Disusun oleh :
Deden Muhamad hidayat
Murodi
Tommy Suhardiyono
i
ii
KATA PENGANTAR
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
Kata pengantar ...................................................................................................ii
Daftar Isi............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................2
C. Tujuan ....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Atheisme ................................................................................................ 3
B. Agnostik ................................................................................................. 9
C. Konsekuensi atheisme dan agnostik dalam perspektif islam ....................11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ...........................................................................................14
B. Kritik & Saran .......................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di Indonesia, orang yang menyatakan dirinya sebagai ateis dan
dengan sengaja mengajak agar orang lain tidak menganut agama apapun
akan bermasalah dengan hukum. Karena Indonesia adalah Negara berke-
Tuhan-an Yang Maha Esa, yang merujuk pada Sila Pertama Pancasila.
Uniknya, tentang pelarangan penyebaran ateis di Indonesia tersebut
diatur dalam peraturan tertulis yang sah, yaitu pada pasal 156a KUHP
yang berbunyi:
“Dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya lima tahun,
barnag siapa dengan sengaja di muka umum mengeluarkan perasaan atau
melakukan perbuatan:
a. Yang pada pokoknya bersifat permusuhan, penyalahgunaan atau
penodaan kepada suatu agama yang dianut di Indonesia;
b. Dengan maksud agar supaya orang tidak menganut agama apapun
juga, yang bersendikan Ketuhanan Yang Maha Esa.”
Dan kini, Indonesia tak lepas pula dari perubahan mendasar dari
kehidupan berbangsa. Banyak kini kalangan muda Indonesia yang
mengaku sebagai ateis. Di anatara mereka kebanyakan para akademisi
yang mempunyai pendidikan baik. Kebanyakan argument yang dipakai
adalah berdasarkan saint dan teknologi. Bisa jadi salah satu faktor dari
tumbuhnya ateis di Indonesia, dan juga pada umunya di dunia, adalah
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengetian Atheisme dan Agnostik ?
C. Tujuan
1. Memahami pengetian dari Atheisme dan agnostik
BAB II
A. Atheisme
1. Pengertian Atheisme
Kata Atheis berasal dari bahasa Yunani yakni Atheos yang berarti
tanpa Tuhan, a artinya tidak dan theos berarti tuhan. Dan di dalam kamus
filsafat disebutkan atheisme barasal dari a “tidak”dan Teisme paham
tentang Tuhan. Secara istilah Atheis adalah suatu aliran yang tidak
mengakui adanya Tuhan dan juga menolak agama sebagai jalan
kehidupan.
Atheisme adalah paham yang tidak mengakui adanya Tuhan
atausebuah penolakan akan adanya Tuhan, dalam teori mau pun praktik.
Berikut adalah beberapa pengertian dari atheisme:
a) Keyakinan bahwa Tuhan, atau dewa/dewi tidak ada.
b) Pandangan yang menolak adanya adikodrati, hidup sesudah mati.
c) Kesangsian akan eksistensi adikodrati yang diandaikan mempengaruhi
alam semesta.
d) Tidak adanya keyakinan akan Tuhan yang khusus. Individu-individu
Yunani pada jaman dahulu menyebutkan individu-individu
Kristenatheis karena tidak percaya pada dewa-dewi mereka. dan
individu-individu Kristen menyebut individu-individu Yunani atheis
karena tidak percaya pada Tuhan mereka.
e) Penolakan semua agama. Sehubungan dengan ini, pantheisme dalam
berbagai bentuknya menolak Tuhan yang transeden dan
personal,tetapi mengenal dan mengakui sesuatu yang mutlak (hukum
moral,keindahan, dsb).
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa atheisme adalahsuatu
aliran pemahaman, pandangan, atau keyakinan tentang penolakanserta
tidak mengakui eksistensi Tuhan dalam kehidupan manusia.
3
4
b. Atheis Klasik
Atheis klasik adalah penyangkalan Tuhan berdasarkan pengalaman-
pengalaman pahit yang dilalui oleh manusia dalam hidupnya. Di dalam
kelompok ini di yakini bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi
manusia menjadi atheis, yakni
Faktor yang meyakini bahwa bumi dan alam semesta ini tidak
memperhatikan kesempurnaan yang diharapkan oleh sang pencipta.
Faktor yang meyakini bahwa Tuhan itu tidak adil.
c. Atheisme Praktis dan Teoritis
Dalam atheis praktis atau pragmatis, yang juga dikenal sebagai
apetaisme, individu hidup tanpa Tuhan dan menjelaskan fenomena
alam tanpa menggunakan alasan paranormal. Menurut pandangan ini,
keberadaan Tuhan tidaklah disangkal, namun dapaat dianggap sebagai
tidak penting dan tidak berguna, tuhan tidaklah memberikan kita
tujuan hidup, ataupun mempengaruhi kehidupan sehari-hari kita. Salah
satu bentuk atheisme praktis dengan implikasinya dalam komunitas
ilmiah adalah naturalisme metodologis, yaitu pengambilan asumsi
naturalisme filosofis dalam metode ilmiah yang tidak di ucapkan
dengan atau pun tanpa secara penuh menerima atau menerimanya.
Seorang individu penganut atheisme praktis mempunyai
keyakinanakan adanya Tuhan, tetapi menolak Tuhan dengan cara
hidupnya. Dalam hidupnya ia bertingkah laku seolah-olah Tuhan tidak
ada. Atheis praktis ini dapat berupa;
Ketiadaaan motivasi religius, yakni kepercayaan pada
tuhantidak memotivasi tindakan moral, religi, ataupun
bentuk-bentuk lainnya.
Mengesampingkan masalah tuhan daan religi secara
aktifdan dan penelusuran intelek dan tindakaan praktis
Pengabaian, yakni ketiadaan ketertarikan apapun pada
permasalahan tuhan dan agama.
Ketidaktahuan akan konsep tuhan dan dewa
7
14
15
DAFTAR PUSTAKA