Anda di halaman 1dari 25

NILAI-NILAI YANG TERKANDUNG DARI

MASING-MASING SILA

Dosen Pengampu :

Rika Hasmayanti Agustina, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh :

Kelompok 5

1. Dwi Rendrahadi ( 2220202183 )


2. Patsy Wida Kusmara ( 2230202333 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN RADEN FATAH PALEMBANG

TAHUN AKADEMIK 2022/2023


KATA PENENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita segala

limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua. Sholawat serta

salam taklupa kita sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah

membawa kita dari ajaran yang batil hingga ajaran yang hakiki hingga saat ini.

Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan, baik

pada penulisan maupun materi. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat

kami harapkan demi penyempurnaan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini kami mendapat tugas membahas salah satu

materi di dalam mata kuliah Pancasila, yaitu Nilai-Nilai yang Terkandung Dari

Masing-Masing Sila.

Demikian makalah ini kami selesaikan, semoga dapat berguna dan

bermanfaat bagi kita semua.

Palembang, 2 Oktober 2022

Penulis

I
DAFTAR ISI

KATA PENENGANTAR.........................................................................................I
DAFTAR ISI...........................................................................................................II
1. PENDAHULUAN.............................................................................................III
2. PEMBAHASAN..................................................................................................1
2.1 Pengertian Nilai.............................................................................................1
2.2 Pengertian Pancasila......................................................................................3
2.3 Pancasila Sebagai Sumber Nilai....................................................................4
2.4 Makna Nilai-Nilai Yang Terkandung dalam Pancasila.................................6
2.5 Nilai-Nilai setiap butiran Pancasila.............................................................15
3. PENUTUP..........................................................................................................19
3.1. Kesimpulan.................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................20

II
1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pancasila merupakan dasar Negara Indonesia yang menjadi pedoman

dalam segala pelaksanaan dan penyelenggaraan pemerintah Negara Indonesia.

Pancasila cerminan bangsa Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,

dan bernegara. Nila-nilai Pancasila yang terkandung di dalam Pancasila menjadi

tolak ukur seluruh masyarakat Indonesia dalam penyelenggaraan bernegara,

karena penyelenggaraan bernegara tidak boleh menyimpang dari 5 sila.

Di dalam Pancasila terkandung banyak nilai dimana dari keselururhan

nilai tersebut terkandung di dalam 5 garis besar dalam kehidupan berbangsa

bernegara. Pancasila membuat Indonesia tetap teguh dan bersatu di dalam

keberagaman budaya, dan menjadikan Pancasila sebagai dasar kebudayaan yang

menyatukan budaya dengan yang lain. Karena ikatan itulah Pancasila menjadi

inspirasi berbagai macam kebudayaan yang ada di Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian nilai ?

2. Apa makna dari nilai-nilai Pancasila ?

3. Mengapa Pancasila mempunyai sumber nilai ?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui makna dan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.

2. Mengetahui Pencasila sebagai sumber.

III
IV
2. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Nilai

Nilai adalah anggapan seseorang terhadap sesuatu hal yang

berkarakteristik abstrak, namun hal tersebut menjadi pedoman bagi kehidupan

dalam bermasyarakat. Nilai erat kaitannya dengan tindakan sosial yang dilakukan

oleh manusia kepada lingkungan sekitar.

Nilai adalah ukuran, patokan-patokan, anggapan-anggapan

keyakinankeyakinan yang ada di dalam masyarakat. Nilai digunakan sebagai

patokan seseorang berperilaku dalam masyarakat. Selain itu, nilai memberi arah

bagi tindakan seseorang.. Nilai dianut oleh banyak orang dalam suatu masyarakat

mengenai sesuatu yang benar, pantas, luhur, dan baik untuk dilakukan. Menurut

Laning Dwi Vina dan Wismulyani Endar (2009), fungsi nilai :

a. Nilai sebagai pembentuk cara berfikir dan berprilaku yang ideal dalam

masyarakat.

b. Nilai dapat menciptakan semangat pada manusia untuk mencapai

sesuatu yang diinginkannya.

c. Nilai dapat digunakan sebagai alat pengawas prilaku seseorang dalam

masyarakat.

d. Nilai dapat mendorong, menuntun, dan menekan orang untuk berbuat

baik.

1
e. Nilai dapat berfungsi sebagai alat solideritas di antara anggota

masyarakat.

Dalam arti ini secara khusus nilai akan senantiasanya memberikan dampa

terhadap kehidupan yang dijalani oleh masyarakat. Oleh karenanya dalam

memberikan pendangan hidup serta menjaga keteraturan sosial masyarakat selalu

memberikan lebel nilai yang bebeda, antara satu dengan lainnya.

Adapun pengertian nilai menurut para ahli, antara lain sebagai berikut :

1. Mulyana

Menurutnya, pengertian Nilai adalah bagian keyakinan serta kepercyaan

yang menajadi rujukan seseorang untuk melakukan tindakan sosial kepada orang

lain. Tindakan ini sendiri di dasari pada perasaan dan juga pengaruh hubungan

sosial yang dijalaninya

2. Kluckhohn

Nilai adalah konsepsi dari berbagai kumpulan yang akan mendorong

seseorang untuk mengaplikasikan beragam kegiatan-kegiatan, baik dalam

kegiatan yang berwujud negatif ataupun kegiatan yang berwujud postif.

3. Notonagoro

Nilai adalah sekumpulan tindakan manusia yang tersusun secara sistematis

dalam bentuk material atau nonmaterial. Dengan kegunaan sangat penting untuk

kemudian diterapkan dalam kelompok sosial yang dilakukan dalam keseharian.

2
2.2 Pengertian Pancasila

Pancasila adalah suatu ideologi dan dasar negara Indonesia yang menjadi

landasan dari segala keputusan bangsa dan mencerminkan kepribadian bangsa

Indonesia. Dengan kata lain, Pancasila adalah dasar dalam mengatur pemerintahan

negara Indonesia yang mengutamakan semua komponen di seluruh wilayah

Indonesia.

Secara Etimologi, kata “Pancasila” berasal dari bahasa Sansekerta India

(Kasta Brahmana), yaitu kata “Panca” yang artinya Lima, dan “Sila” yang artinya

Dasar. Sehingga arti Pancasila secara harfiah adalah lima dasar.

Pancasila dicetuskan oleh para pendiri bangsa Indonesia agar kita mempunyai

pondasi yang kuat dalam menjalankan pemerintahan. Artinya, dengan adanya

Pancasila maka Indonesia memiliki dasar atau pondasi dalam bernegara sehingga

tidak mudah dipengaruhi dan dijajah oleh bangsa lain.

Dasar negara Indonesia tersebut dilambangkan dengan Garuda dimana

terdapat gambar bintang, rantai, pohon beringain, kepala banteng, padi dan kapas,

yang mencerminkan arti dari 5 sila Pancasila. Kemudian lambang negara

Indonesia ini disebut dengan Garuda Pancasila.

Berikut ini adalah bunyi Pancasila:

1. Ketuhanan yang Maha Esa.

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.

3. Persatuan Indonesia.

3
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan perwakilan, dan

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

2.3 Pancasila Sebagai Sumber Nilai

Bagi bangsa Indonesia yang dijadikan sebagai sumber nilai dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara adalah Pancasila. Hal ini berarti bahwa

seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan negara menggunakan Pancasila

sebagai dasar moral atau norma dan tolok ukur tentang baik buruk dan benar

salahnya sikap, perbuatan dan tingkah laku bangsa Indonesia.

Pancasila memuat nilai-nilai luhur untuk dapat menjadi dasar negara. Ada

nilai yang terdapat dalam Pancasila:

a) Nilai dasar

Asas-asas yang berasal dari nilai budaya bangsa Indonesia yang

bersifat abstrak dan umum, relatif tidak berubah namun maknanya selalu

dapat disesuaikan dengan perkembangan zaman. Artinya nilai dasar itu

bisa terus menerus ditafsirkan ulang baik makna maupun implikasinya.

Melalui penafsiran ulang itulah akan didapat nilai baru yang lebih

operasional sesuai dengan tanntangan zaman. Adapun nilai dasar yang

terkandung dalam Pancasila adalah Ketuhanan, Kemanusian, Persatuan,

Kerakyatan (musyawarah- mufakat), dan keadilan.

4
b) Nilai instrumental

Penjabatan dari niali dasar yang berbentuk norma sosial dan norma

hukum. Seperti UUD 1945, Tap MPR, UU No. 40 tahun 1999 tentang

PERS, UU No. 2 tahun 1999 tentang partai politik, UU No. 39 tahun 1999

tentang HAM, dll.

c) Nilai praksis

Nilai dasar atau instrumental masih hidup di tengah masyarakat

berbangsa dan bernegara. Contoh nilai praksis seperti saling menghormati,

toleransi, kerja sama, kerukunan, bergotong royong, menghargai, dll.

Nilai-nilai Pancasila itu merupakan nilai instrinsik yang kebenarannya dapat

dibuktikan secara obyektif, serta mengandung kebenaran yang universal. Nilai-

nilai Pancasila, merupakan kebenaran bagi bangsa Indonesia karena telah teruji

dalam sejarah dan dipersepsi sebagai nilai-nilai subyektif yang menjadisumber

kekuatan dan pedoman hidup seirama dengan proses adanya bangsa Indonesia

yang dipengaruhi oleh dimensi waktu dan ruang.

Nilai-nilai tersebut tampil sebagai norma dan moral kehidupan yang ditempa

dan dimatangkan oleh pengalaman sejarah bangsa Indonesia untuk membentuk

dirinya sebagai bangsa yang merdeka, berdaulat dalam wadah negara kesatuan

Republik Indonesia yang diproklamasikan pada 17 Agustus 1945. Nilai-nilai

Pancasila itu menjadi sumber inspirasi dan cita-cita untuk diwujudkan dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

5
Nilai-nilai Pancasila termasuk ke dalam nilai kerohanian, tetapi nilai

kerohanian yang mengakui pentingnya nilai material dan nilai vital secara

seimbang (harmonis). Hal ini dapat dibuktikan dengan susunan sila-sila dari

Pancasila yang tersusun secara sistematis-hirarki. Pancasila jika dikaji dari sudut

pandang metafisika, berlandaskan pada usaha-usaha untuk menemukan kebenaran

mengenal alam semesta yang lebih menekankan pemikiran murni.

2.4 Makna Nilai-Nilai Yang Terkandung dalam Pancasila

Pancasila yang merupakan dasar Negara Republik Indonesia memiliki

makna dan nilai-nilai luhur dalam setiap sila-silanya, karena setiap butir pancasila

itu dirumuskan dari nilai-nilai yang sudah ada sejak zaman dulu dalam kehidupan

pribadi bangsa Indonesia. Adapun makna dan nilai-nilai yang terkandung dalam

setiap sila-sila itu adalah sebagai berikut :

1. Ketuhanan (Religiusitas)

Nilai religius adalah nilai yang berkaitan dengan keterkaitan individu

dengan sesuatu yang dianggapnya memiliki kekuatan sakral, suci, agung dan

mulia. Memahami Ketuhanan sebagai pandangan hidup adalah mewujudkan

masyarakat yang beketuhanan, yakni membangun masyarakat Indonesia yang

memiliki jiwa maupun semangat untuk mencapai ridlo Tuhan dalam setiap

perbuatan baik yang dilakukannya. Dari sudut pandang etis keagamaan, negara

berdasar Ketuhanan Yang Maha Esa itu adalah negara yang menjamin

kemerdekaan tiap-tiap penduduknya untuk memeluk agama dan beribadat

menurut agama dan kepercayaan masing-masing. Dari dasar ini pula, bahwa suatu

keharusan bagi masyarakat warga Indonesia menjadi masyarakat yang beriman

6
kepada Tuhan, dan masyarakat yang beragama, apapun agama dan keyakinan

mereka.

2. Kemanusiaan (Moralitas)

Kemanusiaan yang adil dan beradab, adalah pembentukan suatu kesadaran

tentang keteraturan, sebagai asas kehidupan, sebab setiap manusia mempunyai

potensi untuk menjadi manusia sempurna, yaitu manusia yang beradab. Manusia

yang maju peradabannya tentu lebih mudah menerima kebenaran dengan tulus,

lebih mungkin untuk mengikuti tata cara dan pola kehidupan masyarakat yang

teratur, dan mengenal hukum universal. Kesadaran inilah yang menjadi semangat

membangun kehidupan masyarakat dan alam semesta untuk mencapai

kebahagiaan dengan usaha gigih, serta dapat diimplementasikan dalam bentuk

sikap hidup yang harmoni penuh toleransi dan damai.

3. Persatuan Indonesia (Kebangsaan)

Persatuan adalah gabungan yang terdiri atas beberapa bagian, kehadiran

Indonesia dan bangsanya di muka bumi ini bukan untuk bersengketa. Bangsa

Indonesia hadir untuk mewujudkan kasih sayang kepada segenap suku bangsa dari

Sabang sampai Marauke. Persatuan Indonesia, bukan sebuah sikap maupun

pandangan dogmatik dan sempit, namun harus menjadi upaya untuk melihat diri

sendiri secara lebih objektif dari dunia luar. Negara Kesatuan Republik Indonesia

terbentuk dalam proses sejarah perjuangan panjang dan terdiri dari bermacam-

macam kelompok suku bangsa, namun perbedaan tersebut tidak untuk

dipertentangkan tetapi justru dijadikan persatuan Indonesia.

7
4. Permusyawaratan dan Perwakilan

Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan hidup berdampingan

dengan orang lain, dalam interaksi itu biasanya terjadi kesepakatan, dan saling

menghargai satu sama lain atas dasar tujuan dan kepentingan bersama.

Prinsipprinsip kerakyatan yang menjadi cita-cita utama untuk membangkitkan

bangsa Indonesia, mengerahkan potensi mereka dalam dunia modern, yakni

kerakyatan yang mampu mengendalikan diri, tabah menguasai diri, walau berada

dalam kancah pergolakan hebat untuk menciptakan perubahan dan pembaharuan.

Hikmah kebijaksanaan adalah kondisi sosial yang menampilkan rakyat berpikir

dalam tahap yang lebih tinggi sebagai bangsa, dan membebaskan diri dari

belenggu pemikiran berazaskan kelompok dan aliran tertentu yang sempit.

5. Keadilan Sosial

Nilai keadilan adalah nilai yang menjunjung norma berdasarkan ketidak

berpihakkan, keseimbangan, serta pemerataan terhadap suatu hal. Mewujudkan

keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia merupakan cita-cita bernegara dan

berbangsa. Itu semua bermakna mewujudkan keadaan masyarakat yang bersatu

secara organik, dimana setiap anggotanya mempunyai kesempatan yang sama

untuk tumbuh dan berkembang serta belajar hidup pada kemampuan aslinya.

Segala usaha diarahkan kepada potensi rakyat, memupuk perwatakan dan

peningkatan kualitas rakyat, sehingga kesejahteraan tercapai secara merata. Dari

uraian nilai-nilai kelima butir Pancasila itu kita dapat melihat betapa apik dan

luhur nilai-nilai yang terkandung didalamnya. Sehingga sangat disayangkan

apabila nilai-nilai itu hanya menjadi wacana belaka dan tidak terealisasikan

8
sebagaimana mestinya dalam kehidupan sehari-hari karena kurangnya kesadaraan

dan sikap menjiwai Pancasila yang kurang. Nilai-nilai tersebut mungkin bisa lebih

merasuk kedalam hati dan jiwa setiap rakyat Indonesia 8 apabilai nilai-nilai itu

telah tertanam dalam setiap individu dalam hidup ditengah keluarga, bersekolah,

dan berada ditengah-tengah masyarakat

Suatu dasar negara akan kuat, apabila dasar tersebut berasal dan berakar

pada diri bangsa yang bersangkutan. Bangsa Indonesia mempunyai dasar negara

yang bukan jiplakan dari luar, akan tetapi asli Indonesia. Unsur-unsur Pancasila

terdapat didalam berbagai agama, kepercayaan, adat istiadat, dan kebudayaan.

Karena dalam agama, kepercayaan, adat istiadat dan kebudayaan tersebut

berkembang nilai-nilai antara lain nilai moral, maka Pancasila pun mengandung

nilai moral dalam dirinya.

Kedudukan Nilai, Norma, dan Moral dalam Masyarakat

a. Kedudukan Nilai dalam masyarakat

Kehidupan manusia dalam masyarakat, baik sebagai pribadi maupun

sebagai masyarakat, senantiasa berhubungan dengan nilai-nilai, norma dan moral.

Nilai adalah sesuatu yang berharga, berguna, indah, dan memperkaya

batin yang menyadarkan manusia akan harkat dan martabatnya. Nilai merupakan

salah satu wujud kebudayaan, disamping sistem sosial dan karya. Cita-cita,

gagasan, konsep, ide tentang suatu hal adalah wujud kebudayaan sebagai sistem

nilai. Olah karena itu nilai dapat dihayati sebagai kebudayaan dalam wujud

kebudayaan abstrak. Untuk mengidentifikasi nilai-nilai yang terdapat dalam

kehidupan masyarakat ada 6 macam nilai :

9
1. Nilai teori adalah untuk mengetahui identitas benda dan kejadian yang

terdapat disekitarnya.

2. Nilai ekonomi adalah pemanfaatan benda-benda atau kejadian yang

mengikuti nalar efisiensi.

3. Nila estetik adalah mempelajari sesuatu yang indah.

4. Nilai sosial berorientasi pada hubungan antara manusia dengan yang lainnya

dan menekan pada segi-segi kemanusiaan yang luhur.

5. Nilai politik berpusat pada kekuasaan srta berpengaruh dalam kehidupan

bermasyarakat.

6. Nilai religi adalah manusia menilai alam sekitarnya sebagai wujud rahasia

kehidupan dan alam semesta.

b. Kedudukan Norma dalam masyarakat

Norma adalah petunjuk tingkah laku yang harus dijalankan dalam

kehidupan sehari-hari berdasarkan motivasi tertentu. Norma sesungguhnya

perwujudan martabat manusia sebagai makhluk budaya, sosial, moral dan religi.

Suatu kesadaran dan sikap luhur yang dikehendaki oleh tata nilai yang harus

dipatuhi. Oleh karena norma dalam perwujudannya dapat berupa norma agama,

norma filsafat, kesusilaan, hukum, dan norma sosial.

c. Kedudukan Moral dalam masyarakat

10
Moral adalah ajaran tentang hal yang baik dan buruk, yang menyangkut

perilaku manusia. Seseorang yang taat dan patuh pada aturan-aturan, kaidah dan

norma yang berlaku dalam masyarakatnya dia sudah dianggap sesuai dan

bertindak benar secara moral. Moral dalam perwujudannya dapat berupa aturan,

prinsip-prinsip yang benar, yang baik, yang terpuji dan mulia. Moral dapat berupa

kesetiaan, kepatuhan terhadap nilai dan norma yang mengikat kehidupan

masyarakat, negara dan bangsa. Moral dapat dibedakan seperti moral ketuhanan

atau agama, moral filsafat, etika, hukum, ilmu dan sebagainya. Nilai, Norma, dan

Moral secara bersama mengatur kehidupan masyarakat dalam berbagai aspeknya.

Pancasila secara filsafat mengandung nilai-nilai yang bersifat Fundamental,

universal, mutlak dan abadi dari Tuhan yang Maha Esa yang tercermin dalam inti

kesamaan ajaran-ajaran agama dalam kitab sucinya, artinya di dalam nilai-nilai

tersebut mengandung nilai moral, maka Pancasila pun mengandung nilai moral

dalam dirinya

Pancasila merupakan suatu dasar negara yang mempunyai sistem nilai

yang hakikatnya merupakan suatu kesatuan. Dalam setiap sila terkandung nilai-

nilai yang memiliki perbedaan antara satu dengan lainnya namun semua itu

merupakan suatu kesatuan yang sistematis. Adapun nilai-nilai yang terkandung

dalam setiap sila adalah sebagai berikut;

1. Nilai Ketuhanan

Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung arti adanya pengakuan dan

keyakinan bangsa terhadap adanya Tuhan pencipta alam semesta. Dengan

nilai ini menyatakan bangsa Indonesia merupakan bangsa yang religius

bukan bangsa atheis. Nilai ketuhanan juga memiliki arti adanya pengakuan

11
akan kebebasan memeluk agama, menghormati kemerdekaan beragama,

tidak ada paksaan serta tidak berlaku diskriminatif antar umat beragama.

Makna sila ini adalah :

1. Percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama

dan kepercayaan masing-masing.

2. Hormat-menghormati serta bekerja sama antar pemeluk agama dan

penganutpenganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina

kerukunan hidup.

3. Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan

agama dan kepercayaan masing-masing.

2. Nilai Kemanusiaan

Nilai Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab memiliki arti kesadaran sikap

dan perilaku sesuai dengan nilai moral-moral dalam hidup bersama atas

dasar tuntutan hati nurani dengan memperlakukan sesuatu hal sebagaimana

mestinya.

Makna sila ini adalah :

1. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan persamaan kewajiban

antara sesama manusia.

2. Saling mencintai sesama manusia.

3. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.

3. Nilai Persatuan

Nilai Persatuan Indonesia mengandung makna usaha ke arah bersatu

dalam kebulatan rakyat untuk membina rasa nasionalisme dalam Negara

Kesatuan Republik Indonesia. Persatuan Indonesia sekaligus mengakui

12
dan menghargai sepenuhnya terhadap keanekaragaman yang dimiliki

bangsa Indonesia.

Makna sila ini adalah :

1. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-

Bhineka Tunggal Ika.

2. Menjaga persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

3. Rela berkorban demi bangsa dan negara.

4. Nilai Kerakyatan

Nilai Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam

Permusyawaratan/Perwakilan mengandung nilai demokrasi yang secara

mutlak harus dilaksanakan dalam hidup bernegara.

1. Adanya kebebasan yang harus disertai dengan tanggung jawab baik

terhadap masyarakat bangsa maupun secara moral terhadap Tuhan Yang

Maha Esa.

2. Menjunjung tinggi harkat dan martabat kemanusiaan.

3. Menjamin dan memperkokoh persatuan dan kesatuan dalam hidup

bersama.

4. Mengakui atas perbedaan individu, kelompok, ras, suku, agama, karena

perbedaan merupaan suatu bawaan kodrat manusia.

5. Mengakui adanya persamaan hak yang melekat pada setiap individu,

kelompok, ras, suku, maupun agama.

6. Mengarahkan perbedaan dalam suatu kerja sama kemanusiaan yang

beradab.

13
7. Menjunjung tinggi atas musyawarah sebagai moral kemanusiaan yang

beradab.

8. Mewujudkan dan mendasarkan suatu keadilan dalam kehidupan sosial

agar tercapainya tujuan bersama.

Inilah nilai-nilai yang terkandung dalam sila Kerakyatan yang dipimpin

oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.

Seterusnya nilainilai tersebut dikongkritisasikan dalam kehidupan bersama

yaitu kehidupan kenegaraan baik menyangkut aspek moralitas kenegaraan,

aspek poitik, maupun aspek hukum dan perundang-undangan

5. Nilai Keadilan

Nilai Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia mengandung makna

sebagai dasar sekaligus tujuan, yaitu tercapainya masyarakat Indonesia

yang Adil dan Makmur secara lahiriah ataupun batiniah. Nilai-nilai dasar

itu sifatnya abstrak dan Pnormatif. Karena sifatnya abstrak dan normatif,

isinya belum dapat dioperasionalkan. Agar dapat bersifat operasional dan

eksplisit, perlu dijabarkan ke dalam nilai instrumental. Contoh nilai

instrumental tersebut adalah UUD 1945 dan peraturan perundang-

undangan lainnya.

Makna sila ini adalah :

1. Bersikap adil terhadap sesama.

2. Menghormati hak-hak orang lain.

3. Menolong sesama.

4. Menghargai orang lain.

14
5. Melakukan pekerjaan yang berguna bagi kepentingan umum dan

bersama.

2.5 Nilai-Nilai setiap butiran Pancasila

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

1. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketaqwaannya terhadap

Tuhan Yang Maha Esa.

2. Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa,

sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar

kemanusiaan yang adil dan beradab.

3. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara

pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap

Tuhan Yang Maha Esa.

4. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan

kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

5. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah

yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.

6. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah

sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.

7. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang

Maha Esa kepada orang lain.

2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan

martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.

15
2. Mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap

manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturrunan, agama, kepercayaan,

jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.

3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.

4. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.

5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.

6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.

8. Berani membela kebenaran dan keadilan.

9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat

manusia.

10. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan

bangsa lain.

3. Persatuan Indonesia

1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan

keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas

kepentingan pribadi dan golongan.

2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila

diperlukan.

3. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.

4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air

Indonesia.

5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian

abadi dan keadilan sosial.

16
6. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.

7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

4. Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam

Permusyawaratan/Perwakilan

1. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia

mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.

2. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.

3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk

kepentingan bersama.

4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.

5. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai

hasil musyawarah.

6. Dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan

hasil keputusan musyawarah.

7. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas

kepentingan pribadi dan golongan.

8. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani

yang luhur.

9. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral

kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat

manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan

kesatuan demi kepentingan bersama.

10. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk

melaksanakan pemusyawaratan.

17
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

1. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan

suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.

2. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.

3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.

4. Menghormati hak orang lain.

5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.

6. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan

terhadap orang lain.

7. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan

gaya hidup mewah.

8. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan

kepentingan umum.

9. Suka bekerja keras.

10. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan

dan kesejahteraan bersama.

11. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang

merata dan berkeadilan social

18
3. PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Pancasila adalah dasar negara Indonesia dan sudah sepatutnya menjadi dasar

kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh masyarakat indonesia, nilai-nilai

Pancasila merupakan cakupan dari nilai, norma, dan moral yang harusnya mampu

diamalkan oleh seluruh masyarakat Indonesia, sebab apabila Bangsa Indonesia

mampu mengamalkan nilai-nilai tersebut maka degradasi moral dan kebiadaban

masyarakat dapat diminimalisir, secara tidak langsung juga akan mengurangi

kriminalitas di Indonesia, meningkatkan keamanan dan kesejahteraan bangsa

Indonesia.

19
DAFTAR PUSTAKA

Lubis, Maulana Arafat, Pembelajaran PPKN, Yogyakarta: Samudra Biru, 2018.

Soegiti, Ari Tri, dkk, Pendidikan Pancasiladan, Semarang; Unnes Press, 2016.

Sulaiman, Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi, Banda Aceh:

PeNA, 2016

Vertika, Nadia, “ Contoh Penerapan Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari”.

Tersedia secara online di http://Independent.academia.edu/nadiavertika, 24

Februari 2019

http://mellyanasaidun.blogspot.com/2013/01/makalah-pancasila-dalamkehidupan.html

https://dosensosiologi.com/pengertian-nilai-dan-contohnya/

https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-pancasila.html

https://ilmuusekolah.blogspot.com/2017/05/pancasila-sebagai-sumber-nilai.html

http://abdulgoffarr.blogspot.com/2012/01/makna-nilai-nilai-pancasila.html

https://www.slideshare.net/irvandberutu/makalah-pendidikan-pancasila-kajian-

nilainilai-pancasila

https://www.slideshare.net/Niadianaintansari/makalah-pendidikanpancasilapenerapan-

nilai-pancasila-sebagai-pendidikan-karakter

http://nissabatubar.blogspot.com/2015/03/makalah-nilai-nilai-pancasila.html

20

Anda mungkin juga menyukai