DAN BERMASYARAKAT
Disusun Oleh:
Indah Kusuma Wardani (11220810000108)
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
inayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Nilai-Nilai
Pancasila dengan Contoh Pengimplementasian dalam Kehidupan Berbangsa, Bernegara
serta Bermasyarakat”.
Terima kasih saya ucapkan kepada bapak Lili Supriyadi, S.Pd,MM, yang telah
membantu saya baik secara moral maupun materi. Terima kasih juga saya ucapkan kepada
teman-teman seperjuangan yang telah mendukung saya sehingga saya bisa menyelesaikan
tugas ini tepat waktu.
Saya menyadari, bahwa makalah yang saya buat ini masih jauh dari kata sempurna
baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan
agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.
Semoga laporan makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa
bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................14
3.2 Saran...............................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
masyarakat Indonesia belum sepenuhnya memahami dan mengamalkan nilai-nilai tersebut.
Hal ini dikarenakan masyarakat Indonesia belum sepenuhnya memahami nilai-nilai
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang dirumuskan melalui Pancasila, yang
dijadikan sebagai dasar bernegara, pandangan hidup dan ideologi bangsa untuk mencapai
tujuan bangsa Indonesia.
Krisnamukti (2020) mengungkapkan bahwa seluruh masyarakat, negara dan tatanan
kehidupan nasional menggunakan Pancasila sebagai landasan moral atau norma dan tolak
ukur untuk mengukur sikap, tindakan dan perilaku bangsa Indonesia, baik dan buruk, benar
dan salah. Oleh karena itu, memahami nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila
merupakan hal yang perlu dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Tidak hanya melalui
pemahman, tetapi seperti yang telah disebutkan sebelumnya, nilai-nilai tersebut juga harus
diamalkan dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat. Dengan demikian,
tujuan hidup bangsa dapat terwujud.
2
sekaligus mengembangkan skill dalam membuat makalah yang baik dan ketelitian dalam
menulis bagi penulis.
BAB II
PEMBAHASAN
3
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatanyang dipimpin oleh hikmat dan kebijaksanaan dalam Permusyawaratan
perwakilan, dan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Masing–masing sila mengandung nilai–nilai yang menjadi pedoman bagi
Bangsa Indonesia. Nilai-nilai Pancasila terkandung dalam pembukaan UUD 1945 secara
yuridis memiliki kedudukan sebagai pokok kaidah Negara yang Fundamental. Adapun
pembukaan UUD 1945 yang di dalamnya memuat nilai-nilai Pancaasila, yang bilamana
dianalisis makna yang terkandung di dalamnya tiak lain merupakan derivasi atau
penjabaran dari nilai-nilai Pancasila.
4
1. Nilai teori adalah untuk mengetahui identitas benda dan kejadian yang terdapat
disekitarnya.
2. Nilai ekonomi adalah pemanfaatan benda-benda atau kejadian yang mengikuti
nalar efisiensi.
3. Nila estetik adalah mempelajari sesuatu yang indah.
4. Nilai sosial berorientasi pada hubungan antara manusia dengan yang lainnya
dan menekan pada segi-segi kemanusiaan yang luhur.
5. Nilai politik berpusat pada kekuasaan srta berpengaruh dalam kehidupan
bermasyarakat.
6. Nilai religi adalah manusia menilai alam sekitarnya sebagai wujud rahasia
kehidupan dan alam semesta.
b. Kedudukan Norma dalam masyarakat
Norma adalah petunjuk tingkah laku yang harus dijalankan dalam kehidupan
sehari-hari berdasarkan motivasi tertentu. Norma sesungguhnya perwujudan
martabat manusia sebagai makhluk budaya, sosial, moral dan religi. Suatu kesadaran
dan sikap luhur yang dikehendaki oleh tata nilai yang harus dipatuhi. Oleh karena
norma dalam perwujudannya dapat berupa norma agama, norma filsafat, kesusilaan,
hukum, dan norma sosial.
c. Kedudukan Moral dalam masyarakat
Moral adalah ajaran tentang hal yang baik dan buruk, yang menyangkut
perilaku manusia. Seseorang yang taat dan patuh pada aturan-aturan, kaidah dan
norma yang berlaku dalam masyarakatnya dia sudah dianggap sesuai dan bertindak
benar secara moral. Moral dalam perwujudannya dapat berupa aturan, prinsip-
prinsip yang benar, yang baik, yang terpuji dan mulia. Moral dapat berupa kesetiaan,
kepatuhan terhadap nilai dan norma yang mengikat kehidupan masyarakat, negara
dan bangsa. Moral dapat dibedakan seperti moral ketuhanan atau agama, moral
filsafat, etika, hukum, ilmu dan sebagainya. Nilai, Norma, dan Moral secara bersama
mengatur kehidupan masyarakat dalam berbagai aspeknya. Pancasila secara filsafat
mengandung nilai-nilai yang bersifat Fundamental, universal, mutlak dan abadi dari
Tuhan yang Maha Esa yang tercermin dalam inti kesamaan ajaran-ajaran agama
5
dalam kitab sucinya, artinya di dalam nilai-nilai tersebut mengandung nilai moral,
maka Pancasila pun mengandung nilai moral dalam dirinya.
7
bernegara dan berbangsa. Itu semua bermakna mewujudkan keadaan masyarakat
yang bersatu secara organik, dimana setiap anggotanya mempunyai kesempatan
yang sama untuk tumbuh dan berkembang serta belajar hidup pada kemampuan
aslinya. Segala usaha diarahkan kepada potensi rakyat, memupuk perwatakan
dan peningkatan kualitas rakyat, sehingga kesejahteraan tercapai secara merata
(Bahrudin, 2019).
Dari uraian nilai-nilai kelima butir Pancasila itu kita dapat melihat
betapa apik dan luhur nilai-nilai yang terkandung didalamnya. Sehingga sangat
disayangkan apabila nilai-nilai itu hanya menjadi wacana belaka dan tidak
terealisasikan sebagaimana mestinya dalam kehidupan seharihari karena kurangnya
kesadaran dan sikap menjiwai Pancasila yang kurang. Nilai-nilai tersebut mungkin
bisa lebih merasuk ke dalam hati dan jiwa setiap rakyat Indonesia apabila nilai-
nilai itu telah tertanam dalam setiap individu dalam hidup di tengah keluarga,
bersekolah, dan berada ditengah-tengah masyarakat (Cahyo Pamungkas, 2015).
8
2.3.2 Contoh Implementasi/Penerapan Nilai-Nilai Pancasila
Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dari Sila ke I sampai Sila Sila ke
V yang harus diaplikasikan atau dijabarkan dalam setiap kegiatan pengelolaan lingkungan
hidup adalah sebagai berikut :
1. Dalam Sila Ketuhanan Yang Maha Esa terkandung nilai religius, antara lain :
Kepercayaan terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa sebagai pencipta segala sesuatu
dengan sifat-sifat yang sempurna dan suci seperti Maha Kuasa, Maha Pengasih, Maha
Adil, Maha Bijaksana dan sebagainya;
Contohnya: Menyayangi tumbuh-tumbuhan dan merawatnya; selalu menjaga
kebersihan dan sebagainya. Dalam Islam bahkan ditekankan, bahwa Allah tidak suka
pada orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, tetapi Allah senang
terhadap orang-orang yang selalu bertakwa dan selalu berbuat baik. Lingkungan hidup
Indonesia yang dianugerahkan Tuhan Yang Maha Esa kepada rakyat dan bangsa
Indonesia merupakan karunia dan rahmat-Nya yang wajib dilestarikan dan
dikembangkan kemampuannya agar tetap dapat menjadi sumber dan penunjang hidup
bagi rakyat dan bangsa Indonesia serta makhluk hidup lainya demi kelangsungan dan
peningkatan kualitas Hidup itu sendiri.
9
yang bisa dilakukan oleh masyarakat untuk mengamalkan Sila ini, misalnya
mengadakan pengendalian tingkat polusi udara agar udara yang dihirup bisa tetap
nyaman; menjaga kelestarian tumbuh-tumbuhan yang ada di lingkungan sekitar;
mengadakan gerakan penghijauan dan sebagainya.
Nilai-nilai Sila Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab ini ternyata mendapat
penjabaran dalam Undang-Undang No. 23 Tahun 1997 di atas, antara lain dalam Pasal
5 ayat (1) sampai ayat (3); Pasal 6 ayat (1) sampai ayat (2) dan Pasal 7 ayat (1) sampai
ayat (2). Dalam Pasal 5 ayat (1) dinyatakan, bahwa setiap orang mempunyai hak yang
sama atas lingkungan hidup yang baik dan sehat; dalam ayat (2) dikatakan, bahwa
setiap orang mempunyai hak atas informasi lingkungan hidup yang berkaitan dengan
peran dalam pengelolaan lingkungan hidup; dalam ayat (3) dinyatakan, bahwa setiap
orang mempunyai hak untuk berperan dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam Pasal 6 ayat (1)
dikatakan, bahwa setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian fungsi
lingkungan hidup serta mencegah dan menanggulangi pencemaran dan perusakan
lingkungan hidup dan dalam ayat (2) ditegaskan, bahwa setiap orang yang melakukan
usaha dan/ atau kegiatan berkewajiban memberikan informasi yang benar dan akurat
mengenai pengelolaan lingkungan hidup. Dalam Pasal 7 ayat (1) ditegaskan, bahwa
masyarakat mempunyai kesempatan yang sama dan seluas-luasnya untuk berperan
dalam pengelolaan lingkungan hidup; dalam ayat (2) ditegaskan, bahwa ketentuan
pada ayat (1) di atas dilakukan dengan cara :
1. Meningkatkan kemandirian, keberdayaan masyarakat dan kemitraan;
2. Menumbuhkembangkan kemampauan dan kepeloporan masyarakat;
3. Menumbuhkan ketanggapsegeraan masya-rakat untuk melakukan pengwasan
social;
4. Memberikan saran pendapat;
5. Menyampaikan informasi dan/atau menyampaikan laporan.
10
3. Dalam Sila Persatuan Indonesia terkandung nilai persatuan bangsa, dalam arti
dalam hal-hal yang menyangkut persatuan bangsa patut diperhatikan aspek-aspek
sebagai berikut :
- Persatuan Indonesia adalah persatuan bangsa yang mendiami wilayah Indonesia
serta wajib membela dan menjunjung tinggi (patriotisme);
- Pengakuan terhadap kebhineka tunggal ikaan suku bangsa (etnis) dan kebudayaan
bangsa (berbeda-beda namun satu jiwa) yang memberikan arah dalam pembinaan
kesatuan bangsa;
- Cinta dan bangga akan bangsa dan Negara Indonesia (nasionalisme).
Penerapan sila ini dalam kehidupan sehari-hari, antara lain :
Dengan melakukan inventarisasi tata nilai tradisional yang harus selalu
diperhitungkan dalam pengambilan kebijaksanaan dan pengendalian pembangunan
lingkungan di daerah dan mengembangkannya melalui pendidikan dan latihan serta
penerangan dan penyuluhan dalam pengenalan tata nilai tradisional dan tata nilai
agama yang mendorong perilaku manusia untuk melindungi sumber daya dan
lingkungan (Salladien dalam Burhan Bungin dan Laely Widjajati, 1992:156-158).
Di beberapa daerah tidak sedikit yang mempunyai ajaran turun temurun
mewarisi nilai-nilai leluhur agar tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang dilarang
oleh ketentuan-ketentuan adat di daerah yang bersangkutan, misalnya ada larangan
untuk menebang pohonpohon tertentu tanpa ijin sesepuh adat; ada juga yang dilarang
memakan binatang-bintang tertentu yang sangat dihormati pada kehidupan
masyarakat yang bersangkutan dan sebagainya. Secara tidak langsung sebenarnya
ajaranajaran nenek leluhur ini ikut secara aktif melindungi kelestarian alam dan
kelestarian lingkungan di daerah itu. Bukankah hal ini sudah mengamalkan Pancasila
dalam kehidupan masyarakat yang bersangkutan sehari-hari.
11
- Mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkan kesadaran dan
tanggung jawab para pengambil keputusan dalam pengelolaan lingkungan hidup;
- Mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkan kesadaran
akan hak dan tanggung jawab masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup;
- Mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkan kemitraan
- Masyarakat, dunia usaha dan pemerintah dalam upaya pelestarian daya dukung
dan daya tampung lingkungan hidup.
Contoh penerapan/implementasinya: Mengutamakan kepentingan negara dan
masyarakat, tidak memaksakan kehendak kepada orang lain, mengutamakan
musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama, musyawarah
untuk mencapai mufakat dan dilakukan dengan akal sehat serta sesuai dengan hati
nurani yang luhur, keputusan yang diambil harus dapat di pertanggungjawabkan
kepada tuhan yang maha esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta
nilai-nilai kebenaran dan keadilan.
5. Dalam Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia terkandung nilai
keadilan sosial. Dalam hal ini harus diperhatikan beberapa aspek berikut, antara lain:
Penerapan sila ini tampak dalam ketentuan-ketentuan hukum yang mengatur
masalah lingkungan hidup. Sebagai contoh, dalam Ketetapan MPR RI Nomor
IV/MPR/1999 tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN), Bagian H yang
mengatur aspek-aspek pengelolaan lingkungan hidup dan pemanfaatan sumber daya
alam. Dalam ketetapan MPR ini hal itu diatur sebagai berikut (Penabur Ilmu,
1999:40) :
- Mengelola sumber daya alam dan memelihara daya dukungnya agar bermanfaat
bagi peningkatan kesejahteraan rakyat dari generasi ke generasi.
- Meningkatkan pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan
melakukan konservasi, rehabilitasi dan penghematan pengunaan dengan
menerapkan teknologi ramah lingkungan.
- Mendelegasikan secara betahap wewenang pemerintah pusat kepada pemerintah
daerah dalam pelaksanaan pengelolaan sumber daya alam secara selektif dan
12
pemeliharaan lingkungan hidup, sehingga kualitas ekosistem tetap terjaga yang
diatur dengan undangundang.
- Mendayagunakan sumber daya alam untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat
dengan memperhatikan kelestarian fungsi dan keseimbangan lingkungan hidup,
pembangunan yang berkelanjutan, kepentingan ekonomi dan budaya masyarakat
lokal serta penataan ruang yang pengaturannya diatur dengan undang-undang.
Contoh penerapannya: Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur yang
mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan, bersikap adil
dan menghargai orang lain, menjaga keseimbangan antara Hak dan Kewajiban, tidak
melakukan perbuatan yang merugikan umum, bersama-sama berusaha mewujudkan
kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.
13
persatuan dan kesatuan bangsa yang akan mengantar bangsa Indonesia menuju cita-sita
bangsa serta kesejahteraan lahir dan batin.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pancasila merupakan dasar Negara, pandangan hidup, dan ideologi nasional yang
tertuang di dalam pembukaan UUD 1945 Alinea keempat. Pancasila dijadikan pedoman
dalam hal bertingkah laku dan berprilaku yang baik dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Sebagai seorang warga negara, kita dapat menjaga keutuhan
Pancasila dengan cara mengimplementasikan setiap nilai yang terkandung di dalam
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Dampak dari tidak diterapkannya Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara adalah banyaknya kasus yang terjadi di Indonesia yang
berlatang belakang SARA (Suku, ras, dan antargolongan), adanya pelecehan dan
pengingkaran terhadap hak azasi manusia, adanya gerakan separatis, lunturnya toleransi antar
umat manusia, lunturnya budaya musyawarah dalam masyarakat, serta ketidakadilan
yang dirasakan oleh masyarakat kaum menengah ke bawah. Solusi yang bisa diberikan
adalah dengan meninjau kembali sejarah, tujuan dan cita-cita Pancasila sejak dahulu kala
dan sebagai seoarang warga negara kita harus menggali lebih dalam mengenai Pancasila
dan pengamalannya. Langkah yang bisa dilakukan pemerintah untuk mendukung
masyarakat dalam pengimplementasian Pancasila adalah dengan memasukan Pancasila
ke dalam materi pendidikan sistem nasional guna menciptakan generasi yang paham
akan Pancasila dan tahu cara mengimplementasikan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara..
3.2 Saran
Demikianlah makalah ini saya buat, semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan
para pembaca. Saya mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan
kalimat yang kurang jelas atau sulit dimengerti. Karena saya hanyalah manusia biasa yang tak
14
luput dari kesalahan dan saya juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca
demi kesempurnaan makalah ini. Saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
15
DAFTAR PUSTAKA
Eddy, I. W. (2018). Aktualisasi Nilai Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.
Jurnal Dharmasmurti, No.18, Vol.1.
16