DI SUSUN OLEH :
Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya. Atas berkat rahmat dan hidayah-Nya serta berbagai upaya, tugas
makalah mata kuliah Pendidikan Pancasila yang berjudul “IMPLEMENTASI NILAI
PANCASILA YANG BISA DITERAPKAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI - HARI” dapat
diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini ditulis berdasarkan infomasi dari
media massa yang berhubungan dengan Pancasila. Disadari bahwa makalah ini masih
kurang sempurna. Untuk itu diharapkan berbagai masukan yang bersifat membangun
demi kesempurnaannya. Semoga makalah ini bermanfaat.
Penulis
DAFTAR ISI
JUDUL ........................................................................................................
KATA PENGANTAR .....................................................................................
DAFTAR ISI .................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ..........................................................................
1.2. Rumusan Masalah .....................................................................
1.3. Tujuan .......................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian nilai..........................................................................
2.2. Makna dan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila ............
2.3. Penerapan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari .....
2.4. Penerapan pancasila dalam pendidikan karakter ......................
2.5. Pentingnya penerapan nilai-nilai pancasila ................................
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
1. Mengetahui pengertian nilai.
Nilai adalah ukuran, patokan, anggapan keyakinan yang ada dalam masyarakat.
Nilai digunakan sebagai patokan seseorang berperilaku dalam masyarakat. Selain itu,
nilai memberi arah bagi tindakan seseorang. Nilai dianut oleh banyak orang dalam suatu
masyarakat mengenai sesuatu yang benar, pantas, luhur, dan baik untuk dilakukan.
1. Ketuhanan (Religiusitas)
Nilai religius adalah nilai yang berkaitan dengan keterkaitan individu dengan
sesuatu yang dianggapnya memiliki kekuatan sakral, suci, agung dan mulia. Memahami
Ketuhanan sebagai pandangan hidup adalah mewujudkan masyarakat yang
beketuhanan, yakni membangun masyarakat Indonesia yang memiliki jiwa maupun
semangat untuk mencapai ridho Tuhan dalam setiap perbuatan baik yang dilakukannya.
Dari sudut pandang etis keagamaan, negara berdasar Ketuhanan Yang Maha Esa itu
adalah negara yang menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduknya untuk memeluk
agama dan beribadah menurut agama dan kepercayaan masing-masing. Dari dasar ini
pula, bahwa suatu keharusan bagi masyarakat warga Indonesia menjadi masyarakat
yang beriman kepada Tuhan, dan masyarakat yang beragama, apapun agama dan
keyakinan mereka.
2. Kemanusiaan (Moralitas)
Kemanusiaan yang adil dan beradab, adalah pembentukan suatu kesadaran
tentang keteraturan, sebagai asas kehidupan, sebab setiap manusia mempunyai potensi
untuk menjadi manusia sempurna, yaitu manusia yang beradab. Manusia yang maju
peradabannya tentu lebih mudah menerima kebenaran dengan tulus, lebih mungkin
untuk mengikuti tata cara dan pola kehidupan masyarakat yang teratur, dan mengenal
hukum universal. Kesadaran inilah yang menjadi semangat membangun kehidupan
masyarakat dan alam semesta untuk mencapai kebahagiaan dengan usaha gigih, serta
dapat diimplementasikan dalam bentuk sikap hidup yang harmoni penuh toleransi dan
damai.
3. Persatuan Indonesia (Kebangsaan)
Persatuan adalah gabungan yang terdiri atas beberapa bagian, kehadiran
Indonesia dan bangsanya di muka bumi ini bukan untuk bersengketa. Bangsa 7
Indonesia hadir untuk mewujudkan kasih sayang kepada segenap suku bangsa dari
Sabang sampai Marauke. Persatuan Indonesia, bukan sebuah sikap maupun pandangan
dogmatik dan sempit, namun harus menjadi upaya untuk melihat diri sendiri secara
lebih objektif dari dunia luar. Negara Kesatuan Republik Indonesia terbentuk dalam
proses sejarah perjuangan panjang dan terdiri dari bermacam-macam kelompok suku
bangsa, namun perbedaan tersebut tidak untuk dipertentangkan tetapi justru dijadikan
persatuan Indonesia.
4. Permusyawaratan dan Perwakilan
Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan hidup berdampingan dengan
orang lain, dalam interaksi itu biasanya terjadi kesepakatan, dan saling menghargai satu
sama lain atas dasar tujuan dan kepentingan bersama. Prinsipprinsip kerakyatan yang
menjadi cita-cita utama untuk membangkitkan bangsa Indonesia, mengerahkan potensi
mereka dalam dunia modern, yakni kerakyatan yang mampu mengendalikan diri, tabah
menguasai diri, walau berada dalam kancah pergolakan hebat untuk menciptakan
perubahan dan pembaharuan. Hikmah kebijaksanaan adalah kondisi sosial yang
menampilkan rakyat berpikir dalam tahap yang lebih tinggi sebagai bangsa, dan
membebaskan diri dari belenggu pemikiran berazaskan kelompok dan aliran tertentu
yang sempit.
5. Keadilan Sosial
Nilai keadilan adalah nilai yang menjunjung norma berdasarkan ketidak
berpihakkan, keseimbangan, serta pemerataan terhadap suatu hal. Mewujudkan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia merupakan cita-cita bernegara dan
berbangsa. Itu semua bermakna mewujudkan keadaan masyarakat yang bersatu secara
organik, dimana setiap anggotanya mempunyai kesempatan yang sama untuk tumbuh
dan berkembang serta belajar hidup pada kemampuan aslinya. Segala usaha diarahkan
kepada potensi rakyat, memupuk perwatakan dan peningkatan kualitas rakyat, sehingga
kesejahteraan tercapai secara merata.
Dari uraian nilai-nilai kelima butir Pancasila itu kita dapat melihat betapa apik dan
luhur nilai-nilai yang terkandung didalamnya. Sehingga sangat disayangkan apabila nilai-
nilai itu hanya menjadi wacana belaka dan tidak terealisasikan sebagaimana mestinya
dalam kehidupan sehari-hari karena kurangnya kesadaraan dan sikap menjiwai Pancasila
yang kurang. Nilai-nilai tersebut mungkin bisa lebih merasuk kedalam hati dan jiwa
setiap rakyat Indonesia apabilai nilai-nilai itu telah tertanam dalam setiap individu dalam
hidup ditengah keluarga, bersekolah, dan berada ditengah-tengah masyarakat.
1. Dalam Sila Ketuhanan Yang Maha Esa terkandung nilai religius, antara lain :
- Kepercayaan terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa sebagai pencipta segala
sesuatu dengan sifat-sifat yang sempurna dan suci seperti Maha Kuasa, Maha
Pengasih, Maha Adil, Maha Bijaksana dan sebagainya.
- Masyarakat, dunia usaha dan pemerintah dalam upaya pelestarian daya dukung
dan daya tampung lingkungan hidup.
5. Dalam sila Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia terkandung nilai keadilan
sosial, sebagai berikut:
- Mengelola sumber daya alam dan memelihara daya dukungnya agar bermanfaat
bagi peningkatan kesejahteraan rakyat dari generasi ke generasi.
1. Menumbuhkan rasa cinta kepada Allah Yang Maha Esa dan Maha Kuasa.
2. Menumbuhkan rasa cinta kepada anggota keluarga.
3. Menumbuhkan rasa cinta dan hormat kepada orang tua dan orang yang lebih tua.
4. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
5. Menu mbuhkan rasa dan sikap toleransi.
6. Menumbuhkan rasa dan sikap gotong royong dan bekerja sama.
7. Menumbuhkan sikap tenggangrasa.
8. Menumbuhkan rasa cinta kepada setiap manusia dan tidak membedabedakan.
9. Menumbuhkan rasa cinta bermusyawarah untuk mufakat.
10. Menumbuhkan rasa cinta dan suka membantu orang lain yang susah.
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pancasila memiliki nilai-nilai luhur yang dapat dijadikan pedoman hidup dalam
berbangsa dan bernegara. Penerapan nilai-nilai pamcasila sangat penting dan diperlukan
dalam membentuk kepribadian generasi bangsa yang berkarakter agar generasi dapat
menghargai dan hidup dalam damai dan bermoral serta mampu bersaing dalam segala
bidang.
3.2 SARAN
https://pancasila.weebly.com/penerapan-sila-dalam-kehidupan.html
https://saintif.com/nilai-nilai-pancasila/