Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

MORAL DAN NILAI YANG TERKANDUNG DALAM PANCASILA

Disusun oleh:
Kelompok 3
Dian Ramadhani
Husnul Hotima
Sinar
Nita

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH SYAMSUL MA’ARIF

(STIT-SYAM)

Jl. Cut Nyak Dien RT 13 Gang Kerikil 8


BONTANG-KALIMANTAN TIMUR

2023

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya. Atas berkat rahmat dan hidayat-
Nya serta berbagai upaya, tugas makalah mata kuliah Pendidikan
Pancasila yang membahas tentang Moral dan Nilai yang terkandung
dalam pancasila dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.Dalam
penyusunan makalah ini, ditulis berdasarkan buku yang berkaitan
dengan Pancasila, dan serta informasi dari media massa yang
berhubungan dengan Pancasila. Penulis menyadari bahwa makalah ini
masih kurang sempurna. Untuk itu diharapkan berbagai masukan yang
bersifat membangun demi kesempurnaannya. Akhir kata, semoga
makalah ini dapat membawa manfaat untuk pembaca.

2
Daftar Isi
HALAMAN JUDUL ..........................................................................................1
KATA PENGANTAR .........................................................................................2
DAFTAR ISI .......................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................4
 A. Latar Belakang .......................................................................................4
 B. Rumusan Masalah .................................................................................5
 C. Tujuan Penulisan ....................................................................................5
 D. Manfaat Penulisan .................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................6
 2.1. Moral yang terkandung dalam pancasila .........................................6
 2.2. Nilai-Nilai yang terkandung dalam Pancasila ..................................9
 1.1. Dalam Sila Ketuhanan yg maha Esa ..............................................9
 1.2. Sila Kemanusiaan yg adil dan Beradab ..........................................10
 1.3. Dalam Sila Persatuan Indonesia ....................................................11
 1.4. Dalam Sila Kerakyatan yang di pimpin oleh
Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan
Perwakilan .......................................................................................12
1.5. Dalam Sila Keadilan Bagi Seluruh Rakyat Indonesia .....................12
 2.3. Pengertian Nilai ...................................................................................14
1.2. Pengertian Nilai Menurut para Ahli ...............................................14
1.3. Pengertian Pancasila ......................................................................15
1.4. Pancasila Sebagai sumber Nilai .....................................................16
1.5. Makna Nilai yg terkandung dalam Pancasila .................................17
1.6. Nilai-Nilai setiap butiran Pancasila ................................................19
BAB III PENUTUP ............................................................................................22
 A. Simpulan ...............................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................23

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. latar Belakang
Apabila kita melihat dari sudut pandang psikologi perkembangan, dunia nampak
semakin tua, manusia semakin cerdas, pengetahuan semakin dewasa, dan teknologi pun
semakin canggih. Namun di balik semua itu, apakah kehidupan kita menjadi semakin baik,
semakin nyaman, dan semakin sejahtera baik secara lahiriah maupun bathiniah? Mungkin
tidak, bahkan sebaliknya. Kehidupan kita nampaknya semakin mundur dan terpuruk,
reformasi kita gebablasan, korupsi semakin terang-terangan dan merajalela.

Bangsa ini nampaknya sudah cukup lelah melihat, menyaksikan dan mengalami
keadaan yang demikian. Seperti dikemukakan oleh Dedi Supriadi (Pikiran Rakyat, 12 Juni
2001: 8-9) bahwa “Orde Baru berakhir, dan muncul Era Reformasi. Era ini menyaksikan
sosok bangsa ini yang lunglai, terkapar dalam ketidak berdayaan akibat berbagai krisis yang
dialaminya.” Keadaan tersebut tidak saja mengakibatkan terpuruknya ekonomi, tetapi juga
mengakibatkan merosotnya kualias hidup, bahkan merosotnya martabat bangsa. Apakah
gerangan yang menyebabkan semua itu? Kalau kita telaah mungkin akan muncul sederetan
faktor penyebab. Ada yang mengatakan karena pejabatnya tidak jujur, korup, penegak
hukumnya tidak adil, rakyatnya tidak produktif, karyawan bawahannya tidak loyal, tidak bisa
kerjasama, tidak empati, dsb.

Mungkinkah nilai moral sudah hilang di Negara kita? Mungkinkah nilai moral sudah
tidak dimiliki oleh generasi penerus bangsa? Seperti dikatakan oleh Pam Schiller & Tamera
Bryant (2002: viii) bahwa: “jika kita meninggalkan pelajaran tentang nilai moral yang
kebanyakan sudah berubah, kita, sebagai suatu Negara, beresiko kehilangan sepotong
kedamaian dari budaya kita.” Timbullah pertanyaan, apakah pelajaran tentang nilai moral di
Negara kita selama ini telah diabaikan? Menurut Dedi Supriadi, “Pendidikan budi pekerti dan
pendidikan agama pada saat itu (1968-1980-an) dapat dikatakan ‘terpinggirkan’ oleh haru-
biru semangat Pendidikan Moral Pancasila.” Bagaimana pada tahun 2000-2010 an sampai
sekarang? Apakah pendidikan budi pekerti dan pendidikan agama masih juga terabaikan?
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa satu penyebab krisis multi
dimensi, termasuk krisis moral yang menimpa bangsa kita adalah karena telah terabaikannya
“Pendidikan Moral” (dalam pengertian pendidikan agama, budi pekerti, akhlaq, nilai moral)
bagi generasi penerus. Betapa tidak, ajaran agama mengatakan: “carilah untuk kehidupan
duniamu seolah-olah kamu akan hidup selamanya, dan carilah akheratmu seolah-olah kamu
akan mati besok pagi,” hal ini mengandung makna bahwa dalam studi ilmu pengetahuan
umum dan agama hendaklah seimbang, berotak Jerman-berhati Mekah, demi mencapai
kesejahteraan hidup di dunia ini dan akherat nanti.

4
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian moral pancasila?
2. Apa pengertian nilai-nilai pancasila?
3.Apa saja contoh moral pancasila?
4.Apa saja macam nilai-nilai pancasila?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk memotivasi kita agar bersikap dan bertindak penuh dengan
kebaikan dan kebajikan yang sesuai Pancasila.
2. Agar memiliki krakter warga negara yang baik, yaitu warga
berkemampuan, berkemauan, serta bertindak sesuai implementasi nilai-
nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
D. Manfaat Penulisan

Mengetahui Moral dan Nilai-Nilai yang terkandung dalam Pancasila

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Moral yang terkandung dalam pancasila


Pengertian Moral

Pengertian moral berasal dari kata mos (mores) yang sinonim dengan
kesusilaan, kelakuan. Moral adalah ajaran tentang hal yang baik dan buruk, yang
menyangkut tingkah laku dan perbuatan manusia.

Seorang pribadi yang taat kepada aturan-aturan, kaidah-kaidah dan norma-


norma yang berlaku dalam masyarakatnya, dianggap sesuai dan bertindak secara
moral. Jika sebaliknya yang terjadi maka pribadi itu dianggap tidak bermoral.

Moral dalam perwujudannya dapat berupa peraturan dan atau prinsip-prinsip


yang benar, baik terpuji dan mulia. Moral dapat berupa kesetiaan, kepatuhan terhadap
nilai dan norma yang mengikat kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Fungsi dan Peranan Moral dalam Kehidupan Sehari-Hari:

Pancasila Sebagai Moral Perseorangan, Moral Bangsa dan Moral Negara.

Dalam pelaksanaannya harus utuh dan bulat dan bulat, agar kita yakin bahwa apa
yang kita lakukan sehari-hari adalah benar menurut hukum negara, maka kita harus
berpedoman pada aturan konstitusional yang berlaku mulai yang tertinggi sampai yang
terendah.

Pancasila memiliki beberapa pengertian:

a. Dasar Negara RI yang merupakan sumber dari segala sumber hukum yang

berlaku.

b. Pandangan hidup bangsa yang mempersatukan serta memberi petunjuk

dalam mencapai kesejahteraan.

c. Jiwa dan kepribadian bangsa, yang dapat membedakan Bangsa Indonesia

dengan bangsa lain.

d. Tujuan yang akan dicapai oleh bangsa.

e. Perjanjian luhur bangsa

6
Moral Terbagi Menjadi 2 yakni :

1. Nilai-nilai individual
a. Kejujuran
b. Disiplin
c. Hati nurani
2. Nilai-nilai sosial
d. Empati
e. Menghormati orang lain
f. Kontrol diri
g. Keadilan

Aliran Moral
beberapa sistem filsafat moral Berbagai aliran untuk menentukan ukuran baik
HEDONISME, EUDEMONISME, UTILITARISME, DEONTOLOGI.

1.HEDONISME

HEDONISME Yunani “ Hedone” = baik apa yg memuaskan keinginan kita, apa


yg meningkatkan kuantitas kesenangan atau kenikmatan dlm diri kita Dalam
hedonisme terkandung kebenaran yang mendalam. manusia menurut kodratnya
mencari kesenangan & berupayamenghindari ketidaksenangan Sebagai ukuran
tindakan baik adalah hedone. kenikmatan & kepuasan rasa “Tingkah laku atau
perbuatan yang melahirkan kebahagiaan dan kenikmatan/kelezatan”.

2. EUDEMONISME (eudaimonia = kebahagiaan)

EUDEMONISME Yunani “ dalam setiap kegiatan manusia mengejar suatu


tujuan Impliksinya : tindakan dikatakan baik apabila bertujuan untuk kebaikan
/mempunyai tujuan yang baik . Ajarannya : yang baik bagi manusia adalah yang
mmebuat dia bahagia

Jalan pikirannya : manusia dalam bertindak ada dua tujuan :

tujuan demi tujuan selanjutnya

tujuan demi dirinya sendiri (kebahagian)

7
Menurut Aristoteles :

Kebahagiaan dicapai dalam melakukan sesuatu , yakni dengan mengembangkan secara


optimal segala potensi yang ada pada kita

Tindakan itu (tiga bentuk hidup) ialah :

 Hidup mencari nikmat


 Hidup berpolitik
 Hidup berfilsafat

3. UTILITARISME ( Utilitas = berguna)

Prinsip utilitarisme adalah jelas & suatuèrasional tindakan dikatakan baik jika
bermanfaat atau berguna bagi orang lain Aliran ini banyak yang tidak menerima
karena apa yang bermanfaat bagi seseorang mungkin tidak bermanfaat bagi orang
lain.

Ajarannya : yang baik adalah yang membawa manfaat bagi orang banyak

Keunggulannya : tidak bersifat egois, melainkan universal

Kelemahannya : tidak menjamin keadilan dan hak-hak manusia

Anggapan bahwa klasifikasi kejahatan harus didasarkan atas kesusahan atau


penderitaan yang diakibatkannya terhadap terhadap para korban dan masyarakat.

Menurut kodratnya manusia menghindari ketidaksenangan dan mencari


kesenangan. Kebahagiaan tercapai jika manusia memiliki kesenangan dan bebas dari
kesusahan. Karena menurut kodratnya tingkah laku manusia terarah pada
kebahagiaan, maka suatu perbuatan dapat dinilai baik atau buruk, sejauh dapat
meningkatkan atau mengurangi kebahagiaan semua orang

Moralitas suatu tindakanharus ditentukan dengan menimbang kegunaannya


untuk mencapau kebahagiaan umat manusia. (The greatest happiness of the greatest
number)

8
4. DEONTOLOGI (deon = wajib)

merupakan suatu teori atau studi tentang kewajiban moral Moralitas dari suatu
keputusan etis yang sepenuhnya terpisah dari konsekuensinya Ex. Seorang perawat yg
berkeyakinan bahwa menyampaikan suatu kebanaran merupakan hal yg sangat
penting & tetap harus disampaikan, tanpa peduli apakah hal tersebut mengakibatkan
orang lain tersinggung atau bahkan syok .

Ajarannya : baik buruknya suatu tindakan tidak tergantung akibatnya,

melainkan ada cara bertindak yang begitu saja wajib atau

dilarang.

Kelemahannya :

- Sifat mengharuskannya

- Bisa fanatisme buta

2.2. Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila


Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila dan penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari

Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dari Sila ke I sampai Sila Sila ke V
yang harus diaplikasikan atau dijabarkan dalam setiap kegiatan pengelolaan
lingkungan hidup adalah sebagai berikut ( Soejadi, 1999 : 88- 90) :

1.1. Dalam Sila Ketuhanan Yang Maha Esa


Terkandungnilai religius, antara lain :
a. Kepercayaan terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa sebagai pencipta segala
sesuatu dengan sifat-sifat yang sempurna dan suci seperti Maha Kuasa, Maha
Pengasih, Maha Adil, Maha Bijaksana dan sebagainya;

b Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yakni menjalankan semua perintah-
NYA dan menjauhi larangan-larangannya. Dalam memanfaatkan semua potensi
yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Pemurah manusia harus menyadari, bahwa
setiap benda dan makhluk yang ada di sekeliling manusia merupakan amanat
Tuhan yang harus dijaga dengan sebaik-baiknya; harus dirawat agar tidak rusak
dan harus memperhatikan kepentingan orang lain dan makhluk-
makhlukTuhanyanglain.

9
Penerapan Sila ini dalam kehidupan sehari-hari yaitu:
misalnya menyayangi binatang; menyayangi tumbuhtumbuhan dan merawatnya;
selalu menjaga kebersihan dan sebagainya. Dalam Islam bahkan ditekankan,
bahwa Allah tidak suka pada orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi,
tetapi Allah senang terhadap orang-orang yang selalu bertakwa dan selalu berbuat
baik. Lingkungan hidup Indonesia yang dianugerahkan Tuhan Yang Maha Esa
kepada rakyat dan bangsa Indonesia merupakan karunia dan rahmat-NYA yang
wajib dilestarikan dan dikembangkan kemampuannya agar tetap dapat menjadi
sumber dan penunjang hidup bagi rakyat dan bangsa Indonesia serta makhluk
hidup lainya demi kelangsungan dan peningkatan kualitas Hidup itu sendiri.

1.2. Sila Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab


terkandung nilai-nilai perikemanusiaan yang harus diperhatikan dalam kehidupan
sehari-hari. Dalam hal ini antara lain sebagai berikut :
· -Pengakuan adanya harkat dan martabat manusia dengan sehala hak dan
kewajiban asasinya;
· -Perlakuan yang adil terhdap sesama manusia, terhadap diri sendiri, alam sekitar
dan terhadap Tuhan;
· -Manusia sebagai makhluk beradab atau berbudaya yang memiliki daya cipta,
rasa, karsa dan keyakinan.
Penerapan, pengamalan/ aplikasi sila ini dalam kehidupan sehari hari yaitu:
dapat diwujudkan dalam bentuk kepedulian akan hak setiap orang untuk
memperoleh lingkungan hidup yang baik dan sehat; hak setiap orang untuk
mendapatkan informasi lingkungan hidup yang berkaitan dengan peran dalam
pengelolaan lingkungan hidup; hak setiap orang untuk berperan dalam rangka
pengelolaan lingkungan hidup yang sesuai dengan ketentuanketentuan hukum yang
berlaku dan sebagainya (Koesnadi Hardjasoemantri, 2000 : 558). Dalam hal ini
banyak yang bisa dilakukan oleh masyarakat untuk mengamalkan Sila ini,
misalnya mengadakan pengendalian tingkat polusi udara agar udara yang dihirup
bisa tetap nyaman; menjaga kelestarian tumbuh-tumbuhan yang ada di lingkungan
sekitar; mengadakan gerakan penghijauan dan sebagainya. Nilai-nilai Sila
Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab ini ternyata mendapat penjabaran dalam
Undang-Undang No. 23 Tahun 1997 di atas, antara lain dalam Pasal 5 ayat (1)
sampai ayat (3); Pasal 6 ayat (1) sampai ayat (2) dan Pasal 7 ayat (1) sampai ayat
(2). Dalam Pasal 5 ayat (1) dinyatakan, bahwa setiap orang mempunyai hak yang
sama atas lingkungan hidup yang baik dan sehat; dalam ayat (2) dikatakan, bahwa
setiap orang mempunyai hak atas informasi lingkungan hidup yang berkaitan
dengan peran dalam pengelolaan lingkungan hidup; dalam ayat (3) dinyatakan,
bahwa setiap orang mempunyai hak untuk berperan dalam rangka

10
pengelolaanlingkungan hidup sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Dalam Pasal 6 ayat (1) dikatakan, bahwa setiap orang berkewajiban
memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup serta mencegah dan
menanggulangi pencemaran dan perusakan lingkungan hidup dan dalam ayat (2)
ditegaskan, bahwa setiap orang yang melakukan usaha dan/ atau kegiatan
berkewajiban memberikan informasi yang benar dan akurat mengenai pengelolaan
lingkungan hidup. Dalam Pasal 7 ayat (1) ditegaskan, bahwa masyarakat
mempunyai kesempatan yang sama dan seluas-luasnya untuk berperan dalam
pengelolaan lingkungan hidup; dalam ayat (2) ditegaskan, bahwa ketentuan pada
ayat (1) di atas dilakukan dengan cara :
1. Meningkatkan kemandirian, keberdayaan masyarakat dan kemitraan;
2. Menumbuhkembangkan kemampauan dan kepeloporan masyarakat;
3. Menumbuhkan ketanggapsegeraan masya-rakat untuk melakukan pengwasan
sosial;
4. Memberikan saran pendapat;
5. Menyampaikan informasi dan/atau menyam-paikan laporan.
1.3. Dalam Sila Persatuan Indonesia
terkandung nilai persatuan bangsa, dalam arti dalam hal-hal yang menyangkut
persatuan bangsa patut diperhatikan aspek-aspek sebagai berikut :
· -Persatuan Indonesia adalah persatuan bangsa yang mendiami wilayah Indonesia
serta wajib membela dan menjunjung tinggi (patriotisme);
· -Pengakuan terhadap kebhinekatunggalikaan suku bangsa (etnis) dan kebudayaan
bangsa (berbeda-beda namun satu jiwa) yang memberikan arah dalam pembinaan
kesatuan bangsa;
· -Cinta dan bangga akan bangsa dan Negara Indonesia (nasionalisme).
Penerapan sila ini dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:
dengan melakukan inventarisasi tata nilai tradisional yang harus selalu
diperhitungkan dalam pengambilan kebijaksanaan dan pengendalian pembangunan
lingkungan di daerah dan mengembangkannya melalui pendidikan dan latihan serta
penerangan dan penyuluhan dalam pengenalan tata nilai tradisional dan tata nilai
agama yang mendorong perilaku manusia untuk melindungi sumber daya dan
lingkungan (Salladien dalam Burhan Bungin dan Laely Widjajati , 1992 : 156-
158). Di beberapa daerah tidak sedikit yang mempunyai ajaran turun temurun
mewarisi nilai-nilai leluhur agar tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang
dilarang oleh ketentuan-ketentuan adat di daerah yang bersangkutan, misalnya ada
larangan untuk menebang pohon-pohon tertentu tanpa ijin sesepuh adat; ada juga
yang dilarang memakan binatang-bintang tertentu yang sangat dihormati pada
kehidupan masyarakat yang bersangkutan dan sebagainya.

11
1. 4. Dalam Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan
Dalam Permusyawaratan Perwakilan
terkandung nilainilai kerakyatan. Dalam hal ini ada beberapa hal yang harus
dicermati, yakni:
. -Kedaulatan negara adalah di tangan rakyat;
· -Pimpinan kerakyatan adalah hikmat kebijaksanaan yang dilandasi akal sehat;
· -Manusia Indonesia sebagai warga negara dan warga masyarakat mempunyai
kedudukan, hak dan kewajiban yang sama;
· -Keputusan diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat oleh wakilwakil
rakyat.
Penerapan sila ini bisa dilakukan dalam berbagai bentuk kegiatan, antara lain
(Koesnadi Hardjasoemantri, 2000 : 560 ) :
Mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkan kesadaran dan
tanggung jawab para pengambil keputusan dalam pengelolaan lingkungan hidup;
Mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkan kesadaran
akan hak dan tanggung jawab masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup;
Mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkan kemitraan
Masyarakat, dunia usaha dan pemerintah dalam upaya pelestarian daya dukung
dan daya tampung lingkungan hidup.
1.5. Dalam Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
terkandung nilai keadilan sosial. Dalam hal ini harus diperhatikan beberapa aspek
berikut, antara lain :
a. Perlakuan yang adil di segala bidang kehidupan terutama di bidang politik,
ekonomi dan sosial budaya
b. Perwujudan keadilan sosial itu meliputi seluruh rakyat Indonesia;
c. Keseimbangan antara hak dan kewajiban, menghormati hak milik orang lain;
· -Cita-cita masyarakat yang adil dan makmur yang merata material spiritual bagi
seluruh rakyat Indonesia;
· -Cinta akan kemajuan dan pembangunan.
Penerapan sila ini tampak dalam ketentuan-ketentuan hukum yang mengatur
masalah lingkungan hidup. Sebagai contoh, dalam Ketetapan MPR RI Nomor
IV/MPR/1999 tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN), Bagian H yang
mengatur aspekaspek pengelolaan lingkungan hidup dan pemanfaatan sumber daya
alam. Dalam ketetapan MPR ini hal itu diatur sebagai berikut
(Penabur Ilmu, 1999 : 40) :
 Mengelola sumber daya alam dan memelihara daya dukungnya agar bermanfaat
bagi peningkatan kesejahteraan rakyat dari generasi ke generasi;
 Meningkatkan pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan
melakukan konservasi, rehabilitasi dan penghematan pengunaan dengan
menerapkan teknologi ramah lingkungan;

12
Mendelegasikan secara betahap wewenang pemerintah pusat kepada pemerintah
daerah dalam pelaksanaan pengelolaan sumber daya alam secara selektif dan
pemeliharaan ling-kungan hidup, sehingga kualitas ekosistem tetap terjaga yang
diatur dengan undangundang;
Mendayagunakan sumber daya alam untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat
dengan memperhatikan kelestarian fungsi dan keseim-bangan lingkungan hidup,
pembangunan yang berkelanjutan, kepentingan ekonomi dan budaya masyarakat
lokal serta penataan ruang yang pengaturannya diatur dengan undang-undang;

13
2.3. Pengertian Nilai
Nilai adalah anggapan seseorang terhadap sesuatu hal yang berkarakteristik
abstrak, namun hal tersebut menjadi pedoman bagi kehidupan dalam
bermasyarakat. Nilai erat kaitannya dengan tindakan sosial yang dilakukan oleh
manusia kepada lingkungan sekitar.
Dalam arti ini secara khusus nilai akan senantiasanya memberikan dampa
terhadap kehidupan yang dijalani oleh masyarakat. Oleh karenanya dalam
memberikan pendangan hidup serta menjaga keteraturan sosial masyarakat
selalu memberikan lebel nilai yang bebeda, antara satu dengan lainnya.

1.2.Pengertian Nilai Menurut Para Ahli


Adapun pengertian nilai menurut para ahli, antara lain sebagai berikut :

1. Mulyana
Menurutnya, pengertian Nilai adalah bagian keyakinan serta kepercyaan yang
menajadi
rujukan seseorang untuk melakukan tindakan sosial kepada orang lain.
Tindakan ini sendiri di
dasari pada perasaan dan juga pengaruh hubungan sosial yang dijalaninya

2. Kluckhohn
Nilai adalah konsepsi dari berbagai kumpulan yang akan mendorong seseorang
untuk
mengaplikasikan beragam kegiatan-kegiatan, baik dalam kegiatan yang
berwujud negatif
ataupun kegiatan yang berwujud postif.

3. Notonagoro
Nilai adalah sekumpulan tindakan manusia yang tersusun secara sistematis
dalam bentuk
material atau nonmaterial. Dengan kegunaan sangat penting untuk kemudian
diterapkan dalam kelompok sosial yang dilakukan dalam keseharian.

Nilai adalah ukuran, patokan-patokan, anggapan-anggapan keyakinan yang


ada di dalam masyarakat. Nilai digunakan sebagai patokan seseorang
berperilaku dalam masyarakat. Selain itu, nilai memberi arah bagi tindakan
seseorang. Nilai dianut oleh banyak orang dalam suatu masyarakat mengenai
sesuatu yang benar, pantas, luhur dan baik untuk dilakukan .
Menurut Laning Dwi Vina dan Wismulyani Endar (2009), fungsi nilai:

14
a. Nilai sebagai pembentuk cara berpikir dan berperilaku yang ideal dalam
masyarakat
b. Nilai dapat menciptakan semangat pada manusia untuk mencapai
sesuatu yang diinginkannya
c. Nilai dapat digunakan sebagai alat pengawas perilaku seseorang dalam
masyarakat perkembangan zaman. Artinya nilai dasar itu bisa terus menerus
ditafsirkan ulang baikmakna maupun implikasinya. Melalui penafsiran ulang
itulah akan didapat nilai baru yang lebih operasional sesuai dengan tanntangan
zaman. Adapun nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila adalah Ketuhanan,
Kemanusian, Persatuan, Kerakyatan (musyawarah- mufakat), dan keadilan.
d. Nilai dapat mendorong, menuntun, dan menekan orang untuk berbuat
baik
e. Nilai dapat berfungsi sebagai alat solidaritas diantara anggota
masyarakat

1.3. Pengertian Pancasila


Pancasila adalah Dasar Kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Proses lahirnya
Pancasila menjadi sejarah yang tidak akan pernah terlupakan oleh bangsa
Indonesia. Kata
pancasila berasal dari bahasa Sansekerta. Panca berarti lima dan Sila berarti
prinsip atau asas.
Pancasila berarti lima asas atau Lima Dasar atau lima Sila. Lima sila tersebut
adalah :
1. Ketuhanan yang maha Esa.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatanyang dipimpin oleh hikmat dan kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan
Perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Masing–masing sila mengandung nilai–nilai yang menjadi pedoman bagi
Bangsa Indonesia. Nilai-nilai Pancasila terkandung dalam pembukaan UUD
1945 secara yuridis memiliki kedudukan sebagai pokok kaidah Negara yang
Fundamental. Adapun pembukaan UUD 1945 yang di dalamnya memuat nilai-
nilai Pancaasila, yang bilamana dianalisis makna yang terkandung di dalamnya
tiak lain merupakan derivasi atau penjabaran dari nilai-nilai Pancasila.

15
1.4. Pancasila Sebagai Sumber Nilai
Bagi bangsa Indonesia yang dijadikan sebagai sumber nilai dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara adalah Pancasila. Hal ini
berarti bahwa seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan negara menggunakan
Pancasila sebagai dasar moral atau norma dan tolok ukur tentang baik buruk dan
benar salahnya sikap, perbuatan dan tingkah laku bangsa Indonesia. Pancasila
memuat nilai-nilai luhur untuk dapat menjadi dasar negara. Ada 3 nilai yang
terdapat dalam Pancasila:
a) Nilai dasar
asas-asas yang berasal dari nilai budaya bangsa Indonesia yang bersifat
abstrak dan
umum, relatif tidak berubah namun maknanya selalu dapat disesuaikan
dengan perkembangan zaman. Artinya nilai dasar itu bisa terus
menerus ditafsirkan ulang baikmakna maupun implikasinya. Melalui
penafsiran ulang itulah akan didapat nilai baru yang lebih operasional
sesuai dengan tanntangan zaman. Adapun nilai dasar yang terkandung
dalam Pancasila adalah Ketuhanan, Kemanusian, Persatuan,
Kerakyatan (musyawarah- mufakat), dan keadilan.

b) Nilai instrumental
Penjabatan dari niali dasar yang berbentuk norma sosial dan norma
hukum. Seperti UUD
1945, Tap MPR, UU No. 40 tahun 1999 tentang PERS, UU No. 2
tahun 1999 tentang
partai politik, UU No. 39 tahun 1999 tentang HAM, dll.

c) Nilai praksis
Nilai dasar atau instrumental masih hidup di tengah masyarakat
berbangsa dan bernegara.Contoh nilai praksis seperti saling
menghormati, toleransi, kerja sama, kerukunan,bergotong royong,
menghargai, dll.

Nilai-nilai Pancasila itu merupakan nilai instrinsik yang kebenarannya


dapat dibuktikan secara obyektif, serta mengandung kebenaran yang universal.
Nilai-nilai Pancasila, merupakan kebenaran bagi bangsa Indonesia karena telah
teruji dalam sejarah dan dipersepsi sebagai nilai-nilai subyektif yang
menjadisumber kekuatan dan pedoman hidup seirama dengan proses adanya
bangsa Indonesia yang dipengaruhi oleh dimensi waktu dan ruang.

16
Nilai-nilai tersebut tampil sebagai norma dan moral kehidupan yang ditempa
dan dimatangkan oleh pengalaman sejarah bangsa Indonesia untuk membentuk
dirinya sebagai bangsa yang merdeka, berdaulat dalam wadah negara kesatuan
Republik Indonesia yang diproklamasikan pada 17 Agustus 1945. Nilai-nilai
Pancasila itu menjadi sumber inspirasi dan cita-cita untuk diwujudkan dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Nilai-nilai Pancasila termasuk ke dalam nilai kerohanian, tetapi nilai


kerohanian yang mengakui pentingnya nilai material dan nilai vital secara
seimbang (harmonis). Hal ini dapat dibuktikan dengan susunan sila-sila dari
Pancasila yang tersusun secara sistematis-hirarki.Pancasila jika dikaji dari sudut
pandang metafisika, berlandaskan pada usaha-usaha untuk menemukan
kebenaran mengenal alam semesta yang lebih menekankan pemikiran murni

1.5. Makna Nilai-Nilai Yang Terkandung dalam Pancasila


Suatu dasar negara akan kuat, apabila dasar tersebut berasal dan berakar
pada diri bangsa yang bersangkutan. Bangsa Indonesia mempunyai dasar negara
yang bukan jiplakan dari luar,akan tetapi asli Indonesia. Unsur-unsur Pancasila
terdapat didalam berbagai agama, kepercayaan, adat istiadat, dan kebudayaan.
Karena dalam agama, kepercayaan, adat istiadat dan kebudayaan tersebut
berkembang nilai-nilai antara lain nilai moral, maka Pancasila pun mengandung
nilai moral dalam dirinya.

1. Kedudukan Nilai, Norma, dan Moral dalam Masyarakat


a. Kedudukan Nilai dalam masyarakat
Kehidupan manusia dalam masyarakat, baik sebagai pribadi maupun sebagai
masyarakat,
senantiasa berhubungan dengan nilai-nilai, norma dan moral.
Nilai adalah sesuatu yang berharga, berguna, indah, dan memperkaya
batin yang menyadarkan manusia akan harkat dan martabatnya. Nilai
merupakan salah satu wujud kebudayaan, disamping sistem sosial dan karya.
Cita-cita, gagasan, konsep, ide tentang suatu hal adalah wujud kebudayaan
sebagai sistem nilai. Olah karena itu nilai dapat dihayati sebagai kebudayaan
dalam wujud kebudayaan abstrak. Untuk mengidentifikasi nilai-nilai yang
terdapat dalam kehidupan masyarakat ada 6 macam nilai :

1. Nilai teori adalah untuk mengetahui identitas benda dan kejadian yang
terdapat disekitarnya.
2. Nilai ekonomi adalah pemanfaatan benda-benda atau kejadian yang
mengikuti nalar efisiensi.
3. Nila estetik adalah mempelajari sesuatu yang indah.

17
4. Nilai sosial berorientasi pada hubungan antara manusia dengan yang
lainnya dan menekan pada segi-segi kemanusiaan yang luhur.
5. Nilai politik berpusat pada kekuasaan srta berpengaruh dalam kehidupan
bermasyarakat.
6. Nilai religi adalah manusia menilai alam sekitarnya sebagai wujud
rahasia kehidupan dan alam semesta.

B. Kedudukan Norma dalam masyarakat


Norma adalah petunjuk tingkah laku yang harus dijalankan dalam kehidupan
sehari-hari berdasarkan motivasi tertentu. Norma sesungguhnya perwujudan
martabat manusia sebagai makhluk budaya, sosial, moral dan religi. Suatu
kesadaran dan sikap luhur yang dikehendaki oleh tata nilai yang harus dipatuhi.
Oleh karena norma dalam perwujudannya dapat berupa norma agama, norma
filsafat, kesusilaan, hukum, dan norma sosial.

C. Kedudukan Moral dalam masyarakat


Moral adalah ajaran tentang hal yang baik dan buruk, yang menyangkut
perilaku manusia. Seseorang yang taat dan patuh pada aturan-aturan, kaidah dan
norma yang berlaku dalam masyarakatnya dia sudah dianggap sesuai dan
bertindak benar secara moral. Moral dalam perwujudannya dapat berupa aturan,
prinsip-prinsip yang benar, yang baik, yang terpuji dan mulia. Moral dapat
berupa kesetiaan, kepatuhan terhadap nilai dan norma yang mengikat kehidupan
masyarakat, negara dan bangsa. Moral dapat dibedakan seperti moral ketuhanan
atau agama, moral filsafat, etika, hukum, ilmu dan sebagainya. Nilai, Norma,
dan Moral secara bersama mengatur kehidupan masyarakat dalam berbagai
aspeknya. Pancasila secara filsafat mengandung nilai-nilai yang bersifat
Fundamental, universal, mutlak dan abadi dari Tuhan yang Maha Esa yang
tercermin dalam inti kesamaan ajaran-ajaran agama dalam kitab sucinya, artinya
di dalam nilai-nilai tersebut mengandung nilai moral, maka Pancasila pun
mengandung nilai moral dalam dirinya.

Makna Nilai dalam Pancasila:

1. Nilai Ketuhanan
Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung arti adanya pengakuan dan
keyakinan bangsa terhadap adanya Tuhan pencipta alam semesta. Dengan nilai
ini menyatakan bangsa Indonesia merupakan bangsa yang religius bukan bangsa
atheis. Nilai ketuhanan juga memiliki arti adanya pengakuan akan kebebasan
memeluk agama, menghormati kemerdekaan beragama,tidak ada paksaan serta
tidak berlaku diskriminatif antar umat beragama.

18
2. Nilai Kemanusiaan
Nilai Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab memiliki arti kesadaran sikap dan
perilaku sesuai dengan nilai moral-moral dalam hidup bersama atas dasar
tuntutan hati nurani dengan memperlakukan sesuatu hal sebagaimana mestinya.
3. Nilai Persatuan
Nilai Persatuan Indonesia mengandung makna usaha ke arah bersatu dalam
kebulatan rakyat untuk membina rasa nasionalisme dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Persatuan Indonesia sekaligus mengakui dan menghargai
sepenuhnya terhadap keanekaragaman yang dimiliki bangsa Indonesia.
4. Nilai Kerakyatan
Nilai Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan mengandung makna suatu pemerintahan dari
rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat dengan cara musyawarah mufakat melalui
lembaga-lembaga perwakilan.
5. Nilai Keadilan
Nilai Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia mengandung makna
sebagai dasar sekaligus tujuan, yaitu tercapainya masyarakat Indonesia yang
Adil dan Makmur secara lahiriah ataupun batiniah. Nilai-nilai dasar itu sifatnya
abstrak dan Pnormatif. Karena sifatnya abstrak dan normatif, isinya belum dapat
dioperasionalkan. Agar dapat bersifat operasional dan eksplisit, perlu dijabarkan
ke dalam nilai instrumental. Contoh nilai instrumental tersebut adalah UUD
1945 dan peraturan perundang-undangan lainnya.
1.6. Nilai-Nilai setiap butiran Pancasila
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketaqwaannya
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab.
Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara
pemeluk agama
dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang
Maha Esa.
Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah
masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan
Yang Maha Esa.
Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan
ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa kepada orang lain.

19
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan
martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
Mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap
manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturrunan, agama, kepercayaan,
jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
Berani membela kebenaran dan keadilan.
Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat
manusia.
Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan
bangsa lain.
3. Persatuan Indonesia
Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi dan golongan.
Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa
apabila diperlukan.
Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air
Indonesia.
Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

4.Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam


Permusyawaratan/Perwakilan
Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia
mempunyai
kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk
kepentingan bersama.
Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat
kekeluargaan.

20
Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai
sebagai hasil musyawarah.
Dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan
melaksanakan hasil keputusanmusyawarah.
Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi dangolongan.
Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani
yang luhur.
Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara
moral kepada TuhanYang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan
martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan
persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk
melaksanakan pemusyawaratan.

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia


Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan
suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
Menghormati hak orang lain.
Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat
pemerasan terhadap orang lain.
Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan
dan gaya hidup mewah.
Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau
merugikan kepentingan umum.
Suka bekerja keras.
Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan
dan kesejahteraan bersama.
Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang
merata danberkeadilan social.

21
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMUPLAN
Pancasila adalah dasar Negara Republik Indonesia, ideologi Negara
Indonesia, sekaligus menjadipandangan hidup bangsa. Pancasila juga
merupakan sumber kejiwaan masyarakat dan negaraRepublik Indonesia.
Manusia Indonesia menjadikan pengamalanPancasila sebagai perjuangan
utama dalam kehidupan kemasyarakatan dan kehidupan kenegaraan.Oleh
karena itu pengalamannya harus dimulai dari setiap warga negara Indonesia,
setiappenyelenggara negara yang secara meluas akan berkembang menjadi
pengalaman Pancasila olehsetiap lembaga kenegaraan dan lembaga
kemasyarakatan, baik dipusat maupun di daerah.Pendidikan Pancasila memiliki
peranan yang sangat penting, karenameruapakan proses awal dari pembentukan
karakter manusia Indonesia, dan akan berlanjutsampai manusia itu menemui
ajalnya..
Di dalam Pancasila terkandung nilai-nilai luhur, ajaran-ajaran moralyang
kesemuanya itu meruapakan penjelmaan dari seluruh jiwa manusia Indonesia.
Menyadaribahwa untuk kelestarian nilai-nilai pancasila itu perlu diusahakan
secara nyata dan terus-meneruspengahayatan dan pengamalan nila-nilai luhur
yang terkandung di dalamnya, oleh sebab itusetiap warga Negara Indonesia,
penyelenggara Negara, serta lembaga kenegaraan dan lembagakemasyarakatan
baik di pusat maupun di daerah harus sama-sama mengamalkan nilai-
nilaiPancasila demi kelestarianya.Oleh karena itu sebagai upaya nyata demi
kelestarian nilai-nilai luhur pancasila, perluditanamkan dan atau perlu ada
pemahaman kepada generasi penerus bangsa, salah satunya lewatpendidikan
pancasila di sekolah dasar. Pancasila adalah dasar negara Indonesia dan sudah
sepatutnya menjadi dasar kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh
masyarakat indonesia, nilai-nilai Pancasila merupakan cakupan dari nilai,
norma, dan moral yang harusnya mampu diamalkan oleh seluruh masyarakat
Indonesia, sebab apabila Bangsa Indonesia mampu mengamalkan nilai-
nilaitersebut maka degradasi moral dan kebiadaban masyarakat dapat
diminimalisir, secara tidak langsung juga akan mengurangi kriminalitas di
Indonesia, meningkatkan keamanan dan kesejahteraan bangsa Indonesia.

22
DAFTAR PUSTAKA
Htt://Money.kompad.com>read
Https://id.m.wikipedia
Https://jurnalkonstitusi.mkri.id
https://ud.m.wikipedia
https://www.studocu.com/id/u/13491525?sid=01664716541

23

Anda mungkin juga menyukai