Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

FUNGSI AGAMA BAGI KEHIDUPAN

D
I
S
U
S
U
N

OLEH :

NAMA : CINTA RIZKY NASUTION


MATA KULIAH : AGAMA
DOSEN PEMBIMBING : MAHMUDDIN LUBIS

STIKES NAMIRA MADINA


TA. 2020/2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ......................................................................................................................... i


BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 2
A. Pengertian Agama .......................................................................................... 2
B. Fungsi Agama bagi Kehidupan ...................................................................... 2
1. Fungsi agama bagi kehidupan individu .................................................... 3
2. Fungsi agama dalam kehidupan masyarakat............................................. 4
BAB II PENUTUP ............................................................................................................ 7
Kesimpulan ........................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 8

i
BAB I
PENDAHULUAN

Manusia merupakan makhluk hidup yang sangat istimewa, karena manusia berbeda dengan
makhluk yang lainnya. Manusia diberi akal dan pikiran untuk bertindak sesuai dengan etika dan
nilai-nilai moral yang berlaku sesuai dengan kehendaknya, Lingkungan dan ajaran agama yang
dianutnya. Nilai-nilai dan norma-norma yang memberikan arah dan makna bagi manusia dalam
bertindak ialah agama.
Agama sebagai bentuk keyakinan manusia terhadap sesuatu yang bersifat Adikordrati
(Supernatural) ternyata seakan menyertai manusia dalam ruang lingkup kehidupan yang luas.
Agama memiliki nilai-nilai bagi kehidupan manusia sebagai orang per orang maupun dalam
hubungannya dengan kehidupan bermasyarakat. Selain itu agama juga memberi dampak bagi
kehidupan sehari-hari.
Dari uraian di atas, kami mencoba menguraikannya lebih jelas lagi dalam judul makalah
“Fungsi Agama bagi kehidupan”.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Agama
Merumuskan pengertian agama bukan suatu perkara mudah, dan ketidak sanggupan
manusia untuk mendefinisikan agama karena disebabkan oleh persoalan-persoalan yang
berkaitan dengan kepentingan mutlak dan tidak dapat ditawar-tawar lagi. Sumber terjadinya
agama terdapat dua kategori yaitu agama Samawi dari langit meliputi Yahudi, Kristen dan
Islam. dan agama Ardhi atau agama bumi yang juga disebut agama budaya yang diperoleh
berdasarkan kekuatan pikiran atau akal budi manusia.
Beberapa acuan yang berkaitan dengan kata “Agama” pada umumnya: Pengertian agama
dari segi bahasa diberikan Harun Nasution, kata agama dikenal pula kata din dari bahasa arab
dan kata religi dalam bahasa Eropa. Agama berasal dari bahsa Sanskerta yang menunjukkan
adanya keyakinan manusia berdasarkan Wahyu Ilahi dari kata A-GAM-A. Awalan A berarti
“tidak” dan GAM berarti pergi atau berjalan, sedangkan akhiran A bersifat menguatkan yang
kekal dengan demikian “agama berarti pedoman hidup yang kekal.” Atau a:tidak, gama: kacau
artinya tidak kacau atau adanya keteraturan dan peraturan untuk mencapai arah atau tujuan
tertentu.
Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem yang mengatur tata
keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan serta tata kaidah yang berhubungan
dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.
1. Agama ialah sikap manusia yang percaya adanya Tuhan, dewa, dan manusia yang percaya
tersebut menyembah serta berbhakti kepada-Nya serta melaksanakan berbagai macam atau
bentuk kewajiban yang berkaitan dengan kepercayaan tersebut.
2. Agama ialah percaya adanya Tuhan Yang Maha Esa dan hukum-hukum Nya. Hukum-
hukum Tuhan tersebut diwahyukan kepada manusia melalui utusan-utusan-Nya.

B. Fungsi Agama bagi Kehidupan


Peranan agama bisa dilihat dari beberapa aspek:
1. Aspek keagamaan (religius): agama menyadarkan manusia tentang siapa penciptanya.
2. Secara asal usul (antropologis): agama memberitahukan kepada manusia tentang siapa, dari
mana, dan mau kemana manusia.
3. Dari segi kemasyarakatan (sosiologis): sarana keagamaan sebagai lambang masyarakat yang
keadaannya bersumber pada kekuatan yang dinyatakan berlaku oleh seluruh masyarakat.
Fungsi: untuk memperkuat rasa solidaritas.
2
4. Secara kejiwaan (psikologis): agama bisa menenteramkan, menenangkan dan
membahagiakan kehidupan jiwa seseorang.
5. Dan secara moral (Ethics): menunjukkan tata nilai dan norma yang baik dan buruk serta
mendorong manusia berprilaku baik.

Ada beberapa alasan tentang mengapa agama sangat penting dalam kehidupan manusia,
antara lain adalah:
- Karena agama merupakan petunjuk kebenaran.
- Karena agama merupakan sumber moral.
- Karena agama memberikan bimbingan rohani bagi manusia.
- Karena agama merupakan sumber informasi tentang masalah metafisika.

1. Fungsi agama bagi kehidupan individu


1) Agama sebagai pembentuk kata hati
Pada diri manusia telah ada sejumlah potensi untuk memberi arah dalam
kehidupan manusia. Potensi tersebut adalah naluriah, inderawi, nalar, agama. Melalui
pendekatan ini, maka agama sudah menjadi potensi fitrah yang dibawa sejak lahir.
Pengaruh lingkungan terhadap seseorang adalah memberi bimbingan kepada potensi
yang dimilikinya itu. Berdasarkan pendekatan ini, maka pengaruh agama dalam
kehidupan individu adalah memberi kemantapan batin, rasa bahagia, rasa sukses dan
rasa terlindung.
2) Agama sebagai sumber nilai dalam menjaga kesusilaan menurut:
Elizabeth K. Nottingham mengatakan bahwa setiap individu tumbuh menjadi
dewasa memerlukan suatu sistem nilai sebagai tuntunan umum untuk mengarahkan
aktifitas dalam masyarakat yang berfungsi sebagai tujuan akhir pengembangan
kepribadiannya. Dengan mempedomani sistem nilai maka kesusilaan akan terjaga
namun nilai tersebut tidak akan berfungsi tanpa melalui pendidikan.
3) Agama sebagai sarana untuk memuaskan keingintahuan
Agama maupun memberi jawaban atas kesukaran intelektual, sejauh kesukaran itu
diresapi oleh keinginan dan kebutuhan manusia akan orientasi dalam kehidupan, agar
dapat menempatkan diri secara berarti dan bermakna di tengah-tengah alam semesta ini.
Tanpa agama, manusia tidak mampu menjawab pertanyaan yang sangat mendasar dalam
kehidupannya, yaitu dari mana manusia datang, apa tujuan manusia hidup, dan mengapa
manusia ada, dan kemana manusia kembalinya setelah mati.

3
4) Agama sebagai sarana untuk mengatasi prustasi
Manusia mempunyai kebutuhan dalam kehidupan ini, mulai dari kebutuhan fisik
seperti makanan, pakaian, istirahat, sampai kebutuhan psikis. Menurut pengamatan
psikolog bahwa keadaan frustasi itu dapat menimbulkan tingkah laku keagamaan. Orang
yang mengalami frustasi tidak jarang bertingkah laku religius atau keagamaan, untuk
mengatasi frustasinya. Untuk itu ia melakukan pendekatan kepada Tuhan melalui
ibadah.
5) Agama sebagai sarana untuk mengatasi ketakutan
Ketakutan yang dimaksud dalam kaitannya dengan agama sebagai sarana untuk
mengatasinya, adalah ketakutan yang tidak ada obyeknya. Bentuk ketakutan tanpa objek
hampir tidak bisa diteliti secara positif, karena ketakutan tersebut biasanya tersembunyi
dalam gejala-gejala lain yang merupakan manifestasi terselubung dari ketakutan,
misalnya dalam bentuk gejala malu, rasa bingung, takut kecelakaan, dan takut mati.
Timbulnya motivasi agama salah satunya karena adanya rasa takut.
2. Fungsi agama dalam kehidupan masyarakat
Nilai-nilai dan norma-norma yang memberikan arah dan makna bagi kehidupan
masyarakat ialah agama. Masalah agama tidak akan mungkin dapat dipisahkan dari
kehidupan bermasyarakat, karena agama itu sendiri ternyata diperlukan dalam kehidupan
masyarakat. Dalam prakteknya fungsi agama dalam masyarakat antara lain:
1) Berfungsi Edukatif
Manusia mempercayakan fungsi edukatif kepada agama yang mencakup tugas
mengajar dan tugas bimbingan. Lain dari instansi (institusi profan) agama dianggap
sanggup memberikan pengajaran yang otoritaf, bahkan dalam hal-hal yang “sakral”
tidak dapat salah. Agama menyampaikan ajarannya dengan perantaraan petugas-
petugasnya baik di dalam khotbah, renungan, dan pendalaman rohani. Untuk
melaksanakan tugas itu ditunjuk sejumlah fungsionaris seperti: Nabi dan kyai. Tugas
bimbingan yang diberikan petugas-petugas agama juga dibenarkan dan diterima
berdasarkan pertimbangan yang sama. Ajaran agama secara yuridis berfungsi menyuruh
dan melarang. Kedua unsur dan larangan ini mempunyai latar belakang mengarahkan
bimbingan pribadi penganutnya menjadi baik dan terbiasa dengan yang baik menurut
ajaran agama masing-masing.
2) Berfungsi penyelamat
Tanpa atau dengan penelitian ilmiah, cukup berdasarkan pengalaman sehari-hari,
dapat dipastikan bahwa setiap manusia menginginkan keselamatannya baik dalam hidup
sekarang ini maupun sesudah mati. Jaminan untuk itu mereka temukan dalam agama.
4
Terutama karena agama mengajarkan dan memberikan jaminan dengan cara-cara yang
khas untuk mencapai kebahagiaan yang terakhir, yang pencapaiannya mengatasi
kemampuan manusia secara mutlak, karena kebahagiaan itu berada di luar batas
kekuatan manusia. Orang berpendapat bahwa hanya manusia agama yang dapat
mencapai titik itu. Dalam mencapai keselamatan itu agama mengajarkan para
penganutnya untuk mengenal terhadap sesuatu yang sacral yang disebut supernatural.
berkomunikasi dengan supernatural dilaksanakan dengan berbagai cara sesuai dengan
ajaran agama itu sendiri.
3) Berfungsi sebagai pendamaian
Melalui agama seseorang yang bersalah atau berdosa dapat mencapai kedamaian
bathin tuntunan agama. Rasa berdosa dan bersalah akan segera menjadi hilang dari
batinnya apabila seseorang yang bersalah telah menebus dosanya melalui: tobat atau
penebusan dosa.
4) Berfungsi sebagai pengawasan sosial
Pada umumnya manusia mempunyai keyakinan yang sama, bahwa kesejahteraan
kelompok sosial khususnya dan masyarakat besar umumnya tidak dapat dipisahkan dari
kesetiaan kelompok atau masyarakat itu kepada kaidah-kaidah susila dan hukum-hukum
rasional yang telah ada pada kelompok atau masyarakat itu. Agama merasa ikut
bertanggung jawab atas adanya norma-norma susila yang baik yang diberlakukan atas
masyarakat manusia umumnya. Maka agama menyeleksi kaidah-kaidah susila yang ada
dan mengukuhkan yang baik sebagai kaidah yang baik dan menolak kaidah yang buruk
untuk ditinggalkan sebagai larangan.
5) Berfungsi sebagai pemupuk rasa solidaritas
Para penganut agama yang sama secara psikologis akan merasa memiliki
kesamaan dalam satu kesatuan dalam iman dan kepercayaan. Rasa kesatuan ini akan
menimbulkan rasa solidaritas dalam kelompok maupun perorangan, bahkan kadang-
kadang dapat membina rasa persaudaraan yang kokoh. Bahkan rasa persaudaraan
(solidaritas) itu bahkan dapat mengalahkan rasa kebangsaan.
6) Berfungsi Transformatif
Kata transformatif berasal dari kata Latin “transformare” artinya mengubah
bentuk. Jadi fungsi transformatif (yang dilakukan kepada agama) berarti mengubah
bentuk kehidupan masyarakat lama dalam bentuk kehidupan baru. Ini berarti pula
mengganti nilai-nilai lama dengan menanamkan nilai-nilai baru. Ajaran agama dapat
merubah kehidupan seseorang atau kelompok menjadi kehidupan baru sesuai dengan
ajaran agama yang dianutnya.
5
7) Berfungsi Kreatif
Ajaran agama mendorong dan mengajak para penganutnya untuk bekerja produktif
bukan saja untuk kepentingan dirinya sendiri, tetapi juga untuk kepentingan orang lain.
Penganut agama bukan saja disuruh bekerja secara rutin dalam pola hidup yang sama,
akan tetapi juga dituntut untuk melakukan inovasi dan penemuan baru dalam pekerjaan
yang dilakukannya.

6
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Agama ialah sikap manusia yang percaya adanya Tuhan, dewa, dan manusia yang percaya
tersebut menyembah serta berbhakti kepada-Nya serta melaksanakan berbagai macam atau bentuk
kewajiban yang berkaitan dengan kepercayaan tersebut. Kewajiban atau hukum-hukum tersebut
diwahyukan kepada manusia melalui utusan-Nya.
Peranan agama bisa dilihat dari beberapa aspek yaitu Aspek keagamaan (religius), Secara asal
usul (antropologis), dari segi kemasyarakatan (sosiologis), Secara kejiwaan (psikologis), Dan secara
moral (Ethics).
Ada beberapa alasan tentang mengapa agama sangat penting dalam kehidupan manusia,
antara lain adalah:
 Karena agama merupakan petunjuk kebenaran.
 Karena agama merupakan sumber moral.
 Karena agama memberikan bimbingan rohani bagi manusia.
 Karena agama merupakan sumber informasi tentang masalah metafisika.

Fungsi agama bagi kehidupan individu:


1. Agama sebagai pembentuk kata hati.
2. Agama sebagai sumber nilai dalam menjaga kesusilaan.
3. Agama sebagai sarana untuk memuaskan keingintahuan.
4. Agama sebagai sarana untuk mengatasi prustasi.
5. Agama sebagai sarana untuk mengatasi ketakutan.

Fungsi agama dalam kehidupan masyarakat:


1. Berfungsi Edukatif
2. Berfungsi penyelamat
3. Berfungsi sebagai pendamaian
4. Berfungsi sebagai pengawasan sosial
5. Berfungsi sebagai pemupuk rasa solidaritas
6. Berfungsi Transformatif
7. Berfungsi kreatif

7
DAFTAR PUSTAKA

Hendropuspito, Sosiologi Agama, Jakarta: Kanisius, 1983


http abdulqodir147.blogspot.co.id/2013/02/peran agama
Http issadiyah.blogspot.co.id/2012/10/peran dan fungsi agama

Anda mungkin juga menyukai