Alhamdullillah, puji serta syukur kami ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan
izin-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan mudah guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Etika Moral yang berjudul
dan Etika” dari Dosen Pengampu Bapak Drs. Zulkarnaen Sitanggang, MA.
Sholawat serta salam kami teteap tercurahkan kepada nabi kita Muhammad
SAW. Terima kasih kepada anggota kelompok kami yang telah berkontribusi dalam
bentuk pikiran maupun materi dalam menyelesaikan makalah ini. Kami sangat
pengetahuan bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa dipraktikan dalam kehidupan sehari har khususnya bagi penulis umumnya bagi
pembaca.
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami, maka dari itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
Penyusun Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1Latar Belakang
Etika, moral, dan akhlak merupakan suatu unsur yang penting
dalamkehidupan sehari-hari di masa modern seperti saat ini, sayangnya
seiringberkembangnya zaman nilai-nilai tersebut mulai luntur di masyarakat.
Kurangnyapengetahuan tentang etika, moral, dan akhlak merupakan salah satu
penyebab utamamengapa lunturnya unsur-unrus tersebut di masyarakat. Di
samping kemajuan teknologi akibat adanya era globalisasi, kita melihat pula
arus kemunduran Etika, Moral, dan Akhlak yang melanda di kalangan
sebagianpemuda pemudi Indonesia. Dalam berbagai surat kabar banyak kita
jumpai beritatentang perkelahian pelajar, penyebaran narkotika, pemakaian
obat bius, minum minuman keras, penjambretan yang dilakukan oleh anak anak
yang berusia belasantahun, meningkatnya kasus-kasus kehamilan dikalangan
remaja putri, dan sebagainya.
Dalam menghadapi situasi seperti itu, muncul berbagai pertanyaan,
seperti apakah masih mungkin untuk merumuskan kembali standar yang
konsisten, universal, dan etika kelompok agama yang berbeda? Apakah masih
mungkin bagi kita untuk menerapkan hasil rumusan itu? Ini karena norma tidak
akan bermakna dalam kehidupan tanpa dukungan dari subjek pelaku. Tentu saja
pertanyaan ini hanya dapat dijawab dengan hati nurani, baik secara individual
maupun kolektif. Dengan kata lain, kesadaran individu dan kolektif harus ada
untuk memanfaatkan nilai-nilai altruistik untuk kepentingan manusia secara
keseluruhan.
Agama, moralitas, dan etika adalah istilah dan entitas yang sangat
populer dalam kehidupan sehari-hari karena dianggap sebagai sumber nilai untuk
mengatur kehidupan manusia. Bahkan di kalangan ilmuwan, telah berkembang
menjadi komoditas kajian akademis yang sudah melembaga sejak lama. Sebagai
lembaga yang sama yang mengajarkan prinsip, prinsip kebaikan, agama, dan
etika, mereka seharusnya saling mengisi satu sama lain (Saleh, 2003:5). Itu juga
3
berlaku untuk moral. Dengan kata lain, seharusnya ada dialektika antara kasta
moral dan etika antara agama, di mana satu kasta mengisi yang lain.
1. 2 Rumusan Masalah
1. Definisi nilai kemanusiaan dalam kehidupan
2. Definisi moral, akhlak, dan etika
3. Implementasi nilai moral, etika dan akhlak dalam kehidupan
1. 3 Tujuan Penulisan
1. Mampu memahami dan menjelaskan nilai kemanusiaan
2. Mampu memahami dan menjelaskan makna moral, etika, dan akhlak
3. Mampu mengimplementasikan nilai-nilai moral, etika, dan akhlak dalam
kehidupan.
4
BAB II
PEMBAHASAN
2. 1Nilai Kemanusiaan
Suatu perbuatan dikatakan baik apabila sesuai dengan nilai-nilai
kemanusiaan. Prinsip pokok dalam nilai kemanusiaan Pancasila adalah keadilan
dan keadaban. Keadilan mensyaratkan dan keseimbangan, antara lahir dan batin,
jasmani dan rohani, individu dan sosial, makhluk bebas mandiri dan makhluk
Tuhan yang terikat hukum-hukum Tuhan. Keadaban mengindikasikan
keunggulan manusia dibanding dengan makhluk lain, yaitu hewan, tumbuhan,
dan benda tak hidup. Karena itu perbuatan itu dikatakan baik apabila sesuai
dengan nilai-nilai kemanusiaan yang didasarkan pada konsep keadilan dan
keadaban.
Kemanusiaan merupakan suatu sifat yang penting dalam menciptakan
kehidupan yang harmonis antar sesama manusia, seperti yang disebutkan
Notonagoro dalam Pamono dan Kartini (1984:74), bahwa hakekat manusia
adalah majemuk tunggal (monopluralis). Sehingga manusia selain makhluk yang
individual juga merupakan makhluk sosial yaitu membutuhkan manusia lainnya
dalam memenuhi kebutuhannya. Selain itu dalam berhubungan antar manusia
perlu adanya interaksi yang positif, yaitu dihadirkannya sifat kemanusiaan yang
menjunjung tinggi harkat sesama manusia dan menghormati setiap manusia agar
tujuan untuk menciptakan kehidupan bersama yang diharapkan dapat tercapai.
Pesan yang berhubungan dengan kemanusiaan dapat disampaikan dalam
sebuah media massa, seperti yang dicontohkan dalam pemberitaan media online,
Selain dari pemberitaan media online, ada beberapa media massa yang
mengambil peran penting untuk menyampaikan pesan-pesan yang mengandung
kemanusiaan seperti media film.
2. 2 Nilai Moral
Secara etimologis, kata moral berasal dari kata mos dalam bahasa Latin, bentuk
jamaknya mores, yang artinya adalah tata cara atau adat istiadat. Moral merupakan
serangkaian nilai tentang berbagai macam perilaku yang wajib dipatuhi.
5
Menurut KBBI, moralitas adalah sopan santun, segala sesuatu yang
berhubungan dengan etika atau adat sopan santun. Moralitas adalah istilah yang
menjelaskan tentang nilai-nilai tertentu dari kelompok tertentu pada titik waktu
tertentu. Kebanyakan moral tidak tetap. Mereka biasanya berubah seiring
berjalannya waktu.
Kata moral juga sering disamakan dengan etika, yang berasal dari kata ethos
dalam bahasa Yunani Kuno, yang berarti sikap, kebiasaan, adat, watak, akhlak,
perasaan, atau cara berpikir.
Kebanyakan orang lebih sering bertindak secara moral dan mengikuti pedoman
sosial. Meski moral bisa berubah seiring berjalannya waktu, moral tetap menjadi
standar perilaku yang diterapkan untuk menilai benar dan salah. Moralitas juga
merupakan istilah yang sering kali memaksa seseorang meninggalkan kepentingan
jangka pendeknya untuk kepentingan masyarakat.
Selanjutnya moral dalam arti istilah adalah suatu istilah yang digunakan untuk
menentukan batas-batas dari sifat, perangai, kehendak, pendapat atau perbuatan yang
secara layak dapat dikatakan benar, salah, baik atau buruk. Berdasarkan kutipan
tersebut diatas, dapat dipahami bahwa moral adalah istilah yang digunakan
untukmemberikan batasan terhadap aktifitas manusia dengan nilai (ketentuan) baik
atau buruk, benar atau salah.
2. 3 Nilai Etika
Etika adalah suatu ajaran yang berbicara tentang baik dan buruknya
yang menjadi ukuran baik buruknya atau dengan istilah lain ajaran tenatang
kebaikan dan keburukan, yang menyangkut peri kehidupan manusia dalam
hubungannya dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam.
Dari segi etimologi, etika berasal dari bahasa Yunani,ethos yang berarti
watak kesusilaan atau adat. Dalam kamus umum bahasa Indonesia, etika diartikan
ilmu pengetahuan tentang azaz-azaz akhlak (moral). Dari pengertian kebahasaan
ini terlihat bahwa etika berhubungan dengan upaya menentukan tingkah laku
manusia.
Adapun arti etika dari segi istilah, telah dikemukakan para ahli dengan
ungkapan yang berbeda-beda sesuai dengan sudut pandangnya. Menurut para
6
ulama’ etika adalah ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan
apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia, menyatakan tujuan yang harus
dituju oleh manusia di dalam perbuatan mereka dan menunjukkan jalan untuk
melakukan apa yang seharus nya diperbuat.
2. 4Nilai Akhlak
Kata akhlaq berasal dari bahasa Arab, yakni jama’ dari “khuluqun” Yang
berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat, tata krama, Sopan santun,
adab, dan tindakan. Kata akhlak juga berasal dari kata Khalaqa atau khalaqun artinya
kejadian, serta erat hubungan dengan “Khaliq” yang artinya menciptakan, tindakan,
atau perbuatan, Sebagaimana terdapat kata al-khaliq yang artinya pencipta dan
makhluq Yang artinya diciptakan.
Secara etimologi akhlak adalah bentuk jamak dari khuluq yang berarti budi
pekerti, perangai, tingkah laku dan tabi’at. Sinonim kata akhlak adalah budi pekerti,
tata krama, sopan santun, moral dan etik. Sedangkan akhlak menurut istilah
sebagaimana di ungkapkan oleh Imam Al-Ghazali adalah sebagai berikut :
akhlak adalah suatu bentuk (naluri asli) dalam jiwa seorang manusiayang dapat
melahirkan suatu tindakan dan kelakuan dengan mudah dan sopan tanpa
memerlukan pemikiran dan pertimbangan. Apabila naluri tersebut melahirkan
suatu tindakan dan kelakuan yang baik dan terpuji menurut akal dan agama,
maka disebut budi pekerti yang baik.
Dari beberapa pengertian tersebut bisa kita ambil kesimpulan bahwa
akhlak / khuluq itu adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia sehingga
dia akan muncul secara spontan bilamana diperlukan, tanpa memerlukan
pemikiran / pertimbangan terlebih dahulu serta tidak memerlukan dorongan dari
luar.
7
mendidik dan membiayai hidup kita, tidak sedikit pengorbanan mereka lahir dan
batin, baik materi, tenaga dan pikiran yang telah dicurahkan untuk kepentingan anak-
anaknya. Walaupun mereka tidak mengharapkan balasan atas kasih sayang dan
pengorbanan kepada kita. Namun tidak selayaknya kita mengabaikan kewajiban
menghormati dan menunti segala nasehat dan perhatiannya. Kakek, nenek, paman,
bibi, dan kerabat kita yang lebih tua juga harus kita hormati dan kita perlakukan
seperti orang tua kita. Oleh karena itu kita harus berlaku hormat dan sopan, tidak
bersikap melawan atau menentang pada saat ada perselisihan. Karena bila kita
bersikap hormat dan sopan insya Allah mereka pun akan berlaku sama.
Agama Islam mengajarkan agar kita selalu hormat dan sopan kepada semua
orang yang lebih tua, dari mereka yang sudah mengenyam banyak pengalaman, kita
memperoleh ilmu untuk bekal dimasa datang. Kita mendapat warisan kebudayaan
yang akan kita teruskan. apalagi para pahlawan yang turut memerdekakan bangsa
kita. Barang siapa yang bersikap hommat kepada orang yang lebih tua, maka akan
dijanjikan oleh Rasulullah SAW, akan dihormati pula pada masa tuanya nanti dan
apabila tidak menghormati orang yang lebih tun maka Rasulullah SAW, pun tidak
hendak mengakui seseorang tersebut sebagai umatnya.
Tiada seorang pemuda yang menghormati orang yang tua usianya, melainkan Allah
akan menyediakan orang-orang yang akan menghormatinya jika ia telah tua usianya.
(HR Turmudzi).
Tidak termasuk golonganku orang yang tidak menyayangi orang yang lebih (muda),
dan tidak mengerti hak-hak orang yang lebih (tua). Bukanlah termasuk golonganku
orang yang menipu kami, seorang mukmin yang lain, seperti mencintai diri sendiri.
(Tabrani dari Damrah).
8
Sebaya bisa berarti sama usianya, maka dari itu pergaulan dengan orang sebaya
sangat penting. Hampir setiap hari, dikalangan masyarakat maupun di sekolah, kita
sering kali berkumpul dengan teman sebaya yang memiliki kesamaan dengan kita
dalam beberapa hal. Pada saat kita kesulitan, merekalah orang yang tepat untuk m
dimintai tolong baik bersifat pribadi pun kita lebih terbuka. Manusia adalah makhluk
sosial yang selalu berhubungan dan saling membutuhkan satu sama lain setan orang
memiliki kekurangan dan kelebihan serta memerlukan bantuan orang lain. Dalam
pergaulan sehari-hari kita sela bersama mereka, maka kita patut menghormatinya
serta menghargai kedudukan mereka, demikian pula mereka akan menghormati dan
menghargai kita, cara bergaul yang baik dengan mereka (orang sebaya) yaitu
hendaknya kita turut memikirkan dan mempedulikan persoalan dan kesulitan mereka
serta turut meringankan beban permasalahannya.
2. Etika Pergaulan Dengan Orang Yang Lebih Muda
Dalam pergaulan, tidak hanya orang yang lebih tua dan orang yang menjadi
perhatian kita untuk selalu kita hormati, tapi juga orang-orang yang lebih muda.
Islam menganjurkan kita agar bersikap merendah dan santun sesama mukmin,
termasuk orang yang lebih muda dari kita. Walau kita banyak kelebihan dibanding
mereka, kita tak boleh sombong, dan congkak pada mereka justru kita harus
membantunya dengan penuh kasih sayang dan segala kecintaan.Pergaulan dengan
orang lebih muda termasuk juga terhadap orang yang keadaan perekonomiannya
rendah,pengetahuan dan pengalamannya lebih lemah dari kita, juga anak yatim dan
fakir miskin. Terhadap mereka kita wajib menyantuni dan bersikap penuh kasih
sayang, tidak berbuat dan berkata kasar, tidak menghina keadaan dan derajat mereka.
Jika kita tidak hormat dan tidak sopan terhadap mereka yang lebih muda dari kita,
maka niscaya mereka pun tidak akan menghormati kita.
3. Etika Pergaulan Dengan Sesama Muslim Dan Umat Islam
Pergaulan antar sesama muslim berkaitan dengan peraturan-peraturan tentang
pergaulan umat Islam antar satu golongan atau satu agama. Kita sebagai muslim dan
umat Islam yang menganut ajaran Allah harus mengetahui bagaimana etika
pergaulan dikalangan masyarakat muslim, yaitu kita harus bertingkah laku yang
sopan santun. lemah lembut dan tidak bertindak salah (keliru) kita harus bisa
9
membedakan yang baik dan buruk seperti halnya bagaimana kita menghadapi berita
khayal (kosong) yang dibawa dan disebarkan oleh orang fasik dan jail.
Cara menyelesaikan persengketaan antar sesama orang muslim yang timbul
dikalangan umat Islam, yaitu dengan bersatu padu dalam satu tujuan melawan
kejahilan orang karena pada dasarnya muslim dan mu'min itu bersaudara
hubungannya sangat erat sekali bagaikan bangunan, jika satu penyangga hilang akan
roboh. begitu dengan kaum muslim satu ceroboh akan mendatangkan musibah.
10
karena Rasulullah mengatakan "janganlah kalian kaumku sekaian semua
memandangi sesuatu yang tidak baik (buruk) dengan matamu sekalian umatku.
11
a. Menjunjung tinggi nilai-nilai ilmiah yakni nilai-nilai dalam menuntut dan
menimba ilmu pengetahuan yang dilakukan dikampus dengan cara belajar dengan
sungguh-sungguh.
b. Mematuhi peraturan-peraturan yang berlaku di lingkungan kampus mulai dari
peraturan berbusana serta menaati peraturan peraturan lainnya.
c. Menghormati dan menghargai dosen selaku orang yang mengarahkan dan
memberi ilmu pengetahuan kepada mahasiswa
d. Memberi contoh yang baik dalam berperilaku kepada adik tingkat, teman setingkat
dan kakak tingkat.
e. Saling menghormati dan menghargai terhadap sesama mahasiswa.
f. Berperilaku dan bertutur kata yang sopan, baik di dalam kelas dan di luar kelas
yang mencerminkan perilaku sebagai mahasiswa dan dijiwai oleh nilai-nilai agama.
g. Tidak berperilaku asusila atau tidak bermoral.
h. Bersedia menerima sanksi yang ditetapkan atas pelanggaran terhadap peraturan
yang berlaku sebagai bagian dari pendidikan disiplin.
12
c. Berdo’a kepada Allah. Do’a merupakan pengakuan akan keterbatasan
dan ketidakmampuan manusia, sekaligus pengakuan akan kemahakuasaan
Allah terhadap segala sesuatu.
d. Tawakal kepada Allah, yaitu berserah diri sepenuhnya kepada Allah
dan menunggu hasil pekerjaan atau menanti akibat dari suatu keadaan.
e. Tawaduk kepada Allah, yaitu Mengakui bahwa dirinya rendah dan hina di
hadapan Allah Yang Maha Kuasa, oleh karena itu tidak layak kalau
hidup dengan angkuh dan sombong, tidak mau memaafkan orang lain,
dan pamrih dalam melaksanakan ibadah kepada Allah
f. Berhusnudzon kepada Allah, yaitu berprasangka baik kepada Allah karena
apa yang diberikan oleh Allah merupakan yang terbaik untuk hamba-Nya
13
c.. Suka memaafkan kesalahan orang lain d. Menepati janji yang telah dibuat
-Pendidikan melalui orang lain, berproses melalui kerjasama dengan orang lain.
Manusia pada mulanya tidak mengetahui segala sesuatu tentang apa yang ada
didalaam dirinya, karena itu ia memerlukan orang lain untuk menolong proses
kegiatan mengetahuinya. Namun kedua proses belajar tersebut pada hakikatnya
saling mempengaruhi, karena orang yang mengajar orang lain senantiasa
memberikan stimulasi atau motivasi agar ia aktif belajar sendiri.
14
BAB III
PENUTUP
3. 1Kesimpulan
Etika adalah ajaran yang berbicara tentang baik dan buruk dan yang menjadi
ukuran baik dan buruknya adalah akal. Karena memang etika adalah bagian dari
filsafat.Moral adalah ajaran baik dan buruk yang ukurannya adalah tradisi yang
berlaku di suatu masyarakat.
Akhlak dalam kebahasaan berarti budi pekerti, perangai atau disebut juga
sikap hidup yang berbicara tentang baik dan burak yang yang ukurannya: adalah
wahyu tuhan.Aktualisasi akhlak adalah bagaimana seseorang dapat
mengimplementasikan iman yang dimilikinya dan mengaplikasikan seluruh
ajaran islam dalam setiap tingkah laku sehari-hari. Seperti akhlak kepada tuhan,
diri sendiri, keluarga, dan sesama manusia.
3. 2Saran
Hendaknya kita sebagai muslim dapat menerapan etika, moral, dan akhlak ke
dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan syariat islam.
15
DAFTAR PUSTAKA
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Etika
https://ps2unic.wordpress.com/2013/11/11/penerapan-etika-moral-dan-
akhlakdalam-kehidupan/
http://makalah73.blogspot.com/2012/11/akhlak-dan-aktualisasinya-dalam.html
Wahyudin, Achmad, M. Ilyas, M. Saifulloh dan Z. Muhibbin.2009.Pendidikan
Agama Islam untuk Perguruan Tinggi.Grasindo
16