65 kali didalam Al-Qur’an. Sementara
basyar disebutkan sebanyak 35 kali sedangkan an-nas disebutkan sebanyak 240 kali.

Adapun kata Ulil merupakan kata jamak yang diartikan Pemilik/Memiliki (seseorang
yang memiliki keistimewaan: Kamus Mahmud Yunus). Sementara Albab yang berasal
dari kata Allababu atau al-lub diartikan Inti dari segala sesuatu (Kamus al-munjid fil lughoh
wal a’lam). Jadi Ulil albab bisa diartikan Memiliki Inti dari segala sesuatu. Jika semisal
makna Ulil Albab diilustrasikan pada diri manusia, maka inti dari segala sesuatu dalam diri
manusia ialah hati. Dengan kata lain bahwa yang paling berharga dalam diri manusia adalah
hati. Hal ini relevan dengan hadis Rasulullah SAW yang bersabda :

“Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula
seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad.
Ketahuilah bahwa ia adalah hati (jantung).” (HR. Bukhari no. 52 dan Muslim no. 1599).
Dengan Kualifikasi Insan Ulil Albab itu maka diharapkan kader akan menjadi seorang :
 Mu’abid : Kader menjadi insan yang tekun beribadah, mulai dari ibadah
yang terkait pada dirinyamaupun terkait pada lingkungannya
 Mujahid : Kader memiliki semangat juang yang tinggi sehingga ia memiliki
pemahaman dankemampuan berjihad dalam garis agama
 Mujtahid : Kader mampu berijtihad sehingga segala tindakannya didasarkan pada pilihan
sadar daridalam dirinya
 Mijadid : Kader menjadi harapan atas usaha organisasi yang memiliki kemampuan
dalam melakukan pembaharuan dilingkungan sekitarnya.
B. LANDASAN LATIHAN KADER-1
Landasan pengkaderan merupakan pijakan pokok atau pondasi yang dijadikan sebagai
sumber inspirasi dan motivasi dalam proses pengkaderan HMI. Latihan kader I yang
merupakan jenjang pertama kaderisasi formal HMI melanjadikan 5 landasan pengkaderan
HMI sebagai sumber inspirasi dan motivasi dalam proses pelaksanaannya sebagaimana yang
akan di uraikan berikut ini:
1. Landasan Teologis
“Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang
teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.” (Ash-Shaff ayat
4)

“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya Dia akan
melihat (balasan)nya. dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrah pun,
niscaya Dia akan melihat (balasan)nya pula. (Al-Zalzalah ayat 7-8)

“Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan
sungguh-sungguh (urusan) yang lain” (Al -Insyirah ayat 7)
Islam sebagai agama yang sempurna senantiasa mendorong umatnya untuk melakukan
segala sesuatu dengan terorganisasi dengan rapi dan kokoh. Seperti halnya sebuah bangunan
yang tersusun dengan kokoh yang seluruh komponen didalamnya saling menguatkan satu
sama lain.

Dapat dirinci, bahwa solidaritas organisasi memiliki tiga ciri, yaitu :


1. Masing-masing komponen didalamnya bisa menguatkan satu sama lain
2. Bersinergi dalam bekerja serta memiliki program yang jelas
3. Pembagian pelaksanaan program (pembagian potensi dan pemanfaatan kemampuan).
Dalam hal ini diperlukan ketepatan didalam penempatan orang, siapa yang harus jadi
tiang, jendela, atap dan lain-lain.
Langkah pergerakan merupakan tahap selanjutnya setelah planning dan organizing.
Hal ini dilakukan pada setiap lini organisasi yang perlu digerakkan, dengan tujuan untuk
menyelesaikan tugas agar tercapainya tujuan yang telah ditetapkan, direncanakan dan
ditentukan.

Pengarahan dalam organisasi HMI yang mencakup pemantapan, jadwal, anggaran


secara terperinci, memolopori munculnya kepemimpinan yang berani dalam mengambil
keputusan secara cepat, tepat, dan cermat. Serta memberikan perintah yang diperlukan
dalam rangka mencapai tujuan secara efektif dan mengarahkan dengan memberikan
bimbingan, dorongan, motivasi dan lain-lain. Dari prinsip di atas merupakan salah satu
landasan atau pijakan dalam sistem perkaderan HMI.

2. Landasan Ideologis

 Azas keseimbangan (Al-Qashash 77)

 Duniawi–Ukhrawi, Individu–Sosial, Iman–Ilmu–Amal

 Panduan Utuh kehidupan : Islam

 Islam harus menghadapkan dirinya pada realitas sosial

 Islam dijadikan sebagai senjata ideologis dalam melakukan perubahan sosial


3. Landasan Konstitusi

 BAB III STATUS DAN IDENTITAS Pasal 8 : Himpunan Mahasiswa Islam adalah
organisasi kemahasiswaan. Himpunan Mahasiswa Islam adalah organisasi perkaderan
dan perjuangan.
 BAB IV KEANGGOTAAN Pasal 9 : KEANGGOTAAN Anggota HMI terdiri atas
Anggota Muda, Anggota Biasa dan Anggota kehormatan.
 BAB I KEANGGOTAAN BAGIAN I : ANGGOTA Pasal 1 : Anggota Muda ialah
mahasiswa Islam yang telah memenuhi syarat keanggotaan. Pasal 2 : Anggota Biasa
ialah anggota muda yang telah memenuhi syarat untuk menjadi anggota biasa dan atau
mahasiswa Islam yang telah lulus Latihan Kader I yang dianggap sah oleh Pengurus
Cabang. Pasal 3 : Anggota Kehormatan ialah orang yang dianggap telah berjasa kepada
HMI yang ditetapkan oleh Pengurus Cabang atau Pengurus Besar.
4. Landasan Historis
Adanya HMI tidak terlepas dari permasalahan yang ada di Bangsa Indonesia yang
di dalamnya terdapat umat Islam, HMI yang sejak kelahirannya bertujuan
mempertahankan kemerdekaan Indonesia dan menegakkan dan mengemban syiar Islam
kepada kebenaran. Ini menjadi tanggung jawab HMI terhadap permasalahan umat dan
bangsa.
C. MASALAH
Penyebab permasalahan yang ada di Mahasiswa saat ini, seperti; tidak ada rasa
keberanian untuk menyampaikan pendapatnya, pula sikap individualisme juga kelompok-
kelompok tertentu. Cenderung dominan di dalam perubahan sosial sehingga terjebak dalam
penglihatan. Pergaulan yang bebas lalai akan kewajibannya sebagai mahasiswa dan manusia.
Maka dari itu kami menganalisis masalah yang ada di mahasiswa yang akan diselesaikan.
Masalah-masalah mahasiswa yang ada di fakultas dakwah saat ini, kecenderungan
mahasiswa menilai sebuah organisasi seolah tidak penting. Sehingga berdampak terhadap
minimnya mahasiswa untuk berorganisasi, sehingga dengan kata lain mereka hanya sekedar
kuliah masuk pulang. Tidak ada keinginan untuk menambah wawasan lain maupun kegiatan
yang lebih bermanfaat bagi dirinya untuk meaktualisasikan potensi diri.
Ada pula masalah yang ada di kader HMI saat ini, seperti hilangnya intensitas
kehadiran di setiap kegiatan HMI. Cenderung malah untuk lebih mengedapankan kesibukan
dirinya, yakni bergerombol dengan tidak memiliki tujuan yang jelas pula berkurangnya
budaya membaca dan menulis. Berkurang pula diskusi ringan sesama kader, adapun hanya
berkumpul dan membicarakan yang tidak penting.
Kemudian masalah-masalah yang ada di kader Komisariat FKIP USK saat ini, yakni
kurangnya militansi, tanggung jawab sebagai kader HMI serta acuh tak acuh dengan
perannya sebagai kader Himpunan Mahasiswa Islam, dan kurangnya kepercayaan pada
dirinya untuk menyampaikan sebuah ide atau gagasan, pula berkurangnya rasa menghormati
orang yang lebih tua. Semua uraian yang menjelaskan masalah-masalah yang sudah kami
analisis dibawah hasil dari sebab permasalahan yang ada.
D. ANALISIS MASALAH
1. Masalah Mahasiswa Pada Umumnya
 Kurangnya minat membaca dan menulis
 Kurangnya kepedulian terhadap sesama
 Kurangnya keberanian dalam berargumentasi
 Mengabaikan waktu shalat
 Membuang sampah sembarangan di area kampus
 Berbicara seenaknya, kasar dan jorok
 Kurang menghormati yang lebih tua
 Pergaulan dan Gaya hidup bebas
 Acuh terhadap lingkungan sekitar
 Kurangnya jiwa kepemimpinan
Klasifikasi masalah mahasiswa berdasarkan tingkat terpenting yang harus segera
diselesaikan diantaranya adalah sebagai berikut :
 Kurangnya kepedulian terhadap sesama (mental)
 Kurangnya keberanian untuk berargumentasi (mental)
 Mengabaikan waktu shalat (akhlak)
 Berbicara seenaknya, kasar dan jorok (akhlak)
 Mementingkan diri sendiri (akhlak)
 Jiwa kepemimpinan (akhlak dan mental)

Jadi, klasifikasi masalahnya adalah sebagai berikut :


 Kesadaran

 Akhlak

 Tanggung jawab

 Intelektual

 Mental
2. Analisis Masalah Kader Pada Umumnya

 Kurangnya intensitas kader dalam mengikuti kegiatan HMI

 Acuh tak acuh terhadap sesama kader

 Menunda-nunda waktu shalat

 Kurang percaya diri dalam mengungkapkan ide atau gagasan

 Acuh tak acuh terhadap lingkungan sekitar

 Tidak tepat waktu dalam melaksanakan kegiatan HMI

 Kurangnya minat membaca dan menulis

 Kurang menghormati yang lebih tua

 Klasifikasi masalah kader

 Tanggung jawab

 Kesadaran

 Komitmen

 Mentalitas

 Akhlak

 Kurangnya budaya mengajak


3. Klasifikasi masalah mahasiswa dan kader secara umum.

 Kesadaran secara sosial

 Tanggung jawab sosial

 Emosional dan social


4. Solusi
 Penanaman Ideologi HmI
E. TUJUAN LATIHAN KADER I
“Terbinanya pribadi muslim yang berkualitas akademis, sadar akan fungsi dan
peranannya dalam berorganisasi serta hak dan kewajibannya sebagai kader umat dan kader
bangsa.”
1. Target
a) Memiliki kesadaran menjalankan ajaran islam (menjalankan ibadah secara baik,
teratur dan rutin)
b) Mampu meningkatkan prestasi akademis. ( IPK Meningkat )
c) Memiliki kesadaran akan tanggung jawab keumatan dan kebangsaan. (berperan
dalam kehidupan masyarakat : kampus, rumah, dll)
d) Memiliki kesadaran berorganisasi. (aktif dalam kegiatan organisasi,kepanitiaan, dll)
2. Indikator

 Memiliki keasadaran ajaran Islam


a. Peserta berani berargumentasi ketika waktu shalat tiba
b. Peserta saling mengingatkan ketika peserta lain melakukan kesalahan
c. Peserta mampu menjelaskan hakikat shalat
d. Peserta mampu menjelaskan Islam sebagai agama sosial
e. Peserta menjalankan ibadah sehari-hari
f. Peserta berprilaku baik dan sopan dalam sehari-hari
g. Peserta dapat mengaktualisasikan ajaran Islam sebagai agama sosial dalam sehari-
hari
 Mampu meningkatkan prestasi akademis
a. Peserta mampu berargumentasi logis dan rasional
b. Peserta mampu mengkritisi setiap permasalahan
c. Peserta menggunakan referensi ketika beargumentasi
d. Peserta berani berargumentasi secara logis dan rasional
e. Peserta berani mengkritisi setiap permaslahan yang ada
f. Peserta berperilaku rapih dan sopan
g. Peserta mampu mempertanggung jawabkan setiap apa yang
dilakukannya
 Memiliki kesadaran berorganisasi.
a. Peserta mampu menjelaskan hakikat manusia sebagai makhluk sosial
b. Peserta mampu menjelaskan lima materi wajib
c. Peserta berani berkomitmen untuk aktif di HMI
d. Peserta berani menjelaskan lima materi wajib
e. Peserta saling mengenal satu sama lain
f. Peserta mejalankan aturan-aturan yang ada di organisasi
g. Peserta berintensitas mengikuti setiap kegiatan di organisasi

 Memiliki kesadaran akan tanggung jawab keumatan dan kebangsaan.


a. Peserta mampu menjelaskan kader
b. Peserta mampu menjelaskan hak dan kewajibannya sebagai kader umat dan bangsa
c. Peserta berani memberikan solusi terhadap permasalahan umat dan bangsa
d. Peserta peka terhadap permasalahan sosial
e. Peserta berpartisipasi dalam setiap kegiatan sosial
f. Peserta mampu memimpin dirinya dan orang lain
g. Peserta mampu menerima pendapat orang lain
TEMA KEGIATAN
Adapun tema dari kegiatan Basic Training (LK I) Himpunan Mahasiswa Islam
Komisariat FKIP USK adalah "TERBINANYA KEPRIBADIAN MUSLIM YANG
BERKUALITAS AKDEMIS, SADAR AKAN FUNGSI DAN PERENANNYA DALAM
BERORGANISASI SERTA HAK DAN KEWAJIBANNYA SEBAGAI KADER
UMMAT DAN KADER BANGSA"

NAMA KEGIATAN DAN TUJUAN


Adapun nama dari kegiatan ini adalah Basic Training (LK I) Himpunan
Mahasiswa Islam Komisariat FKIP USK. Dengan tujuan sebagai berikut:

1. Mengembangkan potensi diri mahasiswa agar memiliki kesadaran berproses menjadi


seorang muslim yang kaffah dan mempertegas jati diri sebagai mahasiswa.
2. Menjalankan fungsi perkaderan HMI ditingkat Komisariat
3. Secara khusus kegiatan ini bertujuan untuk :
- Meningkatkan kuantitas kader HMI di Komisariat FKIP USK
- Meningkatkan kualitas pemahaman mahasiswa sebagai seorang manusia yang
memiliki fungsi untuk mengubah dan membentuk karakter individu dan masyarakat
- Menjalankan fungsi organisasi

WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN


Adapun waktu dan tempat kegiatan Basic Training (LK I) Himpunan Mahasiswa Islam
Komisariat FKIP USK adalah sebagai berikut:
Hari/ Tanggal : Kamis – Minggu (29 – 31 Maret 2021)
Pukul : 20.00 WIB s/d Selesai
Tempat : Gedung Insan Cita

KEPANITIAAN
Adapun kepanitiaan untuk kegiatan Basic Training (LK I) Himpunan Mahasiswa Islam
Komisariat FKIP USK termuat dalam lampiran.

Steering Committee : Anju Mauliza

Fadlul Fathahillah
Fara Fajrina

Ketua Panitia : Muhammad Iqbal Fahimy

Sekretaris : Fira Humaira

Bendahara : Raihani Fadhila

Penanggung Jawab Acara : Ulfi Zamrida

Penanggung Jawab Konsumsi : Dian Salihatin

Wirdatul Aini

Penanggung Jawab Temper : Habib Thaimullah

Penanggung Jawab Posko Pgsd : Widya Utami

Putri Aspi Raihan

Penanggung Jawab Posko Utama : Masitah Nahrasiah

Penanggung Jawab Pubdok : Puja Yanti

Penanggung Jawab Kesekretriatan : Viky Nur Hakim

Haikal

Iqbal Pahimi

AGENDA ACARA

No. Waktu Pemateri/Instruktur Insteruktur/


Hari/Tanggal Ket
pendamping
1. Kamis, 25 Maret 2021 08:30 - 10:15 - -
10:15 - 10:30 - -
10:30 - 12:30 - -
12:30 - 14:00 - -
14:00 - 16:00 - -
16:00 - 16:30 - -
16:30 - 18:00 - -
18:00 - 20:30 - -
20:30 - 22:15 Opening Ceremony -
22:15 - 22:30 Bina suasana MOT
22:30 – Kontrak belajar MOT
selesai
3. Jum’at, 26 Maret 2021 08:30 - 10:15 Sejarah Nabawiyah Said Makmur
10:15 - 10:30 Break
10:30 - 12:30 Sejarah HMI Andi
Kurniawan
12:30 - 14:00 Ishoma
14:00 - 16:00 Pengantar Konstitusi Amril Katalis
16:00 - 16:30 Break
16:30 - 18:00 Lagu-lagu Said Makmur
18:00 - 20:30 Ishoma
20:30 - 22:15 Pendalaman Amril Katalis
konstitusi
22:15 - 22:30 Break
22:30 – ormot MOT
selesai
4. Sabtu, 27 Maret 2021 08:30 - 10:15 Sejararah NDP Ahmad Naji
10:15 - 10:30 Break
10:30 - 12:30 NDP bab 1 dan 2 Said
Muniruddin
12:30 - 14:00 Break
14:00 - 16:00 NDP bab 3 dan 4 Instruktur
16:00 - 16:30 Break
16:30 - 18:00 NDP bab 5 dan 6 Instruktur
18:00 - 20:30 Ishoma
20:30 - 22:15 Ke- Kohatian Maitanur
22:15 - 22:30 Break
22:30 – NDP bab 7 dan 8 Instruktur
selesai
15. Minggu, 28 Maret 08:30 - 10:15 KMO Gunawan

2021 Lubis
10:15 - 10:30 Break
10:30 - 12:30 Stadium General Zulfikarlidan
12:30 - 14:00 Ishoma
14:00 - 16:00 Mission HMI Zulhaini
Sartika
16:00 - 16:30 Break
16:30 - 18:00 Out bond Instruktur
Muda
18:00 - 20:30 Ishoma
20:30 - 22:15 Agent of change Post Fakhrul Syah
test mega
MOT
Prosesi pembaiatan MOT
22:15 - 23:00

Anda mungkin juga menyukai