Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“AGAMA SEBAGAI SUMBER MORAL”

Dosen Pengampu : H. Agus Mukhandar M.pd.i

Disusun Oleh Kelompok VI:

1.Zurita Safitri : 2112402017

2.Annisa Aulia Deswita : 2112402018

3.Rinjani Sasi Diajeng Kusno : 2112402019

Kelas : Reguler 1

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG

PRODI STUDI DIII KESEHATAN GIGI

TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam. Atas izin dan karunia-Nya,
kami dapat menyelesaikan makalah tepat waktu tanpa kurang suatu apa pun. Tak lupa pula
kami haturkan shalawat serta salam kepada junjungan Rasulullah Muhammad SAW. Semoga
syafaatnya mengalir pada kita di hari akhir kelak.

Dalam makalah ini membahas “AGAMA SEBAGAI SUMBER MORAL” bertujuan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam dan semoga makalah ini dapat
menjadi salah satu acuan,petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam menuntut ilmu.

Akhirul kalam,kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Besar harapan
penulis agar pembaca berkenan memberikan umpan balik berupa kritik dan saran. Semoga
makalah ini bisa memberikan manfaat bagi berbagai pihak. Aamiin.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Bandar Lampung,26 Juli 2021

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I ..................................................................................................................................

PENDAHULUAN...............................................................................................................

 1.1 Latar Belakang...................................................................................................


 1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................
 1.3 Tujuan Masalah.................................................................................................

BAB II ................................................................................................................................

PEMBAHASAN ................................................................................................................

 2.1 Agama Sebagai Sumber Moral..........................................................................


A. Pengertian Moral ..............................................................................................
B. Makna Moral ....................................................................................................
C. Tujuan Moral.....................................................................................................
D. Peran Agama Dalam Memperbaiki Moral.........................................................
 2.2 Agama Mendidik Manusia Menjadi Tentram,Damai,Tabah,Dan Tawakal......
A. Pengertian Tentram............................................................................................
B. Pengertian Damai .............................................................................................
C. Pengertian Tawakal...........................................................................................
 2.3 Agama Membentuk Dan Mencetak Manusia Menjadi Berani,
Sabar Dan Takut Berbuat Dosa...............................................................................
A. Peran Agama Dalam Menegakkan Kebenaran Dan Keadilan...........................
B. Peran Agama Dalam Menumbuhkan Sifat Sabar..............................................
C. Definisi Takut Berbuat Dosa Dalam Islam........................................................
 2.4 Agama Memberi Sugesti Kepada Manusia Agar Dalam Jiwanya Tumbuh Sifat
Mulia dan Terpuji,Toleransi,Dan Manusiawi..........................................................
A. Pengertian Dan Contoh Sifat Terpuji................................................................
B. Pengertian Toleransi Dan Contoh Sifat Toleransi.............................................
C. Pengertian Manusiawi Dan Contoh Sifat Manusiawi........................................

BAB III ...............................................................................................................................

PENUTUP ..........................................................................................................................

 3.1 KESIMPULAN ................................................................................................


 3.2 SARAN..............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

 
A. LATAR BELAKANG

Agama berperan penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam


mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat.
Menyadari betapa pentingnya peran agama bagi kehidupan manusia maka internalisasi  nila-
nilai agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan yang ditempuh

melalui pendidikan, baik pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat.
Pendidikan agama dimaksudkan untuk peningkatan potensi spiritual dan membentuk peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT dan berakhlak
mulia.

Akhlak mulia menyangkut etika, budi pekerti, dan moral sebagai manifestasi

dari pendidikan agama. Agama sebagai alat untuk membawa kedamaian dan kepuasan jiwade
ngan keyakinan tertentu. Agama menunjukkan bahwa kebahagiaan yang ingin dicapai dengan
menjalankan syariat agama, itu hanya dapat terlaksana dengan akhlak yang baik.Agama islam
merupakan suatu agama yang santun karena dalam islam menjunjung tinggi pentingnya etika
moral dan akhlak. Moral yang sempurna itu , jika dapat memahami agama islam tersebut.
Sedangkan akhlak merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan karena mencakup segala
tingkah laku, tabi‟at, dan karakter manusia yang baik maupun yang buruk dalam
hubungannya dengan Sang Khaliq atau sesama makhluk.Tanpa adanya moral dan akhlak
mulia manusia tidak dapat hidup dengan damai.Pada makalah ini, kami akan membahas
tentang pemahaman agama sebagai moral akhlak mulia dalam kehidupan.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut,rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksut dengan moral?


2. Apa saja peran agama dalam membentuk manusia yang menegakkan kebenaran,sabar
dan takut berbuat dosa ?
3. Apa contoh-contoh dari sifat terpuji ?

C. TUJUAN

Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan yang ingin dicaai adalah :

1.Untuk mengetahui pentingnya agama dalam kehidupan.

2.Untuk mengetahui pengertian Moral dalam Islam.


3.Untuk mengetahui agama sebagai sumber Moral.

4.Untuk mengetahui agama memiliki norma-norma yang berkaitan dengan moral perilaku
kehidupan sehari-hari.

5.Untuk memperbaiki moral agar sesuai dengan etika agama.


BAB II

PEMBAHASAN

LANDASAN TEORI

 2.1 Agama Sebagai Sumber Moral


A. Pengertian Moral

Secara etimologis, kata moral berasal dari kata mos dalam bahasa Latin,bentuk jamaknya
mores, yang artinya adalah tata-cara atau adat-istiadat. Moral adalah rangkaian nilai tentang
berbagai macam perilaku yang harus dipatuhi. Moral adalah ajaran tentang baik buruk
perbuatan dan kelakuan, akhlak, kewajiban dan sebagainya.Menurut KBBI, moral adalah
baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dan sebagainya.
Moral adalah standar perilaku yang berlaku yang memungkinkan orang untuk hidup secara
kooperatif dalam kelompok. Moral mengacu pada sanksi masyarakat apa yang benar dan
dapat diterima.Kata moral juga sering disinonimkan dengan etika, yang berasal dari kata
ethos dalam bahasa Yunani Kuno, yang berarti kebiasaan, adat, akhlak, watak, perasaan,
sikap, atau cara berfikir. Moralitas menggambarkan nilai-nilai tertentu dari kelompok tertentu
pada titik waktu tertentu. Kebanyakan moral tidak tetap. Mereka biasanya bergeser dan
berubah seiring waktu.

B. Makna Moral

Moral adalah tata yang menyangkut budaya, keadilan, hingga sosial. Moral adalah prinsip
yang memandu perilaku individu dalam masyarakat. Meski moral dapat berubah seiring
waktu, moral tetap menjadi standar perilaku yang digunakan untuk menilai benar dan
salah.Moral adalah standar perilaku yang berlaku yang memungkinkan orang untuk hidup
secara kooperatif dalam kelompok. Moral mengacu pada sanksi masyarakat apa yang benar
dan dapat diterima. Orang yang melanggar standar moral adalah orang yang disebut dengan
amoral.Moral adalah tata yang bisa berbeda dari satu daerah ke daerah lain. Wilayah
geografis, agama, keluarga, dan pengalaman hidup semuanya mempengaruhi moral. Moral
adalah konsep yang bisa berubah seiring perkembangan manusia.

C. Tujuan Moral

Tujuan moral adalah untuk mewujudkan harkat dan martabat kepribadian manusia melalui
pengamalan nilai-nilai dan norma. Adapun beberapa tujuan dan fungsi moral adalah sebagai
berikut:

1. Untuk menjamin terwujudnya harkat dan martabat pribadi seseorang dan


kemanusiaan.
2. Untuk memotivasi manusia agar bersikap dan bertindak dengan penuh kebaikan dan
kebajikan yang didasari atas kesadaran kewajiban yang dilandasi moral.
3. Untuk menjaga keharmonisan hubungan sosial antar manusia, karena moral menjadi
landasan rasa percaya terhadap sesama.
4. Membuat manusia lebih bahagia secara rohani dan jasmani karena menunaikan fungsi
moral sehingga tidak ada rasa menyesal, konflik batin, dan perasaan berdosa atau
kecewa.
5. Moral dapat memberikan wawasan masa depan kepada manusia, baik sanksi sosial
maupun konsekuensi dalam kehidupan sehingga manusia akan penuh pertimbangan
sebelum bertindak.
6. Moral dalam diri manusia juga dapat memberikan landasan kesabaran dalam bertahan
dalam setiap dorongan naluri dan keingingan/ nafsu yang mengancam harkat dan
martabat pribadi.

D. Peran Agama Dalam Memperbaiki Moral

Sebagai bagian yang sangat fundamental dalam pembentukan kepribadian manusia,


pendidikan agama merupakan kunci yang tidak bisa diabaikan, karena merupakan salah satu
faktor penunjang dalam pendidikan moral. Manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap
Tuhan tidak dapat terwujud secara tiba-tiba, melainkan melalaui proses pendidikan. Proses
pendidikan itu berlangsung seumur hidup manusia baik di lingkungan keluarga, sekolah,
maupun masyarakat. Pendidikan agama dalam pendidikan masa kini pun memeiliki peranan
penting dalam pembinaan akhlak siswa. Siswa diajarkan untuk berperilaku sesuai dengan
syariat yang ada, serta menunjang aspek moral yang nantinya akan dibawa ke dalam
lingkungan masyarakat.

Pendidikan agama adalah pendidikan yang memberikan pengetahuan dan membentuk sikap,
kepribadian, dan keterampilan peserta didik dalam mengamalkan ajaran agamanya, yang
dilaksanakan sekurang-kurangnya melalui mata pelajaran/kuliah pada semua jalur, jenjang,
dan jenis pendidikan. Pendidikan pada hakekatnya merupakan proses pendewasaan manusia
menjadi manusia seutuhnya. Manusia seutuhnya meliputi keseluruhan dimensi kehidupan
manusia: fisik, psikis, mental/moral, spiritual dan religius. Pendidikan agama di sekolah
sebagai salah satu upaya pendewasaan manusia pada dimensi spiritual-religius. Adanya
pelajaran agama di sekolah merupakan sebagai upaya pemenuhan hakekat manusia sebagai
makhluk religius .

Pendidikan agama memiliki kedudukan yang penting dalam pendidikan nasional:


1.  selaras dengan tujuan pendidikan nasional, yaitu: “Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
2. pendidikan agama juga mengajarkan:
(a)peningkatan iman dan takwa, (b) peningkatan akhlak mulia, (c) peningkatan potensi,
kecerdasan, dan minat peserta didik, (d) keragaman potensi daerah dan lingkungan, (e)
tuntutan pengembangan daerah dan nasional, (f) perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni, (g) agama, (h) dinamika perkembangan global, (i) persatuan nasional
dan nilai-nilai kebangsaan
 2.2 Agama Mendidik Manusia Menjadi Tentram,Damai,Tabah,Dan Tawakal
A. Pengertian Tentram

Tentram berarti aman,damai tidak adanya kekacauan.

 Hal-hal yang dapat dilakukan agar hidup tentram:


-Bersabar dalam menjalani cobaan dan berusaha menerima apapun ketetapan Allah
SWT Bersabar dalam menjalani cobaan dengan berlapang dada.Hal itu dapat
membuat hati kita menjadi tenang dan tidak mudah gelisah.
-Membaca dan mendengarkan Ayat-ayat suci Al-Quran
Dengan membaca atau mendengarkan ayat suci Al-Quran menjadi obat mustajab bagi
orang yang sedang memiliki penyakit hati. Hal ini dipercaya mampu menenangkan
hati bagi orang yang sedang gelisah, dan mencari ketenangan hati.
-Membaca Surat Yasin
Dengan membaca surat yasin dapat membuat hati menjadi tenang.Keutamaan
membaca surat yasin akan membuat hati dan pikiran lebih tentram.Usai membaca
surat yasin dianjurkan untuk memanjatkan doa berharap agar perasaan gelisah dan
keresahan hati dapat segera dihilangkan,karena waktu terbaik membaca doa adalah
setelah membaca Al-Quran.
-Sholat Tahajud
Dengan mengerjakan sholat tahajud akan membuat jiwa menjadi kuat dan hati
menjadi lebih tenang saat menghadapi cobaan.
Seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah SAW, “sholat manakah yang paling
utama setelah shalat wajib?” Rasulullah menjawab,”Shalat Tahajud”.(HR.Muslim).
Sholat tahajud menjadi sangat luar biasa,karena pengerjaannya saat tengah
malam,dalam keadaan hening,sunyi,tenang sehingga kita dapat khusyuk untuk
mendekatkan diri kepada Allah SWT.
-PerbanyakDzikirdanIstighfar
Dzikir dan istigfar dapat menenangkan hati dan pikiran.
Terdapat dua amalan wirid dzikir yang dapat dilakukan agar hati menjadi
tenang,pertama dzikir“Hasbunallahwani’malwakiil”dan kedua,dzikir
“lahaulawalaquwwataillabillah”.

B. Pengertian Tabah
Tabah artinya sabar dalam menghadapi kenyataan hidup,baik itu kenyataan hidup
yang baik maupun kenyataan hidup yang buruk.

C. Pengertian Tawakal
Tawakal merupakan bagian ajaran Islam yang sangat penting.Tawakal harus datang
dari dalam hati.Tidak hanya keluar dari ucapan atau lisan saja.
Arti tawakal Dari segi bahasa,tawakal berasal dari kata"tawakala"yang memiliki arti
menyerahkan,mempercayakan dan mewakilkan.
D. Menurut istilah,tawakal telah didefinisikan oleh beberapa ulama,yakni:
1. Imam Ahmad bin Hambal
Tawakal menurut Imam Ahmad bin Hambal merupakan aktivitas hati.
Artinya adalah perbuatan yang dilakukan oleh hati bukan sesuatu yang diucapkan
oleh lisan.
Bukan juga sesuatu yang dilakukan oleh anggota tubuh.Tawakal juga bukan
merupakan sebuah keilmuan dan pengetahuan. Menurutnya, tawakal bukan hanya
berdiam diri tanpa usaha,bukan juga kepasrahan tanpa upaya.

2. Ibnu Qoyim Al Jauzi.


Menurut nya tawakal adalah amalan dan ubudiyah (penghambaan) hati dengan
menyandarkan segala sesuatu hanya kepada Allah,tsiqah terhadapa-Nya,berlindung
hanya kepada-Nya dan ridha atas sesuatu yang menimpa dirinya.

 2.3 Agama Membentuk Dan Mencetak Manusia Menjadi Berani,Sabar, Dan Takut
Berbuat Dosa.
A. Peran Agama Dalam Menegakkan Kebenaran Dan Keadilan.

“Masalah keadilan sudah disebutkan dalam beberapa surah dalam Al-Qur’an. Kata ‘adil’
disebutkan sebanyak 50 kali dalam A-Qur’an. Ajaran soal keadilan juga disebutkan dalam
kitab suci agama Kristen, Hindu, Budha dan lainnya. Agama mana pun selalu mengajarkan
soal keadilan dengan kalimat yang berbeda namun muaranya sama. Pentingnya menegakkan
hukum, kebenaran, keadilan di antara sesama manusia selalu diajarkan oleh setiap agama,”

ada cerita di masa Khalifah Umar tentang Gubernur Mesir Amru bin As yang mau
memperluas bangunan masjid melalui tanah seorang Yahudi. Gubernur itu mengatakan ingin
membeli tanah itu tapi ditolak si Yahudi karena warisan satu-satunya dari orangtuanya.
Namun Gubernur akhirnya memaksa tetap membangun masjid di tanah itu. Alhasil sang
pemilik tanah mengadu ke Khalifah Umar bin Khatab soal tanahnya yang dirampas itu. Umar
meminta si Yahudi membawakan tulang unta. Singkat kata, tulang unta itu diberikan ke
Umar, lalu Umar mengambil pedang, ditarik garis lurus dari atas ke bawah pada tulang unta
itu.

“Orang Yahudi itu bingung apa maksudnya? Tambah bingung lagi ketika Umar meminta
orang Yahudi itu mendatangi Gubernur tersebut dengan membawakan tulang unta yang
digaris oleh Umar. Akhirnya si Yahudi menemui Gubernur dengan membawa tulang unta.
Seketika Gubernur Mesir itu gemetar ketika menerima tulang unta tersebut. Kata Gubernur,
makna garis lurus pada tulang unta, beliau mengingatkan pada saya bahwa manusia akan jadi
tulang belulang pada akhirnya. Intinya bahwa manusia harus menegakkan keadilan untuk
siapa pun hingga akhir hayat. Keadilan harus ditegakkan tanpa memandang agama, suku,
ras,”dalam Al-Qur’an diajarkan agar manusia saling mengenal dan mengasihi. Allah SWT
berfirman untuk menjadikan manusia berbangsa-bangsa, bersuku-suku dari seorang laki-laki
dan seorang perempuan supaya saling kenal mengenal.
B. Peran Agama Dalam Menumbuhkan Sifat Sabar.

Dalam agama, sabar merupakan satu di antara stasiun-stasiun agama, dan satu anak tangga
dari tangga seorang salik dalam mendekatkan diri kepada Allah. Struktur maqamat agama
terdiri dari (1) Pengetahuan (ma'arif) yang dapat dimisalkan sebagai pohon, (2) sikap (ahwal)
yang dapat dimisalkan sebagai cabangnya, dan (3) perbuatan (amal) yang dapat dimisalkan
sebagai buahnya. Seseorang bisa bersabar jika dalam dirinya sudah terstruktur maqamatitu.

Sabar bisa bersifat fisik, bisa juga bersifat psikis. Karena sabar pada dasarnya kesabaran
adalah wujud dari konsistensi diri seseorang untuk memegang prinsip yang telah dipegangi
sebelumnya. Atas dasar itu maka al-Quran mengajak kaum muslimin agar berhias diri dengan
kesabaran. Sebab, kesabaran mempunyai faedah yang besar dalam membina jiwa,
memantapkan kepribadian, meningkatkan kekuatan manusia dalam menahan penderitaan,
memperbaharui kekuatan manusia dalam menghadapi berbagai problem hidup, beban hidup,
musibah, dan bencana, serta menggerakkan kesanggupannya untuk terus-menerus
menegakkan agama Allah .SWT. seperti firman Allah dalam Al-Qur‟an: Dan bersabarlah
kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari
dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka
(karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang
yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan
adalah keadaannya itu melewati batas. (QS. Al-Kahfi/ 18 : 28)

Perintah untuk bersabar pada ayat di atas, adalah untuk menahan diri dari keingingan
„keluar‟ dari komunitas orang-orang yang menyeru Rab-nya serta selalu mengharap
keridhaan-Nya. Perintah sabar di atas sekaligus juga sebagai pencegahan dari keinginan
manusia yang ingin bersama dengan orang-orang yang lalai dari mengingat Allah SWT.

C. Definisi Takut Berbuat Dosa Dalam Islam.

Taubat secara terminologi syariat adalah menyesal dengan sepenuh hati atas dosa yang
telah lalu, memohon ampunan ( istigfar ) dengan lisan, menghentikan kemaksiatan dari
badan, bertekad untuk tidak mengulangi lagi di masa depan. Sayyidina ‘Ali menuturkan
bahwa taubat itu terhimpun dari enam unsur, yaitu penyesalan terhadap dosa di masa lalu
atau melaksanakan hal-hal yang fardlu (jika taubat dari meninggalkan fardlu),
mengembalikan harta benda yang dizalimi pada pemiliknya, meminta maaf pada pihak
yang dizalimi, bertekad untuk tidak mengulangi perbuatan dosa itu lagi, dan berkomitmen
untuk mendidik nafsu dalam ketaatan pada Allah sebagaimana pernah menggiring nafsu
pada kemaksiatan.

 2.4 Agama Memberi Sugesti Kepada Manusia Agar Dalam Jiwanya Tumbuh Sifat-
Sifat Mulia,Terpuji,Toleransi,Dan Manusiawi
A. Pengertian Dan Contoh Sifat Terpuji

 Pengertian sifat Terpuji


Akhlak mulia atau terpuji disebut juga dengan Akhlakul Mahmudah atau Akhlakul
Karimah yaitu sikap dan tingkah laku yang mulia atau terpuji terhadap Allah, sesama
manusia dan lingkungannya. sifat mulia tersebut bagi setiap muslim perlu diketahui
yang bersumber dari Al Quran dan hadis. Sifat terpuji sangat memberikan jaminan
keselamatan kehidupan manusia, dalam hubungan dengan Allah, kehidupan pribadi,
bermasyarakat dan negara.

 Contoh Sifat Terpuji


1. Betanggung Jawab
Bertangggung jawab merupakan salah satu contoh perilaku terpuji, Tanggung jawab adalah
suatu sikap yang mencerminkan suatu perilaku atau sikap yang ditunjukan oleh seseorang
yang masih berbuat dan bertingkah laku sesuai dengan kewajiban yang diembangnya dan
menyadari akan perilaku dan sikap yang ditunjukan. Misalnya contoh sikap tanggung jawab
adalah melaksanakan Ronda sesuai dengan jadwal yang diberikan

2. Jujur
Jujur adalah suatu sikap atau perilaku yang menyampaikan atau melakukan sesuatu sesuai
dengan kenyataan, sesuai dengan amanah yang dipercayakan, lawan dari sikap jujur sendiri
adalah dusta/khianat/bohong. Misalnya saja saat ulangan, guru melarang untuk mencontek
maka siswa-siswa pun tidak ada yang mencontek atau contoh lain sikap jujur adalah
menyampaikan sesuatu berita sesuai dengan kenyataan meskipun hal tersebut bisa jadi
merugikan baginya.

B. Pengertian Dan Contoh Sifat Toleransi


 Pengertian toleransi
Toleransi merupakan suatu sikap atau perilaku manusia yang mengikuti aturan, di mana
seseorang dapat menghargai, menghormati terhadap perilaku orang lain. Istilah Toleransi
dalam konteks sosial budaya dan agama berarti sikap dan perbuatan yang melarang adanya
diskriminasi terhadap kelompok atau golongan yang berbeda dalam suatu masyarakat. Islam
sebuah agama yang mengajarkan kepada umat manusia untuk selalu menghormati serta
toleransi terhadap sesama dan menjaga kesucian serta kebenaran ajaran Islam. Dengan ini,
fakta telah membuktikan bahwa Islam merupakan agama yang mengajarkan hidup toleransi
terhadap semua agama. Dalam keadaan apapun dan kapan saja, Islam sebagai agama
Rahmatal Lil’alamin senantiasa menghargai dan menghormati perbedaan, baik perbedaan
suku, bangsa, dan keyakinan. Hal sangat ini jelas, bahwa Islam selalu memberikan kebebasan
berbicara dan toleransi terhadap semua pemeluk agama dan berkeyakinan serta rasa hormat
bagi umat manusia, tampa membeda-bedakan satu sama lain.

 Contoh Sifat Toleransi


1. Mengecilkan suara Radio/Tape/HP saat oranglain sedang beribadah
Seperti yang kita ketahui bahwa dib indonesia terdapat beberapa agama, mulai dari agama
islam, kristen, hindu, budha dan lain-lain.
2. Tidak menghina dan mengejek ajaran agama oranglain
Salah satu sikap toleransi dalam kehidupan sehari-hari dilingkungan yang memiliki penganut
agama yang berbeda adalah dengan tidak menghina dan mengejek ajaran agama oranglain.

3. Berteman dengan siapa saja meskipun berbeda agama


Dalam lingkungan sekolah dan masyarakat seringkali kita menjumpai seseorang yang
berbeda agama dengan kita, dalam kondisi tersebut sebaiknya anda tetap berteman dengan
orang tersebut meskipun anda berbeda agama

4. Menghormati perayaan keagamaan yang berbeda agama dengan kita


Setiap agama memiliki hari perayaan, saat hari perayaan agama tertentu yang berbeda dengan
agama anda maka sebaiknya anda tetap menghormati dan menghargai perayaan agama lain
tersebut.

5. Menolong oranglain meskipun berbeda agama


Sikap saling tolong menolong adalah perilaku terpuji, jangan memandang siapa yang akan
anda tolong namun sebaiknya anda selalu berusaha menolong setiap orang meskipun berbeda
agama dengan anda.

C. Pengertian Dan Contoh Sifat Manusiawi


 Pengertian Manusiawi

Manusiawi merupakan sifat dasar, alamiah dan lahiriah dari manusia. yaitu dimana sifat
paling esensi dari penciptaan manusia. Sifat sifat seperti baik hati, kekeluargaan dan saling
mencintai serta sifat baik yang lain diyakini merupakan sifat dasar manusia sebelum
didistorsi oleh kehidupan didunia. Jadi manusia yang manusiawi adalah manusia yang
memelihara dan mendasari tindakannya dengan sifat-sifat esensial manusia.

 Contoh Sifat Manusiawi

Ada banyak sifat manusia yang digambarkan dalam Alquran. Penggambaran sifat-sifat ini
akan membantu kita untuk lebih introspeksi diri sehingga menjadi manusia yang dicintai
Allah SWT. Seperti apa sifat-sifat manusia tersebut:

1. Manusia itu lemah. “Allah hendak memberikan keringanan kepadamu dan manusia
dijadikan bersifat lemah” (Q.S. Annisa; 28)
2. Manusia itu gampang terperdaya “Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan
kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah” (Q.S Al-Infithar :
6)
3. Manusia itu lalai. “Bermegah-megahan telah melalaikan kamu” (Q.S At-takaatsur 1)
4. Manusia itu penakut. “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan
sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah
berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (Q.S Al-Baqarah 155)
BAB III

PENUTUP
 3.1 KESIMPULAN
 Moral adalah ajaran yang berbicara tentang baik dan buruk dan yang menjadi
ukuran baik dan buruknya
adalah akal karena memang etika adalah bagian dari filsafat. Dan Moraladalah ajaran
baik dan buruk yang ukurannya adalah tradisi yang berlaku di suatumasyarakat. Serta,
Akhlak dalam kebahasaan berarti budi pekerti, perangai atau disebut jugasikap hidup
adalah ajaran yang berbicara tentang baik dan buruk yang yang ukurannya
adalahwahyu tuhan
 Tentram adalah aman dan damai. Hal yang di lakukan agar hidup tentram adalah
dengan bersabar,sabar dapat di artikan dengan tabah,seperti tabah menghadapi
kenyataan hidup.Hidup pun harus di sertai dengan tawakal yang berarti perbuatan
yang di lakukan oleh hati.
 Manusia harus menegakan keadilan untuk siapapun hingga akhir hayat.Keadilan harus
di tegakan tanpa memandang agama,suku,ras.Selain harus menegakan keadilan
manusia juga harus sabar karena kesabaran adalah wujud dari konsisteni dari
seseorang untuk menegakan prinsip yang telah dipegangi sebelumnya.Manusia pun di
haruskan bertaubat dengan sepenuh hati atas dosa-dosa yang telah lalu.
 Agama mengjarkan umatnya untuk meiliki akhlak yang mulia yaitu sikap dan tingkah
laku yang terpuji,toleransi dan manusiawi

 3.2 SARAN

Kami sangat mengharapkan, dengan diselesaikannya makalah ini, baik pembaca maupun
penyusun dapat menerapkan moral,akhlak dan keadilan yang baik dan sesuai dengan ajaran
islam dalam kehidupan sehari-hari

DAFTAR PUSTAKA

(https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/pengertian-moral.html)

(ot.liputan6.com/read/4524584/moral-adalah-tingkah-laku-manusia-kenali-pengertian-ciri-
dan-macamnya)

(https://pgsd.binus.ac.id/2019/04/16/peran-pendidikan-agama-dan-moral-dalam-pendidikan-
di-indonesia/)
https://brainly.co.id/tugas/7407642#:~:text=Ketentraman%20berasal%20dari%20kata
%20dasar,%2C%20tenang%20hati%2C%20pikiran).

neliti.com/media/publications/285185-konsep-taubat-dalam-al-quran-cdccd432.pdf

https://jurnal.umsb.ac.id/index.php/ruhama/article/download/822/733

Anda mungkin juga menyukai