Anda di halaman 1dari 20

NILAI-NILAI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA, BERNEGARA,

DAN BERMASYARAKAT

Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah PPKN

Dosen pengampu: Lili Supriyadi, S.Pd, M.M

Disusun Oleh:
Indah Kusuma Wardani (11220810000108)

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN 1E


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
inayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Nilai-Nilai
Pancasila dengan Contoh Pengimplementasian dalam Kehidupan Berbangsa, Bernegara
serta Bermasyarakat”.
Terima kasih saya ucapkan kepada bapak Lili Supriyadi, S.Pd,MM, yang telah
membantu saya baik secara moral maupun materi. Terima kasih juga saya ucapkan kepada
teman-teman seperjuangan yang telah mendukung saya sehingga saya bisa menyelesaikan
tugas ini tepat waktu.
Saya menyadari, bahwa makalah yang saya buat ini masih jauh dari kata sempurna
baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan
agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.
Semoga laporan makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa
bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Depok, 08 September 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................2

1.3 Tujuan Penulisan..............................................................................................................2

1.4 Manfaat Penulisan............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3

2.1 Definisi Nilai-Nilai Pancasila...........................................................................................3

2.1.1 Pengertian Nilai.........................................................................................................3

2.1.2 Pengertian Pancasila..................................................................................................3

2.2 Makna Dan Nilai-Nilai Yang Terkandung dalam Pancasila............................................4

2.2.1 Makna Nilai dalam Pancasila....................................................................................6

2.3 Implementasi/Penerapan Nilai-Nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari................8

2.3.1 Pengertian Implementasi............................................................................................8

2.3.2 Contoh Implementasi/Penerapan Nilai-Nilai Pancasila.............................................8

2.4 Tujuan Implementasi Nilai-Nilai Pancasila....................................................................13

BAB III PENUTUP................................................................................................................14

3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................14

3.2 Saran...............................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Secara etimologis, Pancasila dalan bahasa Sansekerta (bahasa Brahmana India0
berasal dari kata “Panca” dan “Sila”. Panca berarti lima, sila atau syila, yang berarti
penyatuan atau landasan. Kata sila juga berasal dari kata susila, yang berarti perilaku yang
baik. Jadi, secara bahasa dapat disimpulkan bahwa Pancasila dapat berarti lima rukun atau
landasan. Atau bisa juga berarti lima perilaku baik (Kumawi Basyir, 2013). Secara
terminologi, Pancasila telah digunakan oleh Soekarno sejak rapat BPUPKI pada 1 Juni 1945
untuk menyebut lima prinsip dasar bangsa. Keberadaan Pancasila tidak terlepas dari keadaan
sebelum lahirnya negara Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945. Setelah
perjuangan ideologis, para pendiri negara akhirnya menyetujui lima pasal dan menjadikannya
dasar kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pancasila adalah ideologi terbuka, unik dan orisinil. Lima sila Pancasila memang
bersifat universal, sehingga dapat ditemukan di benak berbagai masyarakat lain. Keunikan
dan orisinalitasnya diposisikan sebagai filosofi dan ideologi bangsa (Yolanda, dkk, 2019).
Status Pancasila dalam negara Indonesia jelas, yaitu sebagai dasar negara, pandangan hidup
bangsa dalam segala aspek kehidupan, terutama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara, serta sebagai ideologi nasional. Sebagai pandangan hidup berbangsa dan
bernegara, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila tentunya merupakan hasil kristalisasi,
kebenarannya telah diakui, sehingga Pancasila adalah way of life bangsa Indonesia. Tidak
hanya itu, nilai-nilai yang membentuk keseluruhan gambaran kehidupan harus selalu
diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Bertujuan agar mencapai realisasi yang
sebaik-baiknya dari makna-makna yang terkandung dalam Pancasila.
Penghayatan dan pengamalan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila harus
dilakukan oleh semua bangsa. Hal ini bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang
berkarakter dan berperilaku tinggi sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Namun dewasa ini,

1
masyarakat Indonesia belum sepenuhnya memahami dan mengamalkan nilai-nilai tersebut.
Hal ini dikarenakan masyarakat Indonesia belum sepenuhnya memahami nilai-nilai
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang dirumuskan melalui Pancasila, yang
dijadikan sebagai dasar bernegara, pandangan hidup dan ideologi bangsa untuk mencapai
tujuan bangsa Indonesia.
Krisnamukti (2020) mengungkapkan bahwa seluruh masyarakat, negara dan tatanan
kehidupan nasional menggunakan Pancasila sebagai landasan moral atau norma dan tolak
ukur untuk mengukur sikap, tindakan dan perilaku bangsa Indonesia, baik dan buruk, benar
dan salah. Oleh karena itu, memahami nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila
merupakan hal yang perlu dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Tidak hanya melalui
pemahman, tetapi seperti yang telah disebutkan sebelumnya, nilai-nilai tersebut juga harus
diamalkan dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat. Dengan demikian,
tujuan hidup bangsa dapat terwujud.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah yang dimaksud dengan Implementasi, Nilai, dan Pancasila?
2. Apa saja makna dan nilai-nilai yang ada dalam Pancasila?
3. Bagaimana contoh pengimplementasian nilai-nilai Pancasila?
4. Apa itu tujuan dari Implementasi nilai-nilai Pancasila?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui definisi dari Implementasi, Nilai, dan Pancasila
2. Mengetahui makna dan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila
3. Mengetahui contoh-contoh pengimplementasian nilai-nilai Pancasila
4. Mengetahui tujuan dari Implementasi nilai-nilai Pancasila

1.4 Manfaat Penulisan


Manfaat dari makalah ini adalah untuk menambah wawasan para pembaca agar dapat
memberikan pengetahuan yang baik dan bermanfaat, menambah wawasan serta dapat melatih

2
sekaligus mengembangkan skill dalam membuat makalah yang baik dan ketelitian dalam
menulis bagi penulis.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Nilai-Nilai Pancasila

2.1.1 Pengertian Nilai


Nilai adalah ukuran, patokan-patokan, anggapan-anggapan keyakinan yang
ada di dalam masyarakat. Nilai digunakan sebagai patokan seseorang berperilaku dalam
masyarakat. Selain itu, nilai memberi arah bagi tindakan seseorang. Nilai dianut oleh
banyak orang dalam suatu masyarakat mengenai sesuatu yang benar, pantas, luhur dan
baik untuk dilakukan. Menurut Laning Dwi Vina dan Wismulyani Endar (2009), fungsi
nilai:
a. Nilai sebagai pembentuk cara berpikir dan berperilaku yang ideal dalam masyarakat
b. Nilai dapat menciptakan semangat pada manusia untuk mencapai sesuatu yang
diinginkannya
c. Nilai dapat digunakan sebagai alat pengawas perilaku seseorang dalam masyarakat
d. Nilai dapat mendorong, menuntun, dan menekan orang untuk berbuat baik
e. Nilai dapat berfungsi sebagai alat solidaritas diantara anggota masyarakat

2.1.2 Pengertian Pancasila


Pancasila adalah Dasar Kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Proses
lahirnya Pancasila menjadi sejarah yang tidak akan pernah terlupakan oleh bangsa
Indonesia. Kata pancasila berasal dari bahasa Sansekerta. Panca berarti lima dan Sila
berarti prinsip atau asas. Pancasila berarti lima asas atau Lima Dasar atau lima Sila. Lima
sila tersebut adalah :
1. Ketuhanan yang maha Esa.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.

3
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatanyang dipimpin oleh hikmat dan kebijaksanaan dalam Permusyawaratan
perwakilan, dan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Masing–masing sila mengandung nilai–nilai yang menjadi pedoman bagi
Bangsa Indonesia. Nilai-nilai Pancasila terkandung dalam pembukaan UUD 1945 secara
yuridis memiliki kedudukan sebagai pokok kaidah Negara yang Fundamental. Adapun
pembukaan UUD 1945 yang di dalamnya memuat nilai-nilai Pancaasila, yang bilamana
dianalisis makna yang terkandung di dalamnya tiak lain merupakan derivasi atau
penjabaran dari nilai-nilai Pancasila.

2.2 Makna Dan Nilai-Nilai Yang Terkandung dalam Pancasila


Suatu dasar negara akan kuat, apabila dasar tersebut berasal dan berakar pada diri
bangsa yang bersangkutan. Bangsa Indonesia mempunyai dasar negara yang bukan jiplakan
dari luar, akan tetapi asli Indonesia. Unsur-unsur Pancasila terdapat didalam berbagai agama,
kepercayaan, adat istiadat, dan kebudayaan. Karena dalam agama, kepercayaan, adat istiadat
dan kebudayaan tersebut berkembang nilai-nilai antara lain nilai moral, maka Pancasila pun
mengandung nilai moral dalam dirinya.
1. Kedudukan Nilai, Norma, dan Moral dalam Masyarakat
a. Kedudukan Nilai dalam masyarakat
Kehidupan manusia dalam masyarakat, baik sebagai pribadi maupun sebagai
masyarakat, senantiasa berhubungan dengan nilai-nilai, norma dan moral.
Nilai adalah sesuatu yang berharga, berguna, indah, dan memperkaya batin
yang menyadarkan manusia akan harkat dan martabatnya. Nilai merupakan salah
satu wujud kebudayaan, disamping sistem sosial dan karya. Cita-cita, gagasan,
konsep, ide tentang suatu hal adalah wujud kebudayaan sebagai sistem nilai. Olah
karena itu nilai dapat dihayati sebagai kebudayaan dalam wujud kebudayaan abstrak.
Untuk mengidentifikasi nilai-nilai yang terdapat dalam kehidupan masyarakat ada 6
macam nilai :

4
1. Nilai teori adalah untuk mengetahui identitas benda dan kejadian yang terdapat
disekitarnya.
2. Nilai ekonomi adalah pemanfaatan benda-benda atau kejadian yang mengikuti
nalar efisiensi.
3. Nila estetik adalah mempelajari sesuatu yang indah.
4. Nilai sosial berorientasi pada hubungan antara manusia dengan yang lainnya
dan menekan pada segi-segi kemanusiaan yang luhur.
5. Nilai politik berpusat pada kekuasaan srta berpengaruh dalam kehidupan
bermasyarakat.
6. Nilai religi adalah manusia menilai alam sekitarnya sebagai wujud rahasia
kehidupan dan alam semesta.
b. Kedudukan Norma dalam masyarakat
Norma adalah petunjuk tingkah laku yang harus dijalankan dalam kehidupan
sehari-hari berdasarkan motivasi tertentu. Norma sesungguhnya perwujudan
martabat manusia sebagai makhluk budaya, sosial, moral dan religi. Suatu kesadaran
dan sikap luhur yang dikehendaki oleh tata nilai yang harus dipatuhi. Oleh karena
norma dalam perwujudannya dapat berupa norma agama, norma filsafat, kesusilaan,
hukum, dan norma sosial.
c. Kedudukan Moral dalam masyarakat
Moral adalah ajaran tentang hal yang baik dan buruk, yang menyangkut
perilaku manusia. Seseorang yang taat dan patuh pada aturan-aturan, kaidah dan
norma yang berlaku dalam masyarakatnya dia sudah dianggap sesuai dan bertindak
benar secara moral. Moral dalam perwujudannya dapat berupa aturan, prinsip-
prinsip yang benar, yang baik, yang terpuji dan mulia. Moral dapat berupa kesetiaan,
kepatuhan terhadap nilai dan norma yang mengikat kehidupan masyarakat, negara
dan bangsa. Moral dapat dibedakan seperti moral ketuhanan atau agama, moral
filsafat, etika, hukum, ilmu dan sebagainya. Nilai, Norma, dan Moral secara bersama
mengatur kehidupan masyarakat dalam berbagai aspeknya. Pancasila secara filsafat
mengandung nilai-nilai yang bersifat Fundamental, universal, mutlak dan abadi dari
Tuhan yang Maha Esa yang tercermin dalam inti kesamaan ajaran-ajaran agama

5
dalam kitab sucinya, artinya di dalam nilai-nilai tersebut mengandung nilai moral,
maka Pancasila pun mengandung nilai moral dalam dirinya.

2.2.1 Makna Nilai dalam Pancasila


Pancasila yang merupakan dasar Negara Republik Indonesia memiliki makna
dan nilai-nilai luhur dalam setiap silasilanya, karena setiap butir pancasila itu dirumuskan
dari nilai-nilai yang sudah ada sejak zaman dulu dalam kehidupan pribadi bangsa
Indonesia. Adapun makna dan nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila-sila itu
adalah sebagai berikut:
1. Ketuhanan (Religiusitas)
Nilai religius adalah nilai yang berkaitan dengan keterkaitan individu
dengan sesuatu yang dianggapnya memiliki kekuatan sakral, suci, agung dan
mulia. Memahami Ketuhanan sebagai pandangan hidup adalah mewujudkan
masyarakat yang berketuhanan, yakni membangun masyarakat Indonesia yang
memiliki jiwa maupun semangat untuk mencapai ridho Tuhan dalam setiap
perbuatan baik yang dilakukannya. Dari sudut pandang etis keagamaan, negara
berdasar Ketuhanan Yang Maha Esa itu adalah negara yang menjamin
kemerdekaan tiap-tiap penduduknya untuk memeluk agama dan beribadat
menurut agama dan kepercayaan masing-masing. Dari dasar ini pula, bahwa
suatu keharusan bagi masyarakat warga Indonesia menjadi masyarakat yang
beriman kepada Tuhan, dan masyarakat yang beragama, apapun agama dan
keyakinan mereka.
2. Kemanusiaan (Moralitas)
Kemanusiaan yang adil dan beradab, adalah pembentukan suatu
kesadaran tentang keteraturan, sebagai asas kehidupan, sebab setiap manusia
mempunyai potensi untuk menjadi manusia sempurna, yaitu manusia yang
beradab. Manusia yang maju peradabannya tentu lebih mudah menerima
kebenaran dengan tulus, lebih mungkin untuk mengikuti tata cara dan pola
kehidupan masyarakat yang teratur, dan mengenal hukum universal. Kesadaran
inilah yang menjadi semangat membangun kehidupan masyarakat dan alam
6
semesta untuk mencapai kebahagiaan dengan usaha gigih, serta dapat
diimplementasikan dalam bentuk sikap hidup yang harmoni penuh toleransi dan
damai (Nurgiansah & Al Muchtar, 2018).
3. Persatuan Indonesia (Kebangsaan)
Persatuan adalah gabungan yang terdiri atas beberapa bagian,
kehadiran Indonesia dan bangsanya di muka bumi ini bukan untuk bersengketa.
Bangsa Indonesia hadir untuk mewujudkan kasih sayang kepada segenap suku
bangsa dari Sabang sampai Merauke. Persatuan Indonesia, bukan sebuah sikap
maupun pandangan dogmatik dan sempit, namun harus menjadi upaya untuk
melihat diri sendiri secara lebih objektif dari dunia luar. Negara Kesatuan
Republik Indonesia terbentuk dalam proses sejarah perjuangan panjang dan
terdiri dari bermacam-macam kelompok suku bangsa, namun perbedaan
tersebut tidak untuk dipertentangkan tetapi justru dijadikan persatuan Indonesia
(Nurgiansah et al., 2020).
4. Permusyawaratan dan Perwakilan
Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan hidup berdampingan
dengan orang lain, dalam interaksi itu biasanya terjadi kesepakatan, dan saling
menghargai satu sama lain atas dasar tujuan dan kepentingan bersama. Prinsip-
prinsip kerakyatan yang menjadi cita-cita utama untuk membangkitkan bangsa
Indonesia, mengerahkan potensi mereka dalam dunia modern, yakni kerakyatan
yang mampu mengendalikan diri, tabah menguasai diri, walau berada dalam
kancah pergolakan hebat untuk menciptakan perubahan dan pembaharuan.
Hikmah kebijaksanaan adalah kondisi sosial yang menampilkan rakyat berpikir
dalam tahap yang lebih tinggi sebagai bangsa, dan membebaskan diri dari
belenggu pemikiran berasaskan kelompok dan aliran tertentu yang sempit
(Alfaqi, 2016).
5. Keadilan Sosial
Nilai keadilan adalah nilai yang menjunjung norma berdasarkan
ketidak berpihak kan, keseimbangan, serta pemerataan terhadap suatu hal.
Mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia merupakan cita-cita

7
bernegara dan berbangsa. Itu semua bermakna mewujudkan keadaan masyarakat
yang bersatu secara organik, dimana setiap anggotanya mempunyai kesempatan
yang sama untuk tumbuh dan berkembang serta belajar hidup pada kemampuan
aslinya. Segala usaha diarahkan kepada potensi rakyat, memupuk perwatakan
dan peningkatan kualitas rakyat, sehingga kesejahteraan tercapai secara merata
(Bahrudin, 2019).

Dari uraian nilai-nilai kelima butir Pancasila itu kita dapat melihat
betapa apik dan luhur nilai-nilai yang terkandung didalamnya. Sehingga sangat
disayangkan apabila nilai-nilai itu hanya menjadi wacana belaka dan tidak
terealisasikan sebagaimana mestinya dalam kehidupan seharihari karena kurangnya
kesadaran dan sikap menjiwai Pancasila yang kurang. Nilai-nilai tersebut mungkin
bisa lebih merasuk ke dalam hati dan jiwa setiap rakyat Indonesia apabila nilai-
nilai itu telah tertanam dalam setiap individu dalam hidup di tengah keluarga,
bersekolah, dan berada ditengah-tengah masyarakat (Cahyo Pamungkas, 2015).

2.3 Implementasi/Penerapan Nilai-Nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari

2.3.1 Pengertian Implementasi


Implementasi berasal dari kata “to implement” yang berarti
mengimplementasikan. Secara umum Implementasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) berarti pelaksanaan atau penerapan. Arti implementasi ialah kegiatan yang
dilakukan melalui perencanaan dan mengacu pada aturan tertentu untuk mencapai tujuan
kegiatan tersebut. Istilah suatu implementasi biasanya dikaitkan dengan suatu kegiatan
yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan tertentu. Jadi, Implementasi merupakan sebuah
penempatan ide, konsep, kebijakan, atau inovasi dalam suatu tindakan praktis sehingga
memberikan dampak, baik berupa perubahan pengetahuan, keterampilan maupun nilai dan
sikap.

8
2.3.2 Contoh Implementasi/Penerapan Nilai-Nilai Pancasila
Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dari Sila ke I sampai Sila Sila ke
V yang harus diaplikasikan atau dijabarkan dalam setiap kegiatan pengelolaan lingkungan
hidup adalah sebagai berikut :
1. Dalam Sila Ketuhanan Yang Maha Esa terkandung nilai religius, antara lain :
Kepercayaan terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa sebagai pencipta segala sesuatu
dengan sifat-sifat yang sempurna dan suci seperti Maha Kuasa, Maha Pengasih, Maha
Adil, Maha Bijaksana dan sebagainya;
Contohnya: Menyayangi tumbuh-tumbuhan dan merawatnya; selalu menjaga
kebersihan dan sebagainya. Dalam Islam bahkan ditekankan, bahwa Allah tidak suka
pada orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, tetapi Allah senang
terhadap orang-orang yang selalu bertakwa dan selalu berbuat baik. Lingkungan hidup
Indonesia yang dianugerahkan Tuhan Yang Maha Esa kepada rakyat dan bangsa
Indonesia merupakan karunia dan rahmat-Nya yang wajib dilestarikan dan
dikembangkan kemampuannya agar tetap dapat menjadi sumber dan penunjang hidup
bagi rakyat dan bangsa Indonesia serta makhluk hidup lainya demi kelangsungan dan
peningkatan kualitas Hidup itu sendiri.

2. Sila Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab terkandung nilai-nilai


perikemanusiaan yang harus diperhatikan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam
hal ini antara lain sebagai berikut :
- Pengakuan adanya harkat dan martabat manusia dengan segala hak dan kewajiban
asasinya.
Penerapan, pengamalan/aplikasi sila ini dalam kehidupan sehari hari yaitu :
Dapat diwujudkan dalam bentuk kepedulian akan hak setiap orang untuk
memperoleh lingkungan hidup yang baik dan sehat; hak setiap orang untuk
mendapatkan informasi lingkungan hidup yang berkaitan dengan peran dalam
pengelolaan lingkungan hidup; hak setiap orang untuk berperan dalam rangka
pengelolaan lingkungan hidup yang sesuai dengan ketentuan-ketentuan hukum yang
berlaku dan sebagainya (Koesnadi Hardjasoemantri, 2000:558). Dalam hal ini, banyak

9
yang bisa dilakukan oleh masyarakat untuk mengamalkan Sila ini, misalnya
mengadakan pengendalian tingkat polusi udara agar udara yang dihirup bisa tetap
nyaman; menjaga kelestarian tumbuh-tumbuhan yang ada di lingkungan sekitar;
mengadakan gerakan penghijauan dan sebagainya.
Nilai-nilai Sila Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab ini ternyata mendapat
penjabaran dalam Undang-Undang No. 23 Tahun 1997 di atas, antara lain dalam Pasal
5 ayat (1) sampai ayat (3); Pasal 6 ayat (1) sampai ayat (2) dan Pasal 7 ayat (1) sampai
ayat (2). Dalam Pasal 5 ayat (1) dinyatakan, bahwa setiap orang mempunyai hak yang
sama atas lingkungan hidup yang baik dan sehat; dalam ayat (2) dikatakan, bahwa
setiap orang mempunyai hak atas informasi lingkungan hidup yang berkaitan dengan
peran dalam pengelolaan lingkungan hidup; dalam ayat (3) dinyatakan, bahwa setiap
orang mempunyai hak untuk berperan dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam Pasal 6 ayat (1)
dikatakan, bahwa setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian fungsi
lingkungan hidup serta mencegah dan menanggulangi pencemaran dan perusakan
lingkungan hidup dan dalam ayat (2) ditegaskan, bahwa setiap orang yang melakukan
usaha dan/ atau kegiatan berkewajiban memberikan informasi yang benar dan akurat
mengenai pengelolaan lingkungan hidup. Dalam Pasal 7 ayat (1) ditegaskan, bahwa
masyarakat mempunyai kesempatan yang sama dan seluas-luasnya untuk berperan
dalam pengelolaan lingkungan hidup; dalam ayat (2) ditegaskan, bahwa ketentuan
pada ayat (1) di atas dilakukan dengan cara :
1. Meningkatkan kemandirian, keberdayaan masyarakat dan kemitraan;
2. Menumbuhkembangkan kemampauan dan kepeloporan masyarakat;
3. Menumbuhkan ketanggapsegeraan masya-rakat untuk melakukan pengwasan
social;
4. Memberikan saran pendapat;
5. Menyampaikan informasi dan/atau menyampaikan laporan.

10
3. Dalam Sila Persatuan Indonesia terkandung nilai persatuan bangsa, dalam arti
dalam hal-hal yang menyangkut persatuan bangsa patut diperhatikan aspek-aspek
sebagai berikut :
- Persatuan Indonesia adalah persatuan bangsa yang mendiami wilayah Indonesia
serta wajib membela dan menjunjung tinggi (patriotisme);
- Pengakuan terhadap kebhineka tunggal ikaan suku bangsa (etnis) dan kebudayaan
bangsa (berbeda-beda namun satu jiwa) yang memberikan arah dalam pembinaan
kesatuan bangsa;
- Cinta dan bangga akan bangsa dan Negara Indonesia (nasionalisme).
Penerapan sila ini dalam kehidupan sehari-hari, antara lain :
Dengan melakukan inventarisasi tata nilai tradisional yang harus selalu
diperhitungkan dalam pengambilan kebijaksanaan dan pengendalian pembangunan
lingkungan di daerah dan mengembangkannya melalui pendidikan dan latihan serta
penerangan dan penyuluhan dalam pengenalan tata nilai tradisional dan tata nilai
agama yang mendorong perilaku manusia untuk melindungi sumber daya dan
lingkungan (Salladien dalam Burhan Bungin dan Laely Widjajati, 1992:156-158).
Di beberapa daerah tidak sedikit yang mempunyai ajaran turun temurun
mewarisi nilai-nilai leluhur agar tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang dilarang
oleh ketentuan-ketentuan adat di daerah yang bersangkutan, misalnya ada larangan
untuk menebang pohonpohon tertentu tanpa ijin sesepuh adat; ada juga yang dilarang
memakan binatang-bintang tertentu yang sangat dihormati pada kehidupan
masyarakat yang bersangkutan dan sebagainya. Secara tidak langsung sebenarnya
ajaranajaran nenek leluhur ini ikut secara aktif melindungi kelestarian alam dan
kelestarian lingkungan di daerah itu. Bukankah hal ini sudah mengamalkan Pancasila
dalam kehidupan masyarakat yang bersangkutan sehari-hari.

4. Dalam Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam


Permusyawaratan Perwakilan terkandung nilai-nilai kerakyatan. Dalam hal ini
ada beberapa hal yang harus dicermati, yakni :

11
- Mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkan kesadaran dan
tanggung jawab para pengambil keputusan dalam pengelolaan lingkungan hidup;
- Mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkan kesadaran
akan hak dan tanggung jawab masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup;
- Mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkan kemitraan
- Masyarakat, dunia usaha dan pemerintah dalam upaya pelestarian daya dukung
dan daya tampung lingkungan hidup.
Contoh penerapan/implementasinya: Mengutamakan kepentingan negara dan
masyarakat, tidak memaksakan kehendak kepada orang lain, mengutamakan
musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama, musyawarah
untuk mencapai mufakat dan dilakukan dengan akal sehat serta sesuai dengan hati
nurani yang luhur, keputusan yang diambil harus dapat di pertanggungjawabkan
kepada tuhan yang maha esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta
nilai-nilai kebenaran dan keadilan.

5. Dalam Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia terkandung nilai
keadilan sosial. Dalam hal ini harus diperhatikan beberapa aspek berikut, antara lain:
Penerapan sila ini tampak dalam ketentuan-ketentuan hukum yang mengatur
masalah lingkungan hidup. Sebagai contoh, dalam Ketetapan MPR RI Nomor
IV/MPR/1999 tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN), Bagian H yang
mengatur aspek-aspek pengelolaan lingkungan hidup dan pemanfaatan sumber daya
alam. Dalam ketetapan MPR ini hal itu diatur sebagai berikut (Penabur Ilmu,
1999:40) :
- Mengelola sumber daya alam dan memelihara daya dukungnya agar bermanfaat
bagi peningkatan kesejahteraan rakyat dari generasi ke generasi.
- Meningkatkan pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan
melakukan konservasi, rehabilitasi dan penghematan pengunaan dengan
menerapkan teknologi ramah lingkungan.
- Mendelegasikan secara betahap wewenang pemerintah pusat kepada pemerintah
daerah dalam pelaksanaan pengelolaan sumber daya alam secara selektif dan

12
pemeliharaan lingkungan hidup, sehingga kualitas ekosistem tetap terjaga yang
diatur dengan undangundang.
- Mendayagunakan sumber daya alam untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat
dengan memperhatikan kelestarian fungsi dan keseimbangan lingkungan hidup,
pembangunan yang berkelanjutan, kepentingan ekonomi dan budaya masyarakat
lokal serta penataan ruang yang pengaturannya diatur dengan undang-undang.
Contoh penerapannya: Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur yang
mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan, bersikap adil
dan menghargai orang lain, menjaga keseimbangan antara Hak dan Kewajiban, tidak
melakukan perbuatan yang merugikan umum, bersama-sama berusaha mewujudkan
kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

2.4 Tujuan Implementasi Nilai-Nilai Pancasila


Implementasi merupakan aktivitas atau kegitan yang dilakukan secara sistematis dan
terikat oleh mekanisme untuk dapat mencapai tujuan tertentu. Di bawah ini merupakan
beberapa tujuan implementasi antara lain:
a. Tujuan utama implementasi ialah untuk melaksanakan rencana yang telah atau sudah
disusun dengan cermat, baik itu oleh individu atau juga kelompok.
b. Untuk dapat menguji serta juga mendokumentasikan suatu prosedur didalam
penerapan rencana atau juga kebijakan.
c. Untuk dapat mewujudkan tujuan-tujuan yang hendak akan dicapai di dalam
perencanaan atau juga kebijakan yang telah atau sudah dirancang.
d. Untuk dapat mengetahui kemampuan masyarakat didalam menerapkan suatu
kebijakan atau juga rencana sesuai dengan yang diharapkan.
e. Untuk dapat mengetahui tingkat keberhasilan suatu kebijakan atau rencana yang
telah/sudah dirancang demi perbaikan atau peningkatan mutu.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa tujuan Implementasi nilai-nilai Pancasila untuk


memperkokoh kesadaran serta tumbuhnya keyakinan bahwa Pancasila sebagai pengikat

13
persatuan dan kesatuan bangsa yang akan mengantar bangsa Indonesia menuju cita-sita
bangsa serta kesejahteraan lahir dan batin.

14
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pancasila merupakan dasar Negara, pandangan hidup, dan ideologi nasional yang
tertuang di dalam pembukaan UUD 1945 Alinea keempat. Pancasila dijadikan pedoman
dalam hal bertingkah laku dan berprilaku yang baik dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Sebagai seorang warga negara, kita dapat menjaga keutuhan
Pancasila dengan cara mengimplementasikan setiap nilai yang terkandung di dalam
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Dampak dari tidak diterapkannya Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara adalah banyaknya kasus yang terjadi di Indonesia yang
berlatang belakang SARA (Suku, ras, dan antargolongan), adanya pelecehan dan
pengingkaran terhadap hak azasi manusia, adanya gerakan separatis, lunturnya toleransi antar
umat manusia, lunturnya budaya musyawarah dalam masyarakat, serta ketidakadilan
yang dirasakan oleh masyarakat kaum menengah ke bawah. Solusi yang bisa diberikan
adalah dengan meninjau kembali sejarah, tujuan dan cita-cita Pancasila sejak dahulu kala
dan sebagai seoarang warga negara kita harus menggali lebih dalam mengenai Pancasila
dan pengamalannya. Langkah yang bisa dilakukan pemerintah untuk mendukung
masyarakat dalam pengimplementasian Pancasila adalah dengan memasukan Pancasila
ke dalam materi pendidikan sistem nasional guna menciptakan generasi yang paham
akan Pancasila dan tahu cara mengimplementasikan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara..

3.2 Saran
Demikianlah makalah ini saya buat, semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan
para pembaca. Saya mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan
kalimat yang kurang jelas atau sulit dimengerti. Karena saya hanyalah manusia biasa yang tak

14
luput dari kesalahan dan saya juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca
demi kesempurnaan makalah ini. Saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

15
DAFTAR PUSTAKA

Aminullah. (2020). Implementasi Nilai-Nilai Pancasiladalam Kehidupan Masyarakat. Jurnal


Ilmiah IKIP Mataram , 2-3.

Billyman. (2019). Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa.

Damanhuri, D. (2016). Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Upaya Pembangunan


Karakter Bangsa. Untirta Civic Education Journal.

Dwiyanto. (2016). Pengamalan Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Pandangan Hidup dalam


Kehidupan Sehari-hari. Ittihad Jurnal Kopertais Wilayah Kalimantan, Vol.14, No.25.

Eddy, I. W. (2018). Aktualisasi Nilai Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.
Jurnal Dharmasmurti, No.18, Vol.1.

Hasibuam, L. d. (2019). Implementasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari.

Khoiriah, I. A. (2019). Memahami Nilai-Nilai Pancasila dan Penerapannya.

Krisnamukti, D. (2020). Implementasi Nilai Pancasila dalam Kehidupan Mahasiswa Fakultas


Pertanian Universitas Brawijaya di Malang. Jurnal Rontal Keilmuan PKN, Vol. 6,
No.1.

Kumawi Basyir, D. (2013). Pancasila dan Kewarganegaraan.Surabaya: Sunan Ampel Press.

Nispiansyah. (2019). Pancasila, Bahan Bacaan Ujian Dinas PNS.

Octavian, W. A. (2018). Urgensi Memahami dan Mengimplementasikan Nilai-Nilai


Pancasila dalam Kehidupan Sehari-Hari. Jurnal Bhinneka Tunggal Ika, Vol.5, No.2.

Soeprapto. (2005). Implementasi Pancasila dalam Kehidupan Bemasyarakat, Berbangsa, dan


Bernegara. Jurnal Ketahanan Nasional.

Yolanda, d. (2019). Pancasila Sebagai Dasar Negara.

16

Anda mungkin juga menyukai