Anda di halaman 1dari 6

DHOMIR & ISIM MAUSHUL

Ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Nahwu yang diampu oleh

Bapak Maman Dzul Iman, S.Ag, MA

Disusun oleh :

Kelompok 7

1. Gilang Ramadhan
2. Nurul Fauziah 1708308035
3. Umar Abdul Aziz 1708308006

PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA ARAB


FAKULTAS USHULUDIN ADAB DAN DAKWAH
IAIN SYEKH NURJATI CIREBON
2018
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah berikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi
Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syfa’atnya di akhirat nanti.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat-Nya,


baik itu berupa sehat fisik mauapun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Nahwi dengan
judul “Dhomir & Isim Maushul”

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terjadi kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari para pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian dan apabila
terdapat kesalahan pada maklah ini kami mohon maaf sebesar-besarnya.

Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah


membantu dalam pembuatan makalah ini.

Demikian semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terimakasih.

Cirebon, 5 November 2018

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa asing yang belakangan ini banyak
ditekuni oleh masyarakat untuk dipelajari dan di telaah, baik yang berorientasi
pada pendekatan normatif dan spiritualis dengan berkeyakinan bahwa bahasa arab
merupakan bahasa agama karena al-quran diturunkan dengan bahasa arab, maupun
melaui pendekatan edukatif dan konsumtif, yang beranggapan bahwa bahasa arab
merupakan bahasa yang patut dikaji secara mendalam untuk mengetahui kajian
histories dan estetikannya.
Dalam bahasa arab terdapat yang namanya Dhomir. Dhomir merupakan kata
ganti yang terdapat dalam bahasa arab. Seperti aku, kamu, kita dan dia. Kemudian
ada juga yang namanya Isim Maushul. Isim Maushul merupakan suatu kata yang
menjadi jelas jika digabung dengan kata lainnya. Dari penjelasan diatas membuat
saya tertarik membahas tentang Dhomir & Isim Maushul.

II. Rumusan Masalah


1. Apa definisi dari Dhomir?
2. Apa saja jenis-jenis Dhomir?
3. Apa definisi dari Isim Maushul?
4. Bagaimana penjelasan dari Isim Maushul?

III. Tujuan
1. Megetahui definisi dari Dhomir
2. Mengetahui jenis-jensi Dhomir
3. Mengetahui definisi dari Isim Maushul
4. Mengetahui penjelasan dari Isim Maushul
BAB II

PEMBAHASAN

a. Definisi Dhomir
Dhomir itu bahasa Indonesia nya ‘kata ganti’. Seperti ‘aku’, ‘kamu’, ‘kita’
dan ‘dia’. Dhomir dalam bahasa arab ada 14. Sedangkan dalam bahasa inggris dan
bahasa Indonesia jumlah kata ganti hanya 7.
Dhomir adalah Isim Mabni, yaitu Isim yang tidak berubah harokat akhirnya
baik dalam keadaan rofa, nashob maupun jarr sehingga kalau di i’rob nanti begini:
“Fii mahalli rof’in/jarrin/nashbin” [menempati kedudukan rofa’/ jarr/ nashob].
Hanya menempati kedudukan, tapi harokat akhir tidak berubah.

b. Jenis-Jenis Dhomir
Dhomir, terbagi menjadi 3, dhomir munfashil (‫ض ِميْر‬ ِ َ‫) ُم ْنف‬, dhomir muttasil
َ ‫صل‬
(‫ض ِميْر‬ ِ َّ‫ ) ُمت‬dan dhomir mustatir (‫ض ِميْر‬
َ ‫صل‬ ِ َ‫) ُم ْست‬. Ada juga yang membaginya
َ ‫ت‬
menjadi dhomir baariz/dzohir (tampak) dan dhomir mustatir (tersembunyi) dan
selanjutnya dhomir dzohir terbagi menjadi dhomir munfashil dan dhomir muttasil.

a. Dhomir Munfashil (‫ض ِميْر‬ ِ َ‫ ) ُم ْنف‬yaitu dhomir yang terpisah, berdiri sendiri.
َ ‫صل‬
Dhomir munfashil dapat berkedudukan:
 Rofa (‫ )منفصلة رفع ضمائر‬sebagai Mubtada (‫ )مبتدأ‬diawal kalimat
 Khobar (‫)خبر‬, Faa’il (‫ )فاعل‬dan Naa’ib Faa’il (‫ )الفاعل نائب‬Nashob (‫نصب ضمائر‬
‫ )منفصلة‬sebagai Maf’ul Bihi (‫به مفعوال‬
b. Dhomir Muttashil (‫ض ِميْر‬ ِ َّ ‫ ) ُمت‬yaitu dhomir yang selalu bersambung dengan
َ ‫صل‬
kata (‫ )الكلمة‬setelahnya. Dhomir Muttashil dapat berkedudukan:
 Rofa’ (‫صل رفع ضمائر‬
ّ ‫ )مت‬sebagai Faa’il (‫ )فاعل‬yaitu ketika bersambung dengan
Fi’il (‫)فعل‬. [cth: َ‫ص ْرت‬
َ َ‫]ن‬
 Isim Kaana dan saudara saudaranya (‫ ;)أخواتها و كان اسم‬yaitu ketika
bersambung dengan Kaana dan saudara-saudaranya. [cth: ُ‫] ُك ْنت‬
 Nashob (‫صل نصب ضمائر‬
ّ ‫)مت‬sebagai Maf’uulun bihi (‫ )به مفعول‬yaitu ketika
bersambung dengan fi’il (‫)فعل‬. [cth: َ‫] ِإيَّاك‬
ّ ‫ )أخواتها و‬yaitu ketika bersambung
 Isim Inna dan saudara saudaranya (‫إن اسم‬
dengan Inna dan saudara saudaranya (‫)إنَّه‬
 Jarr/Khofd (‫ضمائر‬ ‫جر‬
ّ ‫صل‬
ّ ‫ )مت‬Susunan Jar-Majrur (‫ )مجرور و جر‬ketika
bersambung dengan huruf Jar (‫)الجر حرف‬.
ّ [cth: ‫]فِ ْي ِه‬
 Mudhof ilayh (‫ )إليه مضاف‬ketika bersambung dengan Isim (‫)االسم‬. [cth: ُ‫]بَلَدُه‬

َ ‫ ُم ْست َ ِتر‬yaitu dhomir yang tidak tampak/tersembunyi dan


c. Dhomir Mustatir (‫ض ِميْر‬
tidak juga di lafadzkan.
Dhomir mustatir ada dua macam, (1) dhomir mustatir wujuban {‫المستتر الضمير‬
‫ }وجوبا‬dan (2) dhomir mustatir jawazan {‫}جوازا المستتر الضمير‬

1) Dhomir Mustatir Wujuban {‫ }وجوبا المستتر الضمير‬adalah dhomir yang tidak


bisa digantikan oleh isim dhohir yang semakna. Isim dhohirnya wajib gak
tampak. Dhomir ini hanya ada pada beberapa fiil yaitu:
 Pada Fi’il Amr dengan dhomir ‘anta [ ْ‫]أ ُ ْكتُب‬
 Pada Fi’il Mudhori yang diawali dengan
-Ta’ khitoob waahid (‫ )الواحد خطاب تاء‬yaitu‫تَ ْش ُك ُر‬
-Hamzah (‫ )الهمزة‬yaitu‫أ َ ْش ُك ُر‬
-Nuun -nahnu- yaitu‫نَ ْش ُك ُر‬
2) Dhomir Mustatir Jawazan {‫}وجوبا المستتر الضمير‬adalah dhomir yang bisa
digantikan oleh isim dhohir yang semakna.
Yang termasuk dhomir mustatir jawazan ini adalah semua fiil madhi dan
mudhori dengan dhomir ghooib/ghooibah

Anda mungkin juga menyukai