DALAM KEHIDUPAN
Disusun Oleh:
Ayu Lestari 855774402
Dedy Chandra P 855774434
Hasanah 855774839
Lilik Rusmawati 855780904
Yusdiana 856766447
Dosen Pengampu
Drs. Asep Saepul Adha, MM
FAKULTAS PGSD
PALEMBANG
2021
DAFTAR ISI
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas semua limpahan rahmat dan
karunianya sehingga makalah ini sanggup tersusun hingga selesai. Tidak lupa
kami mengucapkan begitu banyak terimakasih atas uluran tangan dan bantuan berasal dari
pihak yang telah bersedia berkontribusi bersama dengan mengimbuhkan sumbangan baik
anggapan maupun materi yang telah mereka kontribusikan.
Dan kita semua berharap semoga makalah ini mampu menambah pengalaman serta
ilmu bagi para pembaca. Sehingga untuk ke depannya sanggup memperbaiki bentuk maupun
tingkatkan isikan makalah sehingga menjadi makalah yang miliki wawasan yang luas dan lebih
baik lagi.
Karena keterbatasan ilmu maupun pengalaman kami, Kami percaya tetap banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat berharap saran dan kritik yang
membangun berasal dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Agama merupakan sistem kepercayaan yang meliputi tata cara peribadatan hubungan
manusia dengan sang mutlak, hubungan manusia dengan manusia, dan hubungan manusia
dengan alam lainnya sesuai dengan kepercayaan tersebut. Berdasarkan klasifikasi manapun
diyakini bahwa agama memiliki peranan signifikan bagi kehidupan manusia, disebabkan
agama terdapat seperangkat nilai yang menjadi pedoman dan pegangan manusia. Salah satunya
adalah dalam hal moral.
Moral adalah sesuatu yang berkenaan dengan baik dan buruk. Tak jauh berbeda dengan
moral hanya lebih sepesifik adalah budi pekerti. Akhlak merupakan perilaku dilakukan tanpa
banyak pertimbangan tentang baik dan buruk. Adapun etika atau ilmu akhlakn kajian
sistematis tentang baik dan buruk, bisa juga dikatakan bahwa etika merupakan ilmu tentang
moral. Hanya saja perbedaan etika dan ilmu akhlak (etika islam) bahwa pertama hanya
berdasar pada akal, sedangkan disebut terakhir berdasarkan pada wahyu, akal hanya membantu
terutama pada perumusan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi agama dalam kehidupan ?
2. Apa pengertian moral,akhlak,etika dan budi pekerti ?
3. Bagaimana akhlak mulia dalam kehidupan ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Agama dalam kehidupan
2. Untuk mengetahui pengertian Moral, akhlak, etika dan budi pekerti
3. Untuk mengetahui peranan akhlak mulia didalam kehidupan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Kegiatan Belajar 1
AGAMA SEBAGAI SUMBER MORAL
A. Pengertian Agama
Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem yang mengatur tata
keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah
yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya. Agama secara
etimologi berasal dari bahasa Sanskerta terdiri dari kata : a artinya tidak , gama artinya kacau.
Agama berarti tidak kacau. sebagian yang lain mengatakan a adalah cara dan gama adalah
jalan.Dalam Bahasa Inggris agama disebut religion, berasal dari bahasa latin relegere artinya
mengumpulkan,membaca. Relegion mengandung pengertian kumpulan cara-cara peribadatan
yang terdapat dalam kitab suci yang harus dibaca.
Dalam bahasa arab agama adalah din yang secara etimologi memiliki arti : balasan atau
pahala,ketentuan,kekuasaan,pengaturan,perhitungan,taat dan patuh,kebiasaan. Secara
Terminologis, Hasby as-hiddiqi mendefinisikan agama sebagai dustur (undang-undang) ilahi
yang didatangkan Allah buat menjadi pedoman hidup dan kehidupan manusia di alam dunia
untuk mencapai kerajaan dunia dan kesentosaan di Akhirat. Agama adalah peraturan Tuhan
yang diberikan kepada manusia yang berisi sistem kepercayaan,sistem penyembahan, dan
sistem kehidupan manusia untuk mencapai Kebahagian di dunia dan di akhirat
B. Klarifikasi Agama
Ahmad Abdullah al-Masdoosi mengklarifikasi agama ke dalam tiga kategori :
1. Wahyu dan Non Wahyu
Adalah agama yang menghendaki Iman kepada Tuhan,kepada para rasul-rasul-Nya dan kepada
kitab-kitab-Nya Serta pesannya untuk disebarkan kepada segenap umat manusia.Sebaliknya
agama Non-wahyu tidak mamandang esensial penyerahan manusia kepada tata aturan ilahi
diatas
2. Misionaris dan Non-misionaris
Yang termasuk agama smintik adalah Yahudi, Kristen dan Islam. Sedangkan yang tergolong
Arya adalah Hindu,Jainisme. Sikhiisme ,Zoaterianisme. Sedangkan yang tergolong Mongolian
adalah Confusionisme, Taoisme, dan Shintoisme.
1. Pengertian Moral
Secara Terminologi moral adalah ajaran tentang tindakan sesorang yang dalam hal sifat,
perangai, kehendak,pendapat, atau perbuatan yang secara layak dapat dikatakan benar atau
salah, baik atau buruk. Kesadaran moral itu timbul karena :
1. Perasaan wajib atau keharusan untuk melakukan tindakan yang baik. Perasaan ini telah
ada dalam setiap diri manusia, siapapun dan di mana pun.
2. Objektif dan rasional. Kesadaran moral ini muncul berdasarkan akal. Dengan akalnya ini
manusia mengetahui mna yang baik dan buruk suatu perbuatan dan itu berlaku universal.
Misalnya menghormati Orangtua.
Budi Pekerti adalah perpaduan dari hasil akal dan rasa yang berwujud pada karsa dan tingkah
laku manusia.
3. Pengertian Akhlak
Akhlak berasal dari bahasa Arab , yang merupakan bentuk jamak (plural) dari kata
Khuluq. Secara bahasa akhlak mempunyai arti tabiat,perangi, kebiasaan,atau karakter. Menurut
kamus al-Munjid, kata akhlak mempunyai akar yang sama dengan kata khalqun
(kejadian),Khaliqun (Pencipta) dan makluqun (yang diciptakan). dalam arti bahasa akhlak
sering disinonimkan dengan moral dan etika.
Dari definisi-definisi tersebut diatas jelas bahwa akhlak adalah suatu keadaan yang
tertanam dalam jiwa berupa keinginan kuat yang melahirkan perbuatan-perbuatan secara
langsung dan berturut-turut tanpa memikirkan pemikiran lebih lanjut. Dari beberapa definisi
dan uraian singkat diatas, kita dapat mengambil 2 hal penting tentang akhlak, yaitu:
3
4. Pengertian Etika
Etika secara etimologi (berdasarkan asal-usul kata) berasal dari bahasa Yunani. Ethos
yang berarti watak kesusilaan atau adat. Secara istilah etika adalah ilmu yang membicarakan
tentang tingkah laku manusia. Sebagian ahli yang lain mengemukakan definisi etika sebagai
terori tentang laku perbutan manusia dipandang dari segi nilai baik dan buruk sejauh yang
dapat ditentukan akal.
kita dapat memahami etika dari empat sudut : Objek,sumber,fungsi dan sifat.
Etika sebagai sebuah ilmu sama dengan ilmu akhlak, yakni kajian tentang laku
perbuatan manusia dari segi baik dan buruk,harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan
berdasarkan akal. Hanya saya ilmu akhlak atau etika Islam tidak hanya bersumber pada akal,
melaikan pula yang terpenting adalah Al-Qur’an dan Hadits
4
1. Islam mempunyai penghormatan yang besar terhadap penggunaan akal dalam
menjabarkan ajaran-ajaran islam.
2. Islam sangat menghargai budaya suatu masyarakat.
Maka dari itu agama berperan penting dalam usaha menghapus krisis moral tersebut dengan
menjadikan agama sebagai sumber moral.
1. Agama itu Mendidik manusia menjadi tentram, damai,tabah dan tawakal, ulet serta
percaya pada diri sendiri.
2. Agama itu dapat membentuk dan mencetak manusia menjadi : Berani,Berjuang
menegakkan kebenaran dan keadilan dengan kesiapan mengapdi dan berorban : serta
sadar, enggan dan takut untuk melakukan pelanggaran dan menjurus kepada dosa
dan noda.
3. Agama memberi sugesti kepada manusia agar dalam jiwanya tumbuh sifat-sifat
mulia dan terpuji, penyantun, toleransi dan manusiawi
Al-qur’an yang menjadi sumber pokok dalam agama islam merupakan pedoman dan
sumber akhlak bagi manusia, Dengan demikian Peran Agama sangat penting dalam
kehidupan manusia, salah satunya, sebagai sumber akhlak. Agama yang diyakini sebagai
wahyu dari tuhan sangat efektif dan memiliki daya tahan yang kuat dalam mengarahkan
manusia agar tidak melakukan tindakan amoral. Berbeda dengan akal manusia yang tidak
memiliki daya tekan karena Sifatnya yang Relatif sehingga moral yang dihasilkannya akan
mengalami perubahan seiring dengan perubahan waktu dan tempat.
Moral yang bersumber agama bersifat mutlak, permanen, internal dan universal. Ia
tidak tunduk kepada ruang dan waktu. Nilai-nilai moral dalam islam berlaku untuk semua
orang dan semua tempat tanpa memandang latar belakang etnis kesukuan, dan
kebangsaan,dan sosio-kultural serta lingkungan Geografis mereka.
5
Kegiatan Belajar2
AKHLAK MULIA DALAM KEHIDUPAN
Keempat sendi akhlak batin yang baik itu adalah sebagai berikut :
1. Kekuatan ilmu yang berwujud hikmah yaitu kebijaksanaan
2. Kekuatan nafsu syahwat (Keinginan) yang wujudnya iffah
3. kekuatan keseimbngan di antara yang tiga di atas.
4. Kekuatan amarah yang wujudnya berani
5. Wujudnya adalah adil, yakni kekuatan jiwa yang menuntun amarah dan keinginan
sesuai dengan apa yang di kehendaki oleh hikmah (Kebaikan dan Kebijaksanaan)
Dari perbuatan tersebut akan melahirkan perbuatan baik,jujur,tawadu dll
Sementara empat sendi-sendi atau dasar-dasar akhlak batin yang tecela adalah :
1. Keji,Pintar busuk,Bodoh.
2. Berani tapi sembrono,penakut dan lemah.
3. Rakus dan startis yaitu keadaan syahwat yang tidak terdidik.
4. Aniaya
Keempat sendi tersebut akan melahirkan berbagai perbuatan tercela yang dikendalikan
nafsu.
6
b. Beribadah
“Hai manusia sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang
sebelum kamu, agar kamu bertakwa” (QS. Al-Baqarah/2:21)
c. Bersyukur Berterimakasih kepada Allah atas karunia.
d. Takwa Melaksanakan semua perintahnya dan menjauhi laranganya
e. Berdo’a Memohon kebaikan kepda Allah dalam segalahal untuk kebaikan diduunia
dan akhirat
f. Berdzikir artinya mengingat Allah
g. Tawakal adalah sikap pasrah kepada Allah atas ketentuan Nya
h. Mahabah (Cinta) Sifat merasa dekat dan ingat terus kepada Allah
Manusia adalah mahluk sosial, Aristoteles mengatakan Manusia sebagai Zone politiken atau
Homo socius. Akan tetapi, Untuk mewujudkan hubungan sosial yang baik dan harmonis
dengan orang lain baik yang muslim maupun non muslim Harus disertai dengan akhlak,
Antara lain :
a. Membangun sikap Ukhuwah atau persaudaraan
b. Melakukan silahturahmi
c. Ta’awun ialah saling tolong menolong dalam hal kebajikan
d. Bersikap Adil
e. Bersikap Pemaaf dan penyayang
f. Bersikap dermawan
g. Menahan Marah dan Berkata yag baik
7
h. Sikap musawah dalam arti persamaan dalam hidup bermasyarakat mapun persamaan
dalam hukum.
i. Tasamuh adalah keyakinan yang berbeda harus berbeda
j. Bermusyawarah merupakan upaya memecahkan bersama untuk menghindari
penyimpanga dan meletakkan langkah-langkah bersama yang disepakati
k. Menjalin perdamaian.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Akhlak dalam ptaktiknya ada yang mulia disebut akhlak mahmudah dan akhlak yang
tercela yang disebut akhlak madzmumah. Akhlak pada dasarnya melekat dalam diri
seseorang, bersatu dengan prilaku atau perbuatan. Akhlak mulia adalah akhlak yang sesuai
dengan ketentuan ketentuan yang di ajarkan Allah dan Rasul-Nya. Sedangkan Akhlak tercela
ialah tidak sesuai dengan ketentuannya. Kedua kategori Akhlak tersebut ada yang bersifat
batin dan ada yang bersifat lahir. Menurut Imam Al-Ghazali sendiri Akhlak mulia ada 4 yaitu
: Hikmah, amarah, nafsu dan keseimbangan di antara sendi tersebut melahirkan akhlak
Terpuji berupa Jujur,tawadhu,tabah dan menghormati.
B. Saran
Demikianlah makalah yang dapat disampaikan dengan harapan semoga bermanfaat.
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih
fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah dengan sumber - sumber yang lebih
banyak yang tertuang dapat di pertanggung jawabkan.
9
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Amin. (1983). Al-Akhlak, Etika (Ilmu Akhlak). alih Bahasa KH. Farid
Maruf. Jakarta: Bulan Bintang.
Endang Saefudin Anshari. (1980). Kuliah Al-Islam. Bandung: Pustaka salman ITB.
Imam AI-Ghazali. (1971). Ihya Ulmuddin. Juz VIII. Medan: Pustaka Indonesia.
10