Anda di halaman 1dari 9

Pengertian, Asal-Usul, Macam-Macam, Unsur-Unsur,

Tujuan, dan Fungsi Agama

DOSEN :
Bapak Dr. H. M. Yakub, MA

DISUSUN OLEH :

1. Agus Stiawan (11210540000009)


2. Herlina Harahap (11210540000011)

PROGRAM STUDI PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu.
Dalam bentuk maupun isi yang sangat sederhana, makalah ini bertujuan untuk
memenuhi tugas kelompok Studi Islam yang telah diberikan. Kami sebagai penulis makalah
sangat berterima kasih kepada penyedia sumber meski kami tidak dapat mengucapkannya
secara langsung

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini, terdapat banyak sekali
kekurangan baik kata atau kalimat, tata letak dan lainnya
Untuk kebaikan makalah ini, diharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga
makalah ini dapat bermanfaat bagi banyak kalangan

Jakarta, September 2021

Penulis Makalah
DAFTAR ISI
Halaman Sampul………………………………………………………………… i
Kata Pengantar………………………………………………………………… ii
Daftar Isi………………………………………………………………………. iii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………... 4
A. Latar Belakang…………………………………………………………. 4
B. Rumusan Masalah……………………………………………………… 4
C. Tujuan Makalah………………………………………………………… 4

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………. 5
A. Pengertian Agama………………………………………….................... 5
B. Asal-Usul Agama……….…………………………………………......... 5
C. Macam-Macam Agama…………………………………………………. 6
D. Unsur-Unsur Agama……………………………………………………. 6
E. Tujuan Agma…………………………………………………………… 7
F. Fungsi Agama…………………………………………………………… 7

BAB III PENUTUP…………………………………………………………….. 8


A. Kesimpulan……………………………………………………………... 8
B. Saran…………………………………………………………………….. 8

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………… 9
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Agama adalah sistem yang mengatur kepercayaan serta peribadatan kepada


Tuhan Yang Maha Kuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan budaya, dan
pandangan dunia yang menghubungkan manusia dengan tatanan kehidupan.
Tingkat perkembangan agama dan kepercayaan di suatu masyarakat
dipengaruhi oleh system peradaban masyarakat tersebut. Agama-agama
masyarakat di suatu tempat bersesuaian dengan tingkat kehidupan dan peradaban
bangsa itu. Pada bangsa yang masih primitive dan tertinggal tingkat ilmu
pengetahuan dan teknologinya, agama atau kepercayaan terhadap Tuhan pun sangat
sederhana. Namun dalam perkembangan selanjutnya, kemajuan agama jauh lebih
lambat dibandingkan dengan perkembangan yang dicapai oleh ilmu dan teknologi.
Oleh karena itu, usaha manusia untuk memperoleh kebenaran hakikat terbesar dari
alam ini jauh lebih sukar dibanding dengan mencari kebenaran pada bagian-bagian
lain dari alam semesta yang menjadi bidang penelitian ilmu dan teknologi.
Berbagai macam teori tentang asal mula agama telah dikemukakan oleh
para sarjana dari berbagai disiplin ilmu, terutama ilmuwan sosial. Mereka telah
mencoba meneliti asal-usul agama atau menganalisis sejak kapan manusia mengenal
agama dan kepercayaan terhadap Tuhan. Dengan metode pendekatan yang berbeda,
mereka melakukan penelitian terhadap masyarakat yang paling dasar dan paling
rendah peradabannya. Dalam asumsi mereka, masyarakat seperti itu merupakan
model dari masyarakat awal dalam sejarah manusia. Oleh karena itulah, agama
masyarakat yang diteliti, mereka anggap sebagai tipe agama yang paling awal dalam
kehidupan manusia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian agama?
2. Bagaimana asal-usul agama?
3. Apa saja macam-macam agama?
4. Apa saja unsur-unsur agama?
5. Apa tujuan agama?
6. Apa fungsi agama?
C. Tujuan
1. Memahami pengertian agama
2. Memahami asal-usul adanya agama
3. Mengetahui macam-macam agama
4. Mengetahui unsur-unsur agama
5. Memahami tujuan adanya agama
6. Memahami fungsi dari agama
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Agama
Secara bahasa (etimologi) berasal dari bahasa Arab yaitu ‘ Din (‫ ‘ )الدين‬yang
berarti menguasai, menundukkan dan religi dalam bahasa latin yang dalam satu
pendapat dari kata relegere berarti mengumpulkan, membaca.
Berasal dari bahasa Sanskrit, yaitu yang tersusun dari dua kata, a = tidak dan
gam= pergi. Jadi agama artinya tidak pergi, tetap di tempat, diwarisi secara turun
temurun (Harun Nasution:1985:9)
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), agama merupakan suatu
sistem yang mampu mengatur tata keimanan dan kepercayaan serta ibadah pada
Tuhan Yang Maha Kuasa disertai dengan tata kaidah yang berkaitan langsung dengan
ciri pergaulan manusia dengan manusia lainnya ataupun manusia dengan lingkungan
sekitarnya.
Sedangkan menurut syara’ (terminologi), agama berarti mengikatkan diri pada
suatu bentuk hidup yang mengandung pengakuan pada suatu sumber yang berada di
luar diri manusia dan yang mempengaruhi perbuatan-perbuatan manusia. Definisi lain
menyatakan pengakuaan terhadap adanya hubungan manusia dengan kekuatan ghaib
yang harus dipatuhi.

B. Asal-Usul Agama
Masalah asal mula dan inti dari suatu unsur universal seperti religi atau agama
itu, tegasnya masalah mengapakah manusia percaya kepada suatu kekuatan yang
dianggap lebih tinggi daripadanya, dan masalah mengapakah manusia melakukan
berbagai hal dengan cara-cara yang beraneka warna untuk mencari hubungan dengan
kekuatan-kekuatan tadi, telah menjadi objek perhatian para ahli pikir sejak lama.
Adapun mengenai soal itu ada berbagai pendirian dan teori yang berbeda-beda. Teori-
teori yang terpenting adalah :
a. Teori bahwa kelakuan manusia yang bersifat religi itu terjadi karena manusia
mulai sadar akan adanya faham jiwa.
b. Teori bahwa kelakuan manusia yang bersifat religi itu terjadi karena manusia
mengakui adanya banyak gejala yang tidak dapat diterangkan dengan akalnya.
c. Teori bahwa kelakuan manusia yang bersifat religi itu terjadi dengan maksud
untuk menghadapi krisis-krisis yang ada dalam jangka waktu hidup manusia.
d. Teori bahwa kelakuan manusia yang bersifat religi terjadi karena kejadian-
kejadian yang luar biasa dalam hidupnya, dan dalam alam sekelilingnya.
e. Teori bahwa kelakuan manusia yang bersifat religi terjadi karena suatu getaran
atau emosi yang ditimbulkan dalam jiwa manusia sebagai akibat dari pengaruh
rasa kesatuan sebagai warga masyarakatnya.
f. Teori bahwa kelakuan manusia yang bersifat religi terjadi karena manusia
mendapat suatu firman dari Tuhan.

C. Macam-Macam Agama
Ditinjau dari sumbernya, agama dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Agama Samawi (agama wahyu)
Agama yang diterima oleh manusia dari Sang Pencipta melalui
perantara dan dilestarikan melalui kitab suci, suhuf atau ajaran lisan. Yang
termasuk agama samawi adalah Islam, Nasrani dan Yahudi.
2. Agama Ardhi (agama bukan wahyu)
Agama yang bersumber dari manusia yang memiliki pengetahuan
dalam aspek kehidupan yang lebih mendalam. Yang termasuk dalam agama
Ardhi adalah Hindu, Budha, Kong Hu Chu, Sinto, dan agama buatan manusia
lainnya.

D. Unsur-Unsur Agama
Unsur-unsur yang harus ada dalam agama, yaitu :
a. Manusia yang merupakan makhluk berakal dan bernalar yang menganut suatu
keyakinan
b. Tuhan yang menciptakan alam semesta
c. Sistem kepercayaan yang berarti diyakinin dan membuat manusia menjalankan
apa yang diyakininya
d. Adanya upacara keagamaan yang dijalani suatu keyakinan sebagai simbol
meyakini adanya Tuhan
e. Emosi keagamaan yang membuat manusia melakukan tindakan-tindakan yang
bersifat keagamaan
E. Tujuan Agama

Agama mempunyai tujuan untuk menjadi tatanan kehidupan (aturan) yang


berasal dari Tuhan dimana hal tersebut nantinya mampu membimbing manusia
menjadi seseorang yang berakal dan berusaha mencari kebahagiaan hidup baik itu di
dunia ataupun di akhirat sebagai bekal dalam kehidupan di tahap yang selanjutnya di
alam fana. Selain itu, agama juga bertujuan memberikan pengajaran kepada para
penganutnya agar dapat mengatur hidupnya sedemikian rupa guna memperoleh
kebahagiaan untuk dirinya sendiri ataupun untuk masyarakat sekitar. Agama dapat
menjadi sebuah pembuka jalan untuk bertemu dengan Sang Pencipta manusia yaitu
Tuhan Yang Maha Esa ketika manusia mati kelak.

F. Fungsi Agama
Agama berfungsi sebagai pedoman, informasi metafisika, sebagai sumber moral,
sebagai sumber syari’ah dan ibadah, agama sebagai sumber ilmu atau fungsi
konfirmasi. Berikut jabaran tentang fungsi agama:
a) Agama berfungsi untuk dapat memberikan rasa kebersamaan yang mana nantinya
akan dapat dimiliki dan juga diyakini oleh beberapa sekelompok manusia.
b) Agama berfungsi untuk dapat memberikan suatu pandangan dunia ke setiap orang
dan juga memiliki pengaruh pada suatu kebudayaan manusia.
c) Agama berfungsi untuk dapat memberikan peran di dalam suatu peranan sosial,
hal tersebut dikarenakan agama mengandung suatu faris kode etika untuk setiap
orang yang menganutnya.
d) Agama berfungsi untuk dapat memberikan jawaban dari segala macam bentuk
pertanyaan yang tidak dapat dijawab oleh seluruh manusia yang ada di dunia ini.
e) Agama berfungsi untuk dapat memberikan sesuatu yang nantinya dapat dijadikan
sebuah sumber pedoman di dalam kehidupan.
f) Agama berfungsi untuk dapat memberikan penentukan dari sebuah tuntutan
tentang prinsip yang benar maupun yang salah.
g) Agama berfungsi untuk dapat memberikan sesuatu yang nantinya dapat dijadikan
sebuah pedoman di dalam membentuk suatu keyakinan maupun dapat membentuk
beberapa nilai di dalam kehidupan manusia.
h) Agama berfungsi untuk dapat memberikan sebuah idenditas kepada setiap umat
manusia, haltersebut dikarenakan sudah menjadi bagian dari fungsi suatu agama.
i) Agama berfungsi untuk dapat memberikan sesuatu yang nantinya dapat dijadikan
suatu aturan di dalam hubungan antara manusia dengan Tuhan, hubungan antara
sesama makhluk hidup, serta hubungan antara yang lainnya didalam
kehidupannya.
j) Agama berfungsi untuk dapat memberikan seseuatu yang nantinya dapat dijadikan
suatu pedoman untuk bisa mengungkapkan sebuah kebersamaan.
k) Agama berfungsi untuk dapat memberikan suatu ungkapan di dalam bentuk dari
keindahan dan dapat dijadikan sebuah pedoman di dalam berkreasi ataupun
hiburan.

BAB III
PENUTUPAN

A. Kesimpulan
Agama merupakan suatu kebutuhan yang teramat sangat penting bagi
manusia. Disadari atau tidak, setiap manusia pasti membutuhkan agama. Manusia
merupakan manusia yang lemah. Ini terbukti dengan akal manusia yang terbatas
sehingga setiap manusia membutuhkan dzat yang Maha segala-galanya untuk
dijadikan sebagai tempat mengadu dengan segala kegelisahannya.
Dengan kata lain bahwa agama menjadi tuntutan bagi para penganutnya, dan
menjadi aturan yang harus di pegang dan dipatuhi.

B. Saran
Dari kesimpulan diatas, penulis menyarankan hendaknya kita semua
memperdalam ilmu agama agar kita tidak terbawa hal-hal yang ingin merusak
generasi umat manusia. Kita juga harus mempunyai jiwa toleransi tinggi karena di
dunia ini tidak hanya ada satu agama melainkan banyak agama.
DAFTAR PUSTAKA

Bachtiar, Nurhasanah. 2016. Metodologi Studi Islam. Pekanbaru: Cahaya Firdaus


https://belajargiat.id/agama/
Nasution, Harun. 2016. Islam Ditinjau dari Berbagi Aspeknya. Jakarta: UI press
https://ejournal.kopertais4.or.id/madura/indeks/.php/alulum/article/view/1757/1301

Anda mungkin juga menyukai