Anda di halaman 1dari 37

MAKALAH AGAMA SEBAGAI SUMBER MORAL DAN

AKHLAK MULIA DALAM KEHIDUPAN

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Pendidikan Agama

Disusun oleh :

Syifa Diani Fauziah

P17334122098

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUUNG
JURUSAN TEKNOLOGI LABOLATORIUM MEDIS
PROGRAM STUDI D-3
2022

i
ABSTRAK
Pembangunan global tidak hanya membutuhkan manusia yang cerdas
tetapi juga manusia yang bermoral. Manusia bermoral tidak muncul
begitu saja. Sekolah menjadi salah satu lembaga pendidikan yang
berperan penting dalam menanamkan nilai-nilai moral. Nilai-nilai
moral tersebut dapat ditanamkan dan diperkuat dengan membaca kritis
berbagai teks atau wacana, yang disebut literasi. Literasi, termasuk
literasi agama, perlu diajarkan kepada siswa agar mereka mampu hidup
di tengah masyarakat modern ini. Dalam mempelajari nilai-nilai moral,
peserta didik tidak sekedar mengetahui dan melakukan tanpa
mengetahui tujuan dari nilai yang dilaksanakan, tetapi mereka harus
memahami mengapa nilai-nilai tersebut penting. Literasi agama, selain
menumbuhkan minat baca, juga melatih siswa untuk dapat mengkritisi
sumber-sumber pengetahuan yang berkaitan dengan agama atau nilai-
nilai yang didapatnya baik dalam bentuk teks (buku), lisan, visual, dan
digital. Melalui pemahaman yang mendalam tentang sumber-sumber
pengetahuan, kita dapat memilih berbagai alternatif nilai yang ada dan
menerapkannya sebagai wujud aktualisasi diri. Kata kunci: literasi,
agama, pendidikan, dan Akhlak.  

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa
pula mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami
berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan
dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa
bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Bandung, 02 Agustus 2022

Penulis

iii
Daftar Isi

ABSTRAK.....................................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR...................................................................................................................iii
Daftar Isi........................................................................................................................................iv
BAB I.............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah......................................................................................................1
B. Batasan Masalah................................................................................................................2
C. Rumusan Masalah..............................................................................................................2
BAB II............................................................................................................................................3
KAJIAN TEORI............................................................................................................................3
A. Pengertian Agama menurut Para Ahli................................................................................3
B. Fungsi Agama Secara Umum..............................................................................................4
BAB III..........................................................................................................................................4
PEMBAHASAN............................................................................................................................4
A. Pengertian Agama..............................................................................................................4
B. Makna Moral......................................................................................................................7
C. Makna Akhlak.....................................................................................................................8
BAB 1V.........................................................................................................................................9
PENUTUP......................................................................................................................................9
A. KESIMPULAN......................................................................................................................9
B. SARAN................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................10

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Agama dalam Bahasa Indonesia, religion dalam Bahasa Inggris,


dan Diin dalam Bahasa Arab merupakan system keprcayaam yang
meliputi tata cara peribadatan hubungan manusia dengan Sang
Mutlak, hubungan manusia dengan manusia, dan hubungan
manusia dengan alam lainnya yang sesuai dengan kepercayaan
tersebut.1

Agama berperan penting dalam kehidupan umat manusia. Agama


menjadi pemandu dalam mewujudkan suatu kehidupan yang
bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari betapa pentingnya
peran agama bagi kehidupan setiap pridabdi menjadi sebuah
keniscayaan yang ditempuh melalui pendidikan, baik pendidikan
dilingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Pendidikan
agama dimaksudkan di lingkungann untuk peningkatan potensi
spiritual dan membentuk peserta didik agar menjadi manusia dan
bertakwa kepada Allah SWT dan berakhlak mulia. Akhlak mulia
menyangkut etika, budi pekerti, dan moral sebagai manifestasi dari
pendidikan agama. Agama menunjukkan bahwa kebahagiaan yang
ingin dicapai dengan menjalankan syariat agama, itu hanya dapat
terlaksa dengan akhlak yang baik.

1
Sitti Amaliyah Jamil, Agama sebagai sumber moral dan akhlak mulia dalam kehidupan masyarakat
di desa Setiarejo kecamatan lamasi kabupaten Luwu,h. 1
1
B. Batasan Masalah

Pembatasan suatu masalah digunakan untuk menghindari adanya


penyimpangan maupun pelebaran pokok masalah agar penelitian
tersebut lebih terarah dan memudahkan dalam pembahasan
sehingga tujuan penelitian akan tercapai. Maka makalah ini
membataskan ruang lingkup yang mendasari Agama sebagai
sumber moral dan akhlak mulia dalam kehidupan.

C. Rumusan Masalah

1. Apa itu Agama?


2. Bagaimana makna dari moral?
3. Bagaimana makna dari akhlak?

2
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pengertian Agama menurut Para Ahli

Agar lebih memahami apa arti agama, maka kita dapat merujuk pada pendapat
para ahli berikut ini:2

1. Anthoni F.C. Wallace

Menurut Anthoni F. C. Wallace, pengertian agama adalah seperangkat


upacara yang diberi rasionalisasi melalui adanya mitos dan menggerakkan
kekuatan supranatural agar terjadi perubahaan keadaan pada manusia dan
alam semesta.

2. Émile Durkheim

Menurut Émile Durkheim, arti agama adalah suatu sistem yang terdiri dari
kepercayaan serta praktik yang berhubungan dengan hal suci dan
menyatukan para penganutnya dalam suatu komunitas moral (umat).

3. Nicolaus Driyarkara SJ

Menurut Nicolaus Driyarkara SJ, pengertian agama adalah suatu


kenyakinan karena adanya kekuatan supranatural yang mengatur serta
menciptakan alam dan seisinya.

4. Jappy Pellokila

Menurut Jappy Pellokila, pengertian agama adalah suatu keyakinan yang


percaya dengan adanya tuhan yang maha esa serta mempercayai hukum-
hukumnya.

5. Damianus Hendropuspito

Menurut Damianus Hendropuspito, pengertian agama adalah suatu sistem


nilai yang mengatur hubungan antara manusia dengan alam semesta yang
memiliki keterkaitan dengan keyakinan.

2
M. Prawiro, pengertian Agama : Arti, Unsur-Unsur, Tujuan, dan Fungsi Agama, (maret 2019).
3
B. Fungsi Agama Secara Umum

1. Sebagai pedoman hidup manusia dalam kehidupan sehari-hari, baik secara


individu maupun kelompok.
2. Sebagai sumber aturan tata cara hubungan manusia dengan Tuhannya, dan
juga sesama manusia.
3. Sebagai pedoman bagi manusia dalam mengungkapkan rasa kebersamaan
dengan sesama manusia.
4. Sebagai pedoman perasaan keyakinan manusia terhadap sesuatu yang luar
biasa (supranatural) di luar dirinya.
5. Sebagai cara manusia mengungkapkan estetika/ keindahan alam semesta dan
segala isinya.

6. Sebagai cara untuk memberikan identitas kepada manusia sebagai umat dari
suatu agama.

BAB III

PEMBAHASAN

A. Pengertian Agama

Agama berasal dari bahasa sansakerta yang berarti tidak kacau,


tidak pergi. Pada hakikatnya secara logika dan dalam makna agama
sebagai sesuatu yang ditaati, maka Agama berumur setua umur
manusia, karena mereka pasti memiliki sesuatu keyakinan yang mereka
taati, walaupun belum menjadi sebuah kesepakatan komunal. Akan

4
tetapi, menurut kajian arkeologi, agama tertua muncul 70.000 tahun
yang lalu di Afrika Selatan. Dus, dibandingkan umur Bumi 4,5 milyar
tahun, dan umur spesies homo sapiens 300.000 tahun, agama adalah
suatu fenomenon yang masih sangat muda belia. Hal ini berarti bahwa
selama 230.000 tahun homo sapiens hidup tanpa menganut agama
apapun. (Vigilant et al., “African Populations and the Evolution of
Human Mitochondrial DNA”, dalam Science 253, no. 5027 [1991],
hlm. 1503-1507 ).3

a) Macam-macam Agama
Agama dibagi menjadi dua diantaranya :
1. Agama Samawi (Proses Wahyu)
Islam dengan kitab suci al Qur’an, Yahudi dengan Kitab Suci
Talmud, Kristen, dengan kitab suci Injil (al-Kitab). Katholik
kitab suci Injil (al-Kitab).
2. Agama duniawi (Budaya) Hindu dengan kitab suci Weda,
Budha dengan kitab suci Tripitaka, Konghucu dengan Kitab
suci, Si Su Wu Ching.
b) Tujuan dan fungsi Agama bagi kehidupan manusia
1. Tujuan manusia beragama, adalah mencari ajaran yang
dijadikan pedoman bersama, untuk ditaati bersama, agar
menjadi masyarakat yang baik di dunia dan di akhirat. Mencari
selamat, mencari ketenangan, dan mencari kebahagiaan.
2. Fungsi Agama
Masalah agama tidak akan mungkin dapat disimpangkan dari
roda kehidupan masyarakat, karena agama itu sendiri
ternyata dijadikan pedoman dalam kehidupan

3
Dede Rosyada, Agama, h. 5
5
bermasyarakat. Dalam prakteknya, fungsi agama dalam
masyarakat antara lain :4

1. Fungsi edukatif, para penganut agama berpendapat bahwa norma


agama yang mereka anut memberikan ajaran-ajaran yang harus
dipatuhi. Ajaran agama secara yuridis berfungsi menyuruh dan
melarang. Kedua unsur menyuruh dan larangan ini mempunyai latar
belakang mengarahkan bimbingan agar pribadi penganutnya menjadi
baik dan terbiasa dengan yang baik menurut ajaran agama masing-
masing antar manusia.

2. Fungsi penyelamat, . Keselamatan yang meliputi bidang yang luas


adalah keselamatan yang diajarkan oleh agama, Keselamatan
yang meliputi dua alam yakni alam dunia maupun alam akhirat.

3. Fungsi perdamaian, Melalui agama seseorang yang bersalah


atau menganggap perbuatan berdosa dapat mencapai kedamaian batin
melalui tuntunan agama. Bisa berdosa dan rasa bersalah akan
segera menjadi hilang dari batinnya apabila seseorang pelanggar
telah menebus dosanya melalui taubat, pensucian, atau penebusan
dosa dengan bentuk lain.

4. Fungsi sosial control, para penganut agama sesuai dengan ajaran


agama yang dipeluknya terkait sifatbatin kepada tuntunan ajaran
tersebut, baik pribadi maupun antar kelompok. Ajaran agama oleh
penganutnya sebagai norma, sehingga dalam hal ini agama
dapat berfungsi sebagai pengawasan secara individu maupun
secara kelompok karena agama merupakan instansi dan secara
4
Taufik, A, Agama Dalam Kehidupan, Individu. Jurnal pendidikan : pendidikan Agama Islam, 1 (1), 57-
67.
6
dogmatis mempunyai fungsi kritis yang bersifat profetis (wahyu,
kenabian).
5. Fungsi pemupuk rasa solidaritas, para penganut agama yang sama
secara psikologis akan merasa memiliki kesamaan dalam satu
kesatuan: keimanan, dan kepercayaan. Rasa kesatuan ini akan
membina rasa solidaritas dalam kelompok maupun perorangan,
bahkan kadang-kadang dapat membina rasa persaudaraan yang
kokoh. Pada beberapa agama rasa persaudaraan itu bahkan dapat
mengalahkan rasa kebangsaan.
6. Fungsi transformative, Ajaran agama dapat mengubah kehidupan
pribadi manusia atau antar kelompok menjadi kehidupan baru sesuai
dengan ajaranaagama yang dianutnya. Kehidupan baru yang
diterimanya berdasarkan ajaran agama yang dipeluknya itu
kadangkala mampu mengubah kesetiaanya kepada adat atau
norma kehidupan yang dianutnya sebelum itu.

7. Fungsi kreatif, Ajaran agama mendorong dan mengajak para


penganutnya untuk kerja produktif bukan saja untuk kepentingan
dirinya sendiri, tetapi juga untuk kepentingan orang lain. Penganut
agama bukan saja disuruh bekerja secara rutin dalam pola hidup yang
sama, akan tetapi juga dituntut untuk melakukan inovasi dan
penemuaan baru.

8. Fungsi sublimatif., Ajaran agama mengkuduskan segala usaha


manusia, bukan saja yang bersifat agama ukhrawi, melainkan juga
yang bersifat duniawi. Segala bentuk usaha manusia selama tidak
bertentangan dengan norma-norma agama, jika dilakukan atas niat
yang tulus, karena, hanya dan untukAllah merupakan ibadah.

B. Makna Moral
7
Kata Moral berasal dari Bahasa latin Moralitas, adalah istilah manusia
menyebut ke manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang memiliki nilai
positif. Manusia yang tidak memiliki moral disebut amoral, artinya dia tidak
bermoral dan tidak memiliki nilai posistif di mata manusia lainnya. Sehingga
moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia. Moral itu sifat dasar
yang diajarkan di sekolah-sekolah dan manusia harus memiliki moral jika ia
ingindihormati oleh sesamanuya.5

Moral adalah ajaran baik dan buruk yang ukurannya adalah tradisi yang
berlaku di suatu masyarakat. Penilaian terhadap moral diukur dari kebudayaan
masyarakat setempat. Apabila yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan nilai
rasayang berlaku di masyarakatnya, maka orang itu dinilai memiliki moral yang
baik, begitu juga sebaliknya. Moral adalah produk dari budaya dan agama. Setiap
budaya memiliki standar moral yang berbeda-beda sesuai dengan system nilai
yang berlaku dan telah terbangun sejak lama.

C. Makna Akhlak

Akhlah adalah ajaran yang membicarakan baik dan buruk, yang menjadi
ukurannya adalah wahyu Allah yang bersifat universal. Menurut ibnu Miskawaih,
akhlak adalh keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya untuk melakukan
perbuatan-perbuatan tanpa melalui pertimbangan pikiran terlebih dahulu.
Sedangkan menurut Al- Ghozali akhlak adalah sesuatu difat yang tertanam
dalam jiwa yang timbul akibat perbuatan-perbuatan dengan mudah tanpa
memerlukan pertimbangan pikiran.

5
Devaldi Akbar Suryadi, Nur Afifi Agustin, makalah agama sebagai sumber moral, etika, dan akhlak.
8
BAB 1V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Moral adalah ajaran baik yang ukurannya adalah tradisi yang berlaku
di suatu masyarakat. Serta, Akhlak dalam kebahasaan berarti budi
pekerti perangai atau disebut juga sikap hidup adalah ajaran yang
berbicara tentang baik buruk yang ukurannya adalah wahyu Tuhan..

B. SARAN

Saya mengharapkan, dengan diselesikannya makalah ini. Baik


pembaca maupum penyusum dapat menerapkan moral dan akhlak yang
baik dan sesuai dengan ajaran Agama dalam kehidupan sehari-hari.

9
DAFTAR PUSTAKA
Taufik, A. (2019). AGAMA DALAM KEHIDUPAN INDIVIDU.
Jurnal Pendidikan : Pendidikan Agama Islam.

Devaldi Akbar Suryadi, Nur Afifi Agustin (2018). MAKALAH


AGAMA SEBAGAI SUMBER MORAL, ETIKA, DAN AKHLAK

M. Prawiro. (2019). Pengertian Agama : Arti, Unsur-Unsur, Tujuan, dan


Fungsi Agama.

10
4.

Agama berperan penting


dalam kehidupan umat
manusia. Agama menjadi
pemandu
dalam mewujudkan suatu
kehidupan yang bermakna,
damai dan bermartabat.
Menyadari
betapa pentingnya peran
agama bagi kehidupan
manusia maka internalisasi
nila-nilai agama
dalam kehidupan setiap
pribadi menjadi sebuah
11
keniscayaan yang ditempuh
melalui
pendidikan, baik pendidikan
di lingkungan keluarga,
sekolah, maupun
masyarakat.
Pendidikan agama
dimaksudkan untuk
peningkatan potensi spiritual
dan membentuk peserta
didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa
kepada Allah SWT dan
berakhlak
12
mulia. Akhlak mulia
menyangkut etika, budi
pekerti, dan moral sebagai
manifestasi dari
pendidikan agama. Agama
sebagai alat untuk
membawa kedamaian dan
kepuasan jiwa
dengan keyakinan tertentu.
Agama menunjukkan bahwa
kebahagiaan yang ingin
dicapai
dengan menjalankan syariat
agama, itu hanya dapat
13
terlaksana dengan akhlak
yang baik.
Agama berperan penting
dalam kehidupan umat
manusia. Agama menjadi
pemandu
dalam mewujudkan suatu
kehidupan yang bermakna,
damai dan bermartabat.
Menyadari
betapa pentingnya peran
agama bagi kehidupan
manusia maka internalisasi
nila-nilai agama
14
dalam kehidupan setiap
pribadi menjadi sebuah
keniscayaan yang ditempuh
melalui
pendidikan, baik pendidikan
di lingkungan keluarga,
sekolah, maupun
masyarakat.
Pendidikan agama
dimaksudkan untuk
peningkatan potensi spiritual
dan membentuk peserta
didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa
15
kepada Allah SWT dan
berakhlak
mulia. Akhlak mulia
menyangkut etika, budi
pekerti, dan moral sebagai
manifestasi dari
pendidikan agama. Agama
sebagai alat untuk
membawa kedamaian dan
kepuasan jiwa
dengan keyakinan tertentu.
Agama menunjukkan bahwa
kebahagiaan yang ingin
dicapai
16
dengan menjalankan syariat
agama, itu hanya dapat
terlaksana dengan akhlak
yang baik.
Agama berperan penting
dalam kehidupan umat
manusia. Agama menjadi
pemandu
dalam mewujudkan suatu
kehidupan yang bermakna,
damai dan bermartabat.
Menyadari
betapa pentingnya peran
agama bagi kehidupan
17
manusia maka internalisasi
nila-nilai agama
dalam kehidupan setiap
pribadi menjadi sebuah
keniscayaan yang ditempuh
melalui
pendidikan, baik pendidikan
di lingkungan keluarga,
sekolah, maupun
masyarakat.
Pendidikan agama
dimaksudkan untuk
peningkatan potensi spiritual
dan membentuk peserta
18
didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa
kepada Allah SWT dan
berakhlak
mulia. Akhlak mulia
menyangkut etika, budi
pekerti, dan moral sebagai
manifestasi dari
pendidikan agama. Agama
sebagai alat untuk
membawa kedamaian dan
kepuasan jiwa
dengan keyakinan tertentu.
Agama menunjukkan bahwa
19
kebahagiaan yang ingin
dicapai
dengan menjalankan syariat
agama, itu hanya dapat
terlaksana dengan akhlak
yang baik.
Agama berperan penting
dalam kehidupan umat
manusia. Agama menjadi
pemandu
dalam mewujudkan suatu
kehidupan yang bermakna,
damai dan bermartabat.
Menyadari
20
betapa pentingnya peran
agama bagi kehidupan
manusia maka internalisasi
nila-nilai agama
dalam kehidupan setiap
pribadi menjadi sebuah
keniscayaan yang ditempuh
melalui
pendidikan, baik pendidikan
di lingkungan keluarga,
sekolah, maupun
masyarakat.
Pendidikan agama
dimaksudkan untuk
21
peningkatan potensi spiritual
dan membentuk peserta
didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa
kepada Allah SWT dan
berakhlak
mulia. Akhlak mulia
menyangkut etika, budi
pekerti, dan moral sebagai
manifestasi dari
pendidikan agama. Agama
sebagai alat untuk
membawa kedamaian dan
kepuasan jiwa
22
dengan keyakinan tertentu.
Agama menunjukkan bahwa
kebahagiaan yang ingin
dicapai
dengan menjalankan syariat
agama, itu hanya dapat
terlaksana dengan akhlak
yang baik.
Agama berperan penting
dalam kehidupan umat
manusia. Agama menjadi
pemandu
dalam mewujudkan suatu
kehidupan yang bermakna,
23
damai dan bermartabat.
Menyadari
betapa pentingnya peran
agama bagi kehidupan
manusia maka internalisasi
nila-nilai agama
dalam kehidupan setiap
pribadi menjadi sebuah
keniscayaan yang ditempuh
melalui
pendidikan, baik pendidikan
di lingkungan keluarga,
sekolah, maupun
masyarakat.
24
Pendidikan agama
dimaksudkan untuk
peningkatan potensi spiritual
dan membentuk peserta
didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa
kepada Allah SWT dan
berakhlak
mulia. Akhlak mulia
menyangkut etika, budi
pekerti, dan moral sebagai
manifestasi dari
pendidikan agama. Agama
sebagai alat untuk
25
membawa kedamaian dan
kepuasan jiwa
dengan keyakinan tertentu.
Agama menunjukkan bahwa
kebahagiaan yang ingin
dicapai
dengan menjalankan syariat
agama, itu hanya dapat
terlaksana dengan akhlak
yang baik.
Agama berperan penting
dalam kehidupan umat
manusia. Agama menjadi
pemandu
26
dalam mewujudkan suatu
kehidupan yang bermakna,
damai dan bermartabat.
Menyadari
betapa pentingnya peran
agama bagi kehidupan
manusia maka internalisasi
nila-nilai agama
dalam kehidupan setiap
pribadi menjadi sebuah
keniscayaan yang ditempuh
melalui
pendidikan, baik pendidikan
di lingkungan keluarga,
27
sekolah, maupun
masyarakat.
Pendidikan agama
dimaksudkan untuk
peningkatan potensi spiritual
dan membentuk peserta
didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa
kepada Allah SWT dan
berakhlak
mulia. Akhlak mulia
menyangkut etika, budi
pekerti, dan moral sebagai
manifestasi dari
28
pendidikan agama. Agama
sebagai alat untuk
membawa kedamaian dan
kepuasan jiwa
dengan keyakinan tertentu.
Agama menunjukkan bahwa
kebahagiaan yang ingin
dicapai
dengan menjalankan syariat
agama, itu hanya dapat
terlaksana dengan akhlak
yang baik.
Agama berperan penting
dalam kehidupan umat
29
manusia. Agama menjadi
pemandu
dalam mewujudkan suatu
kehidupan yang bermakna,
damai dan bermartabat.
Menyadari
betapa pentingnya peran
agama bagi kehidupan
manusia maka internalisasi
nila-nilai agama
dalam kehidupan setiap
pribadi menjadi sebuah
keniscayaan yang ditempuh
melalui
30
pendidikan, baik pendidikan
di lingkungan keluarga,
sekolah, maupun
masyarakat.
Pendidikan agama
dimaksudkan untuk
peningkatan potensi spiritual
dan membentuk peserta
didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa
kepada Allah SWT dan
berakhlak
mulia. Akhlak mulia
menyangkut etika, budi
31
pekerti, dan moral sebagai
manifestasi dari
pendidikan agama. Agama
sebagai alat untuk
membawa kedamaian dan
kepuasan jiwa
dengan keyakinan tertentu.
Agama menunjukkan bahwa
kebahagiaan yang ingin
dicapai
dengan menjalankan syariat
agama, itu hanya dapat
terlaksana dengan akhlak
yang baik.
32
33

Anda mungkin juga menyukai