Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENGERTIAN AKIDAH, IMAN, TAUHID, ISLAM DAN KUFR

DOSEN PEMBIMBING

H. MUHIDDIN, MA

DISUSUN OLEH

Endang supriyatna
Fima Aksa
Ilham Rafi
M. Jaini

FAKULTAS TARBIYAH

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI ANGGAMA ISLAM NUR EL-GHAZY BEKASI

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufiq dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Hubungan
antara Akhlak dan Tasawuf ini dengan baik meskipun terdapat kekurangan di dalamnya. Ucapan
terima kasih kepada Bapak H. MUHIDDIN, MA dosen mata kulyah ‘Akidah Akhlak di
Madrasah’ yang telah memberikan tugas kepada kami

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita tentang Akidah, imam,tauhid, islam dan kufr. Kami juga menyadari
sepenuhnya, bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah ini.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan
kami mohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Bekasi, 25 Maret 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………......

BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………………………………..
A. Latar Belakang....................................................................................................................
B. Rumusan Masalah...............................................................................................................
C. Tujuan.................................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................................
A. PENGERTIAN AKIDAH.....................................................................................................
B. PENGERTIAN IMAN.........................................................................................................
C. PENGERTIAN TAUHID.....................................................................................................
D. PENGERTIAN ISLAM........................................................................................................
E. PENGERTIAN KUFR..........................................................................................................

BAB III PENUTUP.......................................................................................................................


A. Kesimpulan..........................................................................................................................
B. Saran...................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………..….
BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Segala puji bagi Allah Ta’ala yang telah mengutus hambaNya Muhammad shalallahu ‘alaihi
wasallam dengan membawa kebenaran, menyampaikan amanat kepada ummat dan berjihad
dijalanNya hingga akhir hayat. Semoga shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada
beliau, berikut para keluarga, shahabat dan pengikutnya yang setia.

Islam sebagai agama mempunyai dua dimensi yaitu keyakinan atau akidah dan sesuatu
yang di amalkan atau amaliah. Amal perbuatan tersebut merupakan perpanjangan dan implentasi
dari akidah tersebut. Islam adalah agama samawi yang bersumber dari Allah SWT yang
berintikan keimanan dan perbuatan.

Kedudukan tauhid dalam Islam sangatlah fundamental, karena dari pemahaman tentang
tauhid itulah keimanan seorang muslim mulai tumbuh. Konsep tauhid dalam Islam merupakan
salah satu pokok ajaran yang tidak dapat diganggu gugat dan sangat berpengaruh terhadap
keislaman seseorang. Apabila pemahaman tentang tauhid seseorang tidak kuat, maka akan goyah
pula pilar-pilar keislamannya secara menyeluruh.

B Rumusan Masalah

Apa yang di maksud dengan Akidah?


Apa yang di maksud dengan Iman?
Apa yang di maksud dengan Tauhid?
Apa yang di maksud dengan Islam ?
Apa yang di maksud dengan Kufr?
C Tujuan

Untuk mengetahui apa itu Akidah

Untuk mengetahui apa itu Iman

Untuk mengetahui apa itu Tauhid

Untuk mengetahui apa itu Islam

Untuk mengetahui apa itu Kufr


BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN AKIDAH SECARA ETIMOLOGI ATAU BAHASA

Akidah berasal dari kata ‘aqada yang berarti menyimpulkan, mengokohkan atau mengikat.
Kata Aqidah atau Aqaid (bentuk jama’) yang berarti keyakinan, sesuatu yang dapat dipercaya
dalam hati atau dalam ikatan yang kokoh.

Pengertian Akidah Secara Terminologis atau istilah

Akidah adalah beberapa perkara yang wajib di yakini kebenarannya oleh hati, dapat
mendatangkan ketentraman jiwa dan menjadi keyakinan yang tidak tercampur dengan keraguan-
keraguan.

Dalam pengertian agama pengertian akidah adalah kandungan rukun iman, yaitu:

 Beriman dengan Allah

 Beriman dengan para malaikat

 Beriman dengan kitab-kitab-Nya

 Beriman dengan para Rasul-Nya

 Beriman dengan hari akhir

 Beriman dengan takdir yang baik maupun yang buruk

Sehingga akidah ini juga bisa diartikan dengan keimanan yang mantap tanpa disertai keraguan di
dalam hati seseorang.

Dalam ajaran Islam, aqidah memiliki kedudukan yang sangat penting. Ibarat suatu
bangunan, aqidah adalah pondasinya, sedangkan ajaran Islam yang lain, seperti ibadah dan
akhlaq, adalah sesuatu yang dibangun di atasnya. Akidah yang benar merupakan landasan
tegaknya agama dan kunci diterimanya amalan. Hal ini sebagaimana ditetapkan oleh Allah
Ta’ala di dalam firman-Nya:
َ ْ َ ‫ان َي ْر ُجو ل َق َاء َرِبه َف ْل َي ْع َم ْل َع َمال‬
َ ‫َف َم ْن َك‬
‫ص ِال ًحا َوال ُيش ِر ْك ِب ِع َب َاد ِة َر ِِّب ِه أ َح ًدا‬ ِ ِّ ِ

“Maka barangsiapa yang mengharapkan perjumpaan dengan Tuhannya hendaklah dia beramal
shalih dan tidak mempersekutukan sesuatu apapun dengan-Nya dalam beribadah kepada-Nya.”
(QS. Al Kahfi: 110)

Ayat-ayat yang mulia ini menunjukkan bahwa amalan tidak akan diterima apabila
tercampuri dengan kesyirikan. Oleh sebab itulah para Rasul sangat memperhatikan perbaikan
akidah sebagai prioritas pertama dakwah mereka. Inilah dakwah pertama yang diserukan oleh
para Rasul kepada kaum mereka; menyembah kepada Allah saja dan meninggalkan
penyembahan kepada selain-Nya.

Mengingat pentingnya kedudukan aqidah di atas, maka para Nabi dan Rasul
mendahulukan dakwah dan pengajaran Islam dari aspek aqidah, sebelum aspek yang lainnya.
Rasulullah saw berdakwah dan mengajarkan Islam pertama kali di kota Makkah dengan
menanamkan nilai-nilai aqidah atau keimanan, dalam rentang waktu yang cukup panjang, yaitu
selama kurang lebih tiga belas tahun. Dalam rentang waktu tersebut, kaum muslimin yang
merupakan minoritas di Makkah mendapatkan ujian keimanan yang sangat berat. Ujian berat itu
kemudian terbukti menjadikan keimanan mereka sangat kuat, sehingga menjadi basis atau
landasan yang kokoh bagi perjalanan perjuangan Islam selanjutnya. Sedangkan pengajaran dan
penegakan hukum-hukum syariat dilakukan di Madinah, dalam rentang waktu yang lebih
singkat, yaitu kurang lebih selama sepuluh tahun. Hal ini menjadi pelajaran bagi kita mengenai
betapa penting dan teramat pokoknya aqidah atau keimanan dalam ajaran Islam.

B. PENGERTIAN IMAN

Kata iman (‫ )إيمان‬diambil dari kata kerja 'aamana' (‫ )أمن‬- yukminu' (‫ )يؤمن‬yang berarti 'percaya'
atau 'membenarkan'. Katan iman yang berarti 'membenarkan' itu disebutkan dalam al-Quran, di
antaranya dalam Surah At-Taubah ayat 62 yang bermaksud: "Dia (Muhammad) itu
membenarkan (mempercayai) kepada Allah dan membenarkan kepada para orang yang
beriman." Iman itu ditujukan kepada Allah, kitab kitab dan Rasul.

Definisi Iman berdasarkan hadist merupakan tambatan hati yang diucapkan dan dilakukan
merupakan satu kesatuan. Iman memiliki prinsip dasar segala isi hati, ucapan dan perbuatan
sama dalam satu keyakinan, maka orang - orang beriman adalah mereka yang di dalam hatinya,
disetiap ucapannya dan segala tindakanya sama, maka orang beriman dapat juga disebut dengan
orang yang jujur atau orang yang memiliki prinsip. Atau juga pandangan dan sikap hidup.

Para imam dan ulama telah mendefinisikan istilah iman ini, antara lain, seperti diucapkan
oleh Imam Ali bin Abi Talib: "Iman itu ucapan dengan lidah dan kepercayaan yang benar dengan
hati dan perbuatan dengan anggota." Aisyah r.a. berkata: "Iman kepada Allah itu mengakui
dengan lisan dan membenarkan dengan hati dan mengerjakan dengan anggota." Imam al-Ghazali
menguraikan makna iman: "Pengakuan dengan lidah (lisan) membenarkan pengakuan itu dengan
hati dan mengamalkannya dengan rukun-rukun (anggota-anggota)."

Dikutip situs muslim.or.id, secara istilah, iman didefinasikan beragam pendapat,


diantaranyamenurut Imam Malik, Asy Syafi’i, Ahmad, Al Auza’i, Ishaq bin Rahawaih : Iman
adalah pembenaran dengan hati, pengakuan dengan lisan, dan melakukan dengan anggota badan.
Para ulama salaf menjadikan amal termasuk unsur keimanan. Banyak di antara ulama madzhab
Hanafi yang mengikuti definisi sebagaimana yang disebutkan oleh Ath Thahawi. Iman adalah
pengakuan dengan lisan dan pembenaran dengan hati. Ada pula yang mengatakan bahwa
pengakuan dengan lisan adalah rukun tambahan saja dan bukan rukun asli. Sekte Al Karramiyah
mengatakan bahwa iman itu hanya pengakuan dengan lisan saja. Jahm bin Shafwan dan Abul
Hasan Ash Shalihi berpendapat bahwa iman itu cukup dengan pengetahuan yang ada di dalam
hati.

C. PENGERTIAN TAUHID

Tauhid (Arab :‫)توحيد‬, adalah konsep dalam aqidah islam yang menyatakan keesaan Allah.
Tauhid diambil kata : Wahhada Yuwahhidu Tauhidan yang artinya mengesakan. Satu suku kata
dengan kata wahid yang berarti satu atau kata ahad yang berarti esa. Dalam ajaran Islam Tauhid
itu berarti keyakinan akan keesaan Allah. Kalimat Tauhid ialah kalimat La Illaha Illallah yang
berarti tidak ada Tuhan melainkan Allah.

Tauhid merupakan inti dan dasar dari seluruh tata nilai dan norma Islam, sehingga oleh
karenanya Islam dikenal sebagai agama tauhid yaitu agama yang mengesakan Tuhan. Bahkan
gerakan-gerakan pemurnian Islam terkenal dengan nama gerakan muwahhidin ( yang
memperjuangkan tauhid ). Dalam perkembangan sejarah kaum muslimin, tauhid itu telah
berkembang menjadi nama salah satu cabang ilmu Islam, yaitu ilmu Tauhid yakni ilmu yang
mempelajari dan membahas masalah-masalah yang berhubungan dengan keimanan terutama
yang menyangkut masalah ke-Maha Esa-an Allah.

D. PENGERTIAN ISLAM

Kata islām berasal dari bahasa Arab aslama - yuslimu dengan arti semantik sebagai
berikut: tunduk dan patuh (‫لم‬VV‫ع و استس‬VV‫)خض‬, berserah diri, menyerahkan, memasrahkan (‫لّم‬VV‫)س‬,
mengikuti (‫)أتبع‬, menunaikan, menyampaikan (‫)الداع‬, masuk dalam kedamaian, keselamatan, atau
kemurnian (‫الم‬VV‫لم أو الس‬VV‫ل في الس‬VV‫)دخ‬. Dari istilah-istilah lain yang akar katanya sama, “islām”
berhubungan erat dengan makna keselamatan, kedamaian, dan kemurnian.

Secara istilah, Islam bermakna penyerahan diri; ketundukan dan kepatuhan terhadap
perintah Allah serta pasrah dan menerima dengan puas terhadap ketentuan dan hukum-hukum-
Nya. Pengertian “berserah diri” dalam Islam kepada Tuhan bukanlah sebutan untuk paham
fatalisme (suatu pandangan filsafat, yang meyakini bahwa seseorang sudah dikuasai oleh takdir
(bahasa Latin: Fatum) dan tidak bisa mengubahnya.), melainkan sebagai kebalikan dari rasa
berat hati dalam mengikuti ajaran agama dan lebih suka memilih jalan mudah dalam hidup.
Seorang muslim mengikuti perintah Allah tanpa menentang atau mempertanyakannya, tetapi
disertai usaha untuk memahami hikmahnya.

Islam dapat juga disebut dengan iman, millah, dan syariah dalam pengertiannya sebagai
aturan yang diturunkan oleh Allah melalui para utusan yang mencakup kepercayaan, keyakinan,
adab, akhlak, perintah, dan larangan. Agama Islam berdasarkan kewajiban untuk berserah diri
dan menunaikan ajarannya disebut islam; jika dilihat berdasarkan kepercayaan terhadap Allah
dan yang Dia turunkan, maka disebut iman; karena Islam itu diktatif dan terdokumentasikan,
maka disebut millah; dan karena sumber hukumnya adalah Allah, maka disebut syariah.

Islam adalah sebuah kepercayaan dan pedoman hidup yang menyeluruh. Dalam Islam
diajarkan pemahaman yang jelas mengenai hubungan manusia dengan Allah (dari mana kita
berasal), tujuan hidup (kenapa kita di sini), dan arah setelah kehidupan (ke mana kita akan pergi).
Muslim adalah orang yang memeluk ajaran Islam dengan cara menyatakan kesaksiannya tentang
‫و‬keesaan
َ Allah dan kenabian Muhammad.

E. PENGERTIAN KUFR
Definisi Kufur Kufur secara bahasa berarti menutupi. Sedangkan menurut syara’ kufur
adalah tidak beriman kepada Allah dan Rasulnya, baik dengan mendustakannya atau tidak
mendustakannya

Jenis Kufur Kufur ada dua jenis :

1. Kufur Besar. Kufur besar bisa mengeluarkan seseorang dari agama Islam. Kufur Karena
Mendustakan Dalilnya adalah firman Allah.

ْ ّ ً ْ َ َ َّ َ َ ْ َ ْ َ َ ُ َ َ َّ ‫َ َ ْ َ ْ َ ُ َّ ْ َ َ َ َ ّ َ ً َ ْ َ َّ َ ْ َ ّ مَل‬
‫كف ِر ْي َن‬
ِ ‫ومن أظلم ِمم ِن افترى على الل ِه ك ِذبا اوكذب ِبا لح ِق ا جاءه أليس ِفي جهنم مثوا ِل‬
‫ل‬

Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang-orang yang mengada-adakan dusta terhadap
Allah atau mendustakan kebenaran tatkala yang hak itu datang kepadanya ? Bukankah dalam
Neraka Jahannam itu ada tempat bagi orang-orang yang kafir ?” [Al-Ankabut/29 : 68]

2. Kufur Kecil. Kufur kecil yaitu kufur yang tidak menjadikan pelakunya keluar dari agama
Islam, dan ia adalah kufur amali. Kufur amali ialah dosa-dosa yang disebutkan di dalam
Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai dosa-dosa kufur, tetapi tidak mencapai derajat kufur
besar. Seperti kufur nikmat, sebagaimana yang disebutkan dalam firmanNya.

ْ ُ َََْ َْ ُْ ُ ّ َ ْ َ ْ ُ ْ َ
‫كف ُر ْو َن‬
ِ ‫يع ِرفون ِنع َمت الل ِه ث َّم ين ِك ُرون َها واكث ُره ُم ال‬

“Mereka mengetahui nikmat Allah, kemudian mereka mengingkari dan kebanyakan


mereka adalah orang-orang kafir” [An-Nahl/16 : 83]
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Aqidah, Tauhid, Iman dalam kehidupan umat muslim perlu kita pelajari dan amalkan.
Akidah adalah beberapa perkara yang wajib di yakini kebenarannya oleh hati, dapat
mendatangkan ketentraman jiwa dan menjadi keyakinan yang tidak tercampur dengan keraguan-
keraguan. Tauhid adalah konsep dalam aqidah islam yang menyatakan keesaan Allah.Sedangkan
iman menurut pengertian sesungguhnya ialah kepercayaan yang meresap ke dalam hati, dengan
penuh keyakinan, tidak bercampur syak dan ragu serta memberi pengaruh bagi pandangan hidup.
Akidah yang benar merupakan landasan tegaknya agama dan kunci diterimanya amalan.Dan
seorang muslim meyakini bahwa tauhid adalah dasar Islam yang paling agung dan hakikat Islam
yang paling besar, dan merupakan salah satu syarat diterimanya amal perbuatan disamping harus
sesuai dengan tuntunan Rasulullah. Kedudukan Iman lebih tinggi dari pada Islam, Iman memiliki
cakupan yang lebih umum dari pada cakupan Islam, karena ia mencakup Islam, maka seorang
hamba tidaklah mencapai keImanan kecuali jika seorang hamba telah mampu mewujudkan
nnkeislamannya.

Saran

Sebagai umat muslimnya hendaknya kita mengetahui hakikat dan kedudukanya


akidah,tauhid dan iman dalam kehidupan sehari hari agar perbuatan kita tidak melenceng dari
semestinya, sesuai dengan Al-Qur’an dan sunnah rosullullah.Kami menyadari bahwa masih
banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang
pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif
dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

http://yunusmakalah.blogspot.com/2010/05/akidah-dan-tauhid.html

: https://almanhaj.or.id/1795-kufur-difinisi-dan-jenisnya.html

http://ceritakuaja.wordpress.com/2013/05/25/makalah-hakikat-iman-islam-dan-ihsan/

http://iskud.wordpress.com/2010/12/06/hakikat-dan-kedudukan-tauhid/

http://ade-budayaminang.blogspot.com/2011/11/iman-dan-kufur.html

Fachrudin (1977). Iman dan Kehidupan. Jakarta: N.V Bulan Bintang.

Ahmad, Muhammad. (1998).Tauhid Ilmu Kalam.Bandung: B.V Pustaka Setia.

Anda mungkin juga menyukai