Kata pengantar
Bab I : Pengertian ilmu nahwu dan shorof
- Sejarah munculnya ilmu nahwu dan shorof
- Pengertian Kalam (jumlah mufidah) dan Pembagiannya.
Bab II : Kata (benda ) اإلسم
- Ciri-ciri isim
- Macam-macam isim :
1. Berdasarkan wujudnya
2. Berdasarkan bilangannya
3. Berdasarkan jenisnya
4. Berdasarkan kejelasannya
5. Berdasarkan perubahan harokat akhir
- Isim-isim yang ma’rifat
1. Isim yang diawali alif lam
2. Isim dhomir (kata ganti orang)
3. Isim mausul (kata sambung )
4. Isim isyarah (kata tunjuk )
5. Munada (kata panggilan)
6. Isim alam (nama orang atau benda)
7. Isim yang nakiroh yang bersandar kepada
isim makrifat
- Isim-isim jamak
a. Jamak mudzakar salim
b. Jamak muannats salim
c. Jamak taksir
- Keterangan tempat dan waktu
- Kalimat Tanya
- Ciri-ciri fi’il
- Macam-macam fi’il
a. Fi’il madhi
b. Fi’il mudhori
c. Fi’il amar
d. Fi’il nahi
Taukid Wالتوكيد
Badal البدل
Haal ((الحال
Istitsna ((اإلستثناء
Munaada ((المنادى
Ilmu shorf adalah ilmu yang mempelajari tentang berbagai macam asal
usul kata dan keaadaanya serta mempelajari tentang perubahan kata-kata
bahasa arab mulai dari macam satu ke macam yang lain untuk
menghasilkan makna yang dikehendaki . kalau dalam bahasa Indonesia
dapat dianalogikan dengan perubahan kata makan menjadi
makanan,sedang makan,yang dimakan,orang yang memakan dan lain
sebagainya.
1.2. Sejarah munculnya ilmu nahwu dan shorof
Bangsa arab merupakan bangsa yang memiliki nilai sastra yang tinggi. Di zaman
arab kuno setiap tahunnya diadakan pasar seni dimana mereka berkumpul dan
memamerkan syair-syair yang ada diantara mereka. Salah satu pasar seni yang
terkenal adalah pasar ukaz yang diadakan pada bulan syawal.
Awalnya bahasa arab amat terjaga sampai islam menyebar luas ke negri-negri
ajam (bukan arab). Dari sinilah mulai timbul kesalahan dalam melafadzkan
bahasa arab. Penyebab utamanya adalah adanya percampuran antara bahasa
arab dengan ajam. Kekeliruan ini sangat berbahaya karena boleh merusak
makna ayat al-qur’an. Sehingga akhirnya kaidah-kaidah bahasa arab disusun
dan diberi nama nahwu.
Para ulama hampir sepakat bahwa penyusun ilmu nahwu pertama adalah abu al-
aswad ad Dualy (67 H)dari bani kinanah atas dasar perintah khalifah umar bin
khottob. Ada juga yang mengatakan bahwa pencetus pertama ilmu nahwu
adalah imam ali bin abi tholib karromallahu wajhah.
Dan sejarah munculnya ilmu nahwu ini adalah pada ketika zaman abu alaswad
ad Dualy datang kerumah putrinya di tanah basroh (di negri Iraq).
Pada saat itu memang musim panas, putrinya mengatakan kepadanya :
" "ما أشد الحرanaknya membaca dengan baris rofa’/dhommah pada kata “asyaddu”
dan kasroh pada kata “albahri” lalu ayahnya menjawab(beliau memahami kata
anaknya dengan arti pertanyaan “kenapa sangat panas?” : iya memang hari ini
sangat panas. Mendengar jawaban ayahnya putrinya langsung berkata : wahai
ayah saya tidak bertanya tentang panasnya bulan
Ini tetapi saya member khabar kepadamu atas kekagumanku pada bulan ini.
Lalu ayahnya menjawab : kalau hendak memberikan khabar tentang
kekagumannmu terhadap bulan itu maka ucapkan lah kata asyaddu dengan
“fathah” dan kata “alharri” dengan kasroh.
Dengan kejadian ini abu al-asad ad Dualy khawatir akan rusaknya keindahan
tata bahsa arab dan mulailah beliau mengarang ilmu nahwu ini.
1.3. Pengertian kalam (jumlah mufidah)
Kalam adalah kata/kalimat yang tersusun sesuai susunan bahasa arab dan
bermakna lengkap.
Kalam itu bisa terdiri dari dua kata )kalimat( atau lebih seperti : taman itu
indah, andi berlari,ikan di dalam air,dll
Isim (kata benda) adalah kata yang menunjukkan makna mandiri dan tidak
disertai dengan waktu. Contoh : ahmad, foto, pintu, dll
1. Jamak mudzakkar salim ialah isim yang menunjukkkan makna jamak buat
kalimat yang mudzakkar(laki-laki) dengan ditambah huruf (waw dan nun)
atau (ya dan nun)pada akhir kalimatnya
Contoh : ) مسلمون أو مسلمين------- مسلم
2. Jamak muannats salim ialah isim yang menunjukkan makna jamak buat
kalimat muannats (perempuan) dengan ditambah alif dan ta’ di akhir
kalimatnya.
Contoh : مسلمات------- مسلمة
3. Jamak taksir ialah isim yang jamak yang berubah dari pada bina mufrodnya
atau dari pada isim mufrodnya.
Adapun perubahan isim mufrod kepada jamak taksir ada 6 :
1. Berubah baris contoh : أسد – أسد
2. Bertambah huruf contoh : صنو – صنوان
3. Berkurang huruf contoh : Wورقة – ورق
4. Bertambah huruf dan berubah baris contoh : َر ِج َل – رجال
5. Berubah baris dan berkurang huruf contoh : كتاب – كتب
6. Berubah baris dan berkurang huruf serta bertambah huruf yang lain
Contoh : غالم – غلمان
اسم الضمير
3.Dhomir Mustatir adalah dhomir yang tidak tertulis dalam kalimat akan tetapi
tersembunyi dalam suatu kata.
Contoh :
و يضرب زيدا
Dhomir هوdidalam fi’il mudhori’ adalah dhomir mustatir yang tersembunyi
didalamnya
Isim mausul
()إسم الموصول
اسم اإلشارة
Contoh ;
هلapakah/apa ? منsiapa ?
إلىkepada ? ماذاapa yang ?
أينdimana ? بماذاdengan apa?
متىkapan? لماذاkenapa ?
معbersama/dengan ? ألي شيءuntuk apa ?
Bab III
Fi’il terbagi 3 :
1. Fi’il madhi
2. Fi’il mudhori’
3. Fi’il amar
4. Fi’il nahi
Pelaku pekerjaan
((فاعل
فاعلterbagi 2 :
1. Fa’il dzohir) fail yang bentuknya isim nyata dan jelas serta tidak berbentuk
dhomir) : قام زيد
2. Fa’il mudhmar(fa’il yang bentuknya isim dhomir) : Wضرب ضربا ضربوا
Hukum fa’il ada 5 :
1. Tidak boleh dibuang
2. Tidak boleh berdahulu pada amilnya
3. Asal fa’il itu mengikuti fi’ilnya maka Di mudzakkarkan fa’ilnya jika fi’ilnya
mudzakkar dan di muannatskan jika fi’ilnya muannats.
Korban pekerjaan
مفعول به
مفعول بهterbagi 2 :
1. Maf’uul dzohir : ضربت زيدا
2. Maf’uul mudhmar : ضربك زيد
Bab IV
Huruf
الحرف
Huruf adalah kata yang bisa bermakna lengkap apabila digabungkan
dengan kalimat yang lain, artinya idak bisa berdiri sendiri
Macam-macam huruf:
1. Huruf khofad/jar adalah huruf yang menyebabkan sebuah isim dibaca
kasroh pada huruf terakhirnya.
Jumlah fi’liyah adalah kalimat yang tersusun dari fi’il dan fa’il atau kalimat
yang diawali dengan kata kerja.
Contoh :
قام زيد
يستغفر هللا ذنوب الناس
المبتدأ والخبرmubtada dan khobar
Mubtada adalah setiap isim (kata benda) yang letaknya diawal kalimat.
Mubtada juga terbagi kepada
1. mubtada dzohir : زيد قائم
2. mubtada mudhmar : أنا قائم
Khobar adalah isim yang menjelaskan tentang suatu hal/keadaan mubtada
dan apabila bersatu dengan mubtada akan menjadi jumlah mufidah