Anda di halaman 1dari 17

ASAL USUL AGAMA

(Makalah Antropologi Agama dan Budaya)

Oleh

Serlita Cindana Siregar


2241010193

Dosen
Drs. Mansur hidayat M.Sos.I

JURUSAN KOMUNIKASI PENYIAN ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI RADEN INTAN LAMPUNG
1444 H/2022 M
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT hingga saat ini masih
memberikan nafas kehidupan dan anugerah akal, sehingga saya dapat
menyelesaikan pembuatan makalah ini dengan judul “Asal Usul Agama” tepat
pada waktunya. Penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah
Antropologi Agama dan Budaya dan semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih terdapat
banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik
dan saran yang membangun. Semoga makalah ini bermanfaat untuk penulis dan
pembaca.

Bandar Lampung, 25 Oktober 2022

Penulis,

ii
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR.................................................................................. ii

DAFTAR ISI................................................................................................. iii

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Tujuan Makalah................................................................................. 2

II. PEMBAHASAN...................................................................................... 4
A. Definisi atau Pengertian............................................................... 4
B. Beberapa Pandangan.................................................................... 6

III. KESIMPULAN..................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 15

iii
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai seorang manusia, kita harus mempunyai pegangan yang kuat, juga bisa
mengantarkan kita pada satu tujuan. Danakan membawa kita kejalan lurus, yaitu
sebuah agama yang dijadikan pedoman untuk melaksanakan sesuatu (kehidupan).
Dengan dasar – dasar dan ketentuan dalam sebuah peraturan. Jadi agama
sangatlah penting bagi kita. Agama menjadi salah satu kewajiban seorang insan
sebagai salah satu ketaatan atas Zat yang ia percayai mampu memberikan dirinya
kesenangan. Tak hanya dalam satu konteks pemikiran agama, di dunia memiliki
beragam agama-agama yang memiliki kekhasan yang kemudian dijadikan
pedoman yang menyusun sebuah agama.

Kemunculan agama-agama di dunia menjadi penyebab adanya aturanaturan yang


mengikat sebagian umat yang menganut sebuah aturan tersebut. Kemunculan
agama yang melibatkan berbagai teori-teori kemunculan agama dari para ahli
menjadi pertimbangan dalam pembahasan ini. Kebutuhan akan kehidupan yang
tentram dan baik di setiap hidup individu sampai masyarakat pun perlu
diadakannya aturanaturan mengikat. Sejak zaman dahulu hingga sekarang
menjadi historis yang memunculkan berbagai teologi agama. Pendapat mulai
diawali dengan munculnya animism dan dinamisme yang dianut oleh orang-orang
dahulu (nenek moyang), tidak heran ini menjadi patokan utama atas munculnya
agama-agama di dunia. Dari berpikir rasional akan kehidupan yang berubah-ubah
hingga ke dalam individu yang dalam hidupnya mengalami kemunduran, social
masyarakat pun mempengaruhi seorang individu hingga keturunannya. Memang,
fenomena agama-agama dunia yang beragam historinya, pembawanya, ibadahnya
menjadi sebuah penelitian dari ahli pakar sejarah yang dimuat dalam buku-buku

2
Antropologi Agama dan Budaya “Asal Usul Agama”
mereka. Tidak bisa diingkari lagi bahwa sejarah dan perbedaan unsur-unsur
agama, memunculkan berbagai aliran-aliran yang berbeda di dunia.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pengertian agama?
2. Bagaimana pandangan agama dari beberapa teori ?

3
Antropologi Agama dan Budaya “Asal Usul Agama”
II. PEMBAHASAN

A. Pengertian Agama
Ada banyak pengertian atau definisi tentang agama. Definisi paling umum agama
menunjuk pada sebuah "keyakinan atau pemujaan terhadap Tuhan atau dewa",
atau "pemujaan terhadap Tuhan atau sesuatu yang dianggap supernatural", atau
"relasi manusia dengan sesuatu yang dianggap suci, spiritual, dan Ilahi." Agama
merupakan hubungan atau ikatan antara manusia dengan Tuhan, dewa, atau spirit.
Pengertian agama secara etimologi, sosiologi dan terminologis adalah sebagai
berikut :
1.      Secara Etimologi
Mengenai arti agama secara etimologi terdapat perbedaan pendapat, di antaranya
ada yang mengatakan bahwa kata agama berasal dari bahasa sansekerta yang
terdiri dari dua sukukata yaitu “a” berarti “tidak” dan “gama”berarti “kacau”, jadi
artinya tidak kacau. Kata agama dalam bahasa Indonesia sama dengan“diin”(dari
bahasaArab) dalam bahasa Eropa disebut “religi”, religion(bahasa
Inggris), lareligion (bahasa Perancis), the religie (bahasa Belanda), die religion,
(bahasa Jerman). Kata“diin”dalam bahasa Semit berarti undang-undang
(hukum),sedang kata “diin” dalam bahasa Arab berarti menguasi, menundukkan,
patuh, hutang, balasan, kebiasaan. Meskipun terdapat perbedaan makna secara
etimologi antara “diin” dan agama, namun umumnya kata “diin” sebagai istilah
teknis diterjemahkan dalam pengertian yang sama dengan “agama”. Kata agama
selain disebut dengankata diin dapat juga disebut syara,syari’at/millah.
Terkadang syara itu dinamakan juga addiin/millah.Karena hukum itu wajib
dipatuhi, maka di sebut “addin” dan karena hukum itu dicatat serta dibukukan,
dinamakan “millah”. Kemudian karena hukum itu wajib dijalankan, maka
dinamakan syara.

4
Antropologi Agama dan Budaya “Asal Usul Agama”
2.      Secara Sosiologi
Adapun Agama dalam pengertian sosiologi adalah gejalah sosial yang umum dan
dimiliki oleh seluruh masyarakat didunia, tanpa kecuali.Ia merupakan salah satu
aspek dalam kehidupan sosial dan bagian dari sistem sosial suatu masyarakat.
Agama juga bisa dilihat sebagai unsur dari kebudayaan suatu masyarakt
disamping unsur – unsur yang lain, seperti keseniaan, bahasa, sistem mata
pencaharian, sistem peralatan, dan sistem organisasi sosial.

3.      Secara Istilah (Terminologis)


Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu sebuah aturan yang
mengandung sistem kredo(tata keimana/keyakinan) atas adanya Tuhan, juga
merupakan sistem situs (ritual/tata peribadatan) manusia kepada Tuhan  dan juga
sebagai sistem norma (kaidah yang mengatur hubungan manusia dengan manusia
dan manusia dengan alam) sesuai dengan keimanan dan tata peribadatan itu. 
Menurut Al-Syahrastani, agama adalah kekuatan dan kepatuhan yang terkadang
biasa diartikan sebagai pembalasan dan perhitungan (amal perbuatan di
akhirat)  (M. Ali YatimAbdullah,2004:5)
Menurut Prof. Dr. Bouquet mendefinisikan agama adalah hubungan yang tetap
antara diri manusia dengan yang bukan manusia yang bersifat suci dan
supernatural, dan yang bersifat berada dengan sendirinya dan yang mempunyai
kekuasaan absolut yang disebut Tuhan. (Abu Ahmadi,1984:14).
Dari pengertian agama dalam berbagai bentuknya itu maka terdapat  bermacam-
macam definisi agama. Harun Nasution telah mengumpulkan delapan macam
definisi agama, yaitu:
1.    Pengakuan terhadap adanya hubungan manusia dengan kekuatan gaib yang
harus dipatuhi
2.   Pengakuan terhadap adanya kekuatan gaib yang menguasai manusia
3.   Mengikatkan diri pada suatu bentuk hidup yang mengandung pengakuan pada
suatu
sumberyang berada di luar diri manusia dan yang mempengaruhi perbuatan-
perbuata manusia
4. Kepercayaan pada suatu kekuatan gaib yang menimbulkan cara hidup tertentu

5
Antropologi Agama dan Budaya “Asal Usul Agama”
5. Suatu sistem tingkah laku yang berasal dari suatu kekuatan gaib
6. Pengakuan terhadap adanya kewajiban-kewajiban yang diyakini bersumber
pada suatukekuatan gaib
7.    Pemujaan terhadap kekuatan gaib yang timbul dari perasaan lemah dan
perasaan takutterhadap kekuatan misterius yang terdapat dalam alam sekitar
manusia
8.    Ajaran-ajaran yang diwahyukan Tuhan kepada manusia melalui seorang
Rasul

B. Teori-teori Asal-usul Agama


a. Teori Jiwa
Edward B. Tylor (1832-1917), ia merukan scorang ahli antropologi asal Inggris,
yang pertama kali menggagas teori ini, dalam buku fenomenalnya yang berjudul
“Primitive Culture” (1873). Tylor menyatakan bahwa kesadaran manusia
mengenai faham jiwa disebabkan adanya dua hal :
a. Perbedaan meyikapi hal-hal yang hidup juga mati. Makhluk pada suatu saat
bergerak disebut hidup dan pada saat tidak bergerak dalam artian mati. Dengan
perkembangan dan perluasan wawasan penentahuan manusia memahami bahwa
adanya pergerakan dan hidup terebut dikarenakan adanya jiwa, ayng merupakan
kekuatan atau power dalam bagian luar tubuh manusia.
b. Keadaan mimpi, dalam mimpi setiap manusia memperhatikan keadan dirinya
bukan tempat tidunya, melainkan di suatu tempat yang lain. Dengan demikian
manusia mengetahui bahwa adanya perbedaan di antara tubuhnya yang sedang
terbaring tidur di tempat tidur dengan tubuh yan berada di tempat lain.

Dengan perkembangannya dengan adanya konsep kenegaraan dalam kehidupan


masyarakat manusia, maka hadirlah kepercayaan yang menyatakan Dewa-dewa
Alam tersebut juga mengandung tingkat-tingkatan layaknya pemerintahan dalam
kenegaraan, dimulai dari tingkat paling rendah hingga tingkat yang paling tinggi.
Lantas adanya susunan tersebut menghaslkan satu kepercayaan yakni semua dewa
pada hakikatnya hanyalah suatu penjelmaan dari dewa yang paling tinggi,
sehingga menimbulkan kepercayaan terhadap satu Tuhan.

6
Antropologi Agama dan Budaya “Asal Usul Agama”
b. Teori Batas Akal
Teori ini berasal dari sarjana besar J.G. Frazer, dan diuraikan olehnya dalam jilid I
dari bukunya yang terdiri dari 12 jilid berjudul The Golden Bough (1890).
Menurut Frazer, manusia memecahkan soal-soal hidupnya dengan akal dan sistem
pengetahuannya, tetapi akal dan sistem pengetahuan itu ada batasnya. Makin maju
kebudayaan manusia, makin luas batas akal itu.Akan tetapi dalam banyak
kebudayaan, batas akal manusia masih amat sempit.Soal-soal hidup yang ntak
dapat dipecahkan dengan akal dipecahkannya dengan magic, yaitu ilmu
gaib.Magic menurut Frazer adalah segala perbuatan manusia (termasuk abstraksi-
abstraksi dari perbuatan) untuk mencapai suatu maksud melalui kekuatan-
kekuatan yang ada dalam alam, serta seluruh kompleks anggapan yang ada di
belakangnya.Pada mulanya menurut Frazer, manusia hanya mempergunakan ilmu
gaib untuk memecahkan soal hidupnya yang ada di luar batas kemampuan dan
pengetahuan akalnya.Agama waktu itu belum ada dalam kebudayaan manusia.
Lambat laun terbukti bahwa banyak dari perbuatan magicnya itu tidak ada
hasilnya juga, maka mulailah ia percaya bahwa alam itu didiami oleh mahluk-
mahluk halus yang lebih berkuasa daripadanya, maka mulailah ia mencari
hubungan dengan makhluk- makhluk halus yang mendiami alam itu. Demikianlah
timbul agama.

Menurut Frazer memang ada suatu perbedaan yang besar di antara magic dan


religion.  Magic adalah segala sistem perbuatan dan sikap manusia untuk
mencapai suatu maksud dengan menguasai dan mempergunakan kekuatan dan
hukum- hukum gaib yang ada di dalam alam. Sebaliknya, religion adalah segala
sistem perbuatan manusia untuk mencapai suatu maksud dengan cara
menyandarkan diri kepada kemauan dan kekuasaan makhluk-makhluk halus
seperti ruh, dewa dsb., yang menempati alam. Kecuali menguraikan pendiriannya
tentang dasar-dasar religi, Frazer juga membuat dalam karangannya The Golden
Bough tersebut, suatu klarifikasi daripada segala macam perbuatan ilmu gaib
kepercayaan dalam beberapa tipe ilmu gaib.

7
Antropologi Agama dan Budaya “Asal Usul Agama”
c. Krisis dalam hidup Individu

Pandangan ini berasal antara lain dari sarjana-sarjana seperti M. Crawley dalam


bukunya Tree of Life(1905), dan diuraikan secara luas oleh A. Van Gennep dalam
bukunya yang terkenal, Rites de Passages (1909). Menurut sarjana- sarjana
tersebut, dalam jangka waktu hidupnya manusia mengalami banyak krisis yang
menjadi obyek perhatiannya, dan yang sering amat menakutinya. Betapapun
bahagianya hidup orang, iaselalu harus ingat akan kemungkinan-kemungkinan
timbulnya krisis dalam hidupnya. Krisis-krisis itu yang terutama berupa bencana-
bencana sakit dan maut, tak dapat dikuasainya dengan segala kepandaian,
kekuasaan, atau kekayaan harta benda yang mungkin dimilikinya. Dalam jangka
waktu hidup manusia, ada berbagai masa di mana kemungkinan adanya sakit dan
maut itu besar sekali, yaitu misalnya pada masa kanak-kanak, masa peralihan dari
usia muda ke dewasa, masa hamil, masa kelahiran, dan akhirnya maut. Dalam hal
menghadapi masa krisis serupa itu manusia butuh melakukan perbuatan untuk
memperteguh imannya dan menguatkan dirinya.Perbuatan-perbuatan serupa itu,
yang berupa upacara-upacara pada masa-masa krisis tadi itulah yang merupakan
pangkal dari agama dan bentuk-bentuk agama yang tertua.

d. Teori Kekuatan Luar Biasa

Teori ini diperkenalkan oleh Robert Ranuph Marret (1866-1943), murid pelanjut
Tylor. Bidang studi formalnya adalah filsafat. Ia menyampaikan makalah berjudul
“Preanimistic Religion” dalam pertemuan yang diadakan oleh The British
Association” di Dover. Dalam makalahnya mengatakan bahwa agama berkaitan
dengan pikiran tertentu yang tersusun atau konkrit yang di dalamnya emosi dan
ide-ide langsung proaktif mendorong perbuatan. Menurutnya, agama bermula dari
kekuatan luar biasa yaitu perasaan hadirnya suatu objek yang impersonal. Dengan
demikian, asal-usul agama menurutnya adalah manna. Karena manna mendahului
animisme, maka teori ini juga dikenal dengan teori preanimisme. Marret memilih
istilah manna untuk menyebut “kekuatan impersonal” dan manna merupakan
kepercayaan kepada ruh-ruh, dewa-dewa bahkan Tuhan.

8
Antropologi Agama dan Budaya “Asal Usul Agama”
Mc. Gregor berpendapat bahwa adanya kepercayaan animisme dalam masyarakat
primitif dengan sihir di luar kekuatan manusia. Halnya manusia tidak bisa hidup
tanpa keadaan alam yang baik, dengan adanya bencana-bencana, banjir dan
kerusakan alam bahwa masyarakat percaya bahwa adanya kekuatan di luar
manusia.

e. Teori Sentimen Kemasyarakatan


Teori ini pertama kali dikemukakan oleh Emile Durkheim yang dikemukakan
dalam bukunya Les Formes Elementaries de la Vie Religiense (1912). Fokus
sosiologi agama Durkheim adalah fungsi yang dimainkan agama dalam
menjembatani ketegangan individu dan dalam menghasilkan solidaritas sosial,
menjaga kelangsungan hidup masyarakat ketika dihadapkan pada tantangan yang
mengancam kelangsungan hidup baik dari suku lain, orang-orang luar maupun
dalam dan dari bencana alam. Agama juga mensakralkan kekuatan yang
tergabung dalam suatu suku, oleh karena itu agama adalah sebagai keteraturan
sosial yang mengikat suatu masyarakat dengan tujuan sosial dan nilai yang sama

f. Teori Wahyu
Pada mulanya berasal dari seorang sarjana antropologi bangsa Austria
bernama W. Schmidt. Sebelum Schmidt sebenarnya ada sarjana lain yang pernah
mengajukan juga pendirian tersebut. Sarjana lain ini adalah seorang ahli
kesusasteraan bangsa Inggris bernama A. Lang. Sebagai ahli
kesusasteraan, Lang telah banyak membaca tentang kesusasteraan rakyat dari
banyak suku bangsa di dunia. Kepercayaan kepada seorang tokoh dewa serupa itu
menurut Lang terutama tampak pada suku-suku bangsa yang amat rendah tingkat
kebudayaannya, dan yang hidup dari berburu atau meramu, ialah misalnya suku-
suku bangsa berburu di daerah Gurun Kalahari di Afrika Selatan, yang biasanya
disebut orang Bushman, suku-suku bangsa penduduk asli benua Australia, suku-
suku bangsa Negrito di daerah hutan rimba di Kamerun dan Kongo, Afrika
Tengah, penduduk kepulauan Andaman, penduduk pegunungan Tengah di Irian
Timur, dan juga beberapa suku bangsa penduduk asli benua Amerika Utara.
Berbagai hal membuktikan bahwa kepercayaan itu tidak timbul sebagai akibat
pengaruh agama Nasrani atau Islam, maka kepercayaan tadi malahan tampak
9
Antropologi Agama dan Budaya “Asal Usul Agama”
seolah-olah terdesak ke belakang oleh kepercayaan kepada makhluk-makhluk
halus, dewa-dewa alam, ruh, hantu, dan sebagainya. A. Lang berkesimpulan
bahwa kepercayaan kepada dewa tertinggi adalah suatu kepercayaan yang sudah
amat tua, dan mungkin merupakan bentuk religi manusia yang tertua. Agama
dapat dikategorikan ke dalam tiga jenis, yaitu :
a.    Agama yang muncul dan berkembang dari perkembangan budaya suatu
masyarakat disebut dengan Agama Budaya atau Agama Bumi (dalam bahasa
Arab disebut Ardhi), seperti Hindu, Shinto, atau agama-agama primitif dan
tradisional.
b.    Agama yang disampaikan oleh orang-orang yang mengaku mendapat wahyu
dari Tuhan disebut agama wahyu atau agama langit (dalam bahasa Arab
langit disebut samawi), seperti Yahudi, Nasrani dan Islam.
c.    Agama yang berkembang dari pemikiran seorang filosof besar. Dia memiliki
pemikiran-pemikiran yang mengaggumkan tentang konsep-konsep kehidupan
sehingga banyak orang yang mengikuti pandangan hidupnya dan kemudian
melembaga sehingga menjadi kepercayaan dan ideologi bersama suatu
masyarakat.Agama semacam ini dinamakan sebagai agama filsafat, seperti
Konfusianisme (Konghucu), Taoisme, Zoroaster atau Budha.

Berikut bebrapa penjelasan mengenai agama-agama yang telah disebutkan.


1.      Hindu
Agama Hindu (Bahasa Sanskerta: Sanātana Dharma "Kebenaran Abadi" ),
dan Vaidika Dharma"Pengetahuan Kebenaran") adalah sebuah agama yang
berasal dari anak benua India. Agama ini merupakan lanjutan dari agama Weda
(Brahmanisme) yang merupakan kepercayaan bangsa Indo-Iran (Arya). Agama ini
diperkirakan muncul antara tahun 3102 SM. Hindu percaya adanya ratusan dewa
dengan kekuasaan dan patung masing-masing, terutama 3 dewa yang utama
(trimurti) : Brahma, Wisnu dan Syiwa.

2.      Zoroaster
Lahir 7 abad SM yang mempercayai Ahura Mazda sebagai Tuhan dimana
pengikutnya memuja api.

10
Antropologi Agama dan Budaya “Asal Usul Agama”
3.      Buddha
Buddha (Sanskerta: berartiMereka yang Sadar, yang mencapai pencerahan sejati.
dari perkataan Sanskerta: "Budh", untuk mengetahui) merupakan gelar kepada
individu yang menyadari potensi penuh mereka untuk memajukan diri dan yang
berkembang kesadarannya.
Dalam penggunaan kontemporer, ia sering digunakan untuk merujuk Siddharta
Gautama, guru agama dan pendiri Agama Buddha (dianggap "Buddha bagi waktu
ini"). Dalam penggunaan lain, ia merupakan tarikan dan contoh bagi manusia
yang telah sadar. Agama ini lahir 6 abad SM, pengikut-pengikutnya
memuja Budha Gautama dengan ajarannya :Budha, Dharma, Sangkha.

4.      Taoisme.
Lahir 3 abad SM oleh Lao Tse, sebagai Tuhan dalam sistem keagamaan bangsa
Cina.

5.      Konfusianisme.
Lahir pada 551 tahun SM, diajarkan oleh Confusius dengan kepercayaan kepada
leluhur/nenek moyang bangsa Cina.

6.      Shinto
Diperkenalkan sebagai agama nasional bangsa Jepang tahun 1868 yang memuja
kepada alam dan dewa-dewa serta pahlawan-pahlawan mereka.

7.      Shikh
Sikhisme (bahasa Punjabi) adalah salah satu agama terbesar di dunia.Agama ini
berkembang terutamanya pada abad ke-16 dan 17 di India.Kata Sikhisme berasal
dari kata “sikh”, yang berarti "murid" atau "pelajar". Kepercayaan-kepercayaan
utama dalam Sikhisme adalah: Percaya dalam satu Tuhan yang pantheistik.
Kalimat pembuka dalam naskah-naskah Sikh hanya sepanjang dua kata, dan
mencerminkan kepercayaan dasar seluruh umat yang taat pada ajaran-ajaran
dalam Sikhisme: Ek Onkar (Satu Tuhan). Ajaran Sepuluh Guru Sikh (serta para
cendekiawan Muslim dan Hindu yang diterima) dapat ditemukan dalam

11
Antropologi Agama dan Budaya “Asal Usul Agama”
Guru.Shikh  diajarkan di India oleh Guru Nanak yakni campuran paham-paham
Hinduisme dan Muslim namun sangat menyimpang dari ajaran Islam.
Kepercayaan ini serupa dengan aliran Kebatinan di negara kita Indonesia.

8.      Yahudi
Yaitu istilah yang merujuk kepada sebuah agama atau suku bangsa.Sebagai
agama, istilah ini merujuk kepada umat yang beragama Yahudi.Berdasarkan
etnisitas, kata ini merujuk kepada keturunan Eber (Kejadian 10:21) atau Yakub,
anak Ishak, anak Abraham (Ibrahim) dan Sarah.Etnis Yahudi juga termasuk
Yahudi yang tidak beragama Yahudi tetapi beridentitas Yahudi dari segi
tradisi.Agama Yahudi adalah kombinasi antara agama dan suku
bangsa.Kepercayaan semata-mata dalam agama Yahudi tidak menjadikan
seseorang menjadi Yahudi.Di samping itu, dengan tidak memegang kepada
prinsip-prinsip agama Yahudi tidak menjadikan seorang Yahudi kehilangan status
Yahudinya. Tetapi, definisi Yahudi undang-undang kerajaan Israel tidak termasuk
Yahudi yang memeluk agama yang lain.  Yang dibawa oleh Nabi Musa AS untuk
Bani Israel atau Yahudi semula bertauhid suci namun kemudian menyembah Sapi
Emas.

9.      Kristen
Adalah sebuah kepercayaan yang berdasarkan pada ajaran, hidup, sengsara, wafat
dan kebangkitan Yesus Kristus atau Isa Almasih. Agama kristen ini
meyakini Yesus Kristus adalah Tuhan dan Mesias, juru selamat bagi seluruh umat
manusia, yang menebus manusia dari dosa. Mereka beribadah di gereja dan Kitab
Suci mereka adalah Alkitab.Murid-murid Yesus Kristus pertama kali dipanggil
Kristen di Antiokia.Protestan adalah sebuah mazhab dalam agama
Kristen.Mazhab atau denominasi ini muncul setelah protes Martin Luther pada
tahun 1517 dengan 95 dalil nya.Kata Protestan sendiri diaplikasikan kepada umat
Kristen yang menolak ajaran maupun otoritas Gereja Katolik. Kata Katolik
sebenarnya bermakna "universal" atau "keseluruhan" atau "umum" (dari ajektiva
Bahasa Yunani (katholikos) yang menggambarkan sifat gereja yang didirikan

12
Antropologi Agama dan Budaya “Asal Usul Agama”
oleh Yesus Kristus. Kristen muncul pada permulaan kurang/lebih 2.000 tahun
lalu.

10.  Islam
Adalah Agama yang mengimani satu tuhan, Islam secara bahasa (secara lafaz)
memiliki beberapa makna. Islam terdiri dari huruf dasar (dalam bahasa Arab):
"Sin", "Lam", dan "Mim". Beberapa kata dalam bahasa Arab yang memiliki huruf
dasar yang sama dengan "Islam", memiliki kaitan makna dengan Islam. Islam
secara bahasa adalah :Islamul wajh (menundukkan wajah), Al istislam(berserah
diri), As salamah (suci bersih), As Salam (selamat dan sejahtera), As
Silmu(perdamaian), dan Sullam (tangga, bertahap, atau taddaruj).Secara istilah,
Islam berarti wahyu Allah, diin para nabi dan rasul, pedoman hidup manusia,
hukum-hukum Allah yang ada di dalam Al Qur'an dan As Sunnah, dan dia
merupakan jalan yang lurus, untuk keselamatan dunia dan akhirat.Islam muncul
pada permulaan kurang/lebih 1400 tahun lalu. Nabi Muhammad SAW merupakan
pembawa ajaran ketauhidan, Allah swt Yang Maha Esa.

13
Antropologi Agama dan Budaya “Asal Usul Agama”
III. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan pada makalah ini sebagai berikut:

1. Agama adalah sebuah keyakinan atau pemujaan terhadap Tuhan atau dewa,
atau pemujaan terhadap Tuhan atau sesuatu yang dianggap supernatural, atau
relasi manusia dengan sesuatu yang dianggap suci, spiritual, dan Ilahi.
2. Dalam asal-usul agama ada beberapa teori dari hasil penelitian para ilmuan,
yaitu Teori Jiwa, Teori Batas Akal, Teori Krisis dalam Hidup Individu, Teori
Kekuatan Luar Bisa, dan Teori Sentimen Kemasyarakatan, serta Teori Wahyu
Tuhan.

14
Antropologi Agama dan Budaya “Asal Usul Agama”
IV. DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/44249823/TEORI_ASAL_USUL_AGAMA

http://dianratnafuedsi.blogspot.com/2015/04/makalah-agama.html

http://repository.uinsu.ac.id/10236/1/diktat.pdf

Anda mungkin juga menyukai